Anda di halaman 1dari 11

1

LAPORAN KEGIATAN

PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)


“MEDIA TANAM”

KELOMPOK 1

Anggota:
1. Aura citra kumala
2. Meillia azahra asyiwaki
3. Mambaul usulun nikmah
4. Muhammad basithurrozaq
5. Ahmad affesin ibnu sina
6. Muhammad aldan afandi
7. Budi prasetyo
1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tema Gaya
Hidup Berkelanjutan “Pembuatan Media Tanam”. Laporan ini disusun dalam rangka merancang
dan melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada jenjang Pendidikan Menengah
di MTs Alhuda Bandung Tulungagung
Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek
yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dankarakter sesuai dengan profil
pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek
penguatan profil pelajar Pancasila dilakukansecara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu
pelaksanaan
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler.Tujuan
muatan dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan danmateri pelajaran
intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/ataudunia kerja untuk
merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah bekerja dengan sepenuh
hati membantu proses penyelesain laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, khususnya para peserta didik

i
1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
B. Tujuan............................................................................................................................... 2
C. Manfaat............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3


1 Alat dan Bahan ........................................................................................................................ 3
2 Proses penanaman.................................................................................................................... 3
A. Media tanam lidah mertua ................................................................................................ 3
B. Media tanam aglonema .................................................................................................... 3
C. Media tanam Calathea ...................................................................................................... 4
3 Hasil proyek dan anggota kelompok ....................................................................................... 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 7


1 Simpulan .................................................................................................................................. 7
2 Saran ........................................................................................................................................ 7

Daftar Pustaka ................................................................................................................................. 8

ii
1

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media tanam yang baik untuk pertumbuhan tanaman harus mempunyai sifat fisik yang baik,
gembur dan mempunyai kemampuan menahan air.Media tanam menjadi tempat dimana tanaman
tumbuh dan berkembang, sehingga perlu pengaturan serta perlakuan khusus (Nugroho, 2013)..
Menggunakan media tanam tanah saja tidak cukup dalam mendukung pertumbuhan serta hasil
tanaman sehingga perlunya penambahan bahan-bahan organik yang dapat memberikan unsur hara
serta memberikan tekstur tanah yang gembur serta kemampuan dalam menyimpan air (Indria,
2005)
Media ini selain menyediakan tempat tumbuh juga menyediakan unsur hara yang sangat di
butuhkan untuk bunga. Bahan organik arang sekam mempunyai sifat remah sehingga udara, air,
dan akar mudah masuk dalam fraksi tanah dan dapat mengikat air (Sembiring, 2020).
Kusmarwiyah dan Erni (2011) menyatakan bahwa media tanah yang ditambah arang sekam dapat
memperbaiki porositas media sehingga baik untuk respirasi akar, dapat mempertahankan
kelembaban tanah, karena apabila arang sekam ditambahkan ke dalam tanah akan dapat mengikat
air, kemudian dilepaskan kepori mikro untuk diserap oleh tanaman dan mendorong pertumbuhan
mikroorganisme yang berguna bagi tanah dan tanaman. Penambahan pupuk kandang juga sangat
baik dalam mempengaruhi pertumbuhan tanam karena memiliki sifat alami dan tidak merusak
tanah, menyediakan unsur makro dan mikro serta berfungsi untuk meningkatkan dayatahan
terhadap air, aktivitas mikrobiologi tanah dan memperbaiki struktur tanah (Yuliana dkk., 2015).
. Lidah Mertua merupakan tanaman hias yang disukai oleh para penggemar tanaman hias.
Tanaman ini termasuk tanaman yang dapat tumbuh subur walau dalam kondisi sedikit air dan sinar
matahari(Khamzah, n.d.). Lidah mertua cocok diletakkan didalam ruangan maupun diluar untuk
menambah dekorasi agar terlihat lebih hijau. Selain untuk menambah kebutuhan nilai estetika,
Lidah Mertua mempunyai manfaat untuk kesehatan yaitu mampu mereduksi polutan, menetralkan
polusi udara, dan menyerap radiasi(Faznur Dkk., 2020).
Aglonema merupakan tanaman yang banyak diperbincangkan sekitar tahun 2020, Di balik
bentuk daunnya yang unik dan warna warni, tanaman Aglonema bukanlah tanaman hias biasa,
tanaman ini bisa menyerap racun berbahaya seperti karbon monoksida, dan benzena. Tanaman
2

hias Aglonema tidak hanya menyerap racun dalam udara (Maulana, 2022), namun juga mampu
membersihkan udara kotor dan menjaga kelembapan. Sehingga udara terasa lebih sejuk dan segar
Di balik kecantikannya, Calathea rupanya kaya manfaat. Selain sebagai bunga hias,
tanaman ini juga berkontribusi terhadap suplai udara bersih (Garsinia Lestari & Ira Puspa Kencana,
2015). tanaman ini berasal dari wilayah tropis Amerika dan sering dimanfaatkan sebagai tanaman
pot indoor maupun outdoor. Calathea tumbuh dalam rumpun, merupakan tanaman herbaceous
menahun dengan batang lunak. Tunasnya berasal dari akar rimpang atau umbi yang terletak di
bawah permukaan tanah (Sari dan Aryeni, 2017)
Ketiga tanaman hias yang telah diulas pada paragraf sebelumnya merupakan tanaman hias
yang mempunyai nilai estetika sekaligus mempunyai manfaat dalam lingkungan. Salah satu
manfaat ketiga tanaman tersebut adalah mempu menyerap radiasi dan polusi. Oleh karena itu, kami
dari kelompok lavender memilih media tanaman bunga lidah mertua, bunga aglonema, dan bungan
Calathea

B. Tujuan
Tujuan dalam laporan ini adalah memberikan informasi berupa teknik penanaman bungan
lidah mertua, bunga aglonema, dan bunga calathe serta menjelaskan manfaat bunga-bunga tersebut
untuk lingkungan hidup
C. Manfaat
Maanfaat laporan ini adalah, sebagai bahan bacaan bagi peminat tanaman hias, serta
menambah pengetahu bagi peminat tanaman hias
3

BAB II
PEMBAHASAN

1 Alat dan Bahan


Bahan yang digunakan berupa (1) bibit bunga lidah mertua, aglonema, dan calathia (2) Tanah
yang gembur dan tidak terlalu lembab (3) pupuk (4) skam, (5) polibag, (6) alat-alat berkebun.
Usahakan pemilihan bibit yang unggul agar pertumbuhan bunga maksimal, komposisi tanah juga
harus diperhatikan dan usahakan PH tanah sesui dengan kebutuhan dan karakteristik tanaman

2 Proses penanaman
A. Media tanam lidah mertua
Teknik penanaman tanaman hias lidah mertua dapat dilakukan dengan penanaman bibit jadi,
ataupun melalui peranakan yang tentunya membutuhkan waktu lebih lama. Sebagaimana yang
diketahui bahwa lidah mertua yang memiliki nama latin Sansevieria merupakan salah satu
tanaman hias yang cukup populer di Indonesia (Sulistiono, 2019). Tanaman hias yang memiliki
ciri-ciri daun menjulur ke atas dengan ujung runcing, keras dan kaku dengan warna belang antara
hijau tua dan muda dan pinggiran daun berwarna kuning ini pada umumnya digunakan sebagai
tanaman hias dengan media pot (Basuki, n.d.).
Pada umumnya, tanaman hias lidah mertua merupakan tanaman yang memiliki karakteristik
kering dan tidak menyukai kelebihan air (Ambarwati, 2007). Sehingga pemilihan media tanam
harus memperhatikan karakteristik tersebut serta memperhatikan unsur hara yang cukup.
media tanam lidah mertua ada dua komposisi berdasarkan pengelompokan jenis tanaman,
yakni media tanam untuk varietas lidah kucing yang membutuhkan cukup air, dan media tanam
varietas kering. Untuk varietas pertama, siapkan pasir malang, sekam bakar dan pupuk organik
dengan komposisi 1:1:1 (Khamzah, n.d.). Sedangkan untuk varietas kering seperti lidah mertua
berdaun silindris anda dapat mencampurkan pasir malang, sekam bakar dan pupuk organik dengan
komposisi 2:1:1(Ferrida, 2009).
B. Media tanam aglonema
Untuk bisa membuat tanaman aglonema tumbuh subur dan terlihat begitu cantik, tidak hanya
tentang cara merawatnya saja, tapi juga terkait dengan penggunaan media tanam (Maulana, 2022).
Hal yang harus diperhatikan dalam budidaya tanaman aglonema adalah media tanamnya. menurut.
4

Media tanaman aglonema dapat berupa tanah, ataupun campuran sabut kelapa/cocopeat 30 persen,
arang 30 persen, humus/gambut 30 persen dan pupuk kandang 10 persen serta dapat juga ditambah
pupuk anorganik (Agromedia, 2007). pada waktu menanam, bagian bawah diberi pecahan batu
bata atau stereoform (1/4 atau 1/5 bagian). Penanaman jangan terlalu dalam, dan jangan terlalu
tinggi karena akan menganggu pertumbuhan tanaman serta tanaman mudah goyang/tidak stabil
bila kurang dalam.
C. Media tanam Calathea
Tanaman Calathea membutuhkan lingkungan tumbuh yang cocok. Pasalnya, tanaman yang
bisa subur di kawasan sejuk ini tak bisa dengan tanah yang terlalu lembap. Tanaman ini juga
tergolong rapuh karena akarnya mudah busuk bila kebanyakan air (Khamzah, n.d.).
Elemen kasar untuk memberi ruang pada campuran tanah, diperlukan calathea. Salah satunya
kulit kayu yang tersedia dengan tekstur lembut hingga kasar. Biasanya berasal dari pohon konifer
yang bisa membantu mengasamkan tanah (Kencana, 2008).
Campuran kedua ialah perlit. Potongan-potongan putih yang rapuh ini terbuat dari kaca
vulkkanik yang membantu menyerap kelembapan tanah. Pada potongan yang kasar bisa
ditambahkan. Tujuannya memberi ruang untuk udara ke media tanam
Selain tanah, menambahkan sabut kelapa termasuk bagian tempurungnya yang tebal dan
berserat. Tempurung bisa dicincang agar ukurannya lebih kecil.
Arang kayu keras, beratnya lebih ringan dibandingkan perlit dan batu apung. Media tanam
campuran ini sering jadi pilihan utama dibandingkan campuran lainnya di atas. Sifatnya sama,
yaitu menjaga lingkungan tumbuh tanaman calathea tetap kering dan tidak tinggi kelembapannya
(Kencana, 2008).
5

3 Hasil proyek dan anggota kelompok

siapkan tiga bahan sebagai media


tanam yaitu (1) tanah yang gembur
tidak terlalu basah, (2) skam padi atau
cangkok yang telah dibakar, (3) pupuk
kandang

campur ketiga bahan menjadi satu

tanam tanaman hias pada wadah yang


telah disiapkan, bisa di polibag atau pot
6

pilih bibit yang terbaik agar


pertumbuhan tanaman hias optimal

pilih teknik penanaman yang sesuai


dengan karakteristik tanaman hias
7

BAB III
PENUTUP

1 Simpulan
Di balik kecantikannya, Lidah Mertua, Aglonema Dan Calathea rupanya kaya manfaat.
Selain sebagai bunga hias, tanaman ini juga berkontribusi terhadap suplai udara bersih.. ketiga
tanaman tersebut merupakan tanaman herbaceous dengan batang lunak. Tunasnya berasal dari
akar rimpang atau umbi yang terletak di bawah permukaan tanah. Ketiga tanaman yang diulas
merupakan tanaman hias yang mempunyai nilai estetika sekaligus mempunyai manfaat dalam
lingkungan. Salah satu manfaat ketiga tanaman tersebut adalah mempu menyerap radiasi dan
polusi sehingga cocok untuk menunjang kehidupan yang berkelanjutan.

2 Saran
Untuk mendapatkan hasil tanaman bungan yang baik, diperlukan mediatanam yang baik
pula, tanah sebagai media tanam harus mempunyai karakterristik yang sesuai karakter tumbuhan
yang ditanam. Ph tanah harus dibuat secocok mungkin dengan tanaman agar tanaman tidak
kekurangan atau kelibihan nutrisi. Pemilihan bibit tanaman harus diperhatikan supaya tumbuh
kembang tanaman menjadi maksimal
8

Daftar Pustaka

Agromedia, R. (2007). Buku pintar tanaman hias. AgroMedia.

Ambarwati, S. (2007). Budi Daya Tanaman Hias. Ganeca Exact.

Basuki, N. (n.d.). Informasi teknis tanaman hias berdaun indah. Direktorat Buah dan Florikultura.

Faznur, L. S., Wicaksono, D., & Anjani, R. (2020). Inovasi tanaman sansevieria (lidah mertua)
sebagai sirkulasi udara alami di lingkungan kampung bulak cinangka. Prosiding Seminar
Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, 1(1).

Ferrida, F. (2009). Pengaruh Komposisi Media Dan Dosis Pupuk Npk Terhadap Pertumbuhan
Sansevieria (Sansevieria trifasciati” gild edge”). University of Muhammadiyah Malang.

Garsinia Lestari, S. P., & Ira Puspa Kencana, S. P. (2015). Tanaman Hias Lanskap (Edisi Revisi).
Penebar Swadaya Grup.

Indria, A. T. (2005). Pengaruh sistem pengolahan tanah dan pemberian macam bahan organik
terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah (arachis hypogaea l.).

Kencana, I. P. (2008). Galeria Tanaman Hias Lanskap. Niaga Swadaya.

Khamzah, S. N. (n.d.). Teknik Budi Daya Tanaman Hias Hits dan Populer. Diva Press.

Maulana, G. H. (2022). Tentang Aglaonema. CV Jejak (Jejak Publisher).

Sari, W. D. P., & Aryeni, A. (2017). Inventarisasi Tumbuhan Bawah di Kawasan Hutan Taman
Wisata Alam Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Biolink (Jurnal Biologi Lingkungan
Industri Kesehatan), 4(1),

Sembiring, E. P. B. (2020). Pengaruh Media Semai True Shallot Seed (Tss) Terhadap
Pertumbuhan Vegetatif Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Universitas Siliwangi.

Sulistiono, E. (2019). Pemanfaatan Lidah Mertua (Sansevieria) Sebagai Airfreshener Dalam


Upaya Mereduksi Kadar (Cohb) Pekerja Perkantoran X Surabaya. Semnas Senastek
Unikama 2019, 2.

Yuliana, Y., Rahmadani, E., & Permanasari, I. (2015). Aplikasi pupuk kandang sapi dan ayam
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) di media
gambut. Jurnal Agroteknologi, 5(2), 37–42.

Anda mungkin juga menyukai