Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KEGIATAN OUTDOOR LEARNING

MANFAAT TANAMAN KECI BELING


KEBUN RAYA PURWODADI, PASURUAN, JAWA TIMUR

Dibuat Oleh :

MOCH. ROQY AFIN PERDANA

NUR ISMAWATI

Kelas XI IPS

Guru Pembimbing Lapangan:

ANITA RAHAYU, S.Pd

MA BI’RUL ULUM
GEMURUNG GEDANGAN SIDOARJO
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan hasil observasi disusun sebagai tugas Outdoor Learning


Di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan Jawa Timur Pada tanggal 12 Oktober 2022

Sidoarjo, 25 Oktober 2022

Menyetujui

Penulis I Penulis II

MOCH. ROQY AFIN PERDANA NUR ISMAWATI

Mengetahui

Kepala Madrasah Guru Pembimbing Lapangan

YUSUF MUZAIDI, S.Pd ANITA RAHAYU, S.Pd

I
MOTTO

II
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa atas segala rahmat dan bimbingan-
Nya, sehingga kami dapat menyusun laporan hasil kegiatan Outdoor Learning yang
kami laksanakan pada Rabu, 12 Oktober 2022 di Kebun Raya Purwodadi (KRP),
Pasuruan, Jawa Timur.
Di dalam laporan ini, kami merangkum semua hasil penelitian kami. Secara
umum laporan ini berisikan tentang sejarah berdirinya, tujuan dan fungsi, visi dan misi,
dan identifikasi tumbuhan KRP khususnya tumbuhan paku. Kami membuat laporan ini
selain bertujuan sebagai tugas dalam pertanggungjawaban kami setelah melakukan
observasi ke KRP, juga sebagai penambahan pengetahuan mengenai keanekaragaman
makhluk hidup khususnya tumbuhan dan yang terpenting adalah kesandaran bahwa kita
perlu untuk tetap menjaga dan melestarikannya. Pada kesempatan ini pula kami
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Allah SWT. Yang senantiasa memberikan kesehatan dan kelancaran kami selama
mengerjakan laporan ini.
2. Bapak Ibu Kami
3. Guru Pembimbing Lapangan Bu Anita Rahayu, S.Pd yang telah memberikan
pengajaran serta masukan yang sangat membantu kami menyelesaikan laporan
ini
4. Teman Teman
5. Semua pihak yang telah membantu sehingga selesainya penulisan laporan ini

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dalam penambahan pengetahuan mengenai keankeragaman
makhluk hidup khususnya tumbuhan.

Penyusun

III
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... I
MOTTO ..................................................................................................................... III
KATA PENGANTAR ............................................................................................... IV
DAFTAR ISI ............................................................................................................. V
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. VI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3. Tujuan dan Manfaat ................................................................................................. 3

BAB II KAJIAN TEORI


2.2. Teori Tanaman ........................................................................................................ 3
2.3. Teori Obat ............................................................................................................... 4
2.4. Teori Keci Beling .................................................................................................... 4

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Pengertian Penelitian .............................................................................................. 6
3.2. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 6

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Sejarah berdiri, Tugas, Fungsi Kebun Raya Purwodadi ............................................ 9


4.2. Koleksi Tanaman di Kebun Raya Purwodadi ........................................................... 10
4.3. Pengertian Tanaman Obat Keci Beling ..................................................................... 10
4.4. Manfaat Tanaman Obat Keci Beling ........................................................................ 13

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 14


5.2. Saran ....................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSAKA

IV
DAFTAR GAMBAR

V
6
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jumlah makhluk hidup yang ada di bumi ini diperkirakan sekitar 100 juta
jenis, bahkan lebih. Jika makhluk hidup ditambah dengan makhluk yang sudah
menjadi fosil, maka ada sekitar 500 juta jenis. Jenis makhluk hidup yang sangat
banyak memiliki keanekaragaman yang hampir tidak terbatas. Untuk
mempermudah mempelajarinya, kita kenal sekarang dengan sistem
pengklasifikasian yaitu penempatan makhluk hidup ke dalam kelompok atau
kategori tertentu.

Yang perlu kita sadari dan patut kita syukuri bahwa Sang Pencipta telah
menciptakan begitu banyak makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan yang
saling melengkapi. Tumbuhan merupakan produsen yang dapat dijadikan sebagai
bahan konsumsi hewan maupun manusia. Selain itu, tumbuhan memberikan udara
kehidupan yang sangat berguna demikelangsungan hidup kita. Sebaliknya kita pun
sangat diperlukan oleh tumbuhan itu sendiri dalam proses hidupnya.

Kebun Raya Purwodadi (KRP) adalah salah satu kebun penelitian terbesar
yang terletak di Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia. Di sana terdapat banyak jenis
tumbuhan yaitu sekitar 30.000 spesies. Studi lapangan ke Kebun Raya Purwodadi
ini dilakukan terlebih agar kita menyadari betapa baiknya Sang Pencipta telah
membentuk alam yang sangat indah dengan adanya jenis-jenis makhluk hidup
khususnya jenis tumbuhan. Hal ini menyadarkan kita bahwa ciptaan ini perlu kita
jaga dan kita lestarikan. Selain itu, untuk menambah pengetahuan kita tentang
objek wisata KRP.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah yang


terdapat pada observasi kali ini.

1. Bagaimana sejarah berdirinya Kebun Raya Purwodadi

2. Apa tugas dan fungsi dari Kebun Raya Purwodadi

3. Apa Visi Misi dari Kebun Raya Purwodadi

1
4. Apa saja koleksi tanaman di Kebun Raya Purwodadi

5. Bagaimana manfaat dari bunga cendana

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dalam observasi ke Kebun Raya Purwodadi, antara lain :


1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya, tujuan dan fungsi, visi dan misi
Kebun RayaPurwodadi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis familia tanaman di Kebun Raya Purwodadi

3. Untuk mengetahui biosistematika penanaman pohon Kebun Raya Purwodadi

4. Untuk mengetahui manfaat Tanaman Cendana

5. Untuk memenuhi tugas ODL Outdoor Learning

2
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Teori Tumbuhan atau Tanaman

Tanaman adalah suatu jenis organisme (terutama tumbuhan) yang umum


ditanam oleh orang. Pengertian tanaman sering dibedakan dengan tumbuhan,
meskipun tidak sering pula tanaman dan tumbuhan digunakan secara
bergantian. Hampir semua tanaman adalah "tumbuhan", tetapi tanaman kadang
mencakup pula beberapa fungi (yakni jamur pangan seperti jamur
kancing dan jamur merang) dan alga (seperti alga penghasil agar-agar dan nori)
yang sengaja dibudidayakan untuk dimanfaatkan nilai ekonominya.

Tumbuhan yang disebut tanaman umumnya dibudidayakan di suatu ruang


atau media untuk dipanen ketika sudah mencapai tahap pertumbuhan tertentu.
Tumbuhan yang "tidak dipanen" juga disebut tanaman jika diperuntukkan
sebagai estetika dalam pertamanan dan arsitektur lanskap, misal
tanaman bunga. Tanaman pertanian utama yang dibudidayakan di seluruh dunia
yaitu gandum, jagung, beras, kentang, tebu, kedelai, dan sebagainya.

Menurut kelompok produknya, tanaman biasanya dibedakan menjadi:

 Serealia, tanaman pangan utama penghasil biji-bijian

 Kacang-kacangan

 Tanaman buah, penghasil buah-buahan

 Tanaman sayuran, penghasil sayur-mayur

 Tanaman industri, penghasil bahan baku industri (pewarna, karet,


dan sebagainya)

 Tanaman rempah, penghasil rempah-rempah

 Tanaman umbi-umbian, penghasil umbi yang dapat dimakan

 Tanaman serat, untuk menghasilkan serat yang digunakan untuk


keperluan tertentu, seperti pembuatan tekstil dan kertas

 Tanaman obat-obatan

 Tanaman penghasil minyak atsiri

3
2.2. Teori Obat

Buah adalahhasil reproduksi antara putik dan serbuksari pada tumbuhan. Bu


ah termasuk organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan
lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan
melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan
fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.

Buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan biasanya disebut


sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk
dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang
lain. Oleh karena itu, untuk membedakannya, buah menurut
pengertian botani biasa disebut buah sejati.

Buah sering kali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun
bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai
macamproduk metabolisme tumbuhan,mulaidari karbohidrat, protein, lemak, vit
amin, mineral, alkaloid,hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari
segala hal tentang buah dinamakan pomologi.

2.3. Teori Keci Beling

Keji beling merupakan tanaman yang biasa dijadikan pagar atau pembatas
antar kebun. Tanaman ini biasanya tumbuh berumpun, Karena cabang ranting
dan daun yang banyak.

Tanaman ini ternyata tidak hanya dimanfaatkan sebagai tanaman pagar


namun biasa dijadikan sebagai tanaman obat. Bagian tanaman yang dijadikan
obat adalah akar dan daun.

Sementara akarnya biasa dijadikan obat untuk orang yang terkena gigitan
ular. Keji beling sama seperti bunga kenanga, Tapi sekarang tanaman keji
beling sulit ditemukan. Jadi, Kalau di sekitar rumah Anda terdapat tanaman ini
jangan ditebang biarkan saja tumbuh subur, karena keji beling memiliki banyak
manfaat untuk kesehatan.

Manfaat daun keji beling bagi kesehatan :


1. Kencing Batu
Ada dua cara untuk mengobati kencing batu :

4
Cara pertama, Bahannya adalah 8 lembar daun dicuci lalu potong, Rebus
dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin airnya
disaring, Minum dengan madu. Lakukan 3X sehari ¾ gelas.
Cara kedua, bahannya adalah daun keci beling, daun sarap, daun pecut
kuda serta daun kumis kucing sebanyak 7 lembar. Rebus semua bahan
dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 3 gelas. Minum sehari 3 kali 1
gelas.
2. Mengobati Wasir
Untuk mengobati wasir atau ambeien, Ambil 9 lembar daun keji beling
dan cuci sampai bersih, Kemudian potong. Rebus dengan 3 gelas air
hingga tersisa setengah gelas. Setelah dingin, Airnya disaring dan
tambahkan madu. Minum dua kali sehari, ¾ gelas tiap kali minum.
3. Digigit Ular
Jika Anda digigit ular, Ambil sepotong akar keji beling sebesar ibu jari
cuci sampai bersih. Kemudian kunyah serta telan airnya dan ampas
tempelkan pada luka bekas gigitan.
4. Mengobati Demam
Siapkan 10 gram daun keji beling segar, Cuci sampai bersih lalu rebus
dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring.

5
BAB III
METODE PENILIAN

3.1. Pengertian Metode Penelitian

Metodologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “methodos” dan “logos” terdiri
dari dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan
“hodos” yang berarti jalan atau cara. Sedangkan ”Logos” artinya ilmu. Jadi,
Metodologi adalah sebuah ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh
suatu kebenaran menggunakan sistem penelurusan dengan cara-cara tertentu
untuk menemukan kebenaran yang tergantung dari sebuah kajian yang realitas.

Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris yaitu research “re”
berarti kembali dan “search” berarti mencari. Dengan demikian research berarti
mencari kembali. Pada hakikatnya penelitian adalah suatu kegiatan untuk
memperoleh kebenaran mengenai sesuatu masalah dengan menggunakan
metode ilmiah.

Menurut Yoseph (1979) penelitian adalah art and science guna mencari
jawaban terhadap suatu permasalahan karya seni dan ilmiah maka penelitian
akan memberikan ruang-ruang yang akan mengakomodasi adanya perbedaan
tentang apa yang dimaksud dengan penelitian. Sedangkan menurut Kerlinger
(1986), penelitian dapat pula diartikan sebagai cara pengamatan dan
mempunyai tujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau proses penemuan.

Dari keseluruhan pengertian diatas, maka metodologi penelitian adalah ilmu


yang membahas tentang suatu kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan
masalah ataupun sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dengan
menggunakan metode-metode ilmiah.

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu langkah yang paling penting pada
penelitian geografi atau penelitian lain pada umumnya, loh. Karena pada
dasarnya, penelitian bertujuan untuk memperoleh data, sehingga dibutuhkan
teknik pengumpulan data yang paling tepat untuk memperoleh data yang valid.

Dalam penelitian geografi, teknik pengumpulan data yang dapat digunakan


dapat berupa observasi, kuesioner, wawancara, atau dokumen. Teknik yang
digunakan bergantung dengan metode penelitian yang digunakan juga, loh.

6
Pada penelitian kuantitatif, umumnya menggunakan kuesioner dan dokumen.
Sedangkan penelitian kualitatif umumnya menggunakan observasi atau
wawancara.

Teknik pengumpulan data yang berbeda juga akan menghasilkan jenis data
yang berbeda. Ada 2 jenis data, yaitu primer dan sekunder. Data primer dapat
dikumpulkan langsung melalui wawancara, kuesioner, dan observasi yang
dilakukan peneliti. Sedangkan data sekunder didapat melalui jurnal, citra
satelit, peta, studi kepustakaan, dan sumber lainnya. Mudahnya, data primer
didapat langsung oleh peneliti itu sendiri, sedangkan data sekunder didapat
oleh peneliti dari sumber lain.

a. Macam macam teknik pengumpulan data

Ada beberapa macam macam teknik pengumpulan data dalam melakukan


penelian :

1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh


peneliti dengan cara mengamati objek atau fenomena pada
penelitiannya. Dalam sebuah penelitian, observasi dibedakan
menjadi 3 jenis, yaitu observasi partisipatif, observasi terus terang
atau tersamar, dan observasi tidak berstruktur.

2. Kuesioner

Kuesioner atau angket adalah sebuah teknik pengumpulan data


yang dilakukan dengan mengirimkan pertanyaan pada responden
(orang yang mengisi angket) untuk diisi. Berdasarkan cara
penyusunannya, terdapat 2 jenis kuesioner, yaitu kuesioner terbuka
dan kuesioner tertutup. Bukan berarti ada kuesioner yang ditutup
dengan amplop dan ada yang langsung dibuka ya, hehe. Tetapi
yang berbeda adalah jenis pertanyaannya.

3. Wawancara

Wawancara adalah sebuah proses tanya jawab secara lisan antara


dua orang atau lebih yang berhadapan secara langsung. Terdapat 3
jenis wawancara yang dapat dilakukan, yaitu wawancara
terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara tidak

7
terstruktur.

4. Document

Dokumen adalah catatan peristiwa yang telah lalu. Dokumen dapat


berbentuk tulisan, gambar, grafik, dokumenter, atau bentuk lainnya.
Khususnya dalam penelitian geografi, kamu bisa menggunakan
peta, citra satelit, dan foto penginderaan jauh sebagai sumber
pengambilan data

terdapat 2 jenis dokumen yang dapat digunakan pada sebuah


penelitian, yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen
pribadi adalah dokumen yang dibuat atau ditulis oleh seseorang,
seperti buku harian, surat pribadi, dan autobiografi.
Sedangkan dokumen resmi adalah dokumen yang dimiliki oleh
suatu institusi tertentu, seperti laporan rapat, surat resmi, peta
administrasi, dan lain-lain.

8
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Kebun Raya Purwodadi

Kebun Raya Purwodadi yang juga dikenal dengan nama “Hortus Iklim
Kering Purwodadi” didirikan pada tanggal 30 Januari 1941 oleh Dr. L.G.M.
Baas Becking. Kebun ini merupakan salah satu dari 3 cabang Kebun Raya
Indonesia (Kebun Raya Bogor) yang memiliki tugas dan fungsi mengkoleksi
tumbuhan yang hidup di dataranrendah kering. Kebun Raya Purwodadi
merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang bernaung dibawah dan
bertanggung jawab kepada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor
Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati-LIPI (Lembaga IImu
Pengetahuan Indonesia).

Johannes Viets adalah orang Belanda pertama yang memimpin Kebun


Raya Purwodadi yaitu pada tahun 1941-1942. Dengan pengangkatannya sebagai
pimpinan pada tanggal 30 Januari 1941, J. Viets telah meletakkan pola-pola
dasar pengembangan kebun raya. Walaupunia tidak dapat berbuat banyak dalam
membangun kebun, karena pada tahun 1942 terjadi penyerbuan bala tentara
Jepang ke Indonesia. Peristiwa ini menyebabkan berakhirnya masa
kepemimpinan bangsa Belanda di lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia.

Pada Tahun 1943, Kebun Raya Purwodadi dipimpin oleh bangsa Jepang,
yaitu Tanaka. Pada masa kepemimpinannya, Tanaka membangun jalan utama
yang membelah kebun menjadi dua, serta jalan-jalan lain dari arah utara ke
selatan. Setelah masa kemerdekaan sampai saat ini, Kebun Raya Purwodadi
dipimpin oleh bangsa Indonesia sendiri kecuali pad tahun 1945-1954, yaitu oleh

9
seorang Belanda H.O. van Leusen. Moestopo (1945-1949) adalah orang
Indonesia pertama yang memimpin Kebun Raya Purwodadi. Pada mulanya,
kebun ini dipergunakan untuk kegiatan penelitian tanaman perkebunan
kemudian pada tahun 1954 mulai diterapkan dasar-dasar perkebunrayaan yaitu
dengan dimulainya pembuatan petak-petak tanaman koleksi.

Kebun Raya Purwodadi untuk pertama kalinya dibuka untuk umum pada
masa kepemimpinan Sarwana. Peresmian pembukaan tersebut dilakukan pada
tanggal 10 Maret 1963. Setelah pembukaan Kebun Raya untuk umum,
pembangunan sarana fisik dan pembangunan sistem pengelolaan kebun
semakin digalakkan. Sejak tahun 1980 sebagian tanaman ditata kembali
menurut kelompok suku yang menganut sistem klasifikasi Engler dan Prantl.
Penyempurnaan vak koleksi, pembangunan gedung kantor, penambahan koleksi
melalui eksplorasi, pertukaran biji menjadi program pimpinan Kebun Raya
Purwodadi selanjutnya. Dalam perkembangannya UPT Balai Konservasi
Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi diharapkan akan menjadi pusat konservasi
dan penelitian tumbuhan dataran rendah kering Indonesia.

Berikut beberapa UPT di Indonesia yang semuanya adalah cabang dari


Kebun Raya Indonesia(Kebun Raya Bogor) :
1. Kebun Raya Cibodas (Cianjur, Jawa Barat) , merupakan kebun raya daerah
dataran tinggi basah
2. Kebun Raya Purwodadi, merupakan kebun raya daerah dataran rendah
kering, dan

Kebun Raya Eka karya Bali (kabupaten tabanan daerah Batu Rimpi,
Bedugul), merupakan daerah dataran tinggi kering dan satu-satunya kebun raya
di lereng gunung

Tugas dan Fungsi Kebun Raya Purwodadi


a. Tugas utama Kebun Raya adalah melaksanakan inventarisasi, eksplorasi,
konservasi dan reintroduksi jenis tumbuhan dataran rendah kering
khususnya Kawasan Timur Indonesia yang mempunyai nilai ilmu
pengetahuan dan memiliki potensi ekonomi untuk dikoleksi dalam bentuk
kebun botani serta melakukan pendataan, pendokumentasian, pelayanan jasa
dan informasi, pemasyarakatan, ilmu pengetahuan dibidang konservasi ex-
situ, introduksi dan reintroduksi tumbuhan.

10
1. Inventarisasi : mencatat/mendata jenis tumbuhan di suatu kawasan
2. Konservasi : pelestarian agar bisa menghasilkan bibit tanaman yang
baru.
3. Reintroduksi : menanam Kembali ke habitat aslinya karena tanaman
tersebut dihabitat aslinya telah habis/sedikit
4. Eksplorasi : pergi keluar kawasan untuk mencari bibit/spesies yang
unik
b. Fungsi Kebun Raya Purwodadi :
1. Melakukan inventarisasi, eksplorasi dan konservasi tumbuh-
tumbuhan yang mempunyai nilai ilmu pengetahuan dan ekonomi,
langka dan endemik. Terutama untuk flora Indonesia dari dataran
rendah kering
2. Menyediakan fasilitas penelitian, pendidikan dan pemanduan,
khususnya di bidang botani
3. Menyediakan fasilitas rekreasi di alam terbuka

Visi dan Misi Kebun Raya Purwodadi

Visi : Menjadi Kebun Raya terbaik kelas dunia, terutama dalam bidang
konserasi tumbuhan dataran rendah, penelitian dan pelayanan dalam aspek
botani, pendidikan lingkungan, holtikultura, landscape (pemandangan alam)
dan pariwisata

Misi : Melestarikan, mendayagunakan dan mengembangkan potensi


tumbuhan melalui kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, rekreasi serta
meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kebun raya, tumbuhan dan
lingkungan dalam upaya pemanfaatan yang berkelanjutan untuk kesejahteraan
masyarakat
1. Mengkonservasi keanekaragaman tumbuhan dataran rendah kering Indonesia
2. Mengembangkan penelitian di bidang keanekaragaman dan pendayagunaan
tumbuhan dataran rendah kering Indonesia.
3. Melaksanakan pengelolaan koleksi tumbuhan hidup dan koleksi lainnya, yang
tersimpan di Kebun Raya Purwodadi
4. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang
keanekaragaman tumbuhan dan peran vitalnya bagi kehidupan manusia, serta

11
ancaman yang dihadapi dan pentingnya upaya untuk mengkonservasi
keanekaragaman tumbuhan tersebut
5. Meningkatkan kualitas layanan jasa dan informasi di bidang perkebunrayaan
6. Mewujudkan sistem manajemen yang mantap dan efektif, untuk mendukung
pencapaian Visi Kebun Raya Purwodadi

4.2. Koleksi Obat Keci Beling

Kebun raya Purwodadi memiliki Koleksi tanaman sampai bulan


November 2020 terdiri dari 179 suku, 997 marga, 2157 jenis, 6799 nomor, dan
12644 spesimen, Koleksi tanaman tersebut didapatkan dari hasil explorasi,
sumbangan tanaman dan pertukaran biji dengan kebun raya yang lain.

Kebun Raya sebagai salah satu referensi institusi pendidikan, perguruan


tinggi dan sekolah sebagai objek pembelajaran dan penelitian botani.

Berikut beberapa koleksi koleksi tumbuhan di kebun raya purwodadi

1. Angrek

2. Agave

3. Bamboo

4. Polong polongan

5. Paku

6. Pisang

7. Tanaman obat

8. Dll

4.3. Tanaman Keci Beling

Kecibeling (Strobilanthes crispus) atau juga disebut keci beling, picah


beling (Betawi), atau disebut juga enyoh kelo (Jawa)[1] adalah
anggota Acanthaceae yang dapat menyembuhkan diabetes. Tumbuhan ini
merupakan perdu yang berasal dari Madagaskar menyebar ke Indonesia dan
tumbuh subur di Malaysia. Riset terbaru menunjukkan bahwa hanya sedikit
riset ilmiah yang ada pada tumbuhan ini.

Keji beling adalah tumbuhan semak yang tingginya mencapai 1-


2 m. Batangnya beruas, bentuknya bulat, berambut kasar, dan warnanya
hijau. Percabangannya yang menyentuh tanah dan keluar dari akar sehingga

12
bisa dipisahkan dari tanaman induk. Sementara itu, daunnya tunggal, bertangkai
pendek, dengan duduk daun yang berhadapan. Helaian daunnya lanset,
memanjang atau hampir jorong, tepinya bergerigi, dengan ujung dan
pangkalnya yang meruncing, kedua permukaanya kasar. Pertulangan daunnya
menyirip dan berwarna hijau. Akarnya tunggang dan berwarna coklat muda.

Perbungaannya majemuk dan berkumpul pada bulir padat. Mahkota


bunga berbentuk corong, terbagi lima, berambut, dan berwarna kuning atau
ungu. Benang sarinya berjumlah empat, berwarna putih, dan
kuning. Buahnya berbentuk gelondong, dan berisi 2-4 biji. Bijinya bulat, pipih,
kecil-kecil, dan berwarna coklat.

4.4. Manfaat Tanaman Keci Beling

Di Malaysia dan Indonesia, keji beling ini digunakan untuk anti diabetes,
diuretik, antisipilis, antioksidan, dan antimikroba, dan laksatif. Umunya diseduh
untuk dijadikan teh. Zat kalium dari tumbuhan ini menyebabkan tumbuhan ini
menyebabkan diuretik, sehingga dapat melarutkan batu yang terbentuk dari
garam kalsium oksalat pada kantung empedu, kantung kencing, dan ginjal.

Kecibeling juga diketahui mengandung polifenol, katekin, kafeina, tanin,


dan vitamin. Adanya kandungan asam silikat menyebabkan
penderita gastritis dilarang meminum rebusan keji beling. Untuk mengurangi
rangsangan pada lambung, lebih baik sewaktu merebus keji beling, dicampur

13
dengan daun wungu.

Selain itu Ekstrak daun keji beling mengandung sejumlah besar senyawa
aktif seperti polifenol, katekin, alkaloid, kafein, tanin, vitamin (C, B1 dan B2)
dan juga kandungan mineral yang tinggi termasuk kalium (51%), kalsium
(24%), natrium (13%), besi (1%) dan fosfor (1%). Uji praklinis menunjukkan
bahwa tanaman keji beling berkhasiat sebagai antioksidan, antidiabetes,
penyembuhan luka, antiulcer, antimikroba, antikanker dan sebagai agen diuretik
untuk mengobati batu ginjal dan kencing batu (Nurraihana dan Hanoon, 2013).

Dan manfaat dari tanaman keji beling

1. Penggolongan obat tradisional

2. Jamu

3. Obat herbal terstandar

14
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan pada hari Minggu
tanggal 12 Oktober 2022, yang bertempat di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan.
Pengamatan ini ditujukan untuk memenuhi tugas ( Outdoor Learning ) untuk.
Pada saat pengamatan kami dapat mengidentifikasi banyak jenis spesies. Tetapi
kami merangkum 15 spesies yang termasuk kedalam 11 familia, dan khususnya
Tanaman Paku yang terurai sebagai berikut:
1. Lauraceae : Cinnamomum verum J. Presl
2. Myrtaceae : Syzygium cumini, Psidium guajava L.
3. Bombaceae : Durio zibethinus, Adansonia digitata
4. Orchidaceae : Coelogyne pandurata
5. Nepenthaceae : Nepenthes L.
6. Cactaceae : Pereskia grandiflora Haw
7. Santalaceae : Santalum album L.
8. Araceae : A. titanum
9. Arecaceae : Arenga pinnata, Phoenix dactylifera
10. Euphorbiaceae : Phyllanthus acidus (L) Skeells
11. Lycopodiaceae : Lycopodium cernuum

5.2 Saran
Dari observasi sementara, pengamatannya sudah efektif tapi kurang
effisien. Apabila mengingat banyaknya jenis spesies.
Meskipun kita tidak bisa mengamati secara keseluruhan akan tetapi
dengan mengenal saja sudah cukup. Jadi untuk pengamatan selanjutnya
diharapkan agar lebih efisien lagi dalam penggunaan waktu yang telah
tersedia.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar, Mohd Fadzelly; Teh, Arnida Hani; Othman, Fauziah; Hashim, Normah;
Fakurazi, Sharida (2006). "Antiproliferative Properties and Antioxidant Activity of
Various Type of Strobilanthes crispus Tea" (PDF). International Journal of Cancer
Research. 2 (2): 152–158.

Hariana, Arief (2005). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya (dalam bahasa


Indonesia). 2. Jakarta: Penebar Swadaya.

Dalimartha, Setiawan (2003). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. 3. Jakarta: Puspa Swara.
hlm. 122–124.

16

Anda mungkin juga menyukai