Anda di halaman 1dari 16

Praktikum

Dasar Dasar Genetika

"Karakter kualitatif dan kuantatif pada kacang tanah"

Oleh:

Nama : Aisyah Safitri

NIM : 2010243002

Kelas :A

Dosen : Wulan Kumala Sari ,SP, MP, Ph,D

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
KAMPUS III UNIVERSITAS ANDALAS
DHAMASRAYA
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum dasar dasar genetika yang berjudul
penentuan karakter kualitatif dan kuantitatif

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Wulan Kumala Sari ,SP, MP, Ph,D yang telah membantu
kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat
waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan praktikum dasar dasar genetika yang kami buat ini masih jauh
dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan praktikum dasar dasar genetika ini bisa menambah wawasan para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Bukittinggi, 12 Maret 2021

Penulis
Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang

Kacang tanah (Arachis hypogaea L) merupakan salah satu plasma nutfah Indonesia yang sudah
tanam sejak dulu, dan sampai sekarang keberadaannya terus diminati. Hal ini dikarenakan bahwa
kacang tanah merupakan salah satu plasma nutfah yang memiliki banyak kelebihan, baik dari
segi ekonomi dan ekologi. Dari segi ekonomi, kacang tanah dapat dijadikan sebagai bahan baku
industri, dikarenakan kacang tanah merupakan sumber protein nabati penting dengan kandungan
protein sekitar 17,2 – 28,8% dan kadar minyak atau lemak sekitar 44,2 – 56,0% (Santosa dan
Damardjati, 1991 dalam Santosa et.al., 1993), serta dapat pula dijadikan sebagai minyak nabati,
sedangkan dari segi ekologinya, sebagai penutup tanah, pakan ternak, dan pengikat nitrogen
bebas yang dapat menyuburkan tanah, dan brangkasan kacang tanah itu sendiri dapat dijadikan
sebagai pupuk organik.

B. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk dapat memahami karakter kualitatif dan
kuantitatif pada kacang tanah .
Bab II Tinjauan Pustaka

Kacang tanah termasuk famili Papilionidae dan merupakan tanaman allotetraploid (2n=40)
dengan dua genom A dan B. Kacang tanah yang dibudidayakan dibagi menjadi dua subspesies,
yakni fastigiata dan hypogaea. Subsp. fastigiata secara botani dibagi menjadi empat varietas,
yakni fastigiata, peruviana, aequatoriana, dan vulgaris, sedangkan subsp. hypogaea meliputi
varietas hypogaea dan hirsuta (Krapovickas dan Gregory 1994 dalam Holbrook 2003). Empat
kelompok utama yang paling populer adalah tipe Spanish, Runner, Virginia, dan Valencia.
Menurut Rajgopal et al (1997), terdapat empat tipe komersial kacang tanah untuk budidaya di
India: Valensia (subsp. fastigiata var. fastigiata), Spanish (subsp. Fastigiata var. vulgaris),
Virginia bunch dan Virginia runner (subsp. hypogaea var. hypogaea)

Varietas vulgaris umumnya memiliki 2 biji/polong, sedikit berparuh, polong sedikit


berpinggang dan retikulasi agak halus, umur lebih genjah, pola percabangan sequential,
pertumbuhan tegak, dan dikenal dengan tipe spanish. Varietas fastigiata memiliki jumlah
biji/polong tiga atau lebih, polong sedikit berpinggang dan retikulasi agak halus, pola per-
cabangan sequential, tipe tumbuh tegak, dan dikenal dengan tipe valensia. Varietas peruviana
umumnya memiliki tiga atau lebih biji/polong, agak berpinggang, retikulasi menonjol (kasar),
pola percabangan alternate, tipe tumbuh prostrate, ukuran polong tergolong sedang dengan bobot
100 biji berkisar antara 55–65 g, umur relatif dalam yaitu 120 hari atau lebih, dan sangat
indeterminate, biasa digunakan untuk selai, dan dikenal dengan tipe peruvian runner.
BAB III Metode

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilakukan di tangah sawah ,Bukittinggi pada hari Jum'at, 12 Maret 2021

B. Alat dan Bahan

1. Kacang tanah

2. Mistar dan kertas grafik

C. Prosedur kerja

1. Kelompok 1 akan menggunakan data kelompok 1, 2 dan 3. Kelompok 2 akan


menggunakan data kelompok 2, 3 dan 4., dan seterusnya sehingga masing-masing kelompok
akan memiliki data yang berbeda,

2. Ambil 20 biji kacang tanah secara acak dari populasi kacang tanah yang tersedia
kemudian lakukan penimbangan hingga 2 desimal.

3. Amati juga warna kulit biji kacang tanah

4.. Buatlah grafik yang menggambarkan bobot biji kacang tanah dari yang terendah hingga
yang terberat pada absis dan jumlah atau frekuensi sebagai ordinat

5. Amati ada berapa kelas bobot biji yang diamati.

6. Hubungkan puncak dari setiap bobot dan frekuensi yang diperoleh untuk menunjukkan
bentuk kurva normal yang dihasilkan

7. Plotkan karakter warna biji dan bentuk biji sebagai absis dan jumlah atau frekuensi
sebagai ordinat. Amati ada berapa kelas warna atau bentuk biji yang diamati .

8. Bandingkan banyaknya kelas yang diperoleh dengan banyaknya kelas bobot biji.
BAB IV Hasil dan Pembahasan

A. Hasil

Pada absen 23

1.Bobot pada biji kacang tanah


Bobot Biji Frekuensi

0,6 1

0,71 2

0.73 3

0.74 4

0,8 5

0,8 6

0,8 7

0,8 8

0,65 9

1.5 10

1,6 11

1,7 12

1,9 13

1,11 14

1,14 15

1,14 16

2,1 17

2,5 18

2,5 19

2,7 20
2. Warna biji
3. Bentuk biji

Pada absen 24

1. Bibit biji pada kacang tanah

2. Warna biji
3. Bentuk biji

Pada absen 25

1. Bobot biji
2. Warna biji
3. Bentuk biji

B. Pembahasan

Praktikum ini kita dapat mengetahui tentang kualitatif dan kuantitatif pada kacang tanah yang sudah
kita uji. Beberapa tabel diatas menunjukan bahwa bobot biji tersebut telah diukur dan diurutkan sesuai
yang di tentukan. Warna pada biji kacang tanah terdoat berbeda- beda , dalan warna kacang tanah lebih
banyak kacang tanah yang berwarna coklat muda sedang kan bentuk kacang tanah terdapat bentuk
bulat telur membulat.

Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep sensitivitas pada masalah yang dihadapi,
menerangkan realitas yang berkaitan dengan penelusuran teori dari bawah dan menerangkan
pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi. penelitian kuantitatif dikatakan sebagai
metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial.
BAB V Penutup

A. Kesimpulan

penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang
mendalam tentang masalah-masalah manusia dan social, bukan mendeksripsikan bagian
permukaan dari suatu realitalitas sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif dengan
positivismenya

Penelitian kuantitatif adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal
hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.

Pertanyaan :

1. Bagaimana gambaran/distribusi karakter bobot biji alpukat atau kacang tanah yang anda

peroleh?
Jawab: bobot biji pada kacang tanah
2. Bagaimana gambaran/distribusi karakter warna atau bentuk biji alpukat atau kacang tanah
yang anda peroleh?

Jawab: karakter warna pada kacang tanah itu terdapat warna coklat muda, coklat dan coklat tua dan
bentuk pada kacang tanah yaitu terdapat bulat memanjang, puncak membulat dan bulat telur
membulat.

3. Berdasarkan distribusi karakter bobot biji, warna biji dan bentuk biji, tergolong ke dalam
karakter kualitatif atau karakter kuantitatif kah masing-masing karakter tersebut ?
Jawab : bobot biji, warna biji dan bentuk biji tergolong dalam karakter kuantitatif

4. Terangkan perbedaan antara karakter kualitatif dan karakter kuantitatif berdasarkan


referensi yang anda baca

Jawab: Kuantitatif: Menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan


generalisasi fenomena sosial yang diteliti. Kualitatif: Memperoleh pemahaman mendalam,
mengembangkan teori, mendeskripsikan realitas dan kompleksitas sosial.

5. Carilah contoh lainnya pada tanaman untuk masing-masing karakter kualitatif dan kuantitatif
Jawab : terdapat pada tanaman tomat, kacang tanah, kacang kedelai

6. Apakah terdapat perbedaan dalam jumlah dan peran gen yang mengatur pewarisan karakter
kualitatif dan kuantitatif? Terangkan !
Jawab : iya, karena kualitatif membahas tentang mengamati warna dan bentuk biji sedangkan

kuantitatif diukur melalui data dan dimana hal tersebut harus kita liat juga pada kacang tanah
yang sudah kita amati.

7. Bagaimanakah perbedaan karakter kualitatif dan kuantitatif berdasarkan pengaruh


lingkungan yang mempengaruhi ekspresi gen?
Jawab:
8. Apakah pewarisan kuantitatif sama halnya dengan pewarisan kualitatif, Sama-sama
mengikuti hukum Mendel? Dimana letak perbedaannya?
Jawab: pewaris kualitatif selalu mengikuti hukum mendel, dimana kuantitatif diukur melalui
data, kualitatif yang diamati warna dan bentuk dalam kacang tanah
Daftar Pustaka

Firdaus, L, Ibrahim, M & Rudiana, A. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains


Berorientasi Pada Siklus Belajar 5E Untuk Memberdayakan Keterampilan Berpikir dan
Pemahaman Konsep Siswa SMP. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi “Bioscientist” Vol. 2 No. 1,
ISSN 2338-5006. Hal. 221-236

M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2005), 50

Imam Gunawan, metode Penelitian Kualitatif …34-35

Anda mungkin juga menyukai