Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI

TRANSPIRASI TUMBUHAN

OLEH

NAMA : ARYA NAZIEB MUKHTAR


NO. BP : 2210232009
PROGRAM STUDI : ILMU TANAH
KELAS KULIAH : AGROKLIMATOLOGI TANAH B
KELAS PRAKTIKUM : TANAH B
KELOMPOK : 3 (TIGA)
DOSEN PENJAB : ZULDADAN NASPENDRA SP., MSi,
ASISTEN : 1. ANITA PUTRI (1910231011)
2. PRIMA FAUZIAH (1910231042)
3. ARIF ADRIANANDA (1910232023)

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tumbuhan berpartisipasi dalam siklus air melalui proses penguapan.


Transpirasi adalah proses dimana air menguap dari batang tanaman ke atmosfer.
Menurut laporan Biology LibreTexts, transpirasi terjadi ketika stomata daun
terbuka untuk menukar karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2) selama
fotosintesis. Stomata hanya membentuk sekitar tiga persen dari total permukaan
daun, tetapi sekitar 99 persen dari air. zat yang diserap ke dalam akar tanaman
menguap selama transpirasi ketika stomata terbuka. Transpirasi terjadi secara
spontan, tidak dapat dihindari, dan tidak memerlukan energi yang dihasilkan oleh
metabolisme tumbuhan.

Penguapan air oleh daun merupakan transpirasi. Proses penguapan


air dari daun ini berguna dalam ilmu botani. Ini merupakan suatu proses
biologis yang bisa terjadi pada tumbuhan.Tumbuhan akan mengeluarkan air
sebagai bukti bahwa mereka juga bernapas. Proses tersebut terkenal dengan
nama transpirasi yang merupakan suatu proses penguapan.Agar transpirasi
dapat terjadi, suatu tumbuhan membutuhkan peran air dan juga udara.
Meski termasuk proses penguapan, tetapi transpirasi berbeda dengan
evaporasi.

Transpirasi adalah proses biologis yang dilakukan tanaman. Ini adalah


penghilangan uap air dari permukaan daun tanaman melalui proses biokimia dan
non-kimia. Nama transpirasi berasal dari kata transpirasi, yang berasal dari kata
Latin trans dan spirare. Trans berarti "menyeberang", sedangkan sipare berarti
"bernafas". Secara harfiah, transpirasi sendiri berarti "bernafas". Dalam biologi,
transpirasi adalah proses di mana tumbuhan mengangkut air dari akarnya ke pori-
pori kecil daunnya. Air kemudian menguap ke atmosfer dan menjadi uap air.
Selain itu, transpirasi juga bisa merujuk pada perubahan air dari cair menjadi gas
saat melewati stomata tumbuhan. Transpirasi juga dapat dianggap sebagai proses
dimana daun tanaman menguapkan air. Penguapan terjadi secara kasat mata
karena ukuran partikel air yang sangat kecil. Suhu, kelembaban, kelembaban
tanah, jenis tanaman dan angin semuanya mempengaruhi laju penguapan tanaman.

Ada setidaknya tiga jenis transpirasi sesuai dengan lokasi terjadinya, yaitu
sotama lentikular, dan kutikula.Transpirasi stomata merupakan proses penguapan
air yang terjadi di stomata tanaman. Sebagian besar air dari tanaman
ditranspirasikan melalui cara ini Proses penguapan air oleh daun ini mengubah air
menjadi uap dan kemudian menguap ketika stomata terbuka.Kemudian,
transpirasi lentikuler terjadi pada lentisel, lubang kecil pada kulit cabang dan juga
ranting. Penguapan air di lentisel ini tidak ada di semua tanaman. Sejumlah kecil
air akan hilang melalui bagian ini.Terakhir transpirasi kutikula yang terjadi di
kutikula tumbuhan. Kutikula merupakan lapisan lilin pada permukaan daun
tumbuhan. Sekitar 5%-10% air dari daun akan menghilang melalui transpirasi
kutikula.Selama kondisi daun kering ketika stomata tertutup, maka akan lebih
banyak air yang keluar melalui proses transpirasi di bagian kutikula ini.

Setidaknya ada tiga jenis transpirasi, yaitu. lenticular somatik dan kutikula,
tergantung di mana itu terjadi. Sebagian besar air tanaman menguap dengan cara
ini. Penguapan air melalui daun ini mengubah air menjadi uap dan menguap saat
stomata terbuka. Kemudian transpirasi lenticular terjadi di lensa, lubang kecil di
cangkangnya. ranting dan dahan. Air dalam lensa ini tidak menguap dari semua
tumbuhan. Melalui bagian ini, sejumlah kecil air hilang dan akhirnya terjadi
penguapan kutikula di kutikula tanaman. Kutikula adalah lapisan lilin di
permukaan daun tanaman. Sekitar 5-10% air di daun hilang saat kutikula
menguap. Saat daun kering dan stomata tertutup, lebih banyak air yang keluar
melalui proses penguapan di bagian kutikula tersebut.

Proses transpirasi atau penguapan air pada tumbuhan ini sangat


bermanfaat untuk perkembangannya. Proses ini disebabkan oleh faktor eksternal
seperti suhu dan kelembaban. Keuntungan penerapan proses evaporasi adalah
daya hisap daun lebih mudah, memudahkan penyerapan air dan unsur hara, serta
dapat menjaga suhu tanaman. Bahkan manfaat dari proses ini bisa untuk
mendinginkan tanaman saat panas, caranya dengan menghilangkan uap air. Jadi
akhirnya proses transpirasi sangat penting. Tumbuhan harus melakukan
penguapan air melalui daun atau transpirasi untuk menjaga kelembaban agar
tidak mudah kering. Tanpa penguapan, tanaman dapat mengering dan lebih
mudah mati.Penguapan air melalui daun disebut transpirasi. Istilah ini sering
digunakan dalam botani. Transpirasi adalah proses biologis yang terjadi pada
tumbuhan dan tidak terlihat oleh mata telanjang. Penguapan adalah bukti bahwa
tumbuhan bernafas sebagai aktivitas sehari-hari. Secara umum evaporasi
merupakan proses penguapan yang membutuhkan adanya air dan udara. Meskipun
evaporasi tergolong proses evaporasi, namun bukan merupakan proses yang tidak
sama dengan evaporasi

B. Tujuan
Praktikum transpirasi tumbuhan ini bertujuan untuk mempelajari konsep
transpirasi dan faktor-faktor yang memperngaruhinya dan juga untuk meguji
bentuk, jumlah, dan luas terhadap laju traspirasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Tanaman dapat menyerap polutan. Bagian tanaman yang berfungsi sebagai
penyerap polutan terutama adalah bagian tajuk tanaman, terutama daunnya. Proses
pengurangan polutan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu diserap (absorp) atau
dijerap (adsorp). Diserap artinya masuk ke struktur daun melalui stomata,
sedangkan dijerap artinya hanya menempel di permukaan daun dan
memungkinkan terlepas dan menjadi polutan kembali (Direktorat Jenderal
Hortikultura Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura, 2012).

Daun merupakan organ pokok pada tubuh tumbuhan. Pada umumnya


berbentuk pipih bilateral, berwarna hijau, dan merupakan tempat utama terjadinya
fotosintesis. Berkaitan dengan itu, daun memiliki struktur mulut daun yang
berguna untuk pertukaran gas O2, CO2, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan
sebaliknya (Sumardi, 2010).

Distribusi stomata sangat berhubungan dengan kecepatan dan intensitas


transpirasi pada daun, yaitu misalnya letak satu sama lain dengan jarak tertentu.
Dalam batas tertentu, maka makin banyak porinya makin cepat penguapan. Jika
lubang-lubang itu terlalu berdekatan, maka penguapan dari lubang yang satu akan
menghambat penguapan lubang dekatnya (Hariyanti, 2010).

Iwan (2011) dalam Santoso (2013), karakter umum tanaman yang


mempunyai kemampuan tinggi menyerap polutan indoor maupum outdoor, secara
umum serupa. Tanaman memiliki tajuk rimbun, tidak gugur daun, tanamannya
tinggi. Karakter khusus tanaman yang mempunyai kemampuan tinggi mengurangi
polutan partikel memiliki ciri daun, memiliki bulu halus, permukaan daun kasar,
daun bersisik, tepi daun bergerigi, daun jarum, daun yang permukaannya bersifat
lengket, ini efektif untuk menyerap polutan. Penelitian ini dilakukan untuk
melihat jumlah dan distribusi stomata pada tanaman penghijauan di Kota Ternate.

Stoma (jamak: stomata) adalah lubang atau celah yang terdapat pada
epidermis organ tumbuhan yang berwarna hijau yang dibatasi oleh sel khusus
yang disebut sel penutup. Sel penutup dikelilingi oleh sel-sel yang bentuknya
sama atau berbeda dengan sel-sel epidermis lainnya dan disebut sel tetangga. Sel
tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel
penutup yang mengatur lebar celah (Sumardi, dkk. 2010).
Pada bagian adaksial (atas), terdapat lapisan kutikula yang tebal dan
menutupi stomata sehingga menghalangi terjadinya proses transpirasi. Hal ini
mengakibatkan kerapatan stomata pada bagian abaksial lebih besar dari kerapatan
stomata pada bagian adaksial Transpirasi dipengaruhi banyak faktor, baik faktor
dalam maupun luar. Faktor dalam antara lain besar kecilnya daun, tebal tipisnya
daun, berlapis lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada
permukaan daun, banyak sedikitnya stomata, bentuk dan letak stomata.
Sedangkan faktor luar antara lain kelembapan, suhu, cahaya, angin, dan
kandungan air. Lebih lanjut dikatakan semakin banyak jumlah daun maka
semakin banyak jumlah stomata, sehingga semakin besar transpirasinya . Luas
daun pada tumbuhan berpengaruh terhadap laju transpirasi. Hal ini karena daun
yang luas memiliki jumlah stomata yang banyak, sehingga mengakibatkan
tingginya laju transpirasi Banyak dan sedikitnya stomata dilihat dari
kategori/klasifikasi jumlah stomata, berdasarkan kategori jumlah stomata daun
akasia pada bagian adaxial maupun abaxial memiliki jumlah stomata dengan
kategori tak terhingga, enteris pada bagian abaxial memiliki jumlah stomata
dengan kategori tak terhingga yaitu 574, sedangkan pada bagian adaxial enteris,
palem dan beringin memiliki katergori sedikit, pada bagian abaxial capilong
memiliki kategori sangat banyak, palem memiliki kategori cukup banyak dan
beringin memiliki kategori banyak Hal ini dikarenakan pada bagian abaksial
(bawah) tidak terkena cahaya matahari secara langsung sehingga tidak banyak
stomata yang rusak akibat penyinaran yang terlalu kuat. Selain itu pada bagian
abaksial (bawah), lapisan kutikula yang melapisi epidermis lebih tipis atau bahkan
tidak dilapisi oleh kutikula, sehingga tidak ada atau hanya sedikit penghalang
untuk berlangsungnya proses transpirasi melalui stomata. Pada bagian adaksial
(atas), sinar matahari akan langsung mengenai lapisan permukaan daun dan akan
merusak stomata jika penyinaran terlalu kuat ( Suyitno, 2012).

Bentuk stomata pada tanaman beringin dan capilong parasitik, palem


memiliki bentuk stomata mesoperigen sedangkan akasia memiliki tipe stomata
diastik dan enteris memiliki tipe stomata anomositik. Dari kelima jenis tanaman
hanya satu jenis tanaman yang memiliki distribusi stomata sejajar yaitu tanaman
palem sedangkan keempat lainnya memiliki distribusi stomata tersebar. Bentuk
dan posisi stomata pada daun beragam bergantung spesies tumbuhannya. Rongga
udara yang relatif luas yang berada di bawah posisi stomata di dalam daun disebut
sebagai rongga substomatal (Lakitan, 2012).

Stomata terletak pada sisi atas dan bawah daun, atau hanya terletak pada
permukaan bawah saja. Daun dengan pertulangan menyirip seperti pada tumbuhan
dikotil, stomatanya tersebar, sedangkan daun monokotil dengan pertulangan
sejajar, seperti pada Graminae, stomatanya tersusun berderet sejajar . Distribusi
stomata sangat berhubungan dengan kecepatan dan intensitas transpirasi pada
daun, yaitu misalnya letak satu sama lain dengan jarak tertentu. Dalam batas
tertentu, maka makin banyak porinya makin cepat penguapan. Jika lubang-lubang
itu terlalu berdekatan, maka penguapan dari lubang yang satu akan menghambat
penguapan lubang dekatnya (Haryanti, 2010).

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM


A. Waktu dan Tempat

Pada praktikum kali ini tentang siklus air / siklus hidrologi ini dilakukan
pada hari selasa 28 Maret 2023 bertempat di Laboratorium Fisika Tanah, Fakultas
Pertanian, Universitas Andalas Padang.

B. Alat dan Bahan

Pada praktikum transpirasi tumbuhan alat dan bahan yang dibutuhkan


yaitu tanaman dengan dua bentuk daun yang berbeda, plastik kaca ukuran 1 kg
sebanyak 4 lembar, karet, beberapa kertas milimeter, dan pensil.

C. Cara kerja

Pada pengujian pengaruh bentuk daun terhadap laju Transpirasi, pilih dua
tanaman dengan bentuk daun yang berbeda. Selanjutnya siapkan plastik kaca
ukuran 1Kg yang diberi label dan timbang kering plastiknya. Setelah menimbang
plastik, pilih tanaman untuk dipelajari dengan daun menghadap matahari. Seprai
ditutup dengan fiberglass, yang diberi pemberat sebelumnya dan kemudian diikat
dengan karet. Tunggu 30 menit sampai 1 jam. Uap air biasanya dihasilkan. Ketika
waktu yang diinginkan telah tiba, potong daun dari ujung batang yang tertutup
plastik, buka plastik dan keluarkan daun dengan hati-hati, berhati-hatilah agar
tidak kehilangan kelembapan dari plastik. Kemudian, dengan menggunakan
timbangan analitik, timbang plastik dan koin air di dalam plastik. Selanjutnya
menghitung berat uap air dan menghitung luas daun.

Dalam percobaan tentang pengaruh jumlah daun terhadap laju Transpirasi,


dipilih tanaman dengan daun majemuk, dari mana dipilih daun dengan jumlah
daun yang berbeda, tetapi ukurannya relatif sama, misalnya batang. dengan 4.
daun dan batang dengan 8 tangkai daun. Langkah yang dilakukan sama dengan
percobaan pada pengaruh bentuk terhadap laju penguapan, yaitu. plastik kaca
ukuran 1Kg disiapkan, diberi label dan plastik ditimbang kering. Setelah
menimbang plastik, pilih tanaman untuk dipelajari dengan daun menghadap
matahari. Seprai ditutup dengan fiberglass, yang diberi pemberat sebelumnya dan
kemudian diikat dengan karet. Tunggu 30 menit sampai 1 jam. Uap air biasanya
dihasilkan. Ketika waktu yang diinginkan telah tiba, potong daun dari ujung
batang yang tertutup plastik, buka plastik dan keluarkan daun dengan hati-hati,
berhati-hatilah agar tidak kehilangan kelembapan dari plastik. Kemudian, dengan
menggunakan timbangan analitik, timbang plastik dan koin air di dalam plastik.
Selanjutnya menghitung berat uap air dan menghitung luas daun.

Pada prosedur perhitungan luas daun dapat dilakukan dengan kertas grafik
yaitu dengan membuat pola daun/menjiplaknya pada kertas grafik. Setelah
menggambar, ambil lembaran kertas grafik dan amati bagaimana lembaran itu
digambar, lalu hitung berapa banyak kotak kartu yang digambar di atas kertas
sehingga angka 1 tertulis pada 1 kotak utuh, lebih dari setengah kotak tertulis di
atasnya kertas ¾, setengah dari satu kotak ditulis pada ½ dan kurang dari setengah
dari ¼ kotak. Kemudian tambahkan semuanya.

D. Skema Kerja

Pengaruh bentuk daun terhadap laju transpirasi

pilih dua tanaman dengan bentuk daun berbeda

Siapakan plastik yang telah diberi label dan sudah


ditimbang sebelumnya

Pilih tanaman yang daunnya menghadap kematahari

Tutup daun dengan plastik

Tunggu 30 menit- 1 jam

Potong daun sampa batas tangkai yang tertutup

Keluarkan daun dari plastik


Timbang plastik beserta uap air

Hitung berat uap air

Hitung luas daun

Menghitung luas daun

Siapkan kertas milimeter

Gambar/ jiplak daun pada kertas

Hitung jumlah kota yang tergambar


Pengaruh jumlah daun terhadap laju transpirasi

Pilih tanaman yang memiliki daun majemuk

Siapakan plastik yang telah diberi label dan sudah


ditimbang sebelumnya

Pilih tangkai daun yang memiliki jumlah daun berbeda

Tutup daun dengan plastik

Tunggu 30 menit- 1 jam

Potong daun sampa batas tangkai yang tertutup

Keluarkan daun dari plastik

Timbang plastik beserta uap air

Hitung berat uap air

Hitung luas daun


DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Hortikultura Direktorat Budidaya dan Pascapanen
Florikultura. 2012. Tanaman Hias Potensial Penyerap Polutan.
http://florikultura.org.

Haryanti, S. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies
Tanaman Dikotil dan Monokotil. Jurnal Buletin Anatomi dan Fisiologi . Vol.
XVIII, No. 2

Lakitan, B. 2012. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta Rajawali Press

Santoso, N.S. 2013. Penggunaan Tumbuhan Sebagai Pereduksi Pencemaran


Udara

Sumardi, I., Nugroho, H., dan Purnomo. 2010. Struktur dan Perkembangan
Tumbuhan. Jakarta Penebar Swadaya.

Suyitno. 2012. Perbandingan jumlah stomata pada bagian abaksial dan adaksial.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil

Tabel 1. Pengaruh bentuk daun terhadap laju transpirasi

Bentuk Berat Berat Berat uap Luas daun Laju


daun plastik(g) plastik air (cm) transpirasi
a + b-a (g) g/cm jam
Uap air(g)
b
A 3,28 3,87 0,59 77,75 0,015

B 3,28 3,94 0,66 63,59 0,020

Tabel 2. Pengaruh sinar matahari terhadap laju transpirasi

Bentuk Berat Berat Berat uap Luas daun Laju


daun plastik(g) plastik air (cm) transpirasi
a + b-a (g) g/cm jam
Uap air(g)
b
A 3,28 3,56 0,28 64,25 0,008

B 3,28 3,49 0,21 170,65 0,002

B. Pembahasan

Pada praktikum transpirasi dilakukan dua percobaan yaitu pengaruh


bentuk daun dan percobaan pengaruh sinar matahari terhadap laju transpirasi.
Bentuk daun pada percobaan yaitu daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal
yang dipilih kelompok kami adalah daun Afrika dan daun majemuk yaitu daun
kerai payung. Eksperimen tersebut tentang pengaruh sinar matahari terhadap daun
jambu biji.
Untuk pengujian tunggal dan majemuk, hal pertama yang harus
diperhatikan adalah plastik yang diberi label dengan deskripsi sebelum
menggunakan plastik untuk menutupi lembaran. Setelah itu daun yang terpilih
ditutup dengan plastik dan diikat dengan karet. Tunggu 30 menit. Setelah 30
menit, potong daun hingga ujung batang yang tertutup plastik. Ada kelembaban
yang terlihat di dalam plastik. Keluarkan daun dari plastik kemudian timbang
plastik yang berisi air tersebut. Plastik berisi daun afrika beratnya 0,59 gram uap
air. Hasil ini diperoleh dengan mengurangkan berat kering plastik dari berat
plastik yang sudah mengandung uap air. Sedangkan daun Kerai payung memiliki
berat uap air 0,66 gram.

Pada percobaan pengaruh sinar matahari terhadap laju transpirasi, Daun


yang diuji adalah daun jambu biji. Diberi perlakuan pada daun jambu biji yang
terkena sinar matahari dan daun yang tidak terkena sinar matahari. Caranya sama
dengan uji lembaran tunggal dan gabungan, yaitu plastik yang diberi label
keterangan ditimbang terlebih dahulu sebelum plastik digunakan untuk menutup
lembaran. Setelah itu daun yang terpilih ditutup dengan plastik dan diikat dengan
karet. Tunggu 30 menit. Setelah 30 menit, potong daun hingga ujung batang yang
tertutup plastik. Ada kelembaban yang terlihat di dalam plastik. Keluarkan daun
dari plastik kemudian timbang plastik yang berisi uap air tersebut.

Daun jambu biji yang terkena sinar matahari memiliki berat uap air 0,28
gram. Hasil ini diperoleh dari berat kering plastik yaitu 3,28 gram dikurangi berat
plastik yang sudah mengandung uap air sebanyak 3,56 gram. Massa uap air
plastik jambu biji yang tidak terkena sinar matahari adalah 0,21 gram.

Selain itu juga dilakukan penghitungan luas daun yang telah di uji dengan
cara menggambar/ menjiplak daun di atas kertas milimeter. Lalu dihitung jumlah
kotak yang tergambar. Pada percobaan daun afrika didapatkan luas daun 77,75
cm2. Pada daun kerai payung didapat luas daun 63,59 cm2. Pada daun jambu
yang terkena sinar matahari 64,25 cm2 dan pada daun yang tidak terkena sinar
matahri 17,65 cm2. Pada penghitungan luas daun hal ini dilakukan secara manual
jadi untuk hasilnya belum terlalu valid dibadingkan menghitung luas daun
menggunakan alat. Alat yang digunakan untuk mengitung luas daun ini
dinamakan Leaf Area Meter (LAM).

Faktor lain yang mempengaruhi laju transpirasi meliputi ukuran daun,


tebal daun, permukaan daun berlilin atau tidak, jumlah bulu pada permukaan
daun, jumlah stomata, bentuk dan letak stomata. Faktor eksternal adalah
kelembaban, suhu, cahaya, angin dan kandungan air. Dikatakan juga bahwa
semakin banyak daun, semakin banyak stomata, sehingga transpirasi semakin
besar. Luas permukaan daun tanaman mempengaruhi laju penguapan. Ini karena
daun lebar memiliki banyak stomata, yang menyebabkan transpirasi tinggi
Tidak semua tumbuhan mengalami transpirasi. Sebaliknya, tumbuhan
yang mengalami proses ini terkadang mengalami transpirasi berlebihan sehingga
menyebabkan tumbuhan kehilangan banyak air dan lama kelamaan layu sebelum
akhirnya mati.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Transpirasi
adalah proses dimana air yang diserap oleh akar dikembalikan ke udara sebagai
uap air. Pada latihan ini ditemukan bahwa daun yang terkena sinar matahari
mengandung lebih banyak uap air daripada daun yang tidak terkena sinar
matahari. hal ini disebabkan salah satu faktor eksternal yaitu penguapan yaitu
sinar matahari. Sinar matahari menyebabkan stomata terbuka, semakin kuat daun
menerima sinar matahari, semakin cepat memudar.Faktor eksternal meliputi suhu,
kelembaban, angin dan keadaan air di dalam tanah, dan faktor internal adalah
stomata dan daun.

B. Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diharapkan praktikan agar
dapat mengikuti arahan asisten dan mempelajari setiap materi yang akan di
praktikumkan,serta membawa setiap alat dan bahan yang disuruh demi kelancaran
kegiatan praktikum
LAMPIRAN
A. Gambar

No Lampiran Keterangan

1.
Daun yang telah ditutup
dengan plastik dan terkena
sinar matahari

2. Daun yang tidak terkena


sinar matahari
Daun yang telah dikelurakan
3. dari plastik dan terdapat uap
air

4.

Menimbang plastim yang


telah berisi uap air

5.

Menghitung luas daun


menggunakan kertas
milimeter

Anda mungkin juga menyukai