Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGRONOMI

Budidaya Tanaman Jagung dan Stek Tanaman Hias

Oleh

Nama : Fahrah Princilia


NIM : 2010241015
Kelas : DDA M
Dosen Penjab Kuliah :
Dosen Penjab Praktikum :

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji syukur kehadirat


Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga
penulis bisa menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum Budidaya Tanaman
Jagung dan Stek Tanaman Hias ini dengan tepat waktu meski masih jauh dari
kata sempurna. Adapun tujuan disusunnya laporan ini adalah sebagai untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Dasar-Dasar Agronomi. Tak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sanna Paija Hasibuan, SP. MP., selaku
dosen pengampu praktikum Dasar-Dasar Agronomi.
Dari hasil penyusunan laporan ini, penulis berharap agar dapat membantu
atau menambah wawasan pembaca tentang budidaya tanaman yang penulis
tanam juga stek tanaman hias. Semoga laporan ini dapat dimengerti atau
dipahami oleh setiap pembaca sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga
bagi penulis. Penulis memohon maaf jika terdapat kekurangan dalam hasil
penyusunan laporan. Karena manusia tak jauh dari sifat dan sikap salah. Kritik
dan saran penulis harapkan agar dapat menjadi koreksi agar lebih baik dalam
penulisan selanjutnya. Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tanjung Balai Karimun, 05 Desember 2020

Penulis
FORMAT LAPORAN DASAR-DASAR AGRONOMI

Halaman
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang memilih tanaman yg ditanam
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Budidaya tanaman (tanaman yang ditanam)
2.2 Panen
BAB III Metodologi
3.1 Waktu dan Tempat
3.2 Alat dan Bahan
3.3 Pelaksanaan
3.4 Variabel Pengamatan
BAB IV Hasil dan Pembahasan (Laporan mingguan dari minggu ke I)
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan (kendala yang dihadapi)
BAB V Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jagung (Zea mays L) memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan
pangan nasional dan internasional setelah beras dan gandum. Jagung merupakan
tanaman yang umumnya ditanam di wilayah dataran rendah, baik di tanah
tegalan, sawah tadah hujan serta ditanam di dataran tinggi. Saat ini jagung juga
masih merupakan strategis komoditi kedua setelah padi. Alasan penulis memilih
menanam jagung manis adalah karena di daerah penulis kebanyakan lahan yang
luas dipakai untuk menanam tanaman jagung manis. Jangka waktu yang tidak
terlalu lama selama 60-70 hari setelah tanam langsung bisa dipanen. Dan juga
tidak ada biaya yang dikeluarkan apabila sudah panen karena pasaran jagung
manis sudah cukup besar dan pemeliharaan yang intensif.
Permasalahan tanaman jagung didaerah penulis adalah adanya hama tanaman
seperti semut merah yang merusak daun dari tanaman jagung. Tidak hanya itu,
beberapa helaian daun tanaman jagung dibagian pinggirnya juga seperti kering
dan layu. Solusinya adalah dengan menerapkan atau mengaplikasikan herbasida
selektif pada saat tanaman jagung sudah berumur 7 sampai 14 hari setelah masa
tanam atau saat tanaman jagung sudah mempunyai 3-4 helai daun dengan
takaran dosis 1,5 liter per hektar dan volume semprot 400-600 liter per hektar.
Untuk tanaman hiasnya penulis menanam bunga kertas dan bunga mawar.
Karena didaerah penulis banyak bunga tersebut jadi tidak perlu lagi repot untuk
mencari tanaman hias yang lainnya.
1.2 Tujuan
Praktikum mandiri ini dilakukan dengan tujuan :
1. Mengetahui bagaimana cara menanam tanaman yang ditanam mulai
dari membuat bedengan hingga sudah berbuah.
2. Mengetahui pengaruh pupuk yang diberikan pada tanaman yang
ditanam.
3. Mengetahui perbedaan pertumbuhan tinggi serta pertumbuhan lainnya
pada tanaman yang ditanam.
4. Mengetahui hama apa saja yang dapat merusak tanaman yang
ditanam.

1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui pengaruh pupuk yang diberikan pada tanaman.
2. Dapat mengetahui apa saja perubahan tanaman dari minggu ke minggu.
3. Dapat mengetahui hama apa saja yang menyerang tanaman yang ditanam
serta cara mengatasinya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman
2.1.1 Sejarah dan Persebaran Tanaman Jagung
Berdasarkan bukti genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa
daerah asal tanaman jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan),
kemudian dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7.000 tahun yang lalu,
dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru sekitar 4.000 tahun yang lalu.
Sejak 1.000 tahun yang lalu, petani di Meksiko telah menyeleksi tanaman
jagung, termasuk memilih tongkol yang besar untuk ditanam pada musim
berikutnya. Seleksi tongkol yang besar ini digunakan untuk memelihara
kemurnian jagung yang diinginkan. Di dataran tinggi Meksiko yang dikenal
sebagai pusat jagung terdapat suatu upacara keagamaan setelah panen, para
petani membawa tongkol jagung. Petani yang membawa tongkol jagung yang
paling besar dan terbaik diberi penghargaan dan paling dihormati dalam upacara
ini. Dari Meksiko dan Amerika Tengah, jagung tersebar ke Amerika Latin,
Karibia, dan Amerika Utara, yang dikembangkan oleh orang Indian. Colombus
menemukan jagung di Kuba pada tahun 1492 dan membawanya ke Spanyol
untuk dikembangkan. Colombus juga kemungkinan membawa biji jagung
Carribean tipe mutiara ke Spanyol pada tahun 1493. Kemudian penjelajah dari
Eropa Selatan membawa jagung ke Eropa Barat dan pada akhir tahun 1500an,
jagung sudah ditanam di hampir seluruh Eropa seperti Italia dan Perancis bagian
selatan. Di Eropa, kira-kira selama 100 tahun pada abad XVI, jagung banyak
dikonsumsi sebagai sayur dan merupakan tanaman komersial. Sekitar awal tahun
1500an, pedagang Portugis membawa jagung ke Afrika. Awalnya jagung tidak
mendapat perhatian, baru pada tahun 1700an menjadi tanaman yang populer di
Afrika Barat dan Tengah, khususnya di Kongo, Benin, dan Nigeria bagian barat.
Pedagang Portugis dan pedagang Arab dari Zanzibar membawa jagung ke Asia
Selatan melalui darat dan laut pada awal tahun 1500an, kemudian
memperkenalkan jagung di pesisir pantai India bagian barat dan Pakistan bagian
barat laut. Para pedagang juga memperkenalkan jagung di daerah pegunungan
Himalaya. Anderson (1945) serta Stonor dan Anderson (1949) mengklaim bahwa
Himalaya merupakan pusat kedua asal tanaman jagung. Beberapa bentuk
tanaman jagung ditemukan di daerah Sikkim dan Bhuton Himalaya dan tidak
ditemukan di tempat lain, seperti jagung tradisional Sikkim. Jagung mulai
berkembang di Asia Tenggara pada pertengahan tahun 1500an dan pada awal
tahun 1600an, yang berkembang menjadi tanaman yang banyak dibudidayakan
di Indonesia, Filipina, dan Thailand. Ada pendapat, jagung telah ada di Filipina
sebelum Magellan tiba di negara ini, pada tahun 1521. Pada pertengahan tahun
1700an, tanaman jagung secara luas tumbuh di Cina, di selatan Fukien, Hunan,
dan Szechwan. Populasi jagung berkembang dengan cepat sejak abad 18. Di
Cina, jagung diperlukan untuk bahan makanan, terutama di bagian utara, dan dari
sini tanaman jagung menyebar ke Korea dan Jepang. Suto dan Yoshida (1956)
melaporkan jagung diperkenalkan di Jepang sekitar tahun 1580an oleh Pelaut
Portugis. Kurang dari 300 tahun sejak 1.500 M, tanaman jagung telah tersebar di
seluruh dunia dan menjadi bahan makanan penting bagi kebanyakan penduduk di
berbagai negara di dunia (Dowswell et al. 1996).
2.1.2 Sejarah dan Pesebaran Bunga Kertas dan Bunga Mawar
Bermula dari Amerika Selatan, tanaman ini sering ditanam di taman dan
kawasan perumahan. Pada waktu tanaman ini berbunga, tanaman ini mempunyai
adat merontokkan beberapa daunnya. Bentuknya menjadikan pohon kecil yang
sukar tumbuh tegak. (Seludang bunga (atau spatha) menjadikan daun pelindung,
yang seringkali mempunyai ukuran agung yang menyelubungi seluruh bunga
majemuk waktu belum mekar. Seludang bunga mampu dijumpai pada struktur
generatif ("bunga") tumbuhan anggota suku aren-arenan (Arecaceae dan suku
talas-talasan (Araceae). Seludang bunga sebenarnya menjadikan suatu bentuk
khusus dari daun pelindung (bractea)). Bougainvillea dikata tanaman bunga
kertas karena bentuk seludang bunganya yang tipis dan mempunyai ciri – ciri
seperti kertas. Nama Inggris bunga ini menjadikan Bougainvillea yang diambil
dari nama Sir Louis Antoine de Bougainville, seorang prajurit AL Perancis.
Selang jenis pokok bunga kertas tersohor ialah Bougainvillea ‘Elizabeth Angus’;
Bougainvillea ‘Red’; Bougainvillea Pultonii; Bougainvillea ‘Easter Parade’ dan
Bougainvillea ‘Lady Mary Baring’.
Mawar yang dikenal sebagai ratu bunga memiliki latar belakang sejarah
(historis) amat menarik untuk dicermati oleh kalangan masyarakat luas. Seperti
bunga-bunga yang lainnya, mawar pun tidak bisa dipisahkan begitu saja dari
tatanan kehidupan dan penghidupan manusia. Konon sejak zaman dahulu kala,
bunga sudah merupakan simbol atau lambang kehidupan religi dalam peradaban
manusia. Manusia mengenal mawar diduga sama tuanya dengan perkembangan
peradaban nenek moyang terdahulu, salah satu bukti yang memperjelas dugaan
tersebut adalah dengan ditemukannya fosil bunga mawar yang berusia 40 juta
tahun di Colorado dan Oregon Amerika Serikat (Rukmana, 1995:11). Popularitas
mawar tidak pernah pudar sepanjang zaman. Banyak bukti yang mengungkapkan
cerita kharismatik tentang bunga mawar. Menurut Rukmana (1995:11), bangsa
yunani kuno menganggap mawar mempunyai nilai magis, yaitu sebagai tetesan
darah Adonis seorang kekasih Dewi Venus yang mati dalam pertempuran.
Konon versi cerita ini mengungkapkan sewaktu Adonis terbunuh darahnya
menetes di tanah dan menjelma menjadi mawar.

2.1.3 Taksonomi
a. Klasifikasi Tanaman Jagung
Jagung merupakan tanaman semusim determinat, dan satu siklus
hidupnya
diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap
pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk pertumbuhan generatif. Tanaman
jagung merupakan tanaman tingkat tinggi dengan klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Gambar 1. Zea Mays.
(Sumber Google karena tanaman pribadi belum berbuah)
b. Klasifikasi Tanaman Bunga Kertas
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
SubDivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Apetalae/Monochlamydeae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Spesies : Bougainvillea spectabilis Willd. (Tjitrosoepomo, 2007)

c. Klasifikasi Tanaman Bunga Mawar


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotylodenae
Ordo : Rosanales
Famili : Rossaceae
Genus : Rossa
Species : Rosa damascena Mill.
2.1.4 Morfologi dan Anatomi
a. Morfologi dan Anatomi Tanaman Jagung
Morfologi tanaman jagung adalah sebagai berikut:
 Biji
Biji jagung dikenal sebagai kernel dimana terdiri dari tiga bagian utama yaitu
dinding sel, endosperm dan embrio.
 Daun
Daun terbentuk dari pelepah daun dan menutupi hampir semua batang
Jagung.
 Batang
Batang beruas-ruas dengan jumlah 10-40 ruas.
 Akar
Sistem perakaran tanaman jagung terdiri atas akar-akar seminal,
koronal dan akar udara.
 Bunga
Terdiri dari bunga jantan dan betina, dengan letak terpisah. Bunga
jantan terletak pada malai bunga (di ujung tanaman) sedangkan bunga
betina terdapat pada tongkol jagung.
Sedangkan perubahan anatomi pada tanaman jagung adalah perubahan pada
helaian daun tanaman jagung yang tidak semua helaiannya berwarna hijau tua
tetapi ada beberapa helaian daun yang diserang hama dan agak sedikit
menguning warnanya atau bahkan layu.
b. Morfologi dan Anatomi Bunga Kertas dan Bunga Mawar
Morfologi bunga kertas adalah sebagai berikut:
 Akar
Bunga kertas memiliki akar jenis tunggang dengan bentuk vertikal, memiliki
serabut dan cukup lebar. Akar pada bunga kertas juga bisa menembus tanah
dengan memiliki kedalaman sekitar 50 hingga 80 cm.
 Batang
Batang bunga keertas memiliki perdu dan bentuk tegak lurus dengan
ketinggian kisaran 2 hingga 3 m hingga lebih tinggi lagi. permukaan batang
bunga kertas ini memiliki tekstur kasar dan coklat.
 Daun
Daun bunga kertas memiliki bentuk oval seperti telur dengan memiliki
panjang 1 hingga 5 cm. Pada bagian ujung – ujung permukaan daunnya memiliki
tekstur seperti menyirip.
 Bunga
Bunga kertas memiliki bagian seperti tangaki, tenda bunga, benang sari dan
tangai putik. Bunga ini akan tumbuh di ketiak daun. Memiliki susunan majemuk
bunga kertas ini memilliki anakan payung berjumlah 1 hingga 7 cabang. Masing
– masing cabang memiliki cabang 3 bunga di sela – selanya. Warna bunga kertas
bermacam – macam yakni putih, ungu, merah muda dan masih banyak lagi.
Morfologi bunga mawar adalah sebagai berikut:
 Akar
Bunga mawar mempunyai akar yang berbentuk panjang ke bagian bawah dan
juga berserabut halus. Warnanya kecokelatan dengan bentuk bulat dan juga
memanjang. 
 Batang
Bentuk batangnya sangat tidak beraturan, bulat dan memanjang. Memiliki
tekstur yang berduri. Batangnya memang kecil, jadi sangat rentan.
 Daun
Bentuk dari daunnya sendiri kecil, bulat, memanjang, agar runcing, dan
bergerigi. Jika dilihat dari ukurannya yakni berkisar antara 2 sampai 3
sentimeter. Daun pada bunga mawar mempunyai sifat yang majemuk karena
terdiri dari 5 sampai 9 helai pada setiap bagian–bagian cabangnya.
 Bunga
Bentuknya membulat serta yang uniknya berlapis – lapis dengan jumlah
mahkota berkisar antara 20 sampai 26 helai mahkota.
 Buah
Bagian ini terletak pada bagian bunga. Jika dilihat dari jauh dan kasat mata
tidak akan terlihat. Untuk melihatnya anda bisa memegang bagian bunga dan
membukanya secara perlahan, karena bagian bunga sangat rentan terjadi
kerontokan yang akan mengurangi kecantikan bunga itu sendiri.
2.1.5 Syarat Tumbuh
a. Syarat Tumbuh Tanaman Jagung
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis sehingga sangat cocok untuk
ekosistem Indonesia. Hanya untuk pertumbuhan yang optimum, jagung
mengendaki sejumlah persyaratan tumbuh (Crop requirement).
Iklim Di Indonesia/Bali, jagung dapat ditanam di dataran rendah sampai di
daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dari
permukaan laut, namun ketinggian yang optimum untuk pertumbuhan tanaman
jagung adalah di daerah yang memiliki ketinggian antara 0 - 600 m dari
permukaan laut. Kisaran suhu yang dikehendaki adalah pada kisaran antara 210C
- 340C, dengan suhu optimum sekitar 230C - 270C.
Bulan kering : 1 – 7 bulan.
Curah hujan tahunan : 500 – 1200 mm/th.
Kelembaban udara : 33 – 90%.
Tanah Dari segi medium tumbuh, jagung tidak memerlukan jenis tanah yang
khusus, namun agar bisa tumbuh optimum, tanah harus gembur, subur dan kaya
akan humus.
Jagung memerlukan drainase : baik sampai sedang serta ketersediaan air
yang memadai.
Tekstur tanah : Lempung, lempung berpasir, lempung berdebu, lempung
berliat, lempung liat berdebu.
pH anah 5,5 – 7,8; Kandungan N, P, dan K sedang sampai tinggi Kedalaman
efektif tanah 25 – 60 cm.
b. Syarat Tumbuh Tanaman Bunga Kertas
 Iklim
Wilayah dengan curah hujan antara 112 sampai 119 mm per bulan sangat
cocok untuk menanam bunga kertas.
 Suhu
Suhu yang sangat tepat yaitu antara 24 sampai 36 derajat Celcius. Dengan
rincian 28 sampai 36 derajat saat siang dan 24 sampai 30 derajat saat malam.
 Kelembaban
Jangan menanam tanaman bougenville ini di lokasi yang terlalu basah dan
gelap sebab tanaman ini sangat membutuhkan cahaya matahari yang cukup.
Dengan kelembaban berkisar antara 50% sampai 80%. 
 Media Tanam
Media yang sangat baik digunakan yaitu tanah gembur yang halus. Hal ini
dikarenakan supaya akarnya tidak terhalang saat baru keluar, di samping itu
supaya pertumbuhannya semakin optimal. 
 Ketinggian Tanah
Bunga kertas ini bisa tumbuh dengan baik di wilayah dengan ketinggian
mulai dari 10 sampai 1600 Mdpl.
c. Syarat Tumbuh Tanaman Bunga Mawar
 Iklim
1) Angin tidak mempengaruhi dalam pertumbuhan bunga mawar.
2) Curah hujan bagi pertumbuhan bunga mawar yang baik adalah 1500-
3000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 5-6 jam per hari. Di daerah
cukup sinar matahari, mawar akan rajin dan lebih cepat berbunga serta
berbatang kokoh. Sinar matahari pagi lebih baik dari pada sinar matahari
sore, yang menyebabkan pengeringan tanaman.
3) Tanaman mawar mempunyai daya adaptasi sangat luas terhadap
lingkungan tumbuh, dapat ditanam di daerah beriklim dingin/sub-tropis
maupun di daerah panas/tropis. Suhu udara sejuk 18-26 derajat C dan
kelembaban 70-80 %.
 Media Tanam
Penanaman dilakukan secara langsung pada tanah secara permanen di kebun
atau di dalam pot. Tanaman mawar cocok pada tanah liat berpasir (kandungan
liat 20-30 %), subur, gembur, banyak bahan organik, aerasi dan drainase baik.
 Ketinggian Tempat
1) Ketinggian 560-800 m dpl, suhu udara minimum 16-18 derajat C dan
maksimum 28–30 derajat C.
2) Ketinggian 1100 m dpl, suhu udara minimum 14-16 derajat C,
maksimum 24–27 derajat C.
3) Ketinggian 1400 m dpl, suhu udara minimum 13,7-15,6 derajat C dan
maksimum 19,5-22,6 derajat C.

2.1.6 Pembubidayaan
a. Pembudiyaan Tanaman Jagung
 Penanaman dan Pemupukan
Penanaman benih secara tugal dengan kedalaman lebih kurang 3 cm dengan
jarak tanam 25 x 25 cm. Setiap lubang tanam dimasukkan 3 benih, lalu ditutup
dengan sedikit tanah. Pemberian pupuk NPK diberikan 3 kali yaitu pada waktu
tanam dengan dosis 3 g / tanaman. Pupuk dibenamkan ke dalam tanah sedalam 5
cm disebelah lubang tanam dengan jarak 5 cm, kemudian ditutup tanah. Pada
saat tanaman berumur 3 minggu setelah tanam dengan dosis 5 g / tanaman, dan 5
g/tanaman pada saat tanaman berumur 6 minggu, pupuk dibenamkan dengan
jarak 10 cm dari tanaman dengan kedalaman 7 cm.Pupuk kandang diberikan
bersamaan dengan pengolahan tanah kedua dua minggu sebelum tanam dengan
dosis 40 ton/ha (6 kg/plot).
 Pencegahan hama dan penyakit
Pencegahan serangan hama digunakan Decis 2,5 EC dengan konsentrasi 2
ml/l air dan untuk pencegahan penyakit digunakan Dithane M-45 dengan
konsentrasi 2 g/l air, penyemprotan dilakukan pada saat tanaman berumur 4 dan
8 minggu setelah tanam.
 Penyiraman
Tanaman jagung manis disiram dua kali dalam sehari yaitu pagi dan sore
hari dengan volume air yang sama yaitu 1 liter/tanaman, dan pemberian
disesuaikan dengan umur tanaman.
 Penyiangan dan pembumbunan
Penyiangan dilakukan satu minggu sekali dengan cara mencabut gulma-
gulma, dan pembumbunan dilakukan bersamaan dengan waktu penyiangan
gulma dengan waktu dua minggu sekali.
b. Pembudidayaan Tanaman Bunga Kertas
 Pemupukan
Pemupukan dilakukan pada saat awal penanaman tanaman bunga
Bougainville dan di campur dengan media tanam tanah dan sekam. Pupuk yang
digunakan antara lain pupuk kandang.
 Pemangkasan
Pemangkasan harus sering dilakukan untuk bunga yang sudah mati. Kelopak
bunga yang mulai berguguran sebaiknya dipotong untuk mengganti tumbuhnya
bunga baru.
 Penyiraman
Bunga Bougainville harus disiram, karena bunga membutuhkan air yang
cukup. Pada saat penyiraman, usahakan agar air tidak terlalu banyak atau terlalu
sedikit.
c. Pembudidayaan Tanaman Bunga Mawar
2.2 Panen
Pada umumnya, jagung yang akan dikonsumsi oleh masyarakat menjadi
bahan masakan adalah jagung yang berumur 60—70 hari setelah tanam. Saat itu,
bunga betina pada jagung sudah dibuahi dan tekstur biji jagung masih lunak.
Panen dilakukan pada saat rambut luar terlihat mengering. Selain itu, tongkol
jagung sudah mengeras saat dipegang dan keketatan kelobot. Pemanenan jagung
dapat juga dilakukan sesuai dengan tujuan. Jika ingin dijadikan jagung rebus,
maka jagung dapat dipanen setelah berumur 65 hari. Jika ingin dijual kering
maka tunggu hingga menua yaitu sekitar 90 hari.
BAB III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum budidaya tanaman jagung dilaksanakan pada 25 September 2020
(pengolahan lahan) hingga 10 November 2020. Sedangkan untuk pembibitan
tanaman hias dengan cara stek dilaksanakan pada 11 Oktober 2020. Bertempat di
Kabupaten Karimun.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
- Cangkul
- Potray
- Tali
- Pot bunga
3.2.2 Bahan
- Benih jagung manis
- Pupuk Kandang
- Pupuk NPK
- Herbisida
3.3 Pelaksanaan
- Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
- Pengolahan tanah. Lokasi atau lahan yang akan digunakan untuk
praktikum dibersihkan terlebih dahulu dari gulma dengan tujuan untuk
membalikan tanah, agar gas-gas yang menghambat pertumbuhan
tanaman.
- Lalu membuat lima bedengan untuk lima sampel tanaman dengan jarak
25cm x 25cm dan setelah itu diberikan pupuk kandang untuk
menggemburkan tanah.
- Setelah itu melakukan penyemaian benih jagung pada potray. (Tunggu
hingga 7-9 hari setelah hari pertama penyemaian).
- Setelah kira-kira 8 hari penyemaian, tanaman jagungnya mulai tumbuh
sekitar 2 helai daun dan langsung dipindahkan ke bedengan yang telah
dibuat sebelumnya.
- Pemupukan NPK dilakukan pada saat tanam dan pada saat tanaman
berusia 3 minggu.
- Pemberian herbisida dilakukan apabila dirasa gulma telah mengganggu
tanaman budidaya.
- Penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari sebanyak 1
liter/tanaman.
- Panen dilakukan pada umur 65-90 hari setelah tanam.
(Namun dalam praktikum ini tidak sampai panen karena terkendala beberapa
faktor penghambat)
Pelaksanaan Pada Penyetekan Tanaman Hias
- Di pilih batang bunga yang akan distek.
- Di tanam pada pot bunga.
- Dilakukan penyiraman 2 kali sehari pada pagi dan sore hari dengan tidak
hanya menggunakan air saja tetapi menggunakan air bekas cucian beras
dengan tujuan agar cepat tumbuh.
- Di amati pertumbuhan dan perkembangan tunas.
- Lalu lakukan perawatan.
- Dokumentasikan foto tanaman tersebut.

3.4 Variabel Pengamatan (sesuaikan dengan tanaman yang ditanam)


Contoh :

No. Tinggi Jumlah Daun Lebar daun Panjang daun


tanaman
1.
2.
3.
4.
5.
Rata
Rata

Ket :
Lima sampel tanaman jagung yang dibudidayakan telah diukur dan datanya akan
dimasukkan ke dalam tabel variable pengamatan diatas.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
 Laporan mingguan minggu 1:
Untuk menanam jagung harus memerlukan lahan yang subur dimulai dengan
pembersihan gulma yang tumbuh serta bersihkan tanah dari rumput-rumput liar
yang dapat mengurangi tingkat kesuburan tanaman jagung. Pembersihan gulma
dan tanaman liar dapat dilakukan dengan memberikan herbasida. Setelah rumput
rumput liar dihilangkan, tahap berikutnya adalah menggemburkan tanah
menggunakan cangkul atau mesin bajak. Pencangkulan dapat dilakukan dengan
cara membalik tanah dan memecah bongkah tanah agar diperoleh tanah yang
gembur untuk memperbaiki aerasi.
 Laporan mingguan minggu 2:
Pada kegiatan minggu kedua ini ialah memberikan pupuk kandang berupa
kotoran ayam pada lahan tanam yang sudah ditumbuhi tanaman jagung yang
mulai tumbuh besar. Pupuk kandang ayam memiliki sifat yang alami dan tidak
merusak tanah, menyediakan unsur makro dan mikro. Selain itu pupuk kandang
berfungsi untuk meningkatkan daya menahan air, aktivitas mikrobiologi tanah,
nilai kapasitas tukar kation dan memperbaiki struktur tanah.
 Laporan mingguan minggu 3:
Pada kegiatan minggu ketiga adalah penanaman. Sebelum menanam
tumbuhan jagung, saya melakukan penyemaian benih jagung terlebih dahulu di
potray dan letakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Lalu
dibiarkan selama 5-8 hari. Setelah 8 hari benih yang telah disemai akan tumbuh
tunas yang memiliki 2-5 helai daun. Setelah tanaman jagung tersebut tumbuh
berubah menajadi tunas maka tunas tersebut bisa langsung dipindahkan ke lahan
tanam/bedengan yang telah diolah dan diberi pupuk.

 Tabel data pengamatan mingguan tanaman jagung


Tanggal pengamatan : 10 Oktober 2020
Umur tanaman : 7 HST
Variabel Pengamatan
Tinggi
Tanaman Jumlah Daun Panjang Daun Lebar Daun
Tanaman
Sampel (helai) (cm) (cm)
(cm)
1 4,5 cm 3 helai 8 cm 2 cm
2 3 cm 3 helai 5 cm 1,5 cm
3 6,5 cm 3 helai 7,5 cm 1,5 cm
4 4,5 cm 3 helai 9,5 cm 1,7 cm
5 2 cm 3 helai 6,5 cm 1 cm
Nilai Rata
4,1 3 7,3 1,54
- Rata

 Tabel data pengamatan mingguan tanaman jagung


Tanggal pengamatan : 17 Oktober 2020
Umur tanaman : 14 HST
Variabel Pengamatan
Tinggi
Tanaman Jumlah Daun Panjang Daun Lebar Daun
Tanaman
Sampel (helai) (cm) (cm)
(cm)
1 7 cm 5 helai 17,5 cm 3 cm
2 10 cm 5 helai 22 cm 2,7 cm
3 8 cm 5 helai 14 cm 2 cm
4 12 cm 5 helai 16 cm 2,3 cm
5 24 cm 5 helai 15,5 cm 2 cm
Nilai Rata
41,8 5 17 2,4
- Rata

 Tabel data pengamatan mingguan tanaman jagung


Tanggal pengamatan : 24 Oktober
Umur tanaman : 21 HST

Variabel Pengamatan
Tinggi
Tanaman Panjang Daun Lebar Daun
Tanaman Jumlah Daun
Sampel (cm) (cm)
(cm)
1 40 cm 7 helai 42 cm 5 cm
2 62 cm 9 helai 52 cm 6 cm
3 20 cm 9 helai 30 cm 2,7 cm
4 56 cm 8 helai 52 cm 6 cm
5 12 cm 4 helai 22 cm 22 cm
Nilai 38 7,4 39,6 8,34
Rata –
Rata

 Tabel data pengamatan mingguan tanaman jagung


Tanggal pengamatan : 31 Oktober 2020
Umur tanaman : 28 HST

Variabel Pengamatan
Tinggi
Tanaman Jumlah Daun Panjang Daun Lebar Daun
Tanaman
Sampel (helai) (cm) (cm)
(cm)
1 62 cm 10 helai 52 cm 6 cm
2 83 cm 11 helai 62 cm 7,5 cm
3 30 cm 10 helai 20 cm 4,5 cm
4 72 cm 12 helai 60 cm 6,3 cm
5 25 cm 9 helai 30 cm 4 cm
Nilai Rata
54,4 10,4 44,8 5,66
- Rata

 Tabel data pengamatan mingguan tanaman jagung


Tanggal pengamatan : 10 November 2020
Umur tanaman : 38 HST
Variabel Pengamatan
Tanaman Tinggi Tanaman Jumlah Daun Panjang Daun Lebar Daun
Sampel (cm) (helai) (cm) (cm)
1 180 cm 11 helai 52 cm 6 cm
2 102 cm 11 helai 63 cm 8,5 cm
3 72 cm 10 helai 45 cm 7 cm
4 141 cm 12 helai 63 cm 6,5 cm
5 115 cm 11 helai 45 cm 5,5 cm
Nilai Rata
122 11 53,6 6,7
- Rata

4.2 Pembahasan
 Kendala
- Saya menanam jagung dengan cara penyemaian terlebih dahulu
sebelum nantinya dipindahkan ke lahan tanam. Jadi untuk kendala
awal ada beberapa benih yang di dalam potray tidak tumbuh.
Tetapi untungnya saya menyiapkan cadangan tanaman dengan
cara mengisi semua tempat di potray.
- Kendala selanjutnya adalah setelah tumbuh agak besar, beberapa
helaian daun pada sampel tanaman jagung saya ada yang layu dan
bolong-bolong.
- Kendala berikutnya adalah faktor cuaca yang mana bulan-bulan
seperti sekarang ini sedang musim hujan deras yang berpengaruh
pada pertumbuhan tanaman jagung.
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan adalah jawaban dari tujuan.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

- Sumber : hasil penelitian (jurnal) dan referensi internet (tidak boleh


Wikipedia dan anonim)
- Penulisan Daftar Pustaka sesuai kaidah
- Hanya boleh 1 tinjauan dari buku praktis (tidak boleh memakai literatur
Rukmana)
LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan Pupuk (Pupuk kandang dan pupuk sintetis)


Lampiran 2. Deskripsi Varietas
Lampiran 3. Tabel
Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

Anda mungkin juga menyukai