Anda di halaman 1dari 7

Difusi dan Osmosis

Diffusion and Osmosis


Nadya Putri Amini Aritonang
nadyaputriaminiaritonang.bio19@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Difusi merupakan salah satu pergerakan pasif dan pergerakan ini merupakan pergerakan zat
terlarut dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah. Proses ini berlangsung
secara terus menerus dan baru berakhir apabila molekul atau ion sudah merata di kedua daerah
tersebut. Osmosis merupakan pergerakan molekul air menembus membran dari daerah yang kadar
airnya tinggi (kadar zat terlarut rendah) ke daerah yang kadar airnya rendah (kadar zat terlarut tinggi).
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui berlangsungnya osmosis. Praktikum ini dilakukan dengan
pendekatan kualitatif yaitu dengan metode deskriptif dengan mengamati langsung. Berdasarkan
praktikum yang dilakukan diperoleh bahwa pada larutan dengan konsentrasi yang rendah proses
pemindahan air membutuhkan waktu yang lama, sedangkan pada larutan sangat tinggi laju
perpindahan air ke membran telur yang berisi larutan sukrosa sangat cepat dengan hitungan waktu
dalam kurun setiap 5 menit.
Kata kunci: difusi, osmosis, membran
Abstract
Diffusion is one of the passive movements and this movement is the movement of solutes from
areas of high concentration to areas of low concentration. This process takes place continuously and
only ends when the molecules or ions are evenly distributed in both areas. Osmosis is the movement of
water molecules across a membrane from an area of high water content (low solute content) to an
area of low water content (high solute content). This practicum aims to determine the ongoing
osmosis. This practicum was carried out with a qualitative approach, namely the descriptive method
by observing directly. Based on the practicum conducted, it was found that in a with a low
concentration of water removal process takes a long time, while in a very high solution the rate of
water transfer to the egg membrane containing sucrose solution is very fast with a count of every 5
minutes.
Keywords: diffusion, osmosis, membrane

1
Nadya Putri Amini Aritonang: Difusi dan Osmosis

Pendahuluan untuk proses difusi adalah energi kinetik yang


Membran dapat didefinisikan sebagai suatu normal ditimbulkan akibat pergerakan suatu
lapisan yang memisahkan dua fasa dan bahan (Antara, 2011, p.29).
mengatur perpindahan massa dari kedua fasa Osmosis adalah bergeraknya molekul air
yang dipisahkan. Membran adalah bahan yang melalui membran semipermiabel (selektif
dapat memisahkan dua komponen dengan cara permiabel) dari larutan berkadar rendah menuju
spesifik, yaitu dengan menahan atau larutan berkadar tinggi hingga kadarnya sama.
melewatkan salah satu komponen lebih cepat Seluruh membran sel dan kapiler permeabel
dari komponen lainnya (Roza, 2013, p.61). terhadap air, sehingga tekanan osmotik cairan
Difusi dapat diartikan perpindahan zat tubuh diseluruh bagian tubuh sama. Membran
(padat, cair, dan gas) dari larutan konsentrasi semipermiabel adalah membran yang dapat
tinggi (hipertonis) ke larutan dengan kon- dilalui air, namun tidak dapat dilalui oleh zat
sentrasi rendah (hipotenis). Dengan kata lain terlarut seperti protein. Tekanan yang
setiap zat akan berdifusi menuruni gradien diperlukan untuk menghentikan proses osmosis
konsentrasinya. Hasil dari difusi adalah disebut tekanan osmosis (Antara, 2011, p.30).
konsentrasi yang sama antara larutan tersebut Membran semipermiabel adalah suatu
dinamakan isotonis. Kecepatan zat berdifusi membran yang dapat dilewati oleh cairan
melalui membran tidak hanya tergantung pada seperti air, tapi tidak dapat dilewati oleh cairan
gradien konsentrasi, tetapi juga pada besar lain dari arah yang berlawanan. Mengingat sifat
muatan, dan daya larut dalam lemak (lipid) membran semipermiabel yang selektif, maka
(Roza, 2013, p.62). zat terlarut (solut) diasumsikan tidak dapat
Osmosis merupakan difusi air melalui mendifusi melalui membran ke arah sebaliknya.
selaput semipermeabel. Air akan bergerak dari Sebenarnya terjadi perpindahan massa dua arah,
daerah yang mempunyai konsentrasi larutan namun yang paling dominan adalah
rendah ke daerah yang mempunyai konsentrasi perpindahan massa air ke larutan yang
tinggi. Tekanan osmosis dapat diukur dengan konsentrasinya lebih tinggi. Faktor-faktor yang
suatu alat yang disebut osmometer. Air akan mempengaruhi dehidrasi osmosis antara lain
bergerak dari daerah dengan tekanan osmosis jenis osmotic agent, ratio larutan osmosis dan
rendah ke daerah dengan tekanan osmosis buah yang dikeringkan, suhu dan pengadukan
tinggi. Membran akan mengerut jika berada (Wirawan, 2013, p.304).
pada lingkungan yang mempunyai konsentrasi
larutan lebih tinggi. Pada transpor aktif sangat Metode/ Cara Kerja
diperlukan untuk melawan gradien konsentrasi. Waktu dan Tempat
Transpor aktif sangat diperlukan unutk Praktikum dilakukan pada hari Rabu, 6
memelihara keseimbangan molekul-molekul di Oktober 2021 pada pukul 09.50-11.30 WIB di
dalam membran. Sumber energi untuk transpor Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP
aktif adalah ATP (adenosin trifosfat) (Yunita, Universitas Syiah Kuala.
2010) (Roza, 2013, p.62).
Difusi adalah proses bergeraknya molekul Target/Sampel
lewat pori-pori. Larutan akan bergerak dari Praktikum ini dilakukan dengan target
konsentrasi tinggi ke arah larutan umum yaitu untuk mengetahui berlangsungnya
berkonsentarasi rendah. Tekanan hidrostatik osmosis. Sampel yang digunakan yaitu telur
pembuluh darah juga mendorong air masuk ayam yang sudah direndam dengan asam asetat
berdifusi melewati pori-pori tersebut (Hartanto, pekat selama 48 jam.
2007). Jadi difusi tergantung perbedaan
Prosedur
konsentrasi dan tekanan hidrostatik. Energi

2
Nadya Putri Amini Aritonang: Difusi dan Osmosis

Langkah pertama, sebelum percobaan alami, tapi dapat dihambat secara buatan
rendam telur ayam dengan asam asetat pekat dengan meningkatkan tekanan pada bagian
selama 48 jam, ambil selaput dalam telur dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi
dengan hati-hati lalu dicuci. Kemudian ikat bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.
selaput telur tersebut pada pipa berskala / pipa Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk
osmometer, kemudian diisi larutan mencegah mengalirnya pelarut melalui
sukrosa/garam masing-masing dengan membran permeabel selektif dan masuk ke
konsentrasi 10%, 15%, 20%, dan 25% ke dalam larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat
selaput telur sampai skala nol. Letakkan sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan
rangkaian alat tersebut di dalam gelas beker osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti
yang telah diisi dengan aquadest. Amati bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat
perubahan yang terjadi. terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri. Osmosis adalah suatu topik yang
Data Instrumen penting dalam biologi karena fenomena ini
Data pada praktikum ini berupa gambar di
dapat menjelaskan mengapa air dapat
pembahasan dari objek yang diamati disertai
ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel
dengan deskripsi dan paparan dari proses
(Arumaningrum, 2015).
praktikum. Data instrumen diperoleh dari
Percobaan pada osmosis dilakukan pada
pengamatan langsung (observasi).
membran telur dengan bantuan stiff. Membran
telur diikat dengan benang pada pipa kapiler
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada pengamatan dan dicelupkan pada gelas kimia yang berisi air
praktikum ini adalah dengan metode diskriptif. 500 ml. Dalam telur diisi larutan sukrosa
Adapun metode yang dilakukan pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%.
pengamatan ini adalah pengamatan langsung Maka dapat diamati hasil dari proses transpor
dengan metode diskriptif, yaitu menjelaskan zat tersebut, pada larutan dengan konsentrasi
secara rinci. Foto hasil pengamatan di yang rendah proses pemindahan air
laboratorium disertai dengan penjelasan yang membutuhkan waktu yang lama, sedangkan
disajikan di dalam pembahasan laporan pada larutan sangat tinggi laju perpindahan air
praktikum. ke membran telur yang berisi larutan sukrosa
sangat cepat dengan hitungan waktu dalam
Hasil dan Pembahasan kurun setiap 5 menit (Kuntari, 2019).
Proses transpor pada zat ada 4 jenis yaitu Osmosis terjadi dengan air yang kadar
permeabel artinya semua zat dapat melewati larutan rendah akan berpindah ke dalam buah
membran, selektif permeabel artinya hanya zat yang kadar larutan tinggi sehingga buah akan
tertentu yang dapat melewati membran, semi mengandung kadar air tinggi dan sedikit
permeabel artinya hanya zat cair yang dapat mengembang. Proses osmosis akan berhenti
melewati membran, dan impermeabel artinya jika kadar pada kedua zat zat tersebut telah
semua zat tidak dapat melewati membran mencapai kesetimbangan (Kurniawan et al,
(Ariyanti, 2011). 2012).
Osmosis adalah perpindahan air melalui Arah osmosis hanya ditentukan oleh
membran semi permeabel dari bagian yang perbedaan konsentrasi zat terlarut secara
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. keseluruhan. Jika keadaan di luar lingkungan
Membran semi permeabel harus dapat ditembus dan di dalam sel seimbang maka bersfat
oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang isotonik, akan tetapi jika keadaan luar sel lebih
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang tinggi kadar konsentrasi zat terlarut
membran. Osmosis merupakan suatu fenomena dibandingkan keadaan dalam sel, maka bersifat

3
Nadya Putri Amini Aritonang: Difusi dan Osmosis

hipertonik. Sifat yang lain disebut hipotonik Simpulan dan Saran


karena konsentrasi zat terlarut di luar sel lebih Simpulan
rendah dibandingkan dengan keadaan di dalam
Pratikum yang telah dilakukan diperoleh
sel (Campbell, dkk., 2012).
bahwa Sifat transpor zat adalah permeabel,
Pada prosedur kerja yang telah dilakukan,
selektif permeabel, semi permeabel, dan
dapat diamati bagaimana perpindahan molekul
impermeabel. Difusi adalah peristiwa
air dari daerah yang berkonsentrasi rendah
mengalirnya atau berpindahnya suatu zat
berpindah ke daerah yang berkonsentrasi tinggi.
terlarut. Perbedaan konsentrasi yang ada pada
Ketika selaput telur ayam berada di dalam air,
dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi
molekul air yang berada di dalam gelas beker
ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari
(konsentrasi zat pelarut rendah) akan masuk ke
sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari
dalam selaput telur ayam yang berisi larutan
solid atau fluida. Faktor yang mempengaruhi
sukrosa (konsentrasi zat terlarut tinggi)
difusi adalah ukuran partikel, ketebalan
melewati membran semipermeable
membran, luas suatu area, jarak, suhu. Osmosis
(Nuruzzakiyah, 2016). Berikut adalah gambar
adalah perpindahan air melalui membran semi
dari pengamatan proses osmosis:
permeabel. Tekanan osmotik merupakan sifat
koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan
bukan pada sifat zat terlarut. Sel hewan tidak
mempunyai dinding, sehingga bila timbul
tekanan di dalamnya, sel tersebut sering pecah.
Osmosis ada tiga jenis yaitu hipertonik,
isotonik, dan hipotonik.

Saran
Hasil praktikum ini, diharapkan mahasiswa
dapat memahami materi terlebih dahulu
sebelum memulai praktikum, agar proses
Gambar 1. Selaput telur pada Pipa Osmometer
praktikum dapat berjalan dengan baik dan
Berdasarkan hasil pengamatan, pada selaput lancar.
telur ayam yang diisi sukrosa dengan
konsentrasi 10% diperoleh peningkatan tekanan Daftar Pustaka
osmosis sebanyak 0,5 cm selama 5 menit., 0,6 Anthara, I., dan Suartha, L. N. 2011.
Homeostatis Cairan Tubuh pada Anjing
cm selama 10 menit, 0,5 cm selama 15 menit,
dan Kucing. Jurnal Buletin Veteriner
0,8 selama 20 menit. Selanjutnya pada selaput Udayana, 3:1, 23-37.
telur ayam yang diisi larutan sukrosa dengan Ariyanti D. 2011. Aplikasi Teknologi Reverse
konsentrasi 15%, diperoleh peningkatan Osmosis untuk Pemurnian Air Skala
tekanan osmosis sebanyak 2 cm selama 5 menit, Rumah Tangga. Jurnal Teknik, 32:3, 193-
1,5 cm pada 10 menit, 1,5 cm selama 15 menit, 198.
dan 1 cm selama 20 menit. Pada selaput telur Arumaningrum, D. 2015. Pengaruh Proporsi
Sukrosa dan Lama Osmosis Terhadap
ayam yang diisi larutan sukrosa dengan
Kualitas Sari Buah Naga Putih
konsentrasi 20%, diperoleh peningkatan (Hylocereus undatus). Jurnal Keteknikan
tekanan osmosis sebanyak 2 cm selama 5 menit, Pertanian Tropis dan Biosistem, 3:1,
4 cm selama 10 menit, 5 cm selama 15 menit, 100-105.
dan 6 cm selama 20 menit (Wijayanti, 2017). Campell, Neil, A, dkk. 2012. Biologi Edisi
Kedelapan Jilid 1. Erlangga: Jakarta.

4
Nadya Putri Amini Aritonang: Difusi dan Osmosis

Kuntari, F. R., Pranoto, S., dan Sutresno, A.


2019. Studi Proses Difusi melalui
Membran dengan Pendekatan
Kompartemen. JFA (Jurnal Fisika dan
Aplikaisnya), 15:2, 62-65.
Kurniawan, Ade et al. 2012. Pengaruh
Perebusan dengan Abu Sekam dan
Waktu Perendaman Air Terhadap Kadar
HCN pada Buah Mangrove Avicennia
marin. Journal of Marine Research,
Mikologi, 1:2, 80-87.
Nuruzzakiyah. 2016. Pengaruh Konsentrasi
Garam Terhadap Kadar Protein dan
Kualitas Organoleptik Telur Bebek.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
Biologi, 1:1, 1-9.
Roza, M. 2013. Kajian Sifat Konduktansi
Membran Kitosan pada Berbagai Variasi
Waktu Perendaman dalam Larutan Pb
(Study of the Conductance Properties of
Chitosan Membranes at Various
Immersion Times in Pb Solution).
Journal Pillar Of Physics, 1:1, 60-67.
Wijayanti, N. 2017. Fisiologi Manusia dan
Metabolisme Zat Gizi. Malang: UB Press
Wirawan, S. K., dan Anasta, N. 2013. Analisis
Permeasi Air pada Dehidrasi osmosis
Pepaya (Carica papaya). Journal
Agritech, 33:3, 303-310.

5
Nadya Putri Amini Aritonang: Difusi dan Osmosis

6
Nadya Putri Amini Aritonang: Difusi dan Osmosis

Anda mungkin juga menyukai