1
Nadya Putri Amini Aritonang: Difusi dan Osmosis
2
Nadya Putri Amini Aritonang: Difusi dan Osmosis
Langkah pertama, sebelum percobaan alami, tapi dapat dihambat secara buatan
rendam telur ayam dengan asam asetat pekat dengan meningkatkan tekanan pada bagian
selama 48 jam, ambil selaput dalam telur dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi
dengan hati-hati lalu dicuci. Kemudian ikat bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.
selaput telur tersebut pada pipa berskala / pipa Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk
osmometer, kemudian diisi larutan mencegah mengalirnya pelarut melalui
sukrosa/garam masing-masing dengan membran permeabel selektif dan masuk ke
konsentrasi 10%, 15%, 20%, dan 25% ke dalam larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat
selaput telur sampai skala nol. Letakkan sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan
rangkaian alat tersebut di dalam gelas beker osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti
yang telah diisi dengan aquadest. Amati bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat
perubahan yang terjadi. terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri. Osmosis adalah suatu topik yang
Data Instrumen penting dalam biologi karena fenomena ini
Data pada praktikum ini berupa gambar di
dapat menjelaskan mengapa air dapat
pembahasan dari objek yang diamati disertai
ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel
dengan deskripsi dan paparan dari proses
(Arumaningrum, 2015).
praktikum. Data instrumen diperoleh dari
Percobaan pada osmosis dilakukan pada
pengamatan langsung (observasi).
membran telur dengan bantuan stiff. Membran
telur diikat dengan benang pada pipa kapiler
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada pengamatan dan dicelupkan pada gelas kimia yang berisi air
praktikum ini adalah dengan metode diskriptif. 500 ml. Dalam telur diisi larutan sukrosa
Adapun metode yang dilakukan pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%.
pengamatan ini adalah pengamatan langsung Maka dapat diamati hasil dari proses transpor
dengan metode diskriptif, yaitu menjelaskan zat tersebut, pada larutan dengan konsentrasi
secara rinci. Foto hasil pengamatan di yang rendah proses pemindahan air
laboratorium disertai dengan penjelasan yang membutuhkan waktu yang lama, sedangkan
disajikan di dalam pembahasan laporan pada larutan sangat tinggi laju perpindahan air
praktikum. ke membran telur yang berisi larutan sukrosa
sangat cepat dengan hitungan waktu dalam
Hasil dan Pembahasan kurun setiap 5 menit (Kuntari, 2019).
Proses transpor pada zat ada 4 jenis yaitu Osmosis terjadi dengan air yang kadar
permeabel artinya semua zat dapat melewati larutan rendah akan berpindah ke dalam buah
membran, selektif permeabel artinya hanya zat yang kadar larutan tinggi sehingga buah akan
tertentu yang dapat melewati membran, semi mengandung kadar air tinggi dan sedikit
permeabel artinya hanya zat cair yang dapat mengembang. Proses osmosis akan berhenti
melewati membran, dan impermeabel artinya jika kadar pada kedua zat zat tersebut telah
semua zat tidak dapat melewati membran mencapai kesetimbangan (Kurniawan et al,
(Ariyanti, 2011). 2012).
Osmosis adalah perpindahan air melalui Arah osmosis hanya ditentukan oleh
membran semi permeabel dari bagian yang perbedaan konsentrasi zat terlarut secara
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. keseluruhan. Jika keadaan di luar lingkungan
Membran semi permeabel harus dapat ditembus dan di dalam sel seimbang maka bersfat
oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang isotonik, akan tetapi jika keadaan luar sel lebih
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang tinggi kadar konsentrasi zat terlarut
membran. Osmosis merupakan suatu fenomena dibandingkan keadaan dalam sel, maka bersifat
3
Nadya Putri Amini Aritonang: Difusi dan Osmosis
Saran
Hasil praktikum ini, diharapkan mahasiswa
dapat memahami materi terlebih dahulu
sebelum memulai praktikum, agar proses
Gambar 1. Selaput telur pada Pipa Osmometer
praktikum dapat berjalan dengan baik dan
Berdasarkan hasil pengamatan, pada selaput lancar.
telur ayam yang diisi sukrosa dengan
konsentrasi 10% diperoleh peningkatan tekanan Daftar Pustaka
osmosis sebanyak 0,5 cm selama 5 menit., 0,6 Anthara, I., dan Suartha, L. N. 2011.
Homeostatis Cairan Tubuh pada Anjing
cm selama 10 menit, 0,5 cm selama 15 menit,
dan Kucing. Jurnal Buletin Veteriner
0,8 selama 20 menit. Selanjutnya pada selaput Udayana, 3:1, 23-37.
telur ayam yang diisi larutan sukrosa dengan Ariyanti D. 2011. Aplikasi Teknologi Reverse
konsentrasi 15%, diperoleh peningkatan Osmosis untuk Pemurnian Air Skala
tekanan osmosis sebanyak 2 cm selama 5 menit, Rumah Tangga. Jurnal Teknik, 32:3, 193-
1,5 cm pada 10 menit, 1,5 cm selama 15 menit, 198.
dan 1 cm selama 20 menit. Pada selaput telur Arumaningrum, D. 2015. Pengaruh Proporsi
Sukrosa dan Lama Osmosis Terhadap
ayam yang diisi larutan sukrosa dengan
Kualitas Sari Buah Naga Putih
konsentrasi 20%, diperoleh peningkatan (Hylocereus undatus). Jurnal Keteknikan
tekanan osmosis sebanyak 2 cm selama 5 menit, Pertanian Tropis dan Biosistem, 3:1,
4 cm selama 10 menit, 5 cm selama 15 menit, 100-105.
dan 6 cm selama 20 menit (Wijayanti, 2017). Campell, Neil, A, dkk. 2012. Biologi Edisi
Kedelapan Jilid 1. Erlangga: Jakarta.
4
Nadya Putri Amini Aritonang: Difusi dan Osmosis
5
Nadya Putri Amini Aritonang: Difusi dan Osmosis
6
Nadya Putri Amini Aritonang: Difusi dan Osmosis