Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nora Lidia Panjaitan

NIM : 20180311156
Sesi : KJ 02
Mata Kuliah : Etika dan Perundang-undangan Farmasi ( Tugas 3 )
Dosen Pengampu : Apt. Dra. Ayu Puspitalena RTR. MP

1. Apakah yang dimaksud dengan CDOB dan apa tujuannya?


Jawaban :

Menurut (Puspitalena, 2020).

CDOB atau GDP adalah cara distribusi atau penyaluran obat dan/atau bahan obat yang
bertujuan untuk memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan
dan tujuan penggunaannya.
Tujuan CDOB:
 Terlaksananya pengamanan lalu lintas obat dan penggunaan obat untuk melindungi
masyarakat dari kesalahan penggunaan (misuse) dan penyalahgunaan (abuse).
 Menjamin keabsahan dan mutu obat yang sampai ke konsumen adalah obat yang efektif,
aman dan dapat digunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
 Menjamin penyimpangan obat aman dan sesuai dengan persyaratan termasuk selama
transportasi.
2. Jelaskan mengenai aspek Inspeksi Diri dalam CDOB!
Jawaban :
Menurut (Puspitalena, 2020).
Aspek Inspeksi diri harus dilakukan dalam rangka memantau pelaksanaan dan kepatuhan
terhadap pemenuhan CDOB dan untuk bahan tindak lanjut langkah-langkah perbaikan yang
diperlukan.
 Program inspeksi diri harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang ditetapkan dan
mencakup semua aspek CDOB serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan, pedoman dan prosedur tertulis. Inspeksi diri tidak hanya dilakukan pada
bagian tertentu saja.
 Inspeksi diri harus dilakukan dengan cara yang independen dan rinci oleh personil
yang kompeten dan ditunjuk oleh perusahaan. Audit eksternal yang dilakukan oleh
ahli independen dapat membantu, namun tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya
cara untuk memastikan kepatuhan terhadap penerapan CDOB.
 Audit terhadap kegiatan yang disubkontrakkan harus menjadi bagian dari program
inspeksi diri.
 Semua pelaksanaan inspeksi diri harus dicatat. Laporan hraus berisi semua
pengamatan yang dilakukan selama inspeksi. Salinan laporan tersebut harus
disampaikan kepada manajemen dan pihak terkait lainnya. Jika dalam pengamatan
ditemukan adanya penyimpangan dan/atau kekurangan, maka penyebabnya harus
diidentifikasi dan dibuat CAPA. CAPA harus didokumentasikan dan ditindaklanjuti.
3. Jelaskan mengenai jalur distribusi obat di Indonesia!
Jawaban :

Jalur distribusi obat diawali dari Industri Farmasi yang menyalurkan kepada Pedagang
Besar Farmasi (PBF) dan selanjutnya PBF akan menyalurkan atau mendistribusikan obat
tersebut kepada PBF cabang yaitu Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Toko Obat Balai
Pengobatan dan Gudang Faramasi. Kemudian setelah disalurkan maka selajutnya pasien bisa
mendapatkan obat tersebut pada Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit maupun Toko Obat
(Puspitalena, 2020).
Daftar Pustaka
Puspitalena, A. (2020). Modul Etika dan Perundang-Undangan Farmasi. Jakarta: Universitas Esa
Unggul.

Anda mungkin juga menyukai