pendahuluan
Slide I/isi I
Cabe rawit atau Capsicum frutescens berukuran kecil mini, dengan panjang sekitar 2-4
cm.Tanaman yang tergolong kuat dan dapat tumbuh di daerah rendah maupun di dataran
tinggi. Tetapi yang beredar di pasaran dengan jenis yang cukup baik yaitu varietas lokal.
Dengan di perbanyak dan di semaikan oleh petani lokal.
Cabe rawit merupakan salah satu jenis cabe yang sangat populer untuk di budidayakan.
Cabe rawit ini sangat cocok sekali di tanam di daerah tropis ya itu di sekitar garis
khatulistiwaMelihat kebutuhan cabai rawit tiap tahunnya meningkat sehubungan dengan
beragam dan variasi jenis masakan di Indonesia meningkat yang menggunakan bahan asal
cabai.Maka dari itu perlu diadakan teknik budidaya untuk peningkatan produksi dan mutu
hasil tanaman cabai.Pada saat budidaya sering kali organisme pengganggu tanaman
menurunkan hasil produksi. Tanaman pertanian sejak awal pertumbuhan sering diserang
hama dan penyebab penyakit yang merugikan. Salah satu hama yang menyerang anaman
cabe rawi adalah hama ulat grayak (Spodoptera litura) yang dapat berakibat gagal panen.
Hama ini menyerang tanaman cabe dengan memakan daunnya. Hama ini menyerang pada
fase larva yaitu dengan memakan daun hingga daun menjadi sobek, berlobang dan tampak
transparan .Serangga dewasa dari spesies ini meletakkan telurnya secara berkelompok pada
permukaan bawah daun. Dalam satu kelompok telur dapat mencapai 200 - 300 butir telur.
Telurtelur tersebut ditutupi oleh bulu bulu halus berwarna coklat muda dan stadium telur ini
berkisar 2 5 hari, Penyerangan ulat grayak terjadi pada malam hari, sedangkan pada siang
hari ulat tersebut bersembunyi dalam tanah yang lembab
Biasanya para pembudidaya menggunakan obat kimia OPT dan musuh alaminya, selain itu
masih ada satu cara lagi penemuan terbaru yaitu petani dapat menggunakan perangkat
likat kuning(yellow sticky trap).Selain lebih ramah lingkungan pengendalian OPT
menggunakan metode itu tampaknya lebih sederhana,murah sehingga dapat memangkas
kebutuhan petani untuk proses budidaya.
Setelah cat di dalam botol kering, botol siap digunakan. Lapisi botol dengan plastik bening
kemudian diberikan lem tikus yang sudah diencerkan dengan tiner atau menggunakan oli
bekas sebagai perekat. Mengapa harus dilapisi dengan plastik bening? tujuannya adalah
supaya botol tetap awet dan bisa digunakan berulang kali karena bila serangga yang
terperangkap sudah banyak maka tinggal membuang plastiknya dan menggantikannya
dengan plastik yang baru kemudian diberikan lagi perekat. Pada saat ini di pasaran banyak
pelekat yang khusus disediakan untuk memerangkap serangga hama tetapi media botol
kuning ini adalah yang paling mudah dan praktis penggunaannya, akan lebih baik lagi bila
dikombinasikan antara lem perekat di pasaran dengan media botol kuning ini. Bila perekat
sudah dioleskan merata pada plastik bening perangkap likat kuning siap diaplikasikan
dilapang/areal pertanaman cabai. Metode pemasangannya perangkap likat kuning diikat
pada ajir dengan ketinggian satu jengkal diatas tajuk tanaman, seiring tinggi tanaman
perangkap likat kuning dinaikkan mengikuti tinggi tajuk tanaman supaya hasil bisa optimal,
hal ini bertujuan supaya serangga hama langsung bisa melihat perangkap likat kuning diatas
tajuk tanaman. Untuk areal tanaman cabai seluas 1000 m2 minimal di pasang perangkap
likat kuning dengan botol ukuran 1,5 liter sebanyak 10 buah dengan metode pemasangan
zig-zag atau gigi gergaji. Ketika hama terperangkap telah memenuhi sebagian besar
permukaan perangkap atau 15 hari setelah pemasangan, maka perlu dilakukan penggantian
dengan perangkap yang baru, dengan cara melepas plastik dan menggantikannya dengan
plastik yang baru dan diolesi lem perekat begitu selanjutnya sampai dengan tanaman habis
masa panennya.
Isi IV :
Perangkap likat kuning mampu mengendalikan beberapa hama yang sering muncul di
pertanaman, seperti lalat buah, wereng, aphids, thrips, kutu, ngengat, dan kepik. Perangkap
likat kuning ini dapat dijadikan solusi untuk petani dalam pengendalian hama di lapangan.
Kelebihan :
1.Lebih murah dan sederhana.
2.Lebih ramah lingkungan dan aman terhadap cabai rawit hasil budidaya.
3. Dapat memaksimalkan hasil panen
4.mengurangi OPT pada cabai rawit seperti lalat buah,wereng,aphids,ngenget,kepik dan
sebangsanya.
Kekurangan :
1.Pengendalian menggunakan metode perangkap likat kuning (yellow sticky trap) hanya
bisa sebagai pengendalian OPT tambahan,tidak bisa di jadikan pengendalian utama apalagi
pada saat OPT terlalu banyak.