Business Profile of Bawang Goreng "Garuda Jaya" CV. Duta Agro Lestari
In Birobuli Village District South Of Palu in Palu City
ABSTRACT
Purpose of this study is to describe the profile of the business of “ Bawang
Goreng Garuda Jaya" CV. Duta Agro Lestari based on the aspect of management,
availability of raw materials, production processes, marketing, and finance.
Based on the results obtained, it can be concluded that the CV. Duta Agro
Lestari as a fried onion processing industry are included in the category of the
industry. The company has 28 workers which divided into 7 permanent workers
and 21 casual workers. The main raw materials used by the CV. Duta Agro
Lestari is Sumenep red onion obtained from farmers, and supervised directly by
the company. The production processing done daily during 3 days for each period
of activity. All Fried onions product is packaged in a variety of models and sizes
of packaging. Product marketing reach of the CV. Duta Agro Lestari is quite
extensive, not only in the city of Palu, but also on the island of Sulawesi and Java,
and singapore, Malaysia, Korea, and Japan. The faculty has two models of
marketing channels.
For one month, CV. Duta Agro Lestari receive a profit of Rp.
9,520,201.67 and the Break Even Point (BEP) of the business achieved with
production of 1,274 kg.
PENDAHULUAN makanan dan bumbu penyedap rasa
khas di sulawesi tengah.
Latar Belakang Sulawesi tengah memiliki
Pertanian memegang peranan banyak sekali industri pengolahan
penting dari keseluruhan yang mengolah bawang merah
perekonomian nasional. Hal ini dapat menjadi bawang goreng. Tapi yang
ditunjukkan dari banyaknya akan saya teliti disini adalah industri
penduduk atau tenaga kerja yang pengolahan bawang goreng yang
hidup atau bekerja pada sektor pertama di sulawesi tengah yaitu
pertanian atau dari produk nasional Usaha industri bawang goreng
yang berasal dari pertanian. “Garuda Jaya” CV. Duta Agro
(Mubyarto, 1989) Lestari Palu. Perusahaan ini
Industri pengolahan hasil merupakan salah satu perusahaan
pertanian (Agroindustri Hilir) adalah pengolahan bawang goreng terbesar
hal yang harus kita perhatikan di Sulawesi Tengah. Hal ini
perkembangannya. Hal ini dikarenakan perusahaan ini tidak
dikarenakan agroindustri memiliki hanya menjual produknya di Kota
banyak manfaat bagi perindustrian di Palu dan sekitarnya saja, tetapi juga
Indonesia. Manfaat sudah dipasarkan ke luar kota seperti
dikembangkannya industri Manado dan Surabaya. Tidak hanya
pengolahan pertanian diantaranya itu, bahkan produknya sudah sampai
dapat meningkatkan nilai tambah, ke luar negeri.
kualitas hasil, penyerapan tenaga Selain bawang goreng, CV.
kerja, keterampilan produsen, dan Duta Agro Lestari Palu juga
pendapatan produsen itu memiliki usaha industri usaha lain
sendiri.Seiring meningkatnya seperti abon ikan, abon daging,
kebutuhan masyarakat atau barang- kacang mente, dan keripik pisang.
barang dari hasil pertanian yang
disertakan keinginan masyarakat Perumusan Masalah
yang tidak pernah puas dengansatu Permasalahan penelitian ini
produk dan penganekaragaman menu dirumuskan sebagai berikut:
makanan, maka agroindustri hilir bagaimana profil dari usaha industri
memang tetap harus dikembangkan. bawang goreng “Garuda Jaya” CV.
Di pulau Sulawesi khususnya Duta agro Lestari dari dari
Provinsi Sulawesi Tengah, sebagian manajemen, ketersediaan bahan
besar penduduknya menggantungkan baku, proses produksi, pemasaran,
hidupnya di hasil-hasil pertanian. dan keuangan.
Masyarakat sulawesi tengah
kebanyakan memanfaatkan produk Tujuan Penulisan
hasil pertanian untuk diolah menjadi Penelitian ini bertujuan untuk
produk baru yang bisa di konsumsi mendeskripsikan profil usaha
dan dipasarkan pada masyarakat. Industri Pengolahan Bawang Goreng
Salah satu hasil pertanian yang “Garuda Jaya” CV. Duta Agro
diolah menjadi produk layak Lestari dari dari manajemen,
konsumsi adalah bawang merah ketersediaan bahan baku, proses
menjadi bawang goreng. Bawang produksi, pemasaran, dan keuangan
goreng merupakan salah satu dalam usaha industri pengolahan
bawang goreng.
Manfaat Penelitian produksi bawang goreng. Bahan
Penelitian ini sangat penolong tersebut antara lain
diharapkan bisa berperan sebagai minyak goreng, garam, dan
bahan masukan bagi CV. Duta Agro peralatan memasak.
Lestari dalam pengolahan usaha 5. Biaya produksi
Besarnya harga yang dikeluarkan
industri pengolahannya guna
dalam pengolahan bawang goreng
peningkatan usaha ke depan. Selain selama periode bulan November
itu di harapkan juga penelitian ini 2014 sampai Januari 2015. Variabel
dapat memberikan informasi tentang ini diukur dalam satuan rupiah per-
gambaran usaha industri pengolahan bulan (Rp/bln), yang terdiri atas:
bawang goreng “Garuda Jaya” CV. A. Biaya Tetap
Duta Agro Lestari bagi penulis, - Biaya Penyusutan Alat
masyarakat, ataupun pihak-pihak lain (Rp)
yang membutuhkan informasi ini. - Biaya Pajak (Rp
B. Biaya Variabel, meliputi:
- Biaya Bahan Baku (Rp)
METODE PENELITIAN
- Biaya Penolong (Rp)
Metode Pengumpulan Data - Biaya Perlengkapan:
Metode penelitian yang Kemasan (Rp)
digunakan adalah metode studi kasus Label (Rp)
pada industri pengolahan bawang Gas (Rp)
goreng “Garuda Jaya” CV. Duta
Agro Lestari Kelurahan Birobuli - Biaya Pemasaran:
Kecamatan Palu Selatan Kota Palu Transportasi(Rp)
Sulawesi Tengah. Pengumpulan data - Biaya Sarana:
yang dilakukan dengan Listrik (Rp)
menggunakan data primer. Data Telepon (Rp)
primer diperoleh melalui wawancara 6. Modal
Barang/alat produksi dan uang yang
langsung dengan pimpinan
dipakai dalam pengolahan bawang
perusahaan dan karyawan industri goreng (Rp).
pengolahan bawang goreng “Garuda 7. Tenaga Kerja
Jaya”. Jumlah tenaga kerja yang digunakan
dalam proses produksi bawang
Konsep Pengukuran Variabel goreng (Rp/Org).
Variabel- variabel yang akan 8. Keuntungan
diukur dalam penelitian ini adalah: Nilai yang diperoleh dari hasil
1. Produksi Bawang Goreng penjualan dikurangi biaya yang
Jumlah produksi bawang goreng dikeluarkan (Rp/bln)
yang dihasilkan industri CV. Duta 9. Sumber Bahan Baku
Agro Lestari (bungkus/bln). Tempat pengambilan bahan baku
2. Harga yang digunakan untuk memproduksi
Harga jual produk yang dihasilkan produk bawang goreng.
(Rp/bungkus). 10. Pemasaran Hasil Produksi Bawang
3. Bahan baku Goreng
Jumlah bahan baku yang dipakai Bagaimana proses pemasaran hasil
dalam proses produksi bawang produksi bawang goreng dalam
goreng (kg/bln).Bahan bakunya sekali produksi.
ialah: Bawang Merah
4. Bahan penolong Metode Analisis Data
Jumlah bahan penolong yang Pada penelitian ini data yang
digunakan untuk membantu proses diperoleh akan dianalisis secara
deskriptif dan disajikan dalam bentuk peralatan yang dipakai dapat
tabel. digunakan rumus:
a. Untuk mengetahui besarnya biaya
produksi yang digunakan dalam
proses produksi bawang goreng Dimana:
pada CV. Duta Agro Lestari D (Depreciation) = Biaya Penyusutan
digunakan rumus: (Rp/tahun)
P (Price) = Harga Awal
Dimana: Barang (Rp)
TC (Total Cost) = Total Biaya S (Salvage value) = Harga Akhir
FC (Fixed Cost) = Biaya Tetap Barang (Rp)
VC (Variable Cost) = Biaya n (Life time) = Perkiraan Umur
Variabel ekonomis (tahun)
Baskom
18 besar 12 Buah 90.000 1.080.000 36 30.000
Sendok
19 stenlis 2 Buah 25.000 50.000 60 833,3
Pemotong
22 label 1 Buah 250.000 250.000 60 4.166,6
Baskom
23 stenlis 2 Buah 50.00 100.000 48 2.083,3
3.061.41 101.9
Subtotal Investasi Tetap 244.561.000
9,5 60,84
Modal Kerja
1 Modal Kerja 211.557.976