Anda di halaman 1dari 16

KOMPUTASI HARGA POKOK PRODUKSI KOMODITAS BAYAM

MERAH DI CV. TANI ORGANIK MERAPI DI KOTA YOGYAKARTA

USULAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Oleh :

ISMELYA OKTAVIANA SIDEBANG

PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
KOMPUTASI HARGA POKOK PRODUKSI KOMODITAS BAYAM
MERAH DI CV. TANI ORGANIK MERAPI DI KOTA YOGYAKARTA

Oleh:
ISMELYA OKTAVIANA SIDEBANG
23020317120022

Dosen Wali

Siwi Gayatri, S. Pt., M. Sc., Ph. D


NIP. 19810629 200312 2 001

Usulan PKL ini telah terdaftar


Di Program Studi S1 Agribisnis
Nomor :
Tanggal :

Disetujui Oleh:

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

Ir. Kustopo Budiraharjo, M.P. Agus Setiadi, S. Pt., M. Si., Ph. D


NIP. 19651121 199203 1 001 NIP. 19600822 198703 1 002
KOMPUTASI HARGA POKOK PRODUKSI KOMODITAS BAYAM
MERAH DI CV. TANI ORGANIK MERAPI DI KOTA YOGYAKARTA

Oleh:
ISMELYA OKTAVIANA SIDEBANG
23020317120022

Mengetahui :
Kepala Laboratorium Manajemen Agribisnis

Dr. Ir. Wiludjeng Roessali, M.Si.


NIP. 19590130 198601 2 002
JUDUL : KOMPUTASI HARGA POKOK PRODUKSI KOMODITAS
BAYAM MERAH DI CV. TANI ORGANIK MERAPI DI
KOTA YOGYAKARTA

LATAR BELAKANG

Negara Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki banyak hasil


pertanian seperti tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Kekayaan hasil
pertanian di Indonesia disebabkan oleh Indonesia adalah Negara yang memiliki
tanah yang subur, memiliki iklim tropis, jumlah curah hujan yang tinggi dan sinar
matahari yang cukup. Hasil pertanian tanaman pangan salah satunya adalah sayur
bayam merah. Sayur bayam merah merupakan tanaman hortikultura yang banyak
diminati masyarakat. Bayam merah merupakan tanaman sayuran yang dikenal
dengan nama ilmiah Amaranthus. spp. Kata "amaranth" berasal dari bahasa
Yunani yang dapat diartikan sebagai keabadian.

Bayam merah adalah tumbuhan yang berasal dari Amerika dan Selandia
Baru. Bayam merah memiliki kandungan gizi yang sangat lengkap dan penting
untuk tubuh kita selama ini. Kandungan mineral dalam bayam cukup tinggi,
terutama Fe (zat besi) yang dapat digunakan mencegah kelelahan akibat anemia.
Karena kandungan Fe dalam bayam cukup tinggi, ditambah kandungan Vitamin B
terutama asam folat. Baik mineral Fe atau asam folat berhubungan dengan
produksi darah. Tidak hanya itu, kandungan asam oxalat dan asam folat juga
membuat sayur bayam dapat membantu mengatasi berbagai macam penyakit.
Misalnya mengobati eksem, asma, untuk perawatan kulit muka, kulit kepala dan
rambut, menurunkan kadar kolesterol, serta mencegah sakit pada gusi. Manfaat
yang besar adalah untuk mengobati rasa lesu, letih, dan kurang bergairah sebagai
tanda kurang darah atau anemia. Vitamin dalam bayam merah sangat penting,
misalnya vitamin A yang bagus untuk mata serta mempertahankan daya tahan
tubuh sehingga orang tidak mudah terserang penyakit. Vitamin C dan E untuk
antioksidan sehingga bagi yang rajin mengonsumsi bayam merah, bisa memiliki
kulit yang halus. Selain itu, antioksidan juga mampu mencegah radikal bebas
dalam tubuh manusia (Marzuki Iskandar, 2004).

Harga pokok produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk


memproduksi barang atau jasa selama periode bersangkutan. Tujuan penentuan
harga pokok produksi adalah untuk menentukan secara tepat jumlah biaya perunit
produk jadi, sehingga dapat mengetahui laba atau rugi suatu perusahaan per
periode. Untuk menghitung laba suatu perusahaan dengan cara mengkurangkan
pendapatan yang diperoleh dengan biaya-biaya yang sudah dikeluarkan Mulyadi
(2005). Penetapan harga yang baik akan mempengaruhi persepsi konsumen dalam
pembelian produk.

CV. Tani Organik Merapi (TOM) merupakan perusahaan yang bergerak


dibidang produksi tanaman organik khususnya komoditas sayuran. Produk yang
dijual merupakan produk mentah yang telah melalui proses penyortiran.
Penerapan strategi harga yang dilakukan CV. Tani Organik Merapi (TOM)
bertujuan untuk mencapai orientasi laba, orientasi volume penjualan, orientasi
citra produk dan orientasi stabilitas harga. Konsumen yang merasa puas akan
menjaga konsistensinya atau loyalitasnya dalam membeli dan mengonsumsi sayur
organik yang ditawarkan.

TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah mahasiswa dapat
menghitung harga pokok produksi komoditas bayam merah di CV. Tani Organik
Merapi di Kota Yogyakarta.

MANFAAT
Manfaat dari Praktik Kerja Lapangan adalah memperoleh pengetahuan dan
pengalaman mengenai kegiatan pertanian yang dilakukan serta memahami cara
menghitung harga pokok produksi komoditas bayam merah yang baik di CV. Tani
Organik Merapi di Kota Yogyakarta.
TINJAUAN PUSTAKA

Sayur Organik
Sayuran merupakan komoditas pangan yang mengandung mineral dan
vitamin penting bagi tubuh manusia.Sayuran mempunyai potensi sebagai sumber
pertumbuhan baru dalam rangka pemenuhan gizi, peningkatan kesejahteraan
masyarakat, dan perbaikan pendapatan petani (Abdul dan Indrie, 2009). Sayuran
organik merupakan sumber pangan yang mengandung vitamin, protein, mineral,
serat, karbohidrat dan air yang sangat berguna bagi tubuh serta tidak mengandung
senyawa beracun yang dapat mengganggu kesehatan manusia (Alamsyah, 2010).

Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.)


Bayam merah merupakan salah satu sayur yang memiliki banyak manfaat
karena mengandung vitamin A dan C, sedikit vitamin B, kalsium, fospor, dan besi
Tanaman bayam merah memiliki ciri berdaun tunggal, ujungnya meruncing,
lunak, dan lebar. Batangnya lunak dan berwarna putih kemerah-merahan. Bunga
bayam merah ukurannya kecil muncil dari ketiak daun dan ujung batang pada
rangkaian tandan. Tanaman ini berbentuk perdu atau semak (Sunarjono, 2014).
Bayam merah akan tumbuh dengan baik bila ditanam pada tanah dengan derajat
keasaman (pH tanah) sekitar 6-7. Bila pH kurang dari 6, tanaman bayam merah
akan merana. Sementara itu, pada pH di atas 7, tanaman bayam merah akan
mengalami klorosis, yaitu timbul warna putih kekuning-kuningan, terutama pada
daun yang masih muda. Suhu udara yang dikehendaki sekitar 20-32º. Tanaman ini
banyak memerlukan banyak air, sehingga paling tepat ditanam pada awal musim
penghujan (Saparinto, 2013).

Harga (Price)
Price merupakan pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk
menghasilkan barang maupun jasa. Harga yang ditetapkan dipengaruhi oleh biaya
yang dikeluarkan saat proses produksi, permintaan pasar, pesaing, dan sasaran
laba (Fatimah, 2011). Penetapan harga harus direncanakan dengan tepat untuk
memaksimalkan keuntungan yang akan diperoleh nantinya. Strategi penentuan
harga harus benar-benar diperhatikan karena akan mempengaruhi preferensi
konsumen terhadap produk tersebut (Simbolon dan Marhayanie, 2013).

Harga Pokok Produksi


Harga pokok produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi barang atau jasa selama periode bersangkutan. Tujuan penentuan
harga pokok produksi adalah untuk menentukan secara tepat jumlah biaya perunit
produk jadi, sehingga dapat mengetahui laba atau rugi suatu perusahaan per
periode Mulyadi (2005). Harga pokok produksi juga digunakan untuk menetapkan
besarnya keuntungan yang ingin ditargetkan oleh perusahaan dalam suatu periode
akuntansi (Oentoe, 2013).

Harga pokok produksi adalah biaya yang digunakan untuk menghasilkan


satu produk dengan membagi keseluruhan total biaya yang digunakan untuk satu
kali produksi dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Penentuan Harga Pokok
Produksi digunakan untuk menentukan besarnya laba sehingga harga jual produk
yang dihasilkan perusahaan tersebut dapat ditetapkan Samryn (2015). Penetuan
harga pokok produksi diperoleh dari total biaya produksi dibagi jumlah produksi
(Baridwan, 2011).

Biaya Produksi
Biaya produksi adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk mendapatkan sejumlah input yaitu secara akuntansi sama dengan jumlah
uang keluar yang tercatat (Sugianto, 2010). Biaya produksi merupakan biaya yang
berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa.Kebanyakan perusahaan
manufaktur membagi biaya produksi kedalam tiga kategori besar yaitu biaya
bahan langsung (direct material), tenaga kerja langsung (direct labour), dan biaya
overhead pabrik (manufacturing goverhead). Unsur-unsur biaya produksi terdiri
dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik biaya
pemasaran, biaya administrasi dan umum, serta biaya keuangan Biaya tetap
merupakan biaya yang dikeluarkan dengan jumlah tetap untuk memproduksi
barang pada periode yang di tentukan (Wijaya dan Syafitri, 2012).
Biaya produksi terdiri dari tiga komponen. biaya produksi terdiri dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
(Sudarno, 2013). Biaya produksi dapat menjadi indikator besarnya harga jual dari
suatu produk atau jasa yang nantinya akan mempengaruhi besarnya keuntungan
perusahaan. Laba usaha dipengaruhi oleh biaya produksi karena apabila volume
produksi meningkat maka biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan
produk juga akan membesar (Mulyadi, 2010). Biaya produksi merupakan salah
satu bagian dari upaya untuk meningkatkan efisiensi. Informasi biaya produksi
dapat dijadikan indikator dalam menentukan harga pokok dan harga jual yang
tepat kepada konsumen (Arianta et al., 2017).

Biaya Tetap
Biaya tetap terdiri atas penyusutan, pajak lahan, sewa lahan, tenaga kerja
dan trasnportasi. Biaya tetap merupakan biaya yang tetap sama pada level output
yang berbeda yang dihasilkan oleh suatu usaha seperti pajak lahan, penyusutan
dan tenaga kerjaBiaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan dengan jumlah
tetap untuk memproduksi barang pada periode yang di tentukan Suyadi (2009).
Biaya tetap merupakan biaya rutin yang dikeluarkan selama perusahaan
melakukan kegiatan produksi dan besarnya biaya tetap tidak tergantung pada
kapasitas produksi (Kusuma et al., 2014).

Biaya Variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan dengan jumlah yang
berubah-ubah sesuai kebutuhan produksi yang diinginkan. Biaya variabel
dikeluarkan oleh perusahaan dengan jumlah yang berubah-ubah sesuai dengan
besarnya produksi. Biaya total merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan dari mulai proses produksi sampai dengan menghasilkan suatu
produk. Total cost adalah jumlah nilai dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan yang merupakan hasil penjumlahan dari biaya tetap dan biaya
variabel (Asmara dan Putri, 2011). Biaya variabel berubah mengikuti jumlah
produksi. Biaya variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan
volume kegiatan (Supriyono, 2011).
Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan
jumlah yang berubah-ubah dan besar kecilnya berhubungan langsung dengan
besarnya produksi (Falo dan Fallo, 2016). Biaya variabel atau variable cost pada
perusahaan pertanian atau perkebunan contohnya adalah biaya pembelian benih
atau bibit, pupuk, pestisida, dan obat-obatan untuk tanaman. Biaya variabel dapat
berupa semua biaya yang dikeluarkan oleh petani responden untuk pembeliaan
pupuk dan peptisida (Dewi, 2015).

Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas

prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan,

maupun tahunan. Kegiatan usaha pada akhirnya akan memperoleh pendapatan

berupa nilai uang yang diterima dari penjualan produk yang dikurangi biaya yang

telah dikeluarkan (Sukimo, 2009). Pendapatan merupakan penerimaan yang

dikurangi biayabiaya yang dikeluarkan.Pendapatan seseorang pada dasarnya

tergantung pekerjaan dibidang jasa atau produksi, serta waktu jam kerja yang

dicurahkan dan tingkat pendapatan perjam yang diterima (Pangandaheng, 2012).

Pendapatan dibagi menjadi dua yaitu pendapatan kotor dan pendapatan

bersih. Pendapatan kotor harian adalah jumlah pemasukan (omset) dalam periode

tertentu. Pendapatan bersih merupakan arus pemasukan yang diperoleh dari

penjualan barang dan jasa dengan cara mengurangi pendapatan kotor dengan

pengeluaran (Winwin, 2007). Pendapatan kotor adalah nilai produk total dalam

waktu tertentu yang didapatkan dari upah, gaji, usaha, penerimaan dan
pengembalian dari investasi (Kurniati dkk., 2014). Pendapatan kotor berbeda dari

pendapatan bersih. Pendapatan bersih merupakan pendapatan kotor yang telah

dikurangi dengan biaya-biaya produksi yang telah dikeluarkan oleh sebuah

perusahaan (Purwidianti dan Mudjiyanti, 2016).

METODOLOGI

Kerangka Pemikiran
Berdasarkan teori yang ada dapat dihasilkan kerangka pemikiran Praktek
Kerja Lapangan dengan judul Komputasi Harga Pokok Produksi Komoditas
Bayam Merah di CV. Tani Organik Merapi Di Kota Yogyakarta yang merupakan
perusahaan pertanian yang bergerak dibidang sayur organik dapat dilihat dalam
ilustrasi 1 dibawah ini :

CV. Tani Organik Merapi

Kegiatan Produksi

Biaya Produksi

Biaya Tetap Biaya Variabel

Harga Pokok Produksi

Ilustrasi 1. Bagan Kerangka Pemikiran


Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan akan dilaksanakan selama 30 hari kerja yaitu pada
tanggal 6 Januari – 8 Februari 2020 di CV. Tani Organik Merapi Jl. Tegal Sari,
Sembungan, Kecamatan Cangkirangan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Lokasi ini dipilih karena CV. Tani Organik Merapi merupakan salah
satu perusahaan sayur organik yang sudah berkembang pesat di Cangkringan dan
melakukan kegiatan studi banding, pelatihan, dan penelitian. CV. Tani Organik
Merapi juga sudah berhasil menciptakan berbagai jenis produk pertanian dari hasil
penelitian yang dilakukan dan sudah diakui.

Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan Praktikan Kerja Lapangan adalah dengan metode
partisipatif aktif. Metode partisipatif aktif adalah metode yang dilakukan dengan
turut terlibat dalam kegiatan yang diteliti. Partisipasi aktif mencakup kegiatan
pengamatan yang akan dikerjakan, mendengar hal yang disampaikan serta ikut
berpartisipasi dalam setiap kegiatan.

Pengambilan Data
Pengambilan data dalam Praktikan Kerja Lapangan berupa data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan dan diperoleh
langsung dari lapangan, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari
sumber lain, misalnya BPS (Biro Pusat Statistik). Pengambilan data dilakukan
melalui kegiatan wawancara langsung dengan pimpinan perusahaan dan tenaga
kerja menggunakan kuesioner yang sudah disediakan, observasi dan pencatatan
data yang berhubungan dengan manajemen ketenagakerjaan.

Metode Pengolahan Data


Pengolahan data hasil dari praktek kerja lapangan menggunakan metode
dekriptif. Metode deksriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis
data dengan angka-angka secara sistematis, fakta dan karakteristik objek yang
diteliti secara tepat. Metode dalam dekristiptif ini didalamnya menggunakan
metode full costing dalam perhitungan harga pokok produksinya. Full Costing
merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan
semua unsur biaya produksi baik tetap maupun variabel ke dalam harga pokok
produksi.
Rumus Perhitungan Harga Pokok Produksi:
Biaya Tetap+Biaya Variabel
HPP=
Jumlah Produksi
Jadwal Kegiatan

Kegiatan Novemb Desember Januari Februari Maret April


er
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Pengambilan
Data dan
Pelaksanaan
PKL
Penyusunan
Laporan dan
Konsultasi
Sidang PKL

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, C., dan Indrie, A. 2009. Prospek Usahatani Tanaman Sayuran di


Kabupaten Brebes. J. Pengkajian dan Pemgembangan Teknologi
Pertanian. 12(2):135- 145.

Alamsyah, I. 2010. Analisis Perilaku Konsumen dalam Pengambilan Keputusan


Pembelian Sayuran Organik di Giant Taman Yasmin Bogor. Bogor.
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Intitut Pertanian Bogor.

Arianta, K. D., A. T. Atmadja dan N. L. G. E. Sulindawati. 2017. Analisis


perhitungan biaya produksi pada usaha mikro, kecil, dan menengah
jajanan cita rasa khas bali (Studi Kasus UD. Sari Artha Kue, Kec. Banjar,
Kab. Buleleng). J. Akuntansi. 8(2): 1-9.

Baridwan, Z. 2011. Itermediate Accounting : Edisis kedelapan, cetakan keempat.


BPFE, Yogyakarta.

Dewi, Ermawati. 2015. Analisa usahatani dan efisiensi pemasaran bawang pre
(Allium porrum Bl.) di Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung
(Studi kasus di Desa Pinggirsari Kecamatan Ngantru Kabupaten
Tulungagung). J. Agribisnis. 11(2) : 29 - 44.
Falo, Marsianus, dan Y. M. Fallo. 2016. Kajian Pendapatan Agroindustri Tortila
di Kecamatan Insana Barat Kabupaten Timor Tengah Utara. Agrimor. 1(2)
: 19 - 20.

Kurniati, D., S. Hartono, S. Widodo dan A. Suryantini. 2014. Resiko pendapatan


pada usahatani jeruk siam di Kabupaten Sambas. J. Social and Economic
Agriculture. 3(2) : 12-20.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.


Yogyakarta.

Mulyadi. 2010. Akuntansi Biaya. Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta.

Oentoe, C. 2013. Analisis perhitungan biaya produksi menggunakan metode


variable costing. J. EMBA. 1(3): 599 – 605.

Samryn L. M. 2015. Akuntansi Manajemen Edisi Revisi. Informasi biaya untuk


mengendalikan aktivitas operasi dan investasi. Prenada Media. Jakarta.

Saparinto, C. 2013. Gown Your Own Vegetables-Paduan Praktis Menenam


Sayuran Konsumsi Populer di Pekaranagan. Lily Publisher. Yogyakarta.

Sudarno, I. 2013. Penentuan harga pokok produksi percetakan sablon “otakkanan


production” di Yogyakarta. J. Akuntansi. 2(2): 1 – 14

Sunarjono, H. 2014. Bertanam 36 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suyadi, P. 2009. Manajemen Analisis dan Studi Kasus. Bumi Aksara. Jakarta.

Purwidianti, W. dan R. Mudjiyanti. 2016. Analisis pengaruh pengalaman


keuangan dan tingkat pendaptan terhadap perilaku keuangan keluarga di
Kecamatan Purwokerto Timur. J. Manajemen dan Bisnis. 1(2) : 141-148.
KUESIONER

A. Kuesioner Pimpinan Perusahaan

1. Identitas Responden
a. Nama responden :
b. Tempat dan tanggal lahir :
c. Umur :
d. Jabatan :
e. Tingkat pendidikan :
f. Jumlah anggota keluarga :
g. Pengalaman kerja :

2. Identitas Perusahaan
1. Nama perusahaan :
2. Nama pimpinan perusahaan :
3. Pendiri perusahaan :
4. Jenis perusahaan :
5. Alamat perusahaan :
6. Surat Ijin Usaha :
7. Bentuk badan hukum :

3. Keadaan Umum Perusahaan


1. Bagaimana gambaran umum CV. Tani Organik Merapi ?
2. Kapan berdirinya CV. Tani Organik Merapi ?
3. Siapa pendiri CV. Tani Organik Merapi ?
4. Berapa modal yang diperlukan untuk mendirikan CV. Tani Organik
Merapi ?
5. Darimana sumber modal yang digunakan ?
6. Bagiamana latar belakang berdirinya CV. Tani Organik Merapi ?
7. Berapa luas lahan yang digunakan untuk mendirikan CV. Tani Organik
Merapi ?
8. Berapa omset yang diterima perusahaan setiap bulannya?
9. Apa saja kendala yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan usaha?
10. Apa solusi yang dilakukan perusahaan ?
11. Bagaimana cara perusahaan menghadapi persaingan pasar ?
12. Bagaimana cara perusahaan menjaga loyalitas konsumen ?

4. Kegiatan Perusahaan
1. Apa hasil utama dari perusahaan?
2. Apa hasil sampingan dari perusahaan?
3. Berapa banyak hasil produksi yang dihasilkan dari masing-masing
kegiatan pertanian yang dilakukan selama setahun?
4. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pemasaran produk yang dilakukan?
5. Apa saja prestasi yang sudah dicapai oleh perusahaan?

5. Harga (Price)
1. Berapakah harga produk dari perusahaan ini ?
2. Apa metode yang diterapkan untuk menetapkan harga produk ?
3. Apabila suatu konsumen membeli dalam jumlah tertentu, apakah
harga akan tetap atau berubah ?
4. Adakah perubahan harga dari waktu ke waktu ?
5. Apa sajakah yang bisa mempengaruhi penetapan harga meliputi usia
produk, diferensiasi produk, kemampuan membeli konsumen, strategi
promosi, dll ?
6. Apakah ada faktor kebijakan pemerintah terhadap penetapan harga
produk ?
7. Bagaimanakah menetapkan harga pokok produksi?

Anda mungkin juga menyukai