Oleh
TEKNOLOGI PERTANIAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Karakteristik Kimia Dan Aktivitas Antioksidan Mie Kering Dari Sayur Dan Buah
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Teknologi Pertanian (A.Md.
TP) di Program studi Teknologi Industri Pangan Jurusan Teknologi Pertanian
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mie adalah nama generik. Orang Eropa menyebut pasta (dari bahasa Italia) secara
generik, dan noodle (bahasa Inggris) untuk pasta yang berbentuk memanjang. Namun begitu,
di Eropa bahan baku mie biasanya dari jenis-jenis gandum, sementara di Asia bahan baku mie
lebih bervariasi. Di Asia sendiri, pasta yang dibuat selalu berbentuk memanjang. Berbagai
bentuk mi dapat ditemukan di berbagai tempat. Perbedaan mi terjadi karena campuran bahan,
asal usul tepung sebagai bahan baku, serta teknik pengolahan.
Di Asia khususnya Indonesia mie merupakan jenis makanan yang paling populer.
Berbagai bahan dasar dapat digunakan sebagai bahan pokok pembuatan mie, contohnya saja
tepung terigu, tepung tang mien, tepung beras, tepung kanji, dan tepung kacang hijau. Tepung
terigu paling banyak digunakan khususnya untuk membuat mie instan dan mie basah yang
sudah banyak dikembangkan dan dikonsumsi masyarakat Indonesia, mulai dari masyarakat
golongan ekonomi bawah, menengah, hingga atas. Mie tidak hanya cocok bagi lidah
masyarakat Indonesia tetapi juga praktis dalam penyajiannya.
Pada prinsipnya semua jenis mie dibuat dari bahan dan metode pembuatan yang sama
tetapi di pasar dikenal berbagai jenis mie berdasarkan tingkat kematanganya seperti mie segar
atau mentah, mie basah, mi instan dan mie kering (Sutomo, 2008). Mie kering adalah produk
makanan kering yang dibuat dari tepung terigu dengan penambahan bahan makanan lain dan
bahan tambahan makanan yang diizinkan, serta memiliki kadar air sebesar 8-10%.
Mie cukup digemari masyarakat Indonesia, hal ini dikarenakan cara pembuatan mie
yang mudah dan rasa mie yang dapat diterima semua kalangan terutama anak-anak atau usia
dini, hal ini mengakibatkan anak-anak kekurangan banyak Nutrisi yang disebabkan oleh
kebanyakan mengkonsumsi mie. Salah satu cara untuk menangani masalah tersebut yaitu
memodifikasi mie dengan cara menambahkan ekstrak buah naga dan sawi sebagai tunjangan
Nutrisi, salah satunya yaitu antioksidan karena antioksidan yang dihasilkan tubuh manusia
tidak cukup untuk melawan radikal bebas, untuk itu tubuh memerlukan asupan antioksidan
dari luar (Dalimartha dan Soedibyo, 1999).
Buah naga memiliki nutrisi berupa kandungan antioksidan tinggi, protein, serat,
karoten, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, dan vitamin C
(Nurliyana et al., 2010). Flavonoid merupakan salah satu senyawa organik warna merah yang
berperan sebagai antioksidan dalam buah naga (Feranose, 2009). Pada bahan sawi hijau
terdapat kandungan protein, mineral, kalsium, zat besi, vitamin A, dan vitamin C serta
pigmen klorofil alami. Daun sawi segar juga kaya akan vitamin C dan vitamin A yang
berperan sebagai senyawa antioksidan pada sawi (Kloppenburg, 2009). Wortel segar
mengandung air, protein, karbohidrat, lemak, serat abu, mineral (kalsium, fosfat, besi,
kalium, natrium, magnesium dan kromium), Vitamin (A, B1 dan C) (Astina, 2007).
Vitamin A pada wortel berfungsi sebagai antioksidan dan dapat mencegah buta senja
(Kumalaningsih, 2006). Menurut Astuti (2009), antioksidan alami dalam buah dan sayuran
yang memiliki fungsi seperti mencegah berkembangnya radikal bebas di dalam tubuh
sekaligus memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Tumbuh-tumbuhan diketahui kaya akan
antioksidan misalnya sawi, wortel dan buah naga. Oleh karena itu, penambahan ekstrak buah
naga, sawi dan wortel pada mie kering diharapkan dapat menghasilkan pangan fungsional.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui pengaruh penambahan bubur buah naga, sawi, dan wortel terhadap
karakteristik fisik, kimia, dan sensoris pada mie kering
2. Mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak buah dan sayur terhadap aktivitas antioksidatif
pada mie kering.
1.4. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan mie sehat dengan penambahan ekstrak buah naga, sawi, dan wortel.
2. Mie buah sayur yang dihasilkan dapat dijadikan inovasi produk baru, dan meningkatkan
nilai ekonomis buah naga, sawi dan wortel.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mie
Mie termasuk salah satu makanan yang sangat digemari di Asia terutama di Asia
tenggara dan khususnya di Indonesia. Konsumsi mie terus meningkat, hal ini didukung oleh
berbagai keunggulan yang dimiliki mie, terutama dalam hal tekstur, rasa, penampakan, dan
kepraktisan penggunaannya. Keunggulan tersebut yang mendasari masyarakat Indonesia
untuk menjadikan mie sebagai bahan makanan pokok pengganti beras. Mie yang di sukai
oleh masyarakat Indonesia adalah mie dengan karakteristik berwarna kuning, berbentuk
pilinan yang dapat mengembang sampai batas tertentu, elastis, dan jika direbus tidak banyak
menghasilkan total padatan yang hilang (kumala, 2016)
Menurut Winarno (2016), berapa jenis mie tersebut dibedakan berdasarkan tahap
pengolahan dan kadar air. Adapun penjelasan dari beberapa jenis mie adalah sebagai berikut :
1. Mie mentah/segar, adalah mie produk langsung dari proses pemotongan lembaran
adonan dengan kadar air 35%.
2. Mie basah, adalah mie mentah yang sebelum dipasarkan mengalami perebusan dalam
air mendidih lebih dahulu, jenis mie ini memiliki kadar air sekitar 52%.
3. Mie kering, adalah mie mentah yang langsung dikeringkan, jenis mie ini memiliki
kadar air sekitar 10%.
4. Mie goreng, adalah mie mentah sebelum dipasarkan lebih dahulu digoreng.
5. Mie instan (mie siap hidang), adalah mie mentah, yang telah mengalami pengukusan
dan dikeringkan sehingga menjadi mie instan kering atau digoreng sehingga menjadi
mie instan goreng (instant freid noodles).
2.3 Sawi
Sawi hijau Brassica juncea L. merupakan salah satu komoditas hortikultura yang
memiliki nilai komersial yang tinggi karena merupakan tanaman sayuran daun yang banyak
digemari oleh masyarakat dan merupakan salah satu komponen menu keluarga yang tidak
dapat ditinggalkan (Marsudi, 2011). Sawi hijau berasal dari satu genus Brassica. Rasa sawi
hijau juga cenderung pahit, itu sebabnya kerap diolah dengan cara ditumis dan direbus.
Kandungan sawi yang membuatnya baik untuk dikonsumsi karena mengandung vitamin c,
vitamin k, dan serat. Sawi hjau juga baik untuk kesehatan, beberapa manfaat sawihijau
diantaranya yaitu; kaya antioksidan, menyehatkan jantung, menyehatkan mata, dan juga
potensi anti kangker.
2.6 Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa fitokimia dibutuhkan tubuh untuk melindungi tubuh
dari serangan radikal bebas. Antioksidan yang terdapat dalam tanaman yang memberikan cita
rasa, aroma dan warna yang khas pada tanaman tersebut. Selain itu, antioksidan suatu
senyawa atau komponen kimia yang dalam kadar atau jumlah tertentu mampu menghambat
atau memperlambat kerusakan akibat proses oksidasi. Tubuh manusia tidak mempunyai
cadangan antioksidan dalam jumlah berlebih, sehingga apabila terbentuk banyak radikal
maka tubuh membutuhkan antioksidan eksogen. Banyak bahan pangan yang dapat menjadi
sumber antioksidan alami, misalnya rempah, teh, coklat, biji-biji serelia, sayur-sayuran,
enzim dan protein. Kebanyakan sumber antioksidan alami terdapat pada tumbuhan dan
umumnya merupakan senyawa fenolik yang tersebar di seluruh bagian tumbuhan (Farkas et
al., 2004).
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN