ARTIKEL SEMINAR
Oleh
J1A01098
UNIVERSITAS MATARAM
2022
PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG PISANG KEPOK (Musa
paradisiaca L) TERHADAP MUTU GIZI DAN
KARAKTERISTIK MI BASAH
Oleh
J1A01098
UNIVERSITAS MATARAM
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan
Tanggal Pengesahan :
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 2. Mi Basah
(Sumber : XResep.co, 2022)
Mi basah sendiri menurut SNI 01-2987-1992 yaitu produk
makanan yang terbuat dari tepung tergu dengan atau tanpa penambahan
bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diijinkan,
berbentuk khas mi yang tidak dikeringkan. Persyaratan tersebut dapat
dilihat pada tabel…
borat
b. Pewarna Yang diizinkan
c. Formalin Tidak boleh
6 Cemaran logam
a. Timbal (Pb) mg/kg Maks. 1,0
b. Tembaga (Cu) mg/kg Maks. 10,0
c. Seng (Zn) mg/kg Maks. 40,0
d. Raksa (Hg) mg/kg Maks. 0,05
7 Cemaran mikroba
a. Angka lempeng total Koloni/g Maks. 1,0 × 106
b. E. coli APM/g Maks. 10
c. Kapang Koloni/g Maks. 1,0 × 104
Sumber: Badan Standar Nasional (1992)
2.3.1 Nilai Gizi Mi Basah
Tabel… Nilai Gizi Mi Basah per 100 gram Bahan
Komposisi Jumlah
Air 80 gram
Energi 88 kalori
Protein 0,6 gram
Lemak 3,3 gram
Karbohidrat 14 gram
Serat 0,1
Abu 2,1 gram
Kalsium 14 mg
Fosfor 13 mg
Besi 6,8 mg
Natrium 63 mg
Kalium 13,5 mg
Tembaga 0,06 mg
Seng 0,4 mg
Sumber: Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat (2018)
2.3.2 Bahan Pembuatan Mi Basah
Mi basah biasanya mempunyai sifat yang elastis dan
kenyal, sifat ini didapat dari bahan utama pembuatan mi yaitu
tepung terigu karena mengandung protein berupa gluten. Mi basah
menggunkana bahan utama tepung terigu serta bahan pendukung
garam, air, telur dan minyak. Gluten yang terdapat pada tepung
terigu berfungsi sebagai pembentuk kerangka pada mi sehingga
tahan terhadap penarikan sewaktu proses produksi berlangsung.
Garam yang dimasukkan pada pembuatan mi basah biasanya 2 –
8% dari berat tepung yang digunakan. Garam berperan dalam
pemberi rasa, memperkuat tekstur mi, meningkatkan fleksibilitas
dan elastisitas mi serta mengikat air. Air berfungsi sebagai media
pembentukan gluten, mengikat karbohidrat, melarutkan garam, dan
membentuk sifat gluten yang kenyal. Adonan yang memiliki
kualitas yang baik dipengaruhi oleh jumlah air yang ditambahkan,
penambahan air yang baik pada pembuatan mi basah sekitar 28 –
38%. Penambahan telur pada pembuatan mi basah berfungsi
sebagai pembentuk lapisan tipis yang terdapat pada permukaan mi
sehingga mencegah menyerapnya minyak saat proses
penggorengan, pewarna kuning alami, proses hidrasi air pada
tepung berlangsung lebih cepat, serta pengemulsi yang baik.
Penambahan minyak sendiri memiliki fungsi untuk mencegah
lengket yang terjadi antarpotongan mi (Santoso, 2019).
2.3.3 Proses Pembuatan Mi Basah
Menurut Herawati (2017) proses pembuatan mi basah meliputi
beberapa tahapan yaitu pencampuran bahan, pengulenan adonan,
pengistirahatan, pembentukan lembaran, pencetakan mi, perebusan
mi dan pendinginan.
2.3.4 Faktor yang Mempengaruhi Mutu Mi Basah
BAB III
ANALISIS DAN SINTESIS
Ardiansyah, I., Yohani, A., & Rahmah, D. M. 2022. Analisis dan Perancangan
Sistem Informasi Ketersediaan Pisang Lokal Berbasis WEB. CV Cendekia
Press. Bandung
Azizah., & Adianti. 2019. Penggunaan Tepung Pisang Kepok (Musa Paradisiaca
Formatypica) Pada Pembuatan Cookies Lidah Kucing. Joural Edufortech.
4 (1) : 63 – 70.
Badan Pusat Statistika. 2022. Produksi Buah Pisang di Indonesia (2017-2021).
Badan Pusat Statistika. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional Indonesia. 2011. Syarat Mutu Tepung Pisang. (SNI
01-3841-1995). Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2009. SNI 01 – 3751 – 2009. Syarat Mutu Tepung
Terigu sebagai Bahan Makanan. Jakarta. Badan Standarisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional. 1992. SNI 01-2987-1992. Syarat Mutu Mi Basah.
Jakarta.
Blibli. 2020. Bahan Makanan dan Bumbu Dapur. https://www.blibli.com/p/eden-
farm-pisang-kepok-1-sisir/ps--EDF-60021-00154?pickupPointCode=PP-
3042205 (diakses pada tanggal 15-Oktober – 2022).
Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat. 2018. Tabel Komposisi Pangan
Indonesia 2017. Kementrian Kesehatan RI : Jakarta.
Chan, L. A. 2008. Panduan Wirausaha Roti Modern. PT Agromedia Pustaka.
Jakarta.
Dahlia, L. 2014. Hidup Sehat Tanpa Gluten. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Dalimartha, S., dan Felix, A. 2013. Fakta Ilmiah Buah dan Sayur. Penebar Plus.
Jakarta.
Departemen Pertanian AS (USDA). 2022. Harga Tepung Terigu, CNBC
Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20220810133847-4-
362651/harga-terigu-terbang-biang-kerok-mi-instan-bisa-naik-3x Diakses
tanggal 21-September-2022
Desiliani., Harun, N., itriani, S. 2019. Pemanfaatan Tepung Pisang Kepok dan
Buah Nangka Kering dalam Pembuatan Snack Bar. Jurnal Teknologi
Pangan. 13 (1) : 1 – 11.
Herawati, H., Sunarmani., Kamsiati, E. 2017. Teknologi Produk Gluten Free. IPB
Press. Bogor.
Husna, N. E., Lubis. Y. M., Ismi, S. 2017. Sifat Fisik dan Sensory Mie Basah dari
Pati Sagu dengan Penambahan Ekstrak Daun Kelor (Moringaoleifera).
Jurnal Teknologi Industri & Hasil Pertanian. 22 (2) : 99 – 106.
Husniati., Nurdjanah, S., & Prakasa, R. 2015. Aplikasi Gluten Enkapsulasi pada
Proses Pembuatan Mie Tapioka. Biopropal Industri. 6 (1) : 29 - 36.
Iriyanti, S., Kristanto, B., Antariksawati, R. 2021. Daya Terima Mie Basah
Dengan Subtitusi Tepung Pisang Berangan. Jurnal Poltekes Jayapura. 12
(1) : 40 – 53.
Kiptiah, M., Nuryati, Amalia, R, R., dan Hayati, M. 2019. Subtitusi Tepung
Pisang Kepok dalam Pembuatan Produk Soes Kering Pisang Kepok.
Jurnal Teknologi Agroindustry. 6 (2) : 108 – 117.
Makmur, S, A. 2018. Penambahan Tepung Sagu dan Tepung Terigu Pada
Pembuatan Roti Manis. Agriculture Technology Journal. 1(1) : 1-9.
Mualim, A., Lestari, S., Hanggita, S. 2013. Kandungan Gizi Dan Karakteristik Mi
Basah Dengan Subtitusi Daging Keong Mas (Pomacea Canaliculata).
Jurnal Fishtech. 2 (1) : 75 – 82.
Muzakir, T. M., Basyamfar, R. A., Moulana, R. 2016. Kajian Penggunaan Boraks
dan Formalin pada Produsen Mi Basah di Kota Banda Aceh Besar. jurnal
Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah. 1 (1) : 924 – 934.
Nurmin., Sabang, S, M., dan Said, I. 2018. Penentuan Kadar Natrium (Na) dan
Kalium (K) dalam Buah Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.) Berdasarkan
Tingkat Kematangannya. Jurnal Akademika. 7(3): 115-121.
Radiena, M. S. Y. 2016. Umur Optimum Panen Pisang Kepok (Musa paradisiaca,
L) Terhadap Mutu Tepung Pisang. Majalah Biam. 12 (2) : 27 – 33.
Risti, Y., & Rahayuli, A. 2013. Pengaruh Penambahan Telur Terhadap Kadar
Protein, Serat, Tingkat Kekenyalan dan Penerimaan Mie Basah Bebas
Gluten Berbahan Baku Tepung Komposit. (Tepung Komposit : Tepung
Mocaf, Tapioka, dan Maizena). Journal Of Nutrition College. 2 (4) : 696 –
703.
Santoso, U., Gardjito, M., Harmayani, E. 2019. Makanan Tradisional Indonesia.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Syafii, F., Yudianti. 2022. Analisis Kadar Pati Resisten, Total Serat dan Daya
Terima Kabosol Tersubstitusi Tepung Pisang Kepok Termodifikasi. Jurnal
Kesehatan Manarang. 8 (1) : 43 – 50.
Tridayanti, F., & Nurf ebiaraning, S. 2022. Pengaruh NCT Dream Sebagai Brand
Ambassador Terhadap Brand Image Produk Mi Instan Lemonilo Pada
Generasi Muda. Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Riau. 10 (2) : 67 – 80.
Widiawati, D., Giovani, S., Liana, S, P. 2022. Formulasi dan Karakterisasi Mi
Kering Subtitusi Tepung Kacang Merah Tinggi Serat. Jurnal Al-Azhar
Indonesia Seri Sains dan Teknologi. 7 (2) : 80 – 86.
Wulandari, I. A. 2018. Pembuatan Kue Bolu Kukus dengan Penambahan Tepung
Pisang Kepok. Jurnal Hospitality . 4 (2) : 22 – 35.
Yuliantoro, N. 2019. Penelitian Produk: Inovasi Pembuatan Cheese Cake
Menggunakan Bahan Kacang Panjang Sebagai Pengganti Tepung Terigu.
Journal FAME: Journal Food and Beverage, Product and Services,
Accomodation Industry, Entertainment Services. 2(1) : 1 – 9.
XResep.co. 2022. Resep Mie Basah Sehat Homemade. https://new.xresep.co
Diakses tanggal 18-Oktober-2022.
Yuliana., & Novitasari, R. 2014. Pengaruh Subtitusi Tepung Terigu Dengan
Tepung Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Formatypica) Terhadap
Karakteristik Mie Kering Yang Dihasilkan. Jurnal Teknologi Pertanian. 3
(1) : 1 – 14.
Yulianto, A. E., dkk. 2021. Ilmu Gizi Dasar. Yayasan Kita Menulis. Medan.