Anda di halaman 1dari 13

“PENGARUH BUDAYA RELIGIUS DI LINGKUNGAN SEKOLAH

TERHADAP KEDISIPLINAN BERAGAMA SISWA SEKOLAH DASAR


DI KEDIRI”

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif yaitu penelitian dilaksanakan langsung dilapangan selanjutnya
menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik berdasarkan jumlah atau
banyaknya data yang dipresentasekan dalam bentuk angka-angka untuk
dipahami dan disimpulkan.
Metode penelitian kuantitatif adalah metode yang lebih menekankan pada
aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat
melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa
komponen masalah, variable dan indikator.
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan
mengenai apa yang ingin kita ketahui.
B. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di Sekolah Dasar berbasis
Islam di Kota Kediri yaitu di SD Islam Al-Huda dan SD Plus Rahmat Kota.
Adapun alasan peneliti memilih lokasi tersebut adalah karena sekolah tersebut
menerapkan budaya religius, sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui
kedisiplinan beragama pada siswa di sekolah SD Islam Al-Huda dan SD Plus
Rahmat yang berada di Kota Kediri.
C. Populasi Dan Sampel Penelitian
1) Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi
populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada subjek atau objek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V
dan VI SD Islam Al-Huda dan SD Plus Rahmat yang berada di Kota
Kediri, adapun jumlah populasi dari kelas V dan VI sebagai berikut ini :
No. Nama Sekolah Kelas Jumlah Siswa
1. SD Islam Al-Huda V 40
2. SD Islam Al-Huda VI 40
3. SD Plus Rahmat V 40
4. SD Plus Rahmat VI 40
Jumlah 160
2) Sampel Penelitian
Sampel merupakan sebagian dari populasi (sebagai wakil populasi
yang di teliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang
diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.
Menurut(Sugiyono) Sampel adalah bagian besar dari jumlah dan
karakteristk yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik probability
sampling random sampling dengan menggunakan rumus slovin.
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan maka peneliti
menggunakan metode sampling simple random sampling. Sampel yang
di ambil merupakan siswa kelas V dan VI SD Islam Al-Huda dan SD
Plus Rahmat Kota Kediri. Maka sampel yang diambil memperoleh data
sebagai berikut.
Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus
Slovin sebagai berikut:
Keteranga:
n = jumlah elemen / anggota sampel
N = jumlah elemen / anggota populasi
e = error level (tingkat kesalahan) (catatan: umumnya digunakan 1 %
atau 0,01, 5 % atau 0,05, dan 10 % atau 0,1) (catatan dapat dipilih
oleh peneliti).
Populasi yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 160 orang
dan presisi yang ditetapkan atau tingkat signifikansi 0,05, maka besarnya
sampel pada penelitian ini adalah :
n = 114, 285714 dibulatkan menjadi 114
Untuk mempermudah pengambilan sampel pada setiap Sekolah
Dasar dan juga setiap kelas, maka hasil dari jumlah sampel dibagi empat
yaitu 114 : 4 = 28,5 dibulatkan menjadi 29.
No. Nama Sekolah Kelas Jumlah Siswa
1. SD Islam Al-Huda V 29
2. SD Islam Al-Huda VI 29
3. SD Plus Rahmat V 29
4. SD Plus Rahmat VI 29

D. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional


1. Identifikasi Variabel
Variabel penelitian ialah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel pada
penelitian ini dikelompokan menjadi 2 variabel, sebagai berikut:
a. Variable Independent
Variabel ini dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan variabel
bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat
(dependent). Variabel independen dalam penelitian ini adalah
budaya religius (X).
b. Variable Dependent
Variabel ini dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan variabel
terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependent
dalam penelitian ini adalah kedisiplinan beragama (Y).
X ---> Y
Keterangan:
X = Variabel Budaya Religius Sekolah
Y = Variabel Kedisiplinan Beragama
2. Definisi Operasional
a) Budaya Religius Sekolah
Budaya religius sekolah merupakan pembudayaan nilai-nilai
agama Islam dalam totalitas pola kehidupan aktivitas
sekolah/madrasah yang lahir dan ditranmisikan bersama, mulai dari
kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik,
stakeholders dan sebagainya, yang dilandasi oleh keimanan kepada
Tuhan, sehingga pemikiran, perbuatan dan pembiasaan civitas
sekolah/madrasah akan selalu berlandaskan pada
keimanan dan terpancar pada pribadi dan perilaku sehari-hari.
Budaya religius adalah penciptaan suasana religius, internalisasi
nilai dan keteladanan serta pembiasaan. Menjadi indikator
penelitian: Penciptaan suasana religius, internalisasi nilai,
keteladanan, pembiasaan.
b) Kedisiplinan Beragama
Kedisiplinan beragama yaitu ketaatan seseorang dalam
menjalankan dan memeluk agama yang diyakini, sehingga aturan
agama yang ada dapat mencapai keteraturan dalam kehidupan
sehari-hari. Adapaun sikap kedisiplinan beragama yang meliputi:
1) Disiplin mengaplikasikan pendidikan akidah
Akidah adalah dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati
seseorang yang bersumber dari ajaran yang wajib dipegang oleh
sebagai sumber keyakinan yang mengikat. Aplikasi aspek aqidah
dalam agama Islam memiliki sub indikator iman kepada Allah,
iman kepada malaikat, iman kepada rasul, iman kepada kitab dan
iman kepada qada dan qadar.
2) Disiplin mengaplikasikan pendidikan akhlak
Akhlak adalah sikap kepribadian yang melahirkan perbuatan
manusia terhadap Tuhan dan manusia, diri sendiri dan makhluk
lain sesuai dengan suruhan dan larangan serta petunjuk Al-Qur’an
dan hadits. Aplikasi aspek akhlak memiliki sub indikator ikhlas,
sabar, mohon pertolongan pada Allah, sikap bersyukur, husnuzon
kepada Allah dan beramal.
3) Disiplin mengaplikasikan pendidikan ibadah
Aplikasi ibadah memiliki sub indikator shalat wajib, shalat sunah,
puasa dan taat pada hukum islam.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrument dalam penelitian ini
berupa sistem angket yang berisi butir-butir pernyataan untuk diberi
tanggapan atau dijawab oleh responden. Penyusunan kisi-kisi instrument
sebagai berikut.
 Instrumen Budaya Religius Sekolah
Instrumen budaya religius sekolah disusun berdasarkan pada definisi
operasional. Budaya religius adalah penciptaan suasana religius,
internalisasi nilai dan keteladanan serta pembiasaan. Pada instrument ini
menggunakan skala likert dengan kategorisasi selalu, sering, kadang-
kadang dan tidak pernah. Berikut ini kisi-kisi angket variabel budaya
religius :
Indikator Sub Indikator Butir Soal
Penciptaan Budaya a. Lingkungan sekolah 1,2
Religius nyaman dan tentram.
b. Lingkungan sekolah 3,4
nyaman dan tentram
c. Saling menghormati 5,6
d. Tersedianya tempat 7,8
beribadah.
Internalisasi Nilai a. PHBI 9
b. Penambahan kegiatan 10
keagamaan
Keteladanan a. Berdoa sebelum dan 11,12
sesudah kegiatan belajar
mengajar
b. Budaya 3 S (Senyum, 13,14,15
Salam, Sapa)
Pembiasaan a. Tolong menolong 16

b. Berprilaku yang 17,18


mencerminkan akhlakul
karimah

 Instrumen Kedisiplinan Beragama


Instrument karakter religius disusun berdasarkan pada definisi operasional,
berdasarkan definisi operasional sikap kedisiplin beragama meliputi
disiplin dalam mengaplikasikan pendidikan akhlak, akidah, dan ibadah.
Pada instrument ini menggunakan skala likert dengan kategorisasi selalu,
sering, kadang-kadang dan tidak pernah. Berikut ini kisi-kisi angket
variabel kedisiplinan beragama:
Indikator Sub Indikator Butir Soal
Disiplin dalam Beriman kepada 1,2,3,4
mengaplikasikan Allah
pendidikan akidah
Disiplin dalam a. Ikhlas 5
mengaplikasikan b. Sabar 6,7
pendidikan akhlak c. Mohon 8,9
pertolongan
kepada Allah
d. Sikap bersyukur 10
e. Husnuzon 11
(berprasangka
baik)
Disiplin dalam Taat melaksanakan 12,13,14,15
mengaplikasikan perintah agama
pendidikan ibadah (sholat dan puasa)

F. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh kemudahan dalam mengumpulkan dan memperoleh
data yang lengkap, maka penulis memerlukan adanya teknik pengumpulan
data diantaranya :
1. Kuesioner (Angket)
Kuisoner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab.
Menurut Margono, angket diklasifikasikan menjadi empat macam, yaitu
sebagai berikut:
a. Angket Berstruktur
Angket ini bersifat tertutup, berisi pertanyaan atau pernyataan yang
disertai sejumlah alternatif jawaban.
b. Angket Tak Berstruktur
Angket ini bersifat terbuka, di mana jawaban responden terhadap setiap
pertanyaan atau pernyataan angket bentuk ini diberikan secara bebas
menurut pendapat sendiri.
c. Angket Kombinasi
Angket ini merupakan campuran dari angket terbuka dan terbuka, di
mana responden diberi alternatif jawaban yang harus dipilih dan diberi
kebebasan untuk jawaban lanjutan.60
d. Angket Semi Terbuka
Angket yang memberi kebebasan menjawab, selain dari alternatif
jawaban yang sudah tersedia.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik angket berstruktur
dalam mengumpulkan data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Yang di
mana angket berstruktur ini jawabannya mengacu pada skala Likert
yangdapat dilihat pada tabel berikut :
Pernyataan Skor
Selalu 5
Sering 4
Kadang-kadang 3
Jarang 2
Tidak Pernah 1
2. Dokumen
Teknik dokumentasi merupakan suatu metode yang dilakukan dengan
carmenyelidiki benda-benda tertulis seperti bukubuku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Metode
dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan peraturan, laporan
kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Setelah data yang terkumpul, maka data akan di analisa, rumus digunakan
peniliti adalah menggunakan rumus Korelasi Product Moment.
1. Metode yang digunakan untuk penelitian ini akan dimulai dengan
mengukur statistika dasar yaitu dimulai dari :
1) Mencari Mean
2) Mencari Standar Deviasi
3) Berdasarkan perhitungan standar deviasi ini maka dapat disusu kriteria
sebagai berikut :
M + 1.SD = Sangat Baik
M + 0,5.SD = Baik
M – 0.SD = Cukup Baik
M – 0,1.SD = Kurang Baik
M – 1.SD = Tidak Baik
2. Uji Persyaratan Analisis
a.) Uji Normalitas
Uji normalitas menurut Sugiyono (2006: 210) adalah pengujian
yang dilakukan sebagai syarat analisis korelasi yakni untuk mengetahui
apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang
digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov Test. Untuk mengetahui
masing-masing variabel normal atau tidak, maka dilakukan dengan
melihat nilai Asimptotic Signifikansi. Jika nilai Asimptotic Signifikansi
lebih besar (>) atau sama dengan 0,05 (5%) maka distribusi data normal.
Jika nilai Asimptotic Signifikansi kurang dari (<) 0,05 (5%) maka
distribusi data dinyatakan tidak normal.
b.) Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan dengan mencari persamaan garis regresi
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Uji linieritas data
bertujuan untuk menguji apakah garis regresi antara X dan Y membentuk
garis linear atau tidak (Gunawan, 2013).
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing- masing
variabel bebas dengan variabel terikat memiliki hubungan linier atau
tidak. Dalam uji penelitian ini dengan uji F analisis dengan menggunakan
progam komputer SPSS . Dengan ketentuan melihat nilai signifikansi
deviation from linearity pada tabel anova . Pada uji statistik, nilai
signifikansi deviation from linearity lebih besar (>) dari 0,05 maka
dikatakan hubungan antar variabel X dan variabel Y adalah linear dan
apabila nilai signifikansi deviation from linearity lebih kecil (<) dari 0,05
maka tidak terdapat hubungan yang linier antara variabel X dan Y.
c.) Uji Hipotesi
Untuk melihat pengaruh budaya religius sekolah terhadap
kedisiplinan , maka penulis menganalisa data dengan menggunakan
rumus korelasi Product Moment seperti dibawah ini :

𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛 ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)2}{𝑛 ∑ 𝑦2 − (∑ 𝑦)2}

Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = Angka indeks korelasi”r” product moment

N = Jumlah responden

∑ 𝑿𝒀 = Jumlah hasil perkalian skor x dan y

∑ 𝑋 = Jumlah seluruh skor x (Budaya Religius)

∑ 𝑌 = Jumlah seluruh skor y (Pembentukkan Karakter)

Dari perhitungan diatas kemudian di konsultasikan dengan “r”


tabel, jika rxy lebih besar dari pada “r” tabel. maka hipotesis (H0)
ditolak dan (Ha) diterima. Dan jika rxy lebih kecil dari pada table
maka hipotesis (H0) diterima dan hipotesis (Ha) ditolak.
Selanjutnya untuk menjawab pengaruh Budaya religius terhadap
pembentukkan karakter siswa. Nilai rxy yang lebih besar dari “r”
table. kemudian dikonsultasikan dan diinterpretasikan menurut
pedoman sebagai berikut:

Besarnya “r” Interpretasi


product
moment (rxy)
Antara variable X dan Y memang terdapat
0,00-0,20 korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah
atau sangat rendah atau korelasi itu
terabaikan(dianggap tidak ada korelasi
antara variable X dan Y)
0,20-0,40 Antara variable X dan Y terdapat korelasi yang
lemah
dan rendah
0,40-0,70 Antara variable X dan Y terdapat korelasi yang
sedang
dan cukup
0,70-0,90 Antara variable X dan Y terdapat korelasi yang
kuat dan
Tinggi
0,90-1,00 Antara variable X dan Y terdapat korelasi yang
kuat dan
sangat tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Fathurrohman, Muhammad. 2015. Budaya Religius Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan. Yogyakarta : Kalimedia
Herminanto dan Winarno. 2011. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Luthfi, Kholida. 2016. "Pengaruh Pendidikan Agama Islam Dalam
Keluarga Dan Budaya Religius Sekolah Terhadap Kedisiplinan Beragama Peserta
Didik ". Tesis. UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Naim, Ngainun. 2012. Character Building Optimalisasi Peran Pendidikan
dalam Pengembangan Ilmu dan Pembentukan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Ar-
Ruz Media.
Nurdianita, Fonna. 2019. Pengembangan Revolusi Industri 4.0 Dalam
Berbagai Bidang. Jakarta:Guepedia Publisher.
Nurul Hifni. 2019. "Pengaruh Karakter Religius Terhadap Karakter Kerja
Siswa". Skripsi. Fakultas Teknik. UNY, Yogyakarta.
Prihatining, Tyas. 2018. "Pengaruh Budaya Religius Terhadap Kecerdasan
Emosional Siswa". Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. IAIN,
Purwokerto
Sahlan, Asmaun. 2010. Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah (Upaya
Mengembangkan PAI dari Teori ke Aksi). Malang: UIN Maliki Press.
Sahlan, Asmaun. 2012. Religiusitas Perguruan Tinggi: Potret
Pengembangan Tradisi Keagamaan di Perguruan Tinggi Islam. Malang: UIN-
Maliki Press.
Selvi Oktapianti. 2019. ''Pengaruh Budaya Religius Terhadap
Pembentukan Karakter Siswa". Skripsi. Fakultas Tarbiyah. IAIN, Curup.
Shochib. 2010. Pola Asuh Orang Tua (dalam Membantu Anak
Mengembangkan Disiplin Diri sebagai Pribadi yang Berkarakter),Jakarta: Rineka
Cipta.
Siyoto, Sandu. 2015. Dasar Metodologi Penelitian.Yogyakarta: Literasi
Media Publishing.

Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta:
Grasindo.
LAMPIRAN

INSTRUMEN ANGKET

Petunjuk pengisian angket


1. Tulislah terlebih dahulu Nama, Kelas, dan Nomor Absen Pada Tempat yang
telah diselesaikan
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan anda yang
sebenarnya dengan memberi tanda (√) pada bagian jawaban yang telah tersedia
disamping pernyataan dengan alternatif jawaban sebagai berikut :
SL = Selalu
SR = Sering
KD = Kadang-kadang
JR = Jarang
TP = Tidak Pernah
Idenstitas Responden
Nama :
Kelas :
No Absen :
No Pernyataan Skala Penilain
SL SR KD JR TP
Budaya Religius
1. Saya merasa nyaman di lingkungan
sekolah
2. Saya merasa tentram di lingkungan
sekolah
3. Saya memakai pakaian sesuai peraturan
sekolah
4. Saya berpakaian menurut syar’i Agama
5. Saya menghargai sesama teman di sekolah
6. Saya menghormati guru di sekolah
7. Saya memanfaatkan fasilitas mushollah di
sekolah
8. Saya mengikuti shalat berjama’ah
9. Saya mengikuti kegiatan PHBI (Peringatan
Hari Besar Islam)
10. Saya mengikuti program Baca Tulis Al-
qur’an
11. Saya berdo’a sebelum dan sesudah
mengikuti belajar mengajar
12. Saya mengucapkan salam sebelum dan
sesudah kegiatan belajar mengajar
13. Saya menyapa guru ketika bertemu
14. Saya bersalaman ketika bertemu guru
15. Saya tersenyum saat bertemu guru
16. Saya membantu teman yang kesulitan
dalam memahami pelajaran
17. Saya membayar infaq
18. Saya patuh terhadap guru

Keterangan pilihan jawaban :


SL = Selalu
SR = Sering
KD = Kadang-kadang
JR = Jarang
TP = Tidak Pernah

No Pernyataan Skala Penilain


SL SR KD JR TP
Kedisiplinan Beragama
1. Percaya bahwa Allah SWT mengetahui
semua yang saya kerjakan
2. Melaksanakan ibadah karena takut kepada
Allah
3. Saya selalu berdo’a kepada Allah dengan
tata caranya dan tanpa paksaan
4. Menyatakan kekaguman saat melihat
kebesaran Allah SWT
5. Menjalankan perintah agama tanpa
paksaan
6. Sabar menghadapi permasalahan yang
belum terselesaikan
7. Sabar menunggu doa yang belum
dikabulkan
8. Berdoa sebelum melakukan kegiatan
9. Meyakini Allah akan mengabulkan doa
saya
10. Bersyukur atas rezeki yang telah
dilimpahkan Allah
11. Mengambil hikmah dibalik musibah
12. Melaksanakan shalat 5 waktu
13. Merasa berdosa ketika meninggalkan
kewajiban shalat
14. Melakukan shalat sunah
15. Menjalankan puasa Ramadhan selama
tidak berhalangan

Anda mungkin juga menyukai