Anda di halaman 1dari 11

Makalah Mata Kuliah Aplikasi Komputer

Penerapan Teknologi Informasi Dalam Menghadapi Industri 4.0


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Aplikasi Komputer

Dosen Pengajar:
R. Roosaleh Laksono T. Y, H., S.T., S.Si., M.

Disusun Oleh :
Vania Salsabilla (0118101050)
Maulana Yusuf (0118101052)
Islamiartha Afrah (0118101055)
Amanda Permata (0118101061)
Septivera Sugianto (0118101066)
Shaffira Azzahra (01181010
Sindi Aprilia (0118101211)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah – Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penerapan Tekonologi Informasi Dalam Menghadapi Industri 4.0”. Dan Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Pelajaran Aplikasi Komputer dan juga rekan – rekan
yang terlibat didalamnya, sehingga makalah ini bisa tersusun.
Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
tugas di jurusan Akuntansi Universitas Widyatama. Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan kita. Kami juga menyadari bahwa,
penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, serta masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mohon kritik dan saran dari rekan – rekan semua demi perbaikan makalah yang
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
kami khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..……………..
1.1 Latar Belakang....
1.2 Rumusan Masalah....
1.3 Tujuan Pembahasan...............
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….
2.1 Teknologi Informasi yang Dibutuhkan...................................
2.2 Penerapan Teknologi Informasi............................
2.3 Manfaat Dari Penerapan Teknologi..................................
BAB III PENUTUP……………………………...………………………………………………..
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………...……….
3.2 Saran…………………………………………………………………………………….…….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..………………………
BAB I
PANDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut European Parliamentary Research Service dalam Davies (2015) bahwa revolusi
industri terjadi empat kali.

Revolusi industri yang pertama terjadi pada akhir abad ke-18. Hal ini ditandai dengan
ditemukannya alat tenun mekanis pertama pada tahun 1784. Kala itu, industri diperkenalkan
dengan fasilitas produksi mekanis yang menggunakan tenaga air dan uap. Peralatan kerja
yang awalnya bergantung pada tenaga manusia dan hewan akhirnya digantikan dengan
mesin tersebut. Akibatnya, meski jumlah produksi meningkat, banyak orang yang
menganggur.

Revolusi industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20.Kala itu ada pengenalan produksi massal
berdasarkan pembagian kerja. Produksi massal ini dimungkinkan dengan adanya listrik dan
jalur perakitan. Lini produksi pertama melibatkan rumah potong hewan di Cincinnati,
Amerika Serikat, pada 1870.

Awal tahun 1970 ditengarai sebagai perdana kemunculan revolusi industri 3.0 yang dimulai
dengan penggunaan elektronik dan teknologi informasi guna otomatisasi produksi. Debut
revolusi industri generasi ketiga ditandai dengan kemunculan pengontrol logika terprogram
pertama (PLC), yakni modem 084–969. Sistem otomatisasi berbasis komputer ini membuat
mesin industri tidak lagi dikendalikan manusia. Biaya produksi dapat ditekan oleh karena
penerapan hal ini.

Pada awal 2018 hingga sekaranglah zaman revolusi industri 4.0. Industri 4.0 adalah industri
yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren
otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Pada era ini, industri mulai
menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data, semua sudah ada
di mana-mana. Istilah ini dikenal dengan nama Internet of Things (IoT). Contoh teknologi
informasi adalah komputer, telepon, televisi, handphone, dan alat lain yang merupakan alat
elektronik. Teknologi informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan
peradaban manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur
TI, seperti : Hardware, yaitu wujud fisik dari sistem computer yang bekerja secara mekanik
dan elektronik yang dapat mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan berupa program secara
otomatis. Software, suatu bagian dari sistem computer yang tidak memiliki wujud fisik dan
tidak terlihat karena merupakan sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh
komponen berupa program yang dapat menjelankan suatu perintah. Teknologi penyimpanan
data (storage), suatu perangkat digital yang berfungsi untuk menyimpan berbagai macam
data digital yang dapat disimpan dalam kurun waktu yang tidak menentu tergantung usia
perawatan dari perangkat storage itu sendiri.
Teknologi informasi sangat berpengaruh di era industri 4.0 karena di era industri 4.0
mengandalkan teknologi informasi dalam segala bidang, dari ekonomi, pendidikan,
kesehatan, pemerintahan dan lain-lain. Karena teknologi informasi sangat memudahkan
manusia dalam memproduksi, mengolah data dan menyebarkan informasi. Sehingga
teknologi informasi di era ini sangat cepat perkembangannya. Semakin berkembangnya
teknologi informasi sehingga tenaga kerja manusia bisa beralih menjadi tenaga mesin. Selain
dari kecepatannya tenaga mesin juga lebih terjamin keakuratan serta keberhasilannya dalam
bekerja.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja teknologi informasi yang diperlukan untuk menghadapi revolusi industri?
2. Bagaimana cara penerapan teknologi informasi tersebut?
3. Apa manfaat yang dapat diberikan dari teknologi tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui teknologi informasi yang diperlukan untuk menghadapi revolusi
industri.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara penerapan teknologi informasi.
3. Untuk mengetahui manfaat dari teknologi informasi tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teknologi Informasi yang Dibutuhkan


Saat ini kita berada di zaman dimana Revolusi Industri 4.0 baru saja dimulai. Lalu seperti apa
sebenarnya Revolusi Industri 4.0? Revolusi Industri 4.0 menerapkan konsep automatisasi yang
dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya. Dimana hal
tersebut merupakan hal vital yang dibutuhkan oleh para pelaku industri demi efisiensi waktu,
tenaga kerja, dan biaya. Penerapan Revolusi Industri 4.0 di pabrik-pabrik saat ini juga dikenal
dengan istilah Smart Factory. Tidak hanya itu, saat ini pengambilan ataupun pertukaran data
juga dapat dilakukan on time saat dibutuhkan, melalui jaringan internet. Sehingga proses
produksi dan pembukuan yang berjalan di pabrik dapat termotorisasi oleh pihak yang
berkepentingan kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan internet.
Beberapa teknologi informasi yang kita butuhkan dalam revolusi indutri 4.0 ,yaitu sebagai
berikut:
1. Fintech
Fintech atau financial technologi adalah adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan penggunaan teknologi keuangan yang inovatif dan kreatif, untuk
merancang dan memberikan layanan atau produk keuangan secra lebih efisien. Gagasan
utama fintech adalah untuk memberikan layanan keuangan secara lebih efisien kepada
pelanggan akhir (konsumen), bukan untuk mengeluarkan bank dari bisnis.
Penggunaan teknologi memungkinkan perusahaan rintisan(startup) untuk bersaing
dengan organisasi keuangan “tradisional” dengan memberikan solusi yang cepat dan
mudah,contohnya seperti: pembayaran, investasi, perbankan digital,dll.
2. Hybrid Cloud
Jika Private Cloud merupakan layanan cloud yang aman dimana hanya bisa diakses oleh
satu organisasi dan melalui jaringan private. Sementara Public Cloud merupakan layanan
cloud yang dapat diakses oleh banyak pengguna melalui jaringan publik. Sedangkan
Hybrid Cloud merupakan layanan cloud yang mengintegrasikan baik Private Cloud dan
juga Public Cloud untuk menghadirkan fungsi yang beragam pada organisasi yang sama.
Semua layanan cloud computing seharusnya menawarkan efisiensi, tetapi Public Cloud
yang paling efisien dalam hal biaya dan juga lebih terukur dibandingkan dengan Private
Cloud. Organisasi atau perusahaan dapat memaksimalkan efisiensi mereka dengan
menggunakan layanan Public Cloud untuk semua operasi yang tidak bersifat sensitif. Dan
hanya mengandalkan Private Cloud dimana mereka membutuhkannya ketika
menjalankan operasi yang bersifat sensitif, dan memastikan semua platform mereka
diintergrasikan dengan mulus. Itulah Hybrid Cloud.

Model Hybrid Cloud dapat diimplementasikan dalam beberapa cara:


 Memisahkan penyedia Cloud untuk menyediakan kedua layanan Private dan Public
Cloud sebagai layanan terintegrasi.
 Penyedia cloud individu menawarkan paket hybrid yang lengkap.
 Organisasi yang mengelola Private Cloud mereka sendiri, dan juga berlangganan
layanan Public Cloud , kemudian mereka mengintegrasikannya ke dalam
infrastruktur mereka.
3. VR
Virtual reality adalah sebuah teknologi yang membuat pengguna atau user dapat
berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh
komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut. Di dalam
bahasa Indonesia virtual reality dikenal dengan istilah realitas maya. Virtual reality
bekerja dengan memanipulasi otak manusia sehingga seolah-olah merasakan berbagai hal
yang virtual terasa seperti hal yang nyata. Bisa dibilang, virtual reality merupakan proses
penghapusan dunia nyata di sekeliling manusia, kemudian membuat si pengguna merasa
tergiring masuk ke dunia virtual yang sama sekali tak bersentuhan dengan dunia nyata.

Adapun 4 elemen itu adalah sebagai berikut :

 Virtual world, sebuah konten yang menciptakan dunia virtual dalam bentuk
screenplay maupun script.
 Immersion, sebuah sensasi yang membawa pengguna teknologi virtual reality
merasakan ada di sebuah lingkungan nyata yang padahal fiktif. Immersion
dibagi dalam 3 jenis, yakni:
Mental immersion, membuat mental penggunanya merasa seperti berada di
dalam lingkungan nyata.
Physical immersion,membuat fisik penggunanya merasakan suasana di sekitar
lingkungan yang diciptakan oleh virtual reality tersebut.
Mentally immersed, memberikan sensasi kepada penggunanya untuk larut
dalam lingkungan yang dihasilkan virtual reality.
 Sensory feedback berfungsi untuk menyampaikan informasi dari virtual world
ke indera penggunanya. Elemen ini mencakup visual (penglihatan), audio
(pendengaran) dan sentuhan.
 Interactivity yang bertugas untuk merespon aksi dari pengguna, sehingga
pengguna dapat berinteraksi langsung dalam medan fiktif atau virtual world.
Pemakai melihat suatu dunia semu yang sebenarnya adalah gambar-gambar
bersifat dinamis. Melalui Headphone atau speaker, pendengar akan mendengar
suara yang realistis. Melalui headset, glove, dan walker, semua gerakan
pemakai dipantau oleh sistem yang akan memberikan reaksi yang sesuai
sehingga pemakai seolah-olah merasakan pada situasi yang nyata, baik secara
fisik maupun psikologis.
2.2 Penerapan Teknologi Informasi

Setelah kita mengetahui dan membahas apa saja tentang teknologi informasi yang akan
dibutuhkan dalam revolusi industri, selanjutnya yang akan dibahas adalah bagaimana cara
penerapan teknologi informasi tersebut.

Teknologi Informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu
manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan
informasi. Teknologi Informasi (TI) menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi
untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer
pribadi, tetapi juga telepon,dll.

Sebelumnya tidak pernah ada di era Revolusi Industri 3.0 mulai ditemukan. Para ahli meyakini
era ini merupkana era dari Revolusi Industri 4.0, dikarenakan terdapat banyak inovasi baru di
Industri 4.0, diantaranya :

a. Internet of Things (IoT) adalah suatu konsep dimana objek tertentu punya kemampuan untuk
mentransfer data lewat jaringan tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia
ataupun dari manusia ke perangkat komputer. IoT juga bisa mencakup teknologi-teknologi sensor
lainnya, semacam teknologi nirkabel maupun kode QR yang sering kita temukan di sekitar kita.
Kemampuan IoT contohnya dalam berbagi data, menjadi remote control, dan masih banyak
lagi yang lainnya.
b. Big Data adalah istilah yang menggambarkan volume data yang besar, baik data yang
terstruktur maupun data yang tidak terstruktur. Big Data telah digunakan dalam banyak
bisnis. Tidak hanya besar data yang menjadi poin utama tetapi apa yang harus dilakukan
organisasi dengan data tersebut. Big Data dapat dianalisis untuk wawasan yang mengarah
pada pengambilan keputusan dan strategi bisnis yang lebih baik.
c. Artifical Intelligence (AI) menurut Idhawati Hestiningsih dalah bagian dari ilmu computer
yang mempelajari bagaimana membuat mesin (computer) dapat melakukan pekerjaan
manusia seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada
manusia.
d. Kendaraan tanpa pengemudi atau mobil otonom adalah sebuah kendaraan yang dapat
menjelajahi lingkungannya dan bergerak tanpa penggerakan dari manusia. Mobil-mobil
otonom memakai berbagai teknik untuk mendeteksi hal-hal di sekitarnya, seperti radar, sinar
laser, GPS, odometri dan penglihatan komputer. Sistem control yang maju memakai
informasi sensori untuk mengidentifikasikan wadah-wadah navigasi yang semestinya, serta
rintangan-rintangan dan tanda jalan. Mobil-mobil otonom harus memiliki sistem kontrol
yang dapat menganalisis data sensori untuk membedakan antar mobil yang berbeda di jalan.
e. Rekayasa genetika adalah manipulasi langsung gen suatu organisme menggunakan
bioteknologi. Rudolf Jaenisch menciptakan hewan transgenik pertama ketika dia
memasukkan DNA asing dalam tikus pada tahun 1974. hewan transgenik pertama, dijual di
Amerika Serikat pada bulan Desember 2003. Pada tahun 2016, sudah ada salmon yang telah
dimodifikasi dengan hormon pertumbuhan. Rekayasa genetika telah banyak diaplikasikan
dalam berbagai bidang, termasuk penelitian, obat-obatan, bioteknologi industri dan pertanian.
f. Robot dan mesin pintar adalah seperangkat alat mekanik yang bisa melakukan tugas fisik,
baik dengan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah
didefinisikan terlebih dulu. Contoh dari mesin pintar adalah vending mechine minuman

Salah satu hal terbesar didalam Revolusi Industri 4.0 adalah Internet of Things.

2.3 Manfaat Dari Penerapan Teknologi

Adapun beberapa manfaat platform digital di Era Revolusi Industri 4.0 :

 Inovasi
Munculnya model-model bisnis baru tidak lepas dari kemampuan para inovator untuk
merancang strategi lewat platform digital.Di Indonesia sendiri, inovasi digital yang terjadi
tidak hanya di dunia ritel, tapi juga di bidang pendidikan, katering, kesehatan, bahkan di
dunia hukum.
Semakin banyak orang yang berpartisipasi, maka akan timbul persaingan sehat yang
berdasarkan inovasi, sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
 Inklusivitas
Lewat platform digital, segala macam layanan dapat dengan mudah menjangkau banyak
orang di berbagai daerah. Hasilnya, terjadi inklusivitas yang menguntungkan orang-orang
yang bertempat tinggal jauh dari daerah metropolitan, sehingga mereka turut menikmati
layanan digital.
 Efisiensi
Tentu dengan berkembangnya inovasi platform digital, otomatis akan ada efisiensi, baik dari
segi manufaktur maupun pemasaran. Hal ini tentunya memerlukan kecerdasan dari pebisnis
untuk mengoptimalkan strategi mereka di dunia digital. di satu sisi digital membawa manfaat
dan membuka peluang luas bagi suatu negara untuk melakukan lompatan besar, sisi lain ada
juga tantangan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan dimulainya revolusi industri 4.0 pada awal tahun 2018, tren otomatisasi dan pertukaran
data dalam teknologi manufaktur mulai berkembang. Era ini, mulai merambah ke dunia virtual
dimana bentuk konektivitas manusia, mesin, dan data yang sudah cukup menyebar. Maka
teknologi informasi turut berkembang mengikuti perkembangan zaman yang ada.

Teknologi informasi sangat berpengaruh di era industri 4.0 karena di era industri 4.0
mengandalkan teknologi informasi dalam segala bidang, dari ekonomi, pendidikan, kesehatan,
pemerintahan dan lain-lain. Karena teknologi informasi sangat memudahkan manusia dalam
memproduksi, mengolah data dan menyebarkan informasi. Sehingga teknologi informasi di era
ini sangat cepat perkembangannya. Semakin berkembangnya teknologi informasi sehingga
tenaga kerja manusia bisa beralih menjadi tenaga mesin. Selain dari kecepatannya tenaga mesin
juga lebih terjamin keakuratan serta keberhasilannya dalam bekerja.

Adapun beberapa teknologi informasi yang diperlukan dalam menghadapi revolusi industri 4.0,
seperti; fintech, hybrid cloud, dan virtual reality. Sehingga dapat kita ambil beberapa manfaat
dari revolusi industri yang sedang berkembang pada saat ini yaitu; tetap berfikir secara kreatif
dengan memunculkan inovasi-inovasi terbaru melalui platform-platform yang terbarukan,
dengan adanya platfrom terbaru ini memungkinkan seluruh masyarakat dapat menikmati segala
macam layanan, serta dapat memangkas biaya bagi para pebisnis untuk melakukan bisnisnya
dimana efisiensi penggunaan platform sangat membantu berjalan bisnis yang dibangun.

3.2 Saran
Dengan berkembangnya revolusi industri, sebaiknya para generasi penerus harus lebih terbuka
dengan kemajuan teknologi informasi. Bukan hanya saja mengetahui apa saja teknologi
terbarukan, namun lebih memahami bagaimana cara kerja sistem informasi yang sedang
berkembang sehingga generasi berikutnya siap lebih dini untuk menghadapi revolusi industri.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/herutriyogo77/5d17585109f366a1f5
3ab23/peran-teknologi-informasi-di-era-revolusi-industri-4-0
https://medium.com/@stevanilhalim/revolusi-industri-4-0-di-indonesia-c32ea95033da
http://binus.ac.id/knowledge/2019/05/mengenal-lebih-jauh-revolusi-industri-4-0/
https://www.dewaweb.com/blog/internet-of-things/
https://www.codepolitan.com/mengenal-big-data
https://rifqifai.com/mengenal-apa-itu-ai-artificial-intelligence-kecerdasan-buatan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetika

Anda mungkin juga menyukai