PERILAKU ORGANISASI
DISUSUN OLEH :
NIM : 2017310131
KELAS : XB
Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan Rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan
makalah tentang konsep “Memahami Kerja Tim”. Terima kasih penulis sampaikan kepada
pihak-pihak terkait terutama kepada dosen pengampu mata perkuliahan Perilaku Organinasi
yaitu bapak M. Yusuf, SE., MM. yang telah memberikan bimbingan kepada kami.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Perilaku Keorganisasian. Saya juga menyadari sepenuhnya di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik atau saran dari pembaca demi perbaikan makalah yang akan di buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya dan pembacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan. Atas segala
perhatian dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
BAB II ................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
PENUTUP .......................................................................................................................... 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
1. Untuk memahami perbedaan kelompok dan tim
2. Untuk mengetahui tipe dari tim
3. Untuk memahami faktor dari tim efektif
4. Untuk mengetahui organisasi dalama menciptakan tim
5
BAB II
PEMBAHASAN
Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi. Upaya
individu akan menghasilkan level kinerja yang lebih besar daripada jumlah input individu
tersebut. Dalam kelompok atau tim kerja akan diminta untuk menghasilkan gagasan,
mengumpulkan sumber daya, atau mengoordinasikan logistic seperti misalnya jadwal
kerja; namun bagi kelompok kerja, upaya ini akan terbatas pada pengumpulan informasi
bagi para pengambil keputusan di luar kelompok (bukan ditindaklanjuti oleh tim.
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa tim kerja merupakan bagian dari
kelompok kerja, tim dibangun untuk kebermanfaatan (simbiosis) pada interaksi antar
anggota. Perbedaan antara kelompok kerja dengan tim kerja harus dipertahankan bahkan
ketika istilah yang disebutkan dipertukarkan dalam konteks yang berbeda.
6
2.2 TIPE TIM
7
Bersama-sama untuk menyelesaikan tugas. Tahap awal perkembangannya sering kali
lama, sebagaimana para anggota akan mempelajari keragaman dan kerumitan.
Memerlukan waktu untuk membangun kepercayaan dan kerja tim, terutama di antara
orang-orang dari latar belakang yang bervariasi dengan pengalaman dan sudut pandang
berbeda.
4. Tim Virtual
Tim virtual menggunakan teknologi computer untuk mempersatukan secara
fisik anggota yang tersebar dan mencapai tujuan umum. Berkolaborasi secara online
dengan menggunakan link komunikasi seperti jaringan area luas, videoconference,
atau e-mail yang mengindentifikasikan bahwa berbeda ruangan atau terpisah
antarbenua. Tim virtual sangat luas dan teknologi telah mengalami kemajuan sejauh
ini, hampir seluruh tim saat ini yang melakukan setidaknya beberapa dari pekerjaan
dengan jarak jauh. Agar tim virtual menjadi efektif, manajemen harus memperhatikan
bahwa;
1) Kpercayaan tercipta di antara para anggota
2) Perkembangan tim dimonitor dengan teliti
3) Upaya dan produk tim dipublikasikan di seluruh organisasi
5. Sistem Multitim
Sistem multitim ini suatu pengumpulan dua atau lebih tim yang saling
bergantung dan berbagi tujuan dari atasan. Semakin tugas menjadi lebih rumit, maka
tim sering kali menjadi lebih besar. Kenaikan dalam besaran tim disertai dengan
tuntutan koordinasi yang lebih tinggi, menciptakan titik jungkit yang mana tambahan
dari anggota lainnya lebih berbahaya daripada kebaikan. Untuk memecahkan
permasalahan ini maka dibutuhkan sistem multitim. Salah satu kajian memperlihatkan
bahwa sistem multitim bekerja dengan lebih baik ketika memiliki “penjaga kunci
perbatasan” yang bertugas mengkoordinasi dengan para anggota dari subtim lainnya.
8
Menciptakan tim yang “efektif” ketika para individu dapat melakukan pekerjaan dengan
lebih baik seperti memecahkan permasalahan yang salah dengan sempurna.
Mengatur komponen utama dati tim yang efektif ke dalam tiga kategori umum. Pertama
adalah sumber daya dan pengaruh Kontekstual lainnya yang membuat tim menjadi efektif.
Kedua terkait dengan komposisi tim, Ketiga variable proses adalah peristiwa di dalam tim
yang memengaruhi efektivitas. Hal inoi telahtermasuk dalam ukuran objektif dari
produktivitas tim, peringkat dari para manajer atas kinerja tim, dan ukuran kepuasan
anggota secara menyeluruh.
Konteks:
• Sumber daya yang memadai
• Kepemimpinan dan struktur
• Iklim kepercayaan
• Evaluasi kinerja dan sistem
pemberian imbalan
Komposisi:
• Kemampuan dari para anggota
• Kepribadian
• Mengalokasikan aturan Efektivitas Tim
• Keragaman
• Besaran tim
• Fleksibilitas anggota
• Pilihan anggota
Proses:
• Tujuan umum
• Tujuan spesifik
• Keberhasilan tim
• Level konflik
• Kemalasan sosial
9
mudah maka para kandidat akan mengikuti pelatihan untuk menjadikan ke dalam
pemain tim.
➢ Pelatihan: Menciptakan Para Pemain Tim
Seminar membantu para pekerja untuk meningkatkan keterampilan pemecahan
permasalahan, komunikasi, negoisasi, manajemen, konflik, dan pelatihan. Contoh,
bahwa untuk mencapaikeberhasilan tim penjualan diperlukan jauh lebih banyak
daripada mengoperasionalkan tenaga penjualan yang memiliki kemampuan yang
tinggi. Manajemen harus menitikberatkan upaya kerasnya untuk membangun tim.
Mengembangkan tim yang efektif tidak bisa dilakukan seketika, memerlukan waktu
dan proses.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan makalah tentang “Memahami Tim Kerja” maka pada
bab ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil kajian
pustaka dan teori yang telah dilakukan di bab terdahulu dalam makalah ini. Dari hasil
pembahasan yang telah dilakukan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan
mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki tiga komponen.
Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang – orang dalam sebuah tim
memiliki interaksi regular. Ketiga, orang – orang dalam sebuah tim memiliki tujuan
kinerja yang sama.
2. Kelompok tidak sama dengan tim. Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau
lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang bergabung bersama-sama untuk
mencapai sasaran. Suatu kelompok kerja adalah kelompok yang terutama berinteraksi
untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota
berkinerja dalam bidang tanggung jawabnya.
3. Jenis-jenis tim terdiri dari : Tim pemecah masalah, Tim kerja pengelola diri, Tim
lintas fungsional dan Tim Virtual.
4. Ciri –ciri tim yang efektif apabila : memiliki tujuan yang sama, antusiasme yang
tinggi, peran dan tanggung jawab yang jelas, komunikasi yang efektif, Resolusi konflik,
Shared power, keahlian, dan Evaluasi.
11
DAFTAR PUSAKA
12