Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MANAJEMEN STRATEGI (KELOMPOK 7)

ANALISIS SWOT MNC PLAY MEDIA MEDAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
SAMUEL H SARAGIH (170521154)
ARIF U HAMONANGAN (160521127)
EGI DEVARA HAREFA (160521121)
HENDRIK FIDO HUTASOIT (160521096)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


T.A 2017/2018
A. PROFIL PERUSAHAAN MNC Play Media Medan
PT BPD Sumut atau yang lebih dikenal dengan Bank Sumut adalah sebuah bank
pembangunan daerah bersifat devisa didirikan pada tanggal 4 November 1961. Bank Sumut
dibentuk dengan status Perseroan Terbatas.
Bank Sumut kemudian dialihkan menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pada tahun
1965 sebelum dikembalikan statusnya sebagai Perseroan Terbatas pada tahun 1999. Bank
Sumut termasuk dalam jajaRan Bank Pembangunan Daerah yang mimiliki aset terbesar, saat
ini asetnya telah mencapai 27 triliun dengan dukungan 200 unit kantor yang terdiri dari
Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang, Cabang Pembantu, Cabang Unit Mikro serta payment
point, dengan cakupan wilayah kerja hingga DKI Jakarta (Cabang Atrium Senen, Cabang
Melawai dan Capem Cideng. Untuk mendukung layanan syariah, sejak tahun 2004 Bank
Sumut juga telah membuka Unit Usaha Syariah yang saat ini telah memiliki 18 kantor cabang
dan Capem dengan aset telah mencapai 1,5 triliun. Dalam rangka mendukung layanan jasa
perbankan kepada masyarakat ATM bank Sumut juga telah tergabung dengan jaringan ATM
Bersama, BANKCARD Malaysia, pembelian pulsa, pembayaran listrik, air dan berbagai
macam jasa perbankan lainnya.
B.VISI MISI PERUSAHAAN BANK SUMUT
Visi :

Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan
pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah
dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

Misi :

Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada
prinsip-prinsip compliance.

C.TUJUAN DAN STRATEGI BANK SUMUT

Tujuan Bank Sumut antara lain :


a) Menghasilkan Laba
b) Meningkatkan pertumbuhan daerah diberbagai sektor
c) Meningkatkan taraf hidup rakyat.
PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara disingkat menjadi PT. Bank Sumut
dan lebih dikenal sebagai Bank Sumut ini adalah salah satu bank yang berstatus sebagai Bank
Pembangunan Daerah (BPD) dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT). Meskipun statusnya
Bank Pembangunan Daerah untuk Sumatera Utara bukan berarti Bank Sumut tidak bisa
menjalankan kegiatannya di daerah-daerah lainnya termasuk dipusat pemerintahan Indonesia
yaitu Jakarta.
Tersebarnya unit pelayanan Bank Sumut ini mengindikasikan bahwa keberadaannya
sudah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat terhadap lembaga perbankan. Peranan Bank
Sumut juga diharapkan benar-benar mengemban dan mewujudkan visi misi pembangunan
daerah Sumatera Utara khususnya. Seperti yang diungkapkan oleh Walikota Tebing Tinggi,
Eddy Syofian, dalam rangka penarikan nomor undian Tabungan Martabe Bank Sumut
Periode-II tahun 2010 di Tebing Tinggi. Dalam kesempatan tersebut beliau menyatakan
bahwa peranan Bank Sumut untuk pembangunan daerah sangatlah strategis dalam
mendorong roda perekonomian dan pembangunan serta sebagai salah satu sumber
pendapatan daerah dalam meningkatkan taraf hidup rakyat. Ia menambahkan bahwa
banyaknya jumlah penabung di Bank Sumut Wilayah II (Tebing Tinggi, Lubuk Pakam, Sei
Rampah, Binjai dan Stabat) yang mencapai 108.304 nasabah dengan uang tabungan senilai
Rp 603,307 miliar, tentunya menjadi kebanggan tersendiri bagi pemerintah daerah, karena
cukup dipercaya karena didukung oleh manajemen yang baik serta pelayanan prima terhadap
nasabahnya.
Fakta ini menunjukkan bahwa dewasa ini hampir semua sektor yang berkaitan
dengan kegiatan keuangan membutuhkan jasa bank, sehingga peran sebagai perantara
keuangan yang dimiliki oleh bank (SUMUT) dengan melakukan penghimpunan dan
penyaluran dana juga akan menunjang kelancaran aktivitas perekonomian (daerah/negara).
Peranan bank yang sangat besar dan penting ini akan dapat benar-benar terwujud tentunya
dengan dukungan pihak-pihak yang terkait dengan bank, tidak terkecuali individu-individu di
masyarakat sebagai calon pengguna jasa bank.
Masyarakat berhubungan dengan lembaga perbankan karena adanya kepercayaan,
demikian juga lembaga perbankan terhadap masyarakat. Masyarakat percaya bahwa
perbankan (Bank SUMUT) akan memberikan keuntungan terhadap nasabahnya baik dalam
bentuk materi misalnya bunga maupun non-materi misalnya keamanan atas barang berharga
(dana) yang dititipkan atau disimpan di bank tersebut. selain kepercayaan, pelayanan yang
ramah dan bersahabat yang diberikan Bank SUMUT kepada para nasabah juga membuat
nasabah semakin percaya dan nyaman untuk melakukan transaksi keuangannya diBank
SUMUT. Dilain pihak, perbankan juga merasa yakin dan percaya bahwa nasabahnya datang
dari kalangan yang mempunyai reputasi dan kredibilitas baik. Dari hal itu timbullah
kepercayaan yang saling berkaitan yaitu saling mempercayai. Berdasarkan pendapat ini maka
tidak berlebihan jika dikatakan bahwa apabila rasa saling percaya ini terusik akan dapat
mempengaruhi sikap dan tindakan masyarakat maupun bank dalam rangka mewujudkan
interaksi keduanya

D.
Usaha Bank SUMUT dalam Menunjukkan Perannya Sebagai Bank
Pembangunan Sumatera Utara
Sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dibidang perbankan, PT. Bank Sumut
berfungsi sebagai pengerak dan pendorong laju pembangunan di daerah. Sebagai pemegang
kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu sumber
pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai Bank umum. Bank umum
ini dimaksudkan pada undang-undang nomor 7 tahun 1992, tentang perbankan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998.
Produk PT. Bank Sumut
Produk yang disediakan oleh Bank Sumut dalam melayani para nasabah
adalah sebagai berikut:
1.1 Produk Dana
 Simpanan Giro Manfaat
a. Dana Anda akan tersimpan dengan aman
b. Cek / Bilyet Giro Bank Sumut dapat diterima dimana saja
 Tabungan Simpeda
Berhadiah dan diundi 2 x setahun Pajak Undian 25% ditanggung pemenang.
 Tabungan Martabe
Perlindungan asuransi jiwa, Bebas biaya Premi asuransi, Kartu ATM,
Berhadiah dan diundi 2 x setahun
 Tabungan Haji Makbul
Perlindungan Asuransi Jiwa, Bebas biaya Premi asuransi

 Deposito Berjangka
a. Deposito dapat digunakan sebagai angunan kredit.
b. Suku bunga bersaing.
c. Jangka waktu bervariasi,yaitu 1,3,6,12 dan 24 bulan.
 Sertifikat Deposito
a. Suku bunga bersaing
b. Dana tersimpan dengan aman
c. Deposito dapat digunakan sebagai angunan kredit
d. Dapat diperpanjang otomatis (Automatic Roll Over (ARO)).

2. Produk Kredit
Produk kredit yang ditawarkan oleh PT. Bank Sumut adalah sebagai
berikut:
 Kredit Umum
 Kredit SPK
 Kredit Pensiunan
 Kredit Angsuran Lainnya Kredit Bendaharawan
 Kredit Peduli Usaha Mikro
 Kredit Program Pemerintah
 Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)
 KPRS Bersubsidi
 Kredit Konstruksi
 Kredit Kepemilikan Sepeda Motor
 Kredit Investasi
 Kredit Sindikasi
 Kredit Modal Kerja
Sebagai bank pembangunan daerah, Bank SUMUT selalu berupaya
untuk meningkatkan perannya sebagai agent of development ditengah-tengah
masyarakat Sumatera Utara (khususnya) dan indonesia (umumnya). Berikut
ini akan dijelaskan beberapa contoh kredit yang diberikan Bank SUMUT
kepada masyarakat (nasabahnya).

E.STURKTUR ORGANISASI
ANALISIS SWOT BANK SUMUT

A.PENGERTIAN ANALISIS SWOT


“Analisa SWOT iyalah identifikasi dalam berbagai faktor yang secara sistematis untuk
merumuskan suatu strategi perusahaan. Analisa SWOT didasarkan pada suatu hubungan
atau interaksi dianatara unsur-unsur internal iyalah, kekuatan serta kelemahan, unsur-unsur
eksternal yaitu peluang serta ancaman,( Fredy Rangkuti)
Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)

 Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini iyalah dapat memanfaatkan kekuatan atas
peluang yang telah diidentifikasi. Contoh: bila kekuatan perusahaan ada pada
keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini harus dapat dimanfaatkan untuk
mengisi suatu segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi serta kualitas yang
lebih maju, yang keberadaanya serta kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis
ini.

Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)

 Kesempatan yang telah diidentifikasi tidak mungkin dapat dimanfaatkan dikarenakan


kelemahan suatu perusahaan. Contoh : jaringan distribusi pada pasar tersebut tidak
dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan
iyalah bekerjasama dengan perusahaan yang juga mempunyai kemampuan
menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain iyalah dapat mengatasi kelemahan agar
dapat memanfaatkan kesempatan.

Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)

 Dalam analisa ancaman juga ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini
iyalah mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang digunakan untuk
dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang
harga.

Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)

 Dalam situasi harus menghadapi ancaman serta sekaligus kelemahan intern, strategi
yang umumnya iyalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang
diambil iyalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada suatua situasi yang
mengancam tersebut, serta mengalihkan pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat
lainnya iyalah dengan mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih
kuat, dengan harapan ancaman tersebut saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi
atau masalah yang akan dihadapi, anak perusahaan juga dapat mengambil langkah-
langkah yang perlu serta bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang
terarah serta mantap, dengan kata lain perusahaan tersebut dapat menerapkan strategi
yang tepat.

B.Kekuatan dan Kelemahan Lingkungan Internal


a. Kekuatan :
1) Bank Sumut merupakan Bank Pembangunan Daerah yang memiliki aset besar di Sumut
2) Bank Sumut Bank Daerah yang sudah memberikan Pelayanan 24 jam seperti ; SMS
Banking, ATM, DLL
3) Sebagai Institusi Pengelolaan Keungan Pegawai-Pegawai Negeri
4) Memiliki Basis Nasabah Tradisional yang Loyal dalam Jumlah besar seperti : PNS, para
Pensiun,dan Masyarakat setempat
5) Mengenal lebih baik potensi ekonomi dan bisnis daerahnhya setempat
6) Bank Sumut menyalurkan dana CSR pada masyarakat
7) Berada di provinsi di SUMUT yang mempunyai sumber daya alam yang luas,suber daya
manusia dan kegiatan perekonomian yang berkembang
8) Tersedianya harta tetap yang dimiliki bank SUMUT dengan nilai pasar yang sangat
tinggi,memperkuat posisi kepercayaan masyarakat
9) Jaringan kerja sama dengan banyak pihak
10) Kemampuan bank SUMUT menggali dana masyrakat melalui pengerahan dana Obligasi di
pasar Modal
b. Kelemahan
1. Wilayah kerja operasional yang terbatas (belum mencakupsemua wilayah di Indonesia).

2. Laba usaha bank masih mengandalkan lebih dari 90%atas hasil bunga kredit dan belum
secara optimal menggaliusaha dari jasa-jasa perbankan lainnya yang bersifat fee
based income.
3. Teknologi informasi, sistem, dan prosedur serta pedoman operasional masih dalam proses
penyempurnaan.
4. Masih belum memadainya tenaga-tenaga yang terampil dan profesional untuk aktivitas
Bank Devisa dan kurang optimalnya operasional sebagai bank devisa.
5. Jiwa wira usaha kurang dikembangkan.
6. Kurang menyebar nya ATM di Sumut
7. Kurang nya menyediakan iklan platform untuk layanan jasa dan media cetaknya
8. Cabang Sumut Insurance belum banyak tersedia di banyak daerah

C.Peluang dan Ancaman Lingkungan Eksternal


a. Peluang:
1. Tingkat pertumbuhan Provinsi SUMUT
yang cukup tinggi dan perkembangan laju sektor
industri manufacturing samat menunjang
potensi pengembangan perkreditan dan pendanaan.
2. Kota Medan dimanfaatkan sebagai sasaran pasar kredit
sektor produktif.
3. Dengan dilaksanakannya Otonomi Daerah akan
meningkatkan peran dan fungsi bank selaku pemegang/
penyalur keuangan daerah.
4. Pertumbuhan permintaan kredit konsumtif atau kredit
berpenghasilan tetap cukup tinggi.
5. Adanya peluang untuk menggunakan dan meningkatkan
fungsi BKPD/LPK/BPR Pemda sebagai sarana dalam
perpanjangan tangan bank SUMUT di daerah dari segi
perkreditan maupun funding serta telah terbukanya
peluang untuk melaksanakan linkage program.
6. Diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor
25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah, memungkinkan bank SUMUT
untuk lebih berkembang.
7. Peluang peningkatan image bank SUMUT dengan turut serta
dalam program ATM Bersama dengan bank-
bank swasta papan atas baik di dalam maupun di luar Pulau
SUMATERA
8. Adanya peluang untuk peningkatan jumlah kantor-kantor
cabang bank SUMUT menjadi Kantor Cabang Devisa.
b. Ancaman :
1) Produk-produk yang ditawarkan oleh bank pesaing lainnya semakin inovatif
2) Penggunaan teknologi yang semakin canggih oleh para pesaing dalam memberikan pelayanan
kepada pihak nasabah
3) Ancaman pesaing tetap menjadi yang utama, pesaing tidak datang dari dalam negeri, tetapi
dari luar negeri
4) Banyak nya Bank-Bank yang terkemuka di Daerah SUMUT
5) Banyaknya pesaing bukan hanya melalui Bank saja Melainkan Lembaga Keungan Lainnya
6) Pesaing dari dalam negeri tidak hanya terdiri dari bank-bank konvensional tapi juga bank
syariah yang lain.
7) Banyaknya produk yang sejenis yang menawarkan banyak keunggulan.
8) Tingkat inflasi yang terus meningkat mengurangi minat masyarakat untuk menyimpan uang di
bank
9) Tingkat Kepercayaan Masyarakat tinggi akan bank yang lebih Besar menyebabkan Bank
Daerah Lebih rendah kepercayaan nya

SWOT matrix
Internal Factor Strength (S) Weakness (W)
External Factor Babank Sumut merupakan BankWilayah kerja
Pembangunan Daerah yangoperasional
memiliki aset besar di Sumut yang terbatas
(belum
mencakupsemu
a wilayah di
Indonesia).
Bank Sumut Bank Daerah yang Laba usaha
sudah memberikan Pelayanan
bank masih
24 jam seperti ; SMS
Banking, ATM, DLL mengandalkan
lebih dari
90%atas hasil
bunga kredit
dan belum
secara optimal
menggaliusaha
dari jasa-jasa
perbankan
lainnya yang
bersifat fee
based income
Sssebagai Institusi Pengelolaan Teknologi
Keungan Pegawai-Pegawai informasi,
Negeri sistem, dan
prosedur serta
pedoman
operasional
masih dalam
proses
penyempurnaan
.

Memiliki Basis Nasabah Masih belum


Tradisional yang Loyal dalam memadainya
Jumlah besar seperti : PNS, para tenaga-tenaga
Pensiun,dan Masyarakat yang terampil
setempat dan profesional
untuk aktivitas
Bank Devisa
dan kurang
optimalnya
operasional
sebagai bank
devisa
Mmengenal lebih baik potensi . Jiwa wira
usaha kurang
ekonomi dan bisnis daerahnhya
dikembangkan.
setempat

Bank Sumut menyalurkan dana Kurang


CSR pada masyarakat
menyebar nya
ATM di Sumut

Berada di provinsi di SUMUT Kurang nya


yang mempunyai sumber daya menyediakan ik
alam yang luas,suber daya lan platform
manusia dan kegiatan untuk layanan
perekonomian yang jasa dan media
berkembang cetaknya
Tersedianya harta tetap yang Cabang Sumut
dimiliki bank SUMUT dengan Insurance
nilai pasar yang sangat belum banyak
tinggi,memperkuat posisi tersedia di
kepercayaan masyarakat banyak daerah
Jaringan kerja sama dengan
banyak pihak
Kemampuan bank SUMUT
menggali dana masyrakat
melalui pengerahan dana
Obligasi di pasar Modal
Opportunity (O) SO strategy WO strategy
Tingkat pertumbuhan Provinsi 1. Pertumbuhan semakin pesat 1.
meningkatkan kinerja akan sektor Memperhatikan
SUMUT
industri manufacturing pekembangan
yang cukup tinggi dan perkembangan laju yang
berdampak
laju sektor
positif
industri manufacturing samat
menunjang

Kota Medan dimanfaatkan sebagai 2. Kota Besar yang terbaik di 2.


Indonesia sebagai wacana yang Mengembangka
sasaran pasar kredit
pas buat jadi sasaran pasar kredit n jaringan
sektor produktif. sektor produktif

Dengan dilaksanakannya Otonomi D 3. Memaksimalkan peran dan 3. Menjadikan


fungsi bank dalam segmen pasar Otonomi
aerah akan
tersebut Daerah menjadi
meningkatkan peran dan fungsi bank sasaran akan
penyalur
selaku pemegang/
keuangan
penyalur keuangan daerah daerah
Pertumbuhan permintaan kredit Melakukan kerja sama dalam hal Melihat
pemberian kredit konsumtif pengahasilan
konsumtif atau kredit
yang cukup
berpenghasilan tetap cukup tinggi tinggi
Adanya peluang untuk menggunakan fungsi BKPD/LPK/BPR PemdaHarus
Ditingkatkannn
dan meningkatkan sebagai sarana dalam
ya Kepercayaan
fungsi BKPD/LPK/BPR Pemda perpanjangan tanganPemda terhadap
Bank Sumut
sebagai sarana dalam bank SUMUT di daerah dari segi
perpanjangan tangan perkreditan maupun fundin
bank SUMUT di daerah dari segi
perkreditan maupun funding serta
telah terbukanya
peluang untuk
melaksanakan linkage program
Diberlakukannya Undang-undang Dengan Adanya Undang-Undang Memaksimalka
menjadikan Masyarakat Percaya n Hukum yang
Nomor 22 Tahun 1999
akan Bank Daerah ada sehingga
tentang Pemerintah Daerah dan pelaku
keuangan
Undang-undang Nomor
berhati-hati
25 tahun 1999 tentang Perimbangan dalam menjalan
aktivitas
Keuangan antara
perbankan
Pemerintah Pusat dan Daerah,
memungkinkan bank SUMUT
untuk lebih berkembang
Peluang peningkatan image bank SUMU Harus lebih
memperhatikan
peningkatan image bank SUMUT den T dengan turut serta dalam
lagi Tingkat
gan turut serta dalam program ATM program ATM Bersama denganHarga
transakasi
Bersama dengan bank- bank-
dalam transfer
bank swasta papan atas baik di bank swasta ke bank lagi
sehingga
dalam maupun di luar Pulau
pelanggan
SUMATERA memilih Bank
SUMUT
Adanya peluang untuk peningkatan Dengan Adanya Peningkatan Nyatanya
Bank Sumut dengan jumlah Kurang nya
jumlah kantor-kantor
kantor cabang menjadikan nilai Kantor-kantor
cabang bank SUMUT menjadi positif Cabang
dikalahkan
Kantor Cabang Devisa.
bank pesaing
lainnya
sehingga
seharusnya
lebih di
tingkatkan lagi
Threats (T) ST strategy WT strategy
Produk-produk yang ditawarkan oleh Menyediakan produk atau tayang Memusatkan
bank pesaing lainnya semakin inovatif berkualitas dan berbeda dengan fokus pada
lainnya pengembangan
unit bisnis yang
memiliki
pangsa pasar
luas dan peta
persaingan
yang cukup
menguntungkan
Penggunaan teknologi yang semakin Memberikan pelayanan Tekologi Meningkatkan
canggih oleh para pesaing dalam yang Inovatif lagi kepada Layanan
memberikan pelayanan kepada pihak konsumen secara tepat dan cepat Teknoologi
nasabah
Ancaman pesaing tetap menjadi yang pesaing tidak datang dari dalam 3. Lebih
utama, pesaing tidak datang dari dalam negeri, tetapi dari luar negeri berfokus pada
negeri, tetapi dari luar negeri sehingga harus membuat startegi pertumbuhan
yang masih di pegan dalam unit bisnis
negeri dalam dan luar
negeri maupun
daerah
Banyak nya Bank-Bank yang Sehingga Harus mengemukakan Mmeperhatikan
terkemuka di Daerah SUMUT Bagaimana Nyaman nya menjadi apa yang
berlangganan Nasabah Bank Daerah menjadi
kelemahan
bank terkemuka
Banyaknya pesaing bukan hanya Adanya Jasa yang Bukan bank Lembaga
melalui Bank saja Melainkan Lembaga tapi lembaga terkemuka lainnya Keungan
Keungan Lainnya namun bisa di ajak kerjasama lainnya menjdi
acuan untuk
berinovasi yang
berbeda dalam
bank
Pesaing dari dalam negeri tidak hanya Mencipatakan Bank Syairah Tidak sedikit
terdiri dari bank-bank konvensional para masyarkat
tapi juga bank syariah yang lain memilih bank
syariah
Banyaknya produk yang sejenis yang Menciptakan Kenyamanan Membuat
menawarkan banyak keunggulan. produk sendiri pelanggan tidak
tertarik
terhadap
produk sejenis
bahwa produk
bank SUMUT
juga unggul
Tingkat Kepercayaan Masyarakat Memajukan Bank daerah dengan Membuat Bank
tinggi akan bank yang lebih Besar memperhatikan Sektor Derah SUMUT lebih
menyebabkan Bank Daerah Lebih sehingga Masyarakat puas akan maju
kepercayaan bank Daerah menjadikan
rendah kepercayaan nya
kepercayaan
masyarakat
lebih besar

PEMBOBOTAN DAN STRATEGI YANG DILAKUKAN BANK


SUMUT
A.Pembobotan Analisis Matriks BANK SUMUT
Setelah indikator-indikator SWOT ditentukan, langkah pertamaadalah menentukan bobot,
rating, dan score. Bobot ditentukan berdasarkan tingkat kepentingan atau urgensi penanganan
dengan skala 1 sampai 5 (1 = tidak penting, 5 = sangat penting).
Langkah kedua adalah menjumlahkan bobot kekuatan dan bobot kelemahan. Kemudian
dihitung bobot relatif untuk masing-masing indikator yang terdapat pada kekuatan dan
kelemahan, sehingga total nilai bobot tersebut menjadi 1 atau 100%. Dengan cara yang sama
dihitung bobot dan bobot relatif untuk peluang dan ancaman.
Langkah ketiga adalah menentukan rating. Rating adalah analisis kita terhadap kemungkinan
yang akan terjadi dalam jangka pendek (misalnya satu tahun ke depan). Nilai rating untuk
Variabel Kekuatan diberi nilai 1 sampai 4. Diberi nilai 1 kalau kemungkinan indikator
tersebut kinerjanya semakin menurun dibandingkan pesaing utama. Diberi nilai 2 kalau
indikator itu kinerjanya sama dengan pesaing utama. Sedangkan diberi nilai 3 atau 4, kalau
indikator tesebut lebih baik dibandingkan pesaing utama. Semakin tinggi nilainya artinya
kinerja indikator tersebut tahun depan akan semakin baik dibandingkan pesaing utama.
Nilai Rating Variabel Kelemahan diberi nilai 1 sampai 4. Diberi nilai 1 kalau indikator
tersebut semakin banyak kelemahannya dibandingkan pesaing utama. Sebaliknya diberi nilai
4 kalau kelemahan indikator tersebut semakin menurun dibandingkan pesaing utama pada
tahun depan. Artinya pemberian nilai rating untuk variabel kelemahan atau variabel Ancaman
berkebalikan dengan pemberian nilai rating untuk variabel kekuatan dan variabel peluang.
Nilai Score diperoleh berdasarkan hasil nilai bobot dikali nilai rating. Total nilai score untuk
internal factor menunjukkan bahwa semakin nilainya mendekati 1, semakin banyak
kelemahan internal dibandingkan kekuatannya. Sedangkan semakin nilainya mendekati 4,
semakin banyak kekuatannya dibandingkan kelemahannya.
Begitu juga dengan total nilai score untuk faktor eksternal. Semakin total nilai score
mendekati 1, semakin banyak ancamannya dibandingkan dengan peluang. Sedangkan apabila
total nilai score mendekati 4, artinya semakin banyak peluang dibandingkan ancaman.
Gabungan kedua kondisi internal dan eksternal ini selanjutnya kita masukkan dalam Internal
External Matrix, sehingga kita mengetahui posisi persaingan yang akan terjadi pada korporat,
unit bisnis, maupun produk yang kita analisis. Berdasarkan posisi ini kita dapat menentukan
strategi yang tepat untuk memenangkan persaingan tahun depan.

Cara perhitungan bobot, rating, dan total rating adalah sebagai berikut:
Setelah manajer strategis menyelesaikan analisis faktor-faktor strategis eksternal (peluang
dan ancaman), ia juga harus menganalisis faktor-faktor strategis internal (kekuatan dan
kelemahan). Keunggulan perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan pesaing,
(distinctive competencies) harus diintegrasikan ke dalam budaya organisasi sedemikian rupa
sehingga perusahaan lain tidak mudah menirunya. Misalnya, faktor kunci sukses Walt
Disney adalah memaksa setiap individu bekerja secara spesifik dan sempurna. Ini sudah
merupakan budaya perusahaan. Meskipun Walt Disney memperluas usahanya dari pembuatan
film kartun menjadi taman hiburan dan perhotelan, perusahaan itu selalu mengacu kepada
animasi Mickey Mouse (hasil kreasi spesifik).
Selanjutnya, sebelum suatu perencanaan strategis dikembangkan, manajemen puncak perlu
menganalisis hubungan antarfungsi manajemen perusahaan dengan mempelajari struktur
perusahaan (corporate’s structure), budaya perusahaan (corporate’s culture), dan sumber
daya perusahaan (corporate’s resources).
 Struktur Perusahaan Pada umumnya dapat diketahui dari struktur organisasi
perusahaan. Desain struktur organisasi perusahaan tersebut menggambarkan
kelebihan maupun kekurangan serta potensi yang dimiliki. Struktur organisasi ini
merupakan kekuatan internal perusahaan yang bersangkutan.
 Budaya Perusahaan Budaya perusahaan merupakan kumpulan nilai, harapan serta
kebiasaan masing-masing orang yang ada di perusahaan tersebut, yang pada
umumnya tetap dipertahankan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
 Manajemen puncak harus ekstra hati-hati dalam mempertimbangkan budaya
perusahaan ini saat menganalisis faktor strategis internal karena kadang-kadang faktor
strategis internal tersebut bertentangan dengan budaya perusahaan yang ada sehingga
kurang mendapat dorongan dan dukungan dari para karyawan.
Budaya perusahaan atau disebut dengan budaya organisasi harus diukur dan dievaluasi,
sehingga pada waktu penerapan strategi dari hasil
Analisis SWOT dapat ditentukan karakteristik budaya organisasi yang sesuai dengan
kebutuhan rencana strategis perusahaan.( Teknik Membedah Kasus Bisnis, Penulis: Fredy
Rangkuti,
1.EFE (External Factor Evolution) Matrix
No. Peluang Bobot Peringkat Skor
Tingkat pertumbuhan Provinsi SUMUT
yang cukup tinggi dan perkembangan laju sektor
1. 0,04 3 0,12
industri manufacturing samat menunjang
potensi pengembangan perkreditan dan pendanaan
. Kota Medan dimanfaatkan sebagai sasaran pasar
kredit
2. 0,08 4 0,32
sektor produktif.

Dengan dilaksanakannya Otonomi Daerah akan


meningkatkan peran dan fungsi bank selaku
3. pemegang/ 0,05 3 0,15
penyalur keuangan daerah.

4. . Pertumbuhan permintaan kredit konsumtif atau 0,1 2 0,2


kredit
berpenghasilan tetap cukup tinggi
Adanya peluang untuk menggunakan dan
meningkatkan
fungsi BKPD/LPK/BPR Pemda sebagai sarana
dalam
perpanjangan tangan bank SUMUT di daerah
5. 0,07 2 0,14
dari segi
perkreditan maupun funding serta telah
terbukanya
peluang untuk melaksanakan linkage program.

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 22


Tahun 1999
tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang
Nomor
25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
6. 0,02 1 0,02
antara
Pemerintah Pusat dan Daerah, memungkinkan
bank SUMUT
untuk lebih berkembang.

. Peluang
peningkatan image bank SUMUT dengan turut
serta
dalam program ATM Bersama dengan bank-
7. 0,03 2 0,06
bank swasta papan atas baik di dalam maupun di
luar Pulau
SUMATERA

Adanya peluang untuk peningkatan jumlah kantor-


kantor
8. 0,07 2 0,14
cabang bank SUMUT menjadi Kantor Cabang
Devisa

No. Ancaman Bobot Peringkat Skor


1PProduk-produk yang ditawarkan oleh bank pesaing
1. 0,05 2 0,1
lainnya semakin inovatif

Penggunaan teknologi yang semakin canggih oleh


2. para pesaing dalam memberikan pelayanan kepada 0,06 2 0,12
pihak nasabah
Ancaman pesaing tetap menjadi yang utama,
3. pesaing tidak datang dari dalam negeri, tetapi dari 0,06 3 0,18
luar negeri
Banyak nya Bank-Bank yang terkemuka di Daerah
4. 0,09 2 0,18
SUMUT

5)Banyaknya pesaing bukan hanya melalui Bank saja


5. 0,05 3 0,15
Melainkan Lembaga Keungan Lainnya

Pesaing dari dalam negeri tidak hanya terdiri dari


6. bank-bank konvensional tapi juga bank syariah 0,09 4 0,36
yang lain
Tingkat inflasi yang terus meningkat mengurangi
7. minat masyarakat untuk menyimpan uang di bank 0,03 1 0,03

Banyaknya produk yang sejenis yang menawarkan


8. banyak keunggulan. 0,03 3 0,09

Tingkat Kepercayaan Masyarakat tinggi akan bank


yang lebih Besar menyebabkan Bank Daerah
9. 0,08 1 0,08
Lebih rendah kepercayaan nya

TOTAL 1,00 2,44

DIAGRAM SWOT

Dari hasil perhitungan di atas, di dalam perhitungan strateginya memerlukan penegasan dari
adanya posisi dalam salib sumbu yaitu antara kekuatan dan kelemahan, maupun peluang dan
ancaman yang kesemuanya digambarkan dalam garis-garis positif dan negatiF
1. Skor Total PELUANG : 0,49
2. SKOR TOTAL ANCAMAN : -0,51

Penentuan Posisi Bisnis

Setelah keselumhan nilai variabel internal dan ekstemal ditentukan, langkah

selanjutnya adalah menentukan posisi bisnis pemsahaan. Penentuan posisi bisnis

dilakukan dengan menggabungkan kedua nilai tertimbang yang diperoleh dengan

meletakannya pada sel yang tepat

Gambar 5.1

DIAGRAM SWOT

Kuadran I :

Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan
kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam
kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.

Kuadran II :

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi
internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran III :

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi
beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini yaitu meminimalkan masalah internal
perusahaan sehingga dapat merebut pasar yang lebih baik (turn around).

Kuadran IV :

Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi
berbagai ancaman dan kelemahan internal. Fokus strategi yaitu melakukan tindakan
penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar (defensive).
Dalam analisis SWOT, dilakukan perbandingan antara faktor-faktor strategis internal
maupun eksternal untuk memperoleh strategi terhadap masing-masing faktor tersebut,
kemudian dilakukan skoring. Berdasarkan hasil yang diperoleh kemudian ditentukan fokus
rekomendasi strategi.

Gambar diagram SWOT di atas menunjukan posisi bisnis BANK SUMUT berada

pada kuadran I yang menunjukan bahwa BANK SUMUT memiliki kekuatan dan

peluang yang lebih besar daripada kelemahan dan ancaman yang dihadapi

Anda mungkin juga menyukai