Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

Usaha Makanan
“TOKKEBI HEALTHY”
Mata Kuliah: Kewirausahaan

Dosen Pengampu: Zainun Wahida F., S.KM, M.Kes

Disusun Oleh:
Kelompok 1 Kelas 2A

 Aisy Adila (412320001)  Royatun Hasanah (412320037)


 Amirul Karomah (412320003)  Sabila Anjani R (412320038)
 Fatimatus Zuhroh (412320011)  Siti Rodiyah (412320044)
 Hildana Faradisya W (412320016)  Kafilatul Mu’anasyah (412320143)
 Kurniati (412320019)  Monica Dwi F (412320099)
 Nadiyatul Hoiroh (412320025)

Program Studi Diploma III Kebidanan


Akademi Kebidanan Graha Husada Sampang
2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah mata kuliah KEWIRAUSAHAAN
dapat kami selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan yang Allah SWT karunia kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun
melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing
“Zainun Wahida F., S.KM, M.Kes”, dan kepada teman-teman seperjuangan yang membantu
kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun
bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf.
Kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Sampang, 18 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengenalan antar bangsa dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti
dalam aspek budaya, aspek kehidupan sosial, kerjasama dengan negara lain, dan
sebagainya. Salah satunya adalah Korea. Korea merupakan sebuah negara yang
berkembang pesat belakangan ini, baik dalam bidang ekonomi, teknologi maupun
penyebaran seni budayanya di luar negeri. Indonesia merupakan salah satu dari
banyak negara yang ikut merasakan dampak kemajuan tersebut. Korean wave atau
demam Korea tidak hanya melanda dunia fashion dan entertainment namun juga
dunia kuliner yang membuat Korea juga mulai dikenal di Indonesia. Tidak hanya
dikenal, tapi segala hal dan segala bentuk tentang Korea kini begitu trend. Hal ini
ditandai dengan semakin banyaknya gaya korea yang merebak dikalangan muda
Indonesia. Selain itu, masyarakat pun mulai tertarik pada kuliner khas Korea yang
sering mereka lihat di drama Korea.
Oleh karena itu, dengan melihat peluang tersebut maka kami membuka usaha
berupa jajanan kaki lima yang berasal dari Korea dengan nama “Tokkebi” Banyaknya
peminat yang berkaitan dengan Korea. Untuk memenuhi rasa ingin tahu masyarakat
akan kuliner Negara korea ini, kami membuka usaha makanan ini agar rasa penasaran
masyarakat tentang jajanan kaki lima khas korea ini bisa dinikmati, dan uniknya
usaha kami adalah dengan menambahkan rempah dalam makanan tersebut yang kaya
akan manfaat bagi tubuh. Jadi, tidak hanya dapat dinikmati begitu saja tetapi juga
memberi manfaat lain untuk penikmatnya. Maka dengan itu tokkebi yang kita jual
unik dan berbeda dengan yang lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara mengolah nugget dengan olahan bayam dan wortel agar tetap
terjaga kandungannya?
2. Bagaimana menghasilkan makanan yang murah dan baik untuk kesehatan?
3. Bagaimana cara menciptakan peluang usaha di era persaingan yang semakin
ketat?
1.3 Tujuan Usaha
Tujuan dari usaha hotang ini antara lain:
1. Membuka lowongan kerja baik bagi masyarakat maupun mahasiswa
2. Mencari keuntungan semaksimal mungkin dalam usaha ini tanpa
menghilangkan kualitas dan rasa dari produk itu sendiri.
3. Sarana mendekatkan diri dan menjalin kerjasama antar pemasok dan antar
pelanggan.
4. Memberikan cita rasa produk, kenyamanan dan kepuasan kepada pelanggan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Kreativitas merupakan memikirkan sesuatu, kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative
berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Menurut Zimmerer (1996) untuk
mengembangkan keterampilan, seseorang menggunakan otak sebelah kiri. Sedangkan
untuk belajar mengembangkan keterampilan kreatif digunakan otak sebelah kanan.
Inovasi adalah proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang
baru ke dalam situasi yang baru. Konsep kebaruan ini berbeda bagi kebanyakan
orang karena sifat nya relative (apa yang dianggap baru oleh seseorang atau pada
suatu konteks dapat menjadi sesuatu yang meruapakan lama bagi orang lain dalam
konteks lain).
Inovasi adalah memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang menambah
atau menciptakan nilai-nilai manfaat (social/ekonomik) (Gde Raka, 2001). Untuk
menghasilkan perilaku inofatif seseorang harus melihat inovasi secara mendasar
sebagai proses yang dapat dikelola (John Adair, 1996)
Istilah entrepreneurship sebenarnya berasal dari kata entrepreneur, yang dapat
diterjemahkan menjadi kewirausahaan. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan
dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya
tenaga penggerak tujuan, siasat, kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, “wira” berarti; pejuang, berani, berwatak
agung, berbudi luhur. Sedangkan kata “usaha” berarti; bekerja, berbuat amal,
perbuatan untuk mencapai sesuatu. Jadi menurut asal katanya tersebut, wirausaha
adalah seorang pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.
 Menurut Eddy Soeryanto Soegoto, pengertian kewirausahaan adalah
usaha kreatif yang dilakukan berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu
yang baru, memiliki nilai tambah, memberikan manfaat, menciptakan lapangan
kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.
 Menurut Thomas Zimmerer, entrepreneurship adalah sebuah proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan bisnis
 Menurut Siswanto Sudomo, pengertian kewirausahaan adalah segala
sesuatu yang penting mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang memiliki
sifat pekerja keras dan mau berkorban, memusatkan segala daya dan berani
mengambil risiko untuk mewujudkan gagasannya.

2.2 Cara Mengembangkan Berpikir Kreatif


Menurut Friedman, ada 4 cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif. Apa sajakah itu? Berikut ulasan lengkapnya.
1. Selalu Bersyukur di Pagi Hari
Dikatakan oleh Friedman bahwa mood yang jelek akan menghambat otak
dalam menghasilkan pemikiran-pemikiran kreatif. Untuk itu, Anda harus benar-benar
membasmi apa saja yang menjadi dalang pemikiran jelek dalam otak Anda.
Mulailah dengan menulis 3 hal yang bisa Anda syukuri setiap pagi. Dengan
selalu bersyukur, pikiran Anda akan lebih positif, Anda pun siap menerima tantangan
dan melahirkan pemikiran-pemikiran hebat yang super kreatif.
2. Meja Kerja Berantakan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Minnesota menyebutkan
bahwa orang yang bekerja di ruang kerja yang berantakan cenderung menghasilkan
pemikiran yang kreatif. Meja kerja yang berantakan juga memiliki efek yang sama
bagi mereka.
Bahkan, Friedman percaya bahwa ada hubungan antara kreativitas dengan
ketidakteraturan. Ini juga dibenarkan oleh Albert Einstein, yang mengatakan bahwa
jika meja kerja berantakan, itu menandakan bahwa otak Anda juga berantakan.
Lantas, apa yang bisa dihasilkan dari meja yang kosong?”
3. Kunjungi Kedai Kopi Terdekat
Sesekali, ketika kreativitas sudah menjauh dari Anda, cobalah mampir ke
kedai kopi terdekat dari tempat Anda. Ini bukan karena kafein yang ada di kopi yang
Anda minum, akan tetapi, menurut Friedman, ini terjadi karena suasana di kedai kopi
membuat seseorang sulit fokus pada satu hal, inilah yang kemudian memungkinkan
ide-ide kreatif yang tidak biasa bermunculan di otak Anda.
4. Milikilah Banyak Teman
Ketika Anda memiliki banyak teman dengan profesi yang berbeda-beda, Anda
pun akan terpacu untuk mengasah kemampuan Anda dalam berpikir kreatif. Bidang
pekerjaan yang berbeda-beda memungkinkan Anda memiliki ide-ide yang berbeda
dengan teman-teman Anda sehingga bisa saling melengkapi ide dari masing-masing.

2.3 Ciri – Ciri Berpikir Kreatif

Berpikir kreatif sering juga disebut sebagai berpikir divergen. Kemudian


Hassoubah (2008:50) berpendapat bahwa berpikir kreatif adalah pola berpikir yang
didasarkan pada suatu cara yang mendorong kita untuk menghasilkan produk-produk
yang kreatif.

 Menurut Denny dan Davis (1982) dalam penelitian terhadap para penulis
dan arsitek yang kreatif melalui identifikasi oleh anggota profesi mereka
menghasilkan bahwa orang yang mempunyai kreatifitas yang tinggi itu
cenderung memiliki ciri-ciri : fleksibel, tidak konvensional, eksentrik
(aneh), bersemangat, bebas, berpusat pada diri sendiri, bekerja keras,
berdedikasi dan inteligen.

 Woolfolk dan Nicolich (1984) menjelaskan bahwa orang yang berpikir


kreatif menunjukkan ciri-ciri adanya sikap kreativitas dalam arti luas,
termasuk tujuannya, nilainya, serta sejumlah sifat kepribadian yang
mendukung orang untuk berpikir bebas, fleksibel, dan imajinatif.

 Menurut Mc. Kinnon (Yellon, 1977), orang-orang yang kreatif memiliki


ciri-ciri sebagai berikut :
 Memandang dirinya berbeda dan lebih sering melukiskan dari
mereka sebagai berdaya cipta, tak tergantung, bersifat individualis.
 Lebih terbuka dalam pengalaman dan perasaan.
 Secara relatif tidak tertarik pada detail kecil, tetapi lebih tertarik
pada arti dan implikasi, memiliki fleksibel kognitif, ketrampilan
verbal, berminat untuk berkomunikasi dengan orang lain, bertindak
tepat, mempunyai keingintahuan intelektual yang besar.
 Lebih tertarik secara mendalam menyerap pengalaman daripada
mempertimbangkan.
 Lebih bersifat intuitif.
 Mulyono Gandadipura (1983) merangkum hasil penelitian para ahli
terhadap orang-orang yang ahli berbagai bidang, antara lain : penulis,
seniman, arsitek, ahli matematik, peneliti, menyimpulkan bahwa orang-
orang yang berpikir kreatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
 Bebas dalam berpikir dan bertindak.
 Tidak menyukai kegiatan yang menuntut konformitas (kesesuaian).
 Tidak mudah dipengaruhi pendapat umum bila yakin bahwa
pendapatnya benar.
 Kecenderungan kurang dokmatis dan lebih realistis.
 Mengakui dorongan-dorongan dirinya yang tidak berdasar akal
(irrasional).
 Mengakui hal-hal yang rumit dan baru.
 Mengakui humor dan memiliki good sense of humor.
 Menekankan pentingnya nilai-nilai teoritik dan estetis.
 Sedangkan S.C. Utami Munandar mengemukakan ciri-ciri orang yang
memiliki kemampuan berpikir kreatif yang tinggi yaitu :
 Memiliki dorongan ingin tahu yang besar.
 Sering mengajukan pertanyaan yang baik.
 Sering banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah.
 Bebas dalam menyatakan pendapat.
 Menonjol dalam salah satu bidang seni.
 Memiliki pendapat sendiri dan mampu mengutarakannya.
 Tidak mudah terpengaruh orang lain.
 Daya imajinasi kuat.
 Memiliki tingkat orisionalitas yang tinggi.
 Dapat bekerja sendiri.
 Senang mencoba hal-hal yang baru.
 Guilford, ahli yang banyak berkecimpung dalam penelitian penelitian
tentang inteligensi menjelaskan kemampuan orang yang kreatif melalui
beberapa ciri:
 Adanya kelancaran, kesigapan, dan kemampuan menghasilkan
banyak gagasan.
 Adanya fleksibilitas, yaitu kemampuan untuk menggunakan
berbagai pendekatan dalam mengatasi masalah.
 Adanya keaslian, yaitu kemampuan menghasilkan gagasan yang
asli.
 Adanya pengembangan, yaitu kemampuan untuk melakukan hal-
hal secara detail dan terinci.
 Adanya perumusan kembali, yaitu kemampuan untuk merumuskan
pengertian dengan cara dan dari sudut pandang yang berbeda.
2.4 Hambatan Berpikir Kreatif
Menurut James L Adams (Concepual Blockbusting: 1996) dalam kasali
(2010:56) telah mengidentifikasi hambatan kreativitas sebagai berikut.

Jenis hambatan Contoh

Hambatan presepsi  Pola pikir stereotip


 Membatasi masalah secara berlebihan
 Terlalu banyak atau terlalu sedikit
informasi

Hambatan emosi  Takut mengambil resiko


 Tidak menyukai ketidak pastian
 Lebih suka menilai daripada
memberikan gagasan
 Menganggap remeh masalah
 Tergesa-gesa menyelesaikan masalah

Hambatan kultural  Kultur menghambat akumulasi


gagasan

Hambatan lingkungan  Kurangnya dukungan sarana dan


prasarana

Hambatan intelektual  Terlalu mengandalkan logika


 Enggan menggunakan intuisi
 Menggunakan pengalaman atau cara
yang lama yang terbukti hasilnya

2.5 Tahapan Berpikir Kreatif


Menurut Rownliston, bahwa berpikir kreatif dinamakan berfikir
difergen/lateral yaitu menghubungkan ide atau hal-hal yang sebelumnya tidak
berhubungan.
Dalam berfikir kreatif, terdapat tahap-tahap yang perlu dilalui, mulai dari
persiapan sampai dengan di peroleh hasil pemikiran.
 Menurut Rownlinson, berfikir kreatif melewatitahapan sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Tahap untuk memperoleh fakta tentang persoalan yang akan dipecahkan.
2. Tahap usaha
Tahap dimana individu menerapkan cara berpikir divergen (menyebar). Pada
tahap ini, diperlukan usaha yang sadar untuk memisahkan produksi ide denagn
menunda lebih dahulu adanya penilaian terhadap ide-ide yang muncul.
3. Tahap inkubasi
Tahap dimana individu seakan-akan meninggalkan (melepaskan diri) dari
persoalan dan memasukannya kedalam bawah sadar (mengeraminya), sedangkan
kesadarannya memikirkan hal-hal yang lain.
4. Tahap pengertian
Tahap diperolehnya insight atau yang bisa disebut aba crlibnis. Ciri khas pada
tahap ini adalah adanya surat penerangan (iluminasi) yang mendadak
menyadarkan orang akan ditemukannya jawaban.
5. Tahap evaluasi
Pada tahap ini ide-ide yang dihasilkan diperiksa dengan teliti serta dengan kritis
memisahkan ide-ide yang kurang berguna, tidak sesuai ataupun yang terlalu mahal
biayanya bila dilaksanakan.
 Menurut Cropley (1999), terdapat beberapa tahapan perkembangan
kreativitas diantaranya:
1. Tahap prekonvensional
2. Tahap konvensional
3. Tahap poskonvensional
4. Berpikir di luar kerangka masalah, dapat bersifat terbuka terhadap observasi dan
pemikiran baru, walaupun terlihat aneh pada awalnyamengenali kapan asumsi
harus dibuat dan saat tidak boleh menggunakan asumsi.
5. Berpikir picik dan memperluas bidang visi.
6. Mengembangkan dan menyesuaikan ide-ide lebih dari satu sumber.
7. Practice serendipity (menemukan suatu keterangan yang bernilai secara tidak
sengaja pada saat mencari suatu yang lain.
2.6 Cara Pengukuran Kreatifitas
Pengukuran-pengukuran kreativitas dapat dibedakan atas pendekatan-pendekatan
yang digunakan untuk mengukurnya. Ada lima pendekatan yang lazim digunakan untuk
mengukur kreativitas, yaitu: 1) analisis obyektif terhadap perilaku kreatif, 2)
pertimbangan subyektif, 3) inventori kepribadian, 4) inventori biografis, dan 5) tes
kreativitas.
 Analisis Obyektif
Pendekatan obyektif dimaksudkan untuk menilai secara langsung kreativitas
suatu produk berupa benda atau karya-karya kreatif lain yang dapat diobservasi
wujud fisiknya. Metode ini tidak cukup memadai untuk digunakan sebagai
metode yang obyektif untuk mengukur kreativitas (Amabile dalam Dedi Supriadi,
1994: 24), karena sangat sulit mendeskripsikan kualitas produk-produk yang
beragam secara matematis, untuk menilai kualitas instrinsiknya.
Kelebihan metode ini adalah secara langsung menilai kreativitas yang melekat
pada obyeknya, yaitu karya kreatif. Kelemahan metode ini yaitu hanya dapat
digunakan terbatyas pada produk-produk yang dapat diukur kualitas instrinsiknya
secara statistik, dan tidak mudah melukiskan kriteria suatu produk berdasarkan
rincian yang benar-benar bebas dari subyektivitas.
 Pertimbangan Subyektif
Pendekatan ini dalam melakukan pengukurannya diarahkan kepada orang
atau produk kreatif. Cara pengukurannya menggunakan pertimbangan-
pertimbangan peneliti, seperti yang dikemukakan Francis Galton, Castle, Cox,
MacKinnon (Dedi Supriadi, 1994: 25). Prosedur pengukurannya ada yang
menggunakan catatan sejarah, biografi, antologi atau cara meminta pertimbangan
sekelompok pakar.
Dasar epistemologis dari pendekatan ini, yaitu bahwa obyektivitas
sesungguhnya adalah intersubyektivitas; artinya meskipun prosedurnya subyektif
hasilnya menggambarkan obyektivitas, karena sesungguhnya subyektivitas adalah
dasar dari obyektivitas.
Prosedur lain yang digunakan dalam pendekatan pertimbangan subyektif
yaitu dengan menggunakan kesepakatan umum, hal tersebut apabila jumlah
subyeknya terbatas. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang praktis
penggunaannya, dan dapat diterapkan pada berbagai bidang kegiatan kreatif, juga
dapat menjaring orang-orang, produk-produk yang sesuai dengan kriteria
kreativitas yang ditentukan oleh pengukur, dan sesuai dengan prinsip-prinsip pada
akhirnya kreativitas sesuatu atau seseorang ditentukan oleh apresiasi pengamat
yang ahli. Adapun kelemahannya yaitu setiap penimbang mempunyai persepsi
yang berbeda-beda terhadap yang disebut kreatif, dan dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain.
 Inventori Kepribadian
Pendekatan inventori kepribadian ditujukan untuk mengetahui
kecenderungan-kecenderungan kepribadian kreatif seseorang atau korelat-korelat
kepribadian yang berhubungan dengan kreativitas. Kepribadian kreatif meliputi
sikap, motivasi, minat, gaya berpikir, dan kebiasaan-kebiasaan dalam berperilaku.
Alat ukurnya: Skala sikap kreatif (Munandar, 1997), Skala kepribadian kreatif
(Dedi Supriadi, 1985).
Alat-alat ukur ini dapat mengidentifikasi perbedaan-perbedaan
karakteristik orang-orang yang kreativitasnya tinggi dan orang-orang yang
kreativitasnya rendah. Item-itemnya biasanya menggunakan forced choice (ya,
tidak) atau skala likert (Sangat setuju, Setuju, rangu - rangu, dan Tidak setuju).
 Inventori Biografis
Pendekatan ini digunakan untuk mengungkapkan berbagai aspek
kehidupan orang-orang kreatif, meliputi identitas pribadinya, lingkungannya,
serta pengalaman kehidupannya.
 Tes Kreativitas
Tes ini digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang kreatif yang
ditunjukkan oleh kemampuannya dalam berpikir kreatif. Hasil tesnya
dikonversikan ke dalam skala tertentu sehingga menghasilkan CQ (creative
quotient) yang analog dengan IQ (intellegence quotient) untuk inteligensi.
2.7 Perencanaan Pemasaran
Langkah cara menyusun rencana pemasaran:
1. Melakukan Analisis Situasi
Salah satu komponen utama dalam memulai penyusunan marketing
plan adalah dengan analisis SWOT (baca: Pengertian Analisis SWOT).
Dengan adanya analisis SWOT maka manajer pemasaran perusahaan dapat
membuat memetakan bagaimana peluang dan permasalahan yang mungkin
muncul di pasar serta apa kekuatan dan kelemahan perusahaan untuk
mencapai tujuan pemasaran.
2. Menetapkan Tujuan dan Sasaran
Setelah melakukan analisis SWOT, marketing plan dilanjutkan dengan
menetapkan sasaran atau target pemasaran. Misalnya mengidentifikasi siapa
saja yang membutuhkan produk tersebut dan kemana produk tersebut harus
dipasarkan.
Sehingga ketika sudah mengetahui kearah mana pemasaran dilakukan
dapat dilakukan penyusunan startegi untuk mencapai target tersebut. Strategi
pemasaran penting dilakukan untuk meminimalkan anggaran dan effort yang
diperlukan untuk promosi namun dengan keuntungan yang maksimal.
3. Menyusun Strategi dan Program
Strategi dan program dibuat berdasarkan tujuan atau sasaran yang telah
ditentukan sebelumnya. Strategi ini merupakan tindakan jangka panjang dan
dibuat sebagai rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasi. Dan
untuk mendukung strategi tersebut dibuat program atau tindakan jangka
pendek secara berkesinambungan.

2.8 Segmentasi Pasar


Menurut Tjiptono daan Chandra (2012:150) segmentasi pasar dapat diartikan sebagai
proses pengelompokan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok
atau segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku
dan/atau respon terhadap program pemasaran spesifik.
Menurut beberapa ahli :
1. Swastha Dan Handoko
Menurut Basu Swastha Dharmmesta dan T. Hani Handoko); segmentasi pasar adalah
membagi pasar menjadi segmen-segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan
yang akan dicapai dengan marketing mix tertentu.

2. Pride Dan Ferrel


Suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan
kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli

3. Philip Kotler Dan Gary Amstrong


Segmentasi pasar merupakan suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen
pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan
perilaku pembeli

4. McDonald Dan Dunbar


Proses membagi pelanggan atau pelanggan potensial ke dalam kelompok- kelompok
atau segmen-segmen yang berbeda, dengan tingkat kebutuhan yang sama atau sebanding
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan secara tepat

5. Kerin
Segmentasi pasar adalah pemecah atau penyusunan calon pembeli ke sejumlah
kelompok. Setiap kelompok dikenal dengan istilah segmen pasar (market segment).
Setiap segmen memiliki 12 ciri dan karakteristik yang sejenis jika dikaitkan dengan
perilaku pembelian pemasaran
6. Gitosudarmo
Menurut Indriyo Gitosudarmo (2014); segmentasi pasar adalah Usaha untuk
mengelompok-kelompokkan pasar, dari pasar yang bersifat heterogen menjadi bagian-
bagian pasar yang memiliki sifat homogen.

7. Eric Berkowitz
Segmentasi pasar artinya membagi suatu pasar kedalam kelompok-kelompok yang
jelas yang (1) memiliki kebutuhan yang sama, (2) memberikan respons yang sama
terhadap suatu tindakan pemasaran.

8. Morrison
Segmentasi pasar (market segmentation) merupakan pembagian dari keseluruhan
pasar untuk suatu pelayanan dalam kelompok-kelompok dengan karakteristik umum.

9. Kasali
Segmentasi adalah kegiatan mengklasifikasikan pasar ke dalam kelompok-kelompok
yang menjadi konsumen potensial serta memiliki kesamaan perihal yang dibutuhkan atau
kesamaan karakteristik juga respon yang sama dalam penggunaan uangnya

10. Saladin
Suatu metode yang menggolongkan pasar kedalam beberapa golongan pembeli yang
mungkin sama dengan kebutuhan pasar dan juga karakteristik yang sering
memperlihatkan hubungan yang sama.

2.9 Price, Product


Menurut Kotler dan Armstrong (2012) dalam arti yang sempit harga (price)
adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa,lebih luas lagi harga dalam
jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari
memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.
Menurut Andi (2015:128) harga menjadi faktor utama yang dapat
mempengaruhi pilihan seorang pembeli, harga cukup berperan dalam menentukan
pembelian konsumen,untuk itu sebelum menetapkan suatu harga, sebaiknya perusahaan
melihat beberapa referensi harga suatu produk yang dinilai cukup tinggi dalam
penjualan.
Menurut Kotler dan Armstrong dalam Tyani (2012:23) Produck (product)
adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan
atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, property,
organisasi, informasi dan ide

2.10 physical distribution promotion,product life cycle,pengembangan produk


Menurut Kotler dan Armstrong dalam Tyani (2012:23) Distribusi merupakan
kegiatan produk dari produsen ke konsumen pada waktu yang tepat. Oleh karena itu,
distribusi merupakan salah satu kebijakan pemasaran yang mencakup ketentuan saluran
pemasaran (marketing channels) dan distribusi fisik (physical distribution).
Product life cycle telah direkomendasikan sebagai dasar untuk perencanaan
dan pengendalian produk (Schultz dan Rao, 1986). Menurut Lancaster dan Wesenlund
(1984) posisi penjualan produk diperkirakan akan berubah seiring waktu seperti
profitabilitas dan siklus hidupnya, dari mempelajari siklus hidup produk adalah salah
satu usaha untuk mengenali tahapan yang berbeda dari riwayat penjualan suatu produk.
Dengan demikian apabila terjadi ketidaksesuaian terhadap pola PLC maka organisasi
atau perusahaan hendaknya melakukan tindakan agar produknya dapat bersaing di
pasaran. Namun dalam penyusunan penelitian ini, penulis kesulitan mencari
penelitianpenelitian sebelumnya yang serupa dengan penelitian penulis sekarang.
Sehingga pada sub bab tinjauan pustaka penulis akan menguraikan beberapa penelitian
terdahulu mengenai product life cycle.
Schultz dan Rao (1986) melakukan penelitian mengenai product life cycle
pada produk durable khususnya pada rumah tangga. Pada penelitian ini ditemukan
sebanyak 50% dari produk yang diteliti berada pada siklus dengan pola yang unik.
Kebanyakan dari produk yang memiliki pola unik tersebut berada pada tahap
kedewasaan (maturity). Perubahan struktural menyebabkan terbentuknya dua segmen
konsumen yang agak berbeda. Salah satu segmen merupakan konsumen dengan
pendapatan rendah hingga sedang. Strategi pemasaran akan dibedakan sesuai dengan ciri
khas masing-masing segmen.

2.11 SWOT
Menurut Freddy Rangkuti Analisis swot adalah indifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahan. Analisis ini didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (sterngths) dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan ( weaknesses) dan ancaman (threats).

Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian merupakan salah satu


instrument analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat telah diketahui pula secara
luas bahwa “SWOT merupakan akronim untuk kata-kata strenghs
(kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan htreats (ancaman).8

Analisis SWOT menurut Philip Kotler diartikan sebagai evaluasi terhadap


keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis SWOT merupakan salah
satu instrumen analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang dikenal luas.
Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan meminimalkan
kelemahan dan ancaman. Bila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai
dampak yang besar atas rancangan suatu strategi yang berhasil.

Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah


untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok
persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan
ancaman).  Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi
sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi
bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi
pemasukan yang diinginkan.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara systematis untuk


merumuskan strategi perusahaan, analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan
dapat menimbulkan kelemahan (weaknesses)dan ancaman (threat). 
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Definisi Usaha


Tokkebi yang biasa dikenal dengan sebutan hottang merupakan jajanan yang
mungkin belum populer tetapi sudah mendunia di negara Korea, jajanan yang satu ini
kini mulai dikenal dan disukai sebagai jajanan pinggir jalan yang lezat dan tentunya
bergizi. Tetapi hottang yang sekarang banyak dijual dipasaran yaitu berisi sosis dan
keju.
Kami memilih jenis usaha “TOKKEBI HEALTHY ” tujuannya tidak lain adalah
menawarkan sesuatu yang berbeda terutama pada varian isi, kami menyediakan varian
isi sosis dan nugget saja tetapi kita juga menyediakan varian nugget yang akan diolah
menjadi nugget campuran bayam dan wortel. Wortel dan bayam, keduanya termasuk
sayuran kaya vitamin dan zat besi. Kandungan di dalam dua sayuran tersebut sangat
penting untuk produksi sel darah merah dan hemoglobin. Jadi, mengkonsumsi secara
rutin bisa mencegah penyakit anemia. Kami memilih bayam dan wortel karena
kandungan bayam kaya akan zat besi yang baik untuk kesehatan dan wortel juga kaya
akan vitamin khususnya vitamin A yang baik untuk kesehatan mata.

3.2 Cara Mengembangkan Usaha


 Menambahkan varian rasa nugget (bayam dan wortel)
Disini kami menambahkan bayam dan wortel untuk menambah kesan
berwarna dan menarik perhatian orang untuk mencaritau seperti apa olahan nugget
dengan bayam dan wortel, dan tentunya mempunyai manfaat yang banyak bagi
kesehatan tubuh.
 Mempunyai tempat untuk berjualan
Tempat yang kami pilih untuk berjualan yaitu strategis agar mudah menarik
konsumen
 Membuka cabang
Membuka cabang tentunya hal yang sudah wajar bagi seorang pengusaha
untuk menambah konsumen lebih banyak lagi akan tetapi kami masih ingin terus
mengembangkan usaha kami di satu tempat
 Mempunyai sistem transaksi online
Disini kami menggunakan transaksi online agar mempermudah konsumen
untuk memesan produk kami dengan mudah
3.3 Ciri – Ciri Usaha
 Menyajikan makanan khas korea yang lagi diminati oleh masyarakat Indonesia
Kami memilih usaha makanan khas Korea karena saat ini trend Korea sangat
berkembang pesat masuk ke negara Indonesia mulai dari makanan, musik, dan
budaya lumayan digemari anak muda sekarang bahkan sampai yang tua
 Merupakan usaha makanan yang sehat
Jajanan yang satu ini tidak hanya membuat perut kenyang saja tetapi juga
bergizi dan memberikan manfaat bagi kesehatan
 Tidak memerlukan modal yang terlalu besar
Usaha ini memang lumayan tidak memerlukan biaya yang terlalu besar,tetapi
kami menggunakan bahan yang berkualitas bagus
 Cara penyajiannya mudah
Cara menyajikan juga tidak membutuhkan waktu lama
 Produk yang dibuat banyak mengandung manfaat untuk kesehatan
Kami menyediakan varian isi sosis dan nugget saja tetapi kita juga
menyediakan varian nugget yang akan diolah menjadi nugget campuran bayam
dan wortel. Wortel dan bayam, keduanya termasuk sayuran kaya vitamin dan zat
besi. Kandungan di dalam dua sayuran tersebut sangat penting untuk produksi sel
darah merah. Jadi, mengonsumsinya secara rutin bisa mencegah penyakit anemia.
Kami memilih bayam dan wortel karena kandungan bayam kaya akan zat besi
yang baik untuk kesehatan ,dan wortel juga kaya akan vitamin khususnya vitamin
A yang baik untuk kesehatan mata.

3.4 Hambatan Usaha


 Banyak yang sudah menjual Hottang/Tokkebi

Saat ini hottang sudah popular dikalangan masyarakat dan yang menjual
hottang juga banyak mulai dari pedagang kaki lima sampai restaurant. Jadi itu
merupakan hambatan bagaimana caranya untuk terus mempertahankan usaha
kami
 Karena terbuat dari olahan sayur, maka tidak bisa tahan lama
Kami khawatir nugget dengan olahan yang bercampur dengan bayam dan
wortel tidak bisa bertahan lama karna merupakan sayuran.
 Dalam menentukan tempat yang strategis,dimana saat ini banyak yang menjual
Kami memilih tempat yang strategis dimana yang akan menarik konsumen
untuk membelinya meskipun saat ini banyak saingan penjual tokkebi.
 Takut gagal
Usaha sudah pasti kata gaga sering menjadi kata yang sering muncu dipikiran,
tapi kami ingin terus mengembangkan produk kami.

3.5 Tahapan Usaha


a. Lakukan riset
Kemungkinan besar seorang yang akan memulai usaha sudah mengidentifikasi
Usaha apa yang akan dijalankan. Namun, sebelum ide tersebut diaplikasikan
dalam sebuah usaha, lakukan riset kecil-kecilan mengenai seberapa besar usaha
Tokebbi ini akan berhasil.
b. Membuat perencanaan
sebelum mengaplikasikan ide usaha Tokkebi ini menjadi kenyataan, yang harus
dilakukan adalah merencanakan usaha yang matang karena itu akan memacu kita
untuk menjalankan usaha mulai dari tahap awal hingga pembetukan sampai
rencana pengembangan.
c. Merencanakan keuangan
Untuk memulai usaha ini memang tidak membutuhkan uang banyak karena ini
merupakan usaha kecil. Namun, tentu saja tetap dibutuhkan investasi awal untuk
menutupi pengeluaran sebelum menghasilkan keuntungan. Maka, penting untuk
membuat perencanaan keuangan termasuk memperkirakan apa saja kebutuhan
serta pengeluaran selama usaha ini berjalan, mulai dari biaya produksi,
pemasaran, dan lain sebagainya.
d. Menentukan struktur usaha
Usaha ini berupa kepemilikian kelompok. Badan usaha inilah yang akan
memepengaruhi banyak faktor mulai dari nama usaha, terhadap kewajiban hingga
bagaimana kita mengajukan pajak.
e. Menyiapkan lokasi usaha
Menyiapakan tempat usaha sangat penting untuk mengoperasikan usaha yang
dijalankan. Pilihlah lokasi usaha yang sesuai dengan bisnis yang dijalankan. Kita
juga harus memikirkan apakah perlu membeli atau menyewa tempat usaha.
f. Menyiapkan tim
Sebagai pemilik usaha kecil baru, paling penting merekrut karyawan terutama
dibidang administrasi yang akan mencatat berbagai hal yang ada dalam usaha kita
baik dalam hal stok barang, keuangan, pemasaran, dan lainnya.
g. Mempromosikan usaha
Setelah usaha berjalan dan kita harus mulai menarik klien dan pelanggan, maka
saatnya untuk membuat rencana pemasaran. Kemudian, jelajahi ide-ide pemasaran
usaha kecil sebanyak-banyaknya sehingga kita dapat memutuskan bagaimana cara
mempromosikan usaha yang paling efektif
h. Manajemen/Organisasi

Nama Jabatan Tugas


Memanajemen dan mengelola
Aisy Adila Ketua berjalan usaha dan kelancaran
usaha
1. Fatimatus Mengelola keuangan usaha
Zuhroh Bendahara (pemasukan dan pengeluaran
2. Monica Dwi F keuangan)
Mengelola pencataan dan
Amirul Karomah Sekretaris
pelaporan jalannya usaha
1. Hildana
Faradisya Mengelola dan bertanggung jawab
2. Kurniati terhadap pengadaan peralatan dan
3. Nadiyatul bahan, bahan dan barang yang
Pj Bahan dan Peralatan
Hoiroh akan digunakan dalam usaha
4. Siti Rodiyah Hotang/Tokkebi.
5. Sabila Anjani
1. Kafilatul
Mu’anasyah Mempromosikan produk usaha ke
Pemasaran/Promosi
2. Royatun lokasi yang telah ditentukan.
Hasanah

3.6 Cara Pengukuran Usaha


 Tercapainya semua tujuan usaha yang dijalankan
Dengan cara ini kita dapat mengukur ketercapaian suatu usaha yang telah
dirancang sedemikian rupa. Sejauh mana tujuan yang telah kita capai dalam usaha
tsb.
 Kemajuan perkembangan dari usaha itu tersendiri
Dalam hal ini kita harus dapat memaajukan usaha kita dengan cara lebih
mengembangkan produk usaha kita atau bisa dengan menambahkan variasi yang
berbeda.
 Dampak positif dari usaha ini untuk orang lain.
Dalam berwirausaha kita harus memperhatikan dampak-dampak positif yang
timbul dari usaha yang kita jalani. Apakah dampak tersebut dapat menguntungkan
atau malah sebaliknya
 Meningkatnya pendapatkan usaha
Dengan adanya perkembangan produk kita dapat juga meningkatkan pendapatan
usaha tsb. Apabila dalam berwirausaha tidak ada perubahan atau perkembangan
produk maka bisa dibilang pendapatan akan tetap tidak ada peningkatan atau
bahkan akan terhambat/terhenti
 Kepuasan konsumen terhadap produk yang di tawarkan
Dalam hal berwirausaha kita perlu memperhatikan kepuasan konsumen terhadap
produk kita tawarkan. Apakah produk kita dapat menarik minat konsumen dan
dapat mempertahankannya.
 Adanya peluang pasar yaang baik
Setelah semua cara telah dilakukan kita dapat mengetahui apakah peluang pasar
yang kita jalani berjalan dengan baik atau malah berjalan semakin memburuk.

3.7 Perencanaan Pemasaran


Perencanaan pemasaran/strategi pemasaran yang diterapkan dalam
memperkenalkan Tokkebi adalah :
 Menyebarkan brosur
Brosur merupakan alat pemasaran yang membantu para usaha
menginformasikan produk kepada konsumen melalui selembar kertas. Biasanya brosur
di desaign dengan bentuk menarik sehingga berhasil menarik konsumen.
 Mendekati calon konsumen lewat telepon secara aktif
Kita harus pintar mendekati konsumen jika sudah lama tidak membeli produk
kita, kita bisa menelfon konsumen dan menanyakannya
 Mendatangi langsung konsumen yang potensial
Kita bisa mendatangi atau menjajakan produk kita langsung kepada konsumen
dengan cara ini konsumen dan owner bisa saling berkomunikasi sehingga mempererat
hubungan antara pembeli dan berpotensi untuk membeli produk kita.
 Mengembangkan cara pemesanan lewat media social
Media social merupakan bagian dari internet yang memiliki fungsi salah satunya
sebagai media yang digunakan untuk mempromosikan produk makanan yang
digunakan oleh pengusaha. Media social digunakan sebagai lat promosi karena
memiliki respon secara langsung dengan penggunanya. Sudah banyak yang
menggunakan media sosisal untuknmemasarkan produk olahan makanan secara luas.
3.8 Segmentasi Pasar
Tokkebi dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Dengan segmentasi
yang luas, kami berharap makanan Tokkebi dapat memberikan manfaat dan
khasiatnya kepada semua orang.
Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya yang
dilakukan dalam melakukan strategi pasar antara lain:
1. Segmenting: segmentasi pasar adalah dengan menjadikan pembeli/ costumer
Sebagai target yang akan dicapai. Produk yang kami buat adalah produk Yang
dapat dinik mati oleh mereka yang ingin cemilan/ makanan sehat dan ringan
sebagai inovasi Alternatif Tokkebi dengan varian isi nugget bayam dan wortel
2. Targeting: Target pasar yang kami bidik adalah kalangan masyarakat baik dari
anak-anak maupun orang dewasa, terutama mereka yang tidak suka sayuran.
3. Positioning: Agar produk kami ini mudah dikenali oleh Masyarakat, kami
berinovasi dengan cara menciptakan menu Tokkebi dengan isi nugget bayam dan
wortel dengan kualitas yang baik juga kemasan yang menarik.
4. Teknik Pemasaran/ Promosi: Kami menggunakan sosial media dalam melakukan
promosi produk kami, seperti whatsapp, Instagram dan Yang lainnya, tetapi untuk
saat ini dalam mempromosikan produk kami hanya di lingkungan kampus.
5. Resiko: resiko yang mungkin terjadi dalam bisnis ini adalah jika Pemesanan online
bisa terjadi keterlambatan pengantaran makanan ke konsumen, karena adanya
Hambatan mobilitas, naiknya harga bahan baku yang tidak bisa dihindari, adanya
Pesaing yang membuat produk yang serupa namun harga lebih rendah.

3.9 Price, Product


 Price
Harga 1 Tokkebi : Rp. 3.000,00
 Product
Menamakan Tokkebi Healthy karena bahannya ada olahan sayur yang bermanfaat
bagi kesehatan.
- Bahannya :
1. Tepung Terigu 2. Kentang
3. Air 6. Ragi
4. Garam 7. Lada
5. Gula 8. Sosis dan nugget
- Bahan-Bahan Untuk Nugget
1. Ayam
2. Wortel dan bayam
3. Bawang
4. Telur
5. Bawang putih dan bawang
merah
6. Merica
7. Tepung terigu
8. Garam
9. Penyedap rasa
3.10 Physical Distribution, Promotion, Product Life Cycle Dan Pengembangan Produk
 Physical distribution
o Memastikan produk sampai ke tangan konsumen
o Memastikan produk tidak rusak saat sampai ke tangan konsumen
o Memastikan produk sampai tepat waktu agar konsumen tidak komplain
 Promotion
o Membuat brosur yang menarik dan label yang menarik
o Memberikan informasi ke konsumen khasiat dari mengkonsumsi Tokkebi
healthy, hal ini digunakan agar konsumen tau kandungan Tokkebi Healthy
tidak hanya untuk camilan tapi baik untuk kesehatan.
o Memberikan testimoni kepada konsumen mengenai rasanya.
 Product life cycle
a) Tahap pengenalan
Menggunakan strategi Penetrasi Lambat (Slow-Penetration). Slow-
penetration adalah peluncuran produk dengan harga rendah dan promosi yang
juga rendah. Gunakan strategi ini dengan asumsi target pasar luas, memiliki
kepekaan terhadap harga yang tinggi, dan terdapat beberapa persaingan
potensial.
b) Tahap pertumbuhan
- Meningkatkan kualitas produk, menambah ciri khas produk, menambah
fitur-fitur, dan memperbaiki desain atau modelnya.
- Menambah varian baru dari produk yang sudah ada, misalnya dengan
ukuran yang berbeda, rasa baru, dan sebagainya. Tujuannya untuk
melindungi eksistensi produk utama.
- Masuki segmen pasar baru.
- Meningkatkan jangkauan melalui channel baru.
- Gunakan iklan yang menunjukkan nilai (value) dari produk Anda,
sehingga audiens memiliki alasan untuk membeli produk Anda.
- Menurunkan harga agar bisa dijangkau lebih banyak konsumen.
c) Tahap kedewasaan
Tahap ini ditandai dengan tingkat penjualan yang melambat, stagnan, atau
bahkan menurun. Ada tiga fase dalam kedewasaan yang menjadi bagian siklus
hidup produk yakni:
- Penjualan melambat, tahap ini ditandai dengan penjualan yang melambat.
- Penjualan Stabil: penjualan berada di angka yang cenderung stabil, akibat
kejenuhan pasar. Peluang pertumbuhan penjualan bergantung pada
pertumbuhan populasi dan permintaan pengganti.
- Penjualan Menurun: Penjualan terus menurun dari tahun ke tahun.
d) Tahap penurunan
Tahap ini adalah kondisi ketika mempertahankan produk di pasar justru
menjadi beban bagi perusahaan dan karyawan. Beberapa penyebabnya adalah
alasan teknologi, pergeseran selera konsumen, dan meningkatnya persaingan.

 Pengembangan Produk
Serangkaian tindakan perusahaan yang bertujuan mengembangkan produk baru
yang dimaksudkan untuk diperkenalkan ke pasar. Setiap perusahaan memiliki
pendekatan berbeda dan spesifik untuk pengembangan produk. Namun, secara
umum, ini melalui sejumlah proses yang saling terkait dan identik. Kegiatan-
kegiatan ini dapat meliputi: 
1. Mengumpulkan Ide
2. Menyaring dan Memilih Ide
3. Mengembangkan dan Menguji Konsep
4. Mengembangkan Strategi Pemasaran
5. Melakukan Analisa Bisnis
6. Pengembangan Produk
7. Menguji Produk di Pasar
8. Meluncurkan Produk Baru.
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dapat dilihat bahwa usaha Tokkebi sangat menarik dikembangkan bagi
pengusaha-pengusaha baru,yang lumayan banyak diminati oleh masyarakat . Oleh
karena itu, kami sebagai mahasiswa sangat tertarik untuk menjalankan usaha ini,
karena tidak memerlukan modal yang terlalu besar.
Dari pembahasan yang telah dijelaskan di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa usaha Tokkebi ini dapat membuka peluang usaha yang cukup besar dengan
memperkuat konsep dan pemasaran yang akan dilakukan agar usaha ini lebih maju
dan lebih besar lagi. Selain itu usaha ini dapat dimulai dengan modal yang tidak
terlalu besar. Selain itu, jika usaha ini terus dikembangkan maka banyak tenaga kerja
yang dibutuhkan dalam usaha ini. Sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan
bagi yang membutuhkan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA

https://seoanaksholeh.com/perencanaan-pemasaran/

https://sajiansedap.grid.id/read/102460213/jarang-ada-yang-sadar-minum-jus-bayam-dan-
wortel-saat-perut-kosong-bisa-berikan-manfaat-luar-biasa-untuk-tubuh?
page=all#:~:text=Bayam%20juga%20dikenal%20karena%20kandungan,yang%20membantu
%20memulihkan%20dan%20merevitalisasi.

https://text-id.123dok.com/document/7q0v44l9z-berfikir-kreatif-dalam-ukm-menurut-
zimmerer-ada-tujuh-tahap-proses-kreatif-dengan-menggunakan.html

https://pengusahamuslim.com/3363-6-penghambat-kreatifitas-1785.html

https://www.maxmanroe.com/pengertian-kewirausahaan.html Rio Brian. 2021

https://www.gurupendidikan.co.id/kreativitas-dan-inovasi/ Ojel. 2014

https://www.linovhr.com/berpikir-kreatif/ LinovHR. 2012 Cara Meningkatkan Kemampuan


Berpikir Kreatif

http://www.galeripustaka.com/2013/03/ciri-ciri-berpikir-kreatif.html Riani, Asri Laksmi.,


dkk. 2005. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Surakarta : UPT Penerbitan dan Percetakan UNS
(UNS Press)

http://repository.untag-sby.ac.id/325/7/BAB%202.pdf Kasali (2010:56) Hamabatan Berpikir


Kreatif

https://www.haidunia.com/pengertian-berpikir-kreatif/
http://bkkarirpraktikum.blogspot.com/2009/06/pengembangan-berfikir-kreatif.html Anisa
Imathoh.

https://www.maxmanroe.com/vid/marketing/rencana-pemasaran.html M.Prawiro (06


Agustus 2018)

https://komerce.id/blog/segmentasi-pasar-adalah/ Nanda (15 Juli 2021)

http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4511/3/BAB%20II.pdf (Price,Product)

http://eprints.polsri.ac.id/632/3/BAB%20II.pdf (Price,Product)

http://e-journal.uajy.ac.id/13294/3/TI074602.pdf (Physical distribution,promotion,product


life cycle,pengembangan produk)

https://www.kumpulanpengertian.com/2018/03/pengertian-analisis-swot-menurut-para.html

Coki Siadari (15 Maret 2018)

Anda mungkin juga menyukai