Anda di halaman 1dari 26

Akuntansi

Kelompok 1:

Kimico Mengko
Ricky Zakharia Wawo
Yumiko Christina Ruth Golung
Farhan Monoarfa
Kezia Senduk
Petrisia Kintan Isoko Unu
Jurnal Penyesuaian dan Jurnal Khusus

Jurnal penyesuaian dan fungsinya


Apa Itu Jurnal Penyesuaian?
Jurnal penyesuaian adalah suatu kegiatan akuntansi yang bermanfaat
untuk menetapkan saldo catatan akun pada buku besar di periode akhirn
jurnal penyesuaian berfungsi untuk menghitung beban dan pendapatan
pada periode yang bersangkutan.
Secara luas, pengertian dari jurnal penyesuaian sendiri merupakan jurnal
yang dibuat pada proses pencatatan perubahan saldo di dalam akun yang
pada akhirnya akan mencerminkan saldo pada jumlah yang
sesungguhnya.
Fungsi Jurnal Penyesuaian
● Agar akun nominal yakni akun pendapatan serta bebannya bias
diakui di suatu periode serta menunjukkan situaso yang
sesungguhnya
● Menghitung perkiraan nominal (pendapatan serta beban)
sebenarnya dalam periode terkait
● Menetapkan saldo catatan pada akun buku besar di akhir periode
sehingga perkiraan saldo kewajiban dan harta (saldo riil)
menunjukkan jumlah sesungguhnya
● Agar di akhir periode, akun riil yang berupa harta, kewajiban, serta
modal menampakkan situasi sebenarnya
Cara membuat Jurnal Penyesuaian
Materi Perlengkapan
Menyesuaikan Perlengkapan
Data yang perlu disesuaikan:
1. Perlengkapan kantor yang tersisa Rp 2.000.000
2. Perlengkapan toko telah terpakai sebesar Rp 2.000.000

Menyesuaikan Harta Tetap

Menyesuaikan Harta Tetap


Data yang perlu disesuaikan:
1. Perlengkapan menyusut sebesar 10%
2. Kendaraan memiliki umur ekonomis 10 tahun dengan nilai residu
sebesar Rp 5.000.000
3. Gedung memiliki umur ekonomis 20 dan disusutkan dengan
metode garis lurus

Menyesuaikan Beban yang Harus Dibayar


Menyesuaikan beban yang masih harus dibayar
Data yang perlu disesuaikan:
1. Listrik yang belum dibayar sebesar Rp 250.000
2. Gaji 2 karyawan belum dibayar @Rp 100.000/hari, tanggal 31
Desember jatuh hari rabu. Gaji dibayar setiap hari sabtu

Menyesuaikan Pendapatan yang Masih Harus Diterima


Menyesuaikan pendapatan yang masih harus diterima
Data yang perlu disesuaikan:
1. Pendapatan bunga bank bulan ini yang belum dicatat sebesar Rp
200.000

Menyesuaikan Beban Dibayar Dimuka

Menyesuaikan beban dibayar dimuka


Data yang perlu disesuaikan:
1. Asuransi dibayar 1 tahun pada awal maret 2020
2. Sewa dibayar 1 tahun pada awal mei 2020
3. Iklan dibayar untuk 10 kali terbit, sampai akhir periode baru terbit
4 kali
4. Beban keamanan dibayar untuk 1 tahun pada awal oktober 2020
Menyesuaikan Pendapatan Diterima Dimuka

Menyesuaikan pendapatan diterima dimuka


Data yang perlu disesuaikan:
1. Pendapatan sewa gedung yang sudah jatuh tempo sebesar Rp
4.000.000
2. Pendapatan sewa kostum untuk 1 tahun, diterima pada bulan maret
untuk 1tahun
3. Pendapatan jasa parkir tersebut untuk 1 tahun, diterima diawal
bulan oktober 2020
4. Pendapatan sewa mobil yang sudah jatuh tempo sebesar Rp
8.000.000

Koreksi Karena Kesalahan Pencatatan


Koreksi karena kesalahan pencatatan
Data yang perlu disesuaikan:
1. Membeli perlengkapan seharga Rp 1.000.000, tetapi hanya dicatat
sebesar Rp 100.000
2. Membeli perlengakapn seharga Rp 1.000.000, tetapi dicatat
sebesar Rp 10.000.000
3. Membeli perlengkapan seharga Rp 1.000.000, tetapi hanya
dicatatpada akun peralatan

Menyesuaikan Persediaan Barang Dagang Metode L/R


Menyesuaikan perseiaan barang dagang metode ikhtisar L/R
Data yang perlu disesuaikan:
1. Persediaan barang dagang akhir sebesar Rp 10.000.000

Menyesuaikan Persediaan Barang Dagang Metode HPP

Menyesuaikan barang dagan metode HPP


Data yang perlu disesuaikan:
1. Persediaan barang dagang akhir sebesar Rp 10.000.000
Metode FIFO, LIFO dan Average
Dalam akuntansi persediaan barang bisa dihitung dalam beberapa metode, dimana metode ini
bisa disesuaikan dengan jenis perusahaan dan juga kepentingan perusahaan. Beberapa metode
perhitungan persediaan yang populer digunakan adalah metode FIFO (First in First Out), LIFO
(Last In First Out), dan Average. Kemudian, ada dua sistem pencatatan persediaan yang
digunakan yaitu sistem perpetual dan periodik. Biasanya dalam menghitung persediaan, akan
dihitung pula HPP (Harga Pokok Penjualan) dan laba kotor. Namun, di pembahasan kali ini kita
akan fokus pada cara dan contoh perhitungan Metode FIFO, LIFO dan Average saja.
Contoh Soal atau Data Persediaan untuk Perhitungan Metode FIFO, LIFO dan Average
Untuk lebih jelasnya berikut ini ada contoh data penjualan dan pembelian persediaan selama
tahun 2017 di PT. XY :

Cara Perhitungan Metode FIFO


Dalam penerapan metode FIFO berarti perusahaan akan menggunakan persediaan barang yang
lama/pertama masuk untuk dijual terlebih dahulu. Jadi biasanya persediaan akhir barang

dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk. Metode FIFO
cocok diterapkan pada perusahaan yang menjual produk yang memiliki masa kadaluarsa, seperti
makanan, minuman, obat dan lain sebagainya. Berikut adalah contoh perhitungan metode FIFO
dari data di atas:
Cara Perhitungan Metode LIFO
Dalam penerapan metode LIFO berarti perusahaan akan menggunakan persediaan barang yang
baru/terakhir masuk untuk dijual terlebih dahulu. Jadi biasanya persediaan akhir barang
dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang pertama atau awal masuk. Berikut
adalah contoh perhitungan metode FIFO dari data di atas:

Cara Perhitungan Metode Average


Dalam penerapan metode Average berarti perusahaan akan menggunakan persediaan barang
yang ada di gudang untuk dijual tanpa memperhatikan barang mana yang masuk lebih awal atau
akhir. Jadi persediaan akhir barang dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan
rata-rata yang masuk. Berikut adalah contoh perhitungan metode Average dari data di atas:
LAPORAN KEUANGAN

PENGERTIAN

•Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan dimana biasanya sering
dilakukan audit oleh lembaga pemerintah, akuntan, firma, atau lembaga lainnya dengan tujuan
untuk memastikan akurasi dan untuk tujuan pajak, pembiayaan, atau investasi.
Fungsi Laporan Keuangan
Investor dan analis keuangan mengandalkan data keuangan untuk menganalisis kinerja perusahaan
dan membuat prediksi tentang arah masa depan harga saham perusahaan. Salah satu sumber
terpenting dari data keuangan yang andal dan diaudit adalah laporan tahunan, yang berisi laporan
keuangan perusahaan.
Laporan keuangan digunakan oleh investor, analis pasar, dan kreditor untuk mengevaluas i
kesehatan keuangan dan potensi pendapatan perusahaan.
Komponen Laporan Keuangan
Laporan keuangan lengkap terdiri dari 5 jenis laporan, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan
modal, laporan posisi keuangan (neraca), laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
1. Laporan Laba/Rugi
Laporan laba-rugi atau income statement atau profit and loss statement merupakan laporan
keuangan yang berfungsi untuk menilai kinerja keuangan apakah perusahaan mengala mi
keuntungan atau kerugian pada satu periode akuntansi. Selain untuk mengetahui keuntungan atau
kerugian, laporan laba rugi juga dibuat untuk memberikan informasi tentang pajak perusahaan,
bahan evaluasi manajemen dan membantu dalam pengambilan keputusan.
2. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menggambarkan perubahan baik berupa
peningkatan atau penurunan aktiva bersih selama satu periode. Pada saat awal pendirian
perusahaan, sebagai pemilik perusahaan pasti menyetorkan modalnya. Selama beroperasi tentu
saja modal awal akan berubah sesuai dengan kinerjanya. Misalnya, jika pada periode berjalan
perusahaan mengalami kerugian maka modal akan berkurang. Sebaliknya jika perusahaan
mengalami keuntungan, modal akan bertambah.
3. Laporan Posisi Keuangan
Seperti namanya laporan posisi keuangan (neraca) atau balance sheet merupakan laporan
keuangan yang menunjukan posisi dan informasi keuangan sebuah perusahaan. Dalam laporan
neraca, kamu akan melihat informasi tentang aset, kewajiban dan modal perusahaan secara
lengkap dan rinci. Dengan kata lain, elemen dalam laporan neraca hanya tiga akun tersebut.
4. Laporan Arus Kas
Jenis laporan keuangan yang ke empat yakni laporan arus kas atau cash flow statement. Laporan
arus kas memberikan informasi tentang aliran kas perusahaan yang masuk dan keluar. Selain itu,
laporan arus kas juga berfungsi sebagai indikator untuk memprediksi arus kas di periode yang akan
datang.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) merupakan bagian dari laporan keuangan suatu entitas.
Namun, catatan laporan keuangan bukanlah hal yang wajib dibuat oleh perusahaan. Sehingga
biasanya perusahaan yang membuat catatan atas laporan keuangan adalah perusahaan-perusa haa n
skala besar atau perusahaan yang sudah terbuka (public companies). Tujuan pembuatan laporan
ini adalah untuk memberikan penjelasan yang rinci tentang hal-hal yang ada pada jenis laporan
keuangan lainnya. Sehingga letak catatan atas laporan keuangan ada di belakang sendiri.
Bagaimana Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana?
1. Buat Buku Catatan Pengeluaran
Saat awal membuka usaha sebaiknya pertimbangkan dulu untuk membuat buku terpisah khusus
untuk mencatat pengeluaran. Catatlah semua pengeluaran mulai dari pembelian barang hingga
pengeluaran sejumlah biaya dengan jelas. Dengan begini akan lebih mudah mengetahui berapa
jumlah modal usaha yang telah dikeluarkan.
2. Buat Buku Catatan Pemasukan
Tidak hanya pengeluaran, semua hal yang berhubungan dengan pemasukan uang juga perlu dicatat
dengan jelas. Termasuk hasil penjualan barang hingga piutang yang sudah dibayar. Upayakan
untuk mencatat pemasukan ini setiap hari. Hal ini supaya memudahkan dalam membuat laporan
bulanan.
3. Buat Buku Kas Utama
Buku kas utama ini merupakan gabungan antara buku catatan pemasukan dan pengeluara n.
Penggabungan ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih detail terkait seberapa besar jumlah
kerugian maupun keuntungan perusahaan. Selain itu pembuatan buku kas utama ini juga bisa
dipakai sebagai dasar pembuatan perencanaan strategi perusahaan di masa depan.
4. Buku Stok Barang
Perusahaan tidak melulu mencatat perkara uang namun juga barang. Pencatatan arus keluar masuk
barang harus dilakukan secara continue dan setiap hari. Logikanya jika penjualan tinggi
seharusnya arus jumlah barang yang keluar dan masuk juga makin tinggi. Buku stok barang ini
juga dapat dipakai untuk memonitor jumlah persediaan barang yang dimiliki perusahaan. Selain
itu buku ini juga berguna untuk menghindari adanya kecurangan yang kadang dilakukan oleh para
supplier atau pegawai perusahaan sendiri.
5. Buku Inventaris Barang
Buku ini digunakan untuk mencatat semua barang yang dimiliki perusahaan. Baik yang sudah
dibeli maupun telah diurus. Selain itu buku ini pun dapat berfungsi supaya aset perusahaan tetap
terkendali.

PENCATATAN TRANSAKSI KE DALAM JURNAL UMUM


METODE PHISIK ATAU PERIODIK
Dalam metode ini saat terjadi pembelian dan penjualan dicatat dalam akun PEMBELIAN
dan PENJUALAN, sedangkan pencatatan persediaan barang dagang dilakukan pada akhir periode dengan
melakukan perhitungan fisik di gudang.

Perhatikan diagram diatas, Akun – akun yang lazim digunakan oleh perusahaan dagang selama
masa operasinya dapat dilihat dari kegiatan utama perusahaan dagang yaitu MEMBELI dan MENJUAL
barang dagang.
B. ENCATATAN TRANSAKSI KE DALAM JURNAL UMUM
METODE PERPETUAL / TERUS MENERUS
Dalam metode ini cara mencatat nilai persediaan barang dagang dilakukan secara terus menerus setiap
terjadi transaksi yang menyangkut persediaan barang dagang, baik pada waktu membeli maupun menjual.
Jadi saat terjadi pembelian maupun penjualan dicatat pada akun PERSEDIAAN BARANG DAGANG.
Perhatikan contoh soal berikut ini :

PENCATATAN TRANSAKSI KE DALAM JURNAL UMUM


1. TRANSAKSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBELIAN
2. TRANSAKSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENJUALAN

LATIHAN SOAL !
Berikut adalah transaksi yang terjadi pada PD Alfa – Omega selama bulan Januari sebagai berikut:
1 Januari untuk modal pertama PD Alfa – Omega menyerahkan uang tunai sebesar Rp 100.000.000 dan
seperangkat peralatan kantor seharga Rp 20.000.000,00
2 Januari Dibeli dengan tunai dari Toko Angkasa Jakarta perlengkapan toko Rp 5.000.000, peralatan
kantor Rp 3.000.000 dan peralatan toko Rp 12.000.000
3 Januari Dibayar per kas kepada PT Makmur Abadi Jakarta sewa gedung toko sebesar Rp 24.000.000
5 Januari Dibeli barang dagang dengan harga faktur Rp 8.000.000 dari PT Sejahtera Prima Jakarta dengan
syarat pembayaran 2/10, n/30
6 Januari Dibayar per kas biaya angkut barang yang dibeli kepada PT Transport Cepat Laris Jakarta Rp
500.000
8 Januari dikirim kembali barang dagang yang dibeli secara kredit dari PT Sejahtera Prima, Jakarta,
sejumlah Rp 300.000. Dari PT Sejahtera Prima telah diterima nota kredit.
10 Januari Dibayar per kas harga pembelian barang yang dibeli tanggal 5 Januari dari PT Sejahtera Prima.
11 Januari Dibeli barang dagang seharga Rp 6.000.000 dari PT Bunda Jakarta dan jumlah tersebut dibayar
per kas.
12 Januari Dijual barang dagang pada PT Sri Rejeki Bandung, dengan harga faktur Rp 12.000.000 dengan
syarat pembayaran 2/10, n/30
14 Januari Dibayar per kas biaya angkut penjualan barang sejumlah Rp 600.000 pada PT Angkutan
Lancar, Jakarta.
15 Januari Diterima kembali barang dagang dari PT Sri Rejeki, Bandung sebesar Rp 2.000.000 karena
mutu barang yang dikirim kurang baik.
16 Januari dibayar per kas gaji bagian kantor Rp 2.000.000 dan gaji bagian penjualan Rp 3.000.000
18 Januari diterima piutang per kas dari PT Sri Rejeki Bandung atas penjualan barang dagang pada
tanggal 12 Maret
19 Januari untuk pengamanan barang – barang yang disimpan di gudang ditutup perjanjian asuransi dan
dibayar per kas biaya polis Rp 6.000.000 untuk setahun
20 Januari dijual barang dagang seharga Rp 5.000.000 kepada Toko Bersaudara Jakarta dan diterima per
kas Rp 5.000.000
21 Januari dibeli barang dagang dari PT Kijang Jakarta dengan harga faktur Rp 15.000.000 dengan
mendapat rabat 20% dan syarat pembayaran 2/10, n/30
22 Januari dijual barang dagang pada PT Bumi Indah dengan harga faktur Rp 14.000.000. Syarat
penyerahan FOB Shipping Point dan pada hari yang sama dibayar beban angkut penjualan untuk
pengiriman sejumlah Rp 1.000.000.
24 Januari dibayar dimuka biaya iklan untuk 20 kali penerbitan pada sebuah harian sejumlah Rp
2.000.000
25 Januari dijual barang dagang seharga Rp 5.000.000 dengan memperhitungkan rabat 10%. Pembayaran
diterima per kas.
Catatlah transaksi diatas ke dalam Jurnal Umum !
Soal diatas disadur dari buku Akuntansi untuk SMA kelas 12, karangan Alam S, penerbit ESIS,.

1. PToko Baru Saja Buka di Semarang adalah toko yang bergerak dalam usaha perdagangan beras, gula,
kedelai, jagung dan barang – barang kebutuhan bahan pokok dan hasil bumi lainnya. Kebijakan toko
setiap penjualan secara kredit dilakukan dengan syarat 2/10, EOM. (1 ton = 1000 kg, 1 kuintal = 100 kg)
Transaksi selama bulan September adalah sebagai berikut :
Sept 1 Menjual 2 kuintal gula pasir kepada toko CatDog dengan harga @Rp 3.000/Kg, ongkos angkut
barang sebesar Rp 25.000 dengan syarat penyerahan barang FOB Shipping Point (Faktur No. 001)
3 Membeli dari CV Blue Clues syarat 3/10, n/30 Faktur No. 010:
~ 1 ton gula pasir dengan harga per kg Rp 1000
~ 2 ton beras raja lele dengan harga per kg Rp 4.000
~ 1 ton kedelai dengan harga per kg Rp 1000
5 Menerima nota Debit dari toko CatDog karena barang tidak sesuai dengan mutunya dengan
memberikan pengurangan harga sebesar Rp 50.000 (Nota Kredit No.001) dan hari itu juga toko CatDog
membayar ongkos angkut barang yang dibeli sebesar Rp. 25.000 (BKM 001)
7 Membayar beban sewa ruangan untuk bulan September sebesar Rp 200.000 dengan cek N0.1002 (BPK
1002), Beban Iklan sebesar Rp 350.000 dengan cek No. 1003 (BPK 1003) dan beban Lain – Lain sebesar
Rp 50.000 dengan cek No. 1004 (BPK 1004).
9 Menerima Nota Kredit dari CV. Blue Clues atas barang dagang yang tidak sesuai dengan mutunya
sebesar Rp.100.000
11 Menerima pelunasan dari toko CatDog dengan faktur no. 001
13 Melunasi faktur pembelian No. 010 tertanggal 3 September yang lalu dengan cek No. 001
15 Membayar gaji pegawai tengah bulan pertama. Karyawan toko Rp 750.000, karyawan kantor Rp
150.000
25 Menjual tunai kepada toko Bud dengan memberikan rabat sebesar 2% (BKM.007) :
~ 5 kuintal kedelai dengan harga per kg Rp 2.000
~ 2 kuintal gula dengan harga per kg Rp 3.000
~ 10 kuintal beras dengan harga per kg Rp 5.000
ongkos angkut barang sebesar Rp 50.000 syarat penyerahan bang FOB Destination Point (BKK. 006)
30 Diterima pemberitahuan dari Bank Diego tentang pembebanan pada rekening perusahaan untuk biaya
administrasi sebesar Rp 10.000 dan pemberituhuan tentang bunga yang diberikan sebesar Rp 115.600,00
2. Perusahaan dagang AYE sudah menyelesaikan transaksinya selama bulan Januari yang selurh
penjualan kreditnya dilakukan dengan syarat 1/10, n/30. Yang terjadi dalam bulan Januari adalah sebagai
berikut :
1 Dibeli barang dagangan dari PD Saputra dengan harga Rp 100.000 faktur No. 030 syarat 2/10, n/30
1. Dikeluarkan Cek no. 1032 kepada PD AA, faktur sebesar Rp 150.000 dengan mendapatkan
potongan sebesar 1%.
7 Dijual barang dagangan sebesar Rp 200.000 dengan mengeluarkan faktur No. 041 kepada PD BB.
Harga Pokok Penjualan Rp 150.000
9 Dijual barang dagang dengan tunai sebesar Rp 300.000. Harga Pokok Penjualan sebesar Rp 250.000
Kwitansi No.012
10 Dikeluarkan nota kredit no. NK 305 kepada PD BB untuk barang yang dikembalikan karena rusak
sebesar Rp 50.000. Harga Pokok Barang Rp 37.500
11 Dikeluarkan Cek No. 1110 kepada PD Saputra sebagai pelunasan pembelian tanggal 1 Januari yang
lalu.
13 Diterima Cek sebesar Rp 500.000 dari Fa. Warga sebagai pembayaran utang dagang faktur kita,
dikurangi potongan kuitansi No. 013
15 Dijual barang dagangan sebesar Rp 250.000 kepada PD Kumala dengan faktur No. 042. Harga Pokok
Penjualan Rp 200.000
17 Diterima Cek dari PD BB sebagai pembayaran atas penjualan barang dagangan tanggal 7 Januari yang
lalu
18 Dibeli barang dagang dari PD Bonansa sebesar Rp 150.000 Faktur No. 031 Harga Pokok Penjualan Rp
100.000
21 Dikeluarkan Cek No. 1033 untuk pembayaran beban iklan sebesar Rp 25.000 BPK No. 1346
23 Dikeluarkan cek no. 1234 untuk pembelian tunai barang dagang seharga Rp 200.000 BPK No. 1347
25 Dikeluarkan cek No. 1035 untuk pembayaran utang kepada PD Cipta sebesar Rp 100.000 BPK No.
1348
31 Diterima cek dari PD Kumala untuk pelunasan sisa utangnya (Kuitansi No. 015)
Diminta : Buatlah jurnal umum dengan menggunakan metode perpetual!
Pengertian Jurnal Khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang berfungsi mencatat jenis transaksi yang
memiliki jenis yang sama ataupun transaksi yang sering terjadi di dalam
sirkulasi keuangan perusahaan.

Dalam jurnal khusus dibagi menjadi 4 jenis pengelompokkan untuk


mempermudah pemakaian. Keempat jenis ini adalah jurnal penjualan,
jurnal pembelian, jurnal pengeluaran, dan yang terakhir jurnal
penerimaan. Karena jurnal umum tidak dapat dipakai untuk
menspesifikasikan transaksi yang sama dan jumlah transaksi, maka
penggunaan jurnal ini sering diperlukan.

Selain itu, jurnal khusus umumnya dipakai oleh perusahaan manufaktur


dan dagang yang memiliki jangkauan yang besar. Perusahaan besar
seringkali memakai jenis jurnal ini karena mempermudah pencatatan
aliran uang untuk dan dari berbagai macam jenis sumber.

1. Jurnal Khusus Pembelian

Pada jurnal pembelian transaksi yang dicatat berupa transaksi pembelian


secara kredit entah itu pembelian barang dagang ataupun pembelian
perlengkapan dan peralatan.
Pencatatan yang dilakukan akibat penambahan pembelian caranya dengan
mendebitkan akun pembelian sejumlah pembelian tersebut.
Jika pencatatan yang terjadi akibat penambahan utang dagang dengan cara
mengkreditkan akun utang dagang sejumlah nilai utang.
Dan contoh jurnal khusus pembelian sebagai berikut.
2. Jurnal Khusus Penjualan
Transaksi yang dicatat pada jurnal penjualan termasuk transaksi
penjualan barang dagang secara kredit. Jadi transaksi tersebut
mengakibatkan saldo yang ada di piutang dagang bertambah dan saldo
penjualannya juga bertambah.

Seandainya ada penambahan piutang dagang dengan cara mendebitkan


piutang dagang sedangkan pencatatan yang dilakukan kalo ada
penambahan penjualan adalah mengkreditkan penjualan.

Contoh jurnal khusus penjualan perusahaan dagang sebagai berikut.


3. Jurnal Khusus Penerimaan Kas

Setiap transaksi yang dicatat pada jurnal penerimaan kas berupa


transaksi yang dilakukan secara tunai misalnya pelunasan piutang,
pengembalian barang yang sudah dibeli secara tunai (retur pembelian)
dan lainnya.

Jika ada transaksi penjualan barang dagang secara tunai maka akan
menambah saldo kas dan saldo penjualan, pencatatannya berada diposisi
debit akun kas dan kredit akun penjualan.

Apabila ada yang transaksi pelunasan piutang maka akun kas berada di
posisi debit dan akun piutang berada di kredit. Maka, contoh jurnal
khusus penerimaan kas sebagai berikut.

4. Jurnal Khusus Pengeluaran Kas


Terakhir, jurnal pengeluaran kas mencatat transaksi pembelian tunai,
pembayaran utang, retur penjualan, dan transaksi pembayaran lainnya.

Jika ada transaksi pembelian barang secara tunai kamu bisa mencatat
akun pembelian di debit dan akun kas diposisi kredit. Apabila kamu
memberikan diskon pembelian maka pencatatannya adalah debit untuk
akun utang dagang dan akun kas serta akun potongan pembelian berada
diposisi kredit.

Anda mungkin juga menyukai