Anda di halaman 1dari 10

PEMASARAN BANK SYARIAH SEBAGAI SOLUSI MENABUNGNYA ANAK MUDA

MILENIAL DI ERA DUNIA DIGITAL

Muhammad Riski Sulaiman Siregar


Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Email : riskisulaimansiregar@gmail.com

Abstrak
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia hanya berkisar tepatnya di atas 5%, sedangkan
penduduk Indonesia saat ini sudah mencapai 300 juta jiwa, di Era digital yang sedang di
lalui pada saat ini banyak masyarakat yang minat menabungnya sangat sedikit terkhusus
anak muda milenial yang hanya mengharapkan gaji dari orang tuanya, Sektor Perbankan di
Indonesia juga sangat berpengaruh dalam pertumbihan ekonomi setiap tahunnya, di tahun
ini Perbankan syariah sudah mulai di kenal masyarakat awam, yang dulunya hanya
mengenal akan tetapi banyak yang mnengira Perbanka Syariah tidak ada bedanya dengan
Perbankan Konvensional. Kaum Milenial merupakan sasaran yang tepat untuk dijadikan
pasar perbankan syariah, karena menabung harus dimulai seja dini, suksesnya suatu bangsa
di mulai dari anak mudanya.

Abstract
Economic growth in Indonesia is only around 5%, while the population of Indonesia has
reached 300 million, in the digital age that is currently being passed, there are currently very
few people who are interested in saving very little especially millennial young people who
only expect salaries from people the old, the Banking Sector in Indonesia is also very
influential in economic growth every year, this year Islamic banking has begun to be known
to the ordinary people, who used to only know but many who think Perbanka Syariah is no
different than Conventional Banking. The Mileeial is the right target to be made into the
Islamic banking market, because saving must begin as early as possible, the success of a
nation starts from its young child.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah salah satu negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di
dunia. Melihat fakta tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dengan melibatkan Pemerintah dan
pengusaha Muslim mendirikan bank syariah di Indonesia pada tahun 1991.
Prinsip-prinsip syariah tentunya diakomodasi dan disertakan dalam produk-
produk yang disediakan bank syariah.Kemunculan bank syariah yang dipelopori
pertama kali oleh Bank Muamalat diikuti kemunculan bank-bank syariah lainnya.
Uniknya, bank-bank syariah yang hadir belakangan ini merupakan cabang-cabang
dari bank konvensional. Yang membedakannya ialah sistem yang digunakan
(berbasis syariah) dan nama banknya (menyematkan kata syariah). Keberadaan
bank syariah menjadi sinyal positif bagi yang ingin mengamalkan prinsip syariah,
termasuk dalam urusan finansial. Dari ulasan di atas, jelas sudah produk dan
kegiatan dalam bank syariah dijalankan dengan memegang aturan-aturan yang
diatur dalam agama. Dengan memahami prinsip syariah di atas, Anda semakin
yakin dengan keputusan untuk menggunakan produk bank syariah.

B. Masalah

Permasaahan yang dihadapi di sektor perbankan khusunya bank syariah adalah


kurangnya minat menabung masyarakat di bank syariah, bahkan tidak di bank
syariah di bank konvensiaonal juga, kemudian masalah yang lebih banyak
dihadapi adalah kurangnya pengetahuan msyarakat terkait produk produk yang
ada di Bank Syariah, permasalahan selanjutnya adalah banyaknya anak muda
yang belum mengetahui produk produk bank syariah, karena di era digital ini anak
muda milenial banyak yang sudah berpenghasilan, dan mereka terkadang bingung,
hasil jerih payah mereka akan di simpan dimana.

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahu seberapa besar tingkat menabung
kaum milenial di bank, dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi seberapa
besar dampak yang akan timbul dan juga sekaligus mengaak para anak muda
untuk mengenal ini lah Bank Syariah yang kita kenal sebenarnya.

KAJIAN TEORITIS

Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan
syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.
Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan
transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi mengacu pada
prinsip saling membantu secara sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar
mungkin.1

Ada sejumlah prinsip dalam Islam yang mendasari produk dan kegiatan perbankan
syariah.

1. Mudharabah
Adalah akad kerja sama antara shahibul maal (pemilik modal)
dan mudharib (pengelola dana) yang pembagian keuntungannya berdasarkan bagi
hasil menurut kesepakatan awal. Apabila usaha yang dijalankan mengalami
kerugian, seluruh kerugian ditanggung shahibul maal, kecuali ditemukan adanya
kelalaian atau kesalahan yang diperbuat mudharib, seperti penyelewengan,
kecurangan, dan penyalahgunaan dana. Prinsip mudharabah dibagi menjadi dua,
yakni mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah.
2. Musyarakah
Musyarakah adalah akad kerja sama di antara dua atau lebih shahibul maal untuk
mendirikan usaha bersama dan bersama-sama mengelolanya. Perihal keuntungan
dibagi sesuai kesepakatan, sedangkan kerugiannya ditanggung menurut kontribusi
modal masing-masing.
Jenis-jenisnya ada empat, yakni Syirkah Mufawadhah, Syirkah ‘inan, Syirkah
a’mal, dan Syirkah Wujuh.
3. Wadiah
Adalah titipan murni dari satu pihak ke pihak lain. Prinsip wadiah digolongkan
menjadi dua macam, yakni Wadiah Yad Amanah dan Wadiah Yad dhamanah.

1
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Ed. 1-1 ,Jakarta, Rajawali Pers. 2014, hal. 83
Keduanya berbeda: Wadiah Yad Amanah bisa diartikan si penerima wadiah tidak
bertanggung jawab jika ada kehilangan dan kerusakan pada wadiah yang bukan
disebabkan kelalaian atau kecerobohan penerima wadiah. Sementara
dalam Wadiah Yad dhamanah, si penerima wadiah boleh
menggunakan wadiah atas seizin pemiliknya dengan syarat dapat
mengembalikan wadiah secara utuh kepada pemiliknya.
4. Murabahah
Murabahah berarti akad jual beli yang melibatkan bank dengan nasabah yang
disepakati kedua belah pihak.
5. Salam
Adalah transaksi jual beli suatu barang tertentu antara pihak penjual dan pembeli
dengan harga yang terdiri atas harga pokok barang dan keuntungan yang
ditambahkannya telah disepakati bersama.
6. Istishna
Bisa diartikan sebagai transaksi jual beli yang hampir sama dengan prinsip salam,
yakni jual beli dan penyerahan yang dilakukan kemudian, sedangkan penyerahan
uangnya bisa dicicil atau ditangguhkan.
7. Ijarah
Prinsip ijarah merupakan akad pemindahan hak guna barang atau jasa dengan
pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan.
8. Qardh
Prinsip yang satu ini merupakan perjanjian pinjam-meminjam uang atau barang
yang dilakukan tanpa ada orientasi keuntungan. Namun, pihak bank sebagai
pemberi pinjaman boleh meminta ganti biaya yang diperlukan dalam
kontrak Qardh.
9. Hawalah/Hiwalah
Prinsip hawalah diartikan sebagai pengalihan utang dari orang yang berutang
kepada orang lain yang wajib menanggungnya.

10. Wakalah
Prinsip wakalah timbul karena salah satu pihak memberikan suatu objek perikatan
yang berbentuk jasa atau dapat juga disebut sebagai meminjamkan dirinya untuk
melakukan sesuatu atas nama diri pihak lain2
Setelah mengetahui berbagai prinsip yang dijalankan bank syariah dalam upayanya
untuk tetap berada dalam aturan-aturan syariah, yang juga perlu diketahui adalah
manfaat dari adanya bank syariah, termasuk dari penggunaan produknya. Di bawah
ini adalah manfaat-manfaat dari penggunaan produk bank syariah.
 Terhindar dari Riba
 Berdasarkan Syariah Islam
 Keuntungannya Diberikan berdasarkan Bagi Hasil
 Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
 Bank Syariah Sudah Dilengkapi Fasilitas Net Banking
 Sistem Bagi Hasil Lebih Adil dan Transparan
 Memberlakukan Saldo Tabungan yang Rendah
 Penabung atau Nasabah adalah Mitra Bank
 Dana Nasabah Dipergunakan Sesuai dengan Syariah
 Adanya Peringatan Dini tentang Bahaya karena Sifatnya yang Transparan
 Dana Ditujukan untuk Kepentingan dan Kemaslahatan Umat3

METODOLOGI

Dalam penelitian ini dengan jenis metode penulisan adalah deskriptif dan studi
kepustakaan/literatur yang berhubungan dengan judul penelitian dan penulisan ini.

PEMBAHASAN

Pemasaran atau marketing suatu rangkaian kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasan konsumen. Caranya dengan membuat produk, menentukan harganya, tempat
penjualannya dan mempromosikan produk tersebut kepada para konsumen. marketing yaitu
perpaduan antara aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk dapat mengetahui apa

2
Syafei Prof. DR. H. Rachmar, MA, 2001, Fiqh Muamalah, Bandung, CV Pustaka Setia. Hal. 70

3
Mardani DR., 2012, Fiqh Ekonomi Syariah, Edisi Pertama, Jakarta, PT Fajar Interpratama Mandiri hal. 54
yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga perusahaan dapat mengembangkan produk, harga,
pelayanan dan melakukan promosi supaya kebutuhan konsumen dapat terpenuhi serta
perusahaan mendapatkan keuntungan. Itulah beberapa penjelasan mengenai marketing pilih
yang mana saja karena semua intinya sama.

Marketing memang sangat erat kaitannya dengan aktivitas kehidupan kita sehari-hari sebab
objeknya ialah Konsumen. Biasanaya kita sebagai konsumen sering dihadapkan pada
beberapa pilihan seperti memilih merek dari produk tertentu yang hendak kita beli, dimana
kita akan membelinya dan menentukan waktu maupun kualitas saat melakukan pembelian.
Jadi kita sebagai konsumen dapat dijadikan informasi yang dibutuhkan oleh para Marketer
dalam melakukan kegiatan marketing.4 Dalam dunia erbankan marketing sangat di perlukan
karena pada dasarnya produk perbankan itu tidak terlihat, akan tetapi mempunyai dampak,
dalam pemasaran perbankan sasaran yang dituju dalam hal ini anak muda milenial yang
sedang membutuhkan dana atau kelebihan dana dalam usahanya. Bank syariah di Indonesia
sudah banyak didapati, setiap bank mempunyai produk yang berbeda beda ada juga yang
sama, karena pada dasarnya ketentuan yang di buat oleh Dewan Pengawas Syariah, dan fatwa
yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasioanal sesuai Undang Undang Perbankan No 21
tahun 2008,

Banyakanya anak muda sekarang yang sedang mencari tempat menabung yang aman atau
tempat untuk mencari modal yang tidak mempunyai bunga yang besar, solusi terbaik dalam
hal ini adalah Bank syariah, karenanya bank syariah hadir di tengah lapisan masyarkat untuk
memudahkan bagi yang memerlukan dana ,atau menyimpan dana, bahkan untuk berkerja
sama sesuai produk produk bank syariah yang akan di tawarkan nantinya. Dalam Perbankan
Syariah setiap produk mempunyai syarata syarat tertentu yang akan di ajukan oleh bank
terhadap calon nasabah bank.

Produk Produk bank Syariah tidak lepas dari aturan aturan syariat Islam, semua telah diatur
dalam Al-quran dan hadis, dan ada juga produk produk baru bank syariah yang mulai
berkembang dan sudah di sepakati oleh ijtima` ulama dengan konsep akad kontemporer,
disebut dengan desain akad. Solusi terbaik setiap kalangan masyarakat yang membutuhkan
dana atau kelebihan dana. Karena di Bank syariah juga setiap resiko sudah di perhatikan,
bahkan manajemen resiko di bank syariah itu lebih banyak dari di Bank Konvensioanl, ini
merupakan contoh bahwasanya bank Syariah itu lebih memperhatikan setiap resiko yang
kan dihadapi, dan semua akad nya sudah sesuai kepatuhan syariat. Menabung di Bank syariah
sebenarnya juga menjadi sekaligus menjadi bernilai ibadah, karena dalam bank syariah ada

4
Daulay Aqwa Nasir M.Si, Ilhamy M. Lathief M.E.I, 2016, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, FEBI
UINSU Press cet.1, hal. 67
akad yang dinamakan akan tijari, akan ini dengan tujuan untuk tolong menolong bagi orang
orang yang membutuhkan dana biasanya dana pendidikan.5

Pemasaran dalam bank syariah sangat banyak aspek aspek yang harus di persiapkan dari
setiap langkan yang akan di ambil. Dalam hal ini kaitannya dengan marketing langka
langkah yang akan di jalankan juga menggunkan marketing mix yaitu analisis 7P;

a. Produk
Produk dalam Bank Syariah ini beda dengan produk yang lain dalam hal ini tidak
terlihat karena dalam bentuk jasa jadi hanya dala mempunya dampak/efek. Produk
yang akan ditawarkan yaitu; mudharabah, musyarakah,wadiah,wakalah,murabahah,
Salam,istisna` dll.
b. Price
Untuk harga dalam hal ini tawaran produk yaitu, nisbah (bagi hasil) yang kan
disepakati nantinya antara bank dan nasabah atau pihak ketiga.
c. Promotion
Berkenaan dengan promosi bank syariah mempromosikan produk lewat beberapa
media diantaranya brosur, dan face to face antaar customer service dengan bank team
analis yang di utus oleh bank yang mendatangi langsung nasabah potensial bank
tersebut.
d. Place
Untuk tempat tentunya bank syariah sudah pasti bertempat di Bank.
e. Partisipant/ People
Yang ikut berpartisipasi dalam memasarkan produk bank syariah adalah semua
stekholder yang ada di bank tersebut yaitu pemangku kepentingan yang ikut
berpartisipasi dalam kontiniutas jalnnya bank terebut diantarnya.; Direktur, Manajer,
Custmer Servive, Teller, Bahkan Security.
f. Proses
Jalannya semua kegiatan yang akan dilakukan dalam memeasarkan produk ialah
dengan menawarkan produk produk yang dimiliki bank tersbut, dengan menagajak
nasabah khusunya anak muda milenial, dengan memberikan jaminan dalam artian hal
yang akan didapat jika calon nasabah menjadi nasabah tetap, dan juga memberikan
keyakinan kepada calon nasabah.
g. Physical Evidence
Semua yang dilakukan dalam memasarkan produk bank syariah yang tujuannya kaum
milenial dan itunpastinya kalangan mahassiswa yang sudah merintis kehidupannya
dengan mindset yang sudah berfikir tinggi dalam artian, tidak lagi berinvestasi dari
leher kebawah akan tetapi dari leher keatas dalam hal ini sudah berfikir panjang.

Selain analisis 7P didalam marketing satu hal lagi yang harus perhatikan ialah STP, dalam hal
ini STP yang akan digunakan dalam pemasaran Bank Syariah adalah sebagai berikut;

5
Natadipurba Chandra, 2016, Ekonomi Islam 101, Edisi 2, Bandung, PT Mobidelta Indonesia, hal. 132
a. Segmentasi
Segmentasi pasar ini pengelompokan kedalam keloompok nasabah yang akan menjadi
nasabah potensial dalam artian memilih pasar yang akan dituju, penelitian kali ini
segmen pasar yang dituju ialah anak muda milenial,
b. Targeting
Bank Syariah harud melakuka targeting, karena ini merupakan langkah untuk
menetapkan pasar sasaran (target market), sekumpulan nasabah yang dituju yang akan
dilayani dengan program program pemasaran tertentu, jadi segmen pasar yang dibidik
bak syariah.
c. Positioning
Strategi dengan tujuan untuk meyakinkan si nasabah akan percaya apabila ia
menyimpan uangnya di Bank Syariah, dan segala akadnya juga sudah sesuai
kepatuhan syariah, karena dalam hal ini menentukan positioning itu harus tepat sesuai
atas dasar atribut, kesempatan pengguna produk bank, dan juga mengahadapi
pesaing.6

Bank Syariah di Indonesia sudah ada sejak Tahun 1998, yaitu Bank Muamalat, kemudain
setelah itu sudah banyak Bank Umum yang mempunyai Bank Syariah, contohnya BanK
Syariah Mandiri (BSM), Bank BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Umum lainnya, ada juga
yang masih bebentuk UUS (Unit Usaha Syariah), dan juga berbentuk Badan yakni BPRS.
Untuk penjamin keamanan yang ada di Bank Syariah ada lembaga baru yang sudah
menangani semua yang ada Di sektor keuangan yaitu OJK (Otoritas Jasa Keuangan) peran
OJK sangat penting karena semua kegiatan di awasi oleh lembaga ini, yang dulunya tugas BI,
dan BI sekaranag hanya bertugas sebagai menstabilitaskan nilai rupiah. Berikut merupakan
contoh Mekanisme operasinal Bank BNI Syariah , Perhatikan gambar berikut.

6
Aqwa Nasir, Ilhamy M. Lathief, 2016, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, hal. 27
Gambar 1.1

Keterangan Gambar : dari gambar tesebut dapat diketahui bahwasanya semua operasinal
yang di jalankan oleh bank syariah sangatlah transfaran, dan tidak adanya pihak yang akan di
zolimi.

Di era Revolusi Industri 4.0 ini uang digital sudah sangat banyak bahkan ada lembaga survey
yang mengatakan hamper 90 % Semua transaksi sudah menggunakan uang digital, maka dari
itu penggunaan uang digital juga banya yang berdampak negative, ada istilah Satanic
Finance, ini adalah system keuangan setan yang kita tidak tahu dari mana asal usul uang itu,
secara tiba tiba uang akan bertambah atau hutang akan bertambah, ini yang harus dihindari
oleh anak muda yang berada di zaman milenial ini yang semuanya sudah menggunakan
smartphone, dengan modal ktp, semuanya sudah bisa di wujudkan. Oleh kareenayan Bank
Syariah sebagai solusi untuk anak muda milenial yang sedang membutuhkan dana atau yang
sedang kelebihan dana bisa menginvestasikan uangnya di Bank dengan tujuan membantu
bagi yang membutuhkan dana.
REFERENSI

Daulay Aqwa Nasir M.Si, Ilhamy M. Lathief M.E.I, 2016, Manajemen Pemasaran Bank
Syariah, FEBI UINSU Press cet.1,

Mardani DR., 2012, Fiqh Ekonomi Syariah, Edisi Pertama, Jakarta, PT Fajar Interpratama
Mandiri

Muhammad, 2014 Manajemen Dana Bank Syariah, Ed. 1-1 ,Jakarta, Rajawali Pers.

Natadipurba Chandra, 2016, Ekonomi Islam 101, Edisi 2, Bandung, PT Mobidelta Indonesia

Syafei Prof. DR. H. Rachmar, MA, 2001, Fiqh Muamalah, Bandung, CV Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai