Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 3 CALON SARJANA

BANK SYARIAH
Anggota
Athar harisyahbana
Deli Rizal Al-Falaq
Diki Hermawan
Galuh Angling Bagaskara
Muhammad Nabil Rafi
• Salsabilla
PEMBAHASAN
01 Sekilas tentang perbankan bank syariah di Indonesia

02 Landasan hukum bank syariah

03 Prinsip dan kegiatan usaha bank syariah

04 Produk dan Studi kasus


APA ITU BANK SYARIAH?
Bank Syariah adalah bank yang aktivitas atau kegiatan keuangannya
mengikuti ketentuan-ketentuan syariah islam, khususnya yang menyangkut tata
cara bermuamalah secara islam. Bank syariah berdiri atas prakarsa oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI) sekitartahun 18-20 Agustus 1990

Karakteristik
• beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil yang saling menguntungkan bagi
masyarakat dan bank
• aspek keadilan dalam bertransaksi
• investasi yang beretika
• mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi
• menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan.
LANDASAN HUKUM
BANK SYARIAH
Peraturan yang mengatur mengenai bank syariah di Indonesia pertama kali
adalah UU No. 7 Tahun 1992. Bank syariah pada masa ini masih berbentuk bank
pengkreditan rakyat. Yang membedakan adalah, bahwa bank pengkreditan rakyat
yang satu ini menjalankan asas-asas serta prinsip-prinsip bagi hasil yang sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Prinsip bagi
hasil dalam hal ini disinyalir memiliki kesamaan dengan prinsip syariah.Enam
tahun selanjutnya, melalui UU No. 10 tahun 1998, dilakukan kembali
penyempurnaan terhadap peraturan perundang-undangan sebelumnya lalu
Landasan hukum bank syariah selanjutnya disempurnakan kembali sampai yang
masih juga digunakan hingga saat ini adalah UU No. 21 tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah. Peraturan perundangan yang satu ini, berupaya memberikan
penjelasan komprehensif mengenai operasional bank syariah Hal-Hal yang
Dihindari Berdasarkan Landasan Hukum Bank Syariah
Hal yang dihindari dalam pelaksanaan kegiatan bank syariah menurut UU
No. 21 tahun 2008

RIBA

MAISIR

GRAHAR

HARAM
Kegiatan usaha bank syariah
Penghimpunan Dana
a. Penghimpunan Dana Berprinsip Wadiah
•Wadiah yad dhamana(boleh di gunakan pihak bank)
•Wadiah yad amanah(tidak boleh di pakai pihak bank)
b. Penghimpunan Dana Berprinsip Mudharabah
•Mudharabah muthlaqah (memberi kuasa penuh pada pengelola uang untuk menjalankan usaha
apapun)
•Mudharabah muqayyadah (pemilik modal yang menentukan usaha yang akan dijalankan)
•Mudharabah musytarakah (pengelola/bank ikut serta menanamkan modal dalam usaha yang
dijalankan)

Penyaluran Dana
a. Jual Beli
•Mudharabah(kesepakatan pembagian keuntungan)
•Salam (pembeli harus melunasi sebelum mendapatkan barang)
•Istisha(pembeli request/custom barang yang dibeli)
b. Investasi
c. Sewa Menyewa(Ijarah dan Ijarah mumtahiya bittamlik)
Produk Bank Syariah

Tabungan Syariah

Deposito Syariah

Giro Syariah

Gadai Syariah (RAHN)


Studi kasus
Penduduk di Indonesia berdasarkan sensus penduduk Tahun 2015 berjumlah 254,9
juta jiwa dan sekitar 80% dari jumlah tersebut beragama islam (data BPS). Indonesia menjadi
negara dengan jumlah penduduk yang beragama islam terbesar di dunia. Lalu apakah
jumlah penduduk tersebut sebanding dengan pertumbuhan transaksi syariah di Indonesia?

Perkembangan aset bank syariah sd Januari 2016 berdasarkan data statistic yang
dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) termasuk di dalamnya bank perkreditan rakyat,
telah mencapai Rp.287,44 Triliun. Sedangkan untuk bank konvensional sebesar Rp.6.198,15
Triliun. Hal ini berarti aset bank syariah berada di angka 4,64% dari total aset perbankan di
Indonesia. Padahal bank syariah sudah dimulai sejak 1991 ditandai dengan berdirinya bank
syariah pertama di Indonesia, yaitu Bank Muamalat. Namun demikian selama 25 tahun ini
aset bank syariah baru mencapai angka tersebut.
Berdasarkan Siaran Pers OJK dan Perbankan Syariah Gelar Expo iB Vaganza 2015,
jumlah nasabah bank syariah saat ini masih di bawah 10 juta orang. Dengan 80% jumlah
penduduk beragama islam, ternyata bank syariah tidak mampu menjadi market leader di
Indonesia. Ada beberapa sebab mengapa sampai saat ini masyarakat muslim Indonesia
belum sepenuhnya tertarik untuk menggunakan jasa bank syariah, antara lain: masyarakat
belum percaya sepenuhnya dengan kesyariahan bank syariah; adanya kewajiban dari
tempat bekerja untuk menggunakan bank konvensional; fasilitas terkait kepentingan bisnis
yang tidak dapat dipenuhi oleh bank syariah dimana sebagian besar dikarenakan
pembatasan wewenang oleh peraturan perundang-undangan; dan belum adanya
pengetahuan yang memadai tentang pentingnya transaksi syariah dari sisi agama.
Kesimpulan
Kehadiran Bank Syariah di Indonesia merupakan kabar baik
terutama bagi umat muslim yang memang seharusnya menerapkan
syari’at islam dalam segala aspek kehidupan.
Namun, dengan perkembangan yang terbilang kurang pesat
dibanding bank konvensional ,artinya bank perlu meningkatkan lagi
dari segi pelayanan, produk, keamanan, dan lain-lain yang dapat
menumbuhkan kepercayaan masyarakat.
Diharapkan dengan inovasi dan syariat-syariat ditegakkan , Bank
Syariah mampu berkembang lebih pesat dan bersaing setara dengan
Bank Konvensional .
Terima kasih!!

Anda mungkin juga menyukai