Anda di halaman 1dari 11

kelompok 5

ACHMAD TRIYANTO NUGROHO 22101083018


AHMAD IRGI FAHREZA 22101083027

ruang lingkup
perbankan syariah
1 2 3 4
Bank Sejarah Jenis jenis Sistem
Syariah Perbankan bank operasional
perbankan
Pengertian
Bank syariah
Bank syariah adalah bank yang mengikuti prinsip-prinsip
syariah Islam, seperti tidak memperbolehkan bunga atau riba
dalam transaksi perbankan. Dalam bank syariah, keuntungan
didapatkan melalui sistem bagi hasil antara bank dan nasabah.
Prinsip-prinsip syariah Islam dalam perbankan :
1.larangan riba,
2.larangan perjudian,
3.larangan riba dalam perdagangan,
4.dan larangan transaksi yang tidak jelas atau tidak jelas
manfaatnya.
Selain itu, bank syariah juga mengharuskan adanya kegiatan
investasi yang bertujuan untuk mendukung pembangunan
ekonomi dan sosial dalam masyarakat.
Sejarah bank
syariah
Sejarah bank syariah bermula pada akhir abad ke-19 di Mesir dengan didirikannya Bank Abu
Dhabi oleh para ulama dan intelektual Muslim yang menginginkan alternatif perbankan
yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Bank tersebut menyediakan produk dan
layanan perbankan yang berbasis profit-sharing (bagi hasil) dan pengembangan investasi
dalam lingkup Islam.

Pada tahun 1975, bank syariah pertama didirikan di Pakistan dengan nama Islamic Bank of
Pakistan. Kemudian pada tahun 1977, bank syariah pertama di Arab Saudi didirikan dengan
nama Dubai Islamic Bank.
Di Indonesia, bank syariah pertama didirikan pada tahun 1992 dengan nama Bank Muamalat
Indonesia. Saat ini, bank syariah telah menjadi bagian penting dari sektor perbankan di
Indonesia dan semakin berkembang di seluruh dunia.
Jenis-jenis bank syariah
Jenis-jenis bank syariah dapat dibedakan berdasarkan kepemilikan, skala usaha, dan jenis layanan yang disediakan. Berikut adalah
beberapa jenis bank syariah:

1. Bank syariah milik negara (BSMN): bank syariah yang dimiliki oleh negara, seperti Bank Mandiri Syariah dan Bank BNI Syariah di
Indonesia.
2. Bank syariah swasta nasional (BSSN): bank syariah yang dimiliki oleh perusahaan swasta nasional, seperti Bank Syariah Mandiri
dan Bank Danamon Syariah di Indonesia.
3. Bank syariah swasta asing (BSSA): bank syariah yang dimiliki oleh perusahaan swasta asing, seperti Al Rajhi Bank di Arab Saudi
dan Dubai Islamic Bank di Uni Emirat Arab.
4. Unit usaha syariah (UUS): unit usaha perbankan dalam bank konvensional yang menyediakan produk dan layanan berbasis
syariah, seperti CIMB Niaga Syariah dan BCA Syariah di Indonesia.
5. Bank syariah mikro: bank syariah yang menyediakan layanan perbankan untuk usaha kecil dan menengah, seperti BMT (Baitul
Maal Wat Tamwil) di Indonesia.
6. Bank syariah multi negara: bank syariah yang memiliki kegiatan usaha di beberapa negara, seperti Kuwait Finance House dan Al
Baraka Banking Group.
7. Bank syariah umum: bank syariah yang menyediakan produk dan layanan perbankan umum, seperti simpanan, pembiayaan, dan
investasi, seperti Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri di Indonesia.
8. Bank syariah investasi: bank syariah yang fokus pada kegiatan investasi dalam instrumen syariah, seperti PT Mandiri
Manajemen Investasi Syariah dan PT Danareksa Investment Management Syariah di Indonesia.
Sistem operasional perbankan
Sistem operasional perbankan syariah berbeda dengan sistem operasional bank konvensional karena didasarkan
pada prinsip-prinsip syariah Islam. Prinsip utama dari sistem operasional perbankan syariah adalah larangan atas riba
(bunga), maysir (spekulasi), dan gharar (ketidakpastian) dalam transaksi perbankan.

Dalam sistem operasional perbankan syariah, bank menyediakan produk dan layanan perbankan yang berbasis profit-
sharing (bagi hasil) antara bank dan nasabah. Beberapa produk dan layanan perbankan syariah yang umum dijumpai
adalah mudharabah (kemitraan), musharakah (kerjasama), dan wakalah (pengelolaan).

Dalam operasionalnya, bank syariah juga harus memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam manajemen risiko dan
pengendalian, serta transparansi dan akuntabilitas yang tinggi dalam pengelolaan dana nasabah. Bank syariah juga
harus memperhatikan hukum syariah dalam hal penggunaan dana nasabah, sehingga dana nasabah tidak digunakan
dalam kegiatan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

Untuk memastikan bahwa bank syariah beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, bank harus memiliki Dewan
Pengawas Syariah dan Komite Audit Syariah yang bertugas untuk mengawasi seluruh aktivitas bank, termasuk produk
dan layanan yang disediakan. Selain itu, bank syariah juga harus memperhatikan tanggung jawab sosial, lingkungan
dan kesejahteraan masyarakat dalam operasionalnya.

Anda mungkin juga menyukai