BDosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah dan inayah serta nikmat diantaranya adalah nikmat sehat, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Kasus Audit dengan ruang lingkup pembahasan “Sistem
Operasional Perbankan Syariah “. Adapun tujuan dibuatnya tugas makalah ini selain untuk
mendapatkan nilai tugas tetapi juga agar dapat meningkatkan ilmu pengetahuan mengenai
kasus audit dan mahasiswa pada khususnya dalam memahami dan mengerti Sistem
Operasional Perbankan Syariah.
Banyak kesulitan dan hambatan yang kami hadapi dalam membuat tugas makalah ini tapi
dengan semangat dan kegigihan yang kami lakukan serta dorongan, arahan, bimbingan,
dan bantuan dari berbagai pihak sehingga kami mampu menyelesaikan Tugas Makalah ini
denganbaik.
Oleh karena itu pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Akuntansi Syariah sehingga
kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
PENDAHULUAN
Adanya sistem bagi hasil yang sesuai dengan hukum Islam serta kepercayaan yang
merupakan unsur terpenting dalam transaksi pembiayaan, dapat mengobati sebagian besar
masyarakat yang tahu akan keberadaan lembaga keuangan berlandaskan prinsip-prinsip
ekonomi Islam. Produk-produk pembiayaan bank syariah khusunya pada bentuk
pembiayaan, ditujukan untuk menyalurkan investasi dan simpanan masyarakat ke sektor
rill dengan tujuan produktif dalam bentuk investasi bersama (investement financing) yang
dilakukan bersama mitra usaha (kreditor) menggunakan pola bagi hasil (mudharabah dan
musyarakah) dan dalam bentuk investasi sendiri (trade financing) kepada yang
membutuhkan pembiayaan menggunakan pola jual beli (murabahah, salam, dan istishna),
dan pola sewa (ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik), pola pinjaman, digunakan untuk
dana talangan menggunakan pola (qardh).
Dari sekian banyak produk pembiayaan bank syariah tersebut, penulis tertarik pada pola
akad yang menggunakan akad musyarakah pada pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan
investasi. Pada umumnya modal kerja digunakan pada beragam modal kerja usaha seperti
untuk pembiayaan tenaga kerja, kontaktor proyek, usaha-usaha perdagangan, bahan baku,
dan sebagainya dapat dipenuhi dengan pembiayaan berpola bagi hasil dengan akad
musyarakah.
Musyarakah adalah suatu perkongsian antara dua pihak atau lebih dalam suatu proyek
dimana masing- masing pihak berhak atas segala keuntungan yang terjadi sesuai dengan
penyertaan masing- masing . Produk bank yang menggunakan prinsip bagi hasil, terutama
yang berasal dari deposito dan investasi menghasilkan nisbah bagi hasil yang sangat
sedikit, sebagian besar ini dipengaruhi dari praktek penerapan pembiayaan itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. (UU no 21 th 2008).
Bank terdiri atas dua jenis yaitu bank konvensional dan bank syariah.
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank syariah yang kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank syariah yang dalam yang
melaksanakan kegiatan usahanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum
Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor
cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang
pembantu dan atau unit syariah (UU no 21 tahun 2008).
Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan
fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan
fatwa di bidang syariah.
PenghimpunDana
Prinsip Wadiah
- Akad titipan pihak yang mempunyai barang dengan pihak yang diberi
kepercayaan untuk menjaga keselamatan, keamanan serta keutuhanbarang.
- Berdasarkan jenisnya:
a. Wadiah yad amanah (tanganamanah)
b. Wadiah yad dhamanah (tangan penanggung= menggunakan harta dan
menjamin kembali scrutuh)
c. Aplikasi dalam perbankan => giro dan tabungan
Prinsip Mudharabah
- Akad antara pemilik dana dan pengelola dana untuk memperoleh
keuntungan => dibagi sesuai nisbah yang disepakati pada awalakad.
- Berdasarkan kewenangan yang diberikan kepadamudharib:
a. Mudharabah mutlaqah (Investasi Tidak Terikat / Unrestricted
Invesment)
Aplikasi dalam perbankan => deposito, tabungan.
b. Mudharaba Muqayyadah ( Investasi Terikat / Restricted Invesmenth
mutlaqah (Investasi Tidak Terikat / UnrestrictedInvesment).
2. Investor
Penyaluran Dana
- Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) antara pembeli (muslam)
dengan penjual (muslamilaih)
- Spesifikasi (jenis, macam ukuran, jumlah, mutu) dan harga barangdisepakati
diawal akad dan pembayaran dilakukan dimuka secara penuh
- Apabila bank bertindak sebagai pembeli, kemudian memesan kepada pihak
lain untuk menyediakan barang => salam Paralel
- Diaplikasikan => produksi agribisnis atau industri sejenislainnya
3. Investor
Jasa Keuangan Perbankan
- Rahn
a. Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada
bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruhhutang
b. Rahnu bisa sebagai pelengkap (akad atas collateral) dan bisasebagai
produk sendiri (jasa gadai syari’ah)
- Wakalah
Akad pemberian kuasa dari pemberi kuasa (muwakil) kepada penerima kuasa
(wakil) untuk melaksanakan suatu tugas (taukil) atas nama pemberi kuasa
- Kafalah
a. Akad pemberian jaminan (makful alaih) yang diberikan satu pihak kepada
pihak lain dimana pemberi jaminan (kafiil) bertanggung jawab atas
pembayaran kembali suatu hutang yang menjadi hak penerima jaminan
(makful)
b. Sering digunakan untuk transaksi sejenis Bank Garansi
- Sharf
Akad jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya
- Hawalah (anjakpiutang)
a. Akad perpindahan piutang nasabah (muhil) kepada bank (muhal ‘alaih)
dari nasabah lain (muhal)
b. Muhil minta muhal ‘alaih untuk membayar terlebih dahulu piutang yang
timbul dari jualbeli
c. Pada saat piutang jatuh tempo => muhal akan membayar ke muhal‘alaih
d. Muhal ‘alaih memperoleh imbalan sebagai jasapemindahan
B. Maal
Fungsi Sosial
- Penyaluran DanaZakat
- Penyaluran Dana Kebajikan yaitu qardul hasan, santunan kebajikan dan
pengeluaran sociallainnya
DAFTAR PUSTAKA