Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH

(Studi Kasus Bank BTN Syariah) 1)

Muhammad Habibi Astono


Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Islam–Fakultas Ekonomi dan Bisnis–Universitas Airlangga
Email : Muhammad.habibi-09@feb.unair.ac.id

Dina Fitrisia Septiarini


Dosen Departemen Ekonomi Syariah – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Airlangga
Emai : dina.fitrisia@feb.unair.ac.id

ABSTRACT:
The purpose of this study was to determine how the analysis process for the results of
financing agreement in Islamic banks (Bank BTN Syariah case study). The results showed that
of the theory 5C, Bank BTN Syariah using 4C theory (Character, Capacity, Capital, Collateral)
or the so-called four pillars. As for the theory 6A (Analysis of Legal Aspects, Analysis Marketing
Aspect, Aspect Analysis Technical Analysis Aspects of Management, Analysis of Financial
Aspect, Aspect Analysis Socioeconomic) the Bank BTN Syariah overall use of the theory. Risk
mitigation strategies of financing and loss at Bank BTN Syariah divided into two types namely
risk strategy proactive and reactive risk strategy . Proactive risk strategy carried out by the
analysis of the character , financial capability and guarantees borrowers. Reactive risk
strategy carried out by the approach of friendship , rescheduling and restructuring measures
, as well as the withdrawal of the guarantee.

Key Words : Analisis Pembiayaan, Risk Mitigation, Bagi Hasil, 5C, 6A.

l. PENDAHULUAN
Latar Belakang menandai babak baru bagi perbankan di
Perkembangan perbankan syariah Indonesia. Sebelum ada BMI, sistem
di Indonesia dimulai dengan dengan perbankan di Indonesia masih memakai
diberlakukannya Undang-Undang No. 10 single banking system yang
Tahun 1998 tentang perubahan atas menempatkan instrumen sebagai bunga
Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang sebagai basis kekuataan dalam
perbankan, yang memperjelas landasan menjalankan segala transaksi perbankan.
hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat Single banking system inilah yang biasa
dioperasikan dan diimplementasikan oleh kita sebut sebagai model perbankan
bank syariah. Undang-undang tersebut konvensional yang nantinya sebagai
juga memberi arahan bagi bank-bank pembeda dengan model perbankan
konvensional untuk membuka cabang- syariah.
cabang syariah atau bahkan Salah satu cara untuk
mengkonversi diri secara total menjadi mendapatkan modal tersebut adalah
bank syariah. melalui pembiayaan dari perbankan
Beroperasionalnya Bank Muamalat syariah. Pembiayaan adalah merupakan
Indonesia (BMI) di Indonesia telah sebagian besar asset dari bank syariah

1)
jurnal ini merupakan bagian dari skripsi yang ditulis oleh M. Habibi Astono, NIM:040914066, yang diuji
pada 07 Juni 2016

159
Astono, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 4 No. 2 Februari 2017: 159-172; ANALISIS PEMBIAYAAN
AKAD MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Bank BTN Syariah)

sehingga pembiayaan tersebut harus (Analisis Aspek Hukum, Analisis Aspek


dijaga kualitasnya, sebagaimana Pemasaran, Analisis Aspek Teknis, Analisis
diamanatkan pada Pasal 2 Undang- Aspek Manajemen, Analisis Aspek
Undang Perbankan Syariah bahwa Keuangan, Analisis Aspek Sosial-Ekonomi)
perbankan syariah dalam melakukan (Ismail, 2011:120).
kegiatan usahanya berasaskan prinsip Wujud prinsip kehati-hatian diatur
syariah, demokrasi ekonomi dan prinsip pada Pasal 23 Undang-Undang
kehati-hatian. Pada penjelasan Pasal 2 Perbankan Syariah. Pada Pasal 23 (1)
Undang-Undang Perbankan Syariah yang Undang-Undang Perbankan syariah
dimaksud dengan prinsip kehati-hatian mengatur bahwa:
adalah pedoman pengelolaan Bank yang Bank syariah dan/atau Unit Usaha
Syariah (UUS) harus mempunyai
wajib dianut guna mewujudkan
keyakinan atas kemauan dan
perbankan yang sehat, kuat dan efisien kemampuan calon nasabah
penerima fasilitas untuk melunasi
sesuai dengan ketentuan peraturan
seluruh kewajiban pada waktunya,
perundang-undangan. Dari berbagai sebelum bank syariah dan/ atau UUS
menyalurkan dana kepada
sumber dapat disimpulkan bahwa yang
nasabah penerima fasilitas.
dimaksud dengan prinsip kehati-hatian Untuk mendapatkan keyakinan maka
adalah pengendalian risiko melalui bank syariah wajib melakukan penilaian
penerapan peraturan perundang- yang seksama terhadap watak,
undangan dan ketentuan yang berlaku kemampuan, modal, agunan, dan
secara konsisten (Yahman, dkk 2011:136). prospek usaha dari calon nasabah
Wujud prinsip kehati-hatian diatur penerima fasilitas (character, capacity,
pada Pasal 23 Undang-Undang capital, collateral, condition). (Brigham
Perbankan Syariah. Pada Pasal 23 (1) dan Houston, 2001:78). Prinsip 5 C tersebut
Undang-Undang Perbankan syariah terkadang ditambahkan dengan 1 C,
mengatur bahwa: yaitu constraint artinya hambatan-
Bank syariah dan/atau Unit Usaha hambatan yang mungkin mengganggu
Syariah (UUS) harus mempunyai
proses usaha. (Muhammad, 2005:60).
keyakinan atas kemauan dan
kemampuan calon nasabah Perkembangan jaringan kantor
penerima fasilitas untuk melunasi
syariah di Indonesia terjadi cukup
seluruh kewajiban pada waktunya,
sebelum bank syariah dan/ atau UUS signifikan, total keseluruhan sampai tahun
menyalurkan dana kepada
2015 yakni untuk BUS 74 unit, untuk UUS
nasabah penerima fasilitas.
Beberapa prinsip dasar yang perlu yaitu 163 unit dengan pangsa
dilakukan sebelum memutuskan pembiayaan untuk akad mudharabah Rp.
permohonan pembiayaan yang diajukan 14.207 miliar dan untuk akad musyarakah
oleh calon nasabah biasa dikenal dengan sebesar Rp. 49.416 miliar pada tahun 2015.
prinsip 5C (character, capacity, capital, Banyaknya lembaga keuangan
collateral, condition) dan analisis 6A perbankan syariah mendorong

160
Astono, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 4 No. 2 Februari 2017: 159-172; ANALISIS PEMBIAYAAN
AKAD MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Bank BTN Syariah)

persaingan dalam memberikan dalam penetapan fatwa di bidang


pelayanan jasa baik penghimpunan dana syariah.
dan penyaluran dana. Pihak bank Secara umum, prinsip bagi hasil
berlomba-lomba menarik minat dalam perbankan syariah dapat
masyarakat untuk mempercayai pihak dilakukan dalam empat akad utama,
perbankan dalam menyimpanan dana yaitu: musyarakah, mudharabah,
dan membutuhkan dana. Persaingan muzara’ah,dan musaqah. Meskipun
ketat dapat dilihat dari bagi hasil yang demikian, prinsip yang paling banyak
ditawarkan masing-masing pihak bank. digunakan adalah musyarakah dan
Dalam penyaluran dana pihak bank harus mudharabah (Antonio, 2001). Keuntungan
bersifat selektif dalam memilih nasabah dan kerugian ditanggung bersama sesuai
agar tidak terjadi kredit macet, tidak dengan proporsi yang telah ditetapkan
hanya pihak nasabah yang menjadi fokus sebelumnya. Melalui pembiayaan bagi
perbankan. Selain itu, pengeluaran hasil yang disalurkan, bank syariah akan
produk-produk juga menjadi memperoleh pendapatan berupa bagi
pertimbangan pihak perbankan, apakah hasil yang menjadi bagian bank.
produk tersebut dapat menarik minat Pembiayaan menurut kualitasnya
masyarakat dan faktor risiko yang akan pada hakikatnya didasarkan atas resiko
ditanggung pihak bank maupun nasabah. kemungkinan terhadap kondisi dan
Berdasarkan uraian yang telah kepatuhan nasabah pembiayaan dalam
dijelaskan, maka peneliti dapat memenuhi kewajiban-kewajiban untuk
merumuskan masalah penelitian sebagai membayar bagi hasil, serta melunasi
berikut Bagaimana Analisa Pembiayaan pembiayaannya. Sehingga dapat
Bagi Hasil di Bank Syariah (Studi Kasus Bank menimbulkan pembiayaan bermasalah.
BTN Syariah) ? Menurut Siamat (2005), pembiayaan
II. LANDASAN TEORI bermasalah adalah pinjaman yang
Bank Syariah menurut Undang- mengalami kesulitan pelunasan akibat
Undang tentang Perbankan Syariah No. adanya faktor kesengajaan dan atau
21 Tahun 1998 Pasal 1, adalah Bank yang karena faktor eksternal diluar kemampuan
menjalankan kegiatan usahanya kendali nasabah peminjam. Non
berdasarkan prinsip syariah dan menurut Performing Financing adalah rasio yang
jenisnya terdiri dari Bank Umum Syariah digunakan untuk mengukur kemampuan
(BUS) dan Bank Pembiayaan Syariah (BPS). manajemen bank dalam mengelola
Prinsip syariah yang dimaksud ialah prinsip pembiayaan bermasalah yang ada
hukum Islam dalam kegiatan perbankan dapat dipenuhi dengan aktiva produktif
berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh yang dimiliki oleh suatu bank. (Mulyono,
lembaga yang memiliki kewenangan 1995). Ali (2004) menyatakan bahwa
apabila porsi pembiayaan bermasalah

161
Astono, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 4 No. 2 Februari 2017: 159-172; ANALISIS PEMBIAYAAN
AKAD MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Bank BTN Syariah)

membesar maka hal tersebut pada b. menghitung kebutuhan pembiayaan


akhirnya berpengaruh pula pada yang layak.
kemungkinan terjadinya penurunan c. menilai kelayakan usaha calon
besarnya keuntungan/pendapatan yang peminjam.
diperoleh bank. Beberapa prinsip dasar yang perlu
Pembiayaan merupakan aktivitas dilakukan sebelum memutuskan
bank syariah dalam menyalurkan dana permohonan pembiayaan yang diajukan
kepada pihak lain selain bank oleh calon nasabah biasa dikenal dengan
berdasarkan prinsip syariah. (Ismail, prinsip 5C dan analisis 6A (Ismail,
2011:105). Pembiayaan (financing) yaitu 2011:120). Analisis tersebut adalah:
pendanaan yang diberikan oleh suatu 1. Analisis 5C
pihak kepada pihak lain untuk a. Character
mendukung investasi yang telah b. Capacity
direncanakan, baik dilakukan sendiri c. Capital
maupun lembaga. (Muhammad, 2005:17). d. Collateral
Pembiayaan yang diberikan Bank e. Condition of Economic
Syariah berbeda dengan kredit yang 2. Analisis 6A
diberikan oleh bank konvensional. Dalam a. Analisis Aspek Hukum
Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun b. Analisis Aspek Pemasaran
1998 Butir ke-11, yang dimaksud dengan c. Analisis Aspek Teknis
“Kredit’ adalah penyediaan uang atau d. Analisis Aspek Manajemen
tagihan yang dapat dipersamakan e. Analisis Aspek Keuangan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau f. Analisis Aspek Sosial-Ekonomi
kesepakatan pinjam-meminjam antara Risiko merupakan suatu kata yang
bank dengan pihak lain yang mewajibkan biasanya memiliki makna yang negatif,
pihak peminjam untuk melunasi utangnya seperti suatu hal yang tidak kita sukai atau
setelah jangka waktu tertentu dengan sesuatu yang ingin kita hindari (Hanafi,
pemberian bunga. 2009: 1).
Analisis pembiayaan merupakan Risiko dalam suatu bisnis akan selalu
suatu proses analisis yang dilakukan oleh ada dan tidak dapat dihilangkan. Ibarat
bank syariah untuk menilai suatu suatu koin, imbal hasil dan risiko akan
permohonan pembiayaan yang telah senantiasa melekat pada suatu bisnis.
diajukan oleh calon nasabah. (Ismail, Islam mengakui adanya keuntungan
2011:199). Analisis pembiayaan yang sebagaimana diakuinya risiko. Risiko
dilakukan oleh pelaksana pembiayaan di hanya bisa dikelola agar meminimalkan
bank syariah, dimaksudkan untuk : risiko tersebut. Berikut adalah dalil yang
a. menekan risiko akibat tidak terbayarnya menjelaskan tentang risiko, terdapat
pembiayaan. dalam QS. Al-Hasyr:18:

162
Astono, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 4 No. 2 Februari 2017: 159-172; ANALISIS PEMBIAYAAN
AKAD MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Bank BTN Syariah)

Penelitian ini menggunakan


pendekatan kualitatif deskriptif. Bodgan
dan Taylor dalam Moleong (2006:4)
Yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ittaquu
mendefinisikan penelitian kualitatif
allaaha waltanzhur nafsun maa
qaddamat lighadin waittaquu allaha inna sebagai prosedur penelitian yang
allaaha khabiirun bimaa ta’maluuna.
menghasilkan data deskriptif berupa kata-
Artinya “Hai orang-orang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan kata tertulis atau lisan dari orang-orang
hendaklah Setiap diri memperhatikan apa
dan perilaku yang dapat diamati.
yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Berdasarkan uraian tersebut dapat
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
dikemukakan bahwa penelitian deskriptif
apa yang kamu kerjakan”. QS. Al-
Hasyr:18). ini berusaha menggambarkan objek
Dari penjelasan dalil Al-Quran (QS.
penelitian berdasarkan fakta dan data
Al-Hasyr:18) di atas, Islam memandang
serta kejadian berusaha menghubungkan
bahwa risiko merupakan sunnatullah
kejadian-kejadian atau objek penelitian
dalam suatu bisnis. Manusia dianjurkan
sekaligus menganalisanya berdasarkan
memperhatikan apa yang akan diperbuat
konsep-konsep yang telah dikembangkan
untuk hari esok, maksudnya adalah
sebelumnya sehingga memudahkan
manusia dianjurkan untuk berusaha
peneliti dalam memecahkan masalah.
melakukan yang terbaik untuk masa
Ruang Lingkup Penelitian
depannya agar meminimalkan hal-hal
Penelitian ini dilaksanakan di Bank
yang tidak diinginkan (dalam hal ini yaitu
BTN Syariah. Sugiyono (2010:207)
risiko). Tidak ada manusia yang
menjelaskan pembatasan dalam
mengetahui apa yang akan terjadi di
penelitian kualitatif lebih didasarkan pada
masa yang akan datang.
tingkat kepentingan, urgensi, dan
Mitigasi risiko adalah suatu metode
feasibilitas masalah yang akan
sistematis yang digunakan oleh
dipecahkan, selain juga faktor
manajemen untuk mengurangi risiko.
keterbatasan tenaga, dana, dan waktu.
Mitigasi risiko dapat dicapai melalui salah
Dalam penelitian ini dibatasi pada:
satu dari pilihan berikut:
a. Penelitian di fokuskan pada analisa
1. Risk Assumption
pembiayaan bagi hasil di bank
2. Risk Avoidance
syariah (studi kasus bank BTN
3. Risk Limitation
syariah)
4. Risk Planning
b. Membatasi penelitian dengan
5. Research and Acknowledgment
menggunakan data-data internal
dan observasi kepada informan
mengenai analisa pembiayaan
III. METODE PENELITIAN
bagi hasil di bank syariah.
Jenis dan Sumber Data

163
Astono, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 4 No. 2 Februari 2017: 159-172; ANALISIS PEMBIAYAAN
AKAD MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Bank BTN Syariah)

Menurut Sugiyono (2010:25) bila pertanyaan-pertanyaan wawancara


dilihat dari sumber data, maka sebagai bahan penelitian. Unit analisis
pengumpulan data dapat menggunakan pada penelitian ini adalah analisa
sumber primer dan sumber sekunder. pembiayaan bagi hasil di bank syariah.
Data primer adalah data dan informasi Orang yang kompeten dalam
yang dikumpulkan penulis dari instansi memberikan informasi dalam penelitian ini
selama kegiatan penelitian. Data yang adalah pegawai di Bank BTN Syariah
berkaitan langsung dengan penelitian ini, khususnya Manajer Bank BTN Syariah
dimana data diperoleh dari sumber intern sebagai key informan.
instansi dan wawancara yang dilakukan Teknik Validasi
dengan pihak terkait. Data sekunder Penelitian ini menggunakan teknik
adalah Data tambahan berasal dari buku- validasi triangulasi sumber dan teknik.
buku yang berkaitan dengan perilaku Triangulasi sumber untuk menguji
konsumen, perilaku konsumen perspektif kredibilitas data dilakukan dengan cara
islam, pembiayaan pada bank syariah mengecek data yang telah diperoleh
seperti buku manajemen, manajemen melalui beberapa sumber. Dalam
risiko, manajemen risiko perspektif islam, penelitian ini, untuk menguji kredibilitas
pengambilan keputusan, perbankan data tentang analisa pembiayaan bagi
syariah dan lain sebagainya. Selain itu hasil di bank syariah, strategi mitigasinya
data yang diperlukan dan terkait dengan dilakukan dengan meng-cross chek data
penelitian ini juga diperoleh dari yang diperoleh dari key informan dengan
jurnal,browsing di internet, dan sumber- informan-informan terpilih. Selanjutnya
sumber yang relevan. data dari sumber key informan dan
Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data informan-informan tersebut dideskripsikan,
Pengumpulan data pada penelitian dikategorisasikan, mana pandangan yang
ini dilakukan dengan tahapan sebagai sama, yang berbeda, dan mana spesifik
berikut: dari sumber data tersebut. Data yang
1. Survey Pendahuluan telah dianalisis oleh peneliti sehingga
2. Studi Kepustakaan menghasilkan suatu kesimpulan
3. Studi Lapangan selanjutnya dimintakan kesepakatan
a. Observasi (member chek) dengan sumber data
b. Wawancara tersebut.
c. Dokumentasi Teknik Analisis
Unit Analisis Analisa data merupakan proses
Unit analisis dalam penelitian ini pengolahan data yang telah dikumpulkan
merupakan objek penelitian itu sendiri. dari penelitian di lapangan maupun studi
Unit analisis akan membantu untuk pustaka. Penelitian ini menggunakan
mendapatkan data dan menjawab teknik analisis yang berupa pengolahan

164
Astono, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 4 No. 2 Februari 2017: 159-172; ANALISIS PEMBIAYAAN
AKAD MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Bank BTN Syariah)

data yang diperoleh peneliti selama naratif. Data yang disajikan


dilapangan serta mengolah hasil menjelaskan berhubungan dengan
wawancara dan dokumentasi. Analisis ini proses mitigasi risiko pembiayaan
mengikuti model analisis data interaktif mudharabah dan musyarakah.
dari Miles dan Hubermans (1992), yaitu c. Menyusun Simpulan dan Verifikasi
analisis yang dilakukan secara terus Langkah terakhir melakukan simpulan
menerus selama pengumpulan data sekaligus memverifikasi data yang
dilakukan sampai pengumpulan data dikumpulkan.
tuntas dilakukan. Menurut Miles dan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hubermans ada tiga macam kegiatan Deskripsi hasil penelitian ini
dalam analisis data kualitatif, yaitu: mencakup gambaran mengenai analisis
a. Reduksi Data pembiayaan bagi hasil di bank syariah
Data yang diperoleh dari key yang menggunakan Analisis 5C dan
informan dan informan di lapangan Analisis 6A yang diperoleh dari
cukup komplek, selanjutnya data wawancara informan pertama, kedua,
tersebut direduksi. Mereduksi data dan ketiga.
berarti merangkum, memilih hal-hal Analisis 5C
yang pokok, memfokuskan pada hal- a. Character (Karakter)
hal yang penting, dicari tema dan Menggambarkan kepribadian
polanya. Dengan demikian data calon nasabah. Character merupakan
yang telah direduksi akan faktor yang sangat penting dalam
memberikan gambaran yang lebih evaluasi calon nasabah. Untuk
jelas, dan mempermudah peneliti mengetahui character calon nasabah,
untuk melakukan pengumpulan data bank melakukan cara sebagai berikut,
selanjutnya, dan mencarinya bila yaitu :
diperlukan. Dalam mereduksi data, 1. Informasi dari pihak lain
peneliti akan dipandu oleh tujuan Dengan meneliti calon nasabah
yang ingin dicapai. Tujuan penelitian melalui pihak-pihak lain yang
ini adalah untuk mengetahui analisa mengenal dengan baik calon
pembiayaan bagi hasil di bank nasabah.
syariah (studi kasus Bank BTN Syariah) 2. BI Checking
b. Penyajian Data (Data Display) Melakukan penelitian terhadap calon
Penyajian data bisa dilakukan dalam nasabah dengan melihat data
bentuk uraian singkat, bagan, nasabah melalui komputer yang
hubungan antar kategori, flowchart terhubung dengan data Bank
dan sejenisnya. Penyajian data dalam Indonesia.
penelitian ini dilakukan uraian singkat b. Capacity (Kemampuan)
dalam bentuk teks yang bersifat

165
Astono, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 4 No. 2 Februari 2017: 159-172; ANALISIS PEMBIAYAAN
AKAD MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Bank BTN Syariah)

Untuk mengetahui kemampuan diperjualbelikan dengan harga yang


keuangan calon nasabah dalam menarik dan meningkat dari waktu ke
memenuhi kewajibannya sesuai jangka waktu.
waktu pembayaran. Kemampuan 2. Ascertainability of Value
keuangan nasabah sangat penting Agunan yang diterima memiliki standar
karena sumber pokok pembayaran. harga yang lebih pasti
Beberapa cara untuk mengetahui 3. Stability of Value
kemampuan keuangan calon nasabah Agunan yang diserahkan bank memiliki
antara lain: harga yang stabil, sehingga ketika
1. Survei ke lokasi usaha calon nasabah agunan dijual, maka hasil dari
2. Melihat slip gaji dan rekening penjualan bisa meng-cover kewajiban
tabungan nasabah.
c. Capital (Modal Sendiri) 4. Transferability
Yaitu jumlah modal yang dimiliki Agunan yang diserahkan bank mudah
oleh calon nasabah. Semakin besar dipindahtangankan dan mudah
modal yang dimiliki dan disertakan oleh dipindahkan dari satu tempat ke
calon nasabah dalam objek pembiayaan tempat lainnya.
maka semakin besar kepercayaan yang e. Condition of Economiy (Kondisi
akan didapat dari bank yang Ekonomi)
diperuntukkan untuk calon nasabah Analisis terhadap kondisi
dalam mengajukan pembiayaan dan perekonomian. Bank perlu melakukan hal
pembayaran kembali. ini terhadap usaha calon nasabah di
d. Collateral (Jaminan) masa yang akan datang untuk
Agunan yang diberikan oleh calon mengetahui pengaruh kondisi ekonomi
nasabah atas pembiayaan yang terhadap usaha calon nasabah.
diajukan. Agunan merupakan sumber Beberapa analisis yang terkait dengan
pembiayaan kedua. Jika nasabah tidak condition of economy adalah :
dapat membayar angsurannya 1. Bank akan menghubungkan antara
sebagaimana mestinya, maka bank kondisi ekonomi saat ini dan saat
syariah dapat melakukan penjualan mendatang dengan tempat kerja
terhadap agunan. Hasil penjualan calon nasabah, sehingga dapat
agunan digunakan untuk sumber diperkirakan tentang kondisi
pembayaran kedua untuk melunasi perusahaan dimana calon nasabah
pembiayaannya. Pertimbangan atas bekerja.
collateral dikenal dengan MAST, yaitu: 2. Kebijakan pemerintah.
1. Marketability Penelitian prospek bidang usaha yang
Agunan yang diterima oleh bank dibiayai seharusnya benar-benar
haruslah agunan yang mudah memiliki proyek yang baik, sehingga

166
Astono, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 4 No. 2 Februari 2017: 159-172; ANALISIS PEMBIAYAAN
AKAD MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Bank BTN Syariah)

kemungkinan pembiayaan tersebut menyimpulkan apakah calon nasabah


relatif kecil. menjalankan aktivitas produksinya secara
Dari uraian di atas dapat efisien.
disimpulkan bahwa bank BTN cukup d. Analisis Aspek Manajemen
menggunakan 4C (Character, Capacity, Merupakan salah satu aspek yang
Capital, Collateral) apabila bank dalam sangat penting sebelum bank
keadaan normal. memberikan rekomendasi atas
Analisis 6A permohonan pembiayaan. Faktor yang
a. Analisis Aspek Hukum perlu dilakukan penilaian terhadap aspek
Analisis aspek hukum perlu manajemen adalah :
dilakukan oleh bank syariah untuk evaluasi 1. Struktur organisasi
terhadap legalitas calon nasabah. 2. Job description
Dengan melakukan analisis terhadap 3. Sistem dan prosedur
aspek hukum, maka bank syariah akan 4. Penataan sumber daya manusia
mendapat informasi tentang pihak yang 5. Pengalaman usaha, dan
berhak melakukan penandatanganan 6. Management skill
dalam perjanjian serta hak dan Bank perlu mengetahui
kewenangannya. keterampilan top manajemen hingga
b. Analisis Aspek Pemasaran manajemen lini di tingkat pertama,
Aspek pemasaran merupakan sehingga bank yakin atas kelangsungan
aspek yang sangat penting untuk hidup perusahaan calon nasabah.
dianalisis lebih mendalam karena hal ini e. Analisis Aspek Keuangan
terkait dengan aktivitas pemasaran Diperlukan oleh bank untuk
produk calon nasabah, mengetahui mengetahui kemampuan keuangan
sejauh mana produk yang dihasilkan perusahaan dalam memenuhi
diterima oleh pasar dan berapa lama kewajibannya baik kewajiban jangka
produk dapat bertahan dan bersaing di pendek maupun jangka panjang. Aspek
pasar, serta untuk menghitung keuangan ini sangat penting bagi bank
kemungkinan penjualan produk setiap syariah untuk mengetahui besarnya
tahun sehingga dapat memperkirakan kebutuhan dana yang diperlukan agar
berapa jumlah uang yang akan diterima perusahaan dapat meningkatkan volume
atas hasil penjualan produk. usahanya serta mengetahui kemampuan
c. Analisis Aspek Teknis perusahaan untuk memenuhi
Merupakan analisis yang dilakukan kewajibannya dalam jangka waktu
bank syariah dengan tujuan untuk tertentu sesuai dengan perjanjian.
mengetahui fisik dan lingkungan usaha f. Analisis Aspek Sosial-Ekonomi
perusahaan calon nasabah serta proses Merupakan analisis yang dilakukan
produksi. Dengan demikian, bank dapat untuk mendapatkan informasi tentang

167
Astono, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 4 No. 2 Februari 2017: 159-172; ANALISIS PEMBIAYAAN
AKAD MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Bank BTN Syariah)

lingkungan terkait dengan usaha calon pembiayaan penting untuk dilakukan


nasabah. Analisis aspek sosial-ekonomi Bank BTN Syariah supaya kerugian dapat
meliputi: diminimalisir. Strategi mitigasi risiko
1. Calon nasabah melakukan kegiatan pembiayaan tersebut dibagi menjadi dua
yang tidak bertentangan dengan bagian yakni strategi proaktif dan strategi
kondisi lingkungan sekitar. reaktif. Strategi proaktif ini dimulai sebelum
2. Pengaruh perusahaan terhadap pembiayaan diberikan kepada nasabah
pendapatan negara. Misal dengan sasaran utamanya adalah
penerimaan pajak. menghindari risiko pembiayaan.
3. Dampak yang ditimbulkan oleh Sedangkan strategi reaktif merupakan
perusahaan terhadap lingkungan. suatu tindakan memonitor kemungkinan
4. Pengaruh perusahaan terhadap terjadinya risiko dan tanggapan yang
lapangan kerja. Dampak adanya muncul terhadap risiko pembiayaan.
perusahaan terhadap kesempatan Berikut ini hasil temuan penelitian
kerja terutama bagi penduduk sekitar berdasarkan hasil wawancara yang
lokasi. menunjukan strategi mitigasi risiko
Pembahasan pembiayaan proaktif dan reaktif di Bank
Pembahasan dalam penelitian ini BTN Syariah.
mencakup gambaran mengenai analisis Strategi Mitigasi Risiko Proaktif
pembiayaan bagi hasil di bank syariah, Pada Pembiayaan Bagi Hasil di Bank BTN
serta implikasi temuan dilapangan Syariah.
berdasarkan teori. Mitigasi risiko pembiayaan bagi
Strategi Mitigasi Risiko Pembiayaan Bagi hasil dilakukan sejak awal sebelum
Hasil di Bank BTN Syariah pembiayaan diberikan kepada debitur.
Proses mitigasi risiko merupakan Bentuk mitigasi risiko yang dilakukan
proses penyusunan berbagai opsi dan adalah analisis debitur yang dilakukan
tindakan yang dapat digunakan untuk oleh bagian marketing pembiayaan.
menetralisasi, mengurangi, atau Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
menghilangkan kerugian yang karakter, kemampuan, modal sendiri, dan
ditimbulkan dari suatu risiko. Risiko dalam jaminan debitur dalam mengangsur
suatu bisnis akan selalu ada dan tidak pembiayaan yang diberikan oleh Bank
dapat dihilangkan. Ibarat suatu koin, BTN Syariah. Analisis dilakukan oleh
imbal hasil dan risiko akan senantiasa seorang marketing pembiayaan baik di
melekat pada suatu bisnis. Risiko lokasi bank maupun di rumah calon
Pembiayaan di Bank BTN Syariah mustahil debitur. Analisis-analisis oleh seorang
untuk dihindari karena risiko tersebut marketing di Bank BTN Syariah kepada
melekat langsung pada proses bisnisnya. calon nasabah pembiayaan bagi hasil
Menentukan strategi mitigasi risiko adalah sebagai berikut:

168
Astono, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 4 No. 2 Februari 2017: 159-172; ANALISIS PEMBIAYAAN
AKAD MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Bank BTN Syariah)

a. Analisis karakter, analisis dilakukan pengendalian dan pemulihan risiko


oleh marketing pembiayaan untuk pembiayaan mudharabah dan
mengetahui ID BI, dan karakter cara musyarakah dengan tidakan sebagai
bicara calon debitur. berikut :
b. Analisis kemampuan keuangan a. Silaturahim, Marketing bersilaturahim
dianalisis oleh seorang marketing dan dengan maksud mencari tahu
dilihat dari dua sisi, yaitu pendapatan penyebab keterlambatan dalam
dan pengeluaran calon debitur. pembayaran angsuran.
c. Analisis modal sendiri, yaitu jumlah b. rescheduling dan restructuring.
modal yang dimiliki oleh calon Rescheduling adalah bentuk
nasabah. Semakin besar modal yang penawaran dari Bank BTN Syariah
dimiliki dan disertakan oleh calon kepada nasabah untuk diperpanjang
nasabah dalam objek pembiayaan jangka waktu angsurannya atau Bank
maka semakin besar kepercayaan BTN Syariah mengurangi besar
yang akan didapat dari bank yang angsurannya. Sementara restructuring
diperuntukkan untuk calon nasabah adalah bentuk penawaran yang
dalam mengajukan pembiayaan dan dilakukan Bank BTN Syariah dengan
pembayaran kembali. menambah jumlah pembiayaan untuk
d. Analisis Jaminan, analisis kesesuaian memulihkan usaha nasabah.
dan kelayakan jaminan. Jaminan c. Penarikan jaminan adalah tahapan
dapat berupa apapun yang bisa terahir di Bank BTN Syariah dalam
mengcover nilai kredit yang diberikan upaya pengelolaan risiko pembiayaan.
yang ditunjukkan melalui nilai pasar Apabila sisa angsuran lebih kecil dari
wajar. nilai penjualan jaminan, maka
Strategi Mitigasi Risiko Reaktif Pada kelebihan dana untuk menutupi sisa
Pembiayaan Bagi Hasil di Bank BTN angsuran tersebut akan dikembalikan
Syariah. ke nasabah.
Strategi risiko reaktif dilakukan oleh V. Simpulan
Bank BTN Syariah setelah risiko Dari hasil pembahasan dapat
pembiayaan itu muncul. Risiko disimpulkan tentang analisis pembiayaan
pembiayaan ini muncul dengan adanya bagi hasil di bank syariah.
nasabah yang terlambat dalam Dari hasil pembahasan dapat
pembayaran angsuran. Keterlambatan disimpulkan tenntang Proses Mitigasi Risiko
nasabah dalam pembayaran angsruan ini Pada Akad Pembiayaan Produktif
akan menggeser kolektabilitasnya. Perbankan Syariah :
Kolektabilitas nasabah ini dapat Pihak Bank BTN Syariah sebelum
dipantau oleh pihak Bank BTN Syariah. menyetujui pembiayaan yang diajukan
Bank BTN Syariah melakukan calon nasabah, perlu mengetahui 4C dari

169
Astono, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 4 No. 2 Februari 2017: 159-172; ANALISIS PEMBIAYAAN
AKAD MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Bank BTN Syariah)

5C serta 6A. 4C yaitu : karakter calon menghindari risiko pembiayaan.


nasabah, kemampuan nasabah dalam Sedangkan strategi reaktif merupakan
memenuhi kewajibannya, modal yang suatu tindakan memonitor kemungkinan
dimiliki calon nasabah, jaminan yang terjadinya risiko dan tanggapan yang
dimiliki calon nasabah. muncul terhadap risiko pembiayaan.
Analisis yang terkait dengan Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk
condition of economy adalah Bank akan mendapatkan hasil yang terbaik untuk
menghubungkan antara kondisi ekonomi pihak Bank BTN Syariah sendiri maupun
saat ini dan saat mendatang dengan bagi pihak nasabah sendiri.
tempat kerja calon nasabah, sehingga Berdasarkan hasil dan
dapat diperkirakan tentang kondisi pembahasan dari penelitian, penulis
perusahaan dimana calon nasabah memiliki saran yaitu:
bekerja. Serta penelitian prospek bidang 1. Diperlukan penerapan mitigasi risiko
usaha yang dibiayai seharusnya benar- yang handal agar dapat
benar memiliki proyek yang baik, meminimalisir kemungkinan risiko
sehingga kemungkinan pembiayaan yang terjadi selama proses
tersebut relatif kecil. Hal ini menunjukkan pembiayaan berlangsung.
bahwa Bank BTN Syariah cukup 2. Perlu dilakukan pelatihan petugas
menggunakan 4c apabila kondisi bank secara berkala, sehingga
ekonomi keadaan normal. menjadi petugas yang profesional.
Analisis 6A yaitu Bank BTN Syariah 3. Diperlukannya etos kerja yang baik,
mengevaluasi terhadap legalitas calon sehingga hasil pekerjaan bisa
nasabah. dengan melakukan analisis maksimal dan bisa bermanfaat untuk
terhadap aspek hukum, aspek orang lain.
pemasaran, aspek teknis, aspek 4. Diperlukan petugas bank yang
manajemen, aspek keuangan, dan aspek mempunyai sifat jujur, amanah dan
sosial ekonomi. Dengan demikian, bank fatonah dalam melayani masyarakat
dapat menyimpulkan apakah calon atau calon nasabah.
nasabah tersebut bisa dipercaya untuk 5. Perlunya penerapan keseluruhan 5C
diberikan pembiayaan untuk menjalankan dalam menganalisa calon nasabah,
aktivitas produksinya secara efisien dan karena kondisi ekonomi dan
maksimal. kebijakan pemerintah bisa berubah-
Strategi mitigasi risiko pembiayaan ubah dari waktu kewaktu serta
tersebut dibagi menjadi dua bagian yakni dapat meminimalisir kemungkinan
strategi proaktif dan strategi reaktif. risiko yang timbul yang akan
Strategi proaktif ini dimulai sebelum berdampak pada usaha calon
pembiayaan diberikan kepada nasabah nasabah
dengan sasaran utamanya adalah

170
Astono, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 4 No. 2 Februari 2017: 159-172; ANALISIS PEMBIAYAAN
AKAD MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Bank BTN Syariah)

DAFTAR PUSTAKA 1/01/31/176310079/Hakim-Tunda-


Sidang-Kredit-Fiktif-BTN-Syariah (Online)
Al-Qur’an dan Terjemahannya. 1978.
diakses pada tanggal 20 Januari 2015).
Jakarta: Departemen Agama Republik
Milles & Huberman. 1992. Analisis Data
Indonesia.
Kualitatif (tentang metode-metode
Alamsyah, Halim, dkk. 2005. Banking
baru). Jakarta: UI-Press.
Disintermediation and Its Implication for
Mirakhor, Abbas & Zainal Iqbal. 2007.
Monetary Policy : The Case of
Pengantar Keuangan Islam: Teori dan
Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter
Praktik. Terjemahan oleh A.K. Anwar.
dan Perbankan. Maret 2005 : 499-521.
2008. Jakarta: Kencana Prenada Media
Ali, H. Masyhud. 2004. Asset Liability
Group.
Management. Jakarta : PT. Elex Media
Muhammad, 2005.Manajemen
Komputindo.
Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta:
Antonio, Muhammad Syafi’I. 2001. Bank
Unit Penerbit dan Percetakan (UPP)
Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta:
AMP YKPN, h.17.
Gema Insani.
Muhammad, 2002. Manajemen Bank
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu
Syariah (cetakan pertama).
Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Rineka Cipta.
_________, 2005. Manajemen Dana Bank
Brigham, Eugene F. Dan Joel F. Houston.
Syariah. Yogyakarta: Ekonisia.
2001. Manajemen Keuangan.
_________, 2011. Manajemen Bank Syariah
Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
(cetakan kedua). Yogyakarta: UPP
Buchori, et.al. 2004. Standardisasi Akad
AMP YKPN.
Bagi Perbankan Syariah, Laporan Hasil
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi
Kajian, Direktoral Perbankan Syariah,
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Bank Indonesia.
Remaja Rosda Karya.
Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen
Mulyono, Teguh Pudjo. 1995. Analisa
Lembaga Keuangan. Edisi Kelima.
Laporan Keuangan Untuk Perbankan.
Jakarta: LPFE UI
Edisi revisi III. Jakarta: Djambatan.
Hasanuddin Rahman, 1998. Aspek-Aspek
Nazir, Mohammad. 2003. Metode
Hukum Pemberian Kredit Perbankan Di
Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Indonesia. PT.Citra Aditya Bakti:
Nurhayati, Sri dan Wasilah. 2009. Akuntansi
Bandung, hlm. 34.
Syariah di Indonesia. Cetakan Kedua.
Hanafi, Mamduh M. 2009. Manajemen
Jakarta: Salemba Empat.
Risiko. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Shiffman, L.G. and Kanuk, L.L. 2007.
Ismail, Drs. MBA., Ak. 2010. Manajemen
Consumer Behavior. Ninth Edition. New
Perbankan. Jakarta: Kencana. Prenada
Jersey: Prentice Hall,Inc.
Media Group.
Sholihin, Ahmad Ifham. 2010. Buku Pintar
________. 2011. Perbankan Syariah.
Ekonomi Syariah. Jakarta: PT. Gramedia
Jakarta: Kencana. Prenada Media
Pustaka Utama.
Group.
Sutan Remy Sjadeini, Kapita Selecta
Karim, A. Adiwarman. 2004. Bank Islam:
Hukum Perbankan ,Jilid I, tanpa tahun,
Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta:
h.53.
PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono, Dr. 2010. Metode Penelitian
_________________. 2006. Bank Islam:Analisis
Kuantitatif dan Kualitatif R&B. Jakarta:
Fiqh dan Keuangan. Edisi Ketiga.
Alfabeta.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
________, Prof. Dr. 2012. Metode Penelitian
_________________. 2010. Bank Islam
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Analisis, Fiqih dan Keuangan. Edisi 4.
Bandung: Alfabeta.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Widyaningsih dkk. 2005. Bank dan Asuransi
Kasmir. 2001. Manajemen Perbankan.
Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Yahman dan Trisadini Prasastinah Usanti,
Kotler Philip and Amstrong, Gary. 2001.
Prasastinah Usanti, 2011. Bunga
Principles of Marketing (Ninth Edition).
Rampai Hukum Aktual Dalam Perspektif
New Jersey: Prentice Hall,Inc.
Hukum Bisnis Kontraktual Berimplikasi
Koran Tempo.
(http://www.tempo.co/read/news/201

171
Astono, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 4 No. 2 Februari 2017: 159-172; ANALISIS PEMBIAYAAN
AKAD MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Bank BTN Syariah)

Pidana dan Perdata, Surabaya: Mitra


Mandiri, h.136.
Yin, Robert. 2002. Studi Kasus Desain dan
Metode. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
_________. 2012. Studi Kasus Desain dan
Metode. Jakarta. PT. Raja Grafindo
Persada.
Zulkifli, Sunarto. 2007. Panduan Praktis
Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta:
Zikrul Hakim.

172

Anda mungkin juga menyukai