ABSTRAK
Faktor penting yang melatar belakangi lahirnya bank syariah maupun lembaga keuangan mikro syariah
adalah pelarangan riba secara tegas dalam Alquran. Murabahah adalah suatu jenis pembiayaan dimana
perjanjian pembiayaan dilaksanakan dengan menyatakan harga pokok barang dan margin keuntungan
yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Perusahaan pembiayaan FIF Syariah sebagai salah satu bentuk
perusahaan pembiayaan yang berbasis syariah bukan bank menjadi salah satu alternatif dari metode
pembiayaan yang lebih fleksibel dalam menyalurkan dana berupa pembiayaan secara syariah kepada
masyarakat diIndonesia. Penelitian ini akan membahas tentang akad murabahah pada FIF Syariah,
bagaimana konsep pembiayaan FIF Syariah serta pembiayaan murabahah yang ada di FIF Syariah.
ABSTRACT
An important factor behind the birth of Islamic banks and Islamic microfinance institutions is the strict
prohibition of usury in Al-Quran. Murabahah is a type of financing in which the financing agreement is
executed by stating the cost of goods and the profit margin agreed upon by the seller and the buyer. FIF
Syariah financing company as a form of non-bank sharia-based financing company is an alternative to a
more flexible financing method in channeling funds in the form of sharia financing to the people of
Indonesia. This research will discuss about the murabahah contract in FIF Syariah, how the concept of
FIF Syariah financing and murabahah financing in FIF Syariah.
26
2021, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 4 (1) : 26 - 36
kepada konsumen lalu ditambahkan yang berlaku atas suka sama suka.
keuntungan atas penjualan barang tersebut Memakan dengan cara yang bathil
berdasarkan biaya yang dikeluarkan dan maksudnya adalah memakannya dengan
kesepakatan antara penjual dan pembeli. jalan riba, judi, menipu, menganiaya dan
hal-hal yang dilarang Allah SWT. Akan
Landasan Hukum Pembiayaan
tetapi diperbolehkan bagi kalian untuk
Murabahah
mengambil harta milik selainmu dengan
Murabahah merupakan bagian cara dagang yang lahir dari keridhaan dan
terpenting dari jual beli dan prinsip ini keikhlasan hati antara dua pihak (atas suka
mendominasi pendapatan bank dari produk- sama suka), dalam jual beli diperbolehkan
produk yang ada di semua bank Islam serta kita untuk mengambil keuntungan dari
lembaga keuangan syariah lainnya. Dalam barang yang diperjual belikan sesuai
Islam, jual beli sebagai sarana tolong dengan akad diawal.
menolong antara sesama umat manusia
Hadis Nabi riwayat Tirmidzi
yang diridhai oleh Allah SWT.
Artinya :“Perdamaian dapat dilakukan di
Firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah antara kaum Muslimin kecuali perdamaian
ayat 275 : yang mengharamkan yang halal atau
Artinya:“Dan Allah SWT telah menghalalkan yang haram; dan kaum
menghalalkan jual beli dan mengharamkan Muslimin terikat dengan syarat-syarat
riba.” mereka kecuali syarat yang mengharamkan
yang halal atau menghalalkan yang
Firman Allah SWT dalam QS. Al-Maidah haram.” (HR. Tirmizi dari Amr bin Auf).
ayat 1 :
Ketentuan Murabahah
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman,
penuhilah akad-akad itu.” Ketentuan murabahah diatur pula
dalam Fatwa DSN No.04/SDSN-
Firman AllahSWT dalam QS. An-Nisa ayat MUI/IV/2000 yaitu:
29
a) Bank dan nasabah harus melakukan
يَا َأ ُّيهَا ا َّل ِذيهَ آ َم ُىىا ََل تَ ْأ ُك ُلىا َأ ْم َىا َل ُك ْم بَ ْي َى ُك ْم بِا ْلبَا ِط ِل إ ِ ََّل َأ ْن akad murabahah yang bebas riba.
َ َت ُكىنَ ت ِ َجا َر ًة ع َْه َت َزاض ٍ ِم ْى ُك ْم ۚ َو ََل َت ْق ُت ُلىا َأ ْو ُف َس ُك ْم ۚ إ ِ َّن ََّّللا
َكانَ ب ِ ُك ْم َر ِحي ًما b) Barang yang dijual belikan tidak
diharamkan oleh syariat Islam.
Artinya :“Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu saling memakan c) Bank membiayai sebagian atau
harta sesamamu dengan jalan yang batil, keseluruhan harga pembelian barang
kecuali dengan jalan perniagaan yang yang telah disepakati kualifikasinya.
berlaku dengan suka sama-suka di antara d) Bank membeli barang yang diperlukan
kamu. Dan janganlah kamu membunuh nasabah atas nama bank sendiri, dan
dirimu; sesungguhnya Allah SWT adalah pembeli ini harus sah dan bebas riba.
Maha Penyayang kepadamu.”
e) Bank harus menyampaikan semua hal
Dalam surat An-Nisa ayat 29 yang berkaitan dengan pembelian,
merupakan larangan tegas mengenai misalnya jika pembelian barang
memakan harta orang lain dengan jalan dilakukan secara utang. Bank
bathil, kecuali dengan jalan perniagaan kemudian menjual barang tersebut
29
2021, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 4 (1) : 26 - 36
kepada nasabah dengan harga senilai ini hanya menjual produk Honda saja dalam
harga plus keuntungannya. Dalam pembiayaan motor karena Honda masih
kaitan ini bank harus memberitahu satu anak perusahaan PT. Astra Tbk.
secara jujur harga pokok barang kepada Sementara itu FIF Syariah mulai
nasabah berikut biaya yang diperlukan. diterapkan oleh PT. FIF Group Cabang
f) Nasabah membayar harga barang pada Pekanbaru sejak tahun 2010. Mengenai
jangka waktu tertentu yang telah produk pada FIF Sejauh ini produk
disepakati. pembiayaan motor syariah pada dasarnya
adalah sama jenisnya dengan produk
g) Untuk mencegah terjadinya
konvensional dan yang membedakan hanya
penyalahgunaan atau kerusakan akad
terletak pada moralitas dan penerapan
pihak bank dapat mengadakan
akadnya. Akad yang digunakan dalam
perjanjian khusus dengan nasabah.
pembiayaan syariah menggunakan
h) Jika bank hendak mewakilkan kepada murabahah atau dengan cara dicicil.
nasabah untuk membeli barang dari
Proses pengajuan pembiayaan
pihak ketiga, akad jualbeli murabahah
murabahah sebagai berikut:
harus dilakukan setelah barang secara
prinsip menjadi milik bank a) Nasabah datang ke FIF untuk
(Wiroso,2005). mengajukan pembiayaan sepeda motor
dengan membawa beberapa
METODE PENELITIAN
persyaratan sebagai berikut:
Metode penelitian ini adalah jenis
penelitian lapangan (field research) yang Nasabah membawa identitas diri asli
dilakukan di FIF Syariah Pekanbaru. dan foto copy KTP suami istri.
Pengumpulan data menggunakan metode Nasabah membawa Kartu Keluarga,
observasi dan mencari data-data yang rekening listrik.
diperlukan dari obyek penelitian yang
sebenarnya. Setelah mendapatkan data yang Nasabah membawa slip gaji
diperlukan, maka data tersebut dianalisis pegawai
dengan metode deskriptif analisis dengan b) Kemudian pihak FIF melakukan
mendeskripsikan bagaimana fakta yang survey, setelah proses pensurveian
terjadi di FIF Syariah pekanbaru dan kemudian pihak FIF berhak
analisis kasus tersebut dalam perspektif menentukan apakah pengajuan
hukum Islam. pembiayaan itu di terima atau ditolak.
HASIL DAN PEMBAHASAN c) Setelah pengajuan pembiayaan itu di
setujui oleh pihak FIF kemudian pihak
FIF syariah dibentuk oleh Astra FIF mengeluarkan unit sepeda motor.
Group yang mana sebelumnya ditangani
d) Unit motor yang diperjual belikan,
oleh PT AMF (Astra Multi Finance),
dikuasakan kepada debitur untuk
namun seiring berjalannya waktu FIF
membeli sendiri ke dealer kemudian
mengambil alih perusahaan sehingga masuk
nota pembeliannya diberikan kepada
dalam PT. FIF. Dari tahun 2005 hingga
FIF Syariah.
tahun 2009 FIF mampu mencakup 165
cabang diseluruh Indonesia, dan perusahaan
30
2021, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 4 (1) : 26 - 36
Dealer Debitur
5. Masa pembayaran sesuai jangka waktu 1. Atas permohonan pihak kedua, pihak
tertentu. pertama dengan ini mengadakan
barang dan pihak kedua menyatakan
6. Diperbolehkan membayar uang muka
telah menerima barang dengan baik.
atau uang panjar atau urbun.
Atas pengadaan barang tersebut,
7. Penalti atas keterlambatan pembayaran perjanjian ini berlaku sebagai tanda
akan dikenakan denda, dan uangnya bukti penerimaan barang yang sah.
dijadikan dana sosial sebesar Rp.
2. Pihak kedua atas pembiayaan ini
5.000,- dari jumlah angsuran yang
sepakat mengikatkan diri untuk
terlambat dan tidak boleh dinego atau
membayar pokok pembiayaan dan
dihapuskan.
margin keuntungan dan biaya-biaya
Secara lengkap perjanjian akad lainnya sesuai dengan kesepakatan
murabahah yang diberlakukan pada FIF bersama.
Syariah tertuang dalam Surat Pernyataan
Dalam operasionalnya di PT. FIF
Konsumen yang garis-garis besar isinya
Syariah Pekanbaru akad yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Juga adalah Murabahah. Meskipun akad
Pihak pertama dan pihak kedua (secara yang digunakan adalah berdasarkan akad
bersama-sama selanjutnya disebut para syariah, tetapi dari penerapan prinsip
pihak) tersebut menerangkan terlebih syariahnya masih belum sesuai dengan
dahulu hal-hal berikut: prinsip syariah yang sebenarnya. Karena
dilihat dari praktik sehari-hari tidak ada
- Pembiayaan murabahah adalah yang membedakan antara syariah dan
penyediaan pembiayaan dalam rangka konvensional. Contohnya dalam penetapan
penyediaan barang secara syariah. bunga pada konvensional, di dalam
- Pemberi jaminan adalah orang atau badan pembiayaan syariahpun menetapkan bunga
yang memberikan jaminan pelunasan (Bagi hasil). Cuma bedanya pada saat
kewajiban pihak kedua. konsumen (Costumer) melakukan
pelunasan dimuka tidak dikenakan biaya
- Dealer adalah orang atau badan yang Administrasi.
melakukan kegiatan di bidang penyediaan Harga Perolehan dan Keuntungan
barang.
o Pembiayaan murabahah: Harga perolehan adalah seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
Pasal 1: Pihak pertama setuju untuk aset tetap tersebut mulai dari biaya
menyediakan pembiayaan murabahah pembelian hingga semua biaya yang timbul
dengan jaminan hak milik secara fidusia hingga aset tetap tersebut siap digunakan
atas barang jaminan kepada pihak kedua atau dioperasikan (Maesaroh, 2017),
guna pengadaan barang berupa Sepeda sedangkan keuntungan adalah suatu modal
motor dengan spesifikasi yaitu meliputi atau laba yang diperoleh dari investasi
Merk, Nomor Mesin, Tahun, Warna, dalam surat berharga atau efek, seperti
Nomor BPKB dan lain-lain. saham, obligasi atau dalam bidang properti
Pasal 2: Margin Keuntungan dan Total dimana nilainya melebihi harga pembelian
Kewajiban (Haryoso, 2017).
32
2021, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 4 (1) : 26 - 36
Dalam hal ini PT. FIF Syariah dan Pekanbaru menentukan uang muka produk
konvensional tidak terdapat perbedaan pembiayaan murabahah sesuai dengan
dalam menentukan laba, karena PT. FIF permintaan nasabah sesudah melakukan
menghindari terjadinya persaingan antar akad, serta jika terjadi pembatalan
cabang ataupun dealer baik itu syariah pembelian barang maka pihak nasabah
ataupun konvensional. Dalam menentukan harus menggati rugi, dan uang muka
margin PT. FIF selalu mengikuti terhadap tersebut tidak dianggap sebagai uang ganti
pembiayaan yang dikeluarkan bank-bank rugi, dan uang muka yang telah di berikan
yang melakukan join financing, jadi dalam nasabah kepada PT. FIF Syariah akan di
penentuan laba PT. FIF masih bergantung kembalikan.
pada bank yang bekerjasama dengan PT. Hasil analisis dan kesimpulan ini
FIF. Seperti yang kita lihat, tidak terdapat
sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh
perbedaan harga antara pembiayaan motor Melina (2020) mengenai uang muka produk
syariah dengan konvensional mengenai pembiayaan murabahah, dimana uang
angsuran perbulannya, perbedaan dalam muka ditentukan oleh nasabah pada saat
menentukan margin antara PT. FIF Syariah melakukan akad bersama antara pengelolah
dan konvensional, yaitu terletak pada dengan pembeli. Oleh karena itu PT. FIF
penentuan keuntungan berdasarkan waktu. Syariah tidak menentukan uang muka
Uang Muka sendiri melainkan sesuai dengan harga
barang yang dibeli.
Uang muka adalah jumlah yang
dibayar oleh pembeli kepada penjual Akan tetapi masih ada kekurangan
sebagai bukti komitmen untuk membeli yang harus diperhatikan PT. FIF Syariah
barang dari penjual atau pembayaran uang kota pekanbaru dimana seharusnya uang
kepada pihak lain yang belum memberikan muka disetor kedalam rekening nasabah,
prestasi atau memenuhi kewajiban, baru setelah proses akad selesai dilakukan,
misalnya kepada PT. FIF Syariah pada saat uang muka tersebut dipotong sebagai biaya
kontrak ditandatangani atau kepada penjual angsuran awal dan biaya asuransi, hal ini
yang belum menyerahkan barangnya, dilakukan agar proses pembiayaan
pembayaran sebagian dan harga yang telah murabahah sesuai dengan konsep fiqh dan
disepakati oleh pembeli dan penjual yang memenuhi syarat pokok murabahah.
merupakan tanda bahwa perjajian jual beli Terkait dengan Asuransi syariah
yang diadakan mengikat. produk asuransi yang digunakan adalah
Dari hasil observasi penulis akad dengan niat tabarru’ (takaful) yaitu
menunjukkan bahwa hasil wawancara suatu niat tolong menolong sesama peserta
tersebut sesuai dengan kondisi yang ada apabila ada yang ditakdirkan mendapat
dilapangan yang menjelaskan bahwa uang musibah. Pada akhir periode asuransi, jika
muka ditentukan sesuai permintaan perusahaan asuransi memperoleh laba dan
nasabah/masyarakat dimana sesuai dengan konsumen tidak pernah mengajukan klaim,
barang yang dibeli, dan yang terpenting DP maka konsumen yang bersangkutan berhak
tersebut hanya diharuskan lebih dari 10% atas nisbah (hadiah/bonus) dengan jumlah
dari total harga pembiayaan. tertentu sesuai tingkat investasi tahun
tersebut. Apabila nisbah yang menjadi hak
Berdasarkan temuan diatas penulis
konsumen tidak diambil dalam jangka
berkesimpulan bahwa PT. FIF Syariah Kota
33
2021, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 4 (1) : 26 - 36
waktu yang disepakati maka akan nasabah sesudah melakukan akad, setelah
diserahkan sebagai dana sosial. Apabila itu pihak PT. FIF Syariah menyerahkan
pada waktunya konsumen tidak dapat/lalai barang tersebut kepada nasabah. Hal ini
melakukan kewajibannya yaitu berupa sejalan dengan penelitian yang dilakukan
pembayaran asuransi maka akan dikenakan oleh Melina (2020) mengenai proses
penalty. Dalam hal konvensional, maka pembelian dan penyerahan barang pada
konsumen akan dikenakan bunga yang BMT dalam journal of Economic, Business
besarnya telah ditentukan. and Accounting berjudul Implementasi
pembiayaan Murabahah Pada Baitul Mal
Pembelian dan Penyerahan Barang
Wat Tamwil (BMT) Kota Pekanbaru.
Pembelian merupakan kegiatan
Akan tetapi dalam pembelian dan
utama untuk menjamin kelancaran transaksi
penyerahan barang masih ada terdapat
penjualan yang terjadi dalam suatu
kekurangan yang harus diperhatikan PT.
perusahaan atau pembelian merupakan
FIF Syariah pekanbaru, agar proses
bagian dari kegiatan ekonomi yang kita
pembelian barang terlebih dahulu
lakukan setiap hari dan penyerahan barang
diselesaikan antara PT. FIF Syariah dengan
merupakan suatu kesepakatan antara
supplier, baru setelah barang menjadi hak
penjual dengan pembeli tentang
milik PT. FIF Syariah, barang tersebut
pemindahan hak milik disertai biaya
dapat diperjual belikan dan diserahkan
pengiriman barang dari gudang penjual ke
kepada nasabah setelah proses akad selesai
gudang pembeli (Suryani & Afriyeni,
dilakukan. Hal ini dilakukan agar proses
2019).
pembiayaan murabahah sesuai dengan
Dari hasil observasi penulis konsep fiqh dan memenuhi syarat pokok
menunjukkan bahwa hasil wawancara murabahah.
tersebut sesuai dengan kondisi yang ada Bentuk Penyelesaian Sengketa Para
dilapangan yang menjelaskan bahwa Pihak Apabila Salah Satu Pihak
pelaksanaan pembelian dan penyerahan Melakukan Wanprestasi
barang disesuaikan dengan kebutuhan
nasabah, dimana pembelian barang Dalam suatu perjanjian kredit,
dilakukan oleh pihak PT. FIF Syariah, maupun dalam perjanjian-perjanjian
kemudian barang tersebut akan diserakan lainnya, biasanya selalu dirincikan beberapa
kepada nasabah saat menandatangani akad. hal yang apabila dilakukan oleh salah satu
Pembelian dan penyerahan barang pihak, maka terjadilah wanprestasi dan
merupakan suatu kesepakatan antara menyebabkan pihak lain dapat memutuskan
penjual dengan pembeli tentang perjanjian tersebut. Hal-hal atau kejadian-
pemindahan hak milik disertai biaya kejadian sepert ini sering disebut dengan
pengiriman barang dari gudang penjual ke istilah “events of Default”. Banyak hal
gudang pembeli. apabila dilakukan oleh pihak debitur, maka
debitur dapat dianggap dalam keadaan
Berdasarkan temuan diatas penulis default (wanprestasi).
berkesimpulan bahwa PT. FIF Syariah Kota Penyelesaian Sengketa Dalam Perjanjian
Pekanbaru menerapkan Pembelian dan Pembiayaan Konsumen (Consumer
Penyerahan Barang produk pembiayaan Finance)
murabahah sesuai dengan permintaan
34
2021, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 4 (1) : 26 - 36
36