Anda di halaman 1dari 5

3/24/2020 Hukum Menggerak-gerakkan Jari dalam Shalat

UBUDIYAH

Hukum Menggerak-gerakkan Jari dalam Shalat


Selasa 16 Februari 2010 19:17 WIB

Berikut ini diketengahkan ulasan lain tentang menggerakkan telunjuk pada saat tahiyat, seperti yang
pernah dibahas sebelumnya. (redaksi)

Jika kita perhatikan, saat duduk tasyahhud dalam shalat memang tidak semua orang menggerakkan jari
telunjuk dengan cara yang sama. Ini semata-mata karena perbedaan ulama dalam memahami hadits.
Perbedaan ini terjadi sejak zaman tabi’in dan ulama mazhab. Perbedaan ini tidak menyebabkan tidak
sahnya shalat dan tidak pula menyebabkan kesesatan, karena perbedaannya dalam hal furu’iyah yang
masing-masing mempunyai dalil hadits Rasulullah SAW.

Advertisement


https://islam.nu.or.id/post/read/21644/hukum-menggerak-gerakkan-jari-dalam-shalat 1/5
3/24/2020 Hukum Menggerak-gerakkan Jari dalam Shalat

Advertisement

Adapun hadits yang dipahami berbeda-beda oleh ulama adalah hadits Rasulullah saw.:

‫ﻠﻰ‬
َ ‫ﻋ‬َ ‫ﻠﻰ ُر ْﻛﺑَ ِﺗ ِﮫ َواﻟﯾ ُْﻣﻧَﻰ‬
َ ‫ﻋ‬َ ‫ﺿ َﻊ ﯾَ َدهُ اﻟﯾُﺳ َْرى‬ َ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲ ﻋﻠﯾﮫ وﺳﻠم اِ َذا َ ﻗَﻌَ َد ِﻟﻠﺗ ﱠ‬
َ ‫ﺷ ﱡﮭ ِد َو‬ َ ِ ‫ﺳو َل ﱠ‬ ُ ‫ أ َ ﱠن َر‬:‫ﻋن اﺑن ﻋﻣر رﺿﻲ ﷲ ﻋﻧﮭﻣﺎ‬
‫رواه ﻣﺳﻠم‬-- ‫ﺳﺑﺎَﺑَ ِﺔ‬
‫ﺻ ِﺑ ِﻌ ِﮫ اﻟ ﱠ‬ َ ‫ﻋﻘَ َد ﺛَﻼَﺛﺎ ً َوﺧ َْﻣ ِﺳﯾْنَ َوأَﺷ‬
ْ ِ‫َﺎر ِﺑﺈ‬ َ ‫ َو‬,‫ﻧﻰ‬
َ ‫اﻟﯾ ُْﻣ‬
t;

Dari Ibnu Umar RA bahwa Rasulullah SAW jika duduk untuk tasyahhud, beliau
meletakkan tangan kirinya di atas lutut kirinya, dan tangan kanannya di atas lutut
kanannya dan membentuk angka “lima puluh tiga”, dan memberi isyarat (menunjuk)
dengan jari telunjuknya” (HR Muslim).

Advertisement


https://islam.nu.or.id/post/read/21644/hukum-menggerak-gerakkan-jari-dalam-shalat 2/5
3/24/2020 Hukum Menggerak-gerakkan Jari dalam Shalat

Yang dimaksud dengan “membentuk angka lima puluh tiga” ialah suatu isyarah dari cara
menggenggam jari kelingking, jari manis dan jari tengah disebut angka tiga, dan
menjadikan ibu jari berada di atas jari tengah dan di bawah jari telunjuk.

Adapun penyebab terjadinya perbedaan ulama tentang cara isyarah dengan jari telunjuk
saat tasyahhud apakah digerakkan atau diam saja dan kapan waktunya adalah karena
ada hadits yang sama denga di atas dengan tambahan teks (matan) dari riwayat lain,
yaitu hadits yang diceritakan dari Sahabat Wail RA:

ُ ‫ﺻﺑَﻌَﮫُ ﻓَ َرأ َ ْﯾﺗُﮫُ ﯾُ َﺣ ِ ّر ُﻛﮭﺎ َ ﯾَ ْد‬


‫رواه أﺣﻣد‬-- ‫ﻋ ْو‬ ْ ‫ﺛ ُ ﱠم َرﻓَ َﻊ ا‬

”..... Kemudian beliau mengangkat jarinya sehingga aku melihatnya beliau menggerak-
gerakkanya sambil membaca doa.” (HR: Ahmad).

Sedangkan hadits yang diriwayatk dari Ibn Zubair RA:

‫رواه أﺑو داود واﻟﻧﺳﺎﺋﻲ‬-- ‫ﻋﺎ ﻻَ ﯾُ َﺣ ِ ّر ُﻛ َﮭﺎ‬


َ ‫ﺻﺑِ ِﻌ ِﮫ إِ َذا َ َد‬ ‫أ َ ﱠن اﻟﻧﱠﺑِ ﱠ‬
ْ ِ‫ﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯾﮫ وﺳﻠم ﻛﺎَنَ ﯾَ ِﺷﯾ ُْر ﺑِﺈ‬

“Bahwa Nabi SAW memberi isyarat (menunjuk) dengan jarinya jika dia berdoa dan tidak
menggerakkannya. (HR Abu Daud dan Al Nasai)

Dari Hadits tersebut Imam Mazhab fiqh sepakat bahwa meletakkan dua tangan di atas
kedua lutut pada saat tasyahhud hukumnya adalah sunnah. Namun juga para imam
mazhab berbeda pendapat dalam hal menggenggam jari-jari dan berisyarat dengan jari
telunjuk (Alawi Abbas al Maliki, Ibanahtul Ahkam, Syarh Bulughul Maram, Indonesia: al
https://islam.nu.or.id/post/read/21644/hukum-menggerak-gerakkan-jari-dalam-shalat 3/5
3/24/2020 Hukum Menggerak-gerakkan Jari dalam Shalat

Haramain, Juz 1, h. 435-437. Dan lihat pula Al Juzayri, Kitab al-Fiqh ‘Ala Madzahibil
Arba’ah, Beirut: Darul Fikr, 1424 H. Juz 1, h. 227-228).

1. Menurut ulama mazhab Hanafi, mengangkat jari telunjuk dilakukan pada saat
membaca lafadz “Laa Ilaaha”, kemudian meletakkannya kembali pada saat membaca
lafadz “illallah” untuk menunjukan bahwa mengakat jari telunjuk itu menegaskan tidak
ada Tuhan dan meletakkan jari telunjuk itu menetapkan ke-Esa-an Allah. Artinya,
mengangkat jari artinya tidak ada Tuhan yang berhak disembah dan meletakkan jari
telunjuk untuk menetapkan ke-Esa-an Allah.

2. Menurut ulama mazhab Maliki, pada saat Tasyahhud tangan kanan semua jari
digenggam kecuali jari telunjuk dan ibu jari di bawahnya lepas. kemudian menggerak-
gerakkan secara seimbang jari telunjuk ke kanan dan ke kiri

3. Menurut ulama mazhab Syafi’i, mengenggam jari kelingking, jari manis dan jari
tengah. Kemudian memberi isyarat (menunjuk) dengan jari telunjuk sekali saja saat
kalimat “illallah” (‫ )اﻻ ﷲ‬diucapkan:

4.Menurut mazhab Hambali, mengenggam jari kelingking, jari manis dan jari tengah
dengan ibu jari. kemudian memberi isyarat (menunjuk) dengan jari telunjuk saat kalimat
“Allah” ( ‫ )ﷲ‬diucapkan ketika tasyahhud dan doa

5. Pendapat Syeikh Al-Albani. (Lihat kitab Sifat Shalat Nabi halaman 140). bahwa
menggerakkan jari dilakukan sepanjang membaca lafadz Tasyahhud.
Imam al-Baihaqi menyatakan:

ُ ‫ْث اﺑ ِْن‬
‫اﻟزﺑَﯾْر‬ َ ‫ض َﺣ ِدﯾ‬ ِ َ‫َﺎرة ُ َﺣﺗﱠﻰ ﻻَﯾُﻌ‬
َ ‫ﺎر‬ ِ ‫ ﯾَﺣْ ﺗﻣ ُل أ َ ْن ﯾَ ُﻛ ْونَ ُﻣ َرا ُدهُ ﺑِﺎﻟﺗَﺣْ ِرﯾ ِْك‬:‫َوﻗَﺎ َل اﻟﺑَ ْﯾ َﮭ ِﻘ ْﻲ‬
َ ‫اﻹﺷ‬

Kemungkinan maksud hadits yang menyatakan bahwa jari telunjuk digerak-gerakkan


saat tasyahhud adalah isyarat (menunjuk), bukan mengulang-ulang gerakkannya, agar
tidak bertentangan dengan hadits Ibnu Zubair yang menyatakan tidak digerakkannya jari
telunjuk tersebut. Hikmah memberi isyarah dengan satu jari telunjuk ialah untuk
menunjukkan ke-Esa-an Allah dan karena jari telunjuk yang menyambung ke hati
sehingga lebih mendatangkan kekhusyu’an.


https://islam.nu.or.id/post/read/21644/hukum-menggerak-gerakkan-jari-dalam-shalat 4/5
3/24/2020 Hukum Menggerak-gerakkan Jari dalam Shalat

H M. Cholil Nafis
Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU

Tags: Hukum Menggerak-gerakkan Jari dalam Shalat


https://islam.nu.or.id/post/read/21644/hukum-menggerak-gerakkan-jari-dalam-shalat 5/5

Anda mungkin juga menyukai