Anda di halaman 1dari 4

1.

2.

3.

4.

5.

Keutamaan Basmalah
Membacanya dapat membuat setan menjadi kecil
Imam Ahmad bin Hanbal dalam musnadnya meriwayatkan dari seseorang yang dibonceng oleh
Nabi shalallahu alaihi wasallam, ia berkata,
Tunggangan Nabi shalallahu alaihi wa sallam tergelincir, maka aku katakan: Celaka setan. Nabi
shalallahu alaihi wasallam bersabda, Janganlah engkau mengucapkan celakalah setan. Karena jika
engkau mengucapkannya, maka ia akan membesar dan berkata: dengan kekuatanku, aku jatuhkan
dia. Jika engkau mengucapkan bismillah, maka ia akan menjadi kecil hingga seperti seekor
lalat.(HR. Ahmad, Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani)
Ini merupakan berkah dari ucapan Bismillah
Disunnahkan membaca basmalah sebelum memulai pekerjaan.
Oleh karena itu disunnahkan membaca basmalah pada awal setiap ucapan maupun perbuatan.
Disunnahkan juga membacanya pada awal khuthbah. Dan disunnahkan juga membaca basmalah
sebelum masuk kamar mandi.
Tidak sempurna wudhu sebelum membaca basmalah
Berdasarkan hadist dalam musnad Imam Ahmad dan juga dalam kitab Sunan dari riwayat Abu Huraira,
Saiid bin Zaid dan Abu Said radhiyallahu anhum. Secara marfu, Rasulullah shalallahu alaihi wa
sallam bersabda,
Tidak sah wudhu seseorang yang tidak menyebut nama Allah Taala (mengucap basmalah) (HR.
Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, dan dishahihkan al-Albani)
Membaca Basmalah sebelum jima kelak anaknya akan dijauhkan dari gangguan setan.
Berdasarkan hadist dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari Ibn Abbas radhiyallahu
anhu, bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
Seandainya salah seorang dari kalian hendak mencampuri istrinya ia membaca : Bismillah
allahumma janibnasy syaithaana wa janibisy syaithaana maa razaqtanaa (dengan menyebut nama
Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau anugrahkan kepada
kami), maka jika Allah menaqdirkan lahirnya anak maka anak itu tidak akan diganggu oleh setan
selamanya.
Menjauhkan rumah dari setan.
Dari
Jabir radhyallahu
anhu berkata,
saya
mendengar
Rasulullah shalallahu
alaihi
wasallam bersabda,
Jika seseorang masuk kedalam rumahnya lalu ia menyebut asma Allah Taala saat ia masuk dan saat
ia makan, maka setan berkata kepada teman-temannya, tidak ada tempat bermalam bagi kalian dan
tidak ada makan malam. Dan jika ia masuk, tanpa menyebut asma Allah Taala saat hendak masuk
rumahnya berkatalah syaithan: kalian mendapatkan tempat bermalam, dan apa bila dia tidak
menyebut nama Allah ketika hendak makan,maka setan berkata : kalian mendapatkan tempat
bermalam dan makan malam. (Muttafaqun alaih)
Demikian beberapa keutamaan Basmalah yang dapat kami sampaikan diantara keutamaannya yang
banyak.

Tafsir Basmalah
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata: Tafsirnya adalah: Sesungguhnya seorang insan meminta
tolong dengan perantara semua Nama Allah. Kami katakan: yang dimaksud adalah setiap nama yang Allah
punya. Kami menyimpulkan hal itu dari ungkapan isim (nama) yang berbentuk mufrad (tunggal) dan mudhaf
(disandarkan) maka bermakna umum. Seorang yang membaca basmalah bertawassul kepada Allah taala dengan
menyebutkan sifat rahmah. Karena sifat rahmah akan membantu insan untuk melakukan amalnya. Dan orang
yang membaca basmalah ingin meminta tolong dengan perantara nama-nama Allah untuk memudahkan amalamalnya. (Shifatush Shalah, hal. 64).
Kitabullah Diawali Basmalah
Penulisan Al-Quran diawali dengan basmalah. Hal itu telah ditegaskan tidak hanya oleh seorang ulama, di
antara mereka adalah Al Qurthuby yarhamuhullah di dalam tafsirnya. Beliau menyebutkan bahwa para
sahabat radhiyallahu anhum telah sepakat menjadikan basmalah tertulis sebagai ayat permulaan dalam AlQuran, inilah kesepakatan mereka yang menjadi permanen -semoga Allah meridhai mereka- dan Al Hafizh Ibnu
Hajar yarhamuhullah pun menyebutkan pernyataan serupa di dalam Fathul Baari (Ad Dalaail Wal Isyaaraat
ala Kasyfi Syubuhaat, hal. 9).
Teladan Nabi
Nabi shallallahu
alaihi
wa
sallam apabila
menulis
surat
memulai
dengan bismillaahirrahmaanirrahiim (lihat Shahih Bukhari 4/402 Kitabul Jihad Bab Dua Nabi shallallahu
alaihi wa sallam ilal Islam wa Nubuwah wa an laa Yattakhidza Badhuhum Badhan Arbaaban min duunillaah
wa Qauluhu taala Maa kaana libasyarin an yutiyahullaahu ilman ila akhiril ayah, Fathul Bari 6/109 lihatlah
perincian tentang hal ini di dalam Zaadul Maaad fii Hadyi Khairil Ibaad karya Ibnul Qayyim 3/688-696, beliau
menceritakan surat menyurat Nabi kepada para raja dan lain sebagainya (Syarh Kitab Kasyfu Syubuhaat Syaikh
Shalih Al-Fauzan, hal. 17). Di dalam Kitab Badul Wahyi Imam Bukhari menyebutkan
hadits: Bismillahirrahmaanirrahiim min Muhammadin Abdillah wa Rasuulihi ila Hiraqla Azhiimir

Ruum (Shahih Bukhari no. 7, Shahih Muslim no. 1773 dari hadits Ibnu Abbas radhiyallahuanhuma,
lihat Hushuulul Mamuul, hal. 9, lihat juga Ad Dalaail Wal Isyaaraat ala Kasyfi Syubuhaat, hal. 9).
Hadits Tentang Keutamaan Basmalah
Syaikh Abdullah bin Shalih Al Fauzan berkata: Adapun hadits-hadits qauliyah tentang masalah basmalah,
seperti hadits, Kullu amrin dzii baalin laa yubdau fiihi bibismillaahi fahuwa abtar. hadits-hadits tersebut
adalah hadits yang dilemahkan oleh para ulama. Hadits ini dikeluarkan oleh Al Khathib dalam Al
Jami (2/69,70), As Subki dalam Thabaqaat Syafiiyah Al Kubra, muqaddimah hal. 12 dari hadits Abu
Hurairah radhiyallahu anhu, tetapi hadits itu adalah hadits dhaifun jiddan (sangat lemah) karena ia merupakan
salah satu riwayat Ahmad bin Muhammad bin Imran yang dikenal dengan panggilan Ibnul Jundi. Al Khathib
berkata di dalam Tarikh-nya (5/77): Orang ini dilemahkan riwayat-riwayatnya dan ada celaan pada
madzhabnya. Maksudnya: karena ia cenderung pada ajaran Syiah. Ibnu Iraq berkata di dalam Tanziihusy
Syariah Al Marfuuah (1/33): Dia adalah pengikut Syiah. Ibnul Jauzi menuduhnya telah memalsukan hadits.
Hadits ini pun telah dinyatakan lemah oleh Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah sebagaimana dinukil
dalam Futuhaat Rabbaniyah (3/290) silakan periksa Hushuulul Mamuul, hal. 9). Adapun hadits: Kullu amrin
laa yubdau fiihi bibismillaahiirahmaanirrahiim fahuwa ajdzam adalah hadits dhaif, didhaifkan Syaikh Al
Albani dalam Dhaiful Jaami 4217 (lihat catatan kaki Tafsir Al-Quran Al Azhim tahqiq Hani Al Hajj, 1/24).
Hikmah Memulai dengan Basmalah
Hikmah yang tersimpan dalam mengawali perbuatan dengan bismillahirrahmaanirraahiim adalah demi mencari
barakah dengan membacanya. Karena ucapan ini adalah kalimat yang berbarakah, sehingga apabila disebutkan
di permulaan kitab atau di awal risalah maka hal itu akan membuahkan barakah baginya. Selain itu di dalamnya
juga terdapat permohonan pertolongan kepada Allah taala (lihat Syarh Kitab Kasyfu Syubuhaat Syaikh Shalih
Al-Fauzan, hal. 17). Selain itu basmalah termasuk pujian dan dzikir yang paling mulia (lihat Taudhihaat Al
Kasdalamyifaat, hal. 48).
Apakah Basmalah Termasuk Al Fatihah ?
Syaikh Al Utsaimin berkata: Dalam masalah ini terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama. Ada di
antara mereka yang berpendapat ia adalah termasuk ayat dari Al Fatihah dan dibaca dengan keras dalam shalat
jahriyah (dibaca keras oleh imam) dan mereka berpandangan tidak sah orang yang shalat tanpa membaca
basmalah karena ia termasuk surat Al Fatihah. Dan ada pula di antara mereka yang berpendapat bahwa ia bukan
bagian dari Al Fatihah namun sebuah ayat tersendiri di dalam Kitabullah. Pendapat inilah yang benar. Dalilnya
adalah nash serta konteks isi surat tersebut. Kemudian beliau merinci alasan beliau (lihat Tafsir Juz Amma, hal.
9 cet Darul Kutub Ilmiyah).
Sahkah Shalat Tanpa Membaca Basmalah ?
Dari Anas radhiyallahu anhu: Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Abu Bakar dan Umar mengawali shalat
dengan membaca Alhamdulillaahi Rabbil aalamiin (Muttafaqun alaihi). Muslim menambahkan: Mereka semua
tidak membaca bismillaahirrahmaanirrahiim di awal bacaan maupun di akhirnya. Sedangkan dalam riwayat
Ahmad, Nasai dan Ibnu Khuzaimah Anas berkata: Mereka semua tidak mengeraskan
bacaan bismillaahirrahmaanirrahiim. Di dalam riwayat lainnya dalam Shahih Ibnu Khuzaimah dengan katakata: Mereka semua membacanya dengan sirr (pelan)
Diantara faidah yang bisa dipetik dari hadits di atas adalah:
1. Tata cara Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para khulafaur rasyidin membuka bacaan shalat
dengan alhamdulillaahi rabbil aalamiin.
2. Hadits ini menunjukkan bahwa basmalah bukan termasuk bagian awal dari surat Al Fatihah. Oleh sebab
itu tidak wajib membacanya beriringan dengan surat ini. Akan tetapi hukum membacanya hanyalah
sunnah sebagai pemisah antara surat-surat, meskipun dalam hal ini memang ada perselisihan pendapat
ulama.
Para imam yang empat berbeda pendapat tentang hukum membaca basmalah:
1. Imam Abu Hanifah, Syafii dan Ahmad berpendapat bacaan itu disyariatkan di dalam shalat.
2. Imam Malik berpendapat bacaan itu tidak disyariatkan untuk dibaca dalam shalat wajib, baik dengan
pelan maupun keras.
Kemudian Imam yang tiga (Abu Hanifah, Syafii dan Ahmad) berselisih tentang hukum membacanya:
1. Imam Abu Hanifah dan Ahmad berpendapat membacanya adalah sunnah bukan wajib karena basmalah
bukan bagian dari Al Fatihah.
2. Imam
Syafii
berpendapat
membacanya
adalah
wajib.
(lihat Taudhihul Ahkaam, 1/413-414 cet. Dar Ibnul Haitsam)
Menjahrkan Basmalah dalam Shalat Jahriyah
Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya: Apakah hukum menjahrkan (mengeraskan bacaan) basmalah? Beliau menjawab:
Pendapat yang lebih kuat adalah mengeraskan bacaan basmalah itu tidak semestinya dilakukan dan yang
sunnah adalah melirihkannya karena ia bukan bagian dari surat Al Fatihah. Akan tetapi jika ada orang yang
terkadang membacanya dengan keras maka tidak mengapa. Bahkan sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa
hendaknya memang dikeraskan kadang-kadang sebab adanya riwayat yang menceritakan Nabi shallallahu
alaihi
wa
sallam pernah
mengeraskannya
(HR.
Nasai
di
dalam Al
Iftitah Bab Qiroatu
bismillahirrahmaanirrahiim (904), Ibnu Hibban 1788, Ibnu Khuzaimah 499, Daruquthni 1/305, Baihaqi 2/46,58)

Akan tetapi hadits yang jelas terbukti keabsahannya menerangkan bahwa beliau shallallahu alaihi wa
sallam biasa tidak mengeraskannya (berdasarkan hadits Anas bin Malik radhiyallahu anhu: Aku pernah shalat
menjadi makmum di belakang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, di belakang Abu Bakar, di belakang
Umar dan tidak ada seorang pun di antara mereka yang memperdengarkan bacaan
bismillahirrahmanirrahiim (HR. Muslim dalam kitab Shalat Bab Hujjatu man Qoola la yajharu bil
basmalah (399)) Akan tetapi apabila seandainya ada seseorang yang menjahrkannya dalam rangka melunakkan
hati suatu kaum yang berpendapat jahr saya berharap hal itu tidak mengapa. (Fatawa Arkanil Islam, hal. 316317)
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al Bassaam mengatakan: Syaikhul Islam mengatakan: Terus menerus
mengeraskan bacaan (basmalah) adalah bidah dan bertentangan dengan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam. Dan hadits-hadits yang menegaskan cara keras dalam membacanya semuanya adalah palsu.
(Taudhihul Ahkaam, 1/414) Imam Ibnu Katsir mengatakan : para ulama sepakat menyatakan sah orang yang
mengeraskan bacaan basmalah maupun yang melirihkannya (Tafsir Al-Quran Al Azhim, 1/22).
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Hendaknya kita membiasakan diri memulai aktifitas kita dengan bacaan basmalah, misalnya mulai memperbaiki
laptop, menulis surat, menyusui anak dan lain-lain. Kita juga membiasakan membaca doa-doa keseharian yang
ada tuntunannya dalam syariat.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Setiap perkara (kehidupan) yang tidak dimulai dengan BISMILLAAHIR-RAHMAANIR-RAHIIM, maka dia
akan terputus. Artinya adalah kurang barakahnya
Mengenai takhrij hadits ini syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata,
hadits ini mempunyai dua jalur atau lebih periwayatan oleh Ibnu Hibban dan yang lainnya, sebagian ulama
mendhaifkannya dan yang lebih tepat adalah derajatnya hasan lighairihi. Syaikh shalih AlFauzan hafidzahullah berkata, Hikmah yang tersimpan dalam mengawali perbuatan dengan
bismillahirrahmaanirraahiim adalah demi mencari barakah dengan membacanya. Karena ucapan ini adalah
kalimat yang berbarakah, sehingga apabila disebutkan di permulaan kitab atau di awal risalah maka hal itu
akan membuahkan barakah baginya. Selain itu d dalamnya juga terdapat permohonan pertolongan kepada
Allah Taala
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, Barang siapa yang membaca:





Dengan menyebut nama Allah yang tidak akan bisa memudharatkan bersama nama-Nya segala sesuatu yang
ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, pada setiap hari di
waktu shubuh dan sore sebanyak tiga kali maka tidak akan memudharatkan baginya sesuatu apa pun.

Bahkan beberapa keadaan atau beberapa ibadah dikaitkan dengan bacaan basmalah:
-ketika makan, jika tidak membaca maka setan ikut makan bersama kita
Dari Aisyah radhiallahu anha berkata: Telah bersabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam,

Bila salah seorang diantara kalian makan maka hendaknya ia mengucapkan bismillah, bila ia lupa
diawalnya, maka hendaknya ia membaca bismillah fi awwalihi wa akhirihi.

-ketika berhubungan badan, jika tidak dibaca, maka setan ikut bersama kita
Dari shahabat Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma berkata: Berkata Nabishalallahu
wasallam, Bila salah seorang diantara kalian menggauli istrinya, hendaknya ia berdoa:

alaihi

Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah setan dari kami dan jauhkanlah setan dari apa yang
engkau rizkikan kepada kami. Bila Allah subhanahu wataala memberikan karunia anak kepadanya maka
setan tidak akan mampu memudharatkannya.
-ketika meyembelih, jika tidak dibaca maka sembelihan menjadi haram
Allah Taala berfirman,


Dan janganlah kalian makan hewan yang tidak disebut nama Allah atasnya. (Al-Anam: 121)
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,

Hendaknya menyembelih dengan (menyebut) nama Allah (basmalah).
-ketika tidur
Dari shahabat Hudzaifah radhiallahu anhu berkata,
wasallam ketika hendak tidur, beliau membaca:

Kebiasaan

(sunnah)

Nabishalallahu

alaihi


Dengan menyebut nama-Mu Ya Allah, aku mati dan aku hidup.
-ketika keluar rumah
Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, Sesungguhnya Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda,
Bila seseorang keluar dari rumahnya, lalu ia membaca:




Dengan nama Allah, aku bertawakkal hanya kepada Allah, tiada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah.
Maka dikatakan padanya: Engkau telah mendapat petunjuk, engkau tercukupi dan engkau telah terjaga
(terbentengi), sehingga para setan lari darinya. Setan yang lain berkata: Bagaimana urusanmu dengan
seseorang yang telah mendapat petunjuk, tercukupi, dan terbentengi?!

-Ketika masuk WC/Toilet


Dari shahabat Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu berkata: Sesungguhnya Rasulullah shalallahu alaihi
wasallam bersabda,


Penutup antara pandangan-pandangan jin dengan aurat bani Adam ketika seseorang masuk wc adalah
membaca basmalah.

Anda mungkin juga menyukai