Anda di halaman 1dari 6

DALIL-DALIL TENTANG SIIR BACAAN DALAM SHALAT JAHR Oleh : Abu Fara Deli Ibnu Syafri Al-Bayangi

: ...
Rasulullah memerintahkan kepada kita agar mengikuti dan mencontoh beliau dalam seluruh amalan shalat kita. Beliau mengatakan: ( ) Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat(HR.Bukhari). Lalu bagaimana kita bisa mengikuti dan mencontoh shalat beliau? Tentu kita yang berada pada zaman sekarang ini, tidak akan mungkin bisa mencontoh dan mengikuti shalat beliau kecuali melalui perantaraan para sahabat beliau MMM MMM yang mana mereka diajarkan langsung oleh Rasulullah MMM MMM MMM , Kemudian mereka mengkhabarkan kepada orang-orang yang setelahnya melalui hadits-hadits yang diriwayatkan dari mereka. Dan terus menerus hadits-hadits tersebut diriwayatkan dan disampaikan kepada orang-orang yang setelahnya hingga sampai kepada kita. Sehingga orang-orang yang tidak pernah bertemu dengan Rasulullah MM MM MM dapat mengetahui tata cara shalat beliau dan dapat melaksanakan shalat seperti apa yang telah dicontohkan oleh beliau . Sebagaimana ibadah yang lain, maka shalat memiliki rukun dan syarat yang wajib dipenuhi bagi orang yang ingin mengerjakannya. Dan diantara rukun shalat yang tidak akan sah shalat seseorang tanpanya adalah membaca Surat Al-Fatihah, sebagaimana perkataan Rasulullah :

YX Y Y X X X X X ( ) W X W W W X X W X Y X Y W
Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Fathihatul Kitab (surat Al Fatihah) Telah kita ketahui bersama bahwasanya bismillah termasuk bagian dari tujuh ayat surat Al Fatihah yang wajib juga dibaca ketika shalat dan tidak akan sah shalat seseorang yang tidak membacanya. Akan tetapi yang menjadi permasalahan, apakah membacanya dengan jahr (mengeraskannya) atau dengan sirr- (memelankannya)? Sesungguhnya telah banyak riwayat yang menceritakan tentang permasalahan ini (jahr atau siir??), yang terdapat di dalam hadits-hadits yang shahih yang diriwayatkan dari mereka

sebagaimana yang diajarkan Rasulullah M , Dan hadits-hadits yang menceritakan tentang yang demikian cukup banyak diriwayatkan di dalam shahihain (Bukhari, Muslim) dan selainnya. Hadits-Hadits Shahih 1. Imam Bukhari, dalam Shahihnya Sifat Shalat, Bab Apa Yang diucapkan Setelah Takbir :

0 0 } - 0 0 < 0 Dari Anas bahwasanya Nabi MMM MMM MMM ,dan Abu Bakar, dan Umar mereka membuka bacaan shalat mereka dengan . [HR. Bukhari] 2. Imam Tirmidzi, dalam Sunannya Hadits ke - 246 :

0 - 0 0 0 0 0 0 0 0 < < Dari Anas dia mengatakan adalah Rasulullah dan Abu Bakar dan Umar dan Utsman mereka membuka bacaan shalat mereka dengan . [HR. Tirmidzi:246]

3. Imam Muslim, dalam Shahihnya Kitab Shalat, Bab Dalil Tidak menjahrkan Bacaan Basmalah :

0 0 I 0 0 0 0 < < 0 Dari Anas juga dia mengatakan : Aku pernah shalat bersama Rasulullah , Abu Bakar, Umar dan Utsman, maka aku tidak pernah mendengar seorang dari mereka membaca . [HR. MUSLIM : 50-399] Dalam riwayat lain : 0 0 0 0 0 0 - 0 < 0 0 < 0 - Aku shalat di belakang nabi , Abu Bakar, Umar, dan Utsman , maka mereka membuka bacaan shalat dengan , tanpa menyebutkan baik di awal bacaan atau di akhirnya. [HR. MUSLIM : 52-399]

4. Imam An Nasai, dalam Sunan-nya hadits ke-907 :

0 , 0 0 0 0 < 0 0 0 < Dari Anas bin Malik dia mengatakan: Shalat bersama kami Rasulullah maka beliau tidak memperdengarkan kepada kami bacaan MM MM MM , dan shalat bersama kami Abu Bakar dan Umar maka kami tidak mendengarnya dari keduanya [H.R An-Nasai no. 907] Dari jalur periwayatan yang lain : } 0 0 I 0 0 0 0 0 0 < 0 Aku pernah shalat di belakang Rasulullah MM MM MM , Abu Bakar , Umar dan Utsman MM MM , maka aku tidak pernah mendengar salah seorang dari mereka menjahrkan 5. Imam Ahmad (3/264), dan At Thahawi (1/119) dan Ad Daruqutni (119), mereka mengatakan padanya: 0 } 0 maka mereka tidak menjahrkan

6. Dan meriwayatkan Ibnu Hibban dalam Shahih nya : ) Dan mereka menjahrkan 7. Dan dalam lafaz Abu Yala Al Mushili dalam Musnad nya: Maka mereka membuka bacaan yang dijahrkan dengan 8. Dan dalam lafaz Thabrani dalam MUJAM nya dan Abu Nuaim dalam AL HILYAH, dan Ibnu Khuzaimah dalam SHAHIH nya dan At Thahawi dalam SYARAH MAANI ATSAR : Dan mereka mensirr-kan .

Penjelasan Ulama' : 1. Syaikh Abdullah bin Shalih Alu Bassam : Menyebutkan Anas bin Malik bahwasanya dia bersamaan lamanya bersahabat dengan nabi dan senantiasanya menyertai beliau dan juga para khulafa Ar Rasidhin, tidak pernah beliau mendengar salah seorang dari mereka membaca (menjahrkan) di dalam shalat baik di awal bacaan maupun di akhirnya, dan hanya saja mereka membuka shalat dengan . 2. Syaikh Albani di dalam TAMAMUL MINNAH : Dan yang benar bahwasanya tidak ada tentang menjahrkan bismillah hadits yang tegas menyatakan demikian yang shahih, bahkan yang shahih dari beliau mensirr-kannya dari hadits Anas, dan aku telah mendapatkan baginya sepuluh jalan yang aku sebutkan di dalam takhrij SIFAT SHALAT NABI M yang kebanyakannya shahih sanadnya, dan pada sebahagian lafaznya menegaskan bahwasanya beliau M M M tidak pernah menjahrkannya, dan sanadnya shahih berdasarkan syarat Muslim, dan ini merupakan mazhab jumhur fuqaha dan kebanyakan ulama hadits dan dialah yang benar yang tidak ada keraguan padanya. 3. Ibnu Daqiq Al Ied : Dan yang diyakini dari hadits ini adalah tidak menjahrkan (yakni

bismillah), dan Anas telah bersahabat dengan Rasulullah MMM MMM MMM selama sepuluh tahun, dan bersahabat dengan khalifah yang tiga selama dua puluh lima tahun dan dia shalat di belakang mereka shalat-shalat seluruhnya.

Anda mungkin juga menyukai