Penyusun:
Program Studi Ekonomi Islam FEB UNDIP memiliki program hafalan dan
pemahaman ayat, hadits dan kaidah fiqh yang terkait ekonomi islam
sebagai bagian untuk memperkuat kompetensi lulusan. Penerbitan buku
saku hafalan ekonomi islam ini sebagai bentuk upaya tersebut.
Format buku ini menggunakan format buku saku dengan harapan dapat
mempermudah mahasiswa program studi ekonomi islam dalam membawa
menghafal dan memahami kapanpun dan dimanapun,
1 DAFTAR ISI
kepada Allah Ta'ala dan kami tinggalkan sisa riba yang belum kami
pungut” dan mereka semua akhirnya pun meninggalkannya.
dan tidak melepaskan diri darinya, maka wajib atas imam kaum
muslimin untuk memintanya bertaubat, jika ia mau melepaskan diri
darinya, maka keselamatan baginya dan jika menolak, maka ia harus
dipenggal lehernya.
Penjelasan Ayat:
Maksudnya, Dia menciptakan segala sesuatu di muka bumi ini sebagai
suatu kebaikan dan kasih sayang untukmu agar diambil manfaatnya,
dinikmati, dan dijadikan pelajaran.
Ayat yang mulia ini merupakan sebuah dalil yang menunjukkan
bahwasanya setiap hal itu pada dasarnya adalah mubah dan suci,
karena disebutkan dalam kerangka suatu anugerah. Dengan nash
tersebut, maka hal-hal yang kotor tidak termasuk di dalamnya, dan
sesungguhnya keharaman hal-hal yang kotor itu pun telah diambil dari
pemahaman utama ayat ini (fahwa al- ayat), penjelasan akan
maksudnya dan bahwasanya Allah menciptakannya untuk
kemaslahatan kita, maka apa pun yang ada bahayanya dalam hal itu
maka tidak termasuk di dalamnya, dan sebagai penyempurnaan
nikmatnya, Dia melarang kita dari hal-hal yang kotor demi untuk
membersihkan kita.
surah al- An'am, hingga berjumlah delapan pasang. Dan Allah jadikan
pula untuk mereka kemashlahatan dan kemanfaatan yang terdapat
pada binatang-binatang itu, dari bulu domba, bulu unta, dan bulu
kambing. Mereka dapat menggunakannya sebagai pakaian dan
permadani. Merekapun minum susunya dan makan anak-anak
binatang tersebut.
Artinya: Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-
tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Penjelasan Ayat:
Maksudnya Allah mengeluarkannya dari bumi, dengan air yang hanya
satu macam ini, keluarlah buah-buahan itu dengan segala perbedaan,
macamnya, rasanya warnanya, baunya dan bentuknya. sebagai dalil
dan bukti bahwasanya tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan
sebenarnya) kecuali Allah.
Artinya: Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air
itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan)
bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran).
Penjelasan Ayat:
Allah menurunkan hujan yang berasal dari awan dan membuat bumi
yang sebelumnya kering kerontang tak berpenghuni dapat
menumbuhkan tanaman dan melahirkan kehidupan. Sebenarnya
dengan penciptaan alam seperti itu terdapat bukti yang menunjukkan
adanya Pemelihara alam semesta yang Mahabijaksana(1). (1) Air yang
turun dari langit meresap ke dalam bumi, melarutkan unsur-unsur
kimia di dalam tanah yang dihisap oleh tumbuh- tumbuhan. Unsur-
unsur itu kemudian berubah menjadi sel-sel hidup dan seluler.
ِب
ۡ
ٰ َ ول َو َِّلِي ٱل ُق ۡر ُ وِلِۦ م ِۡن أ َ ۡهل ۡٱل ُق َر ٰ َ ذ َ ذ
ِ لَع َر ُس ُ ذما ٓ أَفَا ٓ َء ذ
ٰ َ َ ٱَّلل
ِ ى فل ِلهِ ول ِلرس ِ
ٓ ۡ َ ۡ َ َۡ َ ُ َ ُ َ َ ۡ َ ذ ۡ َ سك َ َ ۡ َ ٰ َ َٰ َۡ َ
ني ٱۡلغن ِيَا ِء يل َك َل يكون دولَۢة ب ِ ِ ِني وٱب ِن ٱلسب ِ ٰ َم وٱلم وٱۡلت
ْ ُُ ۡ ََٓ َ َٰ ُ ُ ذ ُ ُ َ ُ ُ ُ ََ ََ ٰ ُ ۡ َُۡ َ َُ ْ َ ذ
مِنك ِّۚم وما ءاتىكم ٱلرسول فخذوه وما نهىكم عنه فٱنته ِّۚوا وٱتقوا
َ ۡ ُ َ َذَ ذ ذ
٧ اب ِ ٱَّللِۖ إِن ٱَّلل شدِيد ٱلعِق
Artinya: Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada
Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota
maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya
harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara
kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa
yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.
Penjelasan Ayat:
Ayat tersebut merangkup tentang kebijakan pembagian harta fai yang
menunjukkan pentingnya distribusi kekayaan. Besarnya alokasi
pembagian yang sekarang disebut subsidi ditentukan oleh pemimpin
atau pemerintah. Pada zaman Rasulullah SAW fai dikumpulkan dan
digunakan untuk kepentingan publik dan di bagi-bagikan kepada
kaum muslimin. Rasulullah mempreoritaskan pembagiannya kepada
fakir miskin dan anak yatim. Dengan berkiblatkan Rasulullalh
Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagimu.
Penjelasan Ayat:
Dia telah membolehkan manusia untuk memakan segala yang ada di
muka bumi, yaitu makanan yang halal, baik, dan bermanfaat bagi
dirinya serta tidak membahayakan bagi tubuh dan akal pikirannya.
Dan Dia juga melarang mereka untuk mengikuti langkah dan jalari
syaitan, dalam tindakan- tindakannya yang menyesatkan para
pengikutnya, seperti mengharamkan bahirah, saibah, washilah, dan
lain-lainnya yang ditanamkan syaitan kepada mereka pada masa
Jahiliyah.
Artinya: Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah
diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu
hanya kepada-Nya saja menyembah.
Penjelasan Ayat:
Allah Ta'ala berfirman seraya memerintahkan hamba-hamba-Nya
yang beriman untuk memakan rizki yang halal lagi baik yang telah
diberikan-Nya, serta mensyukurinya. Sesungguhnya Dialah yang
memberikan dan mengaruniakan nikmat yang hanya Dia yang berhak
mendapatkan penghambaan, yang tiada sekutu bagi-Nya.
َ َ َ َ َ ۡ ۡ َ ُّ َ ۡ َ ذ ذ َ َ ذ ُ َ َ َ ۡ َ
خ ۡس م ِۡن ُه َ ۡ ذ ۡ
َشٔٔٗاِّۚ فإِن َكن َوۡلُ ۡمل ِِل ٱَّلِي عليهِ ٱۡلق وۡلت ِق ٱَّلل ربهۥ وَل يب
َ َ ۡ ۡ ُّ َ ً َ ۡ َ ً َ ۡ َ َ ۡ َ ُ َ
ذ ُ َۡ ۡ
يع أن يُ ِمل ه َو فل ُي ۡمل ِل َو ِۡلُّ ُهۥ ذٱَّلِي عليهِ َ
ٱۡلق سفِيها أو ضعِيفا أو َل يست ِط
َۡ ُ ْ َ ذ َ ۡ ُُ َ ََ ۡ ُ ْٓ َ ََ َ ُۡ ۡ ََ ُ َ ٓذ َ ٞ َ ََ ٞ
يد ِإَون تف َعلوا فإِن ُهۥ
تكتبوهاْۗ وأش ِهدوا إِذا تبايعت ِّۚم وَل يضار َكت ِب وَل ش ِه ِّۚ
ُ ُ ُ ُۢ ُ ۡ َ ذ ُ ْ ذ َ َ ُ َ ُ ُ ُ ذ ُ َ ذ ُ ُ
كل َ ۡ
َش ٍء َعل ٞ
ِيم ٢٨٢ فسوق بِكمْۗ وٱتقوا ٱَّللِۖ ويعل ِمكم ٱَّللْۗ وٱَّلل ب ِ ِ
Program Studi Ekonomi Islam 24
Universitas Diponegoro
Buku Hafalan Al Quran Hadits dan Kaidah Fiqih
َ َ َ
٢٨٠ ت ۡعل ُمون
Artinya: Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka
berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan
(sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui.
Penjelasan Ayat:
Allah memerintahkan agar bersabar jika orang yang meminjam dalam
kesulitan membayar hutang, yang tidak memperoleh apa yang untuk
membayar. Tidak seperti yang terjadi di kalangan orang-orang
Jahiliyah. Di mana salah seorang di antara mereka mengatakan kepada
peminjam, Jika sudah jatuh tempo: "Dibayar atau ditambahkan pada
bunganya." Selanjutnya Allah swt. menganjurkan untuk
menghapuskannya saja. Dan Dia menyediakan kebaikan dan pahala
yang melimpah atas hal itu.
ُ ذ َ َ َ َ ْ َ َُ ْ ْ ُ َ َ َ ِ َ ذ َ ْ َ َ ْ
ِ اَّلل ع ن ُه َم ا ق ال ق ال َر ُس ول اَّلل ادل ع ن اب ِن ع م ر رِض ٍ ِ عِك رِم ة ب ِن خ
ور ُ ْ َ ْ َ ُّ ُ َ َ ُ ك ْس َ ْ َ ُ َ َ َ َ ُ ذ
َ ْ ُّ َ ذ
ٍ ب أ ط يب ق ال ع م ل الرج ِل ب ِي ِده ِ و ك ب ي ٍع م َب
ِ اَّلل ِ أ ي ال
َ َ َ َ َْ َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ ُ َُ ذ َْ ُْ َ
ِيِن ع ْن أب ِيهِ ق ال ِ ِ ع ب د ال ع زِيزِ ب ن ُم م ٍد ع ن د اود ب ِن ص ال ٍِح ال م د
ذ َ َ ُ ُْ ْ ذ َ ُ ُ َ َ َ ُ ُ ذ َ ذ ذ
اَّلل ع ل يْهِ َو َس ل َم ِيد اْل د رِي ي ق ول ق ال رس ول اَّلل ِ ص َّل َ ََ ُ ْ َ
ٍ س ِم عت أ ب ا س ع
َ َ ْ ْ ذ
ٍ إ ِن َم ا اۡل َي ُع ع ْن ت َر
اض
Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal]
berkata, telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Tsabit Al Bazzar]
berkata, telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Al Qasim] dari
['Abdurrahman bin Dawud] dari [Shalih bin Shuhaib] dari [Bapaknya]
ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tiga hal
yang di dalamnya terdapat barakah; jual beli yang memberi tempo,
peminjaman, dan campuran gandum dengan jelai untuk di konsumsi
orang-orang rumah bukan untuk dijual." (HR. Ibnu Majah :2280)
ذ َ َ َ َ َ َ ْ ذ َ ُّ َ ذ َ َ َ ْ ُ ذ
ِ الرْحَ ِن بْ ُن َز ي ْ ِد ب ْ ِن أ ْس ل َم ع ْن أ ب ِيهِ ع ْن ع بْ ِد اَّلل الس ل َِم ح دث ن ا ع ب د
ْ َ َ َْ ُ ْ َ َْ ُ َ َ َ َ َ َ َ ُ ُ ذ َ ذ ذُ َ َْ َ َ ذ
ُج َره ج ۡي أ
ِ ب ِن ع م ر ق ال ق ال رس ول اَّلل ِ ص َّل اَّلل ع لي هِ وس لم أ ع ط وا اۡل
ُ َ َ َ َ ْ َ ذ
ق بْل أ ن َيِ ف ع َرق ُه
َ َ َ َُ َ َ ْ
ائ تَ َم نَ ك َو َل َت ْن َم ْن خ ان ك
ذ ذ َ َ ُ َ َ َ َ َ ْ َ َْ َ ُ ْ
ج عف ٍر ع ْن ال َع ٗلءِ ع ْن أب ِيهِ ع ْن أ ِِب ه َري ْ َرة ع ْن َر ُس و ِل اَّلل ِ َص َّل اب ن
ْ َ ُذُ َ َْ َ َ ذ َ َ َ َ ََ َ ْ َ َ ٌَ ْ َ َ َ َ َ ذ
اَّلل ع بْ ًد ا ب ِ َعف ٍو اَّلل ع لي هِ وس لم ق ال ما نقصت ص د ق ة مِن م ا ٍل وم ا زاد
ًّ َ َ َ َ َ َ َ ٌ ذ
ُ َّلل ِ إ ذَل َر َف َع ُه ذ ذ
اَّلل ِ ِ إ َِل عِزا وم ا ت َواض ع أ ح د
ٌَ ََ َ ُ ذ َْ ُ ْ ْ َ َ َ َ َ ََ َْ َ َ ذ
اْلن َس ان انق َط َع ع َم ل ُه إ َِل م ِْن ث ٗل ٍث َص َدق ة
ِ ع ل ي ِه وس لم ق ال إ ِذا م ات
ادل بْ ُن
ُِ خَ ََ َ ذ َ ْ ُ َ ََ َ ذ َ َُ ََ َ ذ َ َ ْ
ادل ح دث ن ا ٍ ِ ب ُن ي زِيد و ح دث ن ا أ ب و ح ات ٍِم ح د ث ن ا هِش ام ب ُن خ
ُ ذ َ َ َ َ ََ َ َ َ َ
ِ يد ب ْ ِن أ ِِب َم ال ٍِك ع ْن أ ب ِيهِ ع ْن أ ن ِس ب ْ ِن َم ال ٍِك ق ال ق ال َر ُس ول اَّلل
َ ي َز
ِ
ْ َ ََ ُ َ
ْ
اب اۡلَ نذ ةِ َم ك تُ وبً ا َ ْ َََْ ُ ْ َ َ َ ذ ذُ َ َْ َ َ ذ
ِ ص َّل اَّلل ع ل ي هِ وس لم رأي ت ۡل ل ة أ ْسِ ي ِِب لَع ب
ُ ُ ْ َ ُ ْ َُ َ َ َ ََ َ َ ُ ْ َْ َ َ ََْ ْ َ َُ َ ذ
ج َب ِيل َم ا ب َال ِ الص دق ة ب ِع ِشِ أ م ث ال ِه ا والق رض ب ِث م ان ِي ة ع ِش فق لت ي ا
ُ ْ ْ ْ َُ َ َْ ْ َْ َ ُ ْ ذ َ َ َ َ َ ذ ذ
الس ائ ِل ي َ ْس أ ل َوعِن َدهُ َوال ُم ْس تَق رِض الق ر ِض أفض ل مِن الص دق ةِ ق ال ِۡل ن
َ ح
اج ٍة َ ََل ي َ ْس تَ ْق ر ُض إ ذَل م ِْن
ِ ِ
ُ ب َص ذَّل ذ َ َ َ َ َُ َ ْ َ
ُ ال َس ِم ْع َ ْ َ ْ َ ُ
اَّلل ت انلذ ذ
ِ َشح ب ِيل ب ْ ِن ُم ْسل ٍِم اْلَ ْو َل َِنِ ع ن أ ِِب أ م امة ق
ََغ ر ٌم َو ذ
ادل ْي ُن َم ْق ِ ي
ض ِ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] dan [Ali bin
Hajar] keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Isma'il
bin 'Ayyasy] dari [Syurahbil bin Muslim Al Khaulani] dari [Abu
Umamah] ia berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda dalam khutbahnya ketika haji wada': "Barang pinjaman itu
harus dikembalikan, orang yang menjamin harus membayar
jaminannya serta hutang harus dibayar." (HR. Tirmidzi :1186)
َ َأ
َ ج ل َو َر َه نَ ُه د ِْر ًَع م ِْن
ح ِد ي ٍد ٍ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Mu'alla bin Asad] telah
menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid] telah menceritakan kepada
kami [Al A'masy] berkata; Kami membicarakan tentang gadai dalam
jual beli kredit (Salam) di hadapan [Ibrahim] maka dia berkata, telah
menceritakan kepada saya [Al Aswad] dari ['Aisyah radliallahu 'anha]
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah membeli makanan
dari orang Yahuid yang akan dibayar Beliau pada waktu tertentu di
kemudian hari dan Beliau menjaminkannya (gadai) dengan baju
besi.”(HR. Bukhari :1926)
ً ْ ني إ ذَل ُص ل
َ ْ ُْ ََْ َ ُ ْ ُّ َ َ َ ذ َ ذ ذ ُ َ َ ْ َ َ ذ
حا ِ اَّلل ِ ص َّل اَّلل ع ل ي هِ وس لم ق ال الص ل ح ج ائ ِ ٌز ب ني ال م س ل ِ ِم
ُ ََ َ ُ ْ ُْ َ ً َ َ ذ َ َ َ ً َْ َ َ ذ
ْ َ َش و ِط ه ْم إ ذَل
ح ذر َم
َ َش ًط ا
ِ ِ ُ ح رم ح ٗل َل أ و أ ح ل ح َرام ا وال م س ل ِم ون لَع
ً ح َر
ام ا َ َ ح َٗل ًَل أ َ ْو أ
َ ح ذل َ
َ َ ُّ َ َََْ ْ َ ْ
ٍ َبأ ِدلِين ِهِ َوع ِْرضِ هِ َو َم ْن َوق َع ِِف الش بُ َه اتِ ك َر
اع ي َ ْرَع ِ ال ُم ش بذ َه
ات اس ت
16. Hadits Mengenai Jual Beli Barang Tidak Ada (Baí Al-Ma’dum)
َ َ ُ َ ذ ََ ََْ ْ ُ ََْ َ َُ ذ ُ ْ ُ ُْ َ َ َ َََْ ذ
ح ذدث نَ ا َب ن ا الل يْث ح و ح دث ن ا ُي َي ب ن ُي َي و ُم م د ب ن رم ٍح ق اَل أ خ
memberi uang sogokan dan orang yang menerimanya." (HR. Abu Daud
:3109)
َ ِ ِض َر َو ََل
َ ِض
ار َ َ
1 DAFTAR ISI
9. Taqarub ..................................................................................................................... 3
10. Kebijakan Pemimpin................................................................................... 3
11. Ridha................................................................................................................... 4
12. Muamalah......................................................................................................... 4
2 KAIDAH FIQIH
1. Niat
َ َ ُُ
ِ األم ْو ُر ب ِ َمق
اصدِها
Artinya: “Setiap perkara tergantung pada niatnya”
4. Kemudharatan
ُ َ َّ
الَّض ُر ي ُ َزال
6. Ijtihad
ْ اد ََل ُينْ َق ُض باْإل
ُ َ ْ
ِجت ِ َهاد ِ ِ اإلجتِه
ِ
Program Studi Ekonomi Islam 2
Universitas Diponegoro
Buku Hafalan Al Quran Hadits dan Kaidah Fiqih
Artinya: “Ijtihad yang telah lalu tidak bisa dibatalkan dengan ijtihad
yang kemudian”
8. Haram
ُح ُر َم إ ِِّتَاذُه ُ ُ ح ُر َم إ ْست ِ ْع َم
َ اُل َ َما
ِ ِ
Artinya: “Apa yang haram digunakannya, haram pula didapatkannya”
9. Taqarub
َْ َ َْ ْ َ ُْْ َ ْ ُ ْ ُ َْ
ْيها ُمبُ ْوب
ِ ب مكروه و ِِف غ
ِ ا ِإليثار ِِف القر
Artinya: “Mengalah dalam hal mendekatkan diri kepada Allah
(taqarub) adalah makruh (dibenci), sedangkan (mengalah) dalam hal
selain taqarub adalah sunah (disukai)”
11. Ridha
ْ َّ َ ْ َّ ِ الر ََض ب
الَّشءِ ِرَض ب ِ َما َيتَ َو َُّل مِن ُه ِ
ِ
12. Muamalah
َْ ََ َ َّ ْ َ َّ ُ َ َ ْ َ َ َ ُ ْ ُ َ
احة إَِل أن ي َ ُدل د ِيلْل لَع َت ِريْ ِم َهااأل ْصل ِِف المعاملةِ ا ِإلب
13. Akad
ُ ْ األَ ْص ُل ِف ا
ُ ْ لع ُق ْودِ ر َضا ا
لمتَ َعاق ُِدي ْ ِن ِ ِ
Artinya: “Dasar dari akad adalah keridhaan kedua belah pihak”
17. Syarat
َ لع ْق ِد أ َ ْو م ِْن ُم ْقتَ َضاهُ َف ُه َو
َ ْ حةِ ا
َ ََشط ََك َن م ِْن َم ْصلَ ُّ ُ
جائِز ٍ ْ ُك
18. Izin
ْ َ َّ َ َح ٍد أ َ ْن َيت
ْ َ َْص َف ِف مِل
ِْيه ِ بِال إِذنِه َ َََل ََيُ ْو ُز ِأل
ِ كغ ِ ِ
Artinya: “Tiada seorangpun boleh melakukan tindakan hukum atas
milik orang lain tanpa izin si pemilik harta”
ان َ َّ ُ ََ
ِ اخلراج بِالضم
Artinya: “Manfaat suatu benda merupakan faktor pengganti kerugian”
20. Riba
َ ً َْ َ َ ُّ ُ
ج َّر َمنف َعة ف ُه ُو ِربَا ُك ق ْر ٍض