I. VISI MISI
A. VISI
berakhlak mulia
B. MISI
Hikmah
PENGASUH/
KETUA DEWAN MUHAFFIDZAH
DEWAN
MUHAFFIDZAH
Pesantren
Ketua Umum
Pembimbing
PengHar Ketua I
Sie. Pendidikan
: Komando
: Konsultasi MUHAFFIDZAH
: Koordinasi
: Instruksi
Badal Muhaffidzah
ANGGOTA
HALAQOH
Bismillahirrohmanirrohim
Luluk Churin In
Pasal I
UMUM
1) Yang dimaksud dengan pondok Al-Fatih dalam buku ini adalah salah satu
anak cabang dari beberapa lembaga yang dinaungi oleh Pesantren Fathul
‘Ulum
2) Yang dimaksud dengan santri adalah setiap anak yang mengikuti
pembelajaran di Pondok Tahfidz Putri Al-Fatih Kwagean
3) Program ini adalah program unggulan Pondok Tahfidz Putri Al-Fatih
Kwagean
4) Setiap kegiatan yang diadakan di Pondok sebisa mungkin disesuaikan
dengan program ini
5) Sebagian kegiatan yang dikelola oleh Pondok sebisa mungkin diarahkan
untuk mendukung dan menunjang pogram ini
6) Setiap santri yang dinyatakan telah menyelesaikan pendidikannya
dipondok/lulus, memiliki jaminan kompetensi Al-Qur’an
7) Kompetensi Al-Qur’an yang dimaksud meliputi; kompetensi tilawah dan
kompetensi tahfidz
8) Kompetensi Tilawah adalah kemampuan untuk membaca Al-qur’an dengan
baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid yang berlaku
9) Kompetensi Tahfidz adalah kemampuan untuk menghafal ayat Al-qur’an
dengan baik dan benar
10) Jenis mushaf yang direkomendasikan untuk mengikuti program ini adalah
mushaf standar Madinah/mushaf pojok
11) Program ini memiliki target hafalan sebagaimana yang akan disebutkan
kemudian
12) Target ini memiliki konsekuensi tertentu yang juga akan disebutkan
kemudian
Pasal II
NAMA PROGRAM
1) Program ini diberi nama Tadfidzul Qur’an atau Hifdzul Qur’an
2) Selanjutnya nama program ini dipermudah dengan sebutan Program
Tahfidz
Pasal III
LANDASAN IDEOLOGI
1) Firman Allah Swt dalam QS: Al-Furqon : 30
وا َٰ َه َذا ٱ ْلقُ ْر َءانَ َم ْه ُجورا
۟ سول ُ َٰ َي َر ِّب إِنَّ َق ْومِى ٱ َّت َخ ُذ َّ ََو َقال
ُ ٱلر
Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran
itu sesuatu yang tidak diacuhkan"
Pasal V
JENIS KEGIATAN
1) Program ini meliputi 2 jenis kegiatan utama dan 3 kegiatan penunjang
2) Kegiatan utama dimaksud adalah:
i) Kegiatan Tilawah/Bin-Nadzor dan Tahfidz, mencakup beberapa jenis
kegiatan, yaitu;
a. Kegiatan harian meliputi; Setoran hafalan (Ziyadah), mengulang
(muroja’ah), persiapan (isti’dad), belajar secara langsung (talaqqi)
dan tilawah mandiri
b. Kegiatan Mingguan yaitu; Semakan (Musama’ah)
c. Kegiatan 5 bulanan yaitu Musabaqoh Hifdzil Qur’an atau disingkat
MHQ
d. Kegiatan 2 tahunan yaitu Haflah Khatmil Quran
e. Kegiatan insidental yaitu kegiatan eksternal yang diselenggarakan
saat event-event tertentu.
Pasal VII
MUHAFFIDZAH
1) Program ini diampu oleh Muhaffidzah
2) Para muhaffidzah diutamakan yang sudah menyelesaikan hafalan sebanyak
30 juz
3) Jika point (2) dalam pasal ini tidak terpenuhi, maka akan diutamakan
tenaga tahfidz yang memiliki kompetensi tilawah yang baik dan menghafal
minimal 10 juz
4) Rasio ideal muhaffidzah dan anggota halaqohnya adalah 1:15
5) Jika rasio ideal ini tidak terpenuhi, maka maksimal rasio adalah 1:20
6) Muhaffidzah/pengampu mendapat pembinaan sekurang-kurangnya satu
kali dalam satu pekan
7) Level ketahfidzan seorang muhaffidzah dibagi menjadi 5, yaitu:
1) Muhaffidzah Pemula, yaitu muhaffidzah yang berada dalam masa
percobaan dan belum ujian tahfidz minimal 10 juz
2) Muhaffidzah Muda, yaitu muhaffidzah yang sudah mengikuti Ujian Tes
Bil-Ghoib (UTB) minimal 10 juz
3) Muhaffidzah Madya, yaitu muhaffidzah yang sudah mengikuti UTB 20 juz
4) Muhaffidzah Utama, yaitu muhaffidzah yang sudah mengikuti UTB 30 juz
5) Muhaffidzah Bersanad, yaitu muhaffidzah yang sudah mengikuti UTB 30
juz dan sudah mendapatkan sanad dari seorang syekh
8) Seluruh tenaga pengampu Tahfidz berada dibawah kendali Pendidikan
Pasal VIII
TUGAS MUHAFFIDZAH
1) Tugas Muhaffidzah adalah sebagai pengganti Ketua Dewan
Muhaffidzah/Dewan Muhaffidzah jika berhalangan
2) Menyelenggarakan dan mengatur halaqoh serta memberikan pelayanan
terbaik kepada santri anggota halaqohnya khususnya dalam kegiatan
menghafal Al-Qur’an
3) Menyemak hafalan/bacaan anggota halaqohnya pada waktu-waktu yang
telah ditentukan
4) Memberikan bimbingan khusus/private pada santri dibawah rata-rata, baik
dalam tilawah dan tahfidznya
5) Mengoreksi bacaan santri, baik dalam kelancaran hafalan maupun
tahsinnya
6) Mengadakan UTB(Ujian Tes Bil-Ghoib) untuk santri yang telah
menyelesaikan kelipatan 5 juz
7) Menariki dan menjadi pengawas UTB pada anggota halaqohnya yang
sedang karantina
8) Memberikan motivasi pada anggota halaqoh masing-masing sekuat tenaga
baik terkait dengan ke-Tahfidzan atau yang lain.
Pasal IX
BADAL MUHAFFIDZAH
1) Guna membantu meringankan tugas-tugas tahfidz, seorang muhaffidzah
dibantu oleh seorang badal pada tiap Muhaffidzah
2) Badal Muhaffidzah bertugas membantu Muhaffidzah dalam mengatur dan
mengkondisikan halaqoh
3) Badal Muhaffidzah juga bertugas menggantikan Muhaffidzah bila
berhalangan
4) Jika dibutuhkan, badal Muhaffidzah diperbolehkan ikut membantu
menyimak muroja’ah santri anggota halaqoh.
5) Badal Muhaffidzah terdiri dari santri dan mahasantri yang memiliki kualitas
bacaan paling banyak dan atau jumlah capaian hafalan terbanyak
dibandingkan santri yang lain
Pasal X
TUGAS KETUA PENDIDIKAN
1) Merencanakan, menyelenggarakan, mengontrol dan mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan tahfidz
2) Melakukan koordinasi dengan pengasuh, pesantren dan pengurus yang lain
3) Memberikan Laporan Hasil Belajar Tahfidz kepada walisantri
4) Menunjuk santri mewakili pondok dalam kegiatan diluar pondok
5) Dalam menjalankan tugas ini, Ketua Pendidikan dibantu oleh Seksi
Pendidikan
Pasal XI
TUGAS SEKSI PENDIDIKAN
1) Tugas seksi pendidikan dalam program ketahfidzan adalah membuat
pembagian jadwal dan anggota halaqoh.
2) Mengontrol dan mengevaluasi kegiatan halaqoh tahfidz
3) Membuat presensi kehadiran muhaffidzah dan santri dalam halaqoh tahfidz
4) Membuat rekap capaian tahfidz bulanan
5) Untuk memudahkan kegiatan-kegiatan tahfidz yang bersifat insidentil maka
Pendidikan dibantu oleh Team Lajnah Mubarozah
6) Tugas Team Lajnah Mubarozah adalah meningkatkan kualitas tahsin dan
tahfidz santri dengan menyelenggarakan kegiatan, seperti MHQ dan lomba-
lomba diluar pondok
Pasal XII
STANDAR INPUT SANTRI
1) Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas output/lulusan dari
waktu ke waktu dalam bidang tahfidz, maka perlu dibuat standar minimal
santri
2) Proses rekruitmen santri diselenggarakan secara terpisah dengan
Penerimaan Santri Baru (PSB) agar proses berjalan dengan optimal
3) Berkaitan dengan hal ini, santri harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Mengikuti ujian Baca, Tulis, dan Hafalan (BTH) oleh guru penguji.
b. Memiliki kemauan yang kuat untuk menghafal atau belajar Al Qur’an.
4) Aspek penilaian dalam ujian BTH santri baru Al – Fatih adalah :
a. BACA : Tilawah/membaca ayat al-Qur’an yang mencakup
tahsin(ketepatan pelafalan makhorijul huruf) dan fasohah(kelancaran)
b. TULIS : Mema’nai/menulis pegon dan pertanyaan seputar ilmu tajwid
dan fiqh
c. HAFALAN : Aurod Ba’da Sholat yang telah ditentukan oleh penguji.
5) Materi yang akan diujikan dalam Tes diberitahukan sebelum ujian
dilaksanakan minimal 1 minggu dari hari ujian.
6) Materi yang diujikan ditentukan oleh Penguji secara acak.
7) Teknis pelaksanaan ujian diserahkan kepada Penguji dengan tetap mengacu
kepada ketentuan – ketentuan yang ada.
8) Syarat kompetensi Baca Tulis dan Hafalan(BTH) dalam proses rekruitmen
ini hanyalah salah satu dari variable penilaian bagi santri baru dalam
menentukan kebijakan berlanjut.
Pasal XIII
KETENTUAN SANTRI BARU
1) Setiap santri baru sebelum melangkah pada jenjang menghafal harus
melalui tahap-tahap sebagaimana yang akan disebutkan.
a. Membaca / setoran Surat Al-Fatihah
b. Membaca / setoran bacaan Tasyahud Akhir
c. Membaca Surat Yasiin dan Bil-Ghoib Surat Yasiin
d. Membaca Surat Al-Waqi’ah dan Bil-Ghoib Surat Al-Waqi’ah
e. Membaca Surat Al-Mulk dan Bil-Ghoib Surat Al-Mulk
f. Membaca Surat Al-Baqoroh
2) Semua tahap pada point (1) adalah ketentuan yang wajib disetorkan kepada
Ketua Dewan Muhaffidzah
3) Santri baru wajib Khatam Bin-Nadzor Juz 1-30 kepada Muhaffidzah
Pengampu kecuali santri Tabarukan
Pasal XV
RINCIAN JUZ YANG DIHAFAL
1) Surat yang wajib dihafal Yasiin, Al-Waqi’ah dan Al-Mulk
2) Juz yang dihafal dimulai dari juz 1, juz 2, juz 3 dan seterusnya
3) Santri yang telah mengumpulkan 5 juz dari hafalan yang disetorkan, akan
menjalani masa Karantina atau masa persiapan UTB (Ujian Tes Bil-Ghoib)
4) Masa Karantina setiap kelipatan 5 juz adalah 1 bulan setengah
5) Satu tahun ajaran pendidikan Pondok Tahfidz Al-Fatih adalah 10 bulan
6) Rincian juz yang harus diselesaikan adalah sebagai berikut:
a) Santri Tahfidz Murni dan Santri Tarbiyah khatam 30 juz dengan kurun
kurang lebih 4-6 tahun, dengan rincian sebagai berikut:
a. Tahun pertama menyelesaikan hafalan Juz 1 - Juz 5 dan masa
karantina 1 bulan setengah, dilanjutkan Juz 6 sampai juz 8
b. Tahun kedua juz 9 - Juz 10 dengan masa karantina 3 bulan,
dilanjutkan juz 11 - juz 15 dengan masa karantina setengah bulan
c. Tahun ketiga melanjutkan karantina 4 bulan setengah ditambah juz
16 dan juz 20 dan karantina 1 bulan
d. Tahun keempat melanjutkan karantina 5 bulan ditambah juz 21 - juz
25
e. Tahun kelima masa karantina 7 bulan dan ditambah juz 25 - juz 28
f. Tahun keenam melanjutkan juz 29 dan juz 30 dengan masa wajib
pengabdian 1 tahun1
Pasal XVI
KALKULASI TARGET HAFALAN PERHARI
1) Untuk mencapai target hafalan tahfidz murni yakni 1 juz dalam satu bulan,
santri harus memiliki setoran sekurang-kurangnya 2 halaman setiap hari
2) Jumlah hari efektif dalam satu bulan diasumsikan kurang lebih sebanyak 22
hari dan dipotong dengan hari menstruasi 10 hari menjadi 12 hari perbulan
3) Mushaf yang dipakai untuk menghitung adalah mushaf dengan standar
pojok (Mushaf Standar Madinah) sebagaimana telah disebutkan
1
Lihat tabel hal 29
Pasal XVII
PEMBAGIAN HALAQOH
1) Pembagian halaqoh dibuat secara bertingkat berdasarkan juz yang
diperoleh saat awal tahun dan berdasarkan status santri
2) Pembagian halaqoh dilakukan oleh seksi pendidikan dengan berkonsultasi
dengan Ketua bidang Pendidikan
3) Pembagian ini bisa berubah sewaktu-waktu, jika ada kemaslahatan yang
hendak dicapai
4) Pembagian ini disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait terutama kepada
santri dan Muhaffidzah pengampu
Pasal XVIII
PRINSIP PENGAJARAN
1) Disiplin: artinya setiap muhaffidzah wajib mendisiplinkan dirinya dan
santri anggota halaqah yang diampu
2) Efektif: artinya setiap muhaffidzah wajib menggunakan waktu-waktu yang
telah ditentukan dengan sebaik mungkin dan tidak melalaikannya
3) Konsisten: artinya setiap muhaffidzah wajib konsisten dengan kegiatan –
kegiatan Tahfiz dan dengan kesepakatan dalam halaqah yang telah dibuat
4) Antusias: artinya setiap muhaffidzah wajib memulai dan menyelenggarakan
halaqah dengan semangat dan antusiasme yang tinggi
5) Tanggung jawab; setiap muhaffidzah berusaha sekuat tenaga mengelola
halaqah dan mengantarkan santri anggota halaqahnya untuk menjadi
pengahafal Al-Qur’an atau minimal mencapai target yang telah ditetapkan
Pondok
6) Ikhlas; artinya setiap muhaffidzah wajib mengikhlaskan niatnya hanya
untuk Allah dan mengajarkan keikhlasan ini kepada santri anggota
halaqahnya
7) Guna memudahkan untuk diingat dan diamalkan, maka prinsip-prinsip ini
bisa disingkat dengan DEKATI
Pasal XIX
METODE TAHFIDZ
1) Pada dasarnya metode dan cara menghafal diserahkan kepada kreatifitas
dan kecenderungan masing-masing santri
2) Metode tahfidz Pondok Al-Fatih adalah menyetorkan hasil hafalan kepada
Dewan Muhaffidzah, dengan dauroh 1 kali muroja’ah pada juz yang baru
dihafalkan sebelum berpindah ke juz yang lain, begitu seterusnya.
3) Sebagai alternatif, bisa ditempuh beberapa cara sebagai berikut:
a. Membaca secara berulang-ulang ayat/beberapa ayat yang akan
disetorkan
b. Menghafal melalui tulisan, yakni yaitu menghafal ayat/beberapa ayat
yang akan disetorkan dengan cara menulis di kertas atau papan tulis,
setelah dirasa ingat, tulisan dihapus dan ditulis ayat berikutnya dan
seterusnya
c. Menghafal dengan menyimak bacaan orang lain: yaitu menghafal dengan
perantara bacaan orang lain, baik langsung maupun tidak langsung
(kaset murattal)
Pasal XXI
BUKU MUTABA’AH DAN ABSENSI
1) Buku mutaba’ah dan absensi tahfidz adalah alat kelengkapan administrasi
kegiatan Tahfidz dan Muroja’ah
2) Buku mutaba’ah memuat catatan jejak hafalan santri untuk tiap harinya
3) Komponen buku mutaba’ah tahfidz terdiri atas:
a. Cover depan yang berisi; nama buku, nama pondok, logo pondok, alamat
pondok, nama santri dan alamat santri
b. Lembar identitas santri yang meliputi biodata lengkap santri
c. Adab dan prosedur saat setoran Al-Qur’an
d. Bagian inti buku yang terdiri dari halaman ziyadah dan halaman
muroja’ah
4) Halaman ziyadah terdiri dari kolom; tanggal. Waktu, nilai, ayat dan nama
surat
Pasal XXII
EVALUASI PROGRAM
1) Program ini wajib dievaluasi secara berkala secara terencana dan terukur
2) Jenis-jenis evaluasi program ini adalah sebagai berikut:
a. Evaluasi bulanan yang dilaksanakan saat rapat evaluasi pendidikan dan
evaluasi PengHar, Pembimbing dan Seksi
b. Evaluasi Dewan Muhaffidzah yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 3
bulan sekali atau atas dasar kehendak Dewan Muhaffidzah
c. Evaluasi Muhaffidzah yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 atau 3
bulan sekali oleh Pendidikan dan seluruh Muhaffidzah pengampu
d. Evaluasi Asatidz yang dilaksanakan sekurang-kurang nya 3 kali dalam 1
tahun oleh pendidikan dan seluruh tenaga pengajar pondok
e. Evaluasi Pesantren yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 kali dalam
1 tahun oleh Ketua Pendidikan dan Pihak Pesantren Fathul ‘Ulum
Pasal XXIII
PENGUJI
1) Ujian Tes Bil-Ghoib dilaksanakan berdasarkan hitungan awal waktu
karantina sampai dengan tenggang waktu sebagai berikut;
a. 5 juz = 1 bulan setengah
b. 10 juz = 3 bulan
c. 15 juz = 4 bulan setengah
d. 20 juz = 6 bulan
2) Penguji adalah Muhaffidzah halaqoh masing-masing
3) Penguji berwenang memberikan penilaian sesuai aturan yang telah
ditentukan
4) Hasil penilaian disetorkan kepada Dewan Muhaffidzah sebagai standar
kelulusan ujian
5) Penguji diberi wewenang mendatangkan teman partner sebagai pembantu
dalam penyemak UTB dengan syarat tidak adanya kerjasama antara satu
pihak dengan pihak yang lain
6) Penguji wajib menjalankan ujian sesuai dengan aturan yang telah tertera
Pasal XXIV
PESERTA UJIAN
1) Peseta Ujian adalah setiap santri yang telah menyelesaikan ziyadah
kelipatan 5 juz
2) Peserta Ujian harus mengikuti Muroja’ah khusus saat masa karantina
3) Mengkonfirmasi kepada pendidikan saat akan mengikuti Muroja’ah khusus
4) Membawa Buku Karantina ketika mengikuti Murojaah
5) Peserta Ujian akan dikelompokan berdasarkan juz
6) Ketua kelompok adalah santri yang ditunjuk langsung oleh pendidikan
7) Ketua kelompok mempunyai wewenang mengatur anggotanya dalam
merealisasikan rolling juz tiap minggu
8) Anggota halaqoh akan mendapat jatah juz-juzan setiap minggu sesuai
jadwal yang telah ditentukan oleh ketua kelompok
9) Penyemak juz-juzan adalah Peserta ujian yang mendapat jatah membaca 1
juz (Juz-juzan) pada keesokan harinya di kelompok tersebut
10) Penyemak wajib mencatat kesalahan si qori’ pada buku karantina
Pasal XXVI
ASPEK PENILAIAN
1) Aspek yang dinilai dalam ujian ini mencakup:
a. Kelancaran
b. Tajwid
c. Fasohah/makhroj
2) Untuk kelancaran tidak lebih dari 10 kesalahan/Jally per juz. Yang
dimaksud dengan kesalahan adalah ketika santri tidak bisa melanjutkan
bacaannya setelah diberikan teguran sebanyak 3 kali
3) Tajwid terkait dengan kemampuan santri menerapkan hokum-hukum
tajwid dalam bacaannya
4) Fasohah terkait dengan ketepatan pengucapan makharijul huruf
BAB ENAM
ATURAN & TATA TERTIB
Pasal XXVIII
ATURAN PERUBAHAN
1) Guna menigkatkan kualitas proses pembelajaran Tahfidz, maka dokumen
ini diupayakan selalu bisa ditinjau ulang dan dilakukan penyesuaian serta
perbaikan
2) Setiap perubahan aturan dilakukan setelah melalui proses analisa secara
mendalam yang dilakukan oleh Ketua Dewan Muhaffidzah dan Ketua
Pendidikan dan atau jika ada usulan dari Dewan Muhaffidzah
3) Pembahasan usulan dapat diutarakan pada forum resmi rapat atau diluar
forum resmi jika dibutuhkan
4) Hasil pembahasan akan disahkan oleh Ketua Dewan Muhaffidzah dan Ketua
Pendidikan selambat-lambatnya 2 pekan sejak usul diutarakan
5) Hal-hal yang belum diatur dalam dokumen ini, akan diatur kemudian
Pasal XXIX
ATURAN REKRUITMEN MUHAFFIDZAH
Guna memberikan pengajaran yang terkondusif dan tidak menimbulkan
kesenggangan dalam merekrut/mengangkat muhaffidzah, maka kami
membuat standar pengangkatan seorang muhaffidzah, yakni dengan
tingkata sebagai berikut :
1) Muhaffidzah Bersanad, yaitu muhaffidzah yang sudah mengikuti UTB 30 juz
dan sudah mendapatkan sanad dari seorang syekh
2) Muhaffidzah Utama, yaitu muhaffidzah yang sudah mengkhatamkan atau
mengikuti UTB 30 juz
3) Muhaffidzah Madya, yaitu muhaffidzah yang sudah mengikuti UTB 20 juz
4) Muhaffidzah Muda, yaitu muhaffidzah yang sudah mengikuti Ujian Tes Bil-
Ghoib (UTB) minimal 10 juz
5) Muhaffidzah Pemula, yaitu muhaffidzah yang berada dalam masa percobaan
dan belum ujian tahfidz minimal 10 juz
Pasal XXX
TATA TERTIB MUHAFFIDZAH
1) Kewajiban-Kewajiban
a. Menjaga nama baik keguruan (muru’ah)
b. Aktiv dan disiplin dalam tugas
c. Mentaati jam mengajar sesuai ketentuan.
d. Berbusana rapi dan sopan syar’an wa adaban
e. Mengisi jurnal hadir dewan muhaffidzah
f. Menghubungi Pendidikan bila berhalangan hadir
g. Mengabsensi santri dan mengisi jurnal kelas
h. Menghadiri rapat yang sudah ditentukan
i. Mentaati keputusan – keputusan rapat yang telah ditentukan
2) Larangan-Larangan
a. Pulang sebelum waktunya meskipun badal
b. Berbicara hal – hal yang tidak pantas
3) Anjuran-Anjuran
a. Musyawaroh antar Muhaffidz
4) Lain-lain
a. Hal-hal yang belum tercantum akan diatur kemudian
Mutu Baku
No Prosedur Tetap Pelaksana Instrumen
Output
Pendukung
1. Keamanan mengoprak- Keamanan Kentongan Santri terkondisikan
oprak santri dan Bel untuk berangkat ke
majlis
2. Pendidikan menertibkan Pendidikan Santri terkondisikan
setiap majlis berada di majlis
3. Santri dan Muhaffidzah Santri dan
berkumpul pada jam dan Muhaffidzah
tempat yang telah
ditentukan
4. Santri dan Muhaffidzah Santri dan
membentuk lingkaran Muhaffidzah
Mutu Baku
No Prosedur Tetap Pelaksana Instrumen
Output
Pendukung
1. Santri dan Santri dan Bel dan Santri dan Ketua
Kentongan Dewan Muhaffidzh
Muhaffidzah KetuaDewan
berkumpul tepat
berkumpul pada jam Muhaffidzah waktu
dan tempat yang telah
ditentukan
2. Santri dan Santri dan Santri dan Ketua
Dewan Muhaffidzh
Muhaffidzah KetuaDewan
sudah berdo’a
membuka kegiatan Muhaffidzah dengan khusyuk
dengan berdo’a
bersama
3. Santri dan Santri dan Santri dan
Muhaffidzah duduk
Mutu Baku
No Prosedur Tetap Pelaksana Instrumen
Output
Pendukung
1. Santri dan Muhaffidzah Santri dan Bel dan Santri dan Ketua
Kentongan Dewan Muhaffidzh
berkumpul pada jam dan KetuaDewan
berkumpul tepat
tempat yang telah ditentukan Muhaffidzah waktu
2. Santri dan Muhaffidzah Santri dan Santri dan Ketua
Dewan Muhaffidzh
membuka kegiatan dengan KetuaDewan
sudah berdo’a
berdo’a bersama Muhaffidzah dengan khusyuk
3. Santri dan Muhaffidzah Santri dan Santri dan
Muhaffidzah duduk
membentuk lingkaran KetuaDewan
melingkar
Muhaffidzah
4. Santri memberikan buku Santri dan Buku Ketua Dewan
Mutaba’ah Muhaffidzh mengisi
Mutu Baku
No Prosedur Tetap Pelaksana Instrumen
Output
Pendukung
1. Santri mendaftar dan Santri dan Ketua Buku Santri sudah
Karantina terdaftar dan
meminta buku Pendidikan
mendapatkan buku
karantina saat telah muroja’ah karantina
menyelesaikan
ziyadah tiap
kelipatan 5 juz
2. Santri meminta Santri dan Ketua Santri terjadwal
tanggal tes kepada Pendidikan
Ketua Pendidikan
3. Santri meminta Santri dan Blanko Tasmi’ Santri mendapatkan
UTB blanko UTB
blanko UTB kepada Pendidikan
Pendidikan
VI. LAIN-LAIN
Berdasarkan
15.00 – 15.45
Isti’dad (Halaqoh) Muhaffidzah Pembagian
Wis
Tempat
Ning
Muroja’ah (Bil-
Zakiyatul Musholla
17.00 – 18.00 Ghoib)
Millah
FORMAL Wis
Talaqqi (Bin- Ning Aisyatul
Ndalem Depan
Nadzor) Husna
Ziyadah (Bil- Ning Aisyatul
Musholla
Ba’da Isya’ - Ghoib) Husna
Selesai Talaqqi (Bin-
Muhaffidzah Kondisional
Nadzor)
06.00 – 06.30
Talaqqi (private) Muhaffidzah Kondisional
Wis
Berdasarkan
09.00 – 10.00
Isti’dad (Halaqoh) Muhaffidzah Pembagian
Wis
Tempat
Ning
Muroja’ah (Bil-
Zakiyatul Musholla
TARBIYAH 17.00 – 18.00 Ghoib)
Millah
Wis
Talaqqi (Bin- Ning Aisyatul
Ndalem Depan
Nadzor) Husna
Ziyadah (Bil- Ning Aisyatul
Musholla
Ba’da Isya’ - Ghoib) Husna
Selesai Talaqqi (Bin-
Muhaffidzah Kondisional
Nadzor)
4. Target Hafalan
Target Ziyadah Perhari 1 Lempir
Target Ziyadah Perbulan 1 juz
Keterangan =
Perhitungan deresan dan udzur diambil dari rata-rata santri
yakni 3 hari deresan dan 10 hari udzur