Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri diantara kalian. Kemudian jika
kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul
(Sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya (Q.S : An-Nisa’ : 59)
VISI :
Mewujudkan pendidikan berkualitas melalui program yang jelas dan diakui oleh para ahli di
bidangnya.
MISI :
1. Mengajarkan bacaan Al-Quran kepada para santri serta menghafalkannya disertai dengan
tajwid dan tafsir.
2. Menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur'an kepada diri-diri santri dan mengenalkan
keagungan Al-Qur'an dan adab-adabnya.
3. Menjaga dan mengatur waktu mereka agar senantiasa terarah pada hal-hal yang
manfaatnya kembali kepada agama dan dunia mereka.
4. Mengarahkan mereka agar selalu memperhatikan tafsir ayat-ayat Al-Qur'an dengan
dibimbing oleh pengajar yang kompeten dalam bidangnya, serta memberikan mereka
wawasan-wawasan tentang Islam yang benar.
5. Mengajarkan santri nilai-nilai akidah yang benar sesuai manhaj ahlus Sunnah wal
jama'ah.
1
2
BAB 1
MUQODDIMAH
Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan untuk Nabi yang mulia
Muhammad Shallallahu alaihi wasallam , juga untuk keluarga beliau, para sahabatnya, serta
orang-orang yang mengikuti Sunnah beliau hingga akhir zaman.
Salah satu dari upaya PESANTREN TAHFIZH AL QUR'AN BERSANAD IMAM ABU
'AMR AD-DANI YOGYAKARTA untuk mewujudkan akhlak yang mulia dan kedisiplinan yang
dilandasi oleh iman, islam dan ihsan serta takwa bagi seluruh santri yang aktif dalam pendidikan
dan tarbiyah, sangat perlu adanya buku panduan santri yang mencakup banyak hal tentang
kedisiplinan dan tata tertib. Dengan demikian memudahkan santri untuk menegakkan kedisiplinan
dengan petunjuk buku panduan ini.
Buku panduan ini disusun dengan ketentuan sesuai syariat Islam (insyaaallah). Selanjutnya
kami senantiasa melakukan peninjauan ulang dan evaluasi dalam pelaksanaan dan perbaikan buku
panduan ini.
Semoga buku panduan ini dapat dijadikan acuan bersama bagi guru, orang tua/ wali dan
santri dalam mencapai terwujudnya visi dan misi di atas.
2
PASAL 1
Pengertian Umum Buku Panduan Santri
Buku panduan santri mencakup tata tertib dan kedisiplinan serta aturan-aturan tentang hak dan
kewajiban, pelanggaran dan sanksi bagi santri PESANTREN TAHFIZH AL QUR'AN BERSANAD
IMAM ABU 'AMR AD-DANI YOGYAKARTA (IMABAD) selama mereka menjadi santri.
Yang disebut santri adalah peserta didik yang tercatat dalam buku Induk dan masih mengikuti program
belajar secara aktif di IMABAD serta memenuhi kewajiban sebagai santri aktif.
Pihak yang berwenang adalah pihak yang menurut aturan berlaku mempunyai hak untuk menetapkan
dan memberikan sanksi terhadap pelanggaran tata tertib yang telah di tetapkan oleh pesantren.
PASAL 2
Tujuan dan Fungsi Buku Panduan Santri
Tujuan buku Panduan Santri adalah usaha memaksimalkan pencapaian suasana pendidikan yang
kondusif bagi santri selama di pesantren dalam mengikuti proses belajar mengajar dan tarbiyah dengan
baik. Fungsi Buku Panduan Santri adalah :
1. Menjadi acuan atau petunjuk tentang tata tertib, hak, kewajiban, pelanggaran, dan sanksi yang
berlaku bagi santri.
2. Membantu menegakkan peraturan dan ketertiban di lingkungan pesantren.
3. Menjadi acuan dalam memberikan penilaian sikap dan akhlak untuk menentukan kelulusan santri.
BAB 2
HAK DAN KEWAJIBAN SANTRI
PASAL 3
Hak Santri
Hak adalah kewenangan yang dimiliki santri dalam mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di pesantren. Hak-hak santri di pesantren adalah :
1. Memperoleh pendidikan, pengajaran, bimbingan dan pengarahan dari guru sesuai dengan potensi dan
kemampuan dalam rangka pengembangan Tahfizh Al Qur'an.
2. Memperoleh pelayanan di ruang akademik, administrasi, kesantrian, kesehatan dan hal-hal pokok yang
mencakup kesehariannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Pesantren.
3
4
1. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh santri demi tercapainya tujuan sesuai dengan tata
tertib yang berlaku.
2. Kewajiban dibagi menjadi dua : Kewajiban umum dan Kewajiban Khusus.
Kewajiban Umum. Santri berkewajiban :
a. Menjunjung tinggi ajaran Islam dan berakhlak mulia.
b. Menjaga dan memelihara nama baik pesantren.
c. Mematuhi peraturan dan tata tertib yang telah dibuat oleh pesantren dengan segala konsekuensinya.
d. Mematuhi jadwal kegiatan yang telah ditentukan oleh Pesantren.
e. Menjaga barang-barang pesantren, jika rusak atau hilang akibat kelalaian, perbaikan dan penggantinya
menjadi tanggung jawab santri yang merusaknya.
f. Menghormati dan bersikap sopan terhadap semua civitas pesantren meliputi Mudir pesantren,
Waka.Bid. Kesantrian, Kepala MTw, Dewan guru, pihak kesantrian (musyrif), staff Pesantren, Staff
MTw dan Tamu-tamu Pesantren lainnya.
g. Menjaga kebersamaan Pesantren menuju keindahan, ketertiban, keamanan dan kebersihan pesantren.
h. Menegakkan amar ma'ruf nahi munkar dan membiasakan saling menasehati.
4
5
BAB 3
PERATURAN DAN TATA TERTIB
Peraturan dan tata tertib santri meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan keseharian santri
di dalam lingkungan pesantren dan diatur dalam beberapa pasal berikut ini.
5
6
PASAL 5
Kegiatan Harian Pesantren
Santri PP. Imam Abu 'Amr Ad-Dani memiliki 6 hari aktif KBM yang dimulai dari hari senin
sampai dengan hari sabtu. Waktu tersebut dimulai pukul 07.00 s/d 13.30 wib (kecuali hari Jumat
selesai KBM pukul 10.00 wib) dan KBM yang dilaksanakan di waktu sore dan malam adalah
halaqah Tahfizh Al-Quran (Senin-Jumat, halaqah tahfizh malam waktu/ durasinya setelah
maghrib-isya, dan halaqah tahfizh pagi setelah shubuh waktu/ durasinya setelah shalat shubuh
sampai pukul 06.00 wib), sedangkan hari ahad menjadi hari libur bagi santri dan segenap civitas
pesantren serta diisi dengan kegiatan Ekstrakurikuler dan Badan Eksekutif Santri dan lain
sebagainya. Rincian kegiatan Pesantren IMABAD adalah sebagai berikut :
6
7
PASAL 6
TATA TERTIB KBM (KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR)
7
8
PASAL 7
Tata Tertib Keasramaan
1. Setiap santri harus menempati asrama dan tempat tidur sesuai dengan yang telah ditentukan oleh
Waka. Kesantrian.
2. Santri tidak diperkenankan pindah asrama (perpindahan asrama harus melalui surat keputusan dari
Waka. Kesantrian).
3. Santri tidak diperkenankan tidur di tempat tidur santri lain.
8
9
9
10
19. Setiap santri wajib memelihara dan merawat inventaris yang ada di asrama santri.
20. Santri dilarang memasang instalasi listrik dalam bentuk apapun di asrama/ kelas/ lainnya.
21. Santri dilarang memiliki korek api atau barang sejenisnya yang dapat menyebabkan kebakaran.
22. Santri dilarang masak-memasak dalam bentuk apapun di dalam asrama.
23. Santri wajib melaporkan kegaduhan, gangguan, kerusakan dan semisalnya kepada pihak kesantrian
kemudian melaporkannya ke koordinator keamanan untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kadar
permasalahannya berdasarkan dengan ketentuan peraturan pesantren yang berlaku.
24. Santri/ ketua asrama melaporkan santri yang sakit ke pihak kesantrian (musyrif UKS) kemudian pihak
kesantrian/ musyrif melaporkannya ke koordinator UKS untuk diperiksa dan diberikan pertolongan
pertama perawatan santri sakit dalam masa observasi waktu 2x24 jam. Jika dalam masa observasi 2x24
jam kondisi santri belum ada perkembangan signifikan maka koordinator kesehatan melaporkan ke
Kabid. Kesantrian untuk dikonfirmasikan kepada orang tua santri agar dijemput atau ditindaklanjuti,
dirujuk ke klinik kesehatan terdekat (untuk dirawat jalan atau RSU).
25. Santri tidur malam dan bangun kembali 20 menit sebelum adzan subuh dikumandangkan.
PASAL 8
Tata Tertib Koordinator Kesantrian dan Jam’iyyah Tholabah (Badan Eksekutif Santri )
Tata tertib Koordinator Kesantrian dan Jam’iyyah Tholabah (Badan Eksekutif Santri ) mencakup
peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh masing-masing koordinator dan seksi yang terdapat di dalam
struktur Waka. Bid. Kesantrian yang disetujui oleh Mudir Pesantren dengan teknis pelaksanaannya bahwa
para koordinator kesantrian dibantu oleh seksi-seksi Jam’iyyah Tholabah (Badan Eksekutif Santri )
yaitu sebagai berikut:
Ayat 1
Tata Tertib Lingkup Koordinator dan Seksi Ibadah, Pendidikan dan Dakwah
10
11
4) Santri wajib menetap di masjid setelah shalat maghrib sampai Isya dan setelah shalat
subuh sampai pukul 06.00 wib (kecuali ada pertukaran jadwal/ ada halaqah di luar masjid dan instruksi
dari Mudir Pesantren, Waka. bidang Kurikulum atau Waka. Bidang Kesantrian Putra).
5) Santri wajib memakai peci ketika melaksanakan sholat.
6) Santri tidak diperkenankan memakai kaos, pakaian olahraga, pakaian bertulis atau bergambar yang
mengganggu kenyamanan sholat berjamaah, juga pakaian yang tidak sesuai dengan syariat.
7) Santri tidak diperkenankan bergurau, berbuat gaduh dan membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat di
dalam masjid atau di tempat wudhu dan toilet masjid .
B. Peraturan-peraturan berkaitan dengan ceramah/ muhadharah pekanan.
1) Santri wajib mengikuti muhadharah pekanan setiap malam Ahad usai sholat isya sampai dengan selesai.
2) Santri wajib hadir tepat waktu, dan bagi santri yang terlambat wajib melapor kepada koordinator
pendidikan dan dakwah.
3) Santri wajib memakai pakaian yang rapi dan syar'i.
4) Bagi santri yang ditunjuk sebagai muhadhir/ penceramah diharuskan menulis materi yang akan
disampaikan di buku mutaba’ah santri masing-masing dan dikumpulkan di koordinator pendidikan dan
dakwah pada Sabtu sore paling lambat pukul 17.00 wib dan mengambilnya setelah sholat Isya di hari
Ahad.
11
12
Ayat 2
Tata Tertib Koordinator dan Seksi Bahasa
Santri wajib berbicara dengan Bahasa Arab (hari Senin-Kamis) di area pesantren baik di dalam KBM
maupun di luar KBM Pesantren kecuali dalam keadaan sebagai berikut :
1. Kegiatan belajar mengajar (KBM) mata pelajaran umum.
2. Berbicara dengan tamu atau staf baru / karyawan yang belum mampu berbicara bahasa Arab.
3. Santri diharapkan akan berbicara bahasa Arab sesuai dengan kaidah dan bagi yang belum mampu
maka diharapkan untuk belajar berbahasa Arab dengan sungguh-sungguh.
4. Tidak boleh menyisipkan bahasa Indonesia kedalam bahasa arab.
5. Santri diwajibkan menulis kosa kata/mufrodat di buku yang khusus.
6. Santri wajib menyetorkan hafalan mufrodat yang telah ditulisnya kepada koordinator bahasa di
seksi bahasa Jam'iyyah Tholabah (Badan Eksekutif Santri).
7. Santri wajib mengikuti percakapan/hiwar pada hari yang telah ditentukan koordinator bahasa yang
disetujui oleh Waka. Bidang Kesantrian Putra.
8. Sanksi akan diberikan kepada santri yang melanggar tata tertib koordinator bahasa sesuai dengan
aturan
Ayat 3
Tata Tertib Koordinator dan Seksi Keamanan
1. Santri wajib mengikuti hukum syariat yang telah ditetapkan Allah dan Rasulnya shallallahu alaihi
wassallam.
2. Santri wajib mengenakan pakaian yang syar'i baik di lingkungan pesantren atau di luar lingkungan
pesantren.
3. Santri wajib istirahat siang dan dilarang berbuat gaduh
4. Santri dilarang bertindak sewenang-wenang dan anarkis di lingkungan pesantren.
12
13
13
14
14. Sanksi akan diterapkan kepada santri yang melanggar peraturan-peraturan koordinator
keamanan.
Ayat 4
Tata Tertib Koordinator dan Seksi Kebersihan
1. Santri wajib turut serta dalam mensukseskan Program BERPESAN INTERASIH (Bersama Pesantren
Indah Tertib Aman dan Bersih). Program Berpesan Interasih:
a. Mengikuti dan melaksanakan program kerja bakti Harian, meliputi:
1) Membersihkan dan merapikan area internal asrama (tempat tidur, tempat belajar, lemari, ventilasi
udara/ jendela, AC, area MCK, keset dalam, bak sampah dalam, mengepel lantai dalam asrama)
2) Membersihkan area eksternal asrama ( keset luar asrama, bak sampah luar asrama, rak sepatu,
jemuran handuk, mengepel lantai luar asrama)
b. Mengikuti dan melaksanakan program kerja bakti kebersihan Pekanan yang terbagi menjadi 10
area objek pesantren wajib bersih, meliputi:
1. Area Masjid dan terasnya
2. Area MCK Masjid dan sekitarnya
3. Area Instalasi Gizi/ dapur
4. Area Kelas dan terasnya
5. Area lapangan depan asrama
6. Area halaman dekat kantor
7. toilet 1
8. toilet 2
9. Area jalan 1 (depan Pak Didik s/d Pos ronda)1
10. Area jalan 2 (dekat dapur s/d Pak Didik)
c. Mengikuti dan melaksanakan program kerja bakti Bulanan, meliputi:
1. Membersihkan dan merapikan area jemuran pakaian dan sekitarnya
2. Membersihkan dan mencabut rumput-rumput yang tumbuh subur sekitar pondok.
d. Mengikuti dan melaksanakan program kerja bakti bersama warga masyarakat.
e. Menjaga dan merawat inventaris kebersihan yang telah tersedia.
14
15
Pasal 9
Tata Tertib Tambahan
Tata tertib tambahan mencakup tata tertib yang belum diatur dalam pasal 6, 7, dan 8
Ayat 1
Tata Tertib Instalasi Gizi/ dapur
1. Santri wajib memakai alas kaki ketika menuju ruang instalasi gizi dan membukanya setelah antri untuk
mengambil jatah makan (di dapur/ math`am).
2. Santri dilarang membawa/ meminjam peralatan makan/ peralatan dapur tanpa izin.
3. Santri tidak diperkenankan makan di dalam asrama.
15
16
4. Santri makan pagi, siang, malam di tempat makan yang telah ditentukan.
5. Santri dilarang masuk ke ruangan masak kecuali setelah mendapat izin dari koordinator dapur.
6. Santri tidak diperkenankan makan secara berkelompok dalam satu nampan kecuali ada acara khusus.
7. Santri wajib membuang sampah dan sisa makanan di tempat yang telah disediakan, sebelum mencuci
tempat makan.
8. Santri dilarang makan dan minum dengan tangan kiri dan atau dalam keadaan berdiri.
9. Santri dilarang mengisi air dispenser dengan menggunakan jerigen besar/gallon mini untuk konsumsi
pribadi pada saat jam makan/di luar jam makan.
10. Santri dilarang mencela atau menghina makanan dan minuman.
11. Santri dilarang membuat tabdzir dan isyraf.
12. Santri wajib mengamalkan dan menjaga adab makan dan minum .
13. Santri wajib antri dengan tertib dan jujur ketika mengambil jatah makan.
14. Bagi santri yang ingin puasa sunnah agar mendaftarkan namanya ke koordinator pendidikan dan dakwah
melalui ketua asrama/ musyrif asrama masing-masing kemudian akan diajukan ke koordinator dapur
disetujui oleh Waka. Bidang Kesantrian Putra.
15. Santri tidak diizinkan mengambil makanan di dapur jika di luar waktu makan yang ditentukan kecuali
darurat, sakit dan yang semisalnya yang disetujui oleh koordinator dapur.
16. Bagi santri yang memiliki udzur untuk tidak makan tertentu karena penyakit lambung/ alergi harap
melaporkan/ mendatakan diri kepada pihak kesantrian/ koordinator dapur.
Ayat 2
Tata Tertib Perpustakaan
1. Santri wajib mengucapkan salam sebelum masuk dan keluar perpustakaan.
2. Santri wajib mengisi daftar pengunjung yang telah disediakan.
3. Santri tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman ke dalam ruang perpustakaan.
4. Santri dilarang membawa buku perpustakaan keluar dari ruangan sebelum mendapatkan izin petugas..
5. Santri wajib menjaga ketertiban, ketenangan, dan kebersihan ruangan perpustakaan.
6. Santri wajib berhati-hati ketika mengambil dan mengembalikan buku.
16
17
Ayat 4
Tata Tertib Kesehatan Dan Olahraga
A. Peraturan Umum:
1. Alur santri sakit yang benar adalah santri lapor ke ketua asrama/bagian kesehatan asrama mengarahkan
santri yang sakit untuk datang ke UKS, jika tidak mampu berjalan karena sakitnya, ketua asrama atau
kesehatan asrama segera melapor ke petugas UKS untuk visit ke asrama. Jika dalam perawatan UKS
2x24 jam kondisi santri tidak ada perkembangan secara signifikan maka koordinator kesehatan/perawat
UKS melaporkannya ke Waka. Bid. Kesantrian untuk segera konfirmasi ke
2. orang tua/wali santri perihal tindakan selanjutnya.
17
18
3. Santri wajib mengucapkan salam ketika masuk dan keluar ruang UKS pesantren.
4. Santri dilarang memakai alas kaki di dalam ruang UKS pesantren.
5. Santri dilarang masuk ke ruang UKS pesantren tanpa ada keperluan.
6. Santri dilarang duduk-duduk dan tidur-tiduran di ruang kesehatan.
7. Santri yang memiliki kepentingan di ruang UKS pesantren agar menjaga kebersihan dan ketenangan.
8. Santri dilarang masuk ke ruang isolasi UKS pesantren.
9. Santri dilarang memberi, menerima, atau mengambil obat tanpa izin dari petugas/ koordinator kesehatan
yang sudah ditraining standar operasional prosedur (SOP) teknis perawatan santri yang ditetapkan.
10. Santri dilarang membaca dan membuka buku diagnosa santri lain.
11. Santri dilarang meminjam dan membawa inventaris ruang UKS pesantren tanpa seizin Kepala Waka. Bid.
Kesantrian.
12. Santri/selain pasien dilarang mengambil air minum dari ruang UKS pesantren.
13. Santri berolahraga, senam pagi/ sore pada waktu dan tempat yang telah ditentukan, bukan di area seperti:
teras masjid, asrama, tempat jemuran pakaian, kelas/ halaqah, teras asrama dan yang sejenisnya.
14. Diharuskan bagi santri yang berolahraga untuk mengenakan pakaian yang tidak melanggar syariat.
Pakaian yang tidak diperbolehkan untuk berolahraga seperti: switer, jaket, kemeja, sarung, pakaian sholat,
kaos rompi, celana pendek sedikit di bawah lutut dan yang sejenisnya.
15. Santri wajib meminta izin kepada koordinator olahraga jika ingin meminjam peralatan olahraga dan
mencatatnya di daftar yang telah disediakan.
16. Santri wajib menjaga inventaris dan fasilitas olahraga dan tidak boleh merusaknya.
17. Santri dilarang mengadakan pertandingan antar kelas/ halaqah /asrama atau dengan pihak luar tanpa
seizin dari Waka. Bid. Kesantrian.
18. Pada musim berdebu, dianjurkan kepada seluruh santri yang akan menggunakan lapangan untuk
menyiram lapangan terlebih dahulu.
19. Setelah berolahraga, santri wajib mencuci kaki terlebih dahulu sebelum masuk ke asrama/ masjid.
20. Santri dapat menggunakan fasilitas olahraga sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
21. Sanksi akan diberikan kepada santri yang melanggar peraturan koordinator Kesehatan dan Olah Raga.
18
19
Ayat 5
Tata Tertib Penerimaan Surat/ Paket Santri
1. Orang tua/ wali santri wajib memberitahukan isi paket dan jumlahnya kepada pihak kesantrian via WA.
082137860274 sebelum paket tersebut dikirim melalui pihak kurir (POS, JNE, JNT, Gosend, Gofood,
Grab dll) agar terpantau dan memudahkan proses paket diterima santri.
2. Paket tersebut akan diterima dan diperiksa petugas satpam di depan santri bersangkutan sebelum
diserahkan kepada santri yang dituju/ tertulis di paket tersebut.
3. Dilarang keras memasukkan barang elektronik atau barang lainnya di dalam paket tanpa izin tertulis dari
pihak kesantrian.
4. Pihak pesantren hanya bisa membantu menelusuri paket untuk santri yang disertai bukti izin tertulis via
WA sebagaimana tercantum pada point 1 di atas.
5. Pengiriman makanan untuk santri via gojek/ grab hanya dibatasi pada hari Ahad saja.
19
20
BAB IV
PERIZINAN
Pasal 10
Pengertian Perizinan
Perizinan adalah hak santri yang diberikan oleh pihak yang berwenang untuk meninggalkan pesantren
sesuai dengan kebutuhan dan keperluan yang dianggap penting atau mendesak dalam batas waktu yang telah
ditentukan.
Pasal 11
Tujuan Perizinan
1. Memberikan pelayanan kepada santri pada keadaan yang dibutuhkan.
2. Santri tertib dan disiplin.
3. Mendukung program pendidikan di pesantren.
Pasal 12
Penanggung jawab Perizinan
1. Waka. Bidang Kesantrian Putra bertanggungjawab terhadap seluruh jenis perizinan dibantu satpam dan
BES (Badan Eksekutif Santri).
2. Waka. Bidang Kesantrian Putra bertanggungjawab terhadap perizinan keluar pesantren yang bersifat rutin
(kepulangan) dan yang semisalnya.
Catatan:
Apabila Waka. Bidang Kesantrian Putra berhalangan hadir/ dinas luar, maka tugas dan wewenangnya
akan dilaksanakan oleh satpam sesuai dengan arahan dari Kepala Waka. Bid. Kesantrian. Apabila
kedua-duanya berhalangan, maka tugas dan wewenangnya akan dilaksanakan BES, yaitu: 06.00-16.00
WIB, meliputi wilayah sekitar lingkungan pesantren.
6. Perizinan jajan sore/ ekskul/ olahraga sore dan lainnya (pukul 16.00 - 17.00 WIB), meliputi jajanan
yang berada di kantin warga Karangwetan RT 06 saja dan kegiatan ekskul, olahraga sore maksimal sampai
pukul 17.00 WIB di area lapangan Karangwetan RT 06.
7. Perizinan mendadak atau darurat, meliputi semua daerah∙ dengan catatan sebagai berikut:
20
21
a. Walimah saudara kandung atau orang tua kandung (tidak termasuk saudara
sepupu, dan saudara jauh lainnya) dengan pemberitahuan dari pihak keluarga.
b. Ta`ziah keluarga kandung dengan pemberitahuan dari pihak keluarga.
c. Sakit atau berobat (harus ada rekomendasi dari dokter) atau jika darurat minimal dari Koordinator
Kesehatan dan disetujui oleh Waka. Bidang Kesantrian Putra.
d. Perizinan untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh (rekomendasi dari Waka. Bidang Kesantrian
Putra disetujui Mudir Pesantren).
e. Perizinan untuk keperluan lain yang dinilai layak mendapatkan izin.
Perizinan-perizinan yang berkategori tersebut di atas wajib untuk diajukan dan dikonfirmasikan ke
Waka. Bidang Kesantrian Putra minimal 1 hari sebelum penjemputan santri melalui WA. 082137860274
terkecuali ada musibah/ yang bersifat darurat dan yang semisalnya.
Pasal 14
Tempat, Waktu Permohonan Izin, Dan Masa Perizinan
Ayat 1
Tempat permohonan Izin
1. Tempat permohonan izin adalah di Kantor Kesantrian atau dilakukan dengan cara online, mengisi
formulir perijinan online via WA di no 082137860274.
2. Permohonan izin mendadak dan darurat dapat dilakukan di dalam atau di luar kantor tetapi wajib
konfirmasi via WA. 082137860274 ke Waka. Bidang Kesantrian Putra sebagai bukti pengajuan
izin secara administratif.
Ayat 2
Waktu Permohonan Izin
1. Permohonan izin ke sekitar lingkungan Pesantren adalah: Senin - Ahad pagi: pukul 06.15 – 07.30,
sore: 16.00 s/d 17.15, malam : pukul 18.15 – 21.00 WIB.
2. Permohonan izin pulang menginap di luar pesantren/ di rumah dengan tujuan untuk berobat/
motivasi santri dengan durasi waktu dikondisikan adalah diizinkan pada jam KBM pesantren yang
disetujui oleh Waka. Bidang Kesantrian Putra.
21
22
Ayat 3
Masa Perizinan
1. Batas waktu perizinan ke sekitar lingkungan Pesantren pukul 07.00 s/d 15.00 WIB.
2. Batas waktu perizinan radius kurang dari 3 km khusus hari Ahad pukul 07.00 s/d 16.00 WIB.
3. Batas waktu perizinan ke kota (lebih dari 3 km) khusus hari Ahad pukul 07.00 s/d 17.30 WIB.
4. Batas waktu perizinan kategori dalam dan luar kota dan lainnya yang bersifat darurat dan
mendadak disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang diperlukan.
5. Batas waktu perizinan liburan pesantren adalah setiap libur resmi pesantren (kaldik pesantren)
Pasal 15
Hak Izin
Seluruh santri mendapatkan hak izin dengan rincian sebagai berikut:
1. Setiap santri yang diizinkan wajib menunaikan administrasi pesantren.
2. Setiap santri berhak mendapatkan izin sesuai dengan kebutuhan dan disiplin perizinan.
3. Setiap santri berhak mendapatkan izin bulanan sesuai waktu kepulangan yang telah ditentukan.
4. Untuk perizinan mendadak atau darurat setiap santri berhak mendapatkan hak izin setelah
mendapatkan persetujuan dari Waka. Bidang Kesantrian Putra.
Pasal 16
Alur dan Prosedur Perizinan
Alur perizinan santri terbagi menjadi dua, yaitu:
A. Alur Perizinan Internal Santri
Alur perizinan internal santri yang dimaksud adalah format perizinan yang diberikan kepada santri dalam
lingkup area sekitar pesantren dan dalam masa proses melaksanakan kegiatan pesantren. Alur perizinan
yang benar adalah bahwa santri melapor ke ketua asrama kemudian ketua asrama melaporkannya ke
pihak kesantrian (musyrif) kemudian pihak kesantrian akan mencatat di buku mutaba’ah santri dan di
buku perizinan pesantren.
22
23
23
24
24
25
2. Santri yang melanggar akan mendapatkan sanksi dan bimbingan yang ditentukan oleh
Departemen Kesantrian sesuai dengan jenis pelanggaran yang telah dilakukan.
BAB V
KUNJUNGAN ORANG TUA DAN TAMU
Bagi orang tua atau wali santri dan tamu yang berkunjung harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Mentaati tata tertib dan peraturan pesantren dalam alur perizinan yang telah ditetapkan.
2. Semua pengunjung (visitor) masuk area pesantren wajib lapor dan menemui satpam.
3. Orang tua/ wali santri tidak diperkenankan mengunjungi santri pada waktu KBM, dan orang tua santri
wajib meminta izin minimal 1 hari sebelum menemui santri melalui chat WA. 082137860274.
4. Tamu wajib mengisi buku tamu atau formulir online yang disediakan di ruang tamu (barcode tamu).
Setelahnya akan dipandu sesuai maksud dan tujuan dalam bertamu.
5. Semua pengunjung (visitor) tidak diperkenankan untuk memasuki asrama santri tanpa seizin Kepala
Kesantrian/ satpam.
6. Semua pengunjung (visitor) tidak diperkenankan merokok di lingkungan pesantren.
7. Semua pengunjung (visitor) pria wajib berpakaian sopan, tidak mengenakan celana pendek (wajib
menutupi auratnya).
8. Semua pengunjung (visitor) wanita wajib berbusana muslimah (menutupi aurat wanita).
9. Semua pengunjung (visitor) tidak mengganggu kegiatan belajar santri.
10. Semua pengunjung (visitor) jika datang untuk menemui santri wajib mendapatkan izin dari Waka.
Bidang Kesantrian Putra, kemudian satpam/ musyrif akan memanggil santri yang dimaksud tersebut
dan orang tua/wali santri menunggu di ruang tamu, jika tujuan kunjungannya hanya sebentar maka
cukup di sofa depan masjid tetapi jika tujuan kunjungannya untuk motivasi santri dan lain-lain maka
pertemuannya diatur dengan tertib di tempat-tempat yang telah ditentukan pesantren (Masjid, ruang
tamu, pendopo, kantin warga atau tempat lainnya).
11. Bagi orang tua/wali santri tidak boleh membawa santri lain keluar pesantren tanpa seizin orang tua
yang bersangkutan dan disetujui oleh Waka. Bidang Kesantrian Putra.
25
26
12. Bagi orang tua/ wali santri yang ingin meminta izin dan membawa putranya
keluar pesantren dengan alasan yang signifikan (untuk motivasi dan yang semisalnya) diharapkan
membawanya setelah kegiatan KBM (kegiatan belajar mengajar) pesantren selesai dan disetujui oleh
Waka. Bidang Kesantrian Putra .
13. Bagi orang tua yang membawa putranya keluar lingkungan pesantren diharapkan mematuhi waktu
yang telah ditentukan, jika ternyata melebihi waktu yang telah ditentukan maka santri akan dikenakan
sanksi sesuai dengan peraturan.
14. Semua pengunjung (visitor) baik orang tua/ wali santri atau tamu dimohon untuk menjaga dan
mensukseskan program BERPESAN INTERASIH (Bersama Pesantren menuju Iman, Indah, Tertib
Aman dan Bersih).
BAB VI
PELANGGARAN-PELANGGARAN
Pasal 19
Pengertian Pelanggaran
Pelanggaran adalah setiap perilaku yang bertentangan dengan tata tertib yang telah ditetapkan PP.
Imam Abu 'Amr Ad-Dani dan santri dilarang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib/ peraturan yang
telah ditetapkan.
Pasal 20
Ayat 1
Jenis-jenis Pelanggaran
Jenis pelanggaran dalam hal kehadiran dan ibadah sebagai berikut:
A. Pelanggaran Ringan
1. Datang terlambat masuk ke kelas/ halaqah .
2. Terkunci di asrama saat KBM (kegiatan belajar mengajar).
3. Tidak menetap di masjid pada waktu yang telah ditentukan.
4. Tidak mengikuti acara yang diselenggarakan oleh jam'iyyah tholabah (BES)
5. Tidak berada di asrama pada jam istirahat malam.
6. Tidak mengikuti kegiatan pesantren tanpa keterangan.
26
27
B. Pelanggaran Sedang
1. Tidak ikut sholat fardhu berjamaah di masjid pesantren.
2. Tidak menghadiri KBM/ halaqah tanpa alasan yang jelas.
3. Masuk asrama saat KBM/ halaqah tanpa izin
4. Melampaui batas waktu perizinan ( dalam/ luar kota ) dan liburan.
5. Mengulangi pelanggaran ringan lebih dari 3x
C. Pelanggaran Berat
1. Tidak menunaikan sholat fardhu dengan sengaja.
2. Keluar dari lingkungan pesantren tanpa izin.
3. Bermalam di luar pesantren tanpa izin.
4. Mengulangi pelanggaran sedang lebih dari 3x
Ayat 2
Pelanggaran Dalam Hal Etika, Kesusilaan, Dan Perkelahian
Ayat 3
Pelanggaran dalam Hal Etika dan Norma
A. Pelanggaran Ringan
1. Berpakaian tidak islami.
2. Bersiul
3. Mengenakan kalung, gelang, anting dalam jenis apapun kecuali cincin yang dibolehkan sesuai syariat.
4. Berpakaian tidak layak atau tidak memakai peci saat KBM.
27
28
B. Pelanggaran sedang
1. Bermain atau mendengarkan musik.
2. Bernyanyi, berjoget.
3. Perkelahian dengan tidak terencana.
4. Perbuatan yang menjurus kepada pacaran, (SMS dan surat menyurat yang tak syar`i).
5. Mengintimidasi atau mengancam santri lain.
6. Membuat kegaduhan dan keributan.
7. Tidur berdua dalam satu ranjang.
8. Menambah atau mengurangi atribut seragam sekolah.
9. Berbohong, bersumpah palsu dan atau member kesaksian palsu.
10. Mengeluarkan kata kotor dalam bentuk lisan atau tulisan.
C. Pelanggaran berat
1. Mengancam dan melecehkan baik secara tertulis atau lisan terhadap nama baik pesantren, guru, pegawai,
dan jam`iyyah tholabah BES (Badan Eksekutif Santri).
2. Menggunakan barang orang lain tanpa izin.
3. Menjadi penyebab perkelahian dengan teman satu lembaga atau lembaga lain.
4. Menganiaya santri lain.
5. Mencuri barang orang lain.
6. Merokok baik didalam maupun luar pesantren.
28
29
29
30
Ayat 4
Pelanggaran Dalam Hal Permainan dan Benda Terlarang
A. Pelanggaran Ringan
1. Membawa, menyimpan, memiliki, dan membeli senjata tajam.
2. Membawa, menyimpan, menyewa, memiliki, membeli atau menggunakan/membaca media (non edukasi
Islam), komik, dan sejenisnya yang tidak sesuai dengan ajaran Islam baik di dalam atau luar pesantren.
3. Menerima titipan barang terlarang (tidak mengetahui isi barang titipan).
4. Membawa peralatan elektronik kecuali al-quran digital/ MP3 al Quran yang tidak dapat menyimpan
data dan mendapat segel dari Departemen Kesantrian.
B. Pelanggaran Sedang
1. Nonton TV, VCD/DVD film, bioskop dan sejenisnya.
2. Membawa, menyimpan, menyewa, memiliki, membeli, menjual atau menggunakan HP, MP4-5,
walkman, camera handycam, dan barang-barang yang sejenisnya tersebut tanpa seijin departemen
Kesantrian.
3. Membawa dan memelihara hewan peliharaan di lingkungan pesantren.
4. Permainan: playstation, game online, internet, bilyard, kartu, monopoli, karambol, catur dan yang
sejenisnya.
5. Membawa, menyimpan, memiliki, membeli rokok di pesantren atau di luar pesantren.
6. Menyalahgunakan senjata tajam.
7. Membawa, menyimpan, menyewa, memiliki, membeli, atau menggunakan petasan dan sejenisnya.
8. Menyewa dan menggunakan kendaran (motor dan mobil) tanpa izin dan tanpa SIM.
C. Pelanggaran Berat
1. Merokok atau menjualnya di lingkungan atau di luar pesantren.
2. Membawa, menyimpan, memiliki, membeli khamr (minuman memabukkan), Mengkonsumsi narkoba,
psikotropika atau sejenisnya di dalam atau di luar pesantren.
3. Membawa, menyimpan, memiliki, membeli, dan menggunakan senjata api.
30
31
4. Membawa, menyimpan, memiliki, membeli, media elektronik (CD, flash disk dll)
yang digunakan untuk menyimpan konten porno atau semi porno ( gambar, film, tulisan, suara dan
sejenisnya) atau media lainnya dan menggunakan, menonton atau mempertontonkan hal tersebut di atas.
5. Menyebarkan situs-situs atau konten porno di lingkungan pesantren atau di luar pesantren.
6. Menerima titipan barang terlarang dengan mengetahui isi barang titipan tersebut.
7. Mencuri di lingkungan pesantren atau di luar pesantren serta berbuat kriminal yang lainnya.
8. Mengancam, memukul, atau menganiaya saksi pelanggaran.
9. Melakukan tindakan pemerasan terhadap orang lain.
10. Mencederai orang lain baik dengan pukulan tangan kosong atau senjata tajam.
11. Memaksa orang lain untuk menerima titipan barang yang dilarang pesantren.
12. Menganiaya guru/ musyrif, karyawan/ staff atau warga sekitar pesantren.
BAB VII
PENANGANAN SANTRI BERMASALAH
1. Seluruh kasus atau pelanggaran santri ditangani oleh Departemen Kesantrian. Bermula dari laporan yang
masuk, kemudian dicatat di dalam buku khusus PELANGGARAN SANTRI.
2. Selanjutnya proses tabayun dilakukan oleh Pembina dan staff Departemen Kesantrian yang menghasilkan
surat pernyataan, jika ada pengakuan dan atau bukti atau saksi.
3. Dari pernyataan yang ada, staf Departemen Kesantrian (koordinator keamanan) memberikan
sanksi-sanksi sebagaimana yang telah diatur di dalam tahapan penanganan masalah sebagai berikut:
a. Pelanggaran ringan :
1. Diberikan Bimbingan dan nasehat
2. Diperingatkan.
3. Membuat surat pernyataan diri tidak mengulangi lagi.
4. Sanksi Kognitif Seperti : Membaca/ menulis Al-Qur'an , hadits, dll
5. Sanksi Psikomotorik Seperti : Kerja bakti, membersihkan kantor, ruang tamu, ruang makan, KM, dll.
6. Disita barang buktinya.
7. Ganti rugi.
31
32
BAB VIII
HUKUMAN
Pasal 21
Keputusan Hukuman
1. Jenis hukuman untuk pelanggaran berat diputuskan oleh Pengasuh dengan mempertimbangkan
masukan dari Dewan Pengasuh dan Pengurus.
2. Jenis hukuman untuk pelanggaran berat diputuskan oleh Pengurus.
3. Hukuman yang tidak diindahkan akan ditindak lanjuti dengan hukuman yang lebih berat.
32
33
Pasal 22
Konseling
1. Santri mendatangi Staf Konseling di Kantor Kesantrian ketika mempunyai pelanggaran atau
permasalahan yang ingin dipecahkan.
2. Apabila santri hendak menyampaikan permasalahan pada saat KBM, santri meminta izin kepada
Ustadz di kelas/ halaqah disetujui oleh Waka. Bidang Kesantrian Putra.
3. Santri berhak dipanggil saat KBM berlangsung untuk bimbingan.
BAB IX
SANKSI
Pasal 23
1. Sanksi adalah hukuman yang dikenakan kepada santri yang melanggar tata tertib pesantren IMABAD.
2. Sanksi diberikan kepada santri yang tidak melaksanakan kewajiban atau melanggar aturan sebagai tertuang
dalam buku panduan santri.
3. Pemberian sanksi ditentukan setelah melalui penyelidikan, tabayyun (croscek), dan pertimbangan secara
cermat dan teliti oleh pihak yang berwenang di pesantren.
4. Sanksi yang akan diberlakukan terdiri atas beberapa jenis sesuai dengan tingkat pelanggaran, yang meliputi:
sanksi kognitif, sanksi afektif, sanksi psikomotorik, sanksi denda, sanksi administratif.
Pasal 24
Tata Cara Pemberian Sanksi
Sanksi diberikan dengan cara sebagai berikut :
1. Pemberian sanksi oleh Pimpinan pesantren/ Kepala Divisi Pendidikan sebagai berikut :
a. Pimpinan/ Kepala Divisi Pendidikan memberikan sanksi kepada santri atas usulan Waka. Bid. Kesantrian
dan Kepala MTw yang tembusannya disampaikan kepada orang tua/ wali santri yang bersangkutan.
b. Pemberian sanksi berat ditetapkan surat keputusan Pimpinan/ Kepala Pendidikan Pesantren.
2. Pemberian sanksi oleh Waka. Bidang Kesantrian Putra dan Kepala MTw sebagai berikut :
a. Waka. Bidang Kesantrian Putra dan Kepala MTw memberikan sanksi kepada santri berdasarkan usulan
staf Kesantrian dan MTw.
33
34
b. Pemberian sanksi kepada santri ditetapkan berdasarkan surat keputusan Waka. Bid.
Kesantrian dan Koordinator Tahfizh dan diketahui oleh Pimpinan Pendidikan Pesantren.
3. Pemberian sanksi oleh Pembina Kesantrian dan Waka. Bidang Kesantrian Putra dan Staff Departemen
Kesantrian. Sanksi diberikan berdasarkan hasil temuan langsung terhadap pelanggaran yang lakukan oleh
santri atau laporan sumber lain yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.
4. Pelaksanaan dan pemantauan sanksi dilaksanakan oleh Staf Waka. Bid. Kesantrian.
BAB X
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 25
SIDAK
1. Sidak adalah kegiatan pemeriksaan yang dilakukan terhadap barang bawaan santri secara mendadak.
2. Sidak bertujuan untuk memberikan efek jera untuk santri yang membawa barang ilegal sebagaimana dalam
point satu. Target dari sidak adalah segala barang ilegal yang dinyatakan dilarang oleh pihak pesantren.
5. Penanggungjawab dan pelaksana sidak adalah Waka. Bidang Kesantrian Putra dan Kepala MTw beserta
jajarannya dibantu oleh beberapa satpam, guru, pihak kesantrian, musyrif dan Badan Eksekutif Santri yang
ditunjuk oleh Waka. Bidang Kesantrian Putra. Barang-barang sitaan dikumpulkan, didata dan dimasukkan
dalam form Sidak yang sudah disiapkan kemudian ditandatangani oleh Waka. Bidang Kesantrian Putra.
6. Barang-barang sitaan menjadi milik pesantren dan tidak akan dikembalikan lagi.
34
35
BAB XI
REWARDS
Pasal 26
Pengertian Reward ( Penghargaan )
Reward (Penghargaan) adalah sesuatu yang lebih diberikan oleh pesantren kepada santri yang memiliki
kompetensi dan prestasi.
Pasal 27
Fungsi Rewards (Penghargaan)
Rewards (penghargaan) berfungsi untuk:
a. Mengurangi pelanggaran santri.
b. Menambah nilai akhlak santri.
Pasal 28
Jenis dan Point Reward
Rewards atau penghargaan dibagi menjadi:
I. Akademik
1. Jumlah hafalan Al Qur'an 30 juz
2. Keaktifan dalam program ibadah/ program yang diadakan BES di Pesantren
3. Lomba mewakili pesantren
4. Juara lomba mewakili pesantren
5. Juara ekstrakurikuler ….
6. Tidak pernah absen ( alpha, izin dan sakit )
7. Prestasi terkait adab dan akhlak
8. Juara umum se-pesantren
9. Nilai tertinggi raport
10. Juara Lomba antar pesantren (resmi)
11. Keterampilan/ prestasi non akademik lainnya
35
36
II. Organisasi
1. Ketua asrama
2. Ketua kelas/ halaqah
3. Ketua Badan Eksekutif Santri
4. Pengurus Badan Eksekutif Santri
III. Keteladanan
1. Ketua asrama
2. Ketua kelas/ halaqah
3. Santri teladan per kelas/ halaqah
4. Santri teladan per asrama
5. Kelas/ halaqah terbersih
6. Asrama terbersih
BAB XII
PENGABDIAN SANTRI
Pasal 29
Jika Santri jenjang I’dad PP Imam Abu 'Amr Ad-Dani ini telah menyetorkan hafalan Al Qurannya 30 juz, maka
wajib mengikuti program pengabdian santri selama 1 tahun, sebelum dapat mengambil syahadah al Qurannya
dan sanad.
Pasal 30
Berbagai hal teknis yang terkait dengan pengabdian santri, akan diatur secara teknis melalui training, penjelasan
program, lokasi penempatan dan job descriptionnya akan ditetapkan dalam rapat koordinasi santri pengabdian
oleh Kabid. Pendidikan, Kabid Kesantrian, Kabid. kurikulum pesantren dan berbagai pihak terkait.
Pasal 31
Masa pengabdian santri berlaku sejak tanggal ditetapkan melalui keputusan resmi Mudir Ma’had Imam Abu
‘Amr Ad-Dani Yogyakarta.
36
37
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Jika terdapat kekurangan, kekeliruan, atau kesalahan dalam Buku Panduan Santri PP Imam Abu 'Amr Ad-Dani
ini, maka akan dilakukan perbaikan kemudian hari.
Pasal 33
Hal-hal yang belum diatur dalam Buku Panduan Pesantren Imam Abu 'Amr Ad-Dani ini, akan diatur kemudian.
Pasal 34
Tata Tertib Pesantren dan MTw Imam Abu 'Amr Ad-Dani ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan : Sleman
Pada Tanggal : Selasa, 28 Juni 2022
Disiapkan oleh :
Menyetujui, Wakil Kabid. Kesantrian
Mudir Pesantren
( ……………………………. ) ( …………………… )
( ……………………………. ) ( …………………… )
37