Anda di halaman 1dari 18

PERATURAN KESANTRIAN

PENDIDIKAN INTEGRAL HIDAYATULLAH

BAB I
PERATURAN UMUM
Pasal 1
Santri wajib menjaga nama baik Islam dan Pesantren Hidayatullah, baik di dalam maupun di
luar lingkungan kampus.

Pasal 2
Santri wajib menjaga syari’at Islam sesuai dengan al qur’an dan assunnah :
1. Tidak mengambil dan atau menggunakan barang-barang milik orang lain tanpa izin.
2. Tidak menyimpan atau mengkonsumsi obat-obat terlarang, narkoba, minuman keras
danrokok.
3. Tidak berzina, berpacaran atau berkhalwat dengan lawan jenis yang bukan mahram.
4. Tidak mendatangi dan atau mengajak orang lain ke tempat maksiat dan tempat-
tempat hiburan yang tidak mendidik, seperti: tempat hiburan malam, lokalisasi,
gedung bioskop, bilyard, play station, dan sejenisnya.
5. Tidak melakukan kegiatan yang dapat membahayakan dan mengancam keselamatan
jiwanya dan atau orang lain tanpa alasan yang dibenarkan.

Pasal 3
Wajib taat dan hormat kepada pembina, pengawas dan pengelola pesantren, murobbi,
musyrif, ustadz dan ustadzah

Pasal 4
Wajib mengikuti seluruh kegiatan dan menjaga bi’ah pesantren Hidayatullah

Pasal 5
Santri wajib menjaga adab-adab dan akhlak Islam
1. Menggunakan pakaian yang Islami dan sopan dengan ketentuan :
• Menutup aurat
• Celana panjang (1 cm di atas mata kaki, bukan ukuran ¾)
• Tidak dari jenis jean/denim
• Tidak menyerupai pakaian lawan jenis
• Tidak mengindikasikan mode budaya funky
• Tidak terdapat tulisan atau gambar yang tidak Islami
• Tidak ketat dan atau transparan
2. Menjaga penampilan rambut dan kuku dengan ketentuan
• Memotong rambut rapi dengan ukuran 1, 2, 3 bagi santri putra
• Tidak mengecat rambut dan kuku
• Tidak menyambung rambut.
• Tidak memanjangkan kuku
• Menata rambut dengan penataan yang rapi.
3. Menjaga lisan dari perkataan dusta, mengumpat, berolok-olok danyang menimbulkan
pertengkaran.
4. Menjaga ukhuwah islamiyah, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih
muda.
5. Menjaga kebersihan, kerapian, ketertiban, dan keindahan lingkungan.

37
Pasal 6
Santri wajib ikut memelihara fasilitas umum dan pribadi yang ada di dalam pesantren.

Pasal 7
Santri dilarang membawa , menyimpan, membaca dan melihat buku, majalah, CD, gambar-
gambar baik hadr copy dan soft copy yang tidak islami dan mendidik.

Pasal 8
Santri dilarang membawa atau menyimpan benda yang membahayakan, antara lain senjata
tajam, senjata api, petasan dan korek api dll.

Pasal 9
Santri dilarang membawa dan atau menyimpan HP, MP, Laptop, modem, flashdisk dan alat-
alat elektronik lainnya, baik berupa audio maupun audio visual.

Pasal 10
Santri wajib menggunakan bahasa resmi (Arab & Inggris) sesuai ketentuan.

Pasal 11
Santri dilarang keluar kampus pesantren tanpa izin.

Pasal 12
Santri dilarang keluar danmasuk kampus pesantren tidak melalui pintu gerbang utama.

Pasal 13
Keputusan mengenai sanksi berdasarkan tata tertib dan atau hasil musyawarah pengelola
sekolah

BAB II
KEWAJIBAN
Pasal 14
Kewajiban Santri
1. Percaya dan taat sepenuhnya kepada kepada pembina, pengawas dan pengelola
pesantren, murobbi, musyrif, ustadz dan ustadzah.
2. Mengikuti semua program pendidikan dengan aktif , sabar dan sungguh-sungguh.
3. Mematuhi semua peraturan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
4. Bersikap terbuka kepada pihak pesantren, apabila menemui kendala-kendala pribadi,
sosial dan lingkungan.

Pasal 15
Kewajiban Orang Tua/Wali Santri
1. Mentaati peraturan pesantren dan mendukung kegiatan-kegiatannya.
2. Memberikan perhatian dan kasih sayang kepada putra-putrinya secara benar dan
proporsional selama berada pesantren.
3. Memberikan motivasi kepada putra-putrinya agar siap dididik di pesantren hingga
berhasil.
4. Memantau kegiatan dan pergaulan putra-putrinya pada waktu liburan.
5. Melunasi kewajiban pembayaran tepat pada waktunya dan memenuhi kebutuhan putra-
putrinya, terutama kitab/buku pelajaran dan alat tulis-menulis.
6. Menjalinkomunikasi dengan pihak pesantren menyangkut perkembangan putra-putrinya.

38
Pasal 16
Kewajiban Pihak Pesantren
1. Melaksanakan tugas dan amanah pendidikan para santri sebaik mungkin, sesuai dengan
program pendidikan dan ketentuan yang berlaku, sebagai manifestasi dari rasa tanggung
jawab kepada Allah SWT, wali santri, santri dan ummat serta pengabdian kepada agama
islam.
2. Mengkomunikasikan perkembangan santri kepada orang tua.

Pasal 17
Kewajiban Bersama
Santri, wali santri, dan pihak pesantren harus selalu berdo’a dan saling mendoakan untuk
kepentingan dan maslahat bersama, dengan penuh khusyu’dan istiqomah.

BAB III
IBADAH
Pasal 18
Santri wajib melaksanakan sholat berjama’ah di masjid pesantren.

Pasal 19
Santri sudah masuk masjid 5 menit sebelum adzan

Pasal 20
Santri wajib melaksanakan dan menjaga adab-adab di masjid

Pasal 21
Santri wajib menjaga kebersihan, kerapian dan kesucian serta kesakralan masjid.

Pasal 22
Santri wajib memanfaatkan waktu antara adzan dan iqomah dengan sholat sunnah ,
membaca al qur’an atau dzikir.

Pasal 23
Santri wajib mengikuti wirid pagi, sore dan malam

Pasal 24
Santri wajib mengikuti kegiatan sholat dhuha dan lail

BAB IV
AL QUR’AN
Pasal 25
Santri wajib membawa alqur’an ketika berangkat ke sekolah dan masjid

Pasal 26
Santri wajib mengikuti sima’an tahfidzul qur’an di masjid satu bulan sekali

Pasal 27
Santri wajib muroja’ah alqur’an sebelum dimulai pelajaran pertama bersama wali kelas dan
atau pembimbing.

39
Pasal 28
Santri wajib mengikuti halaqoh alqur’an ba’da sholat

BAB V
BAHASA
Pasal 29
Santri menggunakan bahasa arab dan inggris dalam aktifitas pada hari berbahasa Arab dan
atau inggris.

Pasal 30
Santri tidak boleh menggunakan bahasa daerah.

Pasal 31
Santri wajib mengikuti kegiatan kebahasaan berupa penambahanMufrodat, Muhadatsah,
Pentas Bahasa, Ujian Bahasa dan Khithobah.

BAB VI
PROSES BELAJAR MENGAJAR
Pasal 32
Santri wajib mengikuti semua kegaitan pembelajaran yang sudah dijadwalkan

Pasal 33
Santri wajib menjaga adab-adab yang ditentukan majlis ta’lim

Pasal 35
Santri dilarang meninggalkan kelas ketika proses pembelajaran kecuali seijin ustadz dan atau
ustadzah

Pasal 35
Santri wajib mengikuti semua kegiatan penunjang pembelajaran yang di selenggarakan oleh
kurikulum dan atau kesiswaan

Pasal 36
Minum saat kegiatan belajar mengajar berlangsung atas seijin ustad atau ustadzah

Pasal 37
Santri dilarang makan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung ( tambahan)

Pasal 38
Santri wajib segera masuk ke kelas saat pergantian jam pelajaran

Pasal 39
Santri wajib berada dikelas 5 menit sebelum bel masuk kelas berbunyi.

Pasal 40
Santri wajib mengikuti upacara/apel pagi dihari yang ditentukan

Pasal 41
Santri wajib membeli makan dan minum ketika istirahat di tempat yang telah ditentukan.

40
Pasal 42
Santri wajib memakai seragam sekolah sebagai berikut :
Santri putra SMP :
1. Santri wajib menggunakan pakaian seragam sesuai yang ditetapkan sekolah.
• Hari senin dan selasa : Atas putih, Celana Panjang biru.
• Hari rabu dan kamis : Atas hijau muda dan celana hijau tua
• Hari Jum’at : Atas putih dan bawah putih
• Hari Sabtu : Seragam ekstra wajib
2. Santri wajib memakai sepatu hitam dan berkaos kaki putih.
3. Santri wajib memakai ikat pinggang hitam dan baju dimasukkan.
4. Pada waktu pelajaran olah raga, siswa wajib mengenakan pakaian olah raga sesuai
ketetapan sekolah.

Santri putri SMP :


1. Santri wajib menggunakan pakaian seragam sesuai yang ditetapkan sekolah.
• Hari senin dan selasa : Gamis biru dan jilbab putih.
• Hari rabu dan kamis : Gamis krem dan jilbab krem.
• Hari Jum’at : Gamis putih dan jilbab putih.
2. Santri wajib memakai sepatu hitam dan berkaos kaki putih panjang minimal ½ betis.

Santri Putra SMA :


1. Santri wajib menggunakan pakaian seragam sesuai yang ditetapkan sekolah.
• Senin dan Selasa : Baju putih, celana panjang abu-abu.
• Rabu dan Kamis : Baju biru laut, celana panjang Biru
• Jum’at dan Sabtu : Baju baju putih, celana panjang putih
2. Santri wajib memakai sepatu hitam dan berkaos kaki putih.
3. Santri wajib memakai ikat pinggang hitam dan baju di masukkan.
4. Pada waktu pelajaran olah raga, Santri wajib mengenakan pakaian olah raga sesuai
ketetapan sekolah.

BAB VII
EKSTRA KURIKULER
Pasal 43
Setiap santri wajib mengikuti ekstra wajib dan ekstra wajib pilihan sesuai jadual yang telah
ditentukan

Pasal 44
Jenis Kegiatan Ekstra
1. Ekstra wajib meliputi : Pandu Hidayatullah,Khitobah dan Bela diri
2. Ekstra wajib pilihan meliputi : Seni baca al Qur’an, hadroh, kaligarafi, elektro, Apresiasi
sastra,Math Club, Handycraft, Mading, Family Health Care, jurnalistik dan basket.

BAB VIII
KEASRAMAAN
Pasal 45
Santri wajib keluar asrama 15 menit sebelum kegiatan dimulaiyang meliputi :
• Sholat berjma’ah
• Kajian sore
• Berangkat ke sekolah
• Kegiatan ekstra wajib dan wajib pilihan

41
Pasal 46
Santri wajib istirahat/tidur di kamar dan menempati ranjang masing-masing.

Pasal 47
Santri wajib memakai pakaian sholat selain pada jam sekolah sesuai dengan ketentuan :
• Kopyah putih
• Baju jubah
• Sarung

Pasal 48
Santri boarding wajib makan di dapur dan Full Day di kelas.

Pasal 49
Santri sakit wajib tinggal di ruang inap UKS.

Pasal50
Petugas UKS berkewajiban untuk memberi pelayanan kepada santri sakit :
• Memberi surat izin tidak masuk sekolah sepengetahuan pengelola asrama bidang
UKS
• Mengantar ke dokter
• Mengambilkan makan

Pasal 51
Santri berhak mendapatkan pelayanan pemanggilan karena ada telephon atau tamu

Pasal 52
Santri wajib memberi label namanya pada pakaian dan peralatan pribadi lainnya.

Pasal 53
Santri wajib membawa pakaian sesuai dengan batasan yang telah ditentukan selain seragam
sekolah dengan ketentuan :

DAFTAR BATAS PAKAIAN SANTRI

NO NAMA BARANG MAKSIMAL


1 PAKAIAN SHALAT
Sarung 3 buah
Kopyah 2 buah
Al Qur'an 2 buah
Baju Taqwa Warna Putih 3 buah
Jubah putih 2 buah
Sajadah/Surban 1 buah

2 PAKAIAN SEKOLAH
Seragam Sekolah 3 stel
Dasi 2 buah
Seragam ekstra silat/karate 1 stel

42
Seragam Pandu Hidayatullah 1 stel
Sabuk/ikat pinggang 2 buah
Sepatu pantofel warna hitam 1 buah
Kaos kaki 3 buah

3 PAKAIAN OLAH RAGA


Celana training 2 buah
Kaos 4 buah
Sepatu oleh raga 1 buah
kaos kaki 2 buah

4 PAKAIAN LAIN-LAIN
Celana formal 3 buah
Baju kemeja/Hem 3 buah
Jaket 1 buah
Handuk 2 buah
Sprey 2 buah
Bantal dan guling 1 buah
Sarung Bantal 2 buah
Sandal 2 buah

Pasal 54
Santri wajib mengunci almari setiap saat

Pasal 55
Santri wajib menitipkan uang sakunya di petugas tabungan/kasir dan mengambil uang ke
kasir mengikuti ketentuan pengambilan yang berlaku.

Pasal 56
Santri tidak boleh membawa dan atau menyimpan uang lebih dari Rp. 20.000,- perhari

Pasal 57
Santri tidak diperbolehkan membawa kartu automatic teller mechine (ATM)

Pasal 58
Santri wajib memakai alas kaki ( sandal/sepatu ) setiap keluar dari asrama

BAB IX
KUNJUNGAN
Pasal 59
Wali Santri yang mengunjungi putranya wajib untuk mematuhi hal-hal berikut:
• Setiap tamu wajib lapor ke petugas.
• Melakukannya pada hari ahad jam 07.30 sd/ 21.00.
• Tidak boleh masuk kelas dan atau asrama santri.
• Tidak boleh menemui santri selama waktu belajar dan kegiatan wajib
pesantren/asrama

43
• Mematuhi ketentuan Hukum Syara’, terutama menyangkut penutup aurat.
• Menemui di tempat yang telah tersedia.
• Mematuhi peraturan/tata tertib yang berlaku bagi setiap tamu.
• Menghargai hal-hal yang tidak diperbolehkan bagi santri (merokok, mendengarkan
walkman, game dan lain-lain)
• Bila wali santri yang hendak bermalam, melaporkannya kepada petugas guest house.

BAB X
KEPULANGAN
Pasal 60
Santri fullday dan midday diperbolehkan pulang sesuai dengan jadwal kepulangan sekolah

Pasal 61
Santri boarding diperbolehkan pulang ke rumah karena :
• Libur resmi sekolah yang telah ditentukan/diputuskan tiap semester.
• Acara keluarga maksimal 2 kali/tahun seijin kepala asrama.
• Sakit yang perlu perawatan khusus/lebih lanjut seijin kepala asrama.
• Berduka cita seizin kepala asrama.

Pasal 62
Santri boarding yang tidak pulang ketika liburan (mukim) maka tetap berkewajiban
mengikuti peraturan pesantren yang berlaku.

BAB XI
PERIJINAN
Pasal 63
Santri yang meninggalkan kewajibannya dalam proses pendidikan di pesantren dikarenakan
suatu halangan yang syar’i (yang dibenarkan )maka diwajibkan untuk :
• pengajuan izin pada waktu yang ditentukan.
• mengisi form perizinan dan
• menyertakan keterangan lain yang mendukungbagi yang sakit.

Pasal 64
Perizinan insidentil
1. Santri yang meninggalkan kegiatan yang sedang diikuti dan atau berlangsung untuk
kepentingan sesaat maka diwajibkan iJin ke penanggung jawab kegiatan.
2. Santri boarding yang keluar kampus, untuk satu keperluan insidentil diwajibkan:
a. Izin dengan ketentuan:

SYARAT DAN KETENTUAN PERIZINAN SANTRI


(CONTOH KASUS PPH SURABAYA, BISA DISESUAIKAN DENGAN DAERAH MASING-MASING)
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBERI
NO ZONA WAKTU
PERIZINAN IZIN
A. Meminta surat izin ke Ahad (pagi -
RADIUS 100 petugas jaga secretariat siang)
MKECUALI asrama Petugas jaga Sekretari 08.00 –
1
1 HYPERMART B. Mendapat lembar surat sekretariat at 14.30
(SATU)
PAKUWON izin dari petugas jaga asrama Asrama
CITY sekretariat asrama
C. Melewati PINTU GERBANG

44
UTAMA
D. Menggunakan pakaian
yang rapi dan sopan (baju
hem/baju koko)
E. Mencatat namanya DI
BUKU IZIN SEKRETARIAT
ASRAMA
F. Melapor ke petugas jaga
dan mengembalikan surat
izin ke secretariat asrama
G. Lama izin max 30 menit
H. JATAH SANTRI 2X PER
MINGGU
A. Meminta surat izin ke Sabtu &
petugas jaga secretariat Ahad (siang
asrama & sore)
B. Mendapat lembar surat 1. 12.30 –
izin dari petugas jaga 14.15
sekretariat asrama 2. Ba’da
C. Melewati PINTU GERBANG ashar –
Selatan : UTAMA 16.30
Keputih D. Menggunakan pakaian
Petugas jaga Sekretari
Utara : yang rapi dan sopan (baju
2 2 (DUA) sekretariat at
Mulyosari hem/baju koko)
asrama Asrama
Barat : E. Mencatat namanya DI
Gebang BUKU IZIN SEKRETARIAT
ASRAMA
F. Melapor ke petugas jaga
dan mengembalikan surat
izin ke secretariat asrama
G. Lama izin max 90 menit
JATAH SANTRI 2X PER
BULAN
A. Meminta surat izin ke INSIDENTIL
petugas jaga secretariat
asrama
B. Mendapat lembar surat
izin dari petugas jaga
sekretariat asrama
C. Melewati PINTU GERBANG
Petugas jaga Sekretari
3 PULANG / UTAMA
3 sekretariat at
(TIGA) RUMAH D. Menggunakan pakaian
asrama Asrama
yang rapi dan sopan (baju
hem/baju koko)
E. Mencatat namanya DI
BUKU IZIN SEKRETARIAT
ASRAMA
F. Melapor ke petugas jaga
dan mengembalikan surat

45
izin ke secretariat asrama
G. Lama izin INSIDENTIL
JATAH SANTRI 2X PER
TAHUN

Santri juga diharuskan:


a. Melewati pintu gerbang utama.
b. Menggunakan pakaian baju koko.
c. Melapor ke petugas jaga di pos keamanan dan mencatatnya dalam buku izin.
d. Menyerahkan kartu izin/surat izin kepada petugas jaga.
e. Melapor dan mengambil kartu izin/surat izin setibanya di pondok.

Pasal 65
Liburan Resmi Pesantren
Santri boardingyang pulang pada libur resmi sekolah untuk silaturrohim diwajibkan:
a. Izin melalui meja check-out dengan ketentuan alur sebagai berikut:

Meja I Meja II Meja III


1. Pemeriksaan tas bawaan 1. Penyelesaian kwajiban 5. Pengambilan surat izin pulang,
2. Pemeriksaan pakaian administrasi/pembayaran. tugas liburan/dakwah dan
pulang sesuai dengan dokumen yang perlu
ketentuan keluar kampus ( disampaikan ke orang tua
Baju Koko)
b. Melalui gerbang utama Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya.
c. Menggunakan pakaian baju koko

Pasal 66
Kedatangan
Setiap santri yang kembali ke Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya sehabis
memanfaatkan libur resmi sekolah (semester,puasa-idul fitri) untuk pulang silaturrohim,
maka diwajibkan check-in :

a. Izin melalui meja check-in dengan ketentuan alur sebagai berikut:


Meja I Meja II Meja III
1. Pemeriksaan tas bawaan. 1. Penyerahan surat izin 1. Pendataan anak yang datang tepat
2. Pemeriksaan pakaian dan tugas silautrrohim waktu dan yang melanggar/
pulang sesuai dengan dan dakwah. terlambat datang
ketentuan dalam
kampus.
b. Melalui gerbang utama Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya.
c. Menggunakan pakaian baju koko.

BAB X
KEORGANISASIAN SANTRI
Pasal 67
Organisasi santri adalah wadah latihan kepemimpinan dalam rangka membantu kegiatan-
kegiatan di pesantren dengan wilayah kewenangan otonomi yang terbatas/terkontrol.

Pasal 68

46
Pengurus organisasi santri adalah kelas VIII dan kelas XI yang dipiliholeh santri
Dan disyurokan oleh dewan penasehat organisasi.

Pasal 69
Penjaringan bakal calon di lakukan oleh dewan guru dan Pembina

Pasal 70
Calon bakal Ketua dipilih secara langsung oleh anggota/santri kecuali pengurus OPLH lama

Pasal 71
Ketua dan kelengkapan pengurus harian disyrohkan oleh dewan penasehat organisasi
melalui fit and proper test tentang wawasan kelembagaan dan keorganisasian lembaga.

Pasal 72
Pengurus organisasi santri memangku amanah selama satu tahun
Pasal 73
Pengurus OPLH akan ditinjau kembali (direcall) berdasarkan penilaian pelaksanaan kinerja
amanah

BAB XI
KEAMANAN DAN KETERTIBAN

Pasal 70
Santri dilarang memanfaatkan pondok dan atau fasilitas pondok untuk kepentingan pribadi,
golongan dan atau pihak lain

Pasal 71
Santri dilarang menyalahgunakan barang, peralatan, uang, dokumen atau surat berharga
milik pondok dan atau membawa keluar dari pondok tanpa sepengetahuan dan izin tertulis
dari pengurus pondok

Pasal 72
Santri dilarang menganiaya, mengancam, menghina ustadz, ustadzah, murobbi, murobbiyah,
karyawan, karyawati, tamu pondok, pimpinan pondok dan keluarganya baik dalam bentuk
isyarat, tulisan, tingkah laku dan ucapan serta tindakan

Pasal 73
Santri dilarang melaksanakan kegiatan antar santri baik didalam maupun diluar pondok
tanpa seizin pengelola

Pasal 74
Santri dilarang mencuci, menyetrika pakaian diluar pondok

Pasal 75

47
Santri dilarang menjual dan memperdagangkan barang dilingkungan pondok kecuali
diadakan oleh sekolah.

Pasal 76
Santri dilarang membuat dan atau bergabung dengan kelompok/genk yang tidak diizinkan

Pasal 77
Santri dilarang melindungi dan membela teman yang bersalah serta memberikan keterangan
dan bersaksi palsu

Pasal 78
Santri diharuskan melaporkan segala hal yang diduga dapat menimbulkan gangguan
keamanan dan ketertiban kepada pihak pesantren

Pasal 79
Santri dilarang memprovokasi teman untuk melanggar peraturan

Pasal 80
Santri dilarang memelihara hewan di lingkungan asrama

Pasal 81
Santri dilarang mengajak orang lain (selain warga pondok) masuk di lingkungan pondok

BAB XI
OLAH RAGA

Pasal 82
Santri wajib menggunakan pakaian olah raga lengkap ketika berolah raga.

Pasal 83
Santri melakukan kegiatan olahraga pada waktu dan tempat yang ditentukan oleh pesantren

BAB XII
KEBERSIHAN DAN KERAPIAN

Pasal 84
Santri wajib menjaga kebersihan dan kerapian di lingkungan pondok

Pasal 85
Santri wajib meletakkan barang sesuai dengan tempatnya.

Pasal 86
Santri wajib membuang sampah pada tempatnya

Pasal 87
Santri wajib ikut berperan aktif menjaga dan membersihkan lingkungan sebagai amal sholeh
Pasal 88
Santri wajib menjalankan piket kamar sesuai jadwalnya

BAB XIII
PELANGGARAN DAN SANKSI

48
Pasal 89
Pelanggaran, Sanksi, dan Sistim Pembinaan Bahasa

1. Pelanggaran Bahasa Ringan


• Tidak mengikuti kegiatan kebahasaan
• Berbicara Bahasa Indonesia di hari wajib berbahasa arab dan inggris
• Tidak memiliki buku catatan khusus bahasa
• Tidak menulis kota kata harian

2. Sanksi Pelanggaran bahasa ringan


• Nasehat dan motivasi
• Menulis kosa kata
• Menjadi tim amar ma’ruf bahasa

3. Pelanggaran bahasa sedang


• 5 kali dalam 1 bulan dipanggil ke mahkamah bahasa karenapelanggaran ringan
• Berbicara bahasa daerah di hari wajib dan di luar hari wajib dwi bahasa
• Tidak mengikuti kegiatan bahasa tanpa udzur yang bisa dibenarkan

4. Sanksi Pelanggaran bahasa sedang


• Manghafal kalimat atau percakapan harian
• Menjadi team amar ma’ruf bahasa

5. Pelanggaran bahasa berat


• Pelecehah bahasa (soh pintar/sok Arab/sok Inggris/gaya)
• 5 kali dalam 1 bulan dipanggil ke mahkamah bahasa karena pelanggaran sedang.
• Dengan sengaja mencoret-coret/menghapus kalimat di papan bahasa
• Dengan sengaja merusak inventaris bahasa

6. Sanksi pelanggaran bahasa berat


• Mengganti bila merugikan secara material
• Dita’zir potong rambut 1 cm
• Menjadi team amar ma’ruf bahasa

Pasal 90
Pelanggaran, Sanksi, dan Sistim Pembinaan Kedisiplinan
1. Pelanggaran Ringan
a) Pelanggaran yang dilakukan terhadap adab-adab dan tata krama Islam
b) Tidak berseragam sekolah lengkap sesuai dengan ketentuan.
c) Terlambat datang masuk sekolah.
d) Terlambat mengikuti kegiatan keasramaan.
e) Tidak melaksanakan piket.
f) Tidak menjaga kerapian dan ketertiban.
g) Tidak memakai alas kaki ketika berkatifitas.
h) Masuk masjid, kamar dan asrama dalam keadaan kaki tidak bersih & suci
i) Tidak memasukkan baju/kaos.
j) Tidak menggunakan pakaian lengkap sholat (sarung, baju koko dan kopyah) ketika
sholat (Maghrib, Isya’ dan Subuh).
k) Tidak mencukur rambut sesuai dengan aturan (formal rapi dengan panjang 1,2,3.
l) Tidak tidur di kamar masing-masing

49
Sanksi pelanggaran ringan :
a) Teguran dengan lisan/perbuatan.
b) Amal sholeh dengan bersih-besih lingkungan, dan atau.
c) Membaca/menulis/ menghafal al-Qur’an/hadits//bacaan sholat dan do’a , dan atau
d) Mengarang dengan bahasa Arab/Inggris.

2. Pelanggaran Sedang
a) Melakukan pelanggaran ringan 4 kali dalam sebulan.
b) Tidak mengikuti upacara/apel pagi senin.
c) Tidak mengikuti kegiatan ekstra wajib ( khitabah, silat dan karate)
d) Tidak mengikuti ekstra pilihan
e) Meninggalkan kegiatan PBM dan keasramaan tanpa izin/keterangan/alpha.
f) Meninggalkan lemari tidak dalam keadaan terkunci.
g) Keluar kampus tidak izin.
h) Menyalahgunakan perizinan.
i) Tidak mengikuti bi’ah pesantren Hidayatullah: sholat jama’ah di masjid, halaqoh,
wirid dan lain-lain.
j) Merubah warna rambut.
k) Datang atau masuk terlambat sehabis liburan yang telah ditentukan sekolah
(semester, puasa dan ‘Id)
l) Membawa dan menyimpan barang elektronik, HP dan sajam.
m) Membawa, melihat dan menyimpan bacaan, gambar yang melanggar syari’at islam
dan tidak mendidik secara islami.
n) Pergi dan atau mengajak ke tempat-tempat hiburan.
o) Merokok ( usulan berat)
p) Menggosop barang orang lain.
q) Mencuri kurang dari 1 nishob.
r) Merusak barang orang lain.
s) Merusak fasilitas institusi.
t) Melakukan perbuatan yang menimbulkan perselisihan: memfitnah, mengadu domba,
bertengkar, menghina, mengumpat.
Sanksi Pelanggaran Sedang
Point a)– g) :
1. Pembinaan tahap satu :
• Amal sholeh dengan bersih-besih lingkungan.
• Membaca/menulis/ menghafal al-Qur’an/hadits//bacaan sholat dan do’a.
2. Bila setelah pembinaan tahap satu telah diberlakukan terjadi lagi maka :
• Dita’zir ( digundul dan lain-2 )
• Berinfaq/membayar denda dengan nominal rupiah seharga 1 sak semen.
Point h) :
1. Pembinaan tahap satu : Membuat pernyataan dengan ketentuan:
• Tidak dikembalikan.
• Di infaqkan.
2. Bila setelah pembinaan tahap satu yaitu membuat pernyataan terjadi lagi, maka dengan
ketentuan :
• Tidak dikembalikan
• Di infaqkan.

50
• Dita’zir ( potong 1 cm )
Point i) :
1. Pembinaan tahap satu : Membuat pernyataan dengan ketentuan
• Tidak dikembalikan.
• Dita’zir ( 1 cm )
2. Bila setelah membuat pernyataan terjadi lagi, maka dengan ketentuan :
• Tidak dikembalikan
• Amal Sholeh dengan bersih-bersih lingkungan.
• Dita’zir ( Gundul ).
Point j)– p) :
1. Pembinaan tahap satu :
• Mengganti bila menyebabkan kerugian
• Membuat surat pernyataan di depan orang tua dengan ketentuan:
♣ Amal sholeh dengan bersih-bersih lingkungan.
♣ Dita’zil (gundul )

2. Pembinaan tahap dua : Bila terjadi lagi maka membuat pernyataan 2 dengan ketentuan :
• Di skorsing 1 minggu.
• Diberi Surat peringatan 1
3. Bila terjadi lagi membuat pernyataan ke 3 dengan Ketentuan
• Diskorsing 2 minggu
• Diberi surat peringatan 2

4. Pelanggaran Berat
a) Mencemarkan nama baik dan atau mengancam keselamatan dan kelangsungan
institusi.
b) Melakukan perbuatan yang dapat mengancam keselamatan jiwa orang lain.
c) Menghina atau melawan pengelola, pengurus dan fungsionaris institusi.
d) Melakukan pelanggaran syari’at Islam: meninggalkan ibadah-ibadah fardlu, puasa
wajib.
e) Berkholwat dengan lawan jenis (berpacaran)
f) Mendekati zina sejenis atau lain jenis ( petting, kising)
g) Berzina (intercousing).
h) Melakukan homoseks
i) Menyimpan atau mengkonsumsi NARKOBA
j) Menyimpan atau mengkonsumsi minuman keras
k) Berjudi
l) Mencuri barang orang lain lebih dari I nishob.
m) Pelecehan seksual sejenis atau tidak sejenis

Sanksi Pelanggaran Berat


Point a) – e) :
1. Pembinaan tahap satu : Membuat surat pernyataan di depan orang tua dengan
ketentuan:
• Menanggung pengobatan bila terjadi tindakan medis.
• Dita’zir (gundul)

51
2. Pembinaan dua : Bila setelah membuat pernyataan terjadi lagi dan tidak ada perbaikan
dengan ketentuan :
• Menyerahkan proses pembinaan dalam batas waktu tertentu kepada orang tua (wali
murid)
3. Bila tahap sanksi 1dan 2 telah diberlakukan dan terjadi lagi maka dengan konsekwensi :
• Dikembalikan kepada orang tua selamanya.
Point f) – j) :
1. Mengganti atau mengembalikan bila meyebabkan kerugian orang lain.
2. Dikembalikan kepada orang tua selamanya.

Pasal 91
Santri yang mempunyai catatan khusus dalam masalah kedisiplinan dalam akademik dan
non akademik serta pelanggaran sedang atau berat tidak diperbolehkan menjadi duta
sekolah dalam event perlombaan di luar sampai batas waktu tertentu atau ada perbaikan
diri berdasarkan kebijakan pesantren.

Pasal 92
Barang-barang yang tidak boleh dibawa santri selama belajar di pesantren Hidayatullah.
Pakaian:
• Celana jean
• Celana 2/3
• Celana model “pensil”
• Celana kolor
• Pakaian yang memuat tulisan dan gambar yang tidak sesuai dengan semangat dan
nilai islam
• Kaos club bola

Alat-alat Elektronik/Perhiasan
• Handphone
• Walkman/discman
• Radio
• Tape recorder
• Kamera (manual dan digital)
• Handycam
• Game watch
• Pemanas air
• Battery Charger
• MP3/MP4
• CD ROM
• Alat-alat perhiasan (kalung, cincin, gelang dari bahan apapun)

Buku dan Benda Kramat


• Buku-buku mengandung pornografi
• Novel, komik, majalah yang tidak Islami
• Buku-buku beraliran liberal
• Gambar/foto-foto berbau pornografi dan bukan mahram
• Mujarabat dan buku-buku primbon
• Buku ramalan bintang (horoskop)
• Benda-benda yang dianggap karamat (takhayul dan khurofat)
• Gambar-gambar atlet, artis dan selebretis

52
Senjata Tajam dan senjata api
• Clurit
• Pedang
• Golok
• Pisau
• Keris
• Pistol
• Senapan angin
• dan berbagai jenis senjata tajam dan senjata api lainnya.

Zat-Zat dan Obat Terlarang


• Narkoba
• Psikotropika
• Putaw
• Ganja
• Rokok
• Candu
• Dan sejenisnya

BAB XIV
PENGHARGAAN
Pasal 93
Setiap santri yang berprestasi berhak mendapatkanpenghargaan dari pihak lembaga :
1. Diberikan kepada yang menjadi duta sekolah dalam sebuah event.
2. Diberikan bagi santri yang berprestasi dalamkeseharian secara tematik dan periodic.

Pasal 94
Bentuk penghargaan menyesuaikan dan diberikan didepan para santri dalam rangka
memotivasi santri lain untuk berprestasi.

BAB XV
PROSEDUR PENANGANAN PELANGGARAN

Pasal 95
Penanganan pelanggaran santri tidak lebih dari 1 X 24 jam.

Pasal 96
Penanaganan Pelangaran Ringan oleh guru, walas atau musyrif
1. Memberikan pembinaan dan orientasi langsung berdasarkan bab pelanggaran dan
sanksi.
2. Bila proses pembinaan sebanyak 4 kali dalam 1 minggu tidak ada perubahan maka
direkomendasikan proses pembinaan ke student klinik ( BK, Kesiswaan, pengelola
asrama).

Pasal 97

Penanganan Pelanggaran sedang oleh student clinik ( BK, Kesiswaan, Pengelola Asrama )
1. Mencatat penanganan dalam lembar rekam medic.
2. Memberikan pembinaan dan sanksi berdasarkan dengan bab Pelanggran dan Sanksi.

53
3. Lebih dari 4 kali dalam sebulan mendapatkan pembinaan maka mengundang orang
tua.
4. Dalam proses pamanggilan orang tua maka anak membuat surat paernyataan
didepan orang tua.
5. Bila setelah membuat komitmentsurat pernyataan tidak ada perbaikan dalam jangka
waktu tertentu maka diserahkan pembinaan kepada pengelola.

Pasal 98
Penanganan Pelanggaran Berat oleh Pengelola
1. Mengundang l orang tua dan mengkominasikan terlebih dahulu pelanggaran yang
dilakukan santri dan ketentuan sanksinya berdasarkan ketentuan dan aturan
lembaga.
2. Memberikan pembinaan dan orientasi langsung berdasarkan bab pelanggaran dan
sanksi.
3. Memberikan keputusan jenis sanksi dan pembinaan dengan mengacu pada
ketentuan aturan yang berlaku.
4. Menjadikan hasil komunikasi dengan orang tua sebagai bahan pertimbangan
menentukan kebijakan jenis pembinaan khususnya pelanggaran berat dengan
sanksi proses pendidikannya dikembalikan pada orang tua selamanya.

BAB XI
PENUTUP

Pasal 43

(1) Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipahami dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini ditetukan kemudian
(3) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Catatan:
Ada beberapa poin yang mungkin perlu ditambahkan, tapi dengan mempertimbangkan si-
kon Pesantren yang ada, yaitu:
- Masalah jual beli di Asrama-Sekolah
- Bentuk skorsing/pembinaan: akademik dan target tahfidz Al-Quran
- Terkait IT/internet, facebook, dll.

54

Anda mungkin juga menyukai