Anda di halaman 1dari 12

PERATURAN KESANTRIAN

PONDOK PESANTREN HIDAYATULLAH TABALONG

BAB I
PERATURAN UMUM
Pasal 1
Santri wajib menjaga nama baik Islam dan Pesantren Hidayatullah, baik di dalam maupun di
luar lingkungan kampus.

Pasal 2
Santri wajib menjaga syari’at Islam sesuai dengan al qur’an dan assunnah :
1. Tidak mengambil dan atau menggunakan barang-barang milik orang lain tanpa izin.
2. Tidak menyimpan atau mengkonsumsi obat-obat terlarang, narkoba, minuman keras
danrokok.
3. Tidak berzina, berpacaran atau berkhalwat dengan lawan jenis yang bukan mahram.
4. Tidak mendatangi dan atau mengajak orang lain ke tempat maksiat dan tempat-
tempat hiburan yang tidak mendidik, seperti: tempat hiburan malam, lokalisasi,
gedung bioskop, bilyard, play station, dan sejenisnya.
5. Tidak melakukan kegiatan yang dapat membahayakan dan mengancam keselamatan
jiwanya dan atau orang lain tanpa alasan yang dibenarkan.

Pasal 3
Wajib taat dan hormat kepada pembina, pengawas dan pengelola pesantren, murobbi,
musyrif, ustadz dan ustadzah

Pasal 4
Wajib mengikuti seluruh kegiatan dan menjaga bi’ah pesantren Hidayatullah

Pasal 5
Santri wajib menjaga adab-adab dan akhlak Islam
1. Menggunakan pakaian yang Islami dan sopan dengan ketentuan :
 Menutup aurat
 Celana panjang (1 cm di atas mata kaki, bukan ukuran ¾)
 Tidak dari jenis jean/denim
 Tidak menyerupai pakaian lawan jenis
 Tidak mengindikasikan mode budaya funky
 Tidak terdapat tulisan atau gambar yang tidak Islami
 Tidak ketat dan atau transparan
2. Menjaga penampilan rambut dan kuku dengan ketentuan
 Memotong rambut rapi
 Tidak mengecat rambut dan kuku
 Tidak menyambung rambut.
 Tidak memanjangkan kuku
 Menata rambut dengan penataan yang rapi.
3. Menjaga lisan dari perkataan dusta, mengumpat, berolok-olok danyang menimbulkan
pertengkaran.
4. Menjaga ukhuwah islamiyah, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih
muda.
5. Menjaga kebersihan, kerapian, ketertiban, dan keindahan lingkungan.

1
Pasal 6
Santri wajib ikut memelihara fasilitas umum dan pribadi yang ada di dalam pesantren.

Pasal 7
Santri dilarang membawa , menyimpan, membaca dan melihat buku, majalah, CD, gambar-
gambar baik hadr copy dan soft copy yang tidak islami dan mendidik.

Pasal 8
Santri dilarang membawa atau menyimpan benda yang membahayakan, antara lain senjata
tajam, senjata api, petasan dan korek api dll.

Pasal 9
Santri dilarang membawa dan atau menyimpan HP

Pasal 10
Santri dilarang keluar kampus pesantren tanpa izin.

Pasal 11
Santri dilarang keluar danmasuk kampus pesantren tidak melalui pintu gerbang utama.

Pasal 12
Keputusan mengenai sanksi berdasarkan tata tertib dan atau hasil musyawarah

BAB II
KEWAJIBAN
Pasal 13
Kewajiban Santri
1. Percaya dan taat sepenuhnya kepada kepada pembina, pengawas dan pengelola
pesantren, murobbi, musyrif, ustadz dan ustadzah.
2. Mengikuti semua program pendidikan dengan aktif , sabar dan sungguh-sungguh.
3. Mematuhi semua peraturan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
4. Bersikap terbuka kepada pihak pesantren, apabila menemui kendala-kendala pribadi,
sosial dan lingkungan.

Pasal 14
Kewajiban Orang Tua/Wali Santri
1. Mentaati peraturan pesantren dan mendukung kegiatan-kegiatannya.
2. Memberikan perhatian dan kasih sayang kepada putra-putrinya secara benar dan
proporsional selama berada pesantren.
3. Memberikan motivasi kepada putra-putrinya agar siap dididik di pesantren hingga
berhasil.
4. Memantau kegiatan dan pergaulan putranya pada waktu liburan.
5. Menjalinkomunikasi dengan pihak pesantren menyangkut perkembangan putranya.

Pasal 15
Kewajiban Pihak Pesantren
1. Melaksanakan tugas dan amanah pendidikan para santri sebaik mungkin, sesuai dengan
program pendidikan dan ketentuan yang berlaku, sebagai manifestasi dari rasa tanggung
jawab kepada Allah SWT, wali santri, santri dan ummat serta pengabdian kepada agama
islam.

2
2. Mengkomunikasikan perkembangan santri kepada orang tua.

Pasal 16
Kewajiban Bersama
Santri, wali santri, dan pihak pesantren harus selalu berdo’a dan saling mendoakan untuk
kepentingan dan maslahat bersama, dengan penuh khusyu’ dan istiqomah.

BAB III
IBADAH
Pasal 17
Santri wajib melaksanakan sholat berjama’ah di masjid pesantren.

Pasal 18
Santri sudah masuk masjid 5 menit sebelum adzan

Pasal 29
Santri wajib melaksanakan dan menjaga adab-adab di masjid

Pasal 20
Santri wajib menjaga kebersihan, kerapian dan kesucian serta kesakralan masjid.

Pasal 21
Santri wajib memanfaatkan waktu antara adzan dan iqomah dengan sholat sunnah ,
membaca al qur’an atau dzikir.

Pasal 22
Santri wajib mengikuti wirid pagi, sore dan malam

Pasal 23
Santri wajib mengikuti kegiatan sholat dhuha dan lail

BAB IV
AL QUR’AN
Pasal 24
Santri wajib membawa alqur’an ketika berangkat ke masjid

Pasal 25
Santri wajib mengikuti sima’an tahfidzul qur’an di masjid

Pasal 26
Santri wajib mengikuti halaqoh alqur’an ba’da sholat

BAB V
PROSES BELAJAR MENGAJAR
Pasal 27
Santri wajib mengikuti semua kegaitan pembelajaran yang sudah dijadwalkan

Pasal 28
Santri wajib menjaga adab-adab yang ditentukan majlis ta’lim

3
Pasal 29
Santri dilarang meninggalkan kelas ketika proses pembelajaran kecuali seijin ustadz dan atau
ustadzah

Pasal 30
Santri wajib mengikuti semua kegiatan penunjang pembelajaran yang di selenggarakan oleh
Pondok Pesantren

BAB VI
EKSTRA KURIKULER
Pasal 31
Setiap santri wajib mengikuti ekstra sesuai jadual yang telah ditentukan

Pasal 32
Jenis Kegiatan Ekstra meliputi : Pandu Hidayatullah,Khitobah dan Bela diri

BAB VII
KEASRAMAAN
Pasal 33
Santri wajib keluar asrama 15 menit sebelum kegiatan dimulai yang meliputi :
 Sholat berjma’ah
 Kegiatan sore
 Berangkat ke sekolah
 Kegiatan ekstra

Pasal 34
Santri wajib istirahat/tidur di kamar

Pasal 35
Santri wajib memakai pakaian sholat selain pada jam sekolah sesuai dengan ketentuan :
 Kopyah
 Baju jubah/kokoh
 Sarung

Pasal 36
Santri wajib makan di dapur

Pasal 37
Pengasuh berkewajiban untuk memberi pelayanan kepada santri sakit :
 Memberi surat izin tidak masuk sekolah
 Mengantar ke dokter
 Mengambilkan makan
Pasal 38
Santri wajib memakai alas kaki ( sandal/sepatu ) setiap keluar dari asrama

BAB VIII
KUNJUNGAN
Pasal 39
Wali Santri yang mengunjungi putranya wajib untuk mematuhi hal-hal berikut:
 Setiap tamu wajib lapor ke petugas.
 Melakukannya pada hari ahad.

4
 Tidak boleh masuk kelas dan atau asrama santri.
 Tidak boleh menemui santri selama waktu belajar dan kegiatan wajib
pesantren/asrama
 Mematuhi ketentuan Hukum Syara’, terutama menyangkut penutup aurat.
 Menemui di tempat yang telah tersedia.
 Mematuhi peraturan/tata tertib yang berlaku bagi setiap tamu.
 Menghargai hal-hal yang tidak diperbolehkan bagi santri (merokok, mendengarkan
walkman, game dan lain-lain)
 Bila wali santri yang hendak bermalam, melaporkannya kepada Kepala Pengasuh.

BAB IX
KEPULANGAN
Pasal 40
Santri diperbolehkan pulang ke rumah karena :
 Libur resmi sekolah yang telah ditentukan/diputuskan tiap semester.
 Acara keluarga maksimal 2 kali/tahun seijin kepala asrama.
 Sakit yang perlu perawatan khusus/lebih lanjut seijin kepala asrama.
 Berduka cita seizin kepala asrama.

Pasal 41
Santri yang tidak pulang ketika liburan (mukim) maka tetap berkewajiban mengikuti
peraturan pesantren yang berlaku.

BAB X
PERIJINAN
Pasal 42
Santri yang meninggalkan kewajibannya dalam proses pendidikan di pesantren dikarenakan
suatu halangan yang syar’i (yang dibenarkan )maka diwajibkan untuk :
 pengajuan izin pada waktu yang ditentukan.
 mengisi form perizinan dan
 menyertakan keterangan lain yang mendukung bagi yang sakit.

Pasal 43
Perizinan insidentil
1. Santri yang meninggalkan kegiatan yang sedang diikuti dan atau berlangsung untuk
kepentingan sesaat maka diwajibkan izin ke Pengasuh.
2. Santri yang keluar kampus, untuk satu keperluan insidentil diwajibkan izin ke kepala
Pengasuh

Pasal 44
Liburan Resmi Pesantren
Santri yang pulang pada libur resmi sekolah untuk silaturrohim diwajibkan Izin melalui
Kepala Pengasuh dengan ketentuan alur sebagai berikut:
a. Pengambilan surat izin pulang, tugas liburan/dakwah dan dokumen yang perlu
disampaikan ke orang tua.
b. Melalui gerbang utama Pondok Pesantren Hidayatullah.
c. Menggunakan pakaian baju koko.

5
Pasal 45
Kedatangan
Setiap santri yang kembali ke Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya sehabis
memanfaatkan libur resmi sekolah untuk pulang silaturrohim, maka diwajibkan check-in :

a. Izin melalui meja check-in dengan ketentuan alur sebagai berikut:


Meja I Meja II Meja III
1. Pemeriksaan tas 1. Penyerahan surat izin 1. Pendataan anak yang datang
bawaan. dan tugas tepat waktu dan yang
2. Pemeriksaan pakaian silautrrohim dan melanggar/ terlambat datang
pulang sesuai dengan dakwah.
ketentuan dalam
kampus.
b. Melalui gerbang utama Pondok Pesantren Hidayatullah.
c. Menggunakan pakaian baju koko.

BAB XI
KEAMANAN DAN KETERTIBAN

Pasal 46
Santri dilarang menyalahgunakan barang, peralatan, uang, dokumen atau surat berharga
milik pondok dan atau membawa keluar dari pondok tanpa sepengetahuan dan izin tertulis
dari pengurus pondok

Pasal 47
Santri dilarang menganiaya, mengancam, menghina ustadz, ustadzah, murobbi, murobbiyah,
karyawan, karyawati, tamu pondok, pimpinan pondok dan keluarganya baik dalam bentuk
isyarat, tulisan, tingkah laku dan ucapan serta tindakan

Pasal 48
Santri dilarang mencuci, menyetrika pakaian diluar pondok

Pasal 49
Santri dilarang menjual dan memperdagangkan barang dilingkungan pondok kecuali
diadakan oleh sekolah.

Pasal 50
Santri dilarang membuat dan atau bergabung dengan kelompok/genk yang tidak diizinkan

Pasal 51
Santri dilarang melindungi dan membela teman yang bersalah serta memberikan keterangan
dan bersaksi palsu

Pasal 52
Santri diharuskan melaporkan segala hal yang diduga dapat menimbulkan gangguan
keamanan dan ketertiban kepada pihak pesantren

Pasal 53
Santri dilarang memprovokasi teman untuk melanggar peraturan

6
Pasal 54
Santri dilarang mengajak orang lain (selain warga pondok) masuk di lingkungan pondok

BAB XII
OLAH RAGA

Pasal 55
Santri wajib menggunakan pakaian olah raga lengkap ketika berolah raga.

Pasal 56
Santri melakukan kegiatan olahraga pada waktu dan tempat yang ditentukan oleh pesantren

BAB XIII
KEBERSIHAN DAN KERAPIAN

Pasal 57
Santri wajib menjaga kebersihan dan kerapian di lingkungan pondok

Pasal 58
Santri wajib meletakkan barang sesuai dengan tempatnya.

Pasal 59
Santri wajib membuang sampah pada tempatnya

Pasal 60
Santri wajib ikut berperan aktif menjaga dan membersihkan lingkungan sebagai amal sholeh
Pasal 61
Santri wajib menjalankan piket kamar/ piket sesuai jadwalnya

BAB XIV
PELANGGARAN DAN SANKSI
Pasal 62
Pelanggaran, Sanksi, dan Sistim Pembinaan Kedisiplinan
1. Pelanggaran Ringan
a) Pelanggaran yang dilakukan terhadap adab-adab dan tata krama Islam
b) Tidak berseragam sekolah lengkap sesuai dengan ketentuan.
c) Terlambat datang masuk sekolah.
d) Terlambat mengikuti kegiatan keasramaan.
e) Tidak melaksanakan piket.
f) Tidak menjaga kerapian dan ketertiban.
g) Tidak memakai alas kaki ketika berkatifitas.
h) Masuk masjid, kamar dan asrama dalam keadaan kaki tidak bersih & suci
i) Tidak memasukkan baju/kaos.
j) Tidak menggunakan pakaian lengkap sholat (sarung, baju koko dan kopyah) ketika
sholat (Maghrib, Isya’ dan Subuh).
k) Tidak mencukur rambut sesuai dengan aturan
l) Tidak tidur di kamar masing-masing

Sanksi pelanggaran ringan :


a) Teguran dengan lisan/perbuatan.
b) Amal sholeh dengan bersih-besih lingkungan, dan atau.

7
c) Membaca/menulis/ menghafal al-Qur’an/hadits//bacaan sholat dan do’a , dan atau
d) Mengarang dengan bahasa Arab/Inggris.

2. Pelanggaran Sedang
a) Melakukan pelanggaran ringan 4 kali dalam sebulan.
b) Tidak mengikuti upacara/apel pagi senin.
c) Tidak mengikuti kegiatan ekstra wajib ( khitabah, silat dan karate)
d) Tidak mengikuti ekstra pilihan
e) Meninggalkan kegiatan PBM dan keasramaan tanpa izin/keterangan/alpha.
f) Meninggalkan lemari tidak dalam keadaan terkunci.
g) Keluar kampus tidak izin.
h) Menyalahgunakan perizinan.
i) Tidak mengikuti bi’ah pesantren Hidayatullah: sholat jama’ah di masjid, halaqoh,
wirid dan lain-lain.
j) Merubah warna rambut.
k) Datang atau masuk terlambat sehabis liburan yang telah ditentukan sekolah
(semester, puasa dan ‘Id)
l) Membawa dan menyimpan barang elektronik, HP dan sajam.
m) Membawa, melihat dan menyimpan bacaan, gambar yang melanggar syari’at islam
dan tidak mendidik secara islami.
n) Pergi dan atau mengajak ke tempat-tempat hiburan.
o) Merokok ( usulan berat)
p) Menggosop barang orang lain.
q) Mencuri kurang dari 1 nishob.
r) Merusak barang orang lain.
s) Merusak fasilitas institusi.
t) Melakukan perbuatan yang menimbulkan perselisihan: memfitnah, mengadu domba,
bertengkar, menghina, mengumpat.
Sanksi Pelanggaran Sedang
Point a)– g) :
1. Pembinaan tahap satu :
 Amal sholeh dengan bersih-besih lingkungan.
 Membaca/menulis/ menghafal al-Qur’an/hadits//bacaan sholat dan do’a.
2. Bila setelah pembinaan tahap satu telah diberlakukan terjadi lagi maka :
 Dita’zir ( digundul dan lain-2 )
 Berinfaq/membayar denda dengan nominal rupiah seharga 1 sak semen.
Point h) :
1. Pembinaan tahap satu : Membuat pernyataan dengan ketentuan:
 Tidak dikembalikan.
 Di infaqkan.
2. Bila setelah pembinaan tahap satu yaitu membuat pernyataan terjadi lagi, maka dengan
ketentuan :
 Tidak dikembalikan
 Di infaqkan.
 Dita’zir ( potong 1 cm )
Point i) :
1. Pembinaan tahap satu : Membuat pernyataan dengan ketentuan

8
 Tidak dikembalikan.
 Dita’zir ( 1 cm )
2. Bila setelah membuat pernyataan terjadi lagi, maka dengan ketentuan :
 Tidak dikembalikan
 Amal Sholeh dengan bersih-bersih lingkungan.
 Dita’zir ( Gundul ).
Point j)– p) :
1. Pembinaan tahap satu :
 Mengganti bila menyebabkan kerugian
 Membuat surat pernyataan di depan orang tua dengan ketentuan:
 Amal sholeh dengan bersih-bersih lingkungan.
 Dita’zil (gundul )

2. Pembinaan tahap dua : Bila terjadi lagi maka membuat pernyataan 2 dengan ketentuan :
 Di skorsing 1 minggu.
 Diberi Surat peringatan 1
3. Bila terjadi lagi membuat pernyataan ke 3 dengan Ketentuan
 Diskorsing 2 minggu
 Diberi surat peringatan 2

4. Pelanggaran Berat
a) Mencemarkan nama baik dan atau mengancam keselamatan dan kelangsungan
institusi.
b) Melakukan perbuatan yang dapat mengancam keselamatan jiwa orang lain.
c) Menghina atau melawan pengelola, pengurus dan fungsionaris institusi.
d) Melakukan pelanggaran syari’at Islam: meninggalkan ibadah-ibadah fardlu, puasa
wajib.
e) Berkholwat dengan lawan jenis (berpacaran)
f) Mendekati zina sejenis atau lain jenis ( petting, kising)
g) Berzina (intercousing).
h) Melakukan homoseks
i) Menyimpan atau mengkonsumsi NARKOBA
j) Menyimpan atau mengkonsumsi minuman keras
k) Berjudi
l) Mencuri barang orang lain lebih dari I nishob.
m) Pelecehan seksual sejenis atau tidak sejenis

Sanksi Pelanggaran Berat


Point a) – e) :
1. Pembinaan tahap satu : Membuat surat pernyataan di depan orang tua dengan
ketentuan:
 Menanggung pengobatan bila terjadi tindakan medis.
 Dita’zir (gundul)
2. Pembinaan dua : Bila setelah membuat pernyataan terjadi lagi dan tidak ada perbaikan
dengan ketentuan :
 Menyerahkan proses pembinaan dalam batas waktu tertentu kepada orang tua (wali
murid)
3. Bila tahap sanksi 1dan 2 telah diberlakukan dan terjadi lagi maka dengan konsekwensi :

9
 Dikembalikan kepada orang tua selamanya.
Point f) – j) :
1. Mengganti atau mengembalikan bila meyebabkan kerugian orang lain.
2. Dikembalikan kepada orang tua selamanya.

Pasal 63
Barang-barang yang tidak boleh dibawa santri selama belajar di pesantren Hidayatullah.
Pakaian:
 Celana jean
 Celana 2/3
 Celana model “pensil”
 Celana kolor
 Pakaian yang memuat tulisan dan gambar yang tidak sesuai dengan semangat dan
nilai islam
Alat-alat Elektronik/Perhiasan
 Handphone
 Walkman/discman
 Radio
 Tape recorder
 Kamera (manual dan digital)
 Handycam
 Game watch
 Pemanas air
 Battery Charger
 CD ROM
 Alat-alat perhiasan (kalung, cincin, gelang dari bahan apapun)

Buku dan Benda Kramat


 Buku-buku mengandung pornografi
 Novel, komik, majalah yang tidak Islami
 Buku-buku beraliran liberal
 Gambar/foto-foto berbau pornografi dan bukan mahram
 Mujarabat dan buku-buku primbon
 Buku ramalan bintang (horoskop)
 Benda-benda yang dianggap karamat (takhayul dan khurofat)

Senjata Tajam dan senjata api


 Clurit
 Pedang
 Golok
 Pisau
 Keris
 Pistol
 Senapan angin
 dan berbagai jenis senjata tajam dan senjata api lainnya.

Zat-Zat dan Obat Terlarang


 Narkoba
 Psikotropika
 Putaw

10
 Ganja
 Rokok
 Candu
 Dan sejenisnya

BAB XV
PENGHARGAAN
Pasal 64
Setiap santri yang berprestasi berhak mendapatkan penghargaan dari pihak lembaga :
1. Diberikan kepada yang menjadi duta sekolah dalam sebuah event.
2. Diberikan bagi santri yang berprestasi dalam keseharian secara tematik dan periodic.

Pasal 65
Bentuk penghargaan menyesuaikan dan diberikan didepan para santri dalam rangka
memotivasi santri lain untuk berprestasi.

BAB XVI
PROSEDUR PENANGANAN PELANGGARAN

Pasal 66
Penanganan pelanggaran santri tidak lebih dari 1 X 24 jam.

Pasal 67
Penanaganan Pelangaran Ringan oleh guru, walas atau musyrif
1. Memberikan pembinaan dan orientasi langsung berdasarkan bab pelanggaran dan
sanksi.
2. Bila proses pembinaan sebanyak 4 kali dalam 1 minggu tidak ada perubahan maka
direkomendasikan proses pembinaan ke student klinik ( BK, Kesiswaan, pengelola
asrama).

Pasal 68

Penanganan Pelanggaran sedang oleh student clinik ( BK, Kesiswaan, Pengelola Asrama )
1. Mencatat penanganan dalam lembar rekam medic.
2. Memberikan pembinaan dan sanksi berdasarkan dengan bab Pelanggran dan Sanksi.
3. Lebih dari 4 kali dalam sebulan mendapatkan pembinaan maka mengundang orang
tua.
4. Dalam proses pamanggilan orang tua maka anak membuat surat paernyataan
didepan orang tua.
5. Bila setelah membuat komitmentsurat pernyataan tidak ada perbaikan dalam jangka
waktu tertentu maka diserahkan pembinaan kepada pengelola.

Pasal 69
Penanganan Pelanggaran Berat oleh Pengelola
1. Mengundang l orang tua dan mengkominasikan terlebih dahulu pelanggaran yang
dilakukan santri dan ketentuan sanksinya berdasarkan ketentuan dan aturan
lembaga.
2. Memberikan pembinaan dan orientasi langsung berdasarkan bab pelanggaran dan
sanksi.

11
3. Memberikan keputusan jenis sanksi dan pembinaan dengan mengacu pada
ketentuan aturan yang berlaku.
4. Menjadikan hasil komunikasi dengan orang tua sebagai bahan pertimbangan
menentukan kebijakan jenis pembinaan khususnya pelanggaran berat dengan
sanksi proses pendidikannya dikembalikan pada orang tua selamanya.

BAB XVII
PENUTUP

Pasal 70

(1) Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipahami dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini ditetukan kemudian
(3) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Catatan:
Ada beberapa poin yang mungkin perlu ditambahkan, tapi dengan mempertimbangkan si-
kon Pesantren yang ada, yaitu:
- Masalah jual beli di Asrama-Sekolah
- Bentuk skorsing/pembinaan: akademik dan target tahfidz Al-Quran
- Terkait HP, IT/internet, facebook, dll.

12

Anda mungkin juga menyukai