PENDAHULUAN
1. Dustur santri adalah suatu perangkat aturan dan tata tertib sebagai pedoman bagi
santri dalam menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Hidayaturrahman
Bogor.
2. Santri merupakan peserta didik yang diterima dan ditetapkan secara resmi
sebagai santri oleh Pengurus Pesantren.
3. Dustur santri ini wajib diikuti dan diamalkan oleh semua santri dengan
sungguhsungguh, ikhlas dan penuh tanggung jawab.
4. Tujuan umum Dustur santri adalah untuk menciptakan, membentuk dan
merekayasa lingkungan asrama yang kondusif dan Islami.
5. Tujuan khusus Dustur santri adalah untuk mengantarkan santri menjadi generasi
muslim yang berakhlaqul karimah sebagaimana tujuan pendidikan di Pondok
Pesantren.
6. Ketentuan yang belum tercantum dalam Dustur santri ini akan diatur kemudian.
Pasal 1
Santri wajib menjaga nama baik Islam dan Pesantren Hidayaturrahman,
baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus.
Pasal 2
Santri wajib menjaga syari’at Islam sesuai dengan al-Qur’an dan as-Sunnah
:
1. Tidak mengambil dan atau menggunakan barang-barang milik orang lain tanpa
izin (Ghosob).
2. Tidak menyimpan atau mengkonsumsi obat-obat terlarang, narkoba, minuman
keras dan rokok.
3. Tidak berzina, berpacaran atau berkhalwat dengan lawan jenis yang bukan
mahram.
4. Tidak mendatangi dan atau mengajak orang lain ke tempat maksiat dan
tempattempat hiburan yang tidak mendidik, seperti: tempat hiburan malam,
lokalisasi, gedung bioskop, bilyard, play station, warnet dan sejenisnya.
5. Tidak melakukan kegiatan yang dapat membahayakan dan mengancam
keselamatan jiwanya dan atau orang lain tanpa alasan yang dibenarkan.
1
Pasal 3
Wajib taat dan hormat kepada pembina, pengawas dan pengelola pesantren,
murobbi, musyrif, ustadz dan ustadzah.
Pasal 4
Wajib mengikuti seluruh kegiatan dan menjaga bi’ah pesantren
Hidayaturrahman.
Pasal 5
Santri wajib menjaga adab-adab dan akhlak Islam :
1. Menggunakan pakaian yang Islami dan sopan dengan ketentuan.
A. Santri Putra
● Menutup aurat
● Celana panjang (1 cm di atas mata kaki, bukan ukuran ¾)
● Tidak dari jenis jean/denim
● Tidak menyerupai pakaian lawan jenis
● Tidak mengindikasikan mode budaya funky
● Tidak terdapat tulisan atau gambar yang tidak Islami
● Tidak ketat atau transparan
B. Santri Putri
• Menutup aurat
• Gamis lengan panjang
• Tidak dari jenis jean/denim
• Tidak menyerupai lawan jenis
• Tidak menginduikasikan mode budaya funky
• Tidak terdapat tulisan atau gambar yang tidak islami
• Tidak ketat atau transparan
• Jilbab panjang sampai lutut
• Menggunakan kaos kaki panjuang sampai lutut
Pasal 6
Santri wajib ikut memelihara fasilitas umum dan pribadi yang ada di dalam
pesantren.
2
Pasal 7
Santri dilarang membawa, menyimpan, membaca dan melihat buku,
majalah, CD, HP, MP, Laptop, Modem, Flashdisk, alat-alat elektronik lainnya, baik
berupa audio maupun audio visual (kecuali Spiker Murottal), gambar-gambar baik hard
copy dan soft copy yang tidak islami dan mendidik.
Pasal 8
Santri dilarang membawa atau menyimpan benda yang membahayakan,
antara lain senjata tajam, senjata api, petasan dan korek api dll.
Pasal 9
Santri wajib menggunakan bahasa resmi (Arab & Inggris) sesuai
ketentuan/jadwal.(senin & kamis)
Pasal 10 Santri
dilarang keluar kampus pesantren tanpa izin.
Pasal 11
Santri dilarang keluar dan masuk kampus pesantren tidak melalui pintu
gerbang utama.
Pasal 12
Keputusan mengenai sanksi berdasarkan tata tertib dan atau hasil
musyawarah pengelola pesantren
BAB II KEWAJIBAN
3
6. Menjalin komunikasi dengan pihak pesantren menyangkut perkembangan
putraputrinya.
7. Apabila dikemudian hari ada kejadian atau kasus maka diselesaikan dengan secara
kekeluargaan antara wali dengan pihak pesantren ( tidak membawa ke ranah hukum)
Pasal 17
Santri wajib melaksanakan sholat 5 waktu dan qiyamullail berjama’ah
beserta para ustadz di masjid pesantren.
Pasal 18 Santri
sudah masuk masjid 5 menit sebelum adzan.
Pasal 9
Santri wajib melaksanakan dan menjaga adab-adab di masjid.
Pasal 20
Santri wajib menjaga kedisiplinan, kebersihan, kerapian dan kesucian serta
kesakralan masjid.
Pasal 21
Santri wajib menggunakan atribut kemasjidan sesuai ketentuan.
Pasal 22
Santri wajib mengikuti wirid pagi, sore dan malam.
Pasal 23
Santri wajib mengikuti kegiatan sholat lail (Tahajjud), shalat dhuha, puasa
SeninKamis.
BAB IV AL QUR’AN
4
Pasal 24
Santri wajib membawa alqur’an ketika berangkat ke sekolah dan masjid.
Pasal 25
Santri wajib mengikuti halaqah Qur’an dan sima’an tahfidzul qur’an.
Pasal 26
Santri wajib muroja’ah hafalan alqur’an sebelum dimulai pelajaran dan di
waktu-waktu yang telah dijadwalkan.
Pasal 27
Santri wajib mengikuti halaqoh alqur’an sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.
BAB V BAHASA
Pasal 28
Santri menggunakan bahasa arab dan inggris dalam aktivitas pada hari
berbahasa Arab dan atau Inggris (Yaumul Lughah).
Pasal 29
Santri tidak diperkenankan menggunakan bahasa daerah.
Pasal 30
Santri wajib mengikuti kegiatan kebahasaan berupa penambahan Mufrodat,
Muhadatsah, Pentas Bahasa, Ujian Bahasa dan Khithobah.
Pasal 31
Santri wajib mengikuti semua kegaitan pembelajaran yang sudah
dijadwalkan (Klasikal, Halaqoh Alquran dan Diniyah).
Pasal 32
Santri wajib menjaga adab-adab yang ditentukan disetiap proses belajar
mengajar/kajian.
Pasal 33
Santri dilarang meninggalkan kelas ketika proses pembelajaran kecuali
seizin ustadz atau ustadzah
Pasal 34
Santri wajib mengikuti semua kegiatan penunjang pembelajaran yang
diselenggarakan oleh kurikulum atau kemuridan.
5
Pasal 35
Minum saat kegiatan belajar mengajar berlangsung atas seizin ustad atau
ustadzah.
Pasal 36
Santri dilarang makan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Pasal 37
Santri wajib segera masuk ke kelas saat pergantian jam pelajaran.
Pasal 38
Santri wajib berada dikelas 5 menit sebelum bel masuk kelas berbunyi.
Pasal 39
Santri wajib mengikuti upacara/apel pagi di hari yang ditentukan.
Pasal 40
A. Santri Putra
1. Santri wajib menggunakan pakaian seragam sesuai yang ditetapkan Pondok.
● Senin dan Selasa : Baju putih lengan panjang, celana panjang yang telah
ditetapkan.
● Rabu dan Kamis : Baju panjang serta songkok yang telah ditetapkan.
● Jum’at : Baju gamis putih.
● Sabtu : Seragam sru atau seragam kepanduan.
● Ahad : Seragam ekstra kurikuler
2. Santri wajib memakai sepatu pantofel dan berkaos kaki.
3. Santri memakai ikat pinggang hitam dan baju di masukkan.
4. Pada waktu pelajaran olah raga, Santri wajib mengenakan pakaian olah raga sesuai
ketetapan sekolah.
B. Santri Putri
1. Santri wajib menggunakan pakaian seragam sesuai yang ditetapkan Pondok.
● Senin dan Selasa : Gamis putih jilbab hitam
● Rabu dan Kamis : Gamis coklat tua dan jilbab coklat muda
● Jum’at : gamis merah dan jilbab merah ● Sabtu : Seragam
sru atau seragam kepanduan.
● Ahad : Seragam ekstra kurikuler
Santri wajib memakai sepatu pantofel dan berkaos kaki.
Santri memakai ikat pinggang hitam dan baju di masukkan.
2. Pada waktu pelajaran olah raga, Santri wajib mengenakan pakaian olah raga
sesuai ketetapan pesantren
6
BAB VII EKSTRA KURIKULER Pasal 41
Setiap santri wajib mengikuti kegiatan ekstra kurikuler wajib dan pilihan
sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Pasal 42 Jenis
Kegiatan Ekstra Kurikuler :
A. Santri Putra
1. Ekskul wajib meliputi : SRU Hidayatullah, Pandu Hidayatullah dan Bela diri.
2. Ekstra wajib pilihan meliputi : Seni baca al Qur’an, kaligarafi, futsal, Video
Dokumenter, Desain Grafis, Memanah, Wushu dan silat, Tenis meja, Sepak
takrow
B. Santri putri
1. Ekskul wajib meliputi : SRU Hidayatullah, Pandu Hidayatullah dan Bela diri.
2. Ekstra wajib pilihan meliputi : Seni baca al Qur’an, kaligarafi, , Video
Dokumenter, Desain Grafis, Memanah, Wushu dan silat, Tenis meja,
Pasal 44
Santri wajib istirahat/tidur di kamar dan menempati ranjang masing-masing
pada jam 22.00-03.00.
Pasal 45
Santri wajib memakai pakaian sesuai yang telah ditetapkan selama di
asrama dan saat kegiatan pribadi:
A. Santri Putra
● Baju kaos, kemeja, baju tidur (tidak bergambar yang mencolok);
● Celana panjang bahan katun, training, sarung (tidak bercelana pendek/kolor,
tidak ketat, bukan Jean/denim);
● Tidak menggunakan baju seragam sekolah dan seragam shalat ketika sedang di
kamar tidur.
B. Santri Putri
• Baju kaos lengan panjang , kemeja, jilbab panjang, baju tidur (tidak
bergambar yang mencolok);
7
• Celana panjang bahan katun, training, sarung, rok panjang (tidak bercelana
pendek/kolor, tidak memakai rok pendek, tidak ketat, bukan Jean/denim);
• Tidak menggunakan baju seragam sekolah dan seragam shalat ketika sedang
di kamar tidur.
Pasal 46
Santri wajib makan bersama di ruang makan yang telah ditetapkan.
Pasal 47 Santri
sakit wajib tinggal di ruang inap UKS.
Pasal 48
Petugas UKS berkewajiban untuk memberi pelayanan kepada santri sakit :
● Memberi surat izin tidak masuk kegiatan sepengetahuan pengelola asrama
bidang UKS
● Memberikan pertolongan pertama;
● Mengantar ke dokter/klinik di dampingi pengurus (jika diperlukan)
● Mengambilkan makan dan meminumkan obat;
● Mengkomunikasikan kepada orangtua (Jika sakit parah)
● Menguruskan ASYKI
Pasal 49
Santri berhak mendapatkan pelayanan pemanggilan karena ada telephon
atau tamu.
Pasal 50
Santri diwajibkan memiliki nametag dan diharapkan memberi label nama
pada pakaian dan peralatan pribadi lainnya.
Pasal 51
Santri wajib membawa pakaian sesuai dengan batasan yang telah ditentukan
selain seragam sekolah dengan ketentuan :
A. Santri Putra
No Jenis Perlengkapan Vol Keterangan
Perlengkapan Ibadah
1 Alquran Hafalan Saku 1
2 Baju Koko putih lengan panjang /pendek 3
3 Sarung Sholat 2
4 Peci putih / Hitam 2
5 Jubah putih 2
8
6 Sorban warna putih 1
Perlengkapan Sekolah
7 Peci Hitam (Nasional) 1
8 Sepatu Sekolah pantofel (Warna Hitam) 1
9 Kaos kaki warna putih 4
10 Kaos kaki warna hitam 2
11 Ikat pinggang hitam 1
12 Tas Sekolah 1
13 Buku Tulis Secukupnya
14 Celana panjang warna hitam (Bahan Kain) 3
15 Alat tulis Secukupnya
Perlengkapan asarama dan harian
16 Jam tagan (Digital) 1
Baju Kaos (bertulisan dan bergambar
17
pantas ) 5
18 Botol air minum 1
19 Kaos dalam 3
20 Celana Dalam (CD) 7
21 Kastok /hanger 1 Lusin
22 Slimut, sarung bantal @2
23 Sprai 2
24 Handuk 2
25 Perlengkapan mandi 1
26 Sandal jepit 1
27 Baju Kemeja formal 3
28 Hand sanitizer 100 ml 2
29 Masker 4
30 Sepatu Olahraga 1
31 Celana trining 2
32 Celana ¾ 2
9
33 Jaket 1
B. Santri Putri
Pasal 52
Santri wajib mengunci lemari setiap saat dan menjaga kerapihan lemari
sesuai dengan ketentuan.
Pasal 53
Santri wajib menitipkan uang saku kepada musyrif dan mengambil uang ke
musyrif sesuai ketentuan.
Pasal 54
Santri tidak boleh membawa dan atau menyimpan uang lebih dari Rp.
10.000,- perhari.
Pasal 55
Santri tidak diperbolehkan membawa kartu Automatic Teller Mechine
(ATM)
Pasal 56
Santri wajib memakai alas kaki ( sandal/sepatu ) dengan pakaian yang
ditentukan setiap keluar dari ruangan
BAB IX
KUNJUNGAN Pasal 57
Wali Santri yang mengunjungi putra/putri wajib untuk mematuhi hal-hal
berikut:
● Setiap tamu wali santri wajib konfirmasi kepada musyrif.
● Melakukannya pada saat jadwal kunjungan, hari Ahad pekan I jam 07.30 sd 16.30
WIB. ( bagi wali santri yang dekat)
11
● Tidak boleh menemui atau melakukan kunjungan santri selain waktu yang
ditentukan.
● Menemui santri di tempat yang telah disediakan, tidak boleh masuk kelas dan
atau asrama santri.
● Mematuhi ketentuan Hukum Syara’, terutama menyangkut penutup aurat. ●
Mematuhi peraturan/tata tertib yang berlaku bagi setiap tamu.
● Menghargai hal-hal yang tidak diperbolehkan bagi santri (merokok,
mendengarkan walkman, game dan lain-lain)
● Bila wali santri yang hendak bermalam, melaporkan kepada pengurus.
BAB X KEPULANGAN
Pasal 58
Santri fullday dan midday diperbolehkan pulang sesuai dengan jadwal
kepulangan sekolah.
Pasal 59
Santri boarding diperbolehkan pulang ke rumah karena:
● Libur resmi sekolah yang telah ditentukan/diputuskan tiap semester.
● Acara keluarga maksimal 2 kali/tahun seizin ketua yayasan.
● Sakit yang perlu perawatan khusus/lebih lanjut atas seizin ketua yayasan. ●
Berduka cita seizin ketua yayasan.
Pasal 51
Santri boarding yang tidak pulang ketika liburan (mukim) maka tetap
berkewajiban mengikuti peraturan pesantren yang berlaku.
Pasal 61
Perizinan insidentil
1. Santri yang meninggalkan kegiatan yang sedang diikuti atau berlangsung untuk
kepentingan sesaat maka diwajibkan izin ke penanggung jawab kegiatan.
2. Santri yang keluar kampus dan meninggalkan kegiatan yang sedang berlangsung
maka di wajibkan untuk izin kepenangung jawab kegiatan dan di ketahui oleh
musyrif.
12
3. Santri boarding yang keluar kampus, untuk satu keperluan insidentil diwajibkan:
b. Izin dengan ketentuan:
SYARAT DAN
N PEMBERI
ZONA KETENTUAN WAKTU
O IZIN
PERIZINAN
A. Menyampaikan Senin-
keperluan izin kepada Ahad
musyrif (Selain
B. Meminta izin ke waktu
musyrif KBM
C. Melewati PINTU klasikal
GERBANG UTAMA non
D. Menggunakan pakaian klasikal,
RADIUS yang rapi dan sopan halaqoh
1 Alquran
100 - 2 KM serta Syarí
1 (SAT pengasuh dan
(Sekitar area E. Melapor dan
U) diniyah)
pondok) mengembalikan surat
izin kepada pengasuh
F. Lama izin max 30
menit
G. JATAH SANTRI 2X
PER BULAN
H. Catatan untuk santri
putri di dampingi
oleh orang tua wali
13
mengisi buku
kunjungan.
C. Wali Mengambil
surat izin kepada
pengasuh
D. Mendapat lembar
surat izin dari
musyrif dan
dilakukan
pengecekan barang
E. Keluar melewati
PINTU
GERBANG
UTAMA
F. Menggunakan
pakaian yang syari,
sopan serta rapi G.
Melapor dan
mengembalikan
surat izin kepada
pengasuh ketika
tiba di pondok
H. Menyertakan
keterangan
lain/surat dokter
yang mendukung
bagi yang izin
sakit ketika
kembali.
I. Lama izin
INSIDENTIL
J. JATAH SANTRI
2X PER TAHUN
(kecuali perizinan
udzur syar’i)
K. Santri yang izin
untuk keperluan
pernikahan atau
kifayah hanya
diperkenankan
dari kerabat
dekat
L. Catatan untuk
santri putri di
14
dampingi oleh orang
tua wali
Meja I Meja II
1. Pemeriksaan barang bawaan Pengambilan surat izin pulang, tugas
(Alqur’an, buku wirid, lembar liburan/dakwah dan dokumen yang perlu
mutabaah) disampaikan ke orang tua
2. Pemeriksaan pakaian
b. Melalui gerbang utama Pondok Pesantren Hidayaturrahman Bogor
c. Menggunakan pakaian yang sesuai syariat islam, sopan dan rapi
Pasal 63 Kedatangan
Setiap santri yang kembali ke Pondok Quran Hidayaturrahman sehabis
memanfaatkan libur resmi sekolah (PAT, puasa-idul fitri dan idul adha) untuk pulang
silaturrohim, maka diwajibkan check-in :
15
Pasal 65
Proses penentuan bakal calon pengurus sebagai berikut :
a. Menerima aspirasi santri
b. Menerima masukan dari pengurus Dewan Santri yang sedang menjabat
c. Penilain dari musyrif dan musyrifa
d. Nama-nama bakal calon diserahkan kepada ketua pendidikan.
Pasal 66
Calon bakal ketua dan anggota Dewan Santri dipilih secara langsung oleh
Ketua Pengasuh dan disetujui oleh ketua yayasan
Pasal 67
Pengurus organisasi santri memangku amanah selama satu tahun
Pasal 68
Pengurus Dewan Santri akan ditinjau kembali (direcall) berdasarkan
penilaian pelaksanaan kinerja amanah
Pasal 70
Santri dilarang menyalahgunakan barang, peralatan, uang, dokumen atau
surat berharga milik pondok dan atau membawa keluar dari pondok tanpa
sepengetahuan dan izin tertulis dari pengurus pondok
Pasal 71
Santri dilarang menganiaya, mengancam, menghina ustadz, ustadzah,
murobbi, murobbiyah, karyawan, karyawati, tamu pondok, pimpinan pondok dan
keluarganya baik dalam bentuk isyarat, tulisan, tingkah laku dan ucapan serta tindakan
Pasal 72
Santri dilarang melaksanakan kegiatan antar santri baik di dalam maupun di
luar pondok tanpa seizin pengurus pondok.
Pasal 73
Santri dilarang mencuci, menyetrika pakaian diluar pondok
Pasal 74
Santri dilarang menjual dan memperdagangkan barang dilingkungan
pondok kecuali diadakan oleh sekolah.
16
Pasal 75
Santri dilarang membuat dan atau bergabung dengan kelompok/genk yang
tidak diizinkan
Pasal 76
Santri dilarang melindungi dan membela teman yang bersalah serta
memberikan keterangan dan bersaksi palsu
Pasal 77
Santri diharuskan melaporkan segala hal yang diduga dapat menimbulkan
kegaduhan, gangguan keamanan dan ketertiban kepada pihak pesantren
Pasal 78
Santri dilarang memprovokasi teman untuk melanggar peraturan
Pasal 79 Santri
dilarang :
a. mengajak orang lain (selain warga pondok) masuk di lingkungan pondok.
b. Mengajak orang lain (selain santri PQH) masuk di lingkungan asrama.
Pasal 80
Santri wajib menggunakan pakaian olahraga lengkap sesuai dengan
ketentuan.
Pasal 81
Santri melakukan kegiatan olahraga pada waktu dan tempat yang ditentukan
oleh pesantren.
Pasal 82
Santri wajib menjaga kebersihan dan kerapian di lingkungan pondok.
Pasal 83
Santri wajib meletakkan barang sesuai dengan tempatnya.
Pasal 84 Santri
wajib membuang sampah pada tempatnya.
Pasal 85
Santri wajib ikut berperan aktif menjaga dan membersihkan lingkungan
sebagai amal sholeh.
Pasal 86
17
Santri wajib menjalankan piket kebersihan sesuai jadwal.
Pasal 87
Pelanggaran, Sanksi, dan Sistem Pembinaan Bahasa
Pasal 88
Pelanggaran, Sanksi, dan Sistem Pembinaan Kedisiplinan
A. Pelanggaran Ringan
a) Pelanggaran yang dilakukan terhadap adab-adab dan tatakrama Islam
b) Tidak berseragam sekolah lengkap sesuai dengan ketentuan Pondok Pesantren.
c) Terlambat datang masuk sekolah.
d) Terlambat mengikuti kegiatan keasramaan .
18
e) Tidak melaksanakan piket.
f) Tidak menjaga kerapian dan ketertiban.
g) Tidak memakai alas kaki ketika beraktifitas.
h) Masuk masjid, kamar dan asrama dalam keadaan kaki tidak bersih & suci
i) Tidak memasukkan baju/kaos ketika beraktivitas di luar asrama.
j) Tidak menggunakan pakaian lengkap sholat sesuai dengan ketentuan.
k) Tidak mencukur rambut sesuai dengan ketentuan.
l) Tidur di kamar tamu
B. Pelanggaran Sedang
a) Melakukan pelanggaran ringan 4 kali dalam sebulan.
b) Tidak mengikuti upacara/apel bulanan.
c) Tidak mengikuti kegiatan ekskul wajib (SRU, Kepanduan, dan muhadarah).
d) Tidak mengikuti ekskul pilihan.
e) Meninggalkan kegiatan KBM dan keasramaan tanpa izin/keterangan/alpha.
f) Keluar kampus tidak izin.
g) Menyalahgunakan perizinan.
h) Tidak mengikuti bi’ah pesantren Hidayaturrahman: sholat jama’ah di masjid,
halaqoh, wirid dan lain-lain.
i) Merubah warna rambut.
j) Menggosob barang orang lain.
k) Datang atau masuk terlambat sehabis liburan yang telah ditentukan sekolah (PAT,
puasa dan ‘Id)
l) Pergi dan atau mengajak ke tempat-tempat hiburan.
m) Membawa dan menyimpan barang elektronik, HP, sajam dll.
n) Membawa, melihat dan menyimpan bacaan, gambar yang melanggar syari’at
islam dan tidak mendidik secara islami.
o) Mencuri kurang dari 1 nishob.
p) Merusak barang orang lain.
q) Merusak fasilitas institusi dengan sengaja
r) Melakukan perbuatan yang menimbulkan perselisihan: memfitnah, mengadu
domba, bertengkar, menghina, mengumpat.
s) Menonton TV
t) Menonton filem di luar jadwal
u) Ketahuan surat menyurat dengan lawan jenis
Point p) – r) :
1. Pembinaan tahap satu :
● Mengganti bila menyebabkan kerugian
● Membuat surat pernyataan dengan ketentuan:
a. Amal sholeh dengan bersih-bersih lingkungan.
b. Dita’zir (gundul 3 cm) putra C. Ditazir (di potong 10
cm) putri
2. Pembinaan tahap dua : Bila terjadi lagi maka membuat pernyataan dengan ketentuan
:
● Amal sholeh 1 pekan
● Ditazir (gundul 2 cm) putra
● Ditazir (di potong 10 cm) putri
3. Bila terjadi lagi membuat pernyataan dengan Ketentuan
● Surat peringatan SP
● Tazir gundul 1 cm untuk putra
● Ditazir (di potong 10 cm) putri
Catatan Penting :
1. santri di DO apabila mendapat SP sebanyak 3 kali.
2. SP ( Surat Peringatan ) di keluarkan atas persetujuan Ketua Pengasuh, Ketua
Pendidikan dan Ketua Yayasan
C. Pelanggaran Berat
a) Mencemarkan nama baik dan atau mengancam keselamatan dan kelangsungan
institusi.
b) Melakukan perbuatan yang dapat mengancam keselamatan jiwa orang lain.
c) Menghina atau melawan pengelola, pengurus dan fungsionaris institusi.
20
d) Melakukan pelanggaran syari’at Islam: meninggalkan ibadah-ibadah fardlu,
puasa wajib.
e) Berkholwat dengan lawan jenis (berpacaran)
f) Mendekati zina sejenis atau lain jenis (petting, kissing)
g) Berzina (intercousing).
h) Melakukan homoseks
i) Menyimpan atau mengkonsumsi NARKOBA
j) Menyimpan atau mengkonsumsi minuman keras
k) Berjudi
l) Mencuri barang orang lain lebih dari I nishob.
m) Pelecehan seksual sejenis atau tidak sejenis
Pasal 89
Santri yang mempunyai catatan khusus dalam masalah kedisiplinan dalam
akademik dan non akademik serta pelanggaran sedang atau berat tidak diperbolehkan
menjadi duta sekolah dalam event perlombaan di luar sampai batas waktu tertentu atau
ada perbaikan diri berdasarkan kebijakan pesantren.
Pasal 90
Barang-barang yang tidak boleh dibawa santri selama belajar di Pondok
Pesantren Hidayaturrahman Pakaian:
● Celana, baju, jaket, jean/denim
● Celana 2/3
● Celana model “pensil”
● Celana kolor
● Pakaian yang memuat tulisan dan gambar yang tidak sesuai dengan semangat
dan nilai islam
Alat-alat Elektronik/Perhiasan :
● Handphone
● Walkman/discman
21
● Radio / Tape recorder
● Kamera (manual dan digital)
● Handycam
● Game watch
● Pemanas air
● Battery Charger
● MP3/MP4
● CD ROM
● Alat-alat perhiasan (kalung, cincin, gelang dari bahan apapun)
● Flashdisk
● Terkecuali Spiker Murottal
22
Pasal 92
Bentuk penghargaan menyesuaikan dan diberikan didepan para santri dalam
rangka memotivasi santri lain untuk berprestasi.
Pasal 93
Penanganan pelanggaran santri tidak lebih dari 1 X 24 jam.
Pasal 94
Penanganan Pelanggaran Ringan oleh guru, wali kelas atau musyrif;
1. Memberikan pembinaan dan orientasi langsung berdasarkan bab pelanggaran
dan sanksi.
2. Bila proses pembinaan sebanyak 4 kali dalam 1 minggu tidak ada perubahan
maka direkomendasikan proses pembinaan ke student klinik (BK, Kemuridan,
musyrif).
Pasal 95
Penanganan Pelanggaran sedang oleh Ketua Musrif/pengasuh 1.
Mencatat penanganan dalam lembar rekam medic / buku kasus.
2. Memberikan pembinaan dan sanksi berdasarkan dengan bab Pelanggran dan
Sanksi.
3. Lebih dari 4 kali dalam sebulan mendapatkan pembinaan maka mengundang
orang tua/wali santri
4. Dalam proses pamanggilan orang tua maka anak membuat surat pernyataan di
depan orang tua.
5. Bila setelah membuat komitmen surat pernyataan tidak ada perbaikan dalam
jangka waktu tertentu maka diserahkan pembinaan kepada Pengurus inti
Pondok Quran Hidayaturrahman.
Pasal 96
Penanganan Pelanggaran Berat oleh Kepala Pendidikan
1. Berkordinasi dengan ketua Yayasan Pondok Quran Hidayaturrahman Bogor.
2. Mengundang orang tua dan mengkomunikasikan terlebih dahulu pelanggaran
yang dilakukan santri dan ketentuan sanksinya berdasarkan ketentuan dan
aturan lembaga.
3. Memberikan pembinaan dan orientasi langsung berdasarkan bab pelanggaran
dan sanksi.
4. Memberikan keputusan jenis sanksi dan pembinaan dengan mengacu pada
ketentuan aturan yang berlaku.
5. Menjadikan hasil komunikasi dengan orang tua sebagai bahan pertimbangan
menentukan kebijakan jenis pembinaan khususnya pelanggaran berat dengan
sanksi proses pendidikannya dikembalikan pada orang tua selamanya.
23
(1) Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipahami dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini ditetukan kemudian
(3) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
24