TENTANG
KEAMANAN DAN KETERTIBAN SANTRI
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Peraturan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Putra (Induk) tentang keamanan dan ketertiban
santri adalah aturan dasar yang harus dipatuhi dan mengikat sebagai pedoman berperilaku
serta dasar pembinaan bagi semua santri di lingkungan Pondok Pesantren Bahrul Ulum
Putra.
2. Majelis Pengasuh adalah Masyayikh yang ditunjuk oleh perwakilan bani KH. Hasbulloh
Said dalam mubes untuk mengasuh Pondok Pesantren.
3. Pengurus Yayasan adalah orang orang yang ditunjuk oleh Majelis Pengasuh untuk
mengelola lembaga lembaga pendidikan formal maupun non formal di Pondok Pesantren.
4. Pengasuh Ribath adalah pimpinan yang mengasuh ribath yang ada di pondok pesantren
Bahrul Ulum.
5. Madrasah/Sekolah adalah unit pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan
Pondok Pesantren Bahrul Ulum.
6. Pimpinan Madrasah/Sekolah adalah anggota masyarakat yang ditunjuk oleh Yayasan
Pondok Pesantren Bahrul Ulum untuk memimpin pengelolaan pendidikan di
madrasah/sekolah.
7. Pengurus Ribath adalah santri yang ditunjuk oleh pengasuh ribath untuk menjalankan
roda pendidikan di Ribath Pondok Pesantren.
8. Satuan Inspeksi Tanggap Pengamanan (SIGAP) Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum
adalah badan yang dibentuk oleh Pengurus Bidang Keamanan Dan Ketertiban Yayasan
Pondok Pesantren Bahrul Ulum yang anggotanya dari unsur dzurriyah, guru, karyawan,
santri, dan masyarakat sekitar untuk melaksanakan dan menegakkan peraturan keamanan
dan ketertiban Pondok Pesantren Bahrul Ulum.
9. Santri adalah anggota masyarakat yang dengan prosedur tertentu, diterima oleh Ribath dan
atau Unit Pendidikan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum untuk dibimbing, diasuh, dididik
dan diberi pengajaran.
10. Hak santri adalah sesuatu yang bisa didapatkan atau diperoleh oleh santri.
11. Kewajiban santri adalah ketentuan yang harus dilaksanakan oleh santri.
12. Larangan santri adalah ketentuan yang harus ditinggalkan oleh santri.
13. Sanksi adalah tindakan yang dikenakan kepada santri karena melanggar peraturan.
14. Penyidikan adalah serangkaian tindakan untuk mencari kebenaran atas dugaan terjadinya
pelanggaran.
15. Penyitaan adalah tindakan untuk mengambil alih penguasaan dan/atau penyimpanan benda
untuk kepentingan pembuktian, penyidikan, penertiban dan pengamanan.
16. Penggeledahan adalah tindakan untuk mencari barang bukti terkait dugaan pelanggaran.
17. Penangkapan adalah pengekangan sementara waktu kebebasan santri berdasar bukti
permulaan yang cukup.
18. Penahanan adalah penempatan santri yang diduga melanggar untuk kepentingan
penyidikan.
19. Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang karena hak atau
kewajiban tentang telah atau sedang atau diduga terjadinya pelanggaran.
BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN SANTRI
Pasal 2
Hak Santri
Pasal 3
Kewajiban Santri
BAB III
PENEGAK TATA TERTIB PONDOK PESANTREN BAHRUL ULUM PUTRA
Pasal 4
Penegakan Tata Tertib Pondok Pesantren Bahrul Ulum Putra di lingkungan Pondok
dilaksanakan pengurus bidang keamanan
Pasal 5
Tugas Dan Wewenang Keamanan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Putra
1. Menata prosedur pelaksanaan Tata Tertib Pondok Pesantren Bahrul Ulum Putra.
2. Menerima laporan dan pengaduan dari seseorang tentang tindak pelanggaran santri.
3. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan, dan pemeriksaan.
4. Memanggil santri untuk diperiksa atau menjadi saksi.
5. Memproses pelanggaran yang dilakukan santri dan menetapkan sanksi pada pelanggaran
stadium 1 dan 2.
BAB IV
LARANGAN
Pasal 6
1. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum syariat dan hukum negara.
2. Melakukan perbuatan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban baik di dalam
maupun di luar Pondok Pesantren Bahrul Ulum Putra.
3. Melakukan ancaman, bullying, pengeroyokan, penganiayaan dan perkelahian,
4. Melakukan perjudian, penipuan, pencurian, dan ghasab.
5. Interaksi dengan lawan jenis baik melalui dunia nyata maupun dunia maya yang melangar
syari'ah.
6. Mengadakan kegiatan antara santri putra dan santri putri yang bercampur baur baik
dilingkungan pondok maupun luar pondok tanpa seizin pengasuh dan/ataupengurus.
7. Berperilaku LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan trans gender).
8. Berdomisili di kos-kosan.
9. Membawa, menyimpan, mengedarkan, dan mengkonsumsi miras, narkoba dan
sejenisnya.
10. Membawa, menyimpan, mengedarkan dan melihat hal-hal yang bersifat pornografi (film,
VCD, komik, majalah, gambar-gambar/poster dan sejenisnya).
11. Menyimpan atau menggunakan senjata tajam, petasan, kartu remi, domino dan sejenisnya.
12. Mendatangi tempat PS, bilyard, game online, kolam renang, kolam pancing, futsal, sport
center, bioskop, konser musik dan tempat hiburan lainnya.
13. Menggunakan jasa WARNET pada jam efektif kegiatan Madrasah/Pondok.
14. Mengenakan pakaian dan aksesoris yang tidak mencerminkan budaya pesantren (tindik,
tato, kalung, gelang, jaket, kaos, celana pensil, potongan rambut, dan semir).
15. Bermalam di luar ribath.
16. Membawa, menyimpan, dan menggunakan Laptop, HP, HT, Mp3, Kamera dan alat
elektronik lainnya, kecuali yang telahdiatur dalam BAB VI Pasal 13.
17. Menggunakan jasa telekomunikasi selain yang disediakan oleh ribath.
18. Menyewa sepeda motor atau mobil.
19. Menggunakan transportasi online.
20. Menggunakan sepeda motor atau mobil kecuali mendapat izin dari pengasuh dan atau
pengurus.
21. Ikut dalam organisasi yang dilarang negara dan pondok pesantren.
22. Merokok untuk santri dibawah umur 17 tahun.
23. Keluar dari wilayah Ribath pada waktu jam wajib belajar (18.00-21.00) dan jam malam
(pukul 22.00-06.00).
24. Berada di luar lingkungan madrasah/sekolah pada jam kegiatan belajar
25. Mengikuti kegiatan beladiri kecuali di tempat dan jenis perguruan yang telah ditentukan
oleh Pondok Pesantren (Wushu, Orhada, Forki dan Pagar Nusa).
26. Olahraga kecuali hari Selasa dan Jumat.
27. Mengikuti kursus di luar pesantren dan unit pendidikan Yayasan Pondok Pesantren Bahrul
Ulum.
28. Membawa, menyimpan, dan menggunakan alat musik yang tidak sesuai dengan tradisi
pesantren (gitar, seruling, harmonika, dan sejenisnya).
29. Membuat laporan, pengakuan, dan kesaksian palsu.
30. Berboncengan tiga orang, menutup hak pengguna jalan yang lain, bergurau atau duduk di
tepijalan, jembatan dan sungai .
31. Memasang pamflet, selebaran, iklan dan sejenisnya selain di tempat yang disediakan.
BAB V
SANKSI
Pasal 7
Kategori Pelanggaran Dan Sanksi
Pasal 8
Pelaksanaan Sanksi
1. Pelaksanaan sanksi yang dimaksud pada Bab V Pasal 7 adalah bersifat alternatif
dan/akumulatif.
2. Dan jika terdapat pelanggaran berlapis, maka akan dikenakan sanksi yang berlapis pula.
BAB VI
ATURAN PELAKSANAAN TATA TERTIB
Pasal 9
Perizinan Pulang
Pasal 10
Ekstra Kurikuler Dan Pendalaman Kelas Akhir
1. Kegiatan ekstra kurikuler yang diadakan oleh Sekolah/Madrasah maupun Ribath harus
memperhatikan prinsip:
a. Tidak bertentangan dengan aturan Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, syariat, dan
etika pesantren
b. Harus mendapatkan izin pengasuh
c. Kegiatan ekstra Madrasah hanya diperbolehkan pada hari selasa (13.30-16.00)
2. Program pendalaman hanya diperuntukkan kelas akhirdengan ketentuan waktu mulai jam
13.30-15.00.
Pasal 11
Pengeluaran Dan Pemutasian Santri atau Peserta Didik
1. Santri atau peserta didik yang dikeluarkan dari pesantren harus dikeluarkan dari
madrasah/sekolah, demikian juga sebaliknya, dan tidak diperbolehkan diterima pada Ribath
dan Madrasah di lingkungan Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum .
2. Santri atau peserta didik mutasi, wajib menyertakan surat kelakukan baik dari sekolah asal.
Pasal 12
Tata Tertib ORDA
1. Tata tertib pelaksanaan kegiatan ORDA dilingkungan Yayasan Pondok Pesantren Bahrul
Ulum :
a. Tidak bercampur antara putra dan putri.
b. Pelaksanaan kegiatan ORDA, dijadwal bergilir :
1. Jum’at pertama untuk ORDA putra.
2. Jum’at terakhir untuk ORDA putri.
c. Kegiatan ORDA maksimal selesai pukul 16.00
d. Kegiatan ORDA didampingi oleh pembina.
e. Kegiatan ORDA yang dilaksanakan di luar lingkungan Yayasan Pondok Pesantren
Bahrul Ulum, menjadi tanggung jawab pembina, dengan tetap memperhatikan tata tertib
yang telah ditetapkan.
Pasal 13
Tata Tertib Beladiri
1. Sahabat santri yang diperbolehkan mengikuti kegiatan pencak silat/bela diri adalah santri
tingkat 2 SLTA keatas
2. Cabang pencak silat/bela diri yang diperbolehkan hanya Pagar Nusa dan Wushu
3. Dilarang mengikuti cabang pencak silat selain yang diperbolehkan oleh Yayasan Pondok Pesantren Bahrul
Ulum
4. Dilarang mengikuti cabang pencak silat diluar lingkup wilayah Pondok Pesantren Bahrul Ulum
Pasal 14
Tata Tertib Mahasiswa
1. Santri tingkat mahasiswa diperbolehkan membawa dan menggunakan laptop dengan syarat dan ketentuan
sebagau berikut:
a. Laptop hanya boleh digunakan dikamar mahasiswa dan kamar sunan drajat
b. Laptop dilarang digunakan pada saat jam kegiatan berlangsung
c. Batas maksimal penggunaan laptop adalah pukul 24.00
d. Hp hanya boleh dicharger di kamar mahasiswa dan kamar sunan drajat
2. Santri tingkat mahasiswa diperbolehkan membawa dan menggunakan hp dengan syarat dan ketentuan sebagau
berikut:
a. Hp tidak diperkenankan digunakan di kamar bagi santri tingkat mahasiswa yang mempunyai tugas sebagai
pendampingkamar
b. Hp dilarang digunakan di depan umum atau di depansantri
c. Hp dilarang digunakan pada saat jam kegiatan berlangsung
d. Hp hanya boleh dicharger di kamar mahasiswa dan kamar sunan drajat
e. Diperbolehkan mencharger hp diperpustakaan pada waktu jam sekolah dengan syarat tidak ada sahabat
santri yang masih berada dipondok
3. Santri tingkat mahasiswa diperbolehkan membawa dan menggunakan sepeda motor dengan syarat dan
ketentuan sebagau berikut:
a. Santri tingkat mahasiswa diperbolehkan membawa sepeda motor apabila sudah mencapai
semester 5
b. Santri tingkat mahasiswa yang membawa dan menggunakan sepeda motor harus sowan dan
mengajukan pengesahan kepengasuh
c. Mahasiswa yang sudah membawa sepeda motor harus mengurus izin tertulis kepada pengasuh
4. Santri tingkat mahasiswa yang tidak memiliki kewajiban diniyah (pascadiniyah) wajib mengikuti pengajian
wethon minimal 2 kitab
5. Santri tingkat mahasiswa yang masih memiliki kewajiban diniyah wajib pula mengikuti pengajian wethon
ba’da shubuh
Pasal 15
Tata Tertib Non Mahasiswa
1. Bagi Sahabat Santri Yang Telah Lulus SLTA Dan Tidak Melanjutkan Ke Tingkat Perkuliahan Maka Status
Hak Dan Kewajibanya Disamakan Dengan Santri Tingkat Slta PadaUmumnya
2. Bagi Sahabat Santri Yang Telah Lulus Slta Dan Tidak Melanjutkan Ke Tingkat Perkuliahan Dan Tidak
Mempunyai Kewajiban Menjadi Pengurus Maka Wajib Bertempat Bersama Santri Tingkat Slta
PadaUmumnya
Pasal 16
Batas Maksimal Area Santri
BAB VII
PENUTUP
1. Segala ketentuan yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian atas dasar
mufakat para pemegang kewenangan dalam pemutusan sanksi pelanggaran.
2. Peraturan ini diberlakukan sejak ditetapkan.
Ttd Ttd
PENGASUHPONDOK PESANTREN
BAHRUL ULUM PUTRA
Ttd