Anda di halaman 1dari 4

SOP (STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE)

1. SOP GURU TAHFIZH SANTRI PESANTREN TAHFIZH AZHAR CENTRE


GURU TAHFIZH adalah Tenaga Pendidik santri dalam menghafal Qur’an yang
diangkat oleh Pesantren dengan tugas menjalankan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi)
masing-masing sesuai dengan ketetapan yang telah ditetapkan.

A. GURU TAHFIZH
1. GURU TAHFIZH adalah Tenaga Pendidik santri dalam menghafal Qur’an yang
diangkat oleh Pesantren dengan perjanjian kerja;
2. GURU TAHFIZH akan dilakukan penilaian dan pengamatan selama kontrak
berlangsung;
3. Kontrak akan diperbahurui setiap tahunnya, apabila setelah dilakukan penilaian dan
pengamatan oleh Pesantren;
4. GURU TAHFIZH memiliki kewajiban yang sama dengan karyawan lainnya di
lingkungan Pesantren Tahfizh Azhar Centre Labuhanbatu Utara;
5. GURU TAHFIZH yang tidak memiliki loyalitas, disiplin dan prestasi, maka kontrak
kerjanya akan dipertimbangkan untuk tahun ajaran berikutnya.

B. JAM KERJA
1. Jam kerja GURU TAHFIZH melakukan pembinaan tahfizh santri 3 kali sehari :
a. Setelah Shubuh
b. Sebelum Ashar
c. Setelah Isya

C. PAKAIAN & PENAMPILAN


1. GURU TAHFIZH berpakaian syar’i sesuai dengan tata tertib Pesantren;
2. Penampilan GURU TAHFIZH harus syar’i, dan menutup aurat dengan sempurna.
Dengan kriteria sebagai berikut:
1) LAKI-LAKI :
a) Memakai pakaian rapi dan bersih;
b) Memakai peci hitam/lobe ketika berada di lingkungan pesantren;
c) Memangkas rambut dengan rapi dan tidak gondrong;
d) Dilarang memanjangkan kuku;
e) Dianjurkan memelihara jenggot dan mencukur kumis;
f) Tidak memakai perhiasan berlebihan;
g) Memastikan kondisi tubuh tetap fresh, rapi, bersih dan wangi.
1
2) PEREMPUAN :
a) Memakai pakaian seragam rapi, bersih, tidak transparan dan harus longgar;
b) Memakai jilbab syar’i yang lebarnya menutup dada, tidak terlalu tipis dan dengan
model yang tidak norak dan memakai manset tangan;

c) Tidak memakai perhiasan, make up dan parfum berlebihan;


d) Perhiasan yang dibolehkan adalah anting, 2 cincin dan jam tangan;
e) Dilarang memanjangkan kuku;
f) Memastikan kondisi tubuh tetap fresh, rapi, bersih dan wangi.

D. HAK & KEWAJIBAN


a. Kewajiban:
a) Memastikan santri binaannya menambah hafalan sesuai dengan kemampuan santri;
b) Melakukan controlling terhadap santri binaannya untuk melakukan Muroja’ah ± 5 kali
pada setiap hafalan baru dan lama;
c) Menguji kejujuran laporan hafalan santri dengan cara;
 Test Hafalan
 Berkoordinasi dengan pengasuh asrama menganai santri binaannya masing-masing
d) Ikut serta dalam hal memberi peringatan atau sanksi bagi santri yang tidak membawa
al-Qur’an dan muroja’ah ketika berada di lingkungan pesantren;
e) Setiap Pembina tahfizh memiliki tanggungjawab terhadap santri binaannya dalam hal:
 Menjadikan santri binaannya Hafizh Qur’an sesuai dengan kemampuan santri
masing-masing
 Menjadikan santri binaannya Hafizh Qur’an yang mutqin
 Menjadikan santri binaan Hafizh yang berakhlak qur’ani;
f) Membayar uang STM (insidentil);
g) Mengikuti Pengajian Bulanan (kondisional);
h) Menutup aurat sempurna, baik di lingkungan pesantren maupun di luar pesantren;
i) Mengikuti setiap kegiatan, yang diadakan oleh Pesantren;
j) Selamanya menjaga nama baik, sarana dan prasarana pesantren dengan baik.
k) Memberikan laporan bulanan perkembangan tahsin dan tahfizh santri ditujukan
kepada Direktur (Cc. Pimpinan Pesantren) meliputi :
 Jumlah hafalan
 Hafalan yang mutqin
 Kualitas tahsin
 Catatan karakter dan sikologi santri berikut solusinya.

2
b. HAK
a) Menerima honor setiap awal bulan (selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulannya)
sesuai dengan usulan Direktur yang disetujui oleh Pimpinan Pesantren;
b) Menerima reward atas kedisiplinan dan prestasi yang diraih;
c) Bertanya dan memberikan masukan yang bersifat membangun kepada Direktur dan
Pimpinan Pesantren;
d) Menerima dana bantuan STM sesuai dengan kreteria penerima STM.
E. PUNISH/SANKSI
Seluruh point dari kewajiban GURU TAHFIZH yang tidak dilaksanakan dengan baik
dan penuh tanggungjawab akan diberikan sanksi :
1) Mendapat teguran lisan dari Direktur dan dari struktural atasan (Pimpinan
Pesantren);
2) Apabila kesalahan dilakukan kembali akan mendapatkan SP 1 dan selanjutnya SP 2;
3) Apabila kesalahan dilakukan terus menerus akan mendapatkan SP 3 (Surat
Pemberhentian);
4) GURU TAHFIZH dapat diberhentikan dengan tidak hormat apabila melakukan
kesalahan fatal seperti :
 Mencemarkan nama baik pesantren
 Melakukan perbuatan asusila
 Melanggar norma-norma Islam

F. IZIN/MENINGGALKAN TUGAS
1) GURU TAHFIZH yang meninggalkan tugas karena suatu halangan,
menyampaikan permohonan izin kepada Direktur atau Pimpinan selambat-
lambatnya sehari sebelum izin;
2) Izin disampaikan melalui lisan atau tulisan;
3) Izin yang diajukan bisa dikabulkan atau tidak dikabulkan oleh Direktur atau
Pimpinan, mempertimbangkan alasan dan kondisi pesantren;
4) Jika izin dikabulkan, GURU TAHFIZH wajib melimpahkan tugasnya kepada Guru
tahfizh lainnya;
5) Budayakan berpamitan dengan teman sejawat;
6) Permohonan Cuti kerja disampaikan kepada Direktur melalui tulisan dan
ditembuskan kepada Pimpinan Pesantren.

G. FASILITAS GURU TAHFIZH


1) Mendapatkan gaji bulanan sesuai usulan Direktur yang disetujui oleh Pimpinan
Pesantren;
2) Mendapatkan THR sesuai ketetapan Pesantren;
3) Mendapatkan reward;

3
4) Mendapatkan pembinaan rutin;
5) Mendapatkan seragam;
6) Mendapatkan izin cuti sebagai berikut:
 Menikah : 7 hari kerja tanpa potongan gaji
 Melahirkan : 3 bulan, dan menerima 30 % gaji
 Mendampingi istri melahirkan 3 hari tanpa potongan gaji
 Keluarga terdekat meninggal 4 hari tanpa potongan gaji (Orangtua, Mertua,
Suami/Istri, Anak)

H. ATURAN TAMBAHAN
Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini diatur dalam keputusan Pimpinan Pesantren
selanjutnya.

Pesantren Tahfizh Azhar Centre Labuhanbatu Utara


Ditetapkan di : Damuli Pekan
Tanggal : 13 Januari 2022

Pimpinan,

H. M. IFDARSYAM RITONGA, Lc. M.HI

Anda mungkin juga menyukai