A. GURU TAHFIZH
1. GURU TAHFIZH adalah Tenaga Pendidik santri dalam menghafal Qur’an yang
diangkat oleh Pesantren dengan perjanjian kerja;
2. GURU TAHFIZH akan dilakukan penilaian dan pengamatan selama kontrak
berlangsung;
3. Kontrak akan diperbahurui setiap tahunnya, apabila setelah dilakukan penilaian dan
pengamatan oleh Pesantren;
4. GURU TAHFIZH memiliki kewajiban yang sama dengan karyawan lainnya di
lingkungan Pesantren Tahfizh Azhar Centre Labuhanbatu Utara;
5. GURU TAHFIZH yang tidak memiliki loyalitas, disiplin dan prestasi, maka kontrak
kerjanya akan dipertimbangkan untuk tahun ajaran berikutnya.
B. JAM KERJA
1. Jam kerja GURU TAHFIZH melakukan pembinaan tahfizh santri 3 kali sehari :
a. Setelah Shubuh
b. Sebelum Ashar
c. Setelah Isya
2
b. HAK
a) Menerima honor setiap awal bulan (selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulannya)
sesuai dengan usulan Direktur yang disetujui oleh Pimpinan Pesantren;
b) Menerima reward atas kedisiplinan dan prestasi yang diraih;
c) Bertanya dan memberikan masukan yang bersifat membangun kepada Direktur dan
Pimpinan Pesantren;
d) Menerima dana bantuan STM sesuai dengan kreteria penerima STM.
E. PUNISH/SANKSI
Seluruh point dari kewajiban GURU TAHFIZH yang tidak dilaksanakan dengan baik
dan penuh tanggungjawab akan diberikan sanksi :
1) Mendapat teguran lisan dari Direktur dan dari struktural atasan (Pimpinan
Pesantren);
2) Apabila kesalahan dilakukan kembali akan mendapatkan SP 1 dan selanjutnya SP 2;
3) Apabila kesalahan dilakukan terus menerus akan mendapatkan SP 3 (Surat
Pemberhentian);
4) GURU TAHFIZH dapat diberhentikan dengan tidak hormat apabila melakukan
kesalahan fatal seperti :
Mencemarkan nama baik pesantren
Melakukan perbuatan asusila
Melanggar norma-norma Islam
F. IZIN/MENINGGALKAN TUGAS
1) GURU TAHFIZH yang meninggalkan tugas karena suatu halangan,
menyampaikan permohonan izin kepada Direktur atau Pimpinan selambat-
lambatnya sehari sebelum izin;
2) Izin disampaikan melalui lisan atau tulisan;
3) Izin yang diajukan bisa dikabulkan atau tidak dikabulkan oleh Direktur atau
Pimpinan, mempertimbangkan alasan dan kondisi pesantren;
4) Jika izin dikabulkan, GURU TAHFIZH wajib melimpahkan tugasnya kepada Guru
tahfizh lainnya;
5) Budayakan berpamitan dengan teman sejawat;
6) Permohonan Cuti kerja disampaikan kepada Direktur melalui tulisan dan
ditembuskan kepada Pimpinan Pesantren.
3
4) Mendapatkan pembinaan rutin;
5) Mendapatkan seragam;
6) Mendapatkan izin cuti sebagai berikut:
Menikah : 7 hari kerja tanpa potongan gaji
Melahirkan : 3 bulan, dan menerima 30 % gaji
Mendampingi istri melahirkan 3 hari tanpa potongan gaji
Keluarga terdekat meninggal 4 hari tanpa potongan gaji (Orangtua, Mertua,
Suami/Istri, Anak)
H. ATURAN TAMBAHAN
Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini diatur dalam keputusan Pimpinan Pesantren
selanjutnya.
Pimpinan,