Anda di halaman 1dari 2

Tata Aturan Kunjungan Orang Tua Pondok Tahfidz Abdullah Bin Mas’ud

1. Setiap kujungan orang tua santri harus melalui ustadz pengasuh pondok
2. Orang tua/wali tidak diperkenankan membawa santri keluar dari lingkungan Pesantren,
kecuali mendapat surat izin dari Ustadz Pengasuh Pondok
3. Pertemuan dengan santri dilakukan di masjid.
4. Waktu kunjungan pada hari Jum’at mulai jam 07.00 dan berakhir selambatnya pukul 17.00
WITA, apabila melebihi dari waktu yang ditentukan, maka silahkan untuk meminta surat izin
ke pihak pesantren

Tata Aturan Pulang dan Kedatangan Santri Ke Pesantren Tahfidz Abdullah Bin Mas’ud

1. Waktu pulang santri adalah waktu libur yang telah ditentukan oleh pesantren. Yaitu :
Pembukaan Puasa Selama 2 Hari, Idul Fitri, dan Semester.
2. Santri tidak diizinkan pulang sendirian tanpa dijemput oleh Orang tua atau Wali yang sudah
terdaftar di Pesantren.
3. Santri hanya berhak dijemput oleh orang tua/ wali santri, atau keluarga dekat santri.
4. Bila penjemputan dipercayakan kepada orang lain, maka didahului pembicaraan resmi antara
orang tua/wali dengan pihak pesantren.
5. Santri tetap menjaga adab Islami. 
6. Jika santri pulang tidak sesuai dengan prosedur, maka dianggap sebagai pelanggaran dan
akan diberikan sanksi pendidikan oleh Pesantren.
7. Santri wajib hadir kembali ke pesantren tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Tata Aturan Perizinan Khusus Meningalkan / Keluar Pesantren  Abdullah Bin Mas’ud

Santri dapat diizinkan pulang atau meningalkan Pesantren untuk keperluan tertentu, yang mengharuskan santri
menginap di luar pesantren dengan ketentuan kasus sebagai berikut :
1. Kematian yang dimaksud dalam hal ini adalah kematian yang menimpa Orang Tua,
paman/bibi,kakek/nenek, dan saudara kandung
2. Pernikanhan yang dimaksud dalam hal ini adalah pernikahan : Orang Tua, paman/bibi, dan saudara
kandung.
3. Sakit keras yang dimaksud dalam hal ini adalah sakit parah atas diagnosa dokter yang menimpa Orang Tua,
kakek/nenek, dan saudara kandung
4. Berobat, Santri dapat diizinkan berobat keluar dari pesantren, dan penanganannya diserahkan kepada orang
tua/wali santri.
5. Kondisi khusus atas pertimbangan pesantren.

Anda mungkin juga menyukai