Anda di halaman 1dari 5

SOP KEAMANAN DI LINGKUNGAN SDIT SDIT AL-FALAAH RENGAT

Sdit SDIT Al-Falaah Rengat berkomitmen untuk memberikan rasa aman kepada semua warga sekolah. SDI SDIT AL-FALAAH RENGAT
mengusahakan lingkungan yang aman bagi semua warga sekolah baik ketika jam belajar di sekolah maupun di luar sekolah. Secara umum ada 4
faktor yang perlu diperhatikan yang saling berinteraksi menyebabkan kerugian ataupun pengendali kerugian.

1. Manusia (people)
2. Mesin (equipment)
3. Material
4. Lingkungan (environment)

KEAMANAN SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAH

A. Jam pagi/ kedatangan siswa

STANDAR MUTU KETERANGAN


NO RINCIAN KEGIATAN PELAKSANA
OUT PUT WAKTU ALAT
Security menempatkan diri di a. Kendaraan pengantar siswa tidak diperkenankan berhenti tepat
trotoar depan pagar sekolah di depan gerbang masuk sekolah. Bila terjadi penurrunan di
untuk mengatur lalu lintas rompi keamanan, cone, depan gerbang masuk sekolah, diarahkan untuk menurunkan
kendaraan pengantar siswa peluit, memasang tanda siswa di titik yang dianggap aman sehingga tidak terjadi
Guru Piket pukul
1. menuju sekolah. Sedangkan mobil dilarang berhenti, konsentrasi kendaraan yang mengakibatkan kemacetan.
dan Security 06.45
Guru Piket menempatkan diri di dan memakai seragam b. Jika kendaraan pengantar menurunkan siswa di seberang jalan,
depan gerbang masuk lengkap maka Scurity berusaha membantu untuk mengamankan siswa
menyambut siswa yang masing- saat meyebrangi jalan.
masing berseragam lengkap.
a. Semua siswa kelas 1-3 bersalaman dengan guru piket baik
Siswa masuk melalui gerbang
Siswa dan ustadz maupun ustadzah
2. masuk sekolah bersalaman
Guru b. Siswa kelas 4-6 hanya bersalaman dengan guru sesama jenis
dengan guru piket.
saja.
Guru piket menutup pintu
gerbang saat terdengar suara bel
halaqah tahfidz serta
Guru Piket pukul
3. mengarahkan siswa yang telah Bel otomatis
dan Security 07.30
hadir untuk mengikuti halaqah
tahfidzul Quran bersama
dengan musyrif
B. SOP Keamanan Selama Pembelajaran
1. Selama Kegiatan Pembelajaran, tanggungjawab keamanan siswa berada pada guru pelaksana Pembelajaran sesuai yang dijadwalkan bagian kurikulum.
2. Semua guru dan karyawan mempunyai tanggungjawab atas keamanan siswa, terlepas sebagai guru piket ataupun tidak. Ketika menjalankan
tugas Guru Piket, guru dan karyawan melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Apabila melihat aktivitas yang membahayakan,
guru dan karyawan berkewajiban mengingatkan sampai siswa melakukan aktivitas dengan aman.
3. Selama pembelajaran berlangsung, Scurity menjaga Pintu gerbang agar tetap tertutup. Bila Orang luar tidak diperkenankan masuk ke lingkungan sekolah
kecuali atas izin dari pihak sekolah. Semua tamu melapor ke satpam sekolah, kemudian diantarkan kepada front office. Jika tamu diperkenankan keliling
sekolah maka tamu didampingi oleh guru piket.
4. Ketika ke kamar kecil siswa pergi secara bergantian, guru mengatur sirkulasi izin ke kamar kecil maksimal 2 orang.
5. Waktu istirahat, siswa bermain di luar kelas. Guru Piket menjalankan tugas pengawasan keamanan aktifitas siswa di sisi dalam gedung, sedangkan Scurity
mengawasi siswa yang bermain di halaman sekolah
6. Keamanan siswa saat Pergantian aktifitas dari outdoor seperti PJOK, praktek wudhu dll, menuju indoor atau sebaliknya menjadi
tanggungjawab guru pengampu pelajaran saat itu.

C. Jam Kepulangan siswa

STANDAR MUTU KETERANGAN


NO RINCIAN KEGIATAN PELAKSANA
OUT PUT WAKTU ALAT
Security menempatkan diri rompi keamanan, cone, a. Kendaraan Penjemput siswa tidak diperkenankan memasuki
memantau arus lalu lintas, peluit, memasang tanda halaman sekolah dan atau berhenti tepat di depan gerbang
pukul
1. sedangkan guru piket mobil dilarang berhenti, masuk sekolah.
13.30
menempatkan diri di halaman dan memakai seragam b. Security bertugas mengarahkan kendaraan penjemput di
sekolah. lengkap tempat yang aman sehingga tidak terjadi konsentrasi kendaraan
Pukul 14.00 Security dan guru piket yang mengakibatkan kemacetan atau siswa harus menyebrang
mengkonsentrasikan siswa di menuju tempat kendaraan berhenti.
2
halaman sekolah untuk menunggu c. Penjemput secara langsung dapat memanggil siswa atau
penjemputan. meminta Security dan Guru Piket untuk memanggil siswa yang
Siswa yang telah dijemput oleh akan dijemput.
2. Pengeras suara
wali, dapat langsung pulang.
Ketentuan dan Pengendalian Kemungkinan
a. Jika siswa yang dijemput oleh selain walinya, Security dan Guru Piket harus mencatat dalam buku piket, dengan siapa siswa pulang memberitahukannya kepada orang tua
siswa.
b. Overtime berlaku ketika penjemputan diatas pk. 14.45. Security dan guru piket menghubungi wali murid bahwa siswa sedang menunggu penjemputan.
D. Keamanan Siswa dari Cuaca

STANDAR MUTU KETERANGAN


NO RINCIAN KEGIATAN PELAKSANA
OUT PUT WAKTU ALAT
SOP Keamanan saat Musim Kemarau
Penyiraman halaman sekolah minimal Siswa menggunakan masker ketika bermain di luar jika
dilakukan sesering mungkin. Petugas pagi hari, diperlukan.
1. Pipa, air,
Kebersihan & istiraht
ke 2
SOP Keamanan saat Musim Hujan
dengan memberikan karpet/ keset anti licin di lorong menuju ke
Sarpra & kelas. Di depan pintu kelas dan pintu kantor diusahakan 2 keset
Sekolah mengusahakan lantai agar
1. Petugas
tidak licin untuk basah dan anti licin, serta keset kain untuk mengeringkan
Kebersihan kaki.
Sekolah menyediakan jas hujan Guru mengkondisikan siswa untuk tidak berlari atau bermain
Sarpra &
2. untuk seluruh guru dan satu payung yang rawan seperti dorong-dorongan, perang-perangan, atau
Security
hujan di setiap kelas. hujan-hujanan.
Ketentuan dan Pengendalian Kemungkinan
a. Jika kondisi cuaca ekstrim seperti abu vulkanik, atau asap, maka sekolah diliburkan atau melihat situasi dan kondsi.

E. KEAMANAN SISWA DARI ALAT DAN BAHAN KIMIA

1. Siswa tidak diperbolehkan bermain menggunakan benda-benda yang bisa membahayakan siswa maupun orang lain seperti tongkat,batang
/ranting pohon, besi, dan benda tajam
2. Sarpras sekolah memperhatikan safety dengan meminimalisasi sudut/ melapisi sudut dengan benda lunak (finel).
3. Alat untuk berkebun atau pertukangan disimpan digudang dan dikunci setelah pemakaian selesai sehingga tidak terjangkau oleh siswa
4. Bahan-bahan kimia termasuk cat dan tiner ada tempat khusus untuk menyimpan dan dijauhkan dari jangkauan siswa. Siswa tidak
diperkenankan untuk mengambil dan mengembalikan sendiri bahan kimia.
5. Apabila siswa terpaksa menggunakan gunting, pisau atau benda tajam yang lain maka harus ada pendataan dan pantauan penggunaan oleh
guru masing-masing
6. Siswa tidak diperbolehkan melakukan tindakan-tindakan eksterim yang mimicu terjadinya kecelakaan seperti berlari di lorong ataupun
ditangga, memanjat pagar dan trails dan sejenisnya atupun melakukan aksi perang-perangan fisik. Siswa wajib menggunakan sepatu dan
berganti kaos apabila bermain bola dilapangan.
7. Apabila terjadi gempa/ kebakaran, siswa dievakuasi di zona aman yang ada di sekolah. Sekolah melakukan latihan penanggulangan bencana
minimal 1 tahun sekali.

F. KEAMANAN SISWA KETIKA OUTING DAN AKTIVITAS DI LUAR SEKOLAH

1. Pihak sekolah melakukan survey tempat sebelum ada field study dan mengisi lembar observasi lokasi kegiatan (lih. Juknis observasi)
2. Rasio pemandu dan siswa adalah sebagai berikut: Kelas atas 1:10, kelas bawah 1:8
3. Pemandu menyediakan kotak P3K setiap outing
4. Siswa memakai pakaian yang mudah dikenal dan menjadi ciri khas sekolah semisal seragam sekolah atau vest dengan warna yang mencolok
5. Ketika naik turun kendaraan posisi pintu angkutan/ Bus untuk keluar masuk siswa tidak menghadap ke jalan tetapi menghadap ke sisi
pinggir jalan. Di dalam Bus minimal terdapat 2 orang dewasa membersamai para siswa. Siswa dipastikan duduk selama perjalanan dan
turun dari kendaraan ketika kendaran sudah benar-benar berhenti. Pemandu mengabsen/menghitung jumlah siswa yang naik dan yang turun
kendaraan, memastikan siswa tidak ada yang tertinggal.
6. Pemandu memastikan setiap anak berada dalam pengawasan dan dalam zona aman termasuk ketika siswa harus menyeberang jalan.
Apabila pemandu harus meninggalkan siswa untuk sementara maka ada pemandu yang lain yang diminta membantu mengawasi para siswa.

G. KETIKA TERJADI KECELAKAAN

1. Ketika terjadi kecelakaan baik di lingkngan sekolah maupun di luar sekolah maka petugas UKS yang piket melakukan aksi P3K kemudian
mencatata kejadian kecelakaan penyebab, kronologi kejadian dan upaya yang dilakukan sekolah di buku laporan kecelakaan yang berada
di UKS. Apa bila petugas tidak yakin atau terjadi kondisi yang serius, maka petugas membawa RS terdekat (PKU MUh Kotagede) untuk
dilakukan pemeriksaan berlanjut. Petugas menghubungi orang tua dan menginformasikan bahwa ananda sedang dilakukan tindakan P3K
di RS tersebut dan melaporkan kejadian termasuk upaya yang sudah dilakukan sekolah. Tindakan lanjutan oleh sekolah berupa homevisit
oleh wali kelas.
2. Biaya untuk P3K di rumah sakit ditanggung oleh sekolah.

H. KETIKA TERJADI INCIDENT

1. Apabila terjadi insiden baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah yang berupa kekerasan mental ataupun kekerasan fisik, maka
pemandu, guru, atau supervisor yang bertanggung jawab mencatat pada buku laporan peristiwa (Incident Report).
2. Guru, pemandu, atau supervisor melakukan aksi cepat tanggap sesuai insiden yang terjadi bisa berupa nasihat, mempertemukan antara
siswa yang terlibat, atau memberikan time Out berupa berdiri disamping lapangan selama beberapa menit dan catatan peringatan kartu
hijau, kunin, atau merah yang kemudian akan dilanjutkan informasi tersebut kepada wali kelas. Wali kelas akan melanjutkan dan
memfollowup insiden yang terjadi dengan mempertemukan semua siswa yang terlibat untuk diselesaikan masalahnya atau jika perlu
diteruskan dalam aktivitas class meeting. Pelaporan dilakukan tidak lebih dalam 24 jam.
3. Jika terjadi insiden, wali kelas akan menyampaikan informasi kepada orang tua yang terkait dengan catatan informasi kepada orang tua
tentang insiden yang terjadi dan melaoporkan usaha yang dilakukan sekolah untuk menyelesaikan masalah insiden tersebut sehingga orang
tua tahu apakah masalahnya sudah terselesaikan atau belum dan upaya apa yang bisa dilakukan orang tua di rumah terkait masalah insiden
tersebut. Catatan bisa dalam bentuk buku catatan khusus untuk siswa atau buku komunikas sehingga ada record bahwa masalah juga telah
tersampaikan kepada orang tua.

Anda mungkin juga menyukai