Anda di halaman 1dari 20

2

BUKU
Program
TAHFIDZUL

SETORAN
TAHFIDZ
Nama:
______________________
MENGHAFAL TERASA NI'MAT,
CARANYA....?

Berikut ini adalah delapan hal yang insyaaAllah


membuat kita merasa nikmat menghafal Al-Qur’an.
Tips ini kami dapatkan dari ust. Deden
Makhyaruddin yang menghafal 30 juz dalam 19 hari
(setoran) dan 56 hari untuk melancarkan. Tapi
uniknya, beliau mengajak kita untuk berlama-lama
dalam menghafal.
Pernah beliau menerima telepon dari seseorang
yang ingin memondokkan anaknya di pesantren
beliau…
“Ustadz, menghafal di tempat antum tu berapa lama
untuk bisa khatam?”
“SEUMUR HIDUP”, jawab ust. Dede santai.
Meski bingung, Ibu itu tanya lagi, “Targetnya,
Ustadz?”
“Targetnya HUSNUL KHOTIMAH, MATI DALAM
KEADAAN PUNYA HAFALAN.”
“Mmm…kalo pencapaiannya, Ustadz?”, Ibu itu terus
bertanya.
“Pencapaiannya adalah DEKAT DENGAN ALLAH”,
kata ust. Deden tegas.

Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 1


Menggelitik, tapi sarat makna. Prinsip beliau :
CEPAT HAFAL itu datangnya dari ALLAH, INGIN
CEPAT HAFAL (bisa jadi) datangnya dari SYETAN.
Sebelum membaca lebih jauh, saya harap anda
punya komitmen terlebih dahulu untuk meluangkan
waktu satu jam per hari khusus untuk qur’an.
Kapanpun itu, yang penting durasi satu jam.
Mau tahu lebih lanjut, yuk kita pelajari delapan
prinsip dari beliau beserta sedikit penjelasan dari
saya.

1. MENGHAFAL TIDAK HARUS HAFAL


Allah memberi kemampuan menghafal dan
mengingat yang berbeda-beda pada tiap orang.
Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari
Hafs -yang mana bacaan kita merujuk pada
riwayatnya- yaitu Imam Asim menghafal Al-
Quran dalam kurun waktu 20 tahun.
Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi
bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi)
yang sudah kita agendakan HANYA untuk
menghafal.

2. BUKAN UNTUK DIBURU-BURU, BUKAN


UNTUK DITUNDA-TUNDA

Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 2


Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari
jam 6 sampe jam 7 adalah WAKTU KHUSUS
untuk menghafal misalnya, maka berapapun
ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah.
Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat
pertama belum benar-benar kita hafal. Nikmati
saja saat-saat ini. Saat dimana kita
bercengkrama dengan Allah. satu jam lho.
Masak untuk urusan duniawi delapan jam betah
:) . Inget, satu huruf melahirkan sepuluh pahala
bukan?
So, jangan buru-buru. Tapi ingat, juga bukan
untuk ditunda-tunda. Habiskan saja durasi
menghafal secara ‘PAS’.

3. MENGHAFAL BUKAN UNTUK KHATAM, TAPI


UNTUK SETIA BERSAMA QUR’AN.
Kondisi HATI yang tepat dalam menghafal
adalah BERSYUKUR bukan BERSABAR. Tapi
kita sering mendengar kalimat “Menghafal
emang kudu sabar”, ya kan? Sebenarnya gak
salah, hanya kurang pas saja. Kesannya ayat-
ayat itu adalah sekarung batu di punggung kita,
yang cepat-cepat kita pindahkan agar segera
terbebas dari beban (khatam). Bukankah di awal
Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 3
surat Thoha Allah berfirman bahwa Al-Qur’an
diturunkan BUKAN SEBAGAI BEBAN. Untuk
apa khatam jika tidak pernah diulang? Setialah
bersama Al-Qur’an.

4. SENANG DIRINDUKAN AYAT


Ayat-ayat yang sudah kita baca berulang-ulang
namun belum juga nyantol di memory,
sebenarnya ayat itu lagi kangen sama kita.
Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you
too…” hehe. Coba dibaca arti dan tafsirnya. Bisa
jadi ayat itu adalah ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’
kita. Jangan buru-buru suntuk dan sumpek
ketika gak hafal-hafal. Senanglah jadi orang
yang dirindukan ayat.

5. MENGHAFAL SESUAP-SESUAP
Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita
sedang memakannya, bukan sebelum makan
bukan pula setelahnya. Nikmatnya menghafal
adalah ketika membaca berulang-ulang. Dan
besarnya suapan juga harus pas di volume
mulut kita agar makan terasa nikmat. Makan
pake sendok teh gak nikmat karena terlalu
sedikit, makan pake centong nasi bikin muntah

Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 4


karena terlalu banyak. Menghafal-pun demikian.
Jika “’amma yatasa alun” terlalu panjang, maka
cukuplah “’amma” diulang-ulang. Jika terlalu
pendek maka lanjutkanlah sampai “’anin nabail
‘adzhim” kemudian diulang-ulang. Sesuaikan
dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-
masing anda.

6. FOKUS PADA PERBEDAAN, ABAIKAN


PERSAMAAN
“Fabi ayyi alaa’i rabbikuma tukadz dziban” jika
kita hafal 1 ayat ini, 1 saja! maka sebenarnya
kita sudah hafal 31 ayat dari 78 ayat yg ada di
surat Ar-Rahman. Sudah hampir separuh surat
kita hafal. Maka ayat ini dihafal satu kali saja,
fokuslah pada ayat sesudahnya dan
sebelumnya yang merangkai ayat tersebut.

7. MENGUTAMAKAN DURASI
Seperti yang dijelaskan di atas, komitmenlah
pada DURASI bukan pada jumlah ayat yang
akan dihafal. Ibarat argo taxi, keadaan macet
ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang
tetap. Serahkan satu jam kita pada Allah..
syukur-syukur bisa lebih dari satu jam. Satu jam

Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 5


itu gak sampe 5 persen dari total waktu kita
dalam sehari loh! Lima persen untuk Al-Quran,
harus bisa dong ah…

8. PASTIKAN AYATNYA BERTAJWID


Cari guru yang bisa mengoreksi bacaan kita.
Bacaan tidak bertajwid yang ‘terlanjur’ kita hafal
akan sulit dirubah/diperbaiki di kemudian hari
(setelah kita tahu hukum bacaan yang
sebenarnya). Jangan dibiasakan otodidak dalam
hal apapun yang berkaitan dengan Al-Qur’an;
membaca, mempelajari, mentadabburi, apalagi
mengambil hukum dari Al-Quran.

Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 6


METODE MENGHAFAL DI SEKOLAH

1. Sebelum memulai menghafal, selama


dua hari siswa membaca surat yang
akan dihafalkan dari awal sampai akhir.
2. Setelah membaca secara keseluruhan,
siswa mulai menghafalkan dengan cara
memperbaiki terlebih dahulu
bacaannya baru menghafalkannya.
3. Apabila siswa telah selesai menghafal
maka dua hari berikutnya siswa
mengulang-ngulang surat tersebut
secara penuh.
4. Kemudian siswa akan mulai menghafal
surat selanjutnya dengan metode yang
sama.

Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 7


JADWAL MURAJA’AH DI SEKOLAH DAN
RUMAH

Selasa Rabu Kamis

 minimal satu surat dan maksimal tidak


terbatas, dimuraja’ah di rumah pada hari
Sabtu dan Ahad

Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 8


Bulan: __________________

Paraf
Tgl Surat Ayat
Orang Tua Pembimbing

Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 9


Paraf
Tgl Surat Ayat
Orang Tua Pembimbing

Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 1


0
Paraf
Tgl Surat Ayat
Orang Tua Pembimbing

Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 1


1
Paraf
Tgl Surat Ayat
Orang Tua Pembimbing

Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 1


2
Paraf
Tgl Surat Ayat
Orang Tua Pembimbing

Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 1


3
Paraf
Tgl Surat Ayat
Orang Tua Pembimbing

Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 1


4
Paraf
Tgl Surat Ayat
Orang Tua Pembimbing

Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 1


5
Paraf
Tgl Surat Ayat
Orang Tua Pembimbing

Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 1


6
Paraf
Tgl Surat Ayat
Orang Tua Pembimbing

Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 1


7
Paraf
Tgl Surat Ayat
Orang Tua Pembimbing

Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 1


8
Membaca Al-Qur’an setelah waktu
sholat Maghrib dan Subuh itu
dapat meningkatkan kecerdasan
otak sampai 80 %.Hal ini karena
ada pergantian dari siang ke
malam dan dari malam ke siang
hari. Disamping itu, ada tiga
aktivitas sekaligus, yakni
membaca, melihat dan
mendengar.
Tahfidzul Qur’an Hikmatul Amanah| 1
9

Anda mungkin juga menyukai