Anda di halaman 1dari 6

2016/2017

SEKOLAH ISLAM IBNU HAJAR

Program SMP

Nama: _____________
Kelas : _____________

[BUKU MUTABA’AH]
MENGHAFAL TERASA NI'MAT, CARANYA....?

Berikut ini adalah delapan hal yang insyaaAllah membuat kita merasa nikmat menghafal Al-Qur’an.
Tips ini kami dapatkan dari ust. Deden Makhyaruddin yang menghafal 30 juz dalam 19 hari (setoran)
dan 56 hari untuk melancarkan. Tapi uniknya, beliau mengajak kita untuk berlama-lama dalam
menghafal.
Pernah beliau menerima telepon dari seseorang yang ingin memondokkan anaknya di pesantren
beliau…
“Ustadz, menghafal di tempat antum tu berapa lama untuk bisa khatam?”
“SEUMUR HIDUP”, jawab ust. Dede santai.
Meski bingung, Ibu itu tanya lagi, “Targetnya, Ustadz?”
“Targetnya HUSNUL KHOTIMAH, MATI DALAM KEADAAN PUNYA HAFALAN.”
“Mmm…kalo pencapaiannya, Ustadz?”, Ibu itu terus bertanya.
“Pencapaiannya adalah DEKAT DENGAN ALLAH”, kata ust. Deden tegas.
Menggelitik, tapi sarat makna. Prinsip beliau : CEPAT HAFAL itu datangnya dari ALLAH, INGIN CEPAT
HAFAL (bisa jadi) datangnya dari SYETAN.
Sebelum membaca lebih jauh, saya harap anda punya komitmen terlebih dahulu untuk meluangkan
waktu satu jam per hari khusus untuk qur’an. Kapanpun itu, yang penting durasi satu jam.
Mau tahu lebih lanjut, yuk kita pelajari delapan prinsip dari beliau beserta sedikit penjelasan dari
saya.
1. MENGHAFAL TIDAK HARUS HAFAL
Allah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yang berbeda-beda pada tiap orang. Bahkan
imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs -yang mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya-
yaitu Imam Asim menghafal Al-Quran dalam kurun waktu 20 tahun. Target menghafal kita bukanlah
‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yang sudah kita agendakan HANYA
untuk menghafal.
2. BUKAN UNTUK DIBURU-BURU, BUKAN UNTUK DITUNDA-TUNDA
Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 adalah WAKTU KHUSUS untuk
menghafal misalnya, maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah. Jangan buru-
buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar-benar kita hafal. Nikmati saja saat-saat ini.
Saat dimana kita bercengkrama dengan Allah. satu jam lho. Masak untuk urusan duniawi delapan
jam betah :) . Inget, satu huruf melahirkan sepuluh pahala bukan?
So, jangan buru-buru. Tapi ingat, juga bukan untuk ditunda-tunda. Habiskan saja durasi menghafal
secara ‘PAS’.

SEKOLAH ISLAM IBNU HAJAR | Program SMP


3. MENGHAFAL BUKAN UNTUK KHATAM, TAPI UNTUK SETIA BERSAMA QUR’AN.
Kondisi HATI yang tepat dalam menghafal adalah BERSYUKUR bukan BERSABAR. Tapi kita sering
mendengar kalimat “Menghafal emang kudu sabar”, ya kan? Sebenarnya gak salah, hanya kurang
pas saja. Kesannya ayat-ayat itu adalah sekarung batu di punggung kita, yang cepat-cepat kita
pindahkan agar segera terbebas dari beban (khatam). Bukankah di awal surat Thoha Allah berfirman
bahwa Al-Qur’an diturunkan BUKAN SEBAGAI BEBAN. Untuk apa khatam jika tidak pernah diulang?
Setialah bersama Al-Qur’an.
4. SENANG DIRINDUKAN AYAT
Ayat-ayat yang sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, sebenarnya
ayat itu lagi kangen sama kita. Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you too…” hehe. Coba
dibaca arti dan tafsirnya. Bisa jadi ayat itu adalah ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita. Jangan buru-buru
suntuk dan sumpek ketika gak hafal-hafal. Senanglah jadi orang yang dirindukan ayat.
5. MENGHAFAL SESUAP-SESUAP
Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan
pula setelahnya. Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang-ulang. Dan besarnya
suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat. Makan pake sendok teh gak
nikmat karena terlalu sedikit, makan pake centong nasi bikin muntah karena terlalu banyak.
Menghafal-pun demikian. Jika “’amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah “’amma”
diulang-ulang. Jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “’anin nabail ‘adzhim” kemudian
diulang-ulang. Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.
6. FOKUS PADA PERBEDAAN, ABAIKAN PERSAMAAN
“Fabi ayyi alaa’i rabbikuma tukadz dziban” jika kita hafal 1 ayat ini, 1 saja! maka sebenarnya kita
sudah hafal 31 ayat dari 78 ayat yg ada di surat Ar-Rahman. Sudah hampir separuh surat kita hafal.
Maka ayat ini dihafal satu kali saja, fokuslah pada ayat sesudahnya dan sebelumnya yang merangkai
ayat tersebut.
7. MENGUTAMAKAN DURASI
Seperti yang dijelaskan di atas, komitmenlah pada DURASI bukan pada jumlah ayat yang akan
dihafal. Ibarat argo taxi, keadaan macet ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang tetap.
Serahkan satu jam kita pada Allah.. syukur-syukur bisa lebih dari satu jam. Satu jam itu gak sampe 5
persen dari total waktu kita dalam sehari loh! Lima persen untuk Al-Quran, harus bisa dong ah…
8. PASTIKAN AYATNYA BERTAJWID
Cari guru yang bisa mengoreksi bacaan kita. Bacaan tidak bertajwid yang ‘terlanjur’ kita hafal akan
sulit dirubah/diperbaiki di kemudian hari (setelah kita tahu hukum bacaan yang sebenarnya). Jangan
dibiasakan otodidak dalam hal apapun yang berkaitan dengan Al-Qur’an; membaca, mempelajari,
mentadabburi, apalagi mengambil hukum dari Al-Quran.

SEKOLAH ISLAM IBNU HAJAR | Program SMP


METODE MENGHAFAL DI SEKOLAH
1. Sebelum memulai menghafal, selama dua hari siswa membaca surat yang akan
dihafalkan dari awal sampai akhir.
2. Setelah membaca secara keseluruhan sambil disampaikan kandungan surat secara
umum, siswa mulai menghafalkan dengan cara memperbaiki terlebih dahulu
bacaannya baru menghafalkannya.
3. Apabila siswa telah selesai menghafal maka dua hari berikutnya siswa mengulang-
ngulang surat tersebut secara penuh.
4. Kemudian siswa akan mulai menghafal surat selanjutnya dengan metode yang sama.

JADWAL MURAJA’AH DI SEKOLAH DAN RUMAH

Senin Selasa Rabu Kamis Sabtu dan Ahad


Al Mulk Al Qolam Al Haqqah Al Ma’arij
Juz 30*
Hadits 1 Hadits 3 Hadits 2 & 4 Hadits 5 & 6
*minimal satu surat dan maksimal tidak terbatas, dimuraja’ah di rumah pada hari Sabtu dan
Ahad

SEKOLAH ISLAM IBNU HAJAR | Program SMP


Bulan: __________________

Tanggal Surat Ayat Sholat Dhuha Paraf

SEKOLAH ISLAM IBNU HAJAR | Program SMP


Membaca Al-Qur’an setelah waktu sholat Maghrib dan
Subuh itu dapat meningkatkan kecerdasan otak sampai 80
%.Hal ini karena ada pergantian dari siang ke malam dan
dari malam ke siang hari. Disamping itu, ada tiga aktivitas
sekaligus, yakni membaca, melihat dan mendengar.

SEKOLAH ISLAM IBNU HAJAR | Program SMP

Anda mungkin juga menyukai