Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Syifa Fauziah

NIM : 20312345

Semester : 5D (PAI)

1. A. Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah berfungsi membentuk manusia


Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan intern dan antar
umat beragama. Pembelajaran PAI di sekolah, dan juga madrasah, menuntut sebuah
model pembelajaran yang harus menyentuh aspek-aspek potensi berpikir, kejiwaan,
tindakan, dan bahkan pola hubungan sosial kemasyarakatan dalam sebuah komunitas
besar sebagai sebuah bangsa.
Maka dari itu menurut pedapat saya pengtinya bagi calon pendidik untuk
mempelajari Studi Materi Tingkat Memengah Pertama, yang dimana dengan kita
mempelajarinya dapat mengetahui gambaran pada saat melaksanakan proses
pembelajaran PAI pada sekolah tingga menengah pertama nantinya. Didalam mata
kuliah STUMA ini juga kita mengetahui banyaknya metode serta model pembelajaran
agar mengetahui cara untuk menyampaikan materi dengan lebih menarik.
Dengan demikian kita tidak akan merasa kesulitan lagi untuk mengajar karena
kita sudah memiliki bekal dan sudah mengetahui model atau metode apa yang akan
cocok dan efisien dalam menerangkan materi. Sehingga guru dapat membantu siswa
memenuhi kriteria standar kompetensi kelulusan dengan baik.

B. Menurut saya urgensi dalam mempelajari KD, KI, dan Indikator merupakan
hal yang sangat penting dilakukan oleh para calon guru sebelum terjun
melakasanakan proses pembelajaran kepada peserta didik. Dimana tugas utama guru
dalam melaksanakan desain pembelajaran adalah diawali degan bagaimana guru
mampu mengalisis kompetensi yang diamanatkan oleh kurikulum. Sehingga guru
sendiri bisa dengan tepat merumuskan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Dan indikator pencapaian kompetensi dirumuskan oleh guru untuk melihat
sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik dalam pembelajara yang sedang
dilakukan. Dengan mempelajari KD, KI, dan Indikator pembelajaran, calon guru
dapat mempersiapkan peserta didik lulus dengan memenuhi syarat standar kompetensi
kelulusan yang ditetapkan.

2.
a. Taksonomi bloom adalah struktur hierarki yang mengidentifikasi keterampilan
berpikir mulai dari jenjang yang rendah hingga jenjang yang tinggi. Taksonomi
Bloom pertama kali diterbitkan pada tahun 1956 oleh seorang psikolog pendidikan
yaitu Benjamin Bloom. Kemudian pada tahun 2001 direvisi oleh Krathwohl dan
para ahli aliran kognitivisme. Hasil revisi ini yang kita kenal dengan nama Revisi
Taksonomi Bloom. Revisi yang dibuat hanya pada ranah kognitif dengan
menggunakan kara kerja.
Taksonomi bloom dan revisinya merupakan tingkatan yang digunakan sebagai
panduan guru dalam menyusun soal untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Perbaikan dalam revisi taksonomi bloom dapat dijadikan acuan dalam menyusun
soal mulai dari jenjang terendah (mengingat) sampai jenjang tertinggi
(mengkreasi). adi, Taksonomi Bloom baru versi Kreathwohl pada ranah kognitif
terdiri dari enam level: remembering [mengingat], understanding [memahami],
applying [menerapkan], analyzing [menganalisis, mengurai], evaluating [menilai]
dan creating [mencipta]. Revisi Krathwohl ini sering digunakan dalam
merumuskan tujuan belajar yang sering kita kenal dengan istilah C1 sampai
dengan C6. Perubahan istilah dan pola level taksonomi bloom dapat digambarkan
sebagai berikut:

b. Pengetahuan faktual merupakan pengetahuan yang harus dimiliki peserta didik


jika mereka akan dikenalkan dengan suatu disiplin ilmu atau untuk memecahkan
masalah apapun di dalamnya yang berkaitan dengan pernyataan yang benar karena
sesuai dengan kenyataan yang sebenernya.
Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan mengenai skema, model,
atau teori eksplisit dan implisit dalam model psikologi kognitif yang berbeda.
Skema, model, dan teori menunjukan pengetahuan yang seseorang miliki
mengenai bagaimana pokok bahasan tertentu diatur dan disusun, bagaimana
bagian atau potongan informasi yang berbeda saling berhubungan dan berkaitan
dalam suatu cara yang sistematis, bagaimana bagian-bagian ini berfungsi bersama-
sama.
Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan mengenai bagaimana
melakukan sesuatu. Pengetahuan prosedural sering mengambil bentuk dari suatu
rangkaian langkah-langkah yang akan diikuti.

c. Hubungan antara tiga dimensi tersebut dengan taksonomi bloom sangatlah


berkaitan, yang dimana Untuk merumuskan tujuan pembelajaran, harus diketahui
terlebih dahulu pengetahuan dan proses kognitif yang mesti dipelajari dan
dimiliki. Taksonomi Bloom ada beberapa hal yang mennjadi fokus utama
diantaranya bagaimana memilih dan merancang instrumen-instrumen asesmen
yang menghasilkan informasi yang akurat tentang seberapa bagus hasil belajar
siswa sehingga guru dapat yakin bahwa tujuan, aktivitas pembelajaran dan
asesmennya saling bersesuaian. Dalam mengukur kemampuan kognitif peserta
didik dalam berfikir, seorang pendidik dapat mengamatinya dengan melakukan
kombinasi dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Karena untuk proses
dimensi kognitif tingkat tinggi tidak hanya terbatas pada satu dimensi tertentu
melainkan harus adanya kombinasi antara dimensi proses kognitif mulai dari C4
(menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta) dengan dimensi
pengetahuan tertinggi yaitu (konseptual, prosedural, dan metakognitif). Untuk itu
dalam perumusan indikator pembelajaran di luar komponen tersebut menurut
taksonomi bloom revisi tidak dapat dianggap sebagai tahap hots.

d. Kelas 7
- Faktual: Sejarah nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 rabiul awal tahun gajah.
dilahirkan dalam keluarga bani hasyim di mekah. Ayahnya bernama Abdullah
bin Abdul muthalib, ibunya bernama Aminah binti Wahab, kakenya bernama
Abdul Muthalib, pamannya bernama abu Abu Thalib. Al-Qur’an sebagai
sumber atas kelahiran nabi Muhammad SAW, seperti dalam Al-Qura”an surat
Ali imran ayat 81.

- Konseptual: Wudhu secara bahasa adalah etimologi kata Al- Wadha‟ah yang
memiliki arti kebersihan dan kecerahan. Sementara menurut istilah, wudu
adalah menyucikan diri dari hadas kecil dengan membasuh anggota badan
tertentu seperti wajah, dua tangan, kepala, hingga dua kaki. Hukum
pelaksanaan wudu dapat bersifat wajib maupun sunah.

- Prosedural: tata cara sholat munfarid


1. Niat sholat munfarid
2. Takbiratul ikhram
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca al-fatihah dan surah
5. Rukuk dan Tuma’ninah
6. Iktidal dengan Tuma’ninah
7. Sujud dengan tuma’ninah
8. Duduk diantara dua sujud
9. Sujud kedua
10. Berdiri lagi menunaikan rakaat yang kedua dan seterusnya
11. Tasyahud awal
12. Tasyahud akhir
13. Salam

 Kelas 8
- Faktual: hukum bacaan qolqolah
Huruf qolqolah terdiri dari 5 huruf yaitu: ‫ ق‬,‫ ط‬,‫ د‬,‫ ج‬,‫ب‬. bacaan qolqolah
terbagi menjadi 2 macam yaitu qolqolah kubra ialah qolqolah yang terletak
diakhir kalimat dan sugro ialah qolqolah yang terletak dipertetengahan
kalimat. Hukum bacaan qolqolah ialah memantulkan.

- Konseptual: Shalat sunnah Rawatib


Dalam shalat sunah rawatib memiliki dua sebutan yang berbeda tergantung
dengan waktu dilaksanakannya. Apabila salat sunah rawatib dikerjakan
sebelum salat fardhu maka disebut dengan salat sunah Qobliyah. Sedangkan
salat untuk sunah rawatib yang dikerjakan setelah salat fardhu disebut dengan
salat sunah Ba‟diyah.

- Prosedural: Tata cara sholat rowatib


1. Niat shalat sunnah rawatib sesuai waktu pelaksanaannya
2. Takbiratul ikhram
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca surah
5. Ruku dengan tuma’ninah
6. Iktidal dengan tuma’ninah
7. Sujud dengan tuma’ninah
8. Susuk diantara 2 sujud
9. Sujud kedua
10. Berdiri lagi menunaikan rakaat selanjutnya
11. Duduk tasyahud akhir
12. Salam

 Kelas 9
- Faktual: surat At-tin
Surat At-tin turun dikota mekah. Surat at-tin terdiri dari 8 ayat, yang turun
sebelum surat al-buruj dan sudah surat quraisy. Termasuk kedalam kelompok
surat makiyah. Dalam firman Allah SWT, dalam ayat kelima Allah memberi
peringatan bahwa manusia akan dikembalikan pada tingkat pikun(seperti bayi
lagi).

- Konseptual: Qona’ah
Salah satu perilaku yang mencerminkan qanaah adalah: Giat bekerja dan
berusaha untuk mencapai hasil terbaik, Jika hasil yang diperoleh tidak sesuai
dengan yang diharapkan tidak mudah kecewa dan berputus asa Selalu
bersyukur atas apa yang menjadi hasil.

- Prosedural: tata cara sholat sunnah tahiyatul masjid


1. Jumlah rakaatnya hanya 2 rakaat
2. Dilakukan secra munfarid
3. Syarat sah sholat tahiyatul masjid sama dengan sholat yang lainnya.
Dilakukan dimasjid, Tidak sah jika dilakukan diluar masjid.
4. Waktunya setiap saat memasuki masjid , baik utnuk shoalt berjamaah
ataupun beri’tikaf.
5. Bacaan sholat tahiyatul masjid sma dengan sholat yang lainnya, hanya saja
niatmya yamg berbeda.

Anda mungkin juga menyukai