Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring adanya anjuran Nabi Muhammad Sollallohu Alaihi wasallam agar

menuntut ilmu dari buayian sampai keliang Lahad 1 dan juga adanya tawaran dari

Allah yaitu bagi yang ingin menembus Angkasa luar tembuslah tapi anda tidak

akan bisa menembusnya kecuali dengan ilmu pengetahuan2. maka untuk itu kita

mesti memperdalam ilmu pengetahuan, dari itu untuk mendapatkan ilmu tersebut

dibutuhkan dengan berbagai cara dan metode diantaranya mind mapping. bahkan

dalam Al Quran Allah menjelaskan dalam suroh al mujadalah bahwa Allah

meninggikan derajat orang yang beriman dan ber ilmu dengan beberapa derajat

sebagaimana Allah menjelaskan dalam Al Quran QS Almujadalah ayat 11

Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_u‘yŠ


4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎Î7yz ÇÊÊÈ

Artinya :
Allah meninggikan derajat orang yang ber iman dan ber Ilmu dengan
beberapa derajat dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dari ayat ini kita dapat mengutip sebagai sumber bahwa kita mesti belajar
dalam berbagai hal apa lagi Saidina Ali pernah mengatakan bahwa ilmu itu akan
menjaga kita dan harta kita yang menjaganya 3 ilmutumpangan diwaktu hisup dan
kawan sesudah mati, ilmu akan memperbanyak kawan dan harta memperbanyak
lawan. maka makin jelas bagi kita bahwa ilmu harus kita cari sebanyak banyaknya

1
Al Hadist
2
Al Quran suroh Arrohman ayat 33
3
Syekh Muhammad bin Abu Bakar al-Ushfuri
Pengarang
1
2

maka dari itu penulis terdorong untuk menulis bagaimana cara agar mendapatkan
ilmu tersebut tentunya harus punya metode dalam hala ini metode yang akan di
angkat dalam proposal ini adalah metode Mind Mapping.
Pada dasarnya apapun bentuk pekerjaan yang kita lakukan mesti dengan
ilmu pengetahuan maka jelas bahwa Ilmu pengetahuan itu sangat kita butuhkan
dalam kehidupan ini,. bahkan saidina Ali karromallohu wajhahu pernanh ditanya
mana lebih tinggi ilmu daripada harta maka saidina Ali menjawab ilmu lebih
tinggi dari harta, jawaban Saidina Ali tersebut dengan berbagai macam
argumrntasi diantaranya Ilmu tompangan diwaktu hidup dan kawan sesedah mati4.

Tugas guru dalam dunia pendidikan harus berperan exstra dan sangat berat,

karna tanpa bimbingan dari seorang guru mustahil muridnya bisa berhasi, dimana

seorang murid bukan hanya untuk menimba ilmu pengetahuan tapi juga

mengkader karekteristik sehingga jadi manusia panutan dan berguna ditengah

tengah masyarakat.

Maka seorang pendidik mesti berupaya dalam sekuat tenaga dan pikiran

untuk mencapai keberhasilan Siswanya sehingga apa yang kita harapkan dapat

terwujud yaitu siswa yang berkompetensi dan mampu bersaing dengan anak

seusianya

Seorang guru dalam mendidi agar keberhasilan Siswa tercapai sebaik

mungkin harus menempuh berbagai macam cara atau dengan berbagai metode

diantaranya mind mapping dan bukan hanya itu tapi bisa jadi dengan ceramah

dengan Demonstran, tanyak jawab dan sebagainya dan juga seorang Guru mesti

jadi panutan dalam perangai dan tingkah laku yang baik dan betul, karna

mengajar dengan perbuatan jauh lebih baik dari mengajar dengan perkataan, dan

4
ibid
3

juga cara seorang guru tidak bisa terlepas dari Manajemen diantaranya, Plening

artinya adanya rencana yang matang sebelum kita mengajar. dan sangat bagus

seorang guru memberikan suport dan juga kontroling yang benar.

Dalam  ini ada terdapat beberapa hal yang mestinya kita salurkan pada

mereka , yaitu:

1. Adanya arahan yang membangkitkan kekuatan jiwanya untuk terus belajar.

2. Motivasi membuat nalar dan gerakan jiwanya untuk mencari jalan bagaimana

cara meningkatkan potensi yang ada pada dirinya, maka dengan berbagai

macam cara ia akan lakaukan diantaranya dia akan mencari kawan yang lebih

pintar darinya.

3. Dengan motivasi dia akan berusaha mencari jati dirinya yang pada akhirnya

ia akan berusaha untuk tampil beda dengan orang orang disekelilingnya

4. Motivasi akan membuat dirinya lebih dewasa dan berusaha untuk tidak

mengantungkan dirinya pada orang lain.

5. Adanya Controling sehingga mereka merasa bahwa kita betul betul

menginginkan untuk keberhasilannya yang pada ahirnya memunculkan rasa –

keinginan yang tinggi dalam keberhasilannya dalam pelajaran tersebut.

Motivasi merupakan dorongan bagi orang lain yang memunculka

perasaannya secara sadar atau tidak ia melakukan tindakan yang membuatnya

untuk berhasil..

Adapun ayat dan hadits yang berkenaan dengan motivasi dalam Islam

terutama motivasi untuk menuntut ilmu atau motivasi belajar adalah:

1. Q.S. Al-Mujadalah: 11
4

Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_u‘yŠ


)۱۱ :‫ (المجادلة‬4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎Î7yz
Artinya:
“Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.5 (Q.S. Al-Mujadalah: 11)

Ayat diatas memberi gambaran bahwa orang ber iman itu mesti ilmu

pengetahuan karna Allah akan meninggikan statusnya dibanding orang yang tidak

berilmu dengan beberapa derajat, maka makin jelas bagi kita bahwa orang ber

Ilmu adalah bahagian yang tidak terpisahkan dengan orang yang ber Iman, maka

ber Iman tanpa Ilmu sia sia dan ber Ilmu tanpa Iman juga sia sia.

banyak Hadist yang berkaitan dengan motivasi agar kita trus dalam menimba

ilmu pengetahuan diantaranya

Hadis yang diriwayatkan Abu Daut dan Tirmizi menuntuit Ilmu adalah
kewajiban bagi kaum muslimin dan muslimat. bahkan tidurnya orang ber ilmu
lebih baik dari Sholatnya orang yang bodoh

Pada pernyataan ini sangat jelas sekali memberikan motivasi kepada

peserta didik yang pada ahirnya mereka akan berusaha untuk mendapatkan ilmu

tersebut. dan mereka akan menyadari betapa pentingnya ilmu tersebut dan akan

membangkitkan semangat mereka sebab mereka sadar bahwa kedudukan orang

yang berilmu itu melebihi dari pada orang yang beribadah (yang bodoh) yang

tanpa ilmu pengetahuan bagaikan bulan di antara bintang-bintang.6

Untuk mendapatka hasil yang maksimal diperlukan strategi pembelajaran.

bagi peserta didik , antara lain: debat aktif, kelompok belajar, turnamen belajar,
5
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Sygma Examedia
Arkanleema, 2009), h. 543
6
Abu Bakar Muhammad, Hadits Tarbiyah 1, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1995), h. 53
5

kuis tim, belajar sekaligus bertindak, kontak belajar, peta pikiran (mind mapping)

dan masih banyak lagi strategi pembelajaran aktif. 7 Dari uraian diatas penulis

mencoba memilih untuk meneliti penerapan strategi pembelajaran mind mapping.

Mind mapping yang sering juga disebut dengan peta pikiran, merupakan

suatu metode yang dilakukan dalam meningkatkan proses pencapaian tujuan

pembelajaran. Metode adalah alat yang digunakan agar apa yang dimaksud bisa

cepat sampai pada tujuan dan dapat mempermudah untuk sampainya pada tujuan

yang

Strategi mind mapping adalah metode mengembangkan kemampuan

berpikir dan bisa menggambarkan hal-hal yang bersifat umum kemudian baru

kepada hal-hal yang bersifat khusus

Dalam strategi kita harapkan langkah langkah pembelajaran pokus pada

tujuan yang dimaksud dan mendapatkan hasil yang maksimal sesuai harapan.

Berdasarkan uraian diatas penulis merasa betapa pentingnya strategi tersebut

maka dalam hal ini penulis mencoba untuk menulis Strategi mind mapping sebaga

usaha untuk mencerdaskan siswa sehingga mereka mampu bersaing pada kawan

sekelilingnya dan dapat berguna bagi orang lain.

Namun dalam pembelajaran masih terdapat peserta didik yang kurang aktif

dalam belajar. Ini disebabkan bahwa dalam PAI banyak ditemukan istilah dan

kata-kata baru yang perlu dipahami oleh peserta didik secara baik. sehingga

kurang membangkitkan motivasi belajar peserta didik untuk mempelajari PAI. Ini

terlihat dari peserta didik yang berbicara dengan teman pada saat guru

7
Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia,
2006), h. 20
6

menerangkan, malas dan mengantuk dalam belajar. Hal ini merupakan paktor

bahwa siswa tidak dapat memahami apa yang disampaikan atau bisa jadi karna

metodenya kuran sesuai bagi mereka.

Ada berbagai masalah yang akan dihadapi siswa diantaranya adalah waktu

tatap muka pembelajaran PAI relatif sedikit yaitu 2 X 40 menit dalam satu

minggu, ini merupakan satu masalah bagi peserta didik apalagi yang kurang

mampu memahami materi pembelajaran PAI secara mendalam yang disebabkan

oleh peserta didik yang kurang memahami istilah dan kata-kata baru dalam

pembelajaran.

Akibat dari kondisi tersebut berdampak pada peserta didik seperti:

1. Motivasi peserta didik untuk belajar menjadi berkurang, ditunjukkan dengan

meribut, tidak memperhatikan pembelajaran, mengganggu teman, dan tidur.

2. proses menjadi tidak tercapainya pada tujuan yang dimaksud pada siswa

dikarnakan metode yg disampaikan tidak pas pada tujuan yang dimaksud

bermakna bagi peserta didik karena disebabkan oleh peserta didik kurang

memahami istilah istilah dari pembelajaran tersebut sehingga hasil belajar

yang diperoleh peserta didik kurang memuaskan.

Guru merupakan motipator yang akan mengangkat harkat dan martabat

peserta didiknya dari hal yang tidak mengetahuai apa apa menjadi menusia yang

dapat berguna dan dapat diandalkan bagi manusia pada sekelilingnya.

. Maka guru harus besikap- sebagai berikut:

1. menjadikan peserta didiknya untuk dapat bersaing pada sekelilingnya dengan

cara yang menyenangkan.


7

2. seorang guru trus memperlihatkan betapa pentingnya ilmu tersebut sehingga

mendorong perasaannya untuk trus belajar dalan segala hal.

3. Menentukan kegiatan serta mendorong mereka menyediakan sumber atau

peralatan untuk kelancaran proses pembelajaran bagi sianak.

4. memberi pencerahan betapa kita sebagai manusia yang merupakan mahluk

sosial harus berguna bagi manusia lainnya karna sebaik baik manusia adalah

manusia yang berguna bagi orang lain.

5. mengajarkan betapa pentingnya adu pendapat agar apa yang mereka dapati

semakin melebar dan mereka semakin punya perbendaharaan yang banyak.8

Berdasarkan dari uraian diatas perlu bagi kita untuk membingbing mereka

agar mampu bersaing dan bermanpaat bagi orang disekilingnya.

B. Batasan Masalah

1. Rumusan

permasalahannya: Bagaimana penerapan strategi untuk motivasi Siswa

dan Siswi PAI

2. Batasan

Memahami uraian diatas sebagai berikut:

a. Bagaimana menggunakamn strategi mind mapping

b. Adanya Motivasi

C. Penjelasan Judul

Penjelasan judul tersebut adalah

Penerapan : Suatu praktek yang akan disampaikan yang berkaitan

dengan judul tersebut mempraktekkan dari strategi


8
Isjoni, Cooperatif Learning, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 62
8

mind mapping

Strategi : Cara untuk mencapai tujuan.9

Mind Mapping : Suatu metode diantara beberapa metode agar peserta

didik sampai pada tujuan yang dimaksud

Pembelajaran : Mengarahkan manusia agar punya keperibadian yang

Pendidikan islami dan bisa membimbingnya jadi manusia yang

Agama Islam lebih baik lagi sesuai dengan ketentua agama islam

Meningkatkan : Mengubah cara dalam pembelajaran yang dapat

menambah perbendaharaan ilmu mereka yang pada

intinya dapat mengubah pola pikir mereka pada yang

Adapun yang penulis maksud adalah keseluruhan daya

penggerak yang dapat mengarahkan peserta didik untuk

belajar lebih baik

Belajar : memberikan saran yang menyebabkan individu

melakukan proses pembelajaran dengan baik belajar..

Berdasarkan penjelasan di atas judul Proposal ini perihal mempraktekkan

bagaimana upaya yang dilakukan guru PAI dalam usaha untuk menggerakkan hati

peserta didiknya agar semakin bergiat dalam meningkatkan potensi yang ada pada

dirinya sdasar dalam kemauannya untuk belajarerta memacu mereka sehingga star

yang dimaksud dapat sampai dengan hasil yang memuaskan yang pada ahirnya

9
Dahlan al-Barri, Kamus Modern Bahasa Indonesia, (Yogyakarta: Arkola, 1994), h. 727
9

kelihatan adanya perubahan yang benar dengan menggunakan peta konsep dapat

membangkitkan gairah bela Siswa Siswi PAI

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Bagaimana pelaksanaan strategi mind mapping.

2. Agar kita dan Siswa Siswi PAI semakin berkualitas dan mampu bersaung

serta berguna bagi Orang lain.

3. mengetahui bagaimana peningkatan dalam pembelajaran Pendidikan Agama

Islam.

4. Jadi bahan bagi guru mata pelajaran PAI

5. Sebagai syarat penyelesaian studi program SI pada Sekolah Tinggi Agama

Islam dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam STAITA

Padangsidimpuan.

D. Sistematika Penulisan

penjelasan judul, tujuan .

strategi mind mapping,

tentang data, teknik, dan pengolah data.

BAB II
TEORETIS

1. Strategi

a. Pengertian

Dalam melaksanakan pembelajaran kita selaku pendidik harus mampu

dalam memilik strategi atau rencana yang akan dibuat pada saat berjumpa
10

dengan anak didik. dalam pembahasan ini perlu di penulis pahami bahwa

kata strategi merukan bahasa ilmiah.

dalam hal ini dimaksud dapat tercapai pada dan strategi tersebut harus di

dasari dengan Strategi dalam pembelajaran tersebut sangat diperluka agar

tujuan yang rencana yang matang serta bimbingan, pengawasan serta

Motivasi yang pada intinya guru bisa membuat siswanya bersaing dengan

orang disekelilingnya dan dapat berguna bagi orang lain

Mind Mapping merupakan cara agar tujuan dapat tercapai pada yang

semestinya..

Ada beberapa metode agar peserta didik sampai pada tujuan yang

dimaksud diantaranya metode Mind Mapping

Dengan Stategi dapat Mengubah cara dalam pembelajaran yang dapat

menambah perbendaharaan ilmu mereka yang pada intinya dapat

memudahkan untuk terwujudnya pada tujuan yang dimaksud yaitu siswa

yang berkompetensi dan dapat bersaing dengan sesamanya. tenyunya

dengan memberikan saran yang menyebabkan individu melakukan proses

pembelajaran dengan baik belajar..

Dengan Strategi Siswa dapat mengasah cara berpikir yang baik dan

kreatif. Dengan Stratedi juga dapat mempermudah untuk terwujudnya

keberhasilan siswa dan dengan mudah bisa dapat memahami pada sasaran

dan tujuan yang dimaksud. Begitu juga dengan gurunya tidak begitu

merepotkan karna haya menjalani sesuai tuntutan metode yang dimaksud..


11

Strategi dapat membantu siswa yang menyebabkan mereka bisa bersaing

dan dapt bermanpaat pada sekelilingnya karna dia telah dapat memahami

dengan metode yang sudah ada pada dia. perencanaan, komunikasi,

mengasah kreatifitas, membantu menyelesaikan masalah, memusatkan

perhatiannya, menyusun dan menjelaskan pikiran, membantu mengingat

dengan baik, serta membuat proses belajar menjadi lebih efisien.10

Strategii yang ada pada metode yang sudah ditentukan guru pada

siswanya akan dapat memancing siswa karna didalamnya banyak cara dan

teori yang membuat pola pikir mereka jalan sesuai pada metode tersebut.

Dan perhatian mereka dapat terpusat sehingga dapat menyelesaikan masalah

menjadi lebih baik dan efisien..11

Metode ini sangat sangat diperlukan agar dapat tercapai dan strategi

tersebut harus di dasari dengan Strategi dalam pembelajaran tersebut sangat

diperluka agar tujuan yang rencana yang matang serta bimbingan,

pengawasan serta Motivasi yang pada intinya guru bisa membuat siswanya

bersaing dengan orang disekelilingnya dan dapat berguna bagi orang lain

Melakukan pencatatan, brainstorming, dan untuk mengingat kembali

materi yang dipelajari. Jadi, apabila seseorang ingin mengingat kembali

seluruh materi yang telah ia pelajari, maka ia hanya perlu melihat peta

pikiran yang telah ia buat, dan ia akan ingat semuanya.12

10
https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-mind-mapping/
11
https://www.google.com/search?q=Strategi+Mind+Mapping&client
12
Adi W. Gunawan, Born to Be a Genius, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 185
12

Metode diperlukan pada kedua belahan otak kanan dan otak kiri.

Dengan berimbangnya kerja kedua belah otak, maka akan memberi kesan

yang luar biasa terhadap daya ingat manusia, karena fungsi otak dapat

dioptimalkan, sehingga hasil yang dicapai lebih baik dan maksimal.

dari beberapa pendapat tersebut Peta pikiran dibentuk oleh kata, warna,

garis dan gambar yang bersumber dari satu tema atau ide yang dapat

mempermudah peserta didik dalam mengidentifikasi secara jelas apa yang

telah dipelajari dan mempermudah peserta didik dalam menghafal materi

pelajaran.

b. Jenis-jenis Mind Mapping

Jenis mind map Suatu metode diantara beberapa metode agar


peserta didik sampai pada tujuan yang dimaksud cara paling mudah dan
menarik untuk bisa memvisualisasikan data yang Anda miliki dalam tim.
Baik sebagai staf maupun manajer, Anda perlu mengenali teknik presentasi
yang menarik dan singkat, dalam hal ini ada beberapa jenis yg perlu kita
ketahui diantaranya

1. Plow map
Flow map ini untuk mensosialisasikan proses, yang cocok untuk Anda
digunakan ketika penyusunan karya Ilmiyah atau yang semisalnya bagi
karyawan atau Mahasiswa atau ketika memberikan instruksi mengenai proses
yang harus dilakukan oleh tim.

2. Multi-flow map

Jenis mind map ini berpungsi mengidentifikasi penyebab dari

masalah spesifik yang sedang dihadapi oleh Mahasiswa atau


13

perusahaan Sebagai contoh, Anda ingin menemukan faktor yang

bisa mempengaruhi tingginya turnover rate yang dimiliki

perusahaan.

3. Brace map

Mendeskripsikan benda-benda yang dibutuhkan dalam sebuah

pekerjaan. Misalnya Anda menjabarkan kebutuhan untuk rapat

seperti ruangan, papan tulis, proyektor.

4. Tree map

. untuk menggambarkan struktur yang ada dalam perusahaan.


Tujuannya untuk bisa melihat struktur jabatan dari CEO hingga staff
c. Langkah

Sebelum melakukan metode mind mapping, harus diketahui media

apa saja yang di butuhkan kemudian :

a. Menentukan Bab

b. Membuat sub sub bab yang telah ditentukan

c. Menentukan kata yang mudah dipahami

d. Tujuan Penerapan Mind Mapping

Tujuan penggunaan sistim mind mappping adalah:

a. Agar peserta didik mampu bersaing dengan orang disekelilingnya

b. Agar peserta didik bisa bermanpaat bagi orang lain


14

c. Peserta didik lebih pokus dan ter arah sehingga bisa sampai pada tujuan

yang dimaksud

d. Membuka pola pikir agar peserta didik punya Skil dibidangnya

e. Peserta didik memahami peta konsep-konsep dan punya perspektip

keterbukaan pada ide ide baru

Dengan mind mapping memberikan sebuah solusi dalam berpikir

bagaimana agar tujuan dapat tercapai dengan mudah dan membentuk

pemiikiran dan pemahaman yang lebih baik dalam mencapai tujuan.

e. Manfaat Mind Mapping

Manfaat awal atau kegunaan mind mapping adalah peserta didik

mampu memahami dan membuat kesimpulan dari pembelajaran yang di

berikan pendidik yang pada ahirnya tersusun jadi konsep sekaligus bisa

menjadika mereka mandiri dalam menyusun konsep yang mereka inginkan

dan peserta didik dapat memunculkan ide-ide baru. dan sekaligus menjadikan

diri tersebut kreatif. dan dapat mengaktifkan seluruh otak

Serta mereka bisa bersaing dalam kancah semakin tingginya Ilmu

pengetahuan dan teknologi masa kini dan akan datang sehingga Skilnya dapat

ia manpaatkan begitu juga bisa dipakai orang banya

f. Kelebihan Mind Mapping

Metode mind map ini mempunyai kelebihan yang sangat bagus dan

signipikan untuk di terapkan adapun kelebihan mind mapping ini adalah

sebagai berikut :
15

a. Mempercepat Memahami Ide-Ide Komplekstengah.

b. Prestasi Meningkat Lebih Mudah Dipahami Dan Diingat.

c. Menghubungkan Ide

d. Belajar Lebih Santai Dan Menyenangkan

e. agar mudah memahami peta konsep

f. Mempercepat pada tujuan yang dimaksdi.13

Dalam pencapaian pembelajaran, pendidik dapat melakukan langkah-

langkat dalam menghadapi peserta didik dengan strategi mind mapping yang

sangat bagus dalam malaksanakan pembelajaran.

g. Kelemahan Mind Mapping

Disamping adanya kelebihan strategi mind mapping ini pendidik juga

bisa menemukan kelemahan yang mana pendidik disuatu waktu dapat

bertemu dengan hal yang menjadi bentuk kelemahan strategi mind mapping

ini diantaranya sebagai berikut :

a. Pembuatannya Membutuhkan Waktu Lama

b. Rumit dan sulit dalam pelaksanaan

c. Membutuhkan Banyak Ruang

Sesuai uraian di atas dengan penggunaan mind mapping tidak semua

peserta didik yang belajar dan guru akan kewalahan memeriksa mind

mapping peserta didik karena mind mapping peserta didik yang bervariasi.

13
Yovan P. Putra, Memori dan Pembelajaran Efektif, (Bandung: CV Yrama Widya, 2008), h. 258
16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode merupakan teori untuk memahami, peta konsep,, reduk yang

dapat menyimpulkan data data, dan mengantisipasi masalah dalam kehidupan

manusia Jadi metodologi adalah cara-cara bagaimana materi pelajaran dapat

diserap oleh siswa sehingga apa yang kita sampaikan dapat mereka mengerti
17

sepenuhnya yang pada intinya metodologi merupakan jaln untuk memudahkan

santri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan

a. Jenis Penelitian

jenis penelitian yang dapat dipaparkan secara sederhana. Sebagai

contoh penelitian kualitatif, kuantitatif, pengembangan, eksperimen dan

survei, dan lain-lain.

hal yang semestinya diteliti adalah hal hal yang muncul atau terjadi

dilapangan secara nyata. bukan hal yang wujudnya angka atau bilangan akan

tetapi menerangkan apa adanya di lapangan.14

strategi mind mapping bagi siswa tidak terlepas dari tujuan untuk

mempermudah proses belajar mengajara yang membuat siswa dapat

menerima transperan guru baginya denga mudah di Ponpes Musthafawiyah

Purbabaru sehingga metode ini dapat membuat siswa termotipasi dan dapat

mewujudkan cita cita guru yaitu siswa yang dapat bersaing dan bermanpaat

pada orang selainnya sehingga penelitian ini mampu mengambarkan apa yang

terjadi tanpa ada maksud memberikan penilaian suatu hipotesis.

Karena deskriptif kualitatif selalu di manpaatkan sebagai metode

penelitian. Dalam sebuah tulisan ilmiah padahal penelitian diperlukan untuk

mengangkat dan mengupas sebuah masalah. Penelitian kemudian diperluas

dalam sebuah analisis hingga meperoleh kesimpulan sesuai tujuan awal.

Jenis penelitian deskriptif kualitatif merupakan sebuah cara yang

digunakan untuk menganalisis kejadian, fenomena, atau keadaan secara sosial.

14
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 5
18

Jenis penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk mendeskripsikan

apa-apa yang saat itu berlaku di dalam suatu objek sehingga terdapat upaya

untuk memudahkan tujuan agar cepat sampai pada tujuan yang dimaksud., dan

menginterpretasikan kondisi-kondisi yang terjadi saat itu.15 Menurut Whitney,

metode deskriptif kualitatif adalah “pencarian fakta dengan interpretasi yang

tepat”16 dalam rangka penelitian lapangan seperti yang ditemukan oleh

Mardalis, penelitian lapangan adalah ”upaya mendiskripsikan, mencatat,

menganalisa, dan mengintervensi kondisi yang saat itu terjadi atau ada”.17

dari penjelasan di atas jelas bahwa metode sangat dibutuhkan karna itu

merupakan suatu upaya memudahkan tujuan agaf cepat sampai pada yang

dimaksud serta mempermudah bagi siswa sehingga mereka bisa berkompeten

dalam pembelajaran yang dimaksud yaitu pembelajaran Pai dan tentunya bisa

meningkatkan motivasi belajar peserta didik di Ponpes Musthafawiyah

Purbabaru

Adapun hasil diharapkan agar peserta didik dapat bersaing dengan

orang yang sebayanya dan dapat bermanpaat bagi orang lain.

b. Jenis

c. Jenis data dibagi menjadi data primer dan data sekunder:

1. Data primer

15
Mardalis, Metode Penelitian ”Suatu Pendekatan Proposal”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Ed
1. Cet. ke-8, h. 26
16
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 54
17
Ibid, h.113
19

Data primer Data primer merupakan data yang diperdapati melalui

penelitian yang bentuknya tanyak jawab dan bisa jadi melalui pengamatan

sehingga data yang diharapkan bisa menjadi akurat

2. Data sekunder

Berbagai informasi yang diperdapati dalam berbagai cara seperti tanya

jawab, penelitian lapangan dan sebagainya yang diperkirakan dapat

mewujudkan tercapainya impormasi sesuai yang semestinya tanpa ada

rekayasa atau tambahan dan pengurangan dari yang semestinya sesuai

pakta yang ada dilapangan., hal ini tentunya membutuhkan

a. data yang dibutuhkan.

b. data yang akan diteliti dari orang yang akan diteliti sehingga

penelitian yang diharapkan relevan dengan fokus penelitian.

c. Internet.

Sumber yang didapatkan bisa jadi dari penelitian lapangan yang

sudah dilakukan sesuai dengan kenyataan yang ada atau tanyak jawab dan

sebagainya.18

Data primer dalam penelitian ini adalah:

a. Guru Ponpes Musthafawiyah Purbabaru yang 3 orang.

b. Peserta didik Ponpes Musthafawiyah Purbabaru yan dijadikan sampel

dari penelitian tersebut, dan Jumlah peserta didik yang dijadikan

sebagai sumber data sebanyak 24 Siswa, yang ditetapkan sebagai

sampel– yang akan dikembang sesuai petunjuknya.

3. Sumber data sekunder


18
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 203
20

Data diperoleh dari kepala sekolah, bidang kurikulum dan tiga

orang peserta didik Ponpes Musthafawiyah Purbabaru

d. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara. langsung antara peneliti dan narasumber. ...

b. Observasi.pada kompleks karena melibatkan berbagai faktor dalam

pelaksanaannya. ...

c. Angket (kuesioner) ...

e. Teknik penelitian

1. Analisis Konten

Analisis konten digunakan harus memiliki pemahaman secara utuh

atas data penelitian yang dimiliki. Pada penelitian yang mewajibkan pada

peneliti memahami keseluruhan data atau penelitian itu sendiri, maka perlu

menggunakan teknik ini. Metode ini akan sangat membantu pada

sipeneliti. Dalam metode analisis ini, kamu bisa menggunakan beberapa

kode warna pada tema tertentu.

Misalnya dalam penelitian , ada beberapa dimensi yang terkandung

dalam teori utama. Agar lebih mudah, kamu bisa memberi tanda warna

tertentu yang sesuai dengan dimensi tertentu. Sehingga nantinya, dalam

analisis data, tiap dimensi yang berbeda akan langsung terlihat dari

warnanya. Jadi kamu bisa dengan mudah untuk mengenali

perbedaannya.yang diperoleh melalui wawancara dan observasi, diolah


21

dengan teknik analisa deskriptif dan kualitatif, dan pengolahan data yang

dirumuskan dalam bentuk kata-kata bukan angka-angka.19

2. Tekhnik Analisis Naratif

Metode ini untuk menyampaikan data pada narasi atau cerita.

Tentunya memuat seluruh bagian penelitian terutama data yang terkait.

dan dapat digunakan dalam penelitian tentang penilaian, emosi, dan

banyak lainnya.

Selain itu, tehnik ini berusaha untuk membuat data atau hasil

penelitian yang nantinya memudahkan untuk dipahami. Hal ini ini karena

metode naratif, disampaikan dengan bahasa yang menarik. Metode ini

dapat membantumu untuk menyusun suatu rencana tindak lanjut dari

data yang dihasilkan oleh penelitian tersebut.

3. Analisis Wacana

Tehnik ini terbilang mirip dengan metode analisis naratif. Hanya

saja tehnik analisis wacana lebih terfokus pada konteks sosial. Yang mana

didalamnya terjadi interaksi antara subyek penelitian dan peneliti atau

langsung pada lapanga yang dimaksud sehingga apa yang diteliti sesuai

pada kenyataan dilapangan.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian data

1. Pengolahan Data

2. Penyuntingan (Editing)

3. Pengkodean (Coding)

4. . Tabulasi (Tabulating)
19
Ibid, h. 6
22

5. Penganalisisan Data

..:

Reduksi Data

Data yang diperoleh tersebut direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal

yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting dan berkaitan dengan

masalah, sehingga memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil

pengawasan dan wawancara.

1. Display Data

Analisis ini dilakukan dan terkumpul sedemikian banyak. harus

diproses sehingga tidak menimbulkan kesulitan dalam menggambarkan

detail secara keseluruhan dan tidak sulit untuk mengambil kesimpulan.

2. Kesimpulan dan Verifikasi

Data difokuskan dan disusun secara sistematis kemudian ditarik

kesimpulan sehingga makna data bisa ditemukan.20

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, penulis akan

menganalisa data tersebut dengan langkah sebagai berikut:

a. Memeriksa kembali data yang diperoleh dari setiap pertanyaan yang

sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

b. Mengkaji data secara mendalam dan menghubungkannya dengan teori.

c. Mengambil kesimpulan dengan mengemukakan hal yang menjadi inti

dari hasil penelitian.

20
Cik Hasan Bisri, Model Penelitian Agama dan Dinamika Sosial, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2002), h. 67-68
23

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa data yang terkumpul baik

dari data hasil wawancara maupun dari hasil pengamatan secara langsung

akan diperiksa kelengkapannya. Setelah diperiksa kelengkapannya kemudian

data dihitung dan dibandingkan dengan hasil wawancara sehingga

memperoleh data secara kualitatif.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru merupakan salah satu

pondok pesantren yang terletak di kabupaten Mandailing Natal dan berlokasi di

desa Purba Baru, Lembah Sorik Merapi, Mandailing Natal. Pesantren ini

merupakan salah satu pesantren tertua di pulau Sumatra dengan usia sekitar 1

abad dan telah banyak mencetak ulama di IndonesiaProfil

Ponpes Musthafawiyah yang lebih dikenal dengan nama Pesantren

Purba Baru didirikan pada 12 November 1912 21


oleh Syeikh Musthafa bin

Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily. Pesantren ini berlokasi di kawasan


21
Syeikh Musthafa Husein Al-Mandili(1912-1955)
24

jalan lintas Medan - Padang , desa Purbabaru Kabupaten Mandailing Natal ,

Sumatra Utara, Indonesia. Awalnya pesantren ini didirikan di Desa Tanobato,

Kabupaten Mandailing Natal. Karena Tanobato dilanda banjir bandang pada

tahun 1915, Musthafawiyah dipindahkan oleh pendiri ke Desa Purba Baru

hingga kini 22

Sang pendiri dan pengasuh pertama, yang belajar ilmu agama selama

13 tahun di Makkah itu, meninggal pada November 1955. Pimpinan pesantren

berpindah kepada anak lelaki tertuanya, H. Abdullah Musthafa.

Pada tahun 1960 dibangun ruang belajar semipermanen. Pada tahun

1962, ruang belajar yang dibangun dari sumbangan para orang tua santri

berupa sekeping papan dan selembar seng setiap orangnya ditambah tabungan

H. Abdullah Musthafa Nasution. Bangunan ini diresmikan Jenderal

Purnawirawan Abdul Haris Nasution. Para santri putra dilatih kemandiriannya

dengan membangun pondok tempat tinggal mereka. Ribuan pondok yang

terhampar di Desa Purbabaru ini menjadi pemandangan unik di jalan lintas

Sumatra. Lama pendidikan selama 7 (tujuh) tahun di ponpes ini.

Pengasuhan Santri Pondok mustafawiyah tingkat Tsanawiyah Aliyah

Di pesantren ini para santri menempati gubuk-gubuk kecil yang

ditata sederhana sebagai tempat tinggal sekaligus berlatih dan menuntut ilmu

agama islam.[4]

22
Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru
25

Kekhasan pesantren ini adalah para santri mendiami semacam

gubuk sederhana yang rata-rata berukuran 3 meter x 3 meter yang terlihat

berjejer di kanan dan kiri jalan lintas Sumatra. Keberadaan gubuk-gubuk ini

adalah salah satu ciri khas pesantren ini.[3]

Dengan sistem gubuk tradisional, kesatuan komunitas berjalan

dengan sistem kompleks yang membentuk sistem sosial tersendiri, dan sistem

kepemimpinan santri.

Gubuk-gubuk tempat tinggal santri terbagi menjadi beberapa

kelompok yang di namai banjar/kompleks. Setiap banjar/kompleks dipimpin

oleh seorang ketua dengan staf-stafnya yang dilengkapi dengan program

tahunan, baik bersifat program penunjang aktivitas keorganisasian, penunjang

pendidikan formal seperti diskusi/musyawarah, kreasi tulis menulis, maupun

pengembangan minat baca diperpustakaan dan sebagainya.[5] Dengan tujuan

pengembangan kepribadian, karakter dan kemampuan bermasyarakat.

Sistem pendidikan

Sistem pendidikan yang klasikal yang diterapkan di pesantren ini

mengambil bentuk tingkatan sebagai berikut:

Tingkatan Tsanawiyah Selama 3 tahun,

Tingkatan Aliyah Selama 3 tahun.

No Pejaran Agama Pelajaran Umum


1 Tafsir Bahasa Indonesia
2 Hadits Pendidikan Moral Pancasila
3 Fiqih Ilmu Pengetahuan Sosial
4 Tauhid Ilmu Pengetahuan Alam
5 Tarikh Islam Matematika
26

6 Sejarah Kebudayaan Islam Olahraga/Kesehatan


7 Nahwu Kesenian
8 Sharaf Keterampilan
9 Bahasa Arab Bahasa Inggris
10 Faraidh Kimia
11 Akhlaq Fisika
12 Manthiq Biologi
13 Ilmu Falak Ips
14 Ilmu Bayan
15 Ilmu Balaghah

1. Syeikh Musthafa Husein Al-Mandili(1912-1955)

2. Syeikh Abdullah bin Musthafa bin Husein Nasution (1955-)

3. Syeik Abdul Kholik Musthafa Nasution

4. H. Bakri bin Abdullah bin Musthafa bin Husein bin Umar ( sampai saat ini )

VISI: Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru

Menjadikan pesantren sebagai model unggulan pendidikan nasional.

MISI: Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru


1. Membina kesatuan antara pesantren baik model salafiyah maupun modern
2. Menyelenggarakan sistem pendidikan pesantren secara utuh
3. Menjadi media silaturahim untuk merekatkan hubungan antar pesantren
muadalah
4. Menjadi wahana yang dapat menyalurkan aspirasi pesantren muadalah
5. Menjadi mediator aspirasi antara pesantren dan pemerintah
6. Membangun jaringan kerjasama dengan pihak-pihak lain untuk memajukan
pesantren muadalah
7. Mengadakan pembinaan dan advokasi bagi pesantren-pesantren muadalah
27

TUJUAN:
Membangun silaturahim antar pondok pesantren muadalah dan mensinergikan
potensi-potensi yang dimiliki oleh pesantren.

PRINSIP PESANTREN MUADALAH:


– Kemandirian
– Keberagaman
– Kebersamaan
– Kejuangan
– Tafaqquh fiddin

Kurikulum PonPes Musthafawiyah

Pesntren Musthafawiyah menerapakan dua jenis kurikulum, namun

pada perakterknya sesuai dengan yang pernah dialami dan dilihat oelh peneliti

bahwa kurikulum pondok lebih dominan diterpakan di pesantren ini.

Dikatakan dominan karena dari 9 jam alokasi waktu pengjaran dalam setiap

harinya, pengajaran kurikulum pondok dilaksanakan selama 7,5 jam. Adapun

1,5 jam sisanya dikhususkan untuk pengajaran kurikulum madarasah.

Kekurangan waktu pengajaran kurikulum madrasah ini ditambah pada hari

selasa yang merupakan hari libur bagi

program pengajaran kuriklum pondok.23

Dalam tradisi pesantren Musthfawiyah, istilah kurikulum pondok

pesantren dikenal dengan muatan pelajaran yang bersumber dari kitab kuning.

Meski pemahaman yang demikian cukup populer di kalangan masyrakat,


23
dokumen kesekretriatan Musthafawiyah. Purba Baru 2018.
28

namun bukan berarti bahwa setiap santri yang baru masuk ke pesantren ini

langsung bersentuhan dengan kitab kuning. Kurikulum pondok yang

ditetapkan pesntren Musthafawiyah baru berisi kandungan kitab kuning secara

maksimal dalah ketika santri telah berada di kleas III. Kurikulum pondok yang

diterapkan bagi kelas I dan II hanyalah sejumlah mata pelajaran yang

berbahasa arab yang umumnya ditulis oleh ulama- ulama

Indonesia dan sebahagiannya di tulis oleh ulama Timur Tengah.

Penyederhanaan materi pelajran kelas I dan II ini merupakan kebijakan yang

diambail pinpinan pesantren yang bertujuan untuk memberikan dasar

pengetahuan yang secara bertahap agar dapat melangkah kepada pemahaman

yang lebih baik terhadap kitab kuning yang akan dipelajari nantinya di kelas

III.

Sebagai lembaga pendidikan yang berciri khas tradisional, kurikulum

pondok yang dipergunakan pesantren Musthafawiyah sampai saat ini

merupakan warisan turun temurun yang terus dikembangkan dari sejak

lembaga ini dipinpin oleh Syekh Musthafa Husein. Kurikulum pondok yang

ditetapkan sebagai program pengajaran Islam yang terdapat dalam kitab

kuning. Dengan kata lain, kitab- kitab kuning yang dipergunakan dalam proses

belajar- mengajar itulah yang disebut kurikulum pondok.


29

Dalam proses penyelenggaraan pendidikan dipesantren

Musthafawiyah, aktualisasi kurikulum pondok lewat pengajaran kitab kuning

ala Syafi’iyah ini baru

berlangsung secara intens pada tingkat kelas III sampai kelas VII.

Paham yang dikembankan di pesantren ini adalah Ahlussunnah Waljama’ah

menurut mazhab Syafi’i. Maka seluruh kitab yang dipelajari adalah kitab-kitab

yang ditulis oleh ulama- ulama pengikut Syafi’i

Alokasi waktu permata pelajaran

No Pejaran Agama

1 Tafsir
2 Hadits
3 Fiqih
4 Tauhid
5 Tarikh Islam

6 Sejarah Kebudayaan Islam


7 Nahwu
8 Sharaf
9 Bahasa Arab
10 Faraidh
11 Akhlaq
12 Manthiq
13 Ilmu Falak
14 Ilmu Bayan

15 Ilmu Balaghah

A. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Strategi Mind Mapping


30

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi mind

mapping dimaksudkan sebagai upaya menjadikan pembelajaran PAI yang

sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Berdasarkan observasi yang penulis

lakukan serta wawancara dengan guru bidang studi pembelajaran PAI, kepala

sekolah, dan peserta didik selama melakukan penelitian di Pondok Pesantren

Musthafawiyah Purba Baru tentang strategi mind mapping untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran PAI, dapat

dijelaskan tahap-tahapan dalam pelaksanaan pembelajaran PAI dengan

menggunakan strategi mind mapping yaitu:

1. Kegiatan awal/pendahuluan

Dalam kegiatan awal, yang dilakukan guru PAI adalah:

a. Memulai pelajaran dengan mengucapkan salam, membaca do’a, dan

senandung al-Qur’an.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 15 Agustus

2023 sebelum pelajaran dimulai guru terlebih dahulu menyapa peserta

didik dengan mengucapkan salam, baru setelah itu salah satu peserta

didik menyiapkan teman-temannya untuk memimpin membaca do’a,

setelah selesai berdo’a peserta didik diwajibkan membaca al-Qur’an.

Berdasarkan wawancara penulis dengan guru PAI, beliau menyatakan

bahwa sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu guru menyapa

peserta didik dengan mengucapkan salam, setelah itu ketua kelas

menyiapkan teman-temannya untuk memimpin do’a, setelah selesai


31

berdo’a lalu salah seorang peserta didik membaca ayat suci al-

Qur’an.24

Senada dengan hal itu, seorang guru agama menambahkan

bahwa:

Dari pelaksanaan pendidikan agama Islam, pertama mengucapkan


salam kepada peserta didik awal masuk, sesudah itu baru berdo’a,
dan sesudah itu baru membaca al-Qur’an satu atau dua orang
peserta didik.25

Berdasarkan wawancara di atas dapat dijelaskan bahwa guru

menyapa peserta didik terlebih dahulu dengan mengucapkan salam

setelah itu guru melihat kesiapan peserta didik untuk mengikuti

pelajaran, setelah itu peserta didik diperbolehkan untuk membaca do’a

yang telah disiapkan oleh ketua kelas, dan setelah berdo’a peserta didik

tidak langsung memasuki materi yang akan dipelajari namun terlebih

dahulu harus membaca ayat suci al-Qur’an sebanyak dua orang.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 27 Maret

2013, dalam kegiatan awal pembelajaran memang peserta didik

diwajibkan membaca al-Qur’an, sebelum membaca al-Qur’an peserta

didik berdo’a terlebih dahulu yang dipimpin oleh ketua kelas dan

semua peserta didik harus siap duduk di tempat duduk masing-masing.

Dengan adanya membaca ayat suci al-Qur’an dapat diketahui sejauh

mana bacaan peserta didik, dan diharapkan peserta didik terbiasa untuk

membaca al-Qur’an nantinya.


24
Helmiatis Amir, (Guru Pendidikan Agama Islam SMPN 3 Gunung Talang Kabupaten Solok),
Wawancara, Guguk 26 Maret 2013
25
Rusmaidarti, (Guru Pendidikan Agama Islam SMPN 3 Gunung Talang Kabupaten Solok),
Wawancara, Guguk 26 Maret 2013
32

Hal ini juga diperkuat oleh wawancara dengan salah seorang

siswa di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru SMPN 3

Gunung Talang yang menyatakan bahwa:

Ketika guru masuk, guru mengucapkan salam dan kami


menjawab serempak, setelah itu ketua kelas memimpin membaca
do’a setelah selesai berdo’a kami membaca ayat suci al-Quran
secara bergantian sebanyak dua orang, giliran yang mengaji
adalah yang belum ada membaca sebelumnya, begitu seterusnya,
semuanya dapat giliran karena diabsen oleh guru agama bagi
yang sudah pernah membaca ayat suci al-Qur’an dan yang lain
menyimak temannya yang sedang membaca ayat suci al-Qur’an,
siswa yang lain harus mendengarkan dan menyimak temannya
saat membaca ayat al-Qur’an.26

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa guru PAI

sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu mengucapkan salam

kesemua peserta didik setelah itu peserta didik diperbolehkan untuk

membaca do’a dan dibarengi dengan membaca ayat suci al-Qur’an

yang dilaksanakan secara rutin. Hal ini merupakan cara yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan nilai-nilai keagamaan pada diri peserta

didik tersebut.

b. Absensi/guru mengecek kehadiran siswa

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 27 Maret

2013 setelah peserta didik membaca al-Qur’an guru mengecek

kehadiran siswa, tujuannya untuk mengetahui peserta didik yang tidak

hadir baik berupa alfa, sakit, izin, dan cabut.

Hal ini juga berdasarkan wawancara dengan guru PAI, beliau

menyatakan bahwa: “dengan adanya absensi siswa, kita bisa


26
Bunga Afra, (Siswa kelas IX SMPN 3 Gunung Talang Kabupaten Solok), Wawancara, Guguk 8
April 2013
33

mengetahui dan menilai mana peserta didik yang benar-benar serius

untuk belajar pendidikan agama Islam”.27 Hal yang sama juga

dikatakan salah satu peserta didik, “setiap awal pembelajaran guru

mengambil absen kami satu persatu”.28

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dilihat bahwa sebelum

kegiatan pembelajaran berlangsung guru terlebih dahulu mengecek

kehadiran siswa untuk mengetahui keikutsertaan peserta didik dalam

proses pembelajaran PAI.

c. Appersepsi

Sebelum menjelaskan materi pembelajaran guru terlebih dahulu

bertanya kepada peserta tentang materi pelajaran yang akan dipelajari.

Tujuannya untuk mengetahui kesiapan peserta didik untuk belajar di

rumah dan menyiapkan materi pelajaran yang akan dipelajari nantinya.

Ketika dilakukan observasi pada tanggal 27 Maret 2013 terlihat guru

agama bertanya kepada peserta didik apa materi pelajaran yang akan

dipelajari untuk hari ini, secara spontan peserta didik menjawab

pertanyaan tersebut, setelah itu guru PAI sedikit demi sedikit bertanya

kepada dua atau tiga orang peserta didik tentang apa yang diketahuinya

tentang materi yang dipelajari tersebut, sambil guru agama

membimbing jawaban anak muridnya tersebut.

27
Ermalia, (Guru Pendidikan Agama Islam SMPN 3 Gunung Talang Kabupaten Solok),
Wawancara, Guguk 8 April 2013
28
Firilla Rahma Putri, (Siswa kelas VIII SMPN 3 Gunung Talang Kabupaten Solok), Wawancara,
Guguk 8 April 2013
34

Hal ini juga berdasarkan wawancara dengan guru PAI yang

menyatakan apersepsi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

pengetahuan peserta didik tentang materi pembelajaran, contohnya

tentang perilaku dendam, apakah tentang pengertiannya, dalil naqli,

akibat perilaku dendam, cara menghindarinya atau hal-hal yang

berkaitan dengan perilaku dendam tersebut,29 dan salah satu siswa

mengatakan biasanya guru menanyakan kepada kami tentang materi

yang akan dipelajari dengan cara menunjuk salah satu siswa atau kami

diberi kesempatan menunjuk bagi yang tahu.30

Appersepsi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta

didik memahami akan materi yang diajarkan, akan tetapi ketika peserta

didik tidak dapat secara betul memahami materi pelajaran yang telah

disampaikan pada pertemuan sebelumnya, maka seorang guru perlu

mengingatkan kembali materi tersebut agar peserta didik tidak lupa

akan pelajarannya yang telah berlalu.

2. Kegiatan Inti

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus

2023 terlihat guru PAI mengatur keadaan tempat duduk peserta didik,

melihat kelengkapan alat-alat tulis peserta didik seperti buku panduan

belajar, buku catatan, pena, dan lain-lain yang bersangkutan yang dapat

membantu kelancaran proses pembelajaran, dan guru PAI juga

29
Helmiatis Amir, (Guru Pendidikan Agama Islam SMPN 3 Gunung Talang Kabupaten Solok),
Wawancara, Guguk 9 April 2013
30
Sarah Azzahra Hamidi, (Siswa kelas IX SMPN 3 Gunung Talang Kabupaten Solok), wawancara,
Guguk 9 April 2013
35

memperhatikan hal-hal yang sekiranya dapat mengganggu konsentrasi

belajar nantinya, ini perlu dilakukan oleh seorang guru karena merupakan

salah satu cara pengelolaan kelas dan agar ketika pembelajaran

berlangsung tidak terjadi permasalah yang timbul akibat dari kurangnya

perhatian peserta didik karena disibukkan oleh hal-hal lain.

Hal ini juga berdasarkan wawancara dengan salah seorang guru

PAI yang mengatakan bahwa, ketika guru akan mengajar maka yang

terlebih dahulu dilakukan adalah bagaimana cara mengelola kelas yang

baik, tujuannya agar peserta didik bisa fokus dalam mendengarkan guru

menerangkan pelajaran,31 dan guru PAI yang lain juga menjelaskan,

sebelum guru menyampaikan materi pembelajaran peserta didik harus siap

untuk mengikuti pelajaran, agar hal-hal yang dapat menganggu

konsentrasi dalam belajar dapat dihindari, setelah itu memulai pelajaran,

kalau pelajaran agama mulai dengan membaca bismillah.32

Seorang guru sebagai pendidik bukan hanya sekedar

menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi sebelum pelajaran dimulai

perlu kiranya melihat keadaan peserta didik persiapannya untuk mengikuti

proses pembelajaran yang sedang berlangsung, segala hal yang dapat

menganggu pembelajaran perlu diperhatikan, karena ini juga akan

mendukung tercapainya keberhasilan dalam belajar.

31
Helmiatis Amir, (Guru Pendidikan Agama Islam SMPN 3 Gunung Talang Kabupaten Solok),
Wawancara, Guguk 27 Maret 2013
32
Rusmaidarti, (Guru Pendidikan Agama Islam SMPN 3 Gunung Talang Kabupaten Solok),
Wawancara, Guguk 26 Maret 2013
36

Untuk membantu guru dalam menyampaikan pelajaran digunakan

metode, metode yang sesuai dan mendukung terhadap materi

pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran tersebut dapat berjalan sesuai

dengan yang diharapkan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 25 Agustus

2023 bahwa dalam menyampaikan pembelajaran guru PAI umumnya

menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Ketika

wawancara dengan guru PAI beliau menyatakan, ketika menyampaikan

materi ajar metode yang sering digunakan adalah metode ceramah, metode

tanya jawab, metode diskusi dan metode penugasan, ini dilakukan untuk

mengaktifkan peserta didik secara langsung dalam belajar, peserta didik

bisa bertanya tentang materi pelajaran yang belum dimengerti.33

Hal senada juga disampaikan oleh guru PAI yang lain, beliau

mengatakan bahwa metode yang digunakan dalam pembelajaran PAI

tergantung kepada materi pembelajaran tersebut, contohnya ketika

mengajarkan tentang materi shalat maka metode yang digunakan adalah

metode demontrasi, karena harus dipraktekkan, tujuannya agar peserta

didik mengerti bagaimana takbir dan bagaimana cara pelaksanaan shalat

yang benar, namun tentang metode yang biasa digunakan yaitu metode

jigsaw, ceramah, diskusi dan tanya jawab, ini yang paling sering

digunakan, karena metode ini sesuai dengan semua materi pelajaran, tapi

33
Hafnan Aziz Hasibuan, (Guru Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren Musthafawiyah
Purba Baru Wawancara, Musthafawiyah 27 Agustus 2023
37

yang jelas setiap metode yang diterapkan tergantung terhadap materi

pembelajaran, harus sesuai metode dengan materi.34

Hal ini juga diungkapkan oleh salah seorang siswa yang

mengatakan bahwa:

Cara guru PAI menyampaikan materi yang paling sering digunakan


ada ceramah, ada tanya jawab antara kami dan guru PAI, ada diskusi
kelompok yang dibagi dalam beberapa orang, ada penugasan yang
diberikan dan ada guru PAI tersebut sewaktu menerangkan
mempraktekkan tentang yang diajarkan tersebut, kami diminta untuk
memperhatikan setelah itu kami diminta juga untuk mencontohkannya
kembali.35

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 28 Agustus

2023 terlihat guru PAI menerangkan pembelajaran dengan menggunakan

metode ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok dan memberi penugasan

kepada peserta didik tentang materi yang telah dibahas dan dipelajari

bersama.

Setelah memasuki materi pembelajaran baru digunakan strategi

peta konsep, tujuannya supaya mudah untuk menjelaskan pelajaran kepada

peserta didik dan peserta didik gampang memahami materi pelajaran yang

diberikan, jadi bisa dikelompok-kelompokkan materi agama tersebut,

langkah-langkahnya sebelum materi tersebut dijelaskan, kita membuat

materi pelajaran yang umum baru setelah itu ke yang bagian khususnya.

Dalam memilih strategi yang harus dilihat adalah kesesuaian materi

34
Fahrizal, (Guru Pendidikan Agama Isla di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru
Wawancara, Musthafawiyah 9 Agustus 2023
35
Wildan (Siswa kelas V di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purbabaru ,
Wawancara, Musthafawiyah 30 Agustus 2023
38

dengan strategi.36 Untuk membantu kelancaran strategi yang diterapkan

diperlukan media pembelajaran, media yang dapat digunakan yaitu kertas

karton dan cat untuk membuat ayat-ayat al-Qur’an, sehingga bisa menarik

bagi peserta didik untuk belajar.37

Dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan

strategi peta konsep terlihat guru PAI menjelaskan materi pelajaran yang

umum terlebih dahulu, setelah itu guru PAI masuk menjelaskan tentang

semua materi, ini dilakukan untuk mempermudah pemahaman peserta

didik tentang materi yang dipelajarinya.

Berdasarkan uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru PAI

menerapkan strategi pembelajaran dengan melihat materi pembelajaran

PAI terlebih dahulu, sehingga strategi yang diterapkan sesuai dengan

materi yang diajarkan, dan untuk membantu kelancaran strategi yang

digunakan guru agama dengan memanfaatkan media pembelajaran, seperti

kertas karton, cat untuk membuat ayat-ayat al-Qur’an.

3. Kegiatan penutup

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 25 Agustus

2023 terlihat guru PAI bersama peserta didik menyimpulkan materi

pelajaran yang telah diajarkan, dengan menyimpulkan pelajaran bersama

diharapkan pelajaran tersebut bisa dipahami bagi semua peserta didik

36
Sakban (Guru Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba
Baru
Wawancara, 1 Agustus 203
37
Ermalia, (Guru Pendidikan Agama Islam SMPN 3 Gunung Talang Kabupaten Solok),
Wawancara, Guguk 8 April 2013
39

dengan baik. Ini sudah lazim dilakukan dalam pendidikan, terutama

pendidikan di sekolah.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru PAI bersama-sama dengan

peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari, hal ini

dilakukan untuk mengulang pelajaran bagi peserta didik yang kurang

menyimak sewaktu guru menerangkan, dan sebelum pelajaran ditutup

biasanya peserta didik diberi tugas di rumah sekurang-kurangnya

membahas pelajaran yang akan datang.38

Hal ini juga berdasarkan wawancara dengan salah seorang peserta

didik yang menyatakan bahwa:

Ketika pelajaran berakhir kami diminta oleh ibu guru PAI untuk
menyimpulkan materi pelajaran dan kami juga diberi kesempatan
bertanya bagi yang kurang mengerti atau yang tidak paham. Hal
seperti ini tidak hanya pada pelajaran agama saja namun pada mata
pelajaran yang lain sering juga dilakukan, kita bisa saja ditunjuk untuk
menyimpulkan atau bertanya tentang materi yang telah diajarkan.39

Hasil wawancara di atas dapat diketahui pada kegiatan penutup

yang dilakukan oleh guru PAI dan peserta didik yaitu mengulang pelajaran

yang telah dibahas bersama-sama, ini perlu dilakukan oleh seorang guru

karena dapat menjadi tolak ukur mengetahui keberhasilan seorang guru

dalam menyampaikan materi pelajaran, untuk mengetahui cocok atau

tidaknya strategi dan metode yang digunakan dalam menyampaikan

pembelajaran dan juga untuk sebagai acuan kesesuaian media yang

digunakan dengan perhatian peserta didik ketika pembelajaran


38
Hafnan Aziz hzsibuan M Pd (Guru Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren
Musthafawiyah Purba Baru Wawancara, Musthafawiyah 25 Maret 2023
39
Ahmad pikrul Arip (Siswa kelas VI di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru
Wawancara, Muathafawiyah 1 september 2023
40

berlangsung. Dengan demikian ini bisa dijadikan evaluasi oleh seorang

guru dalam menyampaikan materi pelajaran untuk yang akan datang.

Berdasarkan uaraian di atas dapat dipahami bahwa kegiatan yang

dilakukan guru PAI dan peserta didik sebelum berakhirnya pelajaran

yakninya menyimpulkan pelajaran yang telah dibahas, ini dilakukan untuk

mengetahui pemahaman peserta didik tentang materi yang telah diberikan

dan juga sebagai evaluasi guru ketika memberikan materi pelajaran.

Dalam melihat kegiatan pembelajaran yang berlangsung baik dari

awal pembelajaran sampai kegiatan penutup juga dapat dilihat dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang digunakan oleh guru PAI

tersebut, dalam observasi yang dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2023

tentang kesesuaian materi pelajaran dengan RPP yang telah dirancang dan

disusun oleh guru PAI, terlihat kegiatan yang dilakukan oleh guru PAI

sesuai dengan acuan RPP yang telah dibuat guru PAI tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan kegiatan belajar mengajar yang


dilakukan oleh guru PAI tidak terlepas dari penggunaan acuan RPP yang telah
dibuat dan yang telah diperiksa oleh kepa

Anda mungkin juga menyukai