SD KELAS 6
Puji syukur kehadirat IDA HYANG WIDHI WASA atas rahmat dan karunianya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Psikologi Pendidikan mengenai
Peran Bakat dalam Proses Belajar ini tanpa ada halangan apapun sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Makalah ini disusun berdasarkan beberapa sumber yang
penulis peroleh dari berbagai media.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya
bantuan dari pihak-pihak terkait.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi penyusunan makalah
yang lebih baik dimasa mendatang.
Akhir kata penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyusunan
makalah ini banyak kesalahan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
untuk penulis serta para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak akan pernah
usang. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Beragam
program inovatif ikut serta memeriahakan reformasi pendidikan.
Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita
lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses
untuk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan
wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Dan pada akhirnya diharapkan akan berguna
bagi bangsa, negara,dan agama. Melihat peran pendidikan yang begitu vital, maka
menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan
harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak
membosankan. Beragam metode pembelajaran efektif dapat menjadi pilihan untuk
bisa kita persiapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran.
Setiap metode pembelajaran akan memiliki satu rana pembelajaran yang paling
menonjol meskipun juga mengandung rana pembelajaran lainnya. Ranah
pembelajaran tersebut ada 3, yaitu: Rana kognitif atau rana perubahan pengetahuan
( P ); Rana afektif atau rana perubahan sikap-perilaku (S ) ; dan Rana psikomotorik
atau rana perubahan maupun peningkatan keterampilan ( K ).
Berdasarkan latar belakang yang dikaji, maka makalah yang berjudul “METODE
PEMBELAJARAN” ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang metode
pembelajaran sehingga dapat menjadi acuan dalam sebuah rencana pembelajaran bagi
kita sebagai calon pendidik agar dalam proses pembelajaran lebih terarah, mudah
dipahami dan tepat sasaran. Lebih dari itu makalah ini juga bertujuan agar para
pendidik lebih matang lagi dalam mempersiapkan suatu pelaksanaan pembelajaran
dikelas maupun diluar kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
Ceramah merupakan suatu cara penyampaian informasi denagn lisan dari seseorang
kepada sejumlah pendengar di suatu ruangan. Kegiatan berpusat pada penceramah
dan komunikasi yang terjadi searah dari pembicara kepada pendengar. Penceramah
mendominasi seluruh kegiatan sedang pendengar hanya memperhatikan dan membuat
catatan seperlunya.
Metode ceramah merupakan metode yang paling banyak dipakai oleh peserta didik.
Hal ini mungkin dianggap oleh guru sebagai metode mengajar yang paling mudah
dilaksanakan. Jika bahan pelajaran dikuasai dan sudah ditentukan urutan
penyampaiannya, guru tinggal menyajikannya di depan kelas. Murid-murid
memperhatikan guru berbicara, mencoba menangkap apa isinya dan membuat
catatan.
Sad Ripu berasal dari kata sad yang berarti enam dan ripu yang berarti musuh. Jadi
secara harfiah
Sad Ripu berarti enam musuh yang berada dalam diri manusia.
Enam musuh ini memberikan pengaruh yang berbeda – beda, bila kita tidak dapat
1. Kama
Kama yang dimaksud dalam sad ripu ini adalah nafsu atau keinginan yang negative.
Manusia memang harus memiliki keinginan, tanpa keinginan hidup ini akan terasa
datar
sekali. Tetapi keinginan yang sifatnya positif, seperti ingin jadi dokter, guru dan
lainnya.
Keinginan yang terkendali akan menjadi teman yang akrab bagi kita.
2. Lobha
Lobha berarti tamak atau rakus yang sifatnya negative sehingga merugikan orang
lain.
kejahatan karena merasa tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Contohnya
tindakan mencuri, merampok dan sebagainya. Lobha yang sifatnya positif hendaknya
dipertahankan, seperti tidak puas terhadap ilmu pengetahuan yang positif, lobha
terhadap
Krodha berarti kemarahan. Orang yang tidak bisa mengendalikan amarahnya akan
menyebabkan kerugian pada diri sendiri maupun orang lain. Bahkan bisa sampai
membunuh orang lain. Banyak tindakan – tindakan anarkis dan criminal yang timbul
karena kemarahan. Seperti merusak barang milik orang lain, memukul teman, bahkan
ada
4. Moha
Moha berarti kebingungan yang dapat menyebabkan pikiran menjadi gelap sehingga
seseorang tidak dapat berfikir secara jernih. Hal ini akan menyebabkan orang tersebut
tidak mampu membedakan mana yang baik dan buruk. Akibatnya hal – hal yang
marah, mendapatkan masalah yang berat, kehilangan sesuatu yang dicintai dan
sebagainya.
5. Mada
Mada berarti mabuk. Orang mabuk pikiran tidak berfungsi secara baik. Akibatnya
timbulah sifat – sifat angkuh, sombong, takabur dan mengucapkan kata – kata yang
menyakitkan hati orang lain. Seperti mabuk kekayaan yang dimilikinya, mabuk
karena
ketampanan. Mabuk juga dapat ditimbulkan karena minum minuman keras. Dengan
lain.
6. Matsarya
Matsarya berarti dengki atau iri hati. Hal ini akan menyiksa diri sendiri dan dapat
merugikan orang lain. Orang yang matsarya merasa hidupnya susah, miskin, bernasib
sial,
sehingga akan menyiksa batinnya sendiri. Selain itu bila iri terhadap kepunyaan orang
lain maka akan menimbulkan rasa ingin memusuhi, berniat jahat, melawan dan
Prosedural :
Sebagaimana kita ketahui Sad Ripu adalah musuh-musuh yang ada dalam hati kita
yang jauh lebih berbahaya dan sangat sulit untuk dikendalikan, dari pada musuh
musuh dari luar.
laksanakan ajaran agama dengan baik dalam kehidupan kita, gunakanlah petunjuk
kitab sastra
sebagai pedoman dalam berbuat. Dengan pikiran yang baik dan positif, akan
menimbulkan
perkataan yang baik dan perbuatan yang baik. Satunya pikiran, perkataan dan
perbuatan yang baik
dan suci ini dijadikan sebagai dasar dari perilaku kita, maka musuh-musuh tersebut
akan dapat kita
kendalikan.
DAFTAR PUSTAKA
Pande Ali & Imansyah. 1984. Didaktik Metode. Surabaya: Usaha Nasional.