Anda di halaman 1dari 13

Panduan Praktis

Ibadah Kurban
Oleh Ustadz Abu Aniisah Syahrul Fatwa ibn Lukman b

Definisi Kurban 2. Ibadah harta yang paling agung


Dalam bahasa Arab, kurban disebut dengan Berkurban berarti mengeluarkan harta untuk
udh·hiyyah, yaitu menyembelih hewan ternak se­ mendekatkan diri kepada Allah e, dan ini meru­
bagai pendekatan diri kepada Allah e pada hari- pakan sebagus-bagusnya ibadah seorang hamba.
hari tertentu dengan syarat-syarat khusus.1 Ada Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Ibadah
yang mengatakan dinamakan udh·hiyyah karena harta yang paling mulia adalah kurban dan ibadah
kurban itu afdhalnya/utamanya disembelih pada badan yang paling mulia adalah shalat.”5
waktu dhuha, yaitu ketika matahari telah naik.2
3. Mendapat pahala yang besar
Keutamaan Berkurban Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah hari
yang paling mulia dan agung di sisi ­Allah e, maka
Syaikh Al-Albani v menerangkan, tidak ada
sudah otomatis mengerjakan amal­an shalih pada
satu hadits pun yang shahih yang menyebutkan
hari-hari ini akan mendapat ganjaran yang sangat
ke­utamaan berkurban secara khusus.3 Keutamaan
besar, Insyaallah. Abu Bakr ash-Shiddiq a berka­
berkurban dapat dilihat dari sisi yang lain, di an­
ta: “Rasulullah n pernah ditanya: ‘Haji apa yang
taranya:
paling afdhal?’ Rasulullah n menjawab: ‘Yaitu haji
1. Melaksanakan perintah Allah yang mengangkat suara­ nya dengan talbiyah dan
Allah e telah memerintahkan agar Rasulullah yang menyembelih hewan kurban.’”6
n dan kaum muslimin bershalat dan berkurban
untuk-Nya. Allah e berfirman: Hikmah dan Manfaat Berkurban
Sesungguhnya syari‘at Islam yang mulia ini indah
‫ﮋﮊ ﮋ ﮌ ﮍﮊ‬ sekali. Segala hukum-hukumnya dibangun di atas
hikmah dan kemaslahatan. Hanya, kadang kita
Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan mengetahuinya dan kadang kita tidak mengeta­
berkurbanlah (karena Rabbmu pula). {QS al- huinya karena para hamba memang tidak diberi ke­
Kautsar (108):2} wajiban untuk mengetahui perincian hikmah Allah
e, namun cukup bagi mereka untuk hanya mengi­
Allah e memerintahkan agar Nabi-Nya meng­
mani, mengilmui (mempelajari ilmunya) secara
gabungkan dua ibadah yang agung ini, yaitu shalat
umum, dan pasrah (tunduk patuh) sepenuhnya; se­
dan kurban. Keduanya termasuk ketaatan yang
bab, mengetahui perincian hikmah merupakan se­
paling agung dan mulia. Tidak ragu lagi, shalat ‘Id
suatu yang di luar batas kemampuan akal manusia.
masuk dalam keumuman ayat dirikanlah shalat kare-
na Rabbmu dan kurban masuk dalam kandungan Di antara hikmah-hikmah berkurban ialah:
ayat berkurbanlah.4 1. Mencontoh bapak kita Nabi Ibrahim
1 An-Nasafi, Thalabatuth-Thalabah Fi Isthilahat al-Fiqhiyyah Untaian kisah tentang hal ini termaktub dalam fir­
(hlm. 217)
2 An-Nawawi, al-Majmu‘ (8:382); ‘Abdullah al-Fauzan, Majalis
‘Asyr Dzilhijjah (hlm. 69) 5 Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah, Majmu‘ Fatawa (16:532)
3 Al-Albani, Silsilah al-Ahadits adh-Dha‘ifah (1:163–165) 6 Lihat: Ibnu Utsaimin, Syarh Manzhumah Ushulil-Fiqh wa
4 Asy-Syinqithi, Adhwa’ul-Bayan (5:609) Qawa‘iduhu (hlm. 77–79)

Panduan Praktis Ibadah Kurban


41
man Allah e yang berbunyi: luruh kewajiban dan meninggalkan keharaman.
Salah satu caranya adalah dengan berkurban.
‫ﮋﯹﯺﯻﯼﯽﯾﯿﰀﰁﰂ‬ 4. Bukti ketakwaan

‫ﰃﰄﰅﰆﰇﰈﰉﰊﰋﰌﰍﰎ‬ Berkurban adalah pendekatan diri kepada ­Allah


e, sebagai realitas keimanan dan ketakwaan
‫ﰏﰐﰑﰒﰓﰔﰕﭑﭒ‬ seorang hamba.
Allah e berfirman:
‫ﭓﭔﭕﭖﭗﭘﭙﭚ‬
‫ﮋﯥ ﯦ ﯧ ﯨ ﯩ ﯪ ﯫ ﯬ‬
‫ﭛ ﭜﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ‬
‫ﯭ ﯮﯯﮊ‬
‫ﭤﭥﭦﭧﭨﭩﭪﭫﮊ‬
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sang­ tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi
gup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapa­
berkata: “Hai anakku, sesungguhnya aku meli­ inya. {QS al-Hajj (22):37}
hat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu.
5. Memberikan kegembiraan pada hari kurban
Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia men­
jawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang di­ Yaitu dengan makan, saling berbagi, dan berse­
perintahkan kepadamu. Insyaallah kamu akan nang-senang dengan hewan kurban yang disem­
mendapati­ku termasuk orang-orang yang sabar.” belih; dan ini sangat terlihat pada hari Idul Adha,
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibra­ (yaitu) kaum muslimin merasa senang, gembira,
him membaringkan anaknya atas pelipis(nya), dan berkumpul untuk menikmati hewan kurban.
(nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami pang­ Rasulullah n bersabda:
gillah dia: “Hai Ibrahim, se­ sungguhnya kamu ْ َ ْ ُ‫َ َّ ُ َّ رْ ْ َ َّ ُ َ ْ َ ر‬
telah membenarkan mimpi itu.” Sesungguhnya ‫هلل‬
ِ ِ ‫شي ِق أيام أك ٍل وش ٍب و ِذ‬
‫ا‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ِ ‫أيام الت‬
demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya “Hari tasyriiq adalah hari untuk makan, minum,
ini benar-benar suatu ujian yang nyata dan Kami dan berdzikir.”8
tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang
6. Menampakkan syi‘ar Islam
besar. {QS ash-Shaaffaat (37):102–107}
Tidak ada perselisihan bahwa kurban termasuk
2. Mencukupkan orang lain salah satu syi‘ar Islam9 yang sangat kentara pada
Jika seorang muslim menyembelih hewan kurban­ Idul Adha; manusia berkumpul dan menyembelih
nya maka ia telah berbagi kebahagiaan dengan hewan-hewan kurban mereka. Sungguh ini adalah
keluarganya, teman-temannya, para tetangganya, hikmah yang sangat agung. Allah e berfirman:
serta fakir miskin sehingga mereka merasakan ke­
bahagiaan di hari raya.7 ‫ﮋﮥﮦﮧﮨﮩﮪﮫﮬﮭﮮﮊ‬
3. Ungkapan rasa syukur
Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-un­
Yaitu syukur kepada Allah e yang telah memberi­ ta itu sebagian dari syi‘ar Allah, kamu mem­
kan kenikmatan. Hakikat syukur adalah memurnikan peroleh kebaikan yang banyak padanya. {QS
ketaatan kepada Allah e dengan mengerjakan se­ al-Hajj (22):36}

7 Dr. ‘Abdullah ath-Thayyar, Ahkam al-‘Idain wa ‘Asyr Dzilhijjah


[Edisi Indonesia: Lebaran Menurut Sunnah yang Shahih (hlm. 8 HR Muslim (1141)
85, penerbit Pustaka Ibnu Katsir)] 9 Ibnul Mulaqqin, al-I‘lam Bi Fawa’id ‘Umdah al-Ahkam (10:182)

Panduan Praktis Ibadah Kurban


42
7. Mengikuti sebagian amalan jama‘ah haji penyembelihan (kurban), supaya mereka me­
nyebut nama Allah terhadap binatang ternak
Sebab, dalam ibadah haji juga ada yang namanya
yang telah direzekikan Allah kepada mereka,
al-hadyu (sembelihan), sehingga bila kaum muslim­
maka Tuhanmu/Sembahanmu ialah Tuhan/
in berkurban, akan mendorong semangat mereka
Sembahan yang Maha Esa, karena itu berserah
untuk ikut berangkat pergi haji. Allahua‘lam.10
dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar
gembira kepada orang-orang yang tunduk
F. Hukum Berkurban
patuh (kepada Allah). {QS al-Hajj (22):34}
Berkurban adalah ibadah yang disyari‘atkan, ber­
Al-Imam Ibnu Katsir mengatakan: “Allah e
dasarkan dalil dari al-Qur’an, hadits, dan kese­
mengabarkan bahwa menyembelih kurban dengan
pakatan ulama.11 Perinciannya sebagai berikut:
menyebut nama Allah tetap disyari‘atkan pada se­
1. Dalil dari al-Qur’an luruh agama.”13
Allah e berfirman: 2. Dalil dari Hadits
Adapun dari hadits Nabi n maka terdapat ucap­
‫ﮋﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﯗ ﯘ ﯙ ﯚ‬ an, perbuatan, dan persetujuan beliau. Yaitu:

‫ﯛﮊ‬ Nabi n bersabda:


َ َّ ُ َ َ َ َ ُ ُ ُ ُ َّ َ َ َّ َ ْ َ َ َ َ ْ َ
‫من ذبح بعد الصال ِة تم نسكه وأصاب سنة‬
َ ‫ال ْ ُم ْسلم‬
Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadah­
ku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk ­Allah, ‫ني‬ ِِ
Rabb alam semesta.” {QS al-An‘aam (6):162–163}
Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan: “Barang siapa menyembelih setelah shalat sung­
­“Allah memerintahkan agar Nabi Muhammad n guh telah sempurna penyembelihannya, dia te­
mengumpulkan dua ibadah yang agung ini, yaitu lah mencocoki sunnah kaum muslimin.”14
shalat dan berkurban, yang keduanya menunjuk­ Anas ibn Malik a berkata: “Nabi n menyembe­
kan pendekatan diri kepada Allah e, sikap tun­ lih dua ekor kambing yang bertanduk dan gemuk,
duk, merasa butuh, dan husnuzhzhann (berbaik beliau membaca basmalah dan bertakbir.”15
sangka) kepada-Nya, kekuatan hati dan ketenang­ ‘Abdullah ibn ‘Umar d mengatakan: “Nabi n
an kepada Allah e terhadap janji-Nya. Berbeda tinggal di Madinah sepuluh tahun dan beliau se­
jauh dengan keadaan orang yang sombong lagi lalu berkurban.”16
kaya yang tidak merasa butuh dalam ibadah shalat
Al-Imam Ibnul-Qayyim berkata: “Nabi n tidak
mereka kepada Allah e, yang mereka tidak me­
pernah meninggalkan udh·hiyyah (kurban).”17
nyembelih karena takut miskin.”12
Allah e juga berfirman: 3. Ijma‘ Ulama
Adapun ijma‘/kesepakatan ulama ialah sebagai­
‫ﮋﭾ ﭿ ﮀ ﮁ ﮂ ﮃ‬ mana yang dikatakan oleh al-Imam Ibnu Qu­
damah: “Kaum muslimin telah sepakat tentang
‫ﮄﮅﮆﮇﮈﮉﮊﮋﮌ‬ disyari‘atkannya berkurban.”18
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Tidak ada perselisi­
‫ﮍﮎﮏﮐﮑﮒﮓﮊ‬ han bahwa berkurban termasuk syi‘ar agama
13 Tafsir Ibnu Katsir (5:420)
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syari‘atkan 14 HR al-Bukhari (5560), Muslim (1961)
15 HR al-Bukhari (5565), Muslim (1966)
10 Ad-Dahlawi, Hujjatullah al-Balighah (2:30–31); Ibnul-‘Arabi, 16 HR at-Tirmidzi (1507), Ahmad (2:28) dengan sanad yang
‘Aridhatul-Ahwadzi (6:311). hasan; disetujui oleh al-Albani dalam al-Misykah (1475).
11 Ibnu ‘Utsaimin, Ahkam al-Udh·hiyyah wa adz-Dzakat (hlm. 5) 17 Zadul-Ma‘ad (2:317)
12 Fat·hul-Mujib Syarh Kitab at-Tauhid (hlm. 144) 18 Al-Mughni (13:360)

Panduan Praktis Ibadah Kurban


43
َ َّ َْ َ َ َ ٌ َُ‫َ ْ اَ َ ه‬
‫ل َس َعة َول ْم يُ َض ِّح فال يق َر َب َّن ُم َصالنا‬
Islam.”19
‫م ن كن‬
Apakah kurban hukumnya wajib?
“Barang siapa yang mempunyai keluasan, se­
Setelah para ulama bersepakat akan disyari‘at­ dang dia tidak berkurban, maka janganlah dia
kannya berkurban, mereka berselisih pendapat mendekati mushalla (yaitu tanah lapang tempat
apakah kurban hukumnya wajib ataukah sunnah. shalat ‘Id, Red.) kami.”29
Para ulama berselisih tajam dalam masalah ini
hingga terpolar menjadi dua pendapat:20 Adapun bagi yang tidak mampu, yang tidak pu­
nya harta kecuali hanya nafkah untuk keluarganya,
Pertama: Berkurban hukumnya wajib. Inilah pendapat
maka kurban tidak wajib baginya.30
yang dipilih oleh al-Auza‘i, al-Laits, madzhab Abu
Hanifah21, salah satu riwayat dari al-Imam Ah­
Faedah:
mad22, dan dikuatkan oleh Syaikhul-Islam23.
Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan: “Ke­ 1. Para ulama sepakat bahwa kurban karena se-
wajiban kurban disyaratkan memiliki kemam­ bab nadzar wajib ditunaikan.
puan dan punya kelebihan dari kebutuhannya Karena kurban semacam ini adalah pendekatan diri
yang asasi seperti halnya sedekah fitrah.”24 kepada Allah e berupa ketaatan yang harus dilak­
Kedua: Berkurban hukumnya sunnah muakkad. Ini­ sanakan. Wajibnya kurban karena sebab nadzar hu­
lah pendapat jumhur ulama dari kalangan madz­ kumnya berlaku bagi yang kaya atau yang miskin,
hab as-Syafi‘iyyah, Malikiyyah, dan Hanabilah. mereka semua sama dalam status hukumnya.31
Bahkan, pendapat ini menegaskan bahwa orang
yang mampu berkurban, tetapi tidak berkurban,
2. Apakah boleh berutang agar bisa berkurban?
maka hukumnya makruh.25 Pendapat inilah yang Allah e tidak akan membebani seorang hamba ke­
tampak dipilih oleh al-Imam al-Bukhari26, al- cuali sesuai kemampuannya. Allah e berfirman:
Imam Ibnu Hazm, bahkan beliau berkata: “Tidak
sah dari seorang sahabat pun bahwa berkurban
hukumnya wajib.”27 Pendapat ini disetujui oleh
‫ﮋﯗ ﯘ ﯙ ﯚ ﯛ ﯜﯝﮊ‬
asy-Syaikh ‘Abdul-‘Aziz ibn Baz.28
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
Pendapat terkuat yang menenangkan jiwa adalah dengan kesanggupannya. {QS al-Baqarah (2):286}
yang dipilih oleh jumhur ulama, bahwa kurban
hukumnya hanya sunnah mu’akkadah (sunnah yang Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah pernah ditanya
ditekankan). Akan tetapi, yang lebih berhati-hati tentang masalah ini, beliau menjawab: “Apabila dia
bagi seorang muslim adalah tidak meninggalkan punya kemampuan untuk membayar, kemudian
ibadah kurban jika dia mampu. Sebab, dengan berutang untuk membeli hewan kurban, maka itu
melaksanakannya, lebih membebaskan diri dari baik. Dan hal itu tidak wajib baginya. Allahua‘lam.”32
tanggungan. Rasulullah n bersabda: 3. Berkurban untuk orang yang sudah meninggal
19 Fat·hul-Bari (10:3) Pada asalnya, kurban itu untuk orang yang ma­
20 Ibnu ‘Utsaimin, Ahkam al-Udh·hiyyah (hlm. 7); beliau men­ sih hidup. Lantas, bolehkah kita berkurban untuk
jelaskan dengan bagus perselisihan ulama tentang hukum
orang yang sudah meninggal? Jawaban: Masalah
udh·hiyah dengan menyertakan dalil dari masing-masing
pendapat dan memberikan komentar dari setiap dalil yang ini tidak lepas dari tiga keadaan33:
dipaparkan.
21 Al-Hidayah (4:70)
22 Al-Inshaf (4:105) 29 HR Ibnu Majah (3123); hadits hasan sebagaimana dalam
23 Majmu‘ Fatawa (23:162) Takhrij Musykilah al-Faqr (no. 102) oleh al-Albani
24 Ibidem 30 ‘Abdullah al-Fauzan, Minhatul-‘Allam Fi Syarhi Bulugh al-
25 Al-Muhadzdzab (1:317), Bidayah al-Mujtahid (2:431), al-Mughni Maram (9:280)
(13:360). 31 Al-Kassani, Bada’i‘ ash-Shana’i‘ (5:61); asy-Syirbini, Mughni
26 Fat·hul-Bari (10:3) al-Muhtaj (4:283), Syarh Muntaha al-Iradat (1:612)
27 Al-Muhalla (7:355) 32 Majmu‘ Fatawa (26:305)
28 Fatawa al-Lajnah ad-Da’imah (11:449, fatwa no. 9563) 33 Ibnu ‘Utsaimin, Ahkam al-Udh·hiyyah (hlm. 18–19)

Panduan Praktis Ibadah Kurban


44
Pertama: Orang yang sudah meninggal diikutser­
takan bersama orang yang masih hidup. Mi­
‫ﮋﯯ ﯰ ﯱ ﯲ ﯳ ﯴ ﯵ ﯶ ﯷ‬
salnya ada orang yang berkurban dengan niat
untuk dirinya dan keluarganya, sedang di an­
‫ﯸﯹ ﯺ ﯻ ﯼ ﯽ ﯾﮊ‬
tara keluarganya tersebut ada yang sudah me­
Maka barang siapa mengubah wasiat itu, setelah
ninggal; maka keadaan seperti ini dibolehkan.
ia mendengarnya, maka sesungguhnya dosanya
Dasarnya adalah hadits yang menceritakan bah­
adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Se­
wa Nabi n ketika menyembelih hewan kurban
sung­guhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
beliau bersabda:
Mengetahui. {QS al-Baqarah (2):181}
َ ُ‫ْ هَّ َّ ُ َّ َ َ َّ ْ ْ حُ َ َّ َ ح‬
‫آل م َّم ٍد َو ِم ْن‬ ِ ‫الل اللهم تقبل ِمن مم ٍد و‬ ِ ‫بِاس ِم‬
َ ُ‫ُ َّ ح‬
Apa yang harus dijauhi oleh orang yang akan
َّ
‫أم ِة مم ٍد‬ berkurban?
Orang yang akan berkurban wajib mencegah diri­
Bismillah (Dengan menyebut nama Allah). Ya
nya dari memotong rambut, kuku, atau mengupas
Allah, terimalah kurban ini, dari Muhammad,
­
kulitnya sejak awal Dzulhijjah hingga ia menyembe­
keluarga Muhammad, dan umat Muhammad.”34
lih kurbannya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi n:
Kedua: Berkurban untuk orang yang sudah mening­ ْ َ ْ َّ َ ُ ْ َ َ َ َّ ْ‫ح‬ َُ َّ ُ َ َ
gal tanpa diikutkan bersama orang yang masih ِ‫الج ِة فال يأخذن ِمن شع ِره‬ ِ ‫ف ِإذا أ ِهل ِهالل ِذي‬
َ َ َ
َ ِّ‫ال ِم ْن أ ْظ َفار ِه َشيْئًا َح ىَّت يُ َض ي‬
hidup. Misalnya seorang anak membeli kam­
bing kurban dan niatnya bahwa kurban ini un­ ‫ح‬ ِ ‫و‬
tuk ibunya yang sudah meninggal, maka hal
ini hendaknya ditinggalkan oleh seorang muslim, “Apabila hilal Dzulhijjah telah terlihat, dan salah
karena Nabi n tidak pernah menyendirikan seorang di antara kalian hendak berkurban,
ibadah kurban untuk keluarganya yang sudah maka janganlah ia mengambil rambut dan ku­
meninggal saja, dan hal ini tidak pernah pula kunya sedikit pun hingga ia menyembelih kur­
dikerjakan oleh para sahabat f. bannya.” Dalam riwayat yang lain: “Janganlah ia
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin mengatakan: “Ter­ mengambil rambut dan kulitnya sedikit pun.”36
masuk kesalahan, apa yang dilakukan keban­ Perintah ini menunjukkan wajib, larangannya ber­
yakan manusia dalam kurban, mereka berkur­ sifat pengharaman menurut pendapat terkuat.37
ban untuk orang yang sudah meninggal sebagai
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin mengatakan: “Pendapat
hadiah atau melaksanakan wasiat, tetapi mereka
yang benar, larangan ini bersifat pengharaman
tidak berkurban untuk diri dan keluarga yang
karena itulah kaidah asal sebuah larangan, dan ti­
masih hidup; mereka (sejatinya) meninggalkan
dak ada dalil yang memalingkannya. Akan tetapi,
apa yang telah datang dari sunnah dan meng­
tidak ada fidyah bagi yang melanggar karena tidak
haramkan diri mereka sendiri dari keutamaan
kurban. Sungguh ini termasuk kebodohan, an­ ada dalil atas hal itu.”38
daikan mereka mengetahui bahwa yang sunnah Apabila telah masuk bulan Dzulhijjah dan se­
adalah seorang insan berkurban untuk dirinya seorang tidak punya niat berkurban, kemudian
dan keluarganya, maka hal ini akan mencakup di pertengahan sepuluh Dzulhijjah muncul niat
orang yang sudah meninggal maupun yang ma­ untuk berkurban, maka hendaklah dia mencegah
sih hidup, dan ke­utamaan Allah e amat luas.”35 dirinya dari memotong rambut dan kuku sejak niat
Ketiga: Berkurban untuk mayat atas dasar wasiat­ berkurban muncul.39
nya sebelum meninggal dunia, hal ini diboleh­
36 HR Muslim (1977)
kan berdasarkan firman Allah e yang berbunyi: 37 Asy-Syinqithi, Adhwa’ul-Bayan (5:640); asy-Syaukani, Nai-
lul-Authar (5:201); Salim al-Hilali, Mausu‘ah al-Manahi asy-
Syar‘iyyah (3:133).
34 HR Muslim (1967) 38 Ibnu ‘Utsaimin, Ahkam al-Udh·hiyyah (hlm. 60)
35 Ahkam al-Udh·hiyyah (hlm. 19) 39 Ibnu ‘Utsaimin, Ahkam al-Udh·hiyyah (hlm. 60)

Panduan Praktis Ibadah Kurban


45
Hikmah larangan hadits di atas ialah karena orang Allah e berfirman:
yang berkurban mirip seperti orang yang men­
jalani ibadah haji dalam sebagian amalannya, yaitu ‫ﮋﯖ ﯗ ﯘ ﯙ ﯚ ﯛ ﯜ ﯝ‬
mendekatkan diri kepada Allah e dengan kur­
ban, hingga dia pun terkena sebagian hukum dan
larangan seperti orang yang sedang ibadah haji.40
‫ﯞ ﯟﯠﮊ‬
Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa
Perhatian: mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi
1. Sebagian orang beranggapan bahwa orang yang Allah, maka itu adalah lebih baik baginya di sisi
akan berkurban kemudian dia mengambil ram­ Rabbnya. {QS al-Hajj (22):30}
but, kuku, dan kulitnya maka kurbannya tidak
Allah e juga berfirman:
diterima. Ini adalah anggapan yang keliru, tidak

‫ﮋﭨﭩﭪﭫﭬﭭﭮﭯ‬
ada hubungannya antara diterimanya kurban de­
ngan larangan di atas.
2. Barang siapa mencukur rambut, memotong
kuku, dan mengupas kulitnya tanpa udzur, sung­
‫ﭰﭱﮊ‬
guh dia telah menyelisihi perintah Nabi n, ter­
jatuh dalam larangan; hendaknya dia memohon Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa
ampun kepada Allah e, bertaubat kepada-Nya, mengagungkan syi‘ar-syi‘ar Allah, maka se­
dan tidak mengulanginya lagi; meski begitu, ti­ sungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. {QS
dak ada fidyah atau denda atas perbuatannya. al-Hajj (22):32}
3. Adapun dalam kondisi tertentu butuh mengam­ Anas ibn Malik a berkata: “Nabi n berkurban
bil rambut, kuku, dan kulitnya maka tidak men­ dengan dua kambing bertanduk dan gemuk.”42
gapa; boleh. Seperti orang kepalanya terluka dan Ibnu ‘Abbas d mengatakan: “Dan termasuk
butuh mencukur rambutnya maka tidak ada la­ mengagungkan syi‘ar yang terhormat di sisi Allah
rangan akan hal tersebut jika ada sebabnya. e adalah dengan menggemukkan hewan kur­
4. Larangan dalam hadits ini khusus bagi yang ban, membesarkan dan membaguskannya, karena
berkurban, tidak termasuk orang-orang yang hal itu lebih besar pahalanya dan lebih banyak
diikutsertakan dalam pahala kurban, seperti ke­ manfaatnya.”43
luarga dan orang-orang yang dia ikutkan. Sebab, Abu Umamah ibn Sahl berkata: “Kami dahulu di
Nabi n berkurban untuk dirinya kemudian Madinah biasa menggemukkan hewan kurban,
mengikutsertakan keluarganya dalam hal pa­ dan kaum muslimin juga biasa menggemukkan
hala, tetapi tidak ada nukilan bahwa beliau me­ hewan kurban mereka.”44
larang juga keluarganya dari memotong kuku, Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Pahala
rambut, dan lainnya. Allahua‘lam.41 dalam ibadah kurban sesuai dengan nilai hewan
kurbannya secara mutlak.”45
Hewan kurban
Al-Imam asy-Syaukani mengatakan: “Di dalam
1. Memilih hewan yang terbaik hadits ini terdapat anjuran untuk menggemukkan
hewan kurban, karena yang zhahir Nabi n menge­
Tidak kita ragukan bahwa berkurban termasuk
tahui hal tersebut.”46
salah satu syi‘ar Islam. Oleh karena itu, hendaknya
memilih hewan kurban yang paling baik, paling
gemuk dan bagus. 42 HR al-Bukhari (5565), Muslim (1966)
43 Ibnu Qudamah, al-Mughni (11:98), Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu
Katsir (5:416), Ibnu Hajar, Fat·hul-Bari (3:536)
44 HR al-Bukhari secara mu‘allaq, Kitab Adhahiy Bab Fi
40 Ibnul-Qayyim, Tahdzibus-Sunan (4:99); Ibnu ‘Utsaimin, Udh·hiyyah an-Nabiy
Ahkam al-Udh·hiyyah wa adz-Dzakat (hlm. 60) 45 Syaikhul-Islam, al-Ikhtiyarat (hlm.120)
41 Ibnu ‘Utsaimin, Ahkam al-Udh·hiyyah (hlm. 61–62) 46 Nailul-Authar (5:135)

Panduan Praktis Ibadah Kurban


46
2. Jenis hewannya jenis hewan yang dikenal orang Arab, sedangkan
kerbau tidak termasuk hewan yang dikenal orang
Mayoritas ulama berpendapat bahwa kurban ti­
Arab.” {Liqa’at Bab al-Maftuh (200:27)}
dak sah kecuali dari jenis hewan ternak, yaitu unta,
sapi, dan kambing. Berdasarkan firman Allah e Dalam situs resmi asy-Syaikh Shalih al-Fauzan,
yang berbunyi: disebutkan salah satu pertanyaan yang disampai­
kan kepada beliau: “… apakah kerbau juga terma­
‫ﮋﭾ ﭿ ﮀ ﮁ ﮂ ﮃ ﮄ‬ suk jenis bahiimatul-an‘aam (hewan ternak yang bo­
leh dijadikan kurban)?”

‫ﮅ ﮆ ﮇ ﮈ ﮉ ﮊﮋﮊ‬ Beliau menjawab: “Kerbau termasuk salah satu je­


nis sapi.”49
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syari‘atkan Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa berkur­
penyembelihan (kurban), supaya mereka me­ ban dengan kerbau hukumnya sah, karena kerbau
nyebut nama Allah terhadap binatang ternak sejenis dengan sapi.50
yang telah direzekikan Allah kepada mereka. Jantan Atau Betina?
{QS al-Hajj (22):34}
Tidak ada ketentuan jenis kelamin hewan kurban.
Tidak ada nukilan bahwa hewan kurban Nabi n Boleh jantan maupun betina. Dari Ummu Kurzin
selain binatang ternak. Al-Imam an-Nawawi me­ s, Rasulullah n bersabda: “Aqiqah untuk
ngatakan: “Semua ini berdasarkan ijma‘.”47 anak laki-laki dua kambing dan anak perempuan
Kurban Dengan Kerbau? satu kambing. Tidak jadi masalah jantan maupun
betina.”51
Para ulama menyamakan kerbau dengan sapi
Berdasarkan hadits ini, al-Fairuz Abadi asy-Syafi‘i
dalam berbagai hukum dan keduanya dianggap
mengatakan: “Jika dibolehkan menggunakan he­
sebagai satu jenis.48
wan betina ketika aqiqah berdasarkan hadits ini,
Ada beberapa ulama yang secara tegas membo­ menunjukkan bahwa hal ini juga boleh untuk
lehkan berkurban dengan kerbau. Di antaranya berkurban.”52
dari kalangan Syafi‘iyah sebagaimana keterangan
Namun demikian, umumnya hewan jantan itu
di Hasyiyah al-Bajirami, dan madzhab Hanafiyyah
lebih baik dan lebih mahal daripada hewan betina.
sebagaimana keterangan di al-Inayah Syarh al-Hi-
Oleh karena itu (kesimpulannya), tidak harus he­
dayah (14:192) dan Fat·hul-Qadir (22:106), mereka
wan jantan, namun diutamakan jantan.53
menganggap keduanya satu jenis.
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utasimin pernah ditanya tentang 3. Usia hewan
hukum kurban dengan kerbau. Isi pertanyaan: Para ulama telah sepakat bahwa hewan kurban
“Kerbau dan sapi memiliki perbedaan dalam ba­ disyaratkan telah mencapai usia yang ditentukan
nyak sifat sebagaimana kambing dengan domba. oleh syari‘at.54 Nabi n bersabda:
ُ َ َ ُ‫َّ ُ َّ ً َّ َ ْ َ ْ ر‬ َْ َ
‫س َعليْك ْم‬ ‫ال تذبحَُوا ِإال م ِسنة ِإال أن يع‬
Namun, Allah e telah memperinci penyebutan
kambing dengan domba tetapi tidak memperinci
ْ َّ ً َ ْ َ
‫فتَذبحَُوا َجذ َعة ِم َن الضأ ِن‬
penyebutan kerbau dengan sapi, sebagaimana
disebutkan dalam surat al-An‘aam ayat 143. Boleh­
kah berkurban dengan kerbau?”
Beliau menjawab: 49 Sumber: http://www.alfawzan.ws/node/9205, jawaban
“Jika kerbau termasuk (jenis) sapi, maka kerbau dalam bentuk rekaman suara.
50 Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Kon-
sebagaimana sapi, namun jika tidak maka (jenis he­ sultasiSyariah.com).
wan) yang Allah e sebut dalam al-Qur’an adalah 51 HR Ahmad (27900), an-Nasa’i (4218); dishahihkan asy-Syai­
kh al-Albani.
52 Al-Muhadzdzab (1:74)
47 Raudhah ath-Thalibin (1:349) 53 Dari artikel “Fiqih Qurban” di Muslim.Or.Id
48 Mausu‘ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah (2:2975) 54 An-Nawawi, al-Majmu‘ (8:394)

Panduan Praktis Ibadah Kurban


47
1
“Janganlah kalian menyembelih hewan kecuali Empat jenis cacat ini tidak boleh ada pada kurban.59
musinnah, jika kalian sulit mendapatinya maka Ibnu Qudamah berkata dalam al-Mughni (13:369):
sembelihlah yang sudah berumur setahun dari “Kami tidak mengetahui ada perselisihan bahwa ca­
jenis kambing.”55 cat semacam ini menghalangi keabsahan kurban.”60
Maksud musinnah bukanlah hewan yang sudah tua Al-Imam al-Khaththabi mengatakan: “Di dalam
usianya, melainkan maksudnya adalah ats-tsaaniy. hadits di atas terdapat keterangan bahwa cacat
Al-Imam an-Nawawi mengatakan: “Al-musinnah dan aib yang ringan pada hewan kurban dimaaf­
adalah ats-tsaaniyyah dari setiap jenis hewan, baik kan. Sebab, Nabi n bersabda: ‘Yang jelas butanya,
itu unta, sapi, kambing, dan selainnya. Hal ini yang jelas sakitnya…’; maka cacat sedikit yang ti­
memberikan ketegasan bahwasanya tidak boleh dak jelas, dimaafkan.”61
berkurban dengan hewan yang berumur setahun b. Cacat yang dibenci; yaitu cacat pada hewan kur­
dari jenis selain kambing bagaimanapun keadaan­ ban yang tidak menghalangi sahnya hewan kur­
nya, hal ini telah disepakati sebagaimana yang di­ ban; seperti: telinganya putus, tanduknya patah,
nukil oleh al-Imam al-Qadhi ‘Iyadh.”56 ekornya hilang, kemaluannya hilang, sebagian
Dan ats-tsaaniy dari hewan unta adalah yang telah giginya tanggal, dan sebagainya.62
genap berusia lima tahun—memasuki tahun Maka dari itu, seorang muslim wajib memilih he­
keenam. Sementara itu, dari hewan sapi adalah wan kurbannya yang paling baik dan bagus—ba­
yang telah genap berumur dua tahun—memasuki gus sifat fisik dan warnanya—dan jangan berkur­
tahun ketiga. Dan untuk hewan kambing adalah ban dengan hewan yang ada cacatnya, karena
yang sudah berumur genap satu tahun—mema­ berkurban adalah pendekatan diri kepada Allah
suki tahun kedua.57 e; jangan mendekatkan diri kepada Allah e de­
ngan sesuatu yang jelek.63
4. Hewan yang tidak cacat
Allah e berfirman:
Yaitu berkurban dengan hewan yang tidak ada ca­
catnya. Cacat pada hewan kurban ada dua macam:
a. Cacat yang haram. Cacat semacam ini akan
‫ﮋﮓ ﮔ ﮕ ﮖ ﮗ ﮘ ﮙ‬
mempengaruhi keabsahan ibadah kurban; se­
perti: buta yang sangat jelas, sakit yang sangat
‫ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮞ ﮟﮠ ﮡ‬
jelas, pincang yang sangat jelas, dan yang sudah
terlalu tua.
‫ﮢﮣﮤﮥﮦﮧﮨ‬
Berdasarkan hadits yang berbunyi:
‫ﮩ ﮪ ﮫﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮱ ﮊ‬
ُ َ َْ َ َ ُ َ َ َ ْ‫اء ب‬
ُِّ‫الين‬ َ ٌََْ
ُ ‫ الْ َع ْو َر‬:‫ال يجَُ ْز َن‬
‫يضة‬ ‫عورها والم ِر‬ ‫أربع‬ Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah
َُ َ ْ َ َُْ َ
‫رية‬ ‫ظلعها والك ِس‬ ُِّ‫الين‬ ْ‫ب‬
َ ‫اء‬ ْ َ ْ‫ب‬
ُ ‫الينُِّ َم َر ُض َها َوال َع ْر َج‬ (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu
yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami
ْ ُ َ‫َّ لا‬ keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan jangan­
‫ال يِت تنق‬ lah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
“Empat hal yang tidak boleh ada pada hewan menafkahkan daripadanya, padahal kamu
kurban: buta sebelah pada mata yang sangat jelas, sendiri tidak mau mengambilnya melainkan
sakit yang jelas terlihat, pincang yang jelas, dan
59 Bahkan para ulama telah ijma‘ akan hal tersebut. Lihat:
yang tidak berakal karena sudah terlalu lemah.”58 Raudhah ath-Thalibin (3:193), Syarh Muntaha al-Iradat (1:603),
Asna al-Mathalib (1:535)!
55 HR Muslim (1963) 60 Hal senada dikatakan pula oleh al-Imam an-Nawawi dalam
56 An-Nawawi, Syarh Shahih Muslim (6:145) Syarh Shahih Muslim (13:128).
57 Ibnu Qudamah, al-Mughni (9:348) 61 Ma‘alim as-Sunan (4:106)
58 HR Abu Dawud (2802), at-Tirmidzi (1541), an-Nasa’i (7:214), 62 Ibnu ‘Utsaimin, Ahkam al-Udh·hiyyah (hlm. 41–46)
Ibnu Majah (3144); dishahihkan oleh al-Albani dalam al- 63 Abu Sa‘id Bal‘id ibn Ahmad, Ahkam al-Udh·hiyyah Fil-Kitab
Misykah (1465). was-Sunnah (hlm. 33)

Panduan Praktis Ibadah Kurban


48
َ ُ‫ُ ح‬ َ ُ‫َّ ُ َّ َ َ َّ ْ ْ حُ َ َّ َ ح‬
‫آل م َّم ٍد َو ِم ْن أ َّم ِة م َّم ٍد‬
dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan
ketahuilah bahwa Allah Mahakaya lagi Maha ِ ‫اللهم تقبل ِمن مم ٍد و‬
Terpuji. {QS al-Baqarah (2):267}
“Ya Allah, terimalah dari Muhammad, keluarga
Muhammad, dan umat Muhammad.”67
Kurban Sah untuk Berapa Orang?
Kedua: Berserikat dalam hal kepemilikan
1. Satu kambing mencukupi satu orang Yaitu dua orang atau lebih berserikat dalam satu
Satu kambing cukup untuk satu orang, tidak sah hewan kurban, misalnya kambing; mereka sama-
untuk lebih dari satu orang.64 Berdasarkan hadits sama menyembelih, maka ini tidak boleh; kurban
Abu Ayyub al-Anshari a dia berkata: semacam ini tidak sah, kecuali untuk hewan unta
ُ ْ َ ُ َّ َ َُ‫َّ ْ َ َ َ ْ ح‬ ِّ‫ُ َّ ُ َ ى‬
‫الر ُجل عنه‬
dan sapi, maka sah untuk tujuh orang. Karena kur­
‫احد ِة يذبها‬
ِ ‫كنا نضح بِالشا ِة الو‬ ban adalah ibadah dan pendekatan diri kepada
َْ َْ ْ َ َ ­Allah e, tidak boleh dalam pelaksanaannya me­
‫وعن أه ِل بي ِت ِه‬ nyelisihi ketentuan syari‘at.68
Al-Imam an-Nawawi mengatakan: “Andaikan
“Kami dahulu menyembelih satu ekor kambing dua orang berserikat dalam hewan kambing maka
untuk seorang dan ahli baitnya.”65 tidak sah. Dasar haditsnya seperti hadits yang ber­
2. Satu unta dan sapi mencukupi tujuh orang bunyi:
َ ُ‫ُ ح‬ َ ُ‫َّ ُ َّ َ َ َّ ْ ْ حُ َ َّ َ ح‬
Berdasarkan haditsnya Jabir ibn ‘Abdillah d bah­ ‫آل م َّم ٍد َو ِم ْن أ َّم ِة م َّم ٍد‬ ِ ‫اللهم تقبل ِمن مم ٍد و‬
wasanya dia berkata:

‫ اَع َم‬-‫صىل اهلل عليه وسلم‬- ‫الل‬


َّ‫ه‬
‫ول‬‫س‬ُ ‫حَنَ ْرنَا َم َع َر‬ ‘Ya Allah, terimalah dari Muhammad, keluarga
ِ ِ Muhammad, dan umat Muhammad.’69
َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ‫حُْ َ ْ َ ب‬
َ ْ‫ب‬
‫الق َرة ع ْن َسبْ َع ٍة‬ ‫الدي ِبي ِة الدنة عن سبع ٍة و‬ Hadits ini maksudnya adalah berserikat dalam hal
pahala bukan berserikat pada hewan kurbannya.”70
“Pada tahun Hudaibiyyah, kami bersama Rasu­
lullah n menyembelih unta untuk tujuh orang Waktu Penyembelihan Kurban
dan sapi untuk tujuh orang.”66 Kurban termasuk ibadah yang telah ditentukan
waktunya. Maka setiap yang akan berkurban hen­
3. Berserikat dalam kurban
daknya memperhatikan waktunya. Ketahuilah,
Berserikat dalam hewan kurban tidak lepas dari para ulama telah sepakat bahwasanya tidak boleh
dua keadaan: menyembelih hewan kurban sebelum terbit fajar
Pertama: Berserikat dalam hal pahalanya hari raya Idul Adha, yaitu tanggal 10 Dzulhijjah.71
Orang yang memiliki hewan kurban adalah satu Adapun waktu mulai bolehnya menyembelih he­
orang, misalnya kurban kambing, kemudian ber­ wan kurban adalah jika telah selesai pelaksanaan
serikat dalam kambing ini keluarganya dan orang- shalat Idul Adha bagi yang melaksanakannya
orang lain; mereka berserikat dalam hal pahala, menurut kesepakatan ulama.72 Atau seukuran se­
maka ini boleh, sekalipun yang berserikat banyak, lesainya shalat Idul Adha bagi yang tidak melak­
karena keutamaan Allah e sangat luas.
Rasulullah n tatkala menyembelih kurban be­ 67 HR Muslim (1967)
68 Ibnu ‘Utsaimin, Ahkam al-Udh·hiyyah (hlm. 29–30). Lihat
liau berkata: pula: Abu Sa‘id Bal‘id ibn Ahmad, Ahkam al-Udh·hiyyah Fil-
Kitab was-Sunnah (hlm. 35)!
69 HR Muslim (1967)
70 An-Nawawi, Nihayah al-Muhtaj Ila Syarh al-Minhaj (8:133)
64 Ibnu Rusyd, Bidayah al-Mujtahid (2:442) 71 Al-Kassani, Bada’i‘ ash-Shana’i‘ (5:73); al-Majmu‘ (8:389), an-
65 HR Ibnu Majah (3144), Malik (637); dishahihkan oleh al-Al­ Nawawi, Syarh Shahih Muslim (13:110).
bani dalam al-Irwa’ (no. 1142). 72 Ibnu Rusyd, Bidayah al-Mujtahid (2:445); Ibnul-Mundzir, al-
66 HR Muslim (1318) Ijma‘ (hlm. 68).

Panduan Praktis Ibadah Kurban


49
sanakannya seperti para musafir.73 Berdasarkan Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat
hadits: bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama
َ َ‫ا‬ ْ ُ ْ ْ َ َ ِّ‫َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ ي‬
‫ل فليَذبَ ْح أخ َرى َمكن َها‬
Allah pada hari-hari yang telah ditentukan atas
‫من ذبح قبل أن يص‬ rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka
berupa binatang ternak. {QS al-Hajj (22):28}
“Barang siapa menyembelih kurban sebelum
Ibnu ‘Abbas d mengatakan: “Hari-hari yang telah
shalat Idul Adha, maka hendaklah dia mengu­
ditentukan adalah hari raya kurban dan tiga hari
lang lagi sebagai gantinya.”74
setelahnya.”78
Al-Imam Ibnu Qudamah mengatakan: “Sesung­ Rasulullah n bersabda:
َّ‫ك َأي‬
guhnya waktu pelaksanaan penyembelihan hewan
َ ْ‫َّ ر‬ ُّ ُ‫ل‬
kurban di tempat dia melaksanakan shalat Idul ‫شيْ ِق ذب ْ ٌح‬
ِ ‫الت‬ ِ‫ام‬
Adha, yaitu setelah selesai shalat, berdasarkan zha-
hir hadits dan mengamalkan zhahir hadits itu lebih “Seluruh hari Tasyrik adalah waktu penyembe­
utama. Adapun bagi yang tidak melaksanakan lihan (kurban).”79
shalat maka waktunya adalah seukuran selesai­
nya shalat dan khutbah Idul Adha, karena mereka Dengan demikian, waktu penyembelihan hewan
orang yang tidak shalat, maka wajib mengambil kurban dapat dilaksanakan pada empat hari tiga
perkiraan waktu tersebut.”75 malam, yaitu: hari raya Idul Adha (tanggal 10),
tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.80
Maka, barang siapa menyembelih hewan kurban­
nya sebelum selesai shalat Idul Adha, maka daging Al-Imam Ibnul-Qayyim mengatakan: “Sesungguh­
sembelihannya hanya daging biasa bukan daging nya tiga hari ini menjadi istimewa karena itulah
kurban. Diriwayatkan bahwa Sahabat-yang-mulia hari-hari Mina, hari-hari untuk melempar jumrah/
Abu Burdah a menyembelih kambingnya sebe­ jamrah, dan hari-hari Tasyrik. Haram berpuasa
lum shalat Idul Adha; mengetahui hal itu, Rasu­ pada hari-hari ini. Hari-hari ini ibaratnya ber­
lullah n bersabda: saudara dalam beberapa hukum, maka bagaimana
َ‫َ ُ َ َ ُ ح‬ mungkin berbeda dalam hal pembolehan penyem­
‫شاتك شاة ل ْ ٍم‬ belihan tanpa adanya dalil dan ijma‘?!”81

“Kambingmu yang engkau sembelih adalah Faedah:


daging biasa (bukan daging kurban).”76
Yang paling afdhal dalam menyembelih hewan
Sementara itu, batas terakhir penyembelihan kur­
kurban adalah setelah selesai khutbah Idul Adha.
ban adalah tenggelamnya matahari pada akhir hari
Jundub ibn Sufyan al-Bajali a berkata: “Nabi n
Tasyrik.77
bershalat Idhul Adha, kemudian berkhutbah, baru
Allah e berfirman: kemudian menyembelih.”82
Menyembelih hewan kurban di waktu siang lebih
‫ﮋﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ ﮛ‬ afdhal. Dan boleh menyembelih pada malam hari83,
tidak dibenci. Alasan yang menyatakan dibencinya
‫ﮜﮝﮞﮟﮠﮡﮢﮣ‬ menyembelih kurban malam hari adalah alasan
yang tidak ditopang dengan dalil yang shahih.84Al-
‫ﮤﮥﮊ‬
78 Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam Tafsir-nya (8:2489)
79 HR Ahmad (4:82), Ibnu Hibban (1008), al-Baihaqi (9:295);
dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-Jami‘ (4537).
73 Lihat hukum-hukum di seputar safar dalam buku kami, 80 Ibnu ‘Utsaimin, Ahkam al-Udh·hiyyah (hlm. 24)
Bekal Safar, penerbit Media Tarbiyah. 81 Ibnul-Qayyim, Zadul-Ma‘ad (1:246)
74 HR al-Bukhari (5562), Muslim (1976) 82 HR al-Bukhari (985)
75 Ibnu Qudamah, al-Mughni (11:113) 83 Lihat, sebagai perbandingan, pendapat yang melarangnya
76 HR al-Bukhari (5557), Muslim (1961) dalam Bidayah al-Mujtahid (1:437)
77 Ibnu ‘Utsaimin, asy-Syarh al-Mumti‘ (7:295–296) 84 Ibnu ‘Utsaimin, Ahkam al-Udh·hiyyah (hlm. 23–25)

Panduan Praktis Ibadah Kurban


50
َ َ‫نيبيَده ُث َّمأَ ْع َطى َعل ًّيا َفن‬
َ َ‫ح َر َما َغ ر‬ َ ِّ ً َ َ َ َ َ
ِ ِ ِ ‫فنح َرثالثا َو ِست‬
Hafizh Ibnu Hajar mengatakan: “Para ulama
sepakat bahwa kurban disyari‘atkan juga di malam ‫ب‬ ِ
hari sebagaimana disyari‘atkan di siang hari.”85
“Nabi n menyembelih 63 ekor unta kemudian
Tempat Penyembelihan Kurban beliau menyerahkan kepada ‘Ali ibn Abi Thalib
(a) untuk menyembelih hewan kurban yang
Sehubungan dengan tempat penyembelihan, yang tersisa.”89
paling afdhal bagi seorang pemimpin, panutan,
pemuka agama, atau manusia secara umum, hen­ 3. Wanita boleh menyembelih kurbannya
daknya mereka menyembelih hewan kurbannya Seorang wanita dibolehkan menyembelih langsung
di tempat mereka shalat. Hal itu demi mencontoh hewan kurbannya. Adapun anggapan sebagian
Nabi n yang menyembelih hewan kurbannya di orang bahwa wanita dibenci bila menyembelih lang­
tempat shalat beliau dan demi mengajarkan ma­ sung kurbannya adalah anggapan yang tidak ber­
nusia tentang cara kurban dan menyembelih yang dasar. Dasar bolehnya wanita menyembelih adalah
benar sesuai dengan sunnah. Akan tetapi, hal ini hadits yang diriwayatkan oleh al-Imam al-Bukhari
bukan berarti tidak boleh menyembelih di tempat dari Sahabat-yang-mulia Ka‘b ibn Malik a, beliau
lain. Boleh bagi seorang yang berkurban menyem­ mengatakan bahwa seorang budak perempuan mi­
belih hewan kurbannya di rumahnya atau tempat lik mereka menggembalakan kambing di daerah
lain yang lebih sesuai.86 Sil’a, lalu ia melihat seekor kambingnya akan mati.
Kemudian ia memecah batu dan menyembelih
Yang Berhak Menyembelih kambing tersebut. Maka Ka‘b berkata kepada ke­
1. Anjuran menyembelih sendiri luarganya: “Jangan kalian makan dulu hingga aku
mendatangi Rasulullah n untuk bertanya.” Lalu
Dianjurkan bagi seorang muslim untuk menyem­ sampailah beliau ke Rasulullah n maka Rasulullah
belih sendiri hewan kurbannya jika hal itu mudah n memerintahkan untuk memakannya.90
baginya. Berdasarkan hadits:
Al-Imam Ibnu Qudamah mengatakan: “Al-Imam
َ‫َ ْ َ ينْ َ ْ َ َ ينْ َ ْ َينْ َ ح‬ َّ ‫َض ىَّح‬
‫ح ِ أق َرن ِ ذبَ ُه َما‬ ‫بِكبش ِ أمل‬n‫ب‬ ُّ ‫انل‬
ِ‫ى‬
Ibnul-Mundzir berkata: ‘Semua ulama yang aku
ketahui telah bersepakat akan bolehnya sembelihan
َ‫ع ص َفاحهما‬ َ‫َ َ َ ىَّ َ َ رَّ َ َ َ َ َ ْ َ ُ لَى‬ (yang dilakukan oleh) wanita dan anak-anak.’”91
ِِ ِ ‫ِبي ِدهِ وسم وكب ووضع ِرجله‬
4. Orang yang berkurban boleh makan daging
Nabi n berkurban dengan dua ekor kambing kurbannya
yang gemuk dan bertanduk. Beliau menyembe­
Tidak ada larangan bagi yang berkurban untuk
lih dengan tangannya sendiri. Beliau membaca
memakan daging kurbannya sendiri. Bahkan Ra­
Bismillah, bertakbir, dan meletakkan kakinya
sulullah n selepas shalat Idul Adha beliau tidak
pada kedua sisi leher kurbannya.87
makan apa pun hingga beliau menyembelih dan
2. Bolehnya mewakilkan penyembelihan memakan bagian dari hewan kurbannya.92

Boleh bagi yang berkurban mewakilkan penyembe­ Pembagian Hewan Kurban


lihan kepada orang lain. Akan tetapi, hendaklah me­
milih orang yang paham cara penyembelihan yang Salah satu tujuan ibadah kurban adalah mencuku­
benar dan sesuai dengan sunnah, bukan semba­ pkan dan membantu orang lain agar sama-sama
rang orang.88 Dalil yang membolehkan masalah ini merasakan daging kurban. Bagaimana sebenarnya
adalah hadits Jabir ibn ‘Abdillah d, beliau berkata:
89 Yang tersisa 37 ekor unta. {HR Muslim (3009)}
90 HR al-Bukhari (2181)
85 Ibnu Hajar, Fat·hul-Bari (10:8) 91 Al-Mughni (8:581). Lihat pula: Musthafa al-‘Adawi, Jami‘
86 Berdasarkan hadits riwayat Muslim (1967) Ahkam an-Nisa’ (5:603)!
87 HR al-Bukhari (5238), Muslim (1966) 92 Hasan. Riwayat at-Tirmidzi (542), Ibnu Majah (1756), ad-
88 An-Nawawi, Syarh Shahih Muslim (13:121) Darimi (1:375), dan Ahmad (5:352).

Panduan Praktis Ibadah Kurban


51
pengaturan dalam pembagian hewan kurban? “Makanlah daging kurban itu, simpanlah, dan
Apakah hanya khusus fakir miskin saja? sedekahkanlah.”93
Ketahuilah, wahai saudaraku, semoga Allah e Dalam hadits yang lain beliau bersabda:
memberkahimu, bahwa Allah e telah menyebut­
ُ َّ َ ُ ْ َ َ ُُ‫ل‬
kan salah satu manfaat berkurban dalam firman- ‫كوا وأط ِعموا واد ِخروا‬
Nya yang berbunyi:
“Makanlah daging kurban itu, berikanlah kepa­
‫ﮋﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ ﮛ‬ da yang lain, dan simpanlah.”94
Ayat dan hadits-hadits di atas sama sekali tidak
‫ﮜﮝﮞﮟﮠﮡﮢﮣ‬ menerangkan ukuran dalam pembagian hewan
kurban. Berapa seharusnya yang dimakan, dise­
‫ﮤﮥﮦﮧﮨﮩﮪﮊ‬ dekahkan, atau yang disimpan. Oleh karena itu,
yang lebih mendekati kebenaran dalam masalah
Supaya mereka menyaksikan berbagai man­ ini, bahwa pembagian hewan kurban sifatnya luas
faat bagi mereka dan supaya mereka menyebut dan fleksibel, tidak ada ketentuan harus sekian dan
nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas sekian. Bahkan pendapat yang mengatakan dibagi
rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka sepertiga, sepertiga, hal itu hanya bersifat anjuran
berupa binatang ternak. Maka makanlah seba­ bukan wajib. Dasarnya adalah hadits yang mencer­
gian daripadanya dan (sebagian lagi) berikanlah itakan bahwa Nabi n pada suatu hari pernah
untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan berkurban dengan lima ekor unta dan beliau tidak
fakir. {QS al-Hajj (22):28} makan sama sekali; bahkan beliau bersabda:
ْ َ َ ْ َ
Dan Allah e juga berfirman:
‫اء اقتَ َط َع‬ ‫من ش‬
‫ﮋﮥ ﮦ ﮧ ﮨ ﮩ ﮪ‬ “Siapa yang mau daging kurban ini maka ambil­
lah.”95
‫ﮫ ﮬ ﮭﮮ ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔﯕ‬ Ibnu ‘Abbas d menceritakan tentang sifat

‫ﯖﯗﯘﯙﯚﯛﯜ‬ pembagian hewan kurban Nabi n: “Beliau mem­


beri makan keluarganya sepertiga, memberi makan

‫ﯝﯞ ﯟ ﯠ ﯡ ﯢ ﯣ ﮊ‬ fakir miskin dari tetangganya sepertiga, dan berse­


dekah kepada yang meminta-minta sepertiga.”96
Al-Imam Ibnu Qudamah mengatakan: “Dalam
Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta
masalah ini perkaranya luas, andaikan ada yang
itu sebagian dari syi‘ar Allah, kamu memperoleh
sedekah dengan seluruh daging kurbannya maka
kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah
dibolehkan atau sedekah daging kurban lebih dari
olehmu nama Allah ketika kamu menyembeli­
sepertiga maka dibolehkan juga. Dan andaikan ada
hnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat).
yang memakan seluruh daging kurbannya, maka
Kemudian apabila telah roboh (mati), maka
dibolehkan atau hanya sedekah sedikit maka dibo­
makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang
lehkan juga.”97 Allahua‘lam.
yang rela dengan apa yang ada padanya (yang
tidak meminta-minta) dan orang yang meminta.
Demikianlah Kami telah menundukkan unta-
unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu 93 HR Muslim (1971)
bersyukur. {QS al-Hajj (22):36} 94 HR al-Bukhari (5569)
95 HR Abu Dawud (1765), Ahmad (4:350), Ibnu Hibban (1044), al-
Rasulullah n menyebutkan dalam sabdanya: Baihaqi (5:237). Dishahihkan al-Albani dalam al-Irwa’ (no. 1958).

ُ َّ َ َّ ُُ‫َ ل‬ 96 Ibnu Qudamah, al-Mughni (11:109), Ibnu ‘Utsaimin, Ahkam

‫فكوا َواد ِخ ُروا َوت َصدقوا‬ al-Udh·hiyyah (hlm. 55)


97 Ibnu Qudamah, al-Mughni (21:480)

Panduan Praktis Ibadah Kurban


52
Larangan Dalam Kurban adalah sedekah, tetapi bagi kita adalah hadiah.”102

1. Tidak boleh menjual hewan kurbannya 3. Memberi upah tukang jagal dari hewan kur-
ban?
Jika seseorang telah membeli hewan kurban dan
sudah diniatkan untuk kurban maka kepemilikan­ Masalah ini tidak lepas dari dua keadaan103:
nya terhadap hewan kurban tersebut sudah hilang. Pertama: Jika tukang jagal diberi upah dari bagian
Tidak boleh baginya untuk menjual, menghadiah­ hewan kurban semisal kepalanya, kulitnya, atau
kan, atau menggantinya.98 Karena hewan kurban dagingnya karena atas dasar bahwa tukang jagal
itu sudah diniatkan sebagai bentuk pendekatan tersebut miskin atau sebagai bentuk hadiah ke­
diri kepada Allah e, maka tidak lagi jadi miliknya padanya, maka hal ini tidak mengapa; dia ber­
yang bisa diatur sesuka hatinya. hak untuk mengambilnya, status dirinya seperti
orang lain yang berhak mendapatkan hewan
2. Orang yang berkurban tidak boleh menjual kurban.
daging dan kulit binatang kurban
Kedua: Jika tukang jagal diberi bagian dari hewan
Para ulama telah bersepakat99 akan bolehnya me­ kurban sebagai imbalan dan upah atas kerjanya
manfaatkan kulit hewan kurban untuk suatu maka tidak boleh. Berdasarkan hadits ‘Ali a:
keperluan selain dijual. Seperti untuk dibuat sepa­
ْ ََ ْ ُ َ‫َ ْ َ ُ َ لَى‬ ُ َُ َََ
tu, sandal, atau lainnya. ‫ وأن‬،‫ أن أقوم ع بدنِ ِه‬n ‫هلل‬ ِ ‫أمرن رسول ا‬
Diberitakan bahwa Alqamah dan Masruq, mereka ُْ َ‫َ َ َ يِ َّ َ َ ْ َ َ ُ ُ َ َ َ َّ َ َ َ ْ لا‬
berdua menyamak kulit hewan sembelihan mereka ‫ وأن أع ِط َي‬،‫أتصدق بِلح ِمها وجلو ِدها وأ ِجل ِتها‬
َ ْ ْ ُ ْ َ‫َ َ ح‬ ْ َ َّ َ ْ‫ج‬
‫ «ن ُن نع ِطي ِه ِم ْن ِعن ِدنا‬:‫ قال‬، »‫ار ِمن َها‬
lalu shalat di atasnya.100
Adapun menjual bagian hewan kurban, seperti ku­ ‫الز‬
lit dan dagingnya, maka tidak boleh. Berdasarkan
hadits: “Rasulullah n memerintahku untuk menggan­

ْ ََ ْ ُ َ‫َ ْ َ ُ َ لَى‬ ُ َُ َََ tikan beliau dalam menyembelih unta beliau.


‫ وأن‬،‫ أن أقوم ع بدنِ ِه‬n ‫هلل‬ ِ ‫أمر يِن رسول ا‬ Kemudian untuk bersedekah dengan daging­
َّ َ َ ُ ْ َ َ َّ َ َ
nya, kulitnya, dan bajunya. Dan melarang su­
‫أت َصدق بِلح ِم َها َو ُجلو ِدها َوأ ِجل ِت َها‬ paya tidak memberi (upah kepada) tukang jagal
dari bagian hewan kurban.” ‘Ali a berkata:
Rasulullah n memerintahku untuk mengganti­ “Dan kami memberikan upah tukang jagalnya
kan beliau dalam menyembelih unta beliau. Ke­ dari kantong kami sendiri.”104
mudian untuk bersedekah dengan dagingnya, Inilah pendapat terkuat yang dipilih oleh jumhur
kulitnya, dan bajunya.101 ulama.105
Akan tetapi, orang yang telah diberi hadiah da­ Semoga pembahasansingkat ini menjadi bekal
ging kurban atau telah disedekahkan, maka orang- kita dalam menunaikan ibadah kurban dan semo­
yang-diberi berhak mengatur sesuai kehendaknya ga ibadah kurban kita diterima Allah Ta'ala. []
untuk dijual atau selainnya karena sudah menjadi
miliknya dengan milik yang sempurna. Dasarnya
pembolehan ini adalah hadits ‘Aisyah s, ketika
Nabi n meminta makanan di rumahnya, ‘Aisyah
berkata: “Ada daging yang disedekahkan kepada
Barirah dan Barirah menghadiahkannya kepada 102 HR al-Bukhari (5097), Muslim (1504)
kita.” Rasulullah n mengatakan: “Bagi Barirah 103 Ibnu Hajar, Fat·hul-Bari (3:556); Dr. Walid ar-Rabi‘, Ahkam al-
Ath‘imah (hlm. 173–174); ‘Abdullah al-Fauzan, Majalis ‘Asyr
98 ‘Abdullah al-Fauzan, Majalis ‘Asyr Dzilhijjah (hlm. 83), Dzilhijjah (hlm. 85).
Dr. Walid ar-Rabi‘, Ahkam al-Ath‘imah (hlm. 166). 104 HR al-Bukhari (1630), Muslim (1317)
99 Al-Qarrafi, al-Furu‘ (3:554) 105 An-Nawawi, Raudhah ath-Thalibin (3:225, cet. al-Maktab al-
100 Dr. Walid ar-Rabi‘, Ahkam al-Ath‘imah (hlm. 174) Islami); asy-Syirbini, Mughni al-Muhtaj (4:291, cet. Darul-
101 HR al-Bukhari (1630), Muslim (1317) Fikr).

Panduan Praktis Ibadah Kurban


53

Anda mungkin juga menyukai