Anda di halaman 1dari 39

LONG CASE NEUROSURGERY DEPARMENT

HYDROCEPHALUS

Advisor: dr. H. Abidin


Supervisor:

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
IDENTITAS PASIEN

• NAMA : By.Ny.Darmi
• UMUR : 9 hari
• TGL LAHIR : 26.02.2013
• JENIS KELAMIN : Perempuan
• RM : 596399
• MRS : 26.02.2013
• KAMAR : NICU
• JAMINAN : JKM
ANAMNESIS
• Keluhan utama: kepala membesar

Anamnesis terpimpin: dialami sejak lahir ± 7 hari yg lalu, Demam


tidak ada, riwayat demam tidak ada. Kejang tidak ada, riwayat
kejang tidak ada, muntah tidak ada ,riwayat muntah tidak ada.
BAB dan BAK kesan normal.

Riwayat persalinan :
Sectio cesarea dengan indikasi hidrocephalus. BBL 4300gram,
lingkar kepala saat lahir 51 cm, cukup bulan. Bayi tidak segera
menangis, air ketuban jernih
• Riwayat kehamilan: Kontrol teratur di bidan.
Konsumsi vitamin serta penambah darah namun
tidak teratur. Tidak pernah mengkonsumsi obat-
obatan lain dan jamu. Ibu tidak pernah sakit selama
hamil.
• Pasien anak 1. Riwayat penyakit yang sama dalam
keluarga tidak ada
FOTO KLINIS
PEMERIKSAAN FISIS
 Status Generalis: sakit sedang/ gizi cukup/ sadar
 Status Vitalis dan antropometri:
HR : 146×/menit
P : 42×/menit
S : 36,8oC
BBL/PBL : 4,3kg/ 51 cm
 Lingkar kepala (frontooccipital) : 53 cm
 Lingkar dada : 32 cm
 Lingkar Perut : 25 cm
STATUS LOKALIS
Status Lokalis:
Kepala
• I : tampak pembesaran kepala, tampak pelebaran
vena (+), kedua bola mata cenderung mengarah ke
infero-medial (sunset phenomenon).
• P : pelebaran sutura (+), fontanela anterior kesan
melebar, tidak bulging
• P : cracked pot sign (+)

• Pemeriksaan transluminasi : (+)


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan 02/03/2013
PEMERIKSAAN HASIL
WBC 8,7 103 /uL

RBC 4,24 103/uL

HCT 41,8 %

HB 13,6 g/dl

PLT 305 103/uL

GDS 56 mg/dl

Ur 32

Cr 0,3

GOT 122

GPT 38

Na 143 mmol/l

K 3,9 mmol/l

Cl 112 mmol/l

kol.total 158

Bil.total 14,3
CT – Scan
Kepala
27/02/2013
PENATALAKSANAAN
• IVFD Asering 16 tpm
• Inj. Ceftriaxone 125 mg/ 12jam/IV
• Head Up 300
• Rencana VP Shunt
DIAGNOSIS

HYDROCEPHALUS
DISKUSI
HYDROCEPHALUS
DEFINISI

HYDROCEPHALUS

• Hidrosefalus  keadaan patologis


otak yg mengakibatkan bertambahnya
cairan serebrospinalis, baik karena
produksi berlebihan maupun
gangguan absorbsi LCS  pelebaran
ruangan-ruangan tempat aliran LCS
EPIDEMIOLOGI
• Insidensi hidrosefalus antara 0,2 – 4 setiap 1000
kelahiran.
• Hidrosefalus kongenital 0,5-1,8 setiap 1000 kelahiran
dan 11%-43% disebabkan oleh stenosis akuadukrus
serebri.
• Tidak ada perbedaan insidensi antara jenis kelamin
maupun perbedaan ras.
• Pada remaja sering disebabkan toksoplasmosis.
• 46% akibat abnormalitas perkembangan otak 50%,
karena perdarahan subarakhnoid dan meningitis < 4%
akibat tumor fossa posterior.
ANATOMI
ETIOLOGI
 Obstruksi
Disebabkan karena 3 faktor
Intraventrikular Extraventrikular Kelainan Kongenital
Stenosis kompresi akibat
Stenosis Herediter Malformasi Arnold-Chiari
tumor dekat ventrikel III
Stenosis akibat
Tumor di fossa posterior
pendarahan Sindrom Dandy-Walker
atau tumor serebellum
intraventrikuler
Ventrikulitis Disgenesis Otak

Neoplasma
 Gangguan absorbsi
Gangguan pembentukan vili arachnoid
Post meningitis
Kadar protein CSS yang sangat tinggi
Pendarahan subaraknoid

 Kelebihan produksi CSS


 Contohnya pada papilloma plexus choroideus
KLASIFIKASI

Hidrosefalus komunikans Hidrosefalus non komunikans


(obstruksi)
ada hubungan antara CSS CSS sistem ventrikulus
sistem ventrikulus dan CSS tidak berhubungan dengan
dari ruang subarachnoid; CSS ruang subaraknoid
Contohnya terjadi Contohnya terjadi
penyerapan CSS di dalam sumbatan pada
vili arakhnoidalis Akuaduktus sylvii, atau
terhambat. Foramen Luschka dan
Magendi tersumbat.
HIDROSEFALUS NON-KOMUNIKANS HIDROSEFALUS KOMUNIKANS

Kongenital Kongenital
 Stenosis akuaduktus  Malformasi Arnold Chiari
 Kista Dandy Walker  Ensefalokel
 Kista intracranial benigna (kista araknoid)  Deformitas basis cranii
 Malformasi vascular

Didapat: Didapat:
 Tumor (pada ventrikel tertius, fossa  Infeksi ( intra uterin seperti CMV,
posterior) toksoplasma, meningitis)
 Massa lainnya (abses, aneurisma)  Pendarahan (pendarahan subaraknoid)
 Hipertensi vena ( thrombosis sinus venosus)
 Karsinoma menings
 Produksi berlebihan dari CSS
 ( papiloma pleksus koroideus)
GEJALA KLINIS
 Gejala pada bayi
Pada bayi, kepala dengan mudah membesar. Gejalanya
antara lain:
Kepala makin membesar
Vena-vena kepala prominen
Ubun-ubun melebar dan tegang
Sutura melebar
“Cracked-pot sign”, yaitu bunyi seperti pot kembang yang
retak atau buah semangka pada perkusi kepala
Perkembangan motorik terlambat
Perkembangan mental terlambat
Tonus otot meningkat, hiperrefleksi (refleksi lutut/akiles)
“Cerebral cry”, yaitu tangisan pendek, bernada tinggi dan
bergetar
Nistagmus horizontal
“Sunset phenomena”, yaitu bola mata terdorong ke
bawah oleh tekanan dan penipisan tulang-tulang
supraorbita, sklera tampak diatas iris, sehingga iris
seakan-akan seperti matahari yang terbenam.
 Gejala pada anak
Bila sutura kranialis sudah menutup, terjadi tanda-
tanda kenaikan secara intrakranial :
Muntah proyektil
Nyeri di kepala
Kejang
Kesadaran menurun
Papil edema
 Gejala pada dewasa
Gangguan kognitif
Sakit kepala:
Nyeri leher
Nausea yang tidak dieksaserbasi oleh pergerakan hepala
Muntah: kadang-kadang proyektil, muntah lebih sering
terjadi pada pagi hari.
Penglihatan kabur
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisis : Pengukuran lingkar kepala secara berkala
 melihat pembesaran kepala yang progresif atau lebih dari
normal
Transiluminasi
• Foto rontgen kepala
Dapat mengetahui hidrosefalus tipe kongenital dan
hidrosefalus tipe didapat
• CT Scan
PEMERIKSAAN CSS
Pemeriksaan CSS  aseptik melalui punksi ventrikel/punksi
fontanela mayor. Menentukan :
Tekanan
Jumlah sel meningkat, menunjukkan adanya keradangan /
infeksi
Adanya eritrosit menunjukkan perdarahan
Bila terdapat infeksi, diperiksa dengan pembiakan kuman
dan kepekaan antibiotik.
Pada foto polos kepala didapatkan,
 Tulang tipis,
 Disproporsi kraniofasial
 Sutura melebar

Dengan prosedur ini dapat diketahui:


 Hidrosefalus tipe kongenital/ infantil
 Hidrosefalus tipe juvenile: karena sutura telah menutup maka
dari foto rontgen kepala diharapkan adanya gambaran
kenaikan tekanan intracranial.
CT-SCAN KEPALA
• Hidrosefalus obstruktif  pelebaran dari ventrikel
lateralis dan ventrikel tertius. Ventrikel IV sering
ukurannya normal dan adanya penurunan densitas
oleh karena terjadi reabsorpsi transependimal dari
CSS.10
• Hidrosefalus komunikan  dilatasi ringan dari semua
sistem ventrikel termasuk ruang subarakhnoid di
proksimal dari daerah sumbatan.
Gambar: Hidrosefalus Non Komunikans (obstruksi)
CT Scan kepala tanpa kontras menunjukkan pembesaran dari
ventrikel lateral dan ventrikel tertius
TERAPI
Prisip Pengobatan
• Mengurangi produksi CSS dengan merusak sebagian
pleksus koroidalis dengan tindakan reseksi atau
koagulasi
• Memperbaiki hubungan antara tempat produksi CSS
dengan tempat absorbsi yakni menghubungkan
ventrikel dengan subaraknoid.
• Pengeluaran CSS kedalam organ ekstrakranial
TERAPI
TERAPI MEDIKAMENTOSA
Obat yang sering digunakan adalah:
 Asetasolamid  per oral 2-3 x 125 mg/hari, dapat
ditingkatkan sampai maksimal 1.200 mg/hari
 Furosemid  per oral 1,2 mg/kgBB 1x/hari atau
injeksi intravena 0,6 mg/kgBB/hari. Bila tidak ada
perubahan setelah satu minggu pasien diprogramkan
untuk operasi.
OPERASI
 Operasi biasanya langsung dikerjakan pada penderita
hidrosefalus. Pada penderita gawat yang menunggu operasi
biasanya diberikan mannitol per infus 0,5-2 g/kgBB/hari yang
diberikan dalam jangka waktu 10-30 menit.

Third Ventriculostomy/Ventrikel III


 Lewat kraniotom, ventrikel III dibuka melalui daerah khiasma
optikum, dengan bantuan endoskopi. Selanjutnya dibuat
lubang sehingga CSS dari ventrikel III dapat mengalir keluar.
OPERASI PINTAS/SHUNTING
 Eksternal
CSS dialirkan dari ventrikel ke luar tubuh, dan bersifat hanya
sementara. Misalnya: punksi lumbal yang berulang-ulang
untuk terapi hidrosefalus tekanan normal.
 Internal
CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota tubuh lain.

 Komplikasi shunting: infeksi, hematoma subdural, obstruksi,


keadaan CSS yang rendah, asites, kraniosinostosis
PROGNOSIS
• Bergantung penyakit penyebab, tingkat progresivitas,
keberhasilan tindakan operasi, pengaruh tindakan
operasi dan penyulit yang terjadi.
• Umumnya hidrosefalus kongenital mempunyai
gangguan neurologik dan intelektual atau mental
yang sulit diperbaiki.
• Hidrosefalus bayi yang berlangsung progresif
memiliki angka ketahanan hidup sekitar 50% setelah
15 tahun, serta memiliki insidens angka kecacatan
mental sekitar 15%.
KOMPLIKASI
1. Gangguan penglihatan
2. Disfungsi kognitif
3. Perubahan gaya berjalan

Anda mungkin juga menyukai