Anda di halaman 1dari 20

Futuhat Islam di Nusantara

Ringkasan Kajian Ust. Salim A. Fillah


Fath

‫ِإنَّا فَت َ ْحنَا لَ َك فَتْ ًحا ُم ِبينًا‬


Sesungguhnya Kami telah memberikan
kepadamu kemenangan yang nyata
(Al-Fath 48 : 1)
Umroh Rasulullah Tahun 6 H
• Tahun 6 Hijrah 1500 kaum
Muslimin yang dipimpin
Rasulullah SAW. akan
melaksanakan Umroh ke
Mkah
• Di Hudaibiah Kaum Muslimin
di hadang 6 utusan yang
dikirim Quraish diantaranya
– Budail bin Warqa’ (pemimpin
suku Huja’ah)
– Urwah bin Mas’ud (pemimpin
Thaif)
– Suhail bin Amr (diplomat
Quraish)
Perjanjian Hudaibiah
• Tidak saling menyerang antara kaum muslimin
dengan penduduk Mekah selama sepuluh tahun.
• Kaum muslimin menunda untuk Umroh dan
diperbolehkan memasuki kota Mekah pada tahun
berikutnya dengan tidak membawa senjata kecuali
pedang dalam sarungnya serta senjata pengembara.
• Siapa saja yang datang ke Madinah dari kota Mekah
harus di kembalikan ke kota Mekah.
• Siapa saja dari penduduk Madinah yang datang ke
Mekah, maka tidak wajib dikembalikan ke Madinah.
Hikmah Perjanjian Hudaibiah
• Madinah Setara dengan Makkah
• Jumlah Mualaf dari Perjanjian Hudaibiah sampai Umrotul
Qadha 3000 orang

‫ام ِإ ْن شَا َء‬َ ‫ق ۖ لَت َ ْد ُخلُ َّن ْال َم ْس ِج َد ْال َح َر‬ِ ‫الرؤْ يَا ِب ْال َح‬
ُّ ُ‫سولَه‬ ُ ‫َّللاُ َر‬ َ ‫لَقَ ْد‬
َّ َ‫ص َدق‬
‫ون ۖ فَعَ ِل َم َما لَ ْم‬
َ ُ‫ين ََل تَخَاف‬ َ ‫ص ِر‬ ِ َ‫س ُك ْم َو ُمق‬ َ ‫ين ُر ُءو‬
َ ‫ين ُم َح ِل ِق‬
َ ِ‫َّللاُ ِآمن‬
َّ
‫ُون َٰ َذ ِل َك فَتْ ًحا قَ ِريبًا‬
ِ ‫ت َ ْعلَ ُموا فَ َجعَ َل ِم ْن د‬
Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang
kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu
pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman,
dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak
merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia
memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat. (Al-Fath 48 : 27)
Fathul Makkah
• Tahun 8 Hijrah Bani Bakr membunuh dua orang
Anggota bani Hujaa’h disebuah Mata Air
• Rasulullah Membawa 8000 Sahabat untuk menyerbu
kota Makkah
• Muslimin menguasai Makkah dengan mudah dan
nyaris tanpa peperangan

‫اط َل كَا َن َز ُهوقًا‬


ِ َ‫اط ُل ِإ َّن ا ْلب‬
ِ َ‫ق ا ْلب‬ ُّ ‫َوقُ ْل َجا َء ا ْل َح‬
َ ‫ق َو َز َه‬
dan Katakanlah (Muhammad) Yang benar telah datang
dan yang batil telah lenyap, sesungguhnya yang batil itu
adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS.al-Isra’ :81)
‘Amul Wufud (Tahun Utusan)
• Periode antara Fathul Makkah dan Haji Wada
9-10 Hijriyah
• Tahun-tahun dimana para utusan bangsa arab
berbondong-bondong datang pada Rasulullah
SAW menyatakan keislamannya.
• Jumlah yang masuk islam antara 150.000
sampai dengan 200.000 orang
• Pada Haji Wada Turun Surat An-Nasr
Kisah Perang Qadisiyah
“Kami adalah kaum yang
dibangkitkan oleh Allah untuk
membebaskan manusia dari
penyembahan kepada mahluk
menuju penghambaan kepada Al-
Khaliq. Dari sempitnya dunia
menuju luasnya dunia dan
akhirat. Dari kedzoliman agama-
agama menuju keadilan islam”

 Sa’ad bin Abi Waqqash


 Al-Mughirah bin Syu’bah
 Rib’i bin Amir
Futuhat Islam Oleh Bangsa Arab
Hilangnya Nilai Futuhat di Andalusia
• Khalifah Andalusia lebih sibuk memegahkan
diri dan bersaing dengan Dinasti Abbasiah dari
pada menjaga nilai-nilai futuhat.
• Abdurahman III membangun Madinatuz Zahra
(Sir Ahmad Thomson : Islam in Andalusia)
• Tahun 1492 Sultan Abu Abdillah (Sultan
Terakhir di Granada) berpesta saat Granada
diambang kehancuran
Istana Madinatuz Zahra
Futuhat Islam di Nusantara
Periode I (Korespondensi)
• Abad 1 Hijriyah ada 2 surat (Tersimpan di Musium Oxford - Inggris)
– Untuk Muawiyah bin Abi Sufyan
– Untuk Umar bin Abdul Azis
• Pengirimnya Maharaja Sri Indrawarman (Raja Sriwijaya)
• Isinya :
“Dari Maharaja keturunan seribu raja yang permaisurinya juga putri dari
seribu raja yang kerajaannya terdiri dari seribu pulau, yang di tiap
pulaunya terdapat seribu gunung, yang mengalir seribu sungai, yang di
kandangnya ada seribu gajah, yang armada perangnya terdiri dari seribu
kapal. Kepada raja Arab yang tidak menyembah dewa-dewa selain satu
Tuhan saja. Aku persembahkan padamu hadiah kecil sebagai tanda
persahabatan. Maka kirimkanlah untuku seseorang yang bisa
mengajarkan Agamu”
Futuhat Islam di Nusantara
Periode I
• Kronik dinasti Tang :
– Masa Ratu Wu Zetian dikirim Futuhat Islam di Nusantara
seorang budak berkulit hitam
hadiah dari kerajaan Silifosi yang Periode I
merupakan hadiah dari raja
Arab
• HAMKA (Seminar Masuknya
Islam Ke Indonesia – Medan,
1968) Sri Indrawarman dan
keluarga Dinasti Dapunta
Hyang Sri Jaya Naga Masuk
Islam
• Di Bandar Agung Sriwijaya
Sudah ada kaum Muslimin
pada abad ke 6 Masehi / 1
Hijriah
• Terjadi Kudeta Oleh Wangsa
Sailendra yang di sponsori
dinasti Tang
Futuhat Islam di Nusantara
Periode II (Pernikahan)
• Ahmad bin Isa Al-Muhajir Hijrah dari Bagdad Ke
Hadramaut
• Silsilah Baalawi Pada masa itu di ibu kota berkembang
Syiah Rafidhah
• Keturunan Ahmad bin Isa menyebar pada abad ke 9
menyebar ke Gujarat, Campa, Nusantara
• Di Nusantara Sampai Alawi bin Muhammad bin Isa Al-
Muhajir
• Para Baalawi banyak yang menikah dengan anggota
keluarga raja-raja nusantara
Futuhat Islam di Nusantara
Periode III (Militer)
• Abad 12 Dinasti Mamluk mengamankan Laut
Arab hingga ke aceh, untuk mengamankan
dari penjajah Eropa dan Kerajaan Safawi (Iran)
• Sebagian pasukan mendarat di utara Aceh dan
membentuk sebuah koloni
• Pasukan Mamluk membentuk sebuah kerajaan
dan mengangkat orang lokal bernama Meurah
Silu menjadi raja kerajaan Shumodroh
(Catatan Ibnu Batuthoh)
Futuhat Islam di Nusantara
Periode III (Militer)
Futuhat Islam di Nusantara
Periode IV (Da’i)
• Maulana Malik Ibrahim (Mesir) tiba di Pasai (Abad 14)
lalu ke Jawa yang baru selesai perang Paregreg
(Wikrhamawardhana vs Bhre Wirabhumi)
• 1421 Laksamana Cheng Ho Membantu mencetak sawah
Gersik, Lamongan, Tuban (Serat Walisana & Head Book van Bonang)
• Maulana Malik Maghribi (Maroko) datang ke Jawa
• Maulana Ali Rahmatullah (Jeumpa) mendirikan sekolah
tata negara di Ampeldenta
• Aliyudin Taqiyudin Mengelilingi Pelabuhan di Jawa
• Maulana Ustman Haji menjadi pelatih perang
• Maulana Jafar Ash-Shodiq mendirikan Kota Al-Quds
• Raden Rahmat/ Sunan Kalijaga memulai dakwah dengan
pendekatan seni, metode pertanian, budaya dll.
Futuhat Islam di Nusantara
Periode V (Jihad)

Anda mungkin juga menyukai