Anda di halaman 1dari 4

Urgensi Pemberdayaan Masyarakat Islam

Fathan Abdul Fattah (1184040040)

Pengembangan Masyarakat Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Masyarakat merupakan suatu jaringan hubungan antar entitas-entitas atau sebuah


komunitas yang interdependen (saling ketergantungan satu sama lain). Mudahnya masyarakat
mengacu pada sekelompok individu yang hidup bersama dalam sebuah komunitas yang
tertata atau teratur.

Masyarakat merupakan item terkecil dalam sebuah tatanan kehidupan global setelah
individu. Karena masyarakat adalah bagian dari suatu negara, benua bahkan global maka
keadaan dan kondisi suatu masyarakat dapat pula berdampak secara global. Maka keadaan
dan kondisi masyarakat harus menjadi perhatian kita bersama karena dampaknya dapat kita
rasakan secara langsung seperti ketimpangan, kesenjangan dan permasalahan sosial lainnya
yang terjadi di masyarakat yang sudah tentu pula dampaknya sangatlah luas dalam kehidupan
kita.

Terdapat banyak problematika yang terjadi dimasyarakat dan sifatnya sangat


kompleks menyebabkan kepada produktifitas masyarakat serta dampak lainnya dalam
berbagai aspek. Maka, perlu adanya pembenahan masyarakat salah satunya adalah melalui
pemberdayaan masyarakat sebagai upaya untuk memberikan daya (empowerment) atau
penguatan terhadap masyarakat, selanjutnya upaya ini harus melibatkan partisipasi
masyarakat secara penuh karena dalam proses pemberdayaan ini masyarakat harus berinisiatif
memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisinya diri mereka
sendiri. Karena hakikatnya pemberdayaan adalah masyarakat tersebutlah yang mengubah
dirinya sendiri sesuai dengan Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d Ayat 11 ;

ِ ُ‫ّللا هَّل يُغه ِي َُّر هما ِبقه ْومَّ حهتىَّ يُغه ِي ُروا هما ِبأ ه ْنف‬
َّ‫س ِه ْم‬ َّ‫َّ ِإنَّ ه‬

Artinya :

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.
Untuk mengetahui uregensi pemberdayaan masyarakat islam perlu bagi kita untuk
memahami terlebih dahulu mengenai pemberdayaan masyarakat. Berikut definisi mengenai
pemberdayaan masyarakat menurut para ahli dalam jurnalnya ;

Menurut Hatu, A. Rauf1 serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau


keberdayaan suatu kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang
mengalami masalah kemiskinan, Didefinisikan sebagai pemberdayaan masyarakat dan
pemberdayaan merunjuk pada situasi atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan
sosial; yaitu masyarakat miskin yang berdaya, mempunyai pengetahuan dan memiliki
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun
sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata
pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-
tugas kehidupannya.

Sedangkan menurut Kuswandoro E. Wawan2 Pemberdayaan adalah sebuah kegiatan


yang “embedded” (menyatu) dengan kegiatan pembangunan dan merujuk pada sebuah tujuan
atau misi bersama yakni kemampuan dan kemandirian. Pemberdayaan (kemampuan dan
kemandirian) merupakan prasyarat dari aktivitas pemberdayaan. Maka sudah jelas bahwa
pemberdayaan adalah suatu proses individual dan sosial, yakni suatu penguatan kemampuan
individual, peningkatan kompetensi, yang terpenting menumbuh kembangakan kreatifitasi di
masyarakat. Serta, bimbingan dan pengawasan secara berkelanjutan terhadap partisipasi
secara aktif dengan melibatkan masyarakat dalam setiap program pembangunan dan
pengembangan masyarakat merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat
berkelanjutan dan mandiri (Dien, yano. 2012.

Dari pelbagi definisi tersebut dapat kita simpulkan bahwa dalam prosesnya
pemberdayaan menjadi sebuah runtutan kegiatan untuk memperdayakan kelompok
masyarakat lemah dalam sebuah tatanan masyarakat agar dapat berdaya dan mandiri, yang
tujuannya adalah pada perubahan sosial kearah yang lebih baik yaitu masyarakat yang
berdaya dan madani, memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhannya,
Ekonomi, Sosial seperti kepercayaan diri, dapat mengutarakan aspirasi, mempunyai mata

1
Hatu, A. Rauf. 2010, PEMBERDAYAAN DAN PENDAMPINGAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT,
INOVASI, Volume 7, Nomor 4, Desember 2010 ISSN 1693-9034.
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JIN/article/view/762/705
2
Kuswandoro E. Wawan. 2016. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA BERBASIS
PARTISIPASI, Jurnal Pemberdayaan.
pencaharian, berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial serta mandiri dalam kehidupannya
inilah sebuah capaian yang diinginkan dari pemberdayaan masyarakat.

Maka pemberdayaan masyarakat dalam menciptakan suasana harus memungkinkan


mengembangakan potensi yang ada di masyarakat. Karena, setiap masyarakat pasti memiliki
potensi yang berbeda maka pola pemberdayaannya pun sudah pasti berbeda-beda pula. Upaya
pemberdayaan dalam hal ini adalah dengan cara mendorong (encourage), Memotivasi dan
membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta menimbulkan agar berupaya
mengembangkan potensinya. Ini dinamakan sebagai Enabling.

Selanjutnya meningkatkan kapasitas dengan memperkuat potensi yang dimiliki


masyarakat setelah sebelumnya sudah dikembangkan. Dalam empowering ini harus meliputi
langkah-langkah nyata. Setelah semuanya sudah dilakukan maka perlu adanya protecting
menurut Fahrudin (2012:96-97), Dalam proses pemberdayaan harus dicegah yang lemah
bertambah lemah, yang kurang berdaya tidak berdaya dalam menghadapi yang berdaya dan
seterusnya. Maka perlu upaya untuk mencegah terjadiya ketidakseimbangan persaingan serta
eksploitasi yang kuat atas yang lemah dalam masyarakat.

Menurut Mardi, 20183 Proses pemberdayaan ini akan berjalan mulus dan lancar
apabila manusia sebagai aktor sentral memberikan landasan kuat bagi pengelolaan sumber
daya pembangunan. Oleh karena itu menimbulkan implikasi yang sangat penting
pemberdayaan ini. Pertama peningkatan kemampuan masyarakat dalam menguasai
lingkungan sosial, hanya dapat terjadi apabila pemberdayaan merupakan proses

pengembangan kemandirian; dan kedua menguasai lingkungan sosial tersebut tidak


sebatas kelompok kuat, melainkan harus merata diantara seluruh tatanan masyarakat. Karena
menurut Rukanda nandang4 pemberdayaan adalah proses memfasilitasi masyarakat secara
bersama pada kepentingan bersama atau urusan yang secara kolektif dapat mengidentifikasi
target, mengerahkan sumber daya, serta memobilisasi kampanye aksi dan karena itu
membantu membangun kembali kekuatan di masyarakat.

3
Mardi, 2018, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Posdaya Pada Kecamatan Jatinegara
Jakarta Timur. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani, 2 (2) 2018, 355 — 371, DOI :
http://doi.org/10.21009/JPEB
4
Rukanda Nandang, 2018. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DALAM
PENGEMBANGAN KERANGKA NEGARA KESATUAN REPUBLIK Indonesia, Jurnal
Pemberdayaan Volume 6 Nomor 2, Februari 2018 e-ISSN: 2580-7692 p-ISSN: 2252-4738
Garis besarnya pemberdayaan masyarakat harus memenuhi; prinsip kesetaraan agar
menjunjung kebersamaan serta keadilan, prinsip partisipasi karena masyarakat sebagai subjek
pemberdayaan bukan sebagai objek, prinsip keswadayaan atau mandiri, dan yang terpenting
adalah prinsip berkelanjutan.Karena menurut Eka Sunahwati5 Pemberdayaan yang ada di
masyarakat harus merupakan pengarahan sumber daya untuk mencapai tujuan dengan cara
yang efektif dan efisien, sehingga pemberdayaan yang dilakukan dapat produktif serta
menghasilkan.

Inilah mengapa urgensi pemberdayaan dalam masyarakat sangatlah penting dalam


membangun masyarakat madani yaitu masyarakat yang di dalamnya terdapat sistem sosial
berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan
kestabilan masyarakat serta masyarakat yang mandiri, makmu dan sejahtera. Mudahnya
masyarakat madani adalah masyarakat yang ber peradaban.

5
Eka Sunahwati, 2019, Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia sebagai Strategi untuk
Meningkatkan Kinerja Organisasi Publik

Anda mungkin juga menyukai