Anda di halaman 1dari 1

PEMULIHAN ELEKTROLIT / ELECTROLYTIC RECOVERY

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian zat elektrolit oleh arus listrik searah.
Elektroda positif (+) yang disebut juga anoda, sedangkan elektroda negative (-) disebut
katoda. Dalam pemulihan elektrolit, ion logam dengan lapisan luar dari cairan elektrokimia
direduksi di katoda. Pada dasarnya ada dua jenis katoda yang digunakan untuk tujuan ini
adalah katoda logam konvensional (elektro yang unggul) dan katoda dengan area permukaan
yang tinggi (HSAC). Katoda HSAC adapat efektif logam di lapisan luar, seperti emas, seng,
kadmium, tembaga, nikel, dll
Beberapa kegunaan sel elektrolisis adalah :
1. Penyepuhan, adalah proses pelapisan suatu logam dengan logam lain. Logam yang akan
dilapisi digunakan sebagai katoda, sedangkan logam pelapis sebagai anoda.
2. Pembuatan beberapa senyawa.
Sebagai syarat berlangsungnya elektrolisis, ion harus dapat bermigrasi ke elektroda. Salah
satu cara yang paling jelas agar ion mempunyai mobilitas adalah dengan menggunakan larutan
dalam air (Takeuchi : 2008). Namun, dalam kasus elektrolisis alumina, larutan dalam air jelas tidak
tepat sebab air lebih mudah direduksi daripada ion aluminum sebagaimana ditunjukkan di bawah ini :

Al3+ + 3e-–> Al potensial elektroda normal = -1,662 V (10.38)


2H2O +2e-–> H2 + 2OH- potensial elektroda normal = -0,828 V (10.39)

Metoda lain adalah dengan menggunakan lelehan garam. Masalahnya Al 2O3meleleh


pada suhu sangat tinggi 2050 °C, dan elektrolisis pada suhu setinggi ini jelas tidak realistik. Namun,
titik leleh campuran Al2O3 dan Na3AlF6 adalah sekitar 1000 °C, dan suhu ini mudah dicapai. Prosedur
detailnya adalah: bijih aluminum, bauksit mengandung berbagai oksida logam sebagai pengotor. Bijih
ini diolah dengan alkali, dan hanya oksida aluminum yang amfoter yang larut. Bahan yang tak larut
disaring, dan karbon dioksida dialirkan ke filtratnya untuk menghasilkan hidrolisis garamnya. Alumina
akan diendapkan.
Alumina yang didapatkan dicampur dengan Na 3AlF6 dan kemudian garam lelehnya
dielektrolisis. Reaksi dalam sel elektrolisi rumit. Kemungkinan besar awalnya alumina bereaksi
dengan Na3AlF6 dan kemudian reaksi elektrolisis berlangsung. Kemurnian aluminum yang didapatkan
dengan prosedur ini kira-kira 99,55 %. Aluminum digunakan dalam kemurnian ini atau sebagai
paduan dengan logam lain. Sifat aluminum sangat baik dan, selain itu, harganya juga tidak terlalu
mahal.

Anda mungkin juga menyukai