EXECUTIVE SUMMARY
Nama : Achmad Sauqi Alex
NPM : 22012010464
Kelas : D012 Etika Bisnis (Kelompok 1)
PEMBAHASAN
The Devil Wears Prada adalah sebuah film komedi-drama tahun 2006 yang disutradarai oleh
David Frankel dan dibintangi oleh Meryl Streep, Anne Hathaway, Emily Blunt dan Stanley
Tucci. Film ini merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Lauren Weisberger.
Film ini mengikuti seorang wanita muda bernama Andrea "Andy" Sachs (diperankan oleh
Anne Hathaway) yang bekerja sebagai asisten pribadi Miranda Priestly (diperankan oleh
Meryl Streep), seorang editor mode fiksi yang terkenal dan berpengaruh. Majalah landasan
pacu. . Pada awalnya, Andy tidak terlalu tertarik dengan fashion dan hanya melihat
pekerjaannya sebagai pekerjaan paruh waktu untuk mencapai tujuan karirnya yang
sebenarnya. Namun, dia segera menyadari betapa sulitnya menjadi asisten Miranda Priestly
yang kritis dan menuntut dan menghabiskan waktu dengan rekan-rekannya yang terobsesi
dengan mode. Selama karirnya, Andy harus memutuskan apakah akan mengikuti jejak
Miranda dan berjuang untuk karirnya, atau memilih kehidupan pribadinya dengan pacar dan
teman-temannya. Tetapi dia juga harus bertanya pada dirinya sendiri apakah harga
kesuksesan sepadan dengan kenyamanan dan kejujurannya.
Film ini mengeksplorasi banyak tema seperti kekuasaan, perjuangan karir dan hubungan
antara perempuan di tempat kerja. Dalam film tersebut, Miranda Priestly ditampilkan sebagai
bos yang menuntut dan kritis, tetapi juga sebagai wanita yang cerdas dan kuat di dunia
fashion. Dia sering menunjukkan kekuatannya dan menakuti para pekerja, tetapi kemudian
dia terbukti memiliki sisi kemanusiaan juga. The Devil Wears Prada juga memperlihatkan
betapa sulitnya menjadi perempuan di tempat kerja yang didominasi laki-laki. Sering merasa
diabaikan dan diremehkan oleh rekan-rekannya yang lebih berpengalaman dan modis, Andy
harus membuktikan dirinya lagi dan lagi. Namun, film ini juga menunjukkan betapa
pentingnya integritas dan kenyamanan pribadi untuk mengejar kesuksesan di tempat kerja.
Secara keseluruhan, The Devil Wears Prada merupakan film menghibur yang mengajarkan
pentingnya mencapai tujuan dan menemukan keseimbangan dalam hidup.
ANALISIS FILM
ETIKA YANG DITERAPKAN OLEH PERUSAHAAN
1. Kerja Keras dan Dedikasi: Tokoh utama, Andrea Sachs, menunjukkan kerja keras dan
dedikasi dalam pekerjaannya sebagai asisten pribadi Miranda Priestly.
2. Profesionalisme: Sebagai pemimpin redaksi Majalah Runway, Miranda Priestley
menunjukkan profesionalisme dalam mengelola majalah dan berurusan dengan
karyawannya.
3. Integritas: Andrea Sachs menunjukkan integritas ketika dia menolak menyuap
seorang penulis yang mencoba memengaruhi ulasan produk untuk Majalah Runway.
4. Inovasi: Runway fashion editor Nigel mendemonstrasikan inovasi dengan
menawarkan saran kreatif untuk mempromosikan majalah.
5. Komitmen terhadap Kepuasan Pelanggan: Salah satu nilai inti dari perusahaan mode
tempat Anda bekerja adalah menyediakan produk dan layanan berkualitas kepada
pelanggan. Bos yang suka memberi perintah itu tegas dan membutuhkan kecepatan,
tetapi karakter utama berusaha mencapai hasil terbaik untuk menyenangkan
pelanggannya
6. Kepemimpinan yang kuat: Miranda Priestley, bos utama film ini dikenal sangat kuat
dan teguh pemimpin. Beberapa tindakannya mungkin tampak tidak etis, tetapi dia
selalu mempertahankan standar yang tinggi dan memastikan bahwa semua tugas
dilakukan dengan baik.
7. Kerja Tim yang Baik: Konflik dan persaingan antar karyawan bisa saja terjadi, namun
film ini menunjukkan bahwa kerja sama tim yang baik sangat penting untuk mencapai
tujuan perusahaan.
8. Sepadan dengan waktu Anda: Adegan dalam film menggambarkan protagonis harus
bekerja hingga larut malam untuk menyelesaikan pekerjaannya. Ini mungkin tampak
tidak etis, tetapi waktu seringkali sangat berharga dalam dunia bisnis, dan perusahaan
perlu menyelesaikan proyek tepat waktu.
KESIMPULAN
Film The Devil Wears Prada mencerminkan realitas tekanan dan persaingan di industri
fashion. Dalam film ini, sang tokoh utama, Andy, terpaksa mengkompromikan prinsip dan
integritasnya demi memenuhi tuntutan bosnya yang kejam, Miranda Priestley. Film ini
menyampaikan pesan yang jelas tentang pentingnya berpegang pada nilai dan prinsip dalam
menjalankan bisnis. Karyawan harus menjaga integritas pribadi dan profesional bahkan saat
bekerja di lingkungan yang kompetitif dan penuh tuntutan. Film ini juga menunjukkan
pentingnya kebijakan etika bisnis yang jelas dan program tanggung jawab sosial dan
lingkungan (CSR) yang bertanggung jawab. Ini membantu perusahaan untuk beroperasi
secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Secara keseluruhan, The Devil Wears Prada
memberikan gambaran yang menginspirasi, mengajarkan nilai-nilai bisnis yang etis dan
pentingnya integritas dalam bisnis.