Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI OPERASI

(Traditional Approach & Lean Approach)

Dosen Pengampu: Virgiana Mandasari, S.MB, M.SM

Di susun oleh:
Nama : Achmad Sauqi Alex
NPM : 22012010464
Kelas : B012

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR 2024
Traditional Approach & Lean Approach

1. Traditional Approach

Ilustrasi pada Traditional approach menunjukkan proses tiga tahap sederhana.


Pendekatan tradisional mengasumsikan bahwa setiap tahap dalam suatu proses atau
jaringan pasokan akan ‘di-buffer’ dari tahap berikutnya di hilir. Buffer ini
‘mengisolasi’ setiap tahap dari tahap-tahap tetangganya, membuat setiap tahap relatif
independen sehingga jika satu tahap berhenti beroperasi karena suatu alasan, tahap
berikutnya dapat dilanjutkan, setidaknya untuk sementara waktu. Semakin besar
persediaan buffer, semakin besar tingkat isolasi antar tahapan, namun waktu
penyelesaian akan lambat karena item akan menghabiskan waktu menunggu di
inventaris. Argumen utama yang menentang pendekatan tradisional ini adalah ketika
suatu masalah terjadi pada satu tahap, maka masalah tersebut tidak akan langsung
terlihat di bagian lain dalam sistem, sehingga tanggung jawab untuk menyelesaikan
masalah akan dipusatkan pada orang-orang yang berada dalam tahap tersebut.

Contoh Studi kasus:

2. Lean Approach

Proses pada Lean approach menunjukkan item akan mengalir dari satu item ke item
lainnya hanya ketika tahap selanjutnya memintanya. Ini berarti bahwa masalah pada
tahap apa pun akan segera terungkap. Tanggung jawab untuk memecahkan masalah
kini ditanggung bersama dan kemungkinan besar dapat diselesaikan. Dengan
mencegah item terakumulasi di antara tahapan, pengoperasian telah meningkatkan
kemungkinan peningkatan efisiensi intrinsik proses. Pendekatan lean menghadapkan
proses (walaupun tidak secara tiba-tiba) pada permasalahan, baik untuk
menjadikannya lebih nyata maupun untuk mengubah motivasi ke arah pemecahan
masalah.

Contoh Studi kasus:


UD. Filkin adalah salah satu Perusahaan industri yang bergerak di bidang mebel.
Salah satu produknya adalah pintu. Dalam produksinya, terdapat berbagai jenis waste
yang sering terjadi tanpa disadari, karena telah dianggap sebagai sesuatu yang wajar
dan umum, padahal sesungguhnya sangat merugikan, dan seharusnya bisa dihindari,
sehingga pada hasil identifikasi ditemukan beberapa jenis waste yang diantaranya
waiting, innappropiateprocessing dan overproduction. Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa tiga waste dengan rangking tertinggi adalah waiting dengan skor
(17,1%), innappropiateprocessing (16,5%) dan overproduction (15,9%). Sehingga
untuk mengurangi wastewaiting disarankan agar melakukan pelatihan dan
penambahan pekerja.

Cara penyelesaian:
Untuk mengatasi masalah ini dengan pendekatan lean, perusahaan mengurangi
wasteinnappropiateprocessing disarankan untuk meningkatkan pola pemahaman
pekerja terhadap keinginan konsumen. Dan untuk mengurangi waste overproduction
disarankan untuk melakukan perencanaan ulang terhadap produk yang akan dibuat,
yang sesuai dengan permintaan pasar.

3. Perbedaan Traditional approach dan Lean approach

Traditional Approach Lean Approach


sistem produksi tradisional mendorong produksi berdasarkan
menggerakkan peramalan penjualan permintaan pelanggan . Dan mereka
yang disebut Sistem Push. memproduksi barang ketika mendapat
pesanan yang disebut Sistem Tarik.
Pekerjaan dalam proses (WIP) dianggap WIP merupakan sinyal bahwa suatu
sebagai bagian rutin dari operasi. prosedur perlu ditingkatkan d. Dan hal
ini menjadi pertimbangan jenis
pemborosan yang harus dihilangkan.
Dalam sistem produksi tradisional, sering mempertimbangkan kemungkinan
masalah hanyalah masalah. pengembangan melalui analisis akar
permasalahan.
Memperbaiki sistem (mengabaikan Memperbaiki sistem melalui cara
segala bentuk pemborosan dalam Menghilangkan pemborosan serta
proses). Memperbaiki proses yang ada.
Jika suatu proses sedang berjalan, Prinsip inti pemikiran lean selalu
jangan memperbaikinya. mencari metode untuk meningkatkan
proses.
Berfokus pada pelatihan & bergantung Berfokus pada membangun proses yang
pada orang untuk tidak membuat anti kesalahan (sehingga seseorang tidak
kesalahan. dapat melakukan kesalahan, atau akan
sulit untuk melakukannya).
Dalam produksi tradisional, manajemen Setiap orang merasa berdaya, terlatih
adalah kekuatan pendorong utama dalam prinsip inti pemikiran lean &
perubahan. termotivasi untuk mencari cara
meningkatkan proses.
Sistem berpikir (memandang Memandang perusahaan bisnis sebagai
perusahaan bisnis secara keseluruhan), rangkaian prosedur yang saling terkait
sering mengabaikan atau tidak mampu yang mungkin dan perlu ditingkatkan .
melihat kemungkinan besar untuk
perbaikan.
Pekerjaan terstandar (manusia Dalam kepemimpinan Lean, setiap
melakukan tugas serupa dengan cara orang melakukan tugas serupa dengan
serupa) paling efektif ada dalam file cara yang persis sama sampai ditemukan
seperti SOP, tidak sering dalam cara yang lebih baik ; kemudian semua
kenyataan. orang melakukan tugas dengan cara
yang baru & saya tingkatkan .

4. Kesimpulan
Perbedaan mendasar antara keduanya adalah bahwa pendekatan operasi tradisional
lebih fokus pada efisiensi dan konsistensi berdasarkan praktik-praktik yang sudah
mapan, sedangkan pendekatan operasi lean mengejar peningkatan efisiensi melalui
eliminasi limbah dan peningkatan nilai bagi pelanggan dengan melibatkan karyawan
dalam proses perbaikan yang berkelanjutan. Dalam lingkungan bisnis yang dinamis,
pendekatan lean seringkali dianggap lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan
pasar.

5. Daftar Pustaka
https://learntransformation.com/traditional-thinking-vs-lean-thinking/
https://www.beekeeper.io/blog/lean-operations/

Anda mungkin juga menyukai