Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan
dalam kehidupan manusia. Hal itu dikarenakan bahwa dengan pendidikanlah manusia
mampu mengangkat martabat dirinya menuju kepada peradaban budaya dan pola
piker yang lebih maju, dinamis dan ilmiah. Melalui pendidikan akhlak manusia dapat
terbentuk.
Dalam kehidupan sehari-hari akhlak merupakan hal yang sangat penting dalam
bertingkah laku. Dengan akhlak yang baik seseorang tidak akan terpengaruh pada hal-
hal yang negative. Oleh karena itu, tujuan pendidikan islam penuh dengan nilai
rohaniah islami dan berorientasi pada pembentukan pribadi muslim yang sanggup
melaksanakan syariat Allah melalui proses pendidikan.1
B. Pembahasan
1. Pengetian Akidah Akhlak
Akidah berasal dari kata ‘aqd’ yang bearti pengikatan. Maksudnya
mengikat hati terhadap hal tersebut. Akidah adalah apa yang diyakini oleh
seseorang. Jika dikatakan, “dia mempunyai akidah yang benar”, bearti
akidahnya bebas dari keraguan. Akidah merupakan perbuatan hati, yaitu
kepercayaan kepada sesuatu.2 Adapun secara istilah, akidah berarti Iman.
Semua system kepercayaan atau keyakinan bisa dianggap sebagai salah satu
akidah.
Menurut bahasa perkataan akhlak berasal dari kata (al-khulq) berarti
tabiat, lelakuan, perangai, tingkah laku, adat kebiasaan, malah ia juga berarti
agama itu sendiri. Sedangkan menurut istilah akidah ialah sifat yang tertanam
didalam diri yang dapat mengeluarkan sesuatu perbuatan dengan senang dan
mudah tanpa pemikiran, penelitian dan paksaan.3
Dengan demikian, maka dapat dipahami inti sari dari akidah akhlak
ialah keyakinan yang dimiliki seseorang dengan tingkat kepercayaan yang
sangat tinggi dan tidak dipengaruhi sedikitpun oleh keraguan, baik keraguan
muncul dari dirinya maupun yang diajarkan oleh orang lain, dan keyakinan
1
M.Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm.57.
2
Shalih Fauzan bin Muhammad al-Fauzan, Kitab Tauhid, (Jakarta:Darul Haq, 2016), hlm.3.
3
Baldi Anggara, dan Zuhdiyah, Tafsir, (Palembang:Noerfikri Offset, 2016), hlm.89.
1
yang pasti akan menjadi sandaran hidupnya yang membuahkan akhlak mulia
pada diri seseorang tidak terkecuali peserta didik.
3. Tahap Menganalisis
Didalam menganalisis suatu pembelajaran kita perlu mengetahui
tahapan-tahapannya terlebih dahulu yang sering disebut SWOT. SWOT
memiliki arti, kekuatam, kelemahan, peluang, tantangan. Dari analisis inilah
kita dapat mengetahui kekuatan, kelemaha, peluang, dan tantangan dari suatu
pembelajaran tersebut begitu juga pada mata pelajaran Akidah Akhlak di
SMP dan SMA.
a. Kekuatan
Kekuatan pada pembelajaran, materi akidah akhlak lebih ditekankan
pada pemahaman keimanan dan adab serta mempunyai peranan penting
dalam mewujudkan perilaku anak didik dalam bergaul disekolah maupun
dilingkungan masyarakat
4
Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa ,(Jakarta:Grafindo
Persada, 2005), hlm. 91.
2
b. Kelemahan
Kelemahan pada aspek pembelajaran, materi akhlak di SMP dan SMA
ini tergabung dalam pembelajaran PAI disekolah. Berbeda dengan MTS
dan MA yang memeliki mata pelajaran tersendiri.
c. Peluang
Peluang ini sangat cocok digunakan untuk pembiasaan pada diri siswa
itu sendiri dengan begitu pembelajaran akan lebih mudah dipahami.
d. Tantangan
Tantangan disini ilah masalah pada alokasi waktu, guru harus
memanfaatkan waktu-waktu yang kosong atau dengan tambahan jam
pelajaran. Karena mata pelajarn PAI di SMP dan SMA tergabung dengan
materi lain seperti fiqih,Al-qur’an hadits, dan Akidah akhalak. Jadi
waktunya sangat terbatas, jadi kita sebagai calon guru PAI harus bisa
memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin dengan menggunakan
pembelajaran yang menarik maka masalah waktu yang kurang bisa teratasi.
Tetapi jika guru menggunakan metode yang menoton, siswa lebih
cenderung mudah bosan, alokasi waktu kurang pun bagi siswa terasa sangat
lama.
5
Http://Hariezachmad.blogspot.com/2013/06/makalah-tentang-pembelajaran-akidah.html. Diakses,
03 November 2018. Pukul 19.20 WIB.
3
f. Penyaluran peserta didik untuk mendalami akidah akhlak pada jenjang
pembelajaran yang lebih tinggi.
g. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam
keyakinan, pengalaman ajaran agama islam dalam kehidupan sehari-hari.
Mata pelajaran akidah akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang
terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,
pengalaman serta pengalaman peserta didik tentang akidah dan akhlak islam,
sehingga menjadi manusi muslim yang terus dikembangkan dan meningkatkan
kualitas keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT, serta berakkhlak
mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pembelajaran yang lebih tinggi.
6
Junaidi Hidayat, Ayo Memahami Akidah dan Akhlak untuk Madrasah Tsanawiyah/SMP Islam Kelas
VII,(Jakarta:Erlangga, 2007).hlm. 68.
4
e. Tujuan mata pelajaran akidah akhlak adalah untuk membentuk peserta
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta memiliki akhlak mulia.
7
Srijanti, dkk, Etika Membangun Masyarakat Islam Modern, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm. 10
5
c. Keterpaduan lintas kurikulum, menekankan keterpaduan tanggung jawab
lembaga, kepada sekolah dan guru mata pelajaran lain dalam pembinaan
keimanan dan ketakwaan peserta didik.8
Ciri-ciri pembelajaran Aqidah Akhlak dan aspek yang harus
dikembangkan dalam suasana pembelajaran yang terpadu, meliputi:9
8
Ibid, hlm.70.
9
Slameto, Belajar dan Fakto-Faktor yang Mempengaruhinya,(Jakarta: Rineka Cipta,2003).hlm.25.
6
kompetensi yang dikembangkan dalam pengajaran aqidah akhlak harus
menjamin pertumbuhan dan keimanan serta ketakwaan siswa kepada Allah
SWT.
C. Simpulan
Akidah akhlak ialah keyakinan yang dimiliki seseorang dengan tingkat
kepercayaan yang sangat tinggi dan tidak dipengaruhi sedikitpun oleh keraguan, baik
keraguan muncul dari dirinya maupun yang diajarkan oleh orang lain, dan keyakinan
yang pasti akan menjadi sandaran hidupnya yang membuahkan akhlak mulia pada diri
seseorang tidak terkecuali peserta didik.
Pembelajaran akidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahi, menghayati dan mengimani
Allah SWT, dan merealisasikan dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-
hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan dan pengunaan pengalaman,
keteladanan dan pembiasaan.
Pembelajaran akidah akhlak merupakan dasar dari keyakinan dan perilaku
(yang berdasar bentuk batin) siswa yang baik menurut ajaran Islam dan bagaimana
cara atau proses siswa untuk mempelajari agar siswa bisa memahami ajaran itu
dengan baik.
7
DAFTAR PUSTAKA
Anggara, Baldi, dan Zuhdiyah, 2016. Tafsir, Palembang:Noerfikri Offset
Fauzan, Shalih bin Muhammad al-Fauzan, Kitab Tauhid, 2016. Jakarta:Darul Haq
Hidayat, Junaidi, 2007. Ayo Memahami Akidah dan Akhlak untuk Madrasah
Http://Hariezachmad.blogspot.com/2013/06/makalah-tentang-pembelajaran-akidah.html.
Shaleh, Abdul Rachman, 2005. Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa .
Jakarta:Grafindo Persada
Srijanti, dkk,2009. Etika Membangun Masyarakat Islam Modern, Yogyakarta: Graha Ilmu